• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYESUAIAN TEMA, PRIORITAS & ARAH FOKUS PEMBANGUNAN RKPD TAHUN 2021 KAB.BANGKA SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYESUAIAN TEMA, PRIORITAS & ARAH FOKUS PEMBANGUNAN RKPD TAHUN 2021 KAB.BANGKA SELATAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENYESUAIAN TEMA, PRIORITAS &

ARAH FOKUS PEMBANGUNAN

RKPD TAHUN 2021

KAB.BANGKA SELATAN

(2)

TANTANGAN PEMBANGUNAN AKIBAT DAMPAK COVID 19

SKENARIO PEMULIHAN

PASCAPANDEMI COVID

2019

DAMPAK PANDEMI

COVID 2019

RISIKO PANDEMI

COVID 2019

Kurva U Kurva L Kurva V % % tahun % tahun tahun

Perlambatan dan stagnasi

(resesi)

Perlambatan dan pemulihan

secara cepat (

rebound

)

Korban manusia Dampak sosial

dan ekonomi Perubahan perilaku masyarakat dan pemerintah

Krisis atau Resesi Ekonomi Perubahan Kebijakan Keuangan Negara dan Keuangan Daerah Perubahan dan Pergeseran Rencana Optimalisasi pengembangan IPTEK

Perlambatan dan pemulihan

bertahap

(3)

DAMPAK COVID-19 TERHADAP EKONOMI DUNIA

Pemulihan ekonomi dunia berpotensi menuju bentuk U atau L, bukan lagi V.

↓30

40%

Perdagangan Dunia

↓13

32%

FDI Dunia

↓40,1%

Perjalanan Turis Dunia

AKTIVITAS EKONOMI DUNIA

TERGANGGU

Volatilitas Pasar Keuangan (VIX)

↑215%

Per 8 April( ytd)

Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2020

-

2,0%

Oxford

Economics Goldman Sachs

-

2,8%

EKONOMI DUNIA

MENGALAMI RESESI

-

4,1%

-

3,9%

-

5,1%

-

0,2%

TINGKAT PENGANGGURAN DAN

KEMISKINAN MENINGKAT

-

1,0%

195

juta orang

kehilangan

pekerjaan

420 –

580

juta orang

menjadi miskin

Sumber: Oxford Economics, Bloomberg, WTO, UNCTAD, ILO, Sumner et al (2020)

(4)

DAMPAK COVID-19 TERHADAP PEREKONOMIAN DOMESTIK

C

Kons. RT

Kons. Pemerintah

G

Investasi

I

Ekspor

X

Impor

M

Hingga ditemukan vaksin, kebijakan pembatasan tetap perlu dilakukan. Pemerintah perlu mengurangi dampak ekonomi negatif yang terjadi dengan memberikan bantuan stimulus

kepada masyarakat dan dunia usaha supaya tidak terjadi keresahan sosial

Sumber: Diadopsi dari Baldwin (2020 Sumber: perhitungan

Bappenas

Rumah Tangga

Perusahaan/

UMKM

Pemerintah

Lembaga Keuangan

- Pendapatan hilang akibat PHK atau karena pembatasan pergerakan masyarakat - Mengurangi konsumsi dan

kebutuhan yang tidak perlu termasuk barangdurable. - Meningkatkan tabungan. - Sebagian tidak bisa bekerja

terkena wabah covid-19 - Menghadapi kenaikan harga

karena kelancaran distribusi terganggu

- Permintaan barang/jasa untuk ekspor dan domestik

mengalami penurunan - Neraca keuangan perusahaan

terganggu

- Pemutusan hubungan kerja dan ancaman kebangkrutan - Gangguansupply chain bagi perusahaan/UMKM yang melakukan ekspor dan impor

- Pendapatan negara mengalami penurunan sebagai dampak turunnya aktivitas ekonomi dan harga komoditas global

- Belanja meningkat untuk memberikan bantuan stimulus pada masyarakat rentan dan dunia usaha

- Volatilitas di pasar keuangan

- Capital outflowdan depresiasi Rupiah - Perbankan dan lembaga

keuangan berpotensi mengalami

permasalahan likuiditas dan insolvency, terutama bank-bank kecil

- Aktivitas pariwisata dan pergerakan manusia di dalam dan antar wilayah turun

- Aktivitas perdagangan dan investasi dunia turun - Gangguansupply chain

- Harga komoditas internasional turun

Rest of the World

(5)

5

PERPPU NOMOR 1 TAHUN 2020 DALAM RANGKA PENANGANAN COVID-19

Pemerintah telah menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas

Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemik

Corona Virus Disease

2019 (Covid-19) dan/atau Dalam Rangka

Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.

Poin-poin penting dalam Perppu tersebut meliputi :

Pelonggaran batasan defisit anggaran

(APBN) hingga tahun 2022 untuk

kemudian dinormalkan kembali

maksimal 3 persen PDB

Penyesuaian belanja wajib di bidang

kesehatan, anggaran dana desa, dan

Dana Alokasi Umum.

Realokasi anggaran dan

refocusing

belanja kepada kegiatan

penanggulangan Covid-19

Penyesuaian kebijakan pembiayaan

anggaran dengan tujuan tertentu

khususnya dalam rangka

pandemic

Covid-19

Peningkatan belanja untuk mitigasi risiko

kesehatan, melindungi masyarakat dan

menjaga aktivitas usaha

(6)

6

ARAHAN PRESIDEN KEPADA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

1. Dalam rangka pelaksanaan

refocusing

dan realokasi Anggaran

APBN 2020, seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemda harus

menyisir ulang kembali APBN dan APBD-nya, untuk diarahkan

pada prioritas utama meliputi:

• Penanggulangan Covid-19

• Jaring pengaman sosial, serta

• Stimulus ekonomi bagi pelaku UMKM dan pelaku usaha.

Presiden menugaskan Mendagri dan Menkeu untuk

menindaklanjuti.

2. Target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi akan

terkoreksi cukup tajam. Sehingga, perlu diwaspadai dampak

lanjutan dari Covid-19 terhadap ekonomi di 2021, dengan

menghitung setiap peluang dan risiko yang ada baik dari sisi

domestik maupun global.

3. Pengalihan Tunjangan Hari Raya seluruh pejabat negara Eselon I

dan II untuk diarahkan pada penanganan Covid-19.

(7)

RESPON KEBIJAKAN MENGHADAPI COVID-19 DI TAHUN 2021

TAHAP 2

Melindungi Kelompok

Masyarakat Rentan dan

Dunia Usaha

TAHAP 4

Program Pemulihan

Ekonomi Pasca Covid

(RKP 2021)

• Perluasan bantuan sosial, listrik gratis, kartu pra kerja, dll

• Keringanan pajak untuk dunia usaha dan pekerja, dan keringanan kredit untuk dunia usaha

• Program pemulihan ekonomi

untuk dunia usaha dan UMKM

• Stimulus moneter dan keuangan

• Bantuan likuiditas terhadap

sektor keuangan

• Penurunan suku bunga

Tahap 1-3 harus terus dilakukan hingga penanganan wabah COVID-19 selesai.

Kerusakan yang disebabkan oleh COVID-19 setara dengan bencara besar atau perang, sehingga dibutuhkan program pemulihan ekonomi skala besar yang dilead oleh pemerintah –Marshall Plan.

• Peningkatan perilaku sehat dan social distancing

• Pemenuhan kapasitas laboratorium (reagen, alat test dan sarana lab)

• Penanganan pasien (APD, alkes, sarana dan prasarana kesehatan

TAHAP 1

Penguatan Fasilitas

Kesehatan

Masyarakat Rentan dan

Melindungi Kelompok

Dunia Usaha

TAHAP 2

Mengurangi Tekanan

Sektor Keuangan

TAHAP 3

Tahap 1-3 saat ini tengah dilakukan dan perluterus dilakukan hingga penanganan wabah COVID-19 selesai.

Tahap 4 merupakan tahap setelah proses penanganan wabah COVID-19 selesai. Mengingat dampak COVID-19 setara dengan bencana besar atau perang, sehingga dibutuhkan program pemulihan ekonomi skala besar dengan pemerintah sebagai pemain utama. Sebagai analogi, saat ini di negara maju mulai membicarakan program sepertiMarshall Plan, yang dilakukan setelah Perang Dunia II.

• RKP 2021 memberikan arah pemulihan ekonomi untuk mengejar target yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024

Proses pemulihan pasca COVID-19 untuk mengejar target menjadi negara maju di jangka menengah

Sumber: Diadopsi dari IMF

(8)

TEMA RKP 2021

Percepatan pembangunan dengan menekankan terbangunnya

struktur

perekonomian

yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif

di berbagai wilayah

yang didukung oleh

SDM berkualitas dan berdaya saing

Mempercepat Pemulihan Ketahanan Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat

dengan fokus pada :

Pemulihan Industri, Pariwisata, dan Investasi

Penguatan Sistem Kesehatan Nasional

SKALA PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHAP KE-4 RPJPN

2005-2025

(RPJMN 2020-2024) (disadur dari UU RPJPN No.17/2007)

TEMA PEMBANGUNAN RKP 2021

(9)

PENYESUAIAN TEMA & PRIORITAS PEMBANGUNAN

RKPD 2021

PENINGKATAN DAYA SAING DAN INOVASI DAERAH MELALUI

PENGUATAN INFRASTRUKTUR BERBASIS KEWILAYAHAN

PERCEPATAN PEMULIHAN EKONOMI MELALUI PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR BERBASIS MASYARAKAT/PADAT KARYA

DENGAN MENJAMIN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN

SUMBERDAYA MANUSIA

BEFORE

9

Pembangunan

Infrastruktur

Berbasis

Community

Development

Transformasi Ekonomi

Melalui Penguatan

Sektor Perkebunan,

Pertanian dan

Perikanan

Pembangunan

SDM dan

Peningkatan

Akses

Pelayanan

Kesehatan

Peningkatan

Kualitas

Pelayanan Publik

Pembangunan

Infrastruktur

Berbasis

Community

Development

Penguatan Sektor

Primer dan

Transformasi Ekonomi

dari sektor hulu ke

hilir

Peningkatan

Kualitas

Pelayanan

Kesehatan &

SDM

(Capacity

Building)

Penguatan

Sektor Industri

Kecil Menengah

(IKM)

(10)

NO.

IKU

Target

Tahun

2019

Target

Tahun

2020

Target

Tahun 2021

(Sebelum)

1

Indeks

Pembangunan

Manusia

66,12

66,92

≥ 66,92

2

Laju Pertumbuhan

Ekonomi (%)

4,36

4,46

≥ 3,00

3

Tingkat Kemiskinan

(%)

≤ 3,70

≤ 3,61

≤ 3,61

4

Angka

Pengangguran (%)

≤ 4,35

≤ 4, 35

≤ 4,35

5

Tingkat Inflasi

≤ 3,60

≤ 3,51

≤ 3,51

6

Indeks Gini

≤ 0,224

≤ 0,224

≤ 0,224

REALISASI & PENYESUAIAN TARGET CAPAIAN MAKRO

33

224

Revisi

Target

Tahun 2021

≥ 66,92

2,7 – 3,2%

≤ 3,61

≤ 4,35

≤ 3,51

≤ 0,224

(11)

SESUDAH

SEBELUM

Infrastruktur Aksesibilitas &

Konektivitas

Infrastruktur Pertanian Pangan dan

Perkebunan

Infrastruktur/Saspras Pariwisata

Infrastruktur Landscape Perkotaan

Saspras Pertanian Pangan

Pembangunan SDM dan Kesehatan

Pelayanan Publik

1

2

3

4

5

6

7

PENYESUAIAN ARAH FOKUS PEMBANGUNAN 2021

Penguatan Infrastruktur

Pedesaan/Kewilayahan

Penguatan Sektor Pariwisata

Pembangunan

City Image

Toboali

Peningkatan Produktivitas Sektor

Pertanian Pangan, Perkebunan dan

Perikanan

Pembangunan SDM/

Community

Development/ Community

Empowerment

Penguatan IKM/

Capacity Building

Peningkatan Kualitas Pelayanan

Kesehatan

(12)

PENYESUAIAN STRATEGI PEMBANGUNAN 2021

Penguatan Infrastruktur

Pedesaan/Kewilayahan

Penguatan Sektor Pariwisata

Pembangunan

City Image

Toboali

Peningkatan Produktivitas

Sektor Pertanian Pangan,

Perkebunan dan Perikanan

Pembangunan SDM/

Community

Development

Penguatan IKM/

Capacity

Building

Peningkatan Kualitas Pelayanan

Kesehatan

Peningkatan aksesibilitas/utilities

skala pedesaan/lokal

Penataan pemukiman/

sanitasi

Pembangunan taman skala

pedesaan/

public space

Peningkatan infrastruktur

pertanian pangan, perkebunan

Optimalisasi lahan pertanian

pangan

Fasilitasi sektor hilirisasi

Penguatan kapasitas

petani dan nelayan

Penguatan akses menuju

Kawasan wisata

Peningkatan saspras

pariwisata/saspras

pendukung

Penguatan kapasitas

kelompok/komunitas pelaku

pariwisata/Pokdarwis

Pembangunan

Landscape/infrastruktur

perkotaan

Penataan

Kawasan

terbangun

Penataan

estetika

Perkotaan

Peningkatan saspras kesehatan

Pemberdayaan masyarakat/

community

empowerment

(13)

Spasial Tematik Fokus Pembangunan

Peningkatan infrastruktur

pedesaan, Optimalisasi

lahan/saspras Tanaman Pangan,

Optimalisasi Akses Air minum,

Peningkatan kapasitas/Pembinaan

IKM

Peningkatan infrastruktur

pedesaan, Optimalisasi

laha/saspras Tanaman

Pangan, Optimalisasi

Akses Air minum,

Peningkatan

kapasitas/Pembinaan

IKM

Peningkatan

Infrastruktur/saspras

Pedesaan, Peningkatan

Kapasitas/Pembinaan

IKM

Peningkatan Jalan & Amenities

Perkotaan,Pembangunan

Landscape/Citra Perkotaan,

Penataan estetika perkotaan,

Penguatan Saspras Destinasi

Wisata, Landscape

Public Space

,

Optimalisasi Lahan/Saspras

Tanaman Pangan, Penataan Pesisir

Tj. Ketapang (Lanjutan), Akses ke

lokasi wisata (Lanjutan), Penguatan

kapasitas Kelompok Masyarakat

Peningkatan infrastruktur

pedesaan, Optimalisasi

lahan/saspras Tanaman Pangan,

Peningkatan

kapasitas/Pembinaan IKM

Peningkatan Infrastruktur

Pedesaan, Infrastruktur

Perkebunan/Pendampingan,

Peningkatan

Kapasitas/Pembinaan IKM

Peningkatan infrastruktur

pedesaan, Optimalisasi

lahan/saspras Tanaman

Pangan, Peningkatan

kapasitas/Pembinaan

IKM

Peningkatan

infrastruktur pedesaan,

Optimalisasi

lahan/saspras Tanaman

Pangan, Peningkatan

kapasitas/Pembinaan

IKM

(14)

1. Pembangunan Infrastruktur Perkotaan 2. Penataan Estetika Perkotaan

3. Penataan Kampung Pesisir (Lanjutan) 4. Pembangunan Saspras Pendukung DTW

5. Peningkatan Kapasitas Komunitas/Capacity Building melalui peningkatan/perluasan kapasitas KUBE, KRPL, dll

6. Penguatan IKM/Pembinaan/Fasilitasi

7. Pembangunan Jalan Akses ke DTW (Lanjutan)

1. Optimalisasi lahan pertanian pangan

2. Pendampingan

petani/poktan/gapoktan perkebunan dan nelayan 3. Peningkatan Infrastruktur

Pertanian berbasis poktan/gapoktan

4. Peningkatan Saspras Tanaman Pangan

5. Peningkatan infrastruktur pedesaan

(15)

1. Peningkatan Jalan (Jalan Lingkar Ibu Kota Kecamatan)

2. Peningkatan infrastruktur pedesaan 3. Peningkatan Saspras pendukung

DTW (Magrove) 1. Peningkatan Jalan Pemukiman 2. Sanitasi Pemukiman Peningkatan Saspras pendukung DTW Tj. Kerasak 1. Peningkatan infrastruktur pedesaan 2. Peningkatan Saspras Perkebunan & Pembinaan Poktan/Gapoktan

3. Dukungan IKM

4. Peningkatan Kapasitas Komunitas (Pokdarwis, KUBE, KRPL)

(16)

1. Pembangunan infrastruktur Tanaman Pangan (tata air mikro/saluran tersier) 2. Optimalisasi Lahan Tanaman Pangan 3. Dukungan/Pembinaan/Peningkatan

kapasitas IKM/Kelompok nelayan 4. Peningkatan saspras pendukung DTW

1. Sanitasi Pemukiman

2. Peningkatan/Optimalisasi Akses Air Minum

3. Peningkatan Kapasitas/Pembinaan IKM/kelompok nelayan

(17)

1. Sanitasi Pemukiman

2. Peningkatan/Optimalisasi Akses Air Minum

3. Peningkatan Kapasitas/Pembinaan IKM/Kelompok nelayan

1. Pembangunan infrastruktur Tanaman Pangan (tata air mikro/saluran tersier) 2. Optimalisasi Lahan Tanaman Pangan 3. Dukungan/Pembinaan/Peningkatan

kapasitas IKM/Kelompok nelayan 4. Peningkatan saspras pendukung DTW Peningkatan infrastruktur pedesaan

(18)

Konsentrasi Perkebunan

1. Optimalisasi lahan pertanian pangan

2. Pendampingan

petani/poktan/gapoktan perkebunan dan nelayan 3. Peningkatan Infrastruktur

Pertanian berbasis poktan/gapoktan

4. Peningkatan Saspras Tanaman Pangan

5. Peningkatan infrastruktur pedesaan

(19)

1. Infrastruktur pedesaan 2. Pembinaan/dukungan IKM

1. Optimalisasi lahan pertanian pangan

2. Pendampingan

petani/poktan/gapoktan perkebunan dan nelayan 3. Peningkatan Infrastruktur

Pertanian berbasis poktan/gapoktan

4. Peningkatan Saspras Tanaman Pangan

5. Peningkatan infrastruktur pedesaan

(20)

1. Peningkatan infrastruktur pedesaan (Peningkatan Jalan Lingkungan & Sanitasi Pemukiman) 1. Peningkatan infrastruktur pedesaan 2. Peningkatan Kapasitas/Pembinaan IKM Konsentrasi Perkebunan

(21)

Konsentrasi Perkebunan

Sanitasi Pemukiman

1. Optimalisasi lahan pertanian pangan

2. Pendampingan

petani/poktan/gapoktan perkebunan dan nelayan 3. Peningkatan Infrastruktur

Pertanian berbasis poktan/gapoktan

4. Peningkatan Saspras Tanaman Pangan

5. Peningkatan infrastruktur pedesaan

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel di atas terlihat bahwa masyarakat kota Banjarmasin sudah dapat disebut sebagai masyarakat yang majemuk karena dari berbagai keberagaman yang ada seperti

Yang menarik, generasi yang lebih tua memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menginvestasikan pendapatan yang siap dibelanjakan dalam bentuk sekuritas dibandingkan

Berdasarkan pengertian instrument penelitian di atas, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang

Ikan-ikan golongan scombridae biasanya memiliki kandungan histidin dengan level tinggi yang akan diubah menjadi histamin oleh bakteri pembentuk histamin yang memiliki enzim

Manakah yang mempunyai pengaruh dominan an tara variabel rational buying motives dan emotional buying motives terhadap keputusan pembelian mobil bekas merek Honda

Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman (tinggi dari permukaan tanah hingga ujung daun tertinggi bila ditegakkan, dilakukan setelah malai keluar), jumlah buku per

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlambang (2010) di RSUD Kariadi Semarang mengatakan bahwa ODHA yang berpengetahuan cukup lebih patuh

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat penurunan yang bermakna model pelatihan anaerobik dalam menurunkan kelebihan berat badan atlet judo