• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal-soal Operasi Hitung Bilangan Pecahan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Toroh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal-soal Operasi Hitung Bilangan Pecahan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Toroh"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN

SOAL-SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

HAHAN AULIANA A410120049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII

SMP NEGERI 2 TOROH ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tentang operasi hitung bilangan pecahan, (2) mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tentang operasi hitung bilangan pecahan, (3) mengetahui berapa besar presentase pada setiap jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tentang operasi hitung bilangan pecahan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII K SMP N 2 Toroh sebanyak kurang lebih 25 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengamatan, wawancara, tes, dan dokumentasi. Validasi data dilakukan dengan triangulasi teknik yaitu dengan membandingkan data hasil tes dan data hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kesalahan yang dilakukan siswa yaitu kesalahan memahami konsep dengan presentase sebesar 56%. Kesalahan menerima informasi dengan presentase kesalahan sebesar 70%, dan kesalahan dalam menghitung sengan presentase kesalahan sebesar 84%. Penyebab siswa melakukan kesalahan antara lain siswa kurang teliti dalam memahami soal dan menghitung soal, siswa masih bingung cara menyelesaikan soal, siswa belum faham dengan materi tersebut, siswa tidak tahu rumus, siswa kurang berlatih untuk soal cerita,dan siswa terlalu tergesa-gesa dalam mengerjakan soal.

Kata Kunci : Pecahan, Analisis Kesalahan, Penyelesaian Soal, Kesalahan Siswa

ABSTRACT

This study aims to (1) describe the types of error that are often made about the student in completing operations fractions, (2) to know what the factors causes of student errors in solve the problems about completing operations fractions, (3) describe the percentage of fault in each student errors in solve the problems about completing operations fractions. This research is a qualitative research. The subject of this research is the students of class VII K SMP N 2 Toroh around 25 students. Data collection was performed by the method, interview, test, and documentation. Validation of data using triangulation technique by comparing the result of data test and the result of data interview. The results showed that the types of errors that the students misunderstanding the concept with a percentage of 56%. Error receiving the information with a percentage of 70%, and error in counting with a percentage of 84%. The reasons of the students to make mistakes include the students are less thorough in understanding the problem and calculate the problem, the students are still confused how to solve the problem, the students have not understand with the material, students do not know the formula, students

(6)

2

are less practice with various question or, and students are too hasty when doing the question.

Keywords: Fractional, Error Analysis, Problem Solving, Student Error

1. PENDAHULUAN

Dalam pembelajaran matematika sendiri mempunyai manfaat penting dalam kehidupan sehari-hari, tetapi mata pelajaran matematika dianggap sebagian besar siswa merupakan mata pelajaran yang sulit, karena hal tersebut, matematika menjadi mata pelajaran yang umumnya kurang diminati siswa. Selain itu dalam pembelajaran matematika, guru dihadapkan pada sejumlah karakteristik siswa yang beragam, banyak siswa yang mengalami kesulitan memahami materi bahkan kesulitan menyelesaikan soal-soal matematika yang ada pada proses pembelajaran. Perlu ditingkatkan yaitu ketelitian, keterampilan dan penguasaan saat proses mempelajari soal matematika, siswa jangan hanya mengerjakan contoh soal yang diberikan oleh guru , tetapi soal lain yang berbeda agar siswa lebih paham sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakannya.

Dalam siswa SMP biasanya materi yang sulit adalah pecahan. Walaupun demikian pecahan merupakan salah satu materi penting dalam matematika. Pecahan mencakup konsep-konsep dasar dan merupakan materi prasyarat untuk mempelajari dan memahami jenis bilangan yang lain seperti bilangan riil dan bilangan kompleks. Selain itu, materi pecahan juga sangat diperlukan siswa untuk mengembangkan kemampuan penalaran aljabar untuk kelas berikutnya.

Saat ini siswa lebih banyak melakukan kesalahan saat mengerjakan soal pada operasi bilangan pecahan jika pembelajaran materi pecahan. Kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika berdasarkan kawasan kognitif yang diidentifikasi mencakup tiga aspek yaitu: aspek pengetahuan/ingatan, aspek pemahaman, dan aspek

(7)

3

penerapan/aplikasi. Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi pecahan disebabkan oleh masih kacaunya pemahaman konsep operasi hitung dasar sehingga rumusnya menjadi tidak hafal, tidak dapat menentukan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil), tidak bisa menentukan nama lain dari suatu pecahan, tidak dapat menentukan kalimat matematika dari suatu soal cerita.

Jadi dari penjelasan diatas, penelitian ingin mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal, faktor-faktor siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal, dan mengetahui berapa besar presentase tiap jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan pecahan.

1.1 KAJIAN TEORI 1.1.1 Matematika

Menurut Heruman (2007:1), matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya dalil Menurut Abdurrahman (2010: 252), matematika adalah bahasa simbolis yang berfungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teorotisnya adalah untuk memudahkan dalam berfikir.

1.1.2 Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada para siswanya, yang di dalamnya tekandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa dalam mempelajari matematika tersebut.

(8)

4

Jadi pembelajaran matematika merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang menitik beratkan pada matematika. Dalam pembelajaran ini siswa diharapkan mampu bersikap kritis, dan kreatif, mampu berfikir logis dan sistematis serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.1.3 Operasi Hitung Bilangan Pecahan

Pecahan merupakan suatu lambang bilangan yang menggambarkan sebagian jumlah dari seluruh jumlah bilangan. Pecahan dapat dilambangkan dengan 𝑚𝑛 , dimana “m” disebut pembilang dan “n” disebut penyebut. Jika penyebut lebih besar dari pembilang dinamakan pecahan sejati, tetapi jika pembilang lebih besar dari penyebut dinamakan pecahan tidak sejati Atik (2008:27). Operasi bilangan pecahan terdiri dari:

1. Penjumlahan pecahan

Sifat operasi penjumlahan pecahan. a. Komutatif 𝑎 𝑏+ 𝑐 𝑑= 𝑐 𝑑+ 𝑎 𝑏 b. Asosiatif (𝑎𝑏+𝑑𝑐) +𝑒𝑓=𝑎𝑏+ (𝑑𝑐+𝑒𝑓)

2. Penjumlahan pecahan dengan bilangan bulat

Sifat-sifat operasi penjumlahan pecahan dengan bilangan bulat. a. Komutatif 𝑎 +𝑏𝑐 = 𝑏𝑐+ 𝑎 b. Asosiatif (𝑎𝑏+𝑑𝑐) + 𝑒 =𝑎𝑏+ (𝑑𝑐+ 𝑒) 3. Pengurangan pecahan 𝑎 𝑐− 𝑏 𝑐 = 𝑎 − 𝑏 𝑐

(9)

5

Misal 𝑎, 𝑏 bilangan bulat 𝑐/𝑑 pecahan murni dan 𝑝𝑞 pecahan tidak murni maka

a. 𝑎 −𝑑𝑐 =𝑎.𝑑−𝑐𝑑

b. 𝑎 − 𝑏𝑑𝑐 =𝑎.𝑑−(𝑏.𝑑+𝑐)𝑑

c. 𝑏𝑐𝑑− 𝑎𝑑𝑐 = (𝑏 − 𝑎)𝑑𝑐, 𝑏 > 𝑎 d. 𝑝𝑞− 𝑎 =𝑝−𝑎.𝑞𝑞

5. Perkalian pecahan

Sifat operasi perkalian pecahan a. Komutatif 𝑎 𝑏 . 𝑐 𝑑 = 𝑐 𝑑 . 𝑎 𝑏 b. Asosiatif ` (𝑎𝑏 .𝑑𝑐) .𝑒𝑓=𝑎𝑏 . (𝑑𝑐 .𝑓𝑒) c. Distributif (𝑎𝑏+𝑑𝑐) .𝑒𝑓=𝑎𝑏 .𝑒𝑓+𝑑𝑐 .𝑒𝑓 d. Invers Perkalian 𝑎 𝑏 . 𝑐 𝑑 = 𝑎.𝑏 𝑐.𝑑= 1 𝑎 𝑏 dan 𝑐

𝑑 disebut saling invers

6. Perkalian pecahan dengan bilangan bulat

Sifat operasi perkalian pecahan dengan bilangan bulat a. Komutatif 𝑎 .𝑏𝑐 =𝑏𝑐 . 𝑎 b. Asosiatif (𝑎𝑏.𝑑𝑐) . 𝑎 =𝑏𝑐 . (𝑑𝑐 . 𝑎) c. Distributif 1) Terhadap penjumlahan 𝑎 (𝑏𝑐+𝑑𝑒) = (𝑎 .𝑏𝑐) + (𝑎 .𝑑𝑒)

(10)

6

2) Terhadap pengurangan

𝑎 (𝑏𝑐−𝑑𝑒) = (𝑎 .𝑏𝑐) − (𝑎 .𝑑𝑒) 7. Pembagian pecahan

𝑎 ∶ 𝑏𝑐=𝑎 .𝑐𝑏

8. Pembagian pecahan dengan bilangan bulat

𝑎

𝑏∶ 𝑐 =

𝑎 𝑏 .𝑐

( Atik Wintarti dkk, 2008:27)

1.1.4 Kesalahan dalam Penyelesaian Soal Matematika

Kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikan soal tidak dialami oleh siswa yang mempunyai kemampuan dibawah rata-rata saja, akan tetapi dapat dialami oleh siswa dengan tingkat kemampuan manapun dan dari kelompok manapun dengan tingkat dan jenis kemampuan yang beragam. Beberapa jenis-jenis kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika diantaranya; salah dalam menggunakan kaidah komputasi atau salah pemahaman konsep, kesalahan penggunaan operasi hitung, algoritma yang tidak sempurna, serta mengerjakan dengan serampangan.

Menurut Supriyanto dan Purwaningsih (2011:45) terdapat beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam operasi pecahan, yaitu: kesalahan dalam memahami soal, kesalahan konsep, kesalahan menghitung, kesalahan menggunakan dalil-dalil atau sifat operasi hitung.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Moleong (2010: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

(11)

7

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang kesulitan dan faktor penyebab yang dihadapi siswa dalam memahami bab pecahan bilangan dan kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal tentang pecahan bilangan. Sumber data utama dalam penelitian ini diperoleh melalui tes dan wawancara yang dilakukan selama penelitian. Data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa kelas VII K semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 sebanyak kurang lebih 25 siswa. Informasi dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai kejadian. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengamatan, wawancara, tes, dan dokumentasi. Validasi data dilakukan dengan triangulasi teknik yaitu dengan membandingkan data hasil tes dan data hasil wawancara.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui presentase kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal operasi bilangan pecahan yang dilakukan siswa dengan rumus:

P = ∑𝒔+ ∑𝑩∑𝒔 x 100%

Keterangan

P = Presentase kesalahan yang dicari

∑S = Jumlah soal yang dijawab salah dari total semua soal ∑B = Jumlah soal yang dijawab benar dari total semua soal

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tes diberikan setelah semua materi selesai diberikan, berdasarkan hasil jawaban siswa dalam mengerjakan soal-soal pada materi operasi pecahan tersebut terdapat beberapa kesalahan yang dilakukan oleh beberapa siswa. Dari analisis kesalahan jawaban siswa diperoleh data yang digunakan untuk menghitung presentase siap kesalahan.

(12)

8

Tabel 1 Perhitungan Presentase Analisis Kesalahan Siswa Jenis Kesalahan Jenis Item Nomor Item Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kesalahan Memahami Konsep ∑B 7 18 16 9 9 15 3 4 8 7 96 ∑S 15 4 6 13 13 7 19 18 14 15 124 Kesalahan Menerima Informasi ∑B 8 13 13 8 7 4 0 3 3 7 66 ∑S 14 9 9 14 15 18 22 19 19 15 154 Kesalahan dalam Menghitung ∑B 5 9 7 7 0 2 0 0 0 6 36 ∑S 17 13 15 15 22 20 22 22 22 16 184

∑B : Jumlah benar yang dilakukan siswa ∑S : Jumlah salah yang dilakukan siswa

a. Menghitung Kesalahan dalam pemahaman konsep P = 𝑇𝑜𝑡 ∑S+Tot ∑B𝑇𝑜𝑡 ∑S x 100 %

= 124+96124 x 100 % = 56 %

b. Menghitung kesalahan dalam menerima informasi P = 𝑇𝑜𝑡 ∑S+Tot ∑B𝑇𝑜𝑡 ∑S x 100 %

= 154+66154 x 100 % = 70 %

c. Menghitung kesalahan dalam menghitung P = 𝑇𝑜𝑡 ∑S+Tot ∑B𝑇𝑜𝑡 ∑S x 100 %

(13)

9 = 184+36184 x 100 % = 84%

Data hasil analisis ditemukan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi pecahan, faktor-faktor penyebabnya serta setiap kesalahan.

1. Kesalahan dalam memahami konsep

a. Siswa salah dalam mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa

Dari gambar tersebut siswa diminta untuk mencari jawaban dari soal perkalian, dalam jawaban siswa diatas dapat dilihat bahwa siswa salah dalam mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa. Kesalahan tersebut mungkin disebabkan karena siswa belum faham cara mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa, atau mungkin siswa kurang teliti. Hasil wawancara siswa, diperoleh bahwa siswa masih bingung cara merubah pecahan campuran kebentuk pecahan biasa.

b. Siswa salah dalam mengalikan pecahan

Dari gambar tersebut siswa diminta untuk mencari jawaban dari soal perkalian, dalam jawaban siswa diatas dapat dilihat bahwa siswa salah dalam mengalikan dua pecahan. Kesalahan tersebut disebabkan karena siswa tidak faham dengan konsep perkalian pada pecahan, dan siswa kurang teliti dalam memahami soal tersebut. Dari hasil wawancara kepada siswa pun, dapat diperoleh bahwa siswa masih bingung dengan cara menyelesaikan soal perkalian pecahan.

(14)

10

2. Kesalahan dalam menerima informasi

a. Siwa salah dalam menulis apa yang diketahui

Dari gambar tersebut siswa diminta untuk mencari keliling sebuah taman, dalam jawaban siswa diatas dapat dilihat bahwa siswa salah dalam menulis apa yang diketahui. Siswa tidak tahu rumus untuk mencari keliling sebuah taman/persegi panjang, sehingga siswa hanya menulis apa yang dia ketahui dari soal tersebut. Dari hasil wawancara didapat bahwa siswa memang belum faham atau tidak tahu apa rumus untuk mencari keliling sebuah taman.

b. Siswa salah dalam menentukan apa yang ditanyakan

Dari gambar tersebut siswa diminta untuk mencari sisa uang abi, dari jawaban siswa diatas diketahui bahwa siswa salah dalam menentukan apa yang ditanyakan, kesalahan tersebut terjadi karena siswa kurang teliti dalam memahami soal pecahan dalam bentuk soal cerita seperti soal tersebut dan siswa kurang berlatih untuk soal pecahan cerita. Dari hasil wawancara kepada siswa, diketahui bahwa siswa masih bingung untuk tipe soal yang seperti itu.

c. Siswa hanya menghitung dengan memasukkan semua data yang diketahui

Dari gambar tersebut siswa diminta untuk mencari berapa banyak kantong plastik yang digunakan untuk membungkus gula, tetapi dalam

(15)

11

jawaban siswa tersebut siswa hanya memasukkan semua data yang diketahui dan kemudian mengalikan semua data tersebut, kesalahan tersebut terjadi karena siswa tidak faham konsep untuk menyelesaikan soal dengan tipe soal yang seperti itu, siswa juga tidak teliti. Dari hasi wawancara dengan siswa, dapat diketahui bahwa siswa salah dalam memahami konsep untuk menyelesaikan soal tersebut.

3. Kesalahan dalam menghitung

Dari gambar tersebut siswa diminta untuk mencari keliling sebuah taman, dalam jawaban siswa diatas dapat dilihat bahwa sebenarnya siswa sudah faham dengan cara menyelesaikan soal tersebut tetapi siswa salah dalam menghitung hasil nya, kesalahan tersebut terjadi karena siswa tidak teliti dalam menghitung mengerjakan soal tersebut dan siswa terlalu tergesa gesa.

4. PENUTUP

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tentang operasi hitung bilangan pecahan sebagai berikut: a. Kesalahan dalam memahami konsep

1) Siswa salah dalam mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa

2) Siswa salah dalam mengalikan pecahan b. Kesalahan dalam menerima informasi

(16)

12

2) Siswa salah dalam menentukan apa yang ditanyakan

3) Siswa hanya menghitung dengan memasukkan semua data yang diketahui

c. Kesalahan dalam menghitung

2. Faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tentang operasi hitung bilangan pecahan.

a. Faktor penyebab kesalahan dalam memahami konsep :

1) Siswa belum faham cara mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa, dan belum faham konsep perkalian pada pecahan,

2) Siswa kurang teliti dalam memahami soal tersebut. b. Faktor penyebab kesalahan dalam menerima informasi :

1) Siswa tidak tahu rumus untuk menyelesaikan soal tersebut, 2) Siswa belum faham dengan tipe soal yang sudah diaplikasikan, 3) Siswa kurang teliti dalam memahami soal pecahan dalam

bentuk soal cerita seperti soal tersebut,

4) Siswa kurang berlatih untuk soal pecahan cerita. c. Faktor penyebab kesalahan dalam menghitung

1) Siswa tidak teliti.

3. Presentase setiap jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tentang operasi hitung bilangan pecahan :

a. Persentase kesalahan yang dilakukan siswa dalam memahami konsep sebesar 56 %.

b. Persentase kesalahan yang dilakukan siswa dalam menerima informasi sebesar 70%.

c. Persentase kesalahan yang dilakukan siswa dalam menghitung sebesar 84%.

DAFTAR PUSTAKA

(17)

13

Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: Rosdakarya. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

RemajaRosdakarya

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Supriyanto dan Purwaningsih. 2011. 225 kesalahan yang sering terjadi

dalam berhitung. Jakarta: Media Pusindo

Wintarti, Atik,dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi Jakarta: Pusat pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Siswoyo, Dedi. 2013.” Apa Itu Matematika ? Pengertian Menurut Ahli.” Diakes pada 2 April 2016

(http://dedi26.blogspot.com/2013/02/apa-itu-matematika-pengertian.html).

Gambar

Tabel  1 Perhitungan Presentase Analisis Kesalahan Siswa  Jenis  Kesalahan  Jenis Item  Nomor Item  Jumlah  1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  Kesalahan  Memahami  Konsep  ∑B  7  18  16  9  9  15  3  4  8  7  96 ∑S 15  4 6 13  13  7 19  18  14  15  124  Kesala

Referensi

Dokumen terkait

Latar Belakang dari penelitian ini adalah Berdasarkan hasil pengamatan di KB Delima Indah Desa Delima Jaya Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak, pada bulan April 2014

Masyarakat di sekitar Taman Nasional Gunung Leuser sudah berpuluh tahun memanfaatkan tumbuh-tumbuhan sebagai tanaman obat, hutan alam tempat tanaman obat terdapat

Kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga, sebagai bahan referensi dalam menetentukan kebijakan dalam mengatur keberadaan Pasar Modern dan Pasar Tradisional yang

Pada hari ini Senin tanggal Empat bulan Juli tahun Dua Ribu Sebelas, kami Panitia Pengadaan Dilingkup Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Jombang Tahun 2011 berdasarkan Surat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi guru terhadap penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari (1) jenis kelamin, (2) pengalaman mengajar,

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kualitas layanan kesehatan peserta BPJS di Rumah Sakit UNHAS belum optimal karena masih ada keluhan dari pasien yakni: menunggu lebih

3) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh

2) Hak milik relatif perorangan diakui sebagai usaha dan kerja secara halal dan dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula. 3) Dilarang menimbun harta benda dan menjadikannya