• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VIII A SMP GKST IMANUEL PALU | Bambang | JSTT 6925 23109 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VIII A SMP GKST IMANUEL PALU | Bambang | JSTT 6925 23109 1 PB"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

23

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VIII A SMP GKST IMANUEL PALU

Lestari Bambang1, Sarjan N. Husain dan Amram Rede2

Lestaribambang49@yahoo.com

1

(Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako)

2

(Staf Pengajar Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako)

Abstract

This research was class action research, with the research subject of 28 students. Method used in this research was descriptive method with data collection using instruments; questionaires, study outcomes test and observation checklist. This research aimed to increas students motivation and study outcome through the implementation of Audio-visual Media teaching in Grade VIIIA of SMP GKST Imanuel Palu. The research result showed that students study motivation before treatment was 39,9% which was categorised low, and after the treatment 81,75% which categorised high. Whereas the students study outcome from the research result showed that there were 10 students completed in cycle I, and there were 27 students in cycle II. The classical absorption in cycle I was 62% and in cycle II was 86%. The classical learning mastery in cycle I was 36%, while in cycle II was 96%. The observation of teachers activity obtained in cycle I was 63,5% in average which categorised as good, the students activity was 70,45% categorised as good. The observation result of teachers activity in cycle II was 91,6% which very good, students activity was 93,18% categorised verry good. Based on the result above therefore, it can be concluded that the Implementation of Audio-Visual Media Teaching could increase the students motivation and study outcome in the human motion system lesson at Grade VIII A of SMP GKST Imanuel Palu.

Keywords: audio-visual media, Motivation and study outcome

Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, atau Malaysia telah menjadikan pendidikan sebagai faktor strategis dalam menciptakan kemajuan bangsanya. Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan produktif. Hal tersebut mendorong suatu negara menjadi negara yang maju dan pesat dalam perkembangan ilmu dan teknologi (Jaya, 2011).

Pendekatan pembelajaran dalam proses pembelajaran di sekolah adalah sesuatu yang tidak dapat diabaikan untuk kemajuan suatu bangsa. Pendekatan pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pendidikan, sebab hal itu akan dapat mempengaruhi perilaku warga yang belajar. Pendidikan sangat penting dan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena

berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu guru harus mempunyai kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya sehingga meraih kesuksesan dan keberhasilan dalam pembelajaran (Roestiyah, 2012).

Pembelajaran merupakan perpaduan antara dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur

lingkungan sebaik-baiknya dan

(2)

siswanya sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu tiap-tiap pendidik perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Metode mengajar dan media pembelajaran merupakan unsur yang amat penting dalam proses belajar mengajar. Keduanya saling berkaitan. Pemilihan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran akan memengaruhi jenis media pembelajaran yang cocok. Salah satu fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar (Suherman, 2008).

Kemp dan Dayton dalam Suherman (2008) mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung sebagai berikut: Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap siswa yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan.

Penggunaan media audio-visual dalam pembelajaran perlu dipahami terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar para pendidik tidak ragu-ragu ketika menampilkan konsep pembelajaran. Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media audio-visual merupakan sebuah alat bantu audio-visual yang berarti bahan dan alat yang

dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap dan ide.

Sebagai referensi, sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual, dimana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat indera penglihatan. Di samping itu dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan didengar.

METODE

Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII A dengan jumlah siswa 28 orang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dengan mengacu pada model Kemmis-McTaggart. Data kualitatif diperoleh dengan cara mengamati situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan. Data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa melalui tes/evaluasi yang diberikan setiap tindakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada tiap siklus.

(3)

Lestari Bambang, dkk. Penerapan Pembelajaran Media Audio-Visual untuk Meningkatkan……… 25

presentasi ketuntasan belajar klasikal 85 %, dan berada pada kategori baik pada lembar motivasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kesiapan siswa pada saat pembelajaran berlangsung sudah tampak sebelum guru dan peneliti masuk kelas. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kondisi ruang kelas yang tenang dan siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing. Tes evaluasi hasil belajar diberikan di akhir pertemuan pada setiap siklus, hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa

Siklus 1 Siklus 2

DSK KBK Ket DSK KBK Ket

62% 35,71% Rendah 86% 96% Tinggi

Perubahan hasil belajar siswa menjadi lebih baik di karenakan faktor motivasi dalam belajar. Motivasi belajar anak terlihat selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Peningkatan motivasi setelah penggunaan media terlihat dari hasil angket yang diberikan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sardiman dalam Isnawati dan Setyorini (2012) bahwa Ciri-ciri motivasi

belajar yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu, senang mencari dan memecahkan soal-soal. Hal ini dibuktikan dengan hasil jawaban yang diberikan oleh 28 responden. Gairah belajar biologi sesudah penggunaan media audio-visual mengalami peningkatan untuk setiap indikator. Indikator kehadiran pada jam biologi disekolah dan perhatian pada pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 40,6%, indikator motivasi belajar biologi di rumah meningkat sebesar 41,9% , indikator motivasi untuk mengerjakan tugas biologi meningkat menjadi 43,3%, dan motivasi memperoleh prestasi belajar 41,1%.

Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan guna mencapai suatu tujuan. Dari hasil perolehan angket motivasi yang diberikan kepada responden untuk seluruh indikator kerja di peroleh pencapaian dengan kategori tinggi. lebih jelasnya data motivasi belajar siswa yang telah diberikan kepada mereka sebelum dan sesudah penerapan media pembelajaran audio-visual dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Data Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penggunaan Media Audio-Visual

No Indikator biologi disekolah dan

perhatian pada

4. Motivasi memperoleh

prestasi belajar 1145 229 40,9 rendah 2295 459 82 tinggi

Jumlah 4478 1347 9158 2744

(4)

Motivasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Media audio-visual

Hasil angket motivasi yang telah diisi oleh responden diperoleh nilai 81,75% atau dengan kategori tinggi. Sehingga hal ini membuktikan bahwa penggunaan media audio-visual dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal itu sejalan dengan pendapat Arsyad (2011) yang menyatakan bahwa belajar dengan menggunakan indra ganda (audio-visual) yaitu indra pendegaran dan penglihatan akan memberikan keuntungan bagi siswa karena siswa akan lebih banyak belajar daripada jika materi pelajaran disajikan dengan stimulus pandang saja atau dengar saja.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa motivasi belajar siswa sebelum penerapan media pembelajaran audio-visual diperoleh nilai 39,9%. Motivasi belajar siswa sebelum penggunaan media audio-visual sangat rendah, hal ini dikarenakan cara mengajar guru yang mononton. Dimana pusat informasi dalam pembelajaran hanya ada pada guru saja dan siswa hanya sebagai penerima informasi. Namun, setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran audio-visual motivasi belajar siswa berubah. Dimana siswa dapat melihat dan mendengar lebih dekat tentang materi pelajaran yang akan diajarkan.

Adanya peningkatan terhadap motivasi belajar, dapat dilihat pada hasil angket yang telah dikumpulkan sebelum pelaksanan tindakan disiklus I dan setelah refleksi pada siklus II. Teori motivasi yang sekarang banyak dianut oleh orang adalah teori kebutuhan. Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun psikis. Oleh karena itu, menurut teori ini, apabila seorang pendidik bermaksud memotivasi kepada seseorang, ia harus berusaha mengetahui terlebih dahulu apa

kebutuhan-kebutuhan orang yang akan dimotivasinya.

Hasil Belajar Melalui Penerapan Media Audio-Visual

Pemberian tes bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi sistem gerak pada manusia melalui penerapan media audio-visual. Sama seperti yang dikemukakan oleh Poerwanti (2012), tes juga dapat diartikan sebagai seperangkat yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman atau penguasaan terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai tujuan pengajaran tertentu. Dari hasil tes terlihat bahwa penggunaan media audio-visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dengan melihat perolehan hasil belajar siswa setiap siklus.

Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media audio-visual dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIIA SMP GKST Imanuel Palu, dilakukan dalam dua siklus, dan dimana setiap akhir siklus dilakukan tes evaluasi. Hasil analisis data tes evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I menunjukan bahwa terdapat 10 orang yang tuntas dan sebanyak 18 orang siswa yang tidak tuntas, dimana DSK diperoleh sebesar 62% dan KBK diperoleh sebesar 35,71 %.

(5)

audio-Lestari Bambang, dkk. Penerapan Pembelajaran Media Audio-Visual untuk Meningkatkan……… 27

visual siswa tidak lagi menghayal materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Siswa dapat melihat dan mendengar secara langsung mengenai materi tersebut. Dari hasil belajar yang terus meningkat dari siklus I ke siklus II maka penggunaan media audio-visual dalam proses belajar mengajar dikelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I, diperoleh informasi bahwa terdapat kekurangan/kelemahan pelaksanaan tindakan siklus I disebabkan oleh aktifitas guru dalam membagi kelompok tidak merata, sehingga ada siswa yang tergolong dalam siswa mampu belajar berkumpul di satu kelompok tertentu. Sedangkan ditengah KBM diberikan kuis yang berguna untuk merangsang peserta didik bersama kelompoknya untuk aktif dalam pembelajaran yang menyenangkan. Active learning merupakan suatu model pembelajaran yang mengacu pada berbagai macam metode pembelajaran.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

penerapan pembelajaran dengan

menggunakan media audio-visual yang dilakukan pada kelas VIIIA SMP GKST Imanuel dapat menyampaikan pesan yang didengar dan dilihat untuk mendorong hasil belajar siswa sehingga lebih baik dari sebelumnya atau dapat memperoleh ketuntasan belajar yang diharapkan. Hal senada juga dikemukan oleh Anitah dalam Faridah, dkk. (2013) media pembelajaran dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan dan kepada penerima pesan. Media yang ada sekarang ini memiliki ragam yang bervariasi, diantaranya media visual, media audio dan media audio-visual.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil refleksi dan pembahasan terhadap penelitian tindakan kelas di atas, dapat disimpulkan Penerapan media audio-visual dalam proses belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIIA SMP GKST Imanuel Palu pada mata pelajaran biologi, dengan perolehan nilai pada setiap siklus berbeda. Siklus I, dengan daya serap klasikal (DSK) 62% dan ketuntasan belajar klasikal (KBK) sebesar 36% dan mengalami peningkatan di siklus II yaitu menjadi DSK sebesar 86 % dan KBK sebesar 96 %.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang penuh kuasa, karena Kasih dan Anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul Penerapan Pembelajaran Media Audio-Visual Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Biologi di Kelas VIII A SMP GKST Imanuel Palu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Sarjan N. Husain, M.P., Pembimbing I dan Bapak Dr. Amram Rede, M.Pd., Pembimbing II yang telah berjasa membantu dan menghantarkan penulis dalam merampungkan tugas akhir ini.

DAFTAR RUJUKAN

Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Depdikbud. 2001. Penerrapan Model Konstruktivisme Pada Pembelajaran IPA. Direktorat Pendidikan Nasional. Jakarta

(6)

Farida, I. P, dan Singgih. 2013. Penggunaan Media Visual dan Audio-Visual Pembelajaran Geografi dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Kinerja Guru Kompetensi Dasar Permasalahan Kependudukan di SMP Negeri 20 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Makalah Pendidikan Universitas Negeri Surakarta. Surakarta. Isnawati, N. dan D. Setyorini. 2012. Pengaruh Perhatian Orangtua dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Kompetensi Mengelola Dokumen Transaksi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Cokrominoto I Banjarnegara Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol.X No.1 Tahun 2012. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Jaya. 2011. Perkembangan Ilmu Biologi. Http://biologi.blogsome.come. Diakses tanggal 11 Maret 2013. Palu.

Poerwanti. 2012. Assesmen Pembelajaran Berbasis Portofolio di Sekolah. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP-UNTAN. Pontianak. Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar.

Rineka Cipta. Jakarta.

Gambar

Tabel 2. Data Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penggunaan Media Audio-Visual

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Teknologi dan. Kejuruan

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana saluran komunikasi baik media massa maupun media sosial ( new media ) menjadi sumber informasi pilpres 2014 dibandingkan

Surakarta yang berjumlah 28 siswa. Data dikumpulkan melalui metode observasi, tes, wawancara langsung, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Analisis

Since the information on the content of heavy metals and minerals found in banana puffer fish in Gebang, Cirebon, was not available, this study was conducted to

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR

Mengetahui seberapa besar nilai aliran daya pada motor induksi lima phasa. Mengetahui seberapa besar nilai effisiensi dan torsi pada motor

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Panca Indera.. Universitas Pendidikan Indonesia |