• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI STRATEGI NINE P’S OF MARKETING MIX DALAM PEMASARAN BIRO PERJALANAN UMROH DAN HAJI : STUDI KASUS PT. AROFAHMINA TOUR AND TRAVEL SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI STRATEGI NINE P’S OF MARKETING MIX DALAM PEMASARAN BIRO PERJALANAN UMROH DAN HAJI : STUDI KASUS PT. AROFAHMINA TOUR AND TRAVEL SURABAYA."

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI STRATEGI NINE P’S OF MARKETING MIX DALAM PEMASARAN BIRO PERJALANAN UMROH DAN HAJI

(Studi Kasus PT. Arofahmina Tour and Travel Surabaya)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri SunanAmpel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan

Program Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh :

ZAHRIL AINI B94212089

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Zahril Aini.2016. Skripsi.Implementasi Strategi Nine P’s Of Marketing Mix dalam Pemasaran Biro Perjalanan Umroh dan haji (Studi Kasus di PT. Arofahmina Tour and Travel Surabaya)

Kata kunci:Marketing Mix, product, price, place, promotion, people, process, physical evident, payment, packaging

Perkembangan travel Haji dan Umroh berkembang sangat cepat disertai dengan penerapan strategi yang dijalankan. Sebuah perusahaan jasa dalam menjalankan bisnisnya dapat mengimplementasikan strategi pemasaran yang dirancang dan memberikan umpan balik strategi pemasaran yang dijalankan, agar berhasil dengan baik dan efektif perusahaan menerapkan strategi yang mempunyai pengaryh besar untuk menjalankan bisnisnya. Untuk itu, penulis mengangkat penelitian ini mengenai strategi bauran pemasaran Nine P’s Of Marketing Mix dan tahapan dalam pemasaran yang, dalam hal ini mengambil study kasus pada PT. Arofahmina Tour and Travel Surabaya.Fokus masalah yang diteliti dalam penilitian ini adalahBagaimana Implementasi strategi nine p’s of marketing mix dalam pemasaran biro perjalanan umroh dan haji pada PT. Arofahmina Tiur and Travel Surabaya ?

Dalam menjawab permasalahan tersebut digunakan pendekatan kualitatif Descriptive, yaitu menganalisa dan menyajikan data fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.Pengumpulan data dikumpulkan dengan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisa data menggunakan teknik triangulasi. Sedangkan teknik analisa data menggunakan teknik analisis data kualitatif Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

(7)

DAFTAR ISI

Cover

Halaman Pesetujuan Dosen ... ii

Halam Pengesahan ... iii

Halaman Motto dan Persembahan ... iv

Halaman Pernyataan Pertanggungjawaban ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

BAB I : Pendahuluan ...1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Konsep ... 8

F.Sistematika Pembahasan ... 9

BAB II : Kajian Teoretik...12

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 12

B. Kerangka Teori ... 18

C. Strategi Pemasaran... 18

1.Pengertian Strategi ... 19

2.Pengertian Pemasaran ... 18

3.Pengertian Strategi Pemasaran ... 21

D. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 23

1.Strategi Product / Jasa ... 26

2.Strategi Price / Harga ... 29

3.Strategi Promotion / Promosi ... 31

4.Strategi Place / Tempat ... 32

(8)

6.Strategi Procces / Proses ... 34

7.Strategi Physical Evident / Bukti Fisik ... 35

8.Strategi Packaging / Kemasan ... 36

8.Strategi Payment / Pembayaran ... 37

E. Tahapan Pemasaran ... 37

1.Segmentasi Pasar ... 38

2.Targeting ... 30

3.Positioning ... 41

F. Konsep Pemasaran dalam Islam ... 42

BAB III : Metode Penelitian ...48

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 48

B. Objek Penelitian... 49

C. Jenis dan sumber Data ... 49

D. Tahap-Tahap Penelitian ... 49

E. Teknik Pengumpulan Data ... 57

F. Teknik Validitas Data ... 59

G. Teknik Analisis Data ... 61

BAB IV : Penyajian Dan Analisis Data ...64

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 64

1.Sejarah Berdirinya PT. Arofahmina Tour and Travel Surabaya ... 64

2. Visi dan Misi PT. Arofahmina Tour and Travel Surabaya ... 65

3. Motto PT. Arofahmina Tour and Travel Surabaya ... 65

4. Struktur Organisasi PT. Arofahmina Tour and Travel Surabaya ... 66

5. Produk yang Ditawarkan PT. Arofahmina Tour and Travel Surabaya ... 67

B. Penyajian Data ... 79

C. Analisa Data... 105

BAB V : Penutup ...126

A. Kesimpulan ... 126

B. Saran ... 127

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 14

Tabel 1.2 : Perbedaan Barang dan Jasa ... 26

Tabel 1.3 : Jadwal Kegiatan Umroh PT. Arofahmina ... 26

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses

dalam persaingan dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses dalam

persaingan adalah berusaha mencapai tujuan dengan mempertahankan

pelanggan. Mempertahankan pelanggan berarti perusahaan harus mampu

memuaskan apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggannya melibihi

apa yang diberikan oleh pesaing, sedangkan meningkatkan pelanggan

berarti perusahaan harus dapat menangkap setiap peluang yang ada

melalui strategi pemasarannya untuk mendapatkan pelanggan baru.

Pemasaran dalam sebuah perusahaan itu adalah sesuatu yang tidak

bisa dipisahkan. Karena pemasaran adalah proses merencanakan dan

melaksanakan konsep, memberi harga, melakukan promosi, dan

mendistribusikan ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memenuhi tujuan individu dan organisasi. Pemasaran pada dasarnya

mencakup segala kegiatan tersebut, namun demikian pemasaran ternyata

lebih dari sekedar kegiatan-kegiatan tersebut. Berbagai kegiatan seperti

pembujukan, promosi, publikasi, semuanya adalah kegiatan pemasaran.

Akan tetapi pemasaran bukanlah semata-mata kegiatan seperti menjual

dan mempromosikan sesuatu , pemasaran adalah suatu konsep yang

(12)

2

untuk melakukan sesuatu yang tidak selalu menjual benda tetapi juga

menjual jasa.

Disamping itu sistem pemasaran yang diterapkan harus ditinjau

dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan

pasar. Dengan demikian sistem pemasaran harus memberikan gambaran

yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dan

menggunakan setiap kesempatan atau peluang kepada beberapa sasaran.1

Menurut Kotler yang dikutip oleh Suharno mendefinisikan

pemasaran sebagai “Suatu aktivitas sosial dan manajerial dimana individu

atau kelompok menyediakan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.”2

Bagaimanapun juga, pemasaran merupakan salah satu unsur utama untuk

mencapai kesuksesan usaha. Keberhasilan perusahaan pada dasarnya

adalah keberhasilan dalam bidang pemasaranya.

Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk

diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor marketing

mix. Hal tersebut penting karena marketing mix merupakan salah satu

pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan

oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan

banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang

ditawarkan akan siasia. Dalam rangka inilah maka setiap perusahaan selalu

(13)

3

menetapkan dan menerapkan marketing mix strategy dalam menjalankan

setiap kegiatan usahanya.3 Strategi ini berkaitan dengan penentuan

bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk disertai strategi

pendukung lain berupa strategi harga, promosi, serta strategi penetapan

lokasi, pada segmen pasar tertentu yang merupakan sasaran pasarnya.

Philip Kotler mendefinisikan Marketing Mix sebagai perangkat

variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan untuk

menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran,

kegiatankegiatan pemasaran perlu dikombinasikan dan dikoordinir agar

perusahaan dapat melakukan tugas pemasaranya seefektif mungkin,

dikarenakan keempat unsur (4P) dalam kombinasi tersebut saling

berhubungan masing-masing elemen didalamnya saling mempengaruhi.4

Marketing mix pada produk barang yang dikenal selama ini,

berbeda dengan marketing mix untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan

perbedaan kerakteristik jasa dan barang. Dalam perkembangannya

sejumlah penelitian menunjukkan bahwa 4P (Product, Price, Promotion,

Place) diterapkan dalam bisnis barang. Sedangkan dalam bisnis jasa

diterapkannya sistem marketing mix 7P yaitu, Product, Price, Promotion,

Place, People, Process, Physical Evident.5

Pada tahun 2008, Bryan K. Hukum Fox College of Business

disarankan Pembayaran juga harus disertakan sebagai kemudahan dan

3 Sofjan Assauri, 2001, Manajemen Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 198. 4 Donald A. Ball dan Wendell H.Mcclloch, 2001, Bisnis Internationa Buku Ke-2 Edisi-1l, PT.Salemba Emban Patria, Jakarta, hal. 59.

(14)

4

keamanan transaksi memainkan peran penting dalam pemasaran. Hal ini

membuat total 9 elemen (9P), dalam pemasaran. Adapun 9P tersebut

adalah Product, Price, Promotion, Place, People, Process, Physical

Evident, Packaging, Payment.6

Sebagai seorang muslim sejati, pergi ke tanah suci untuk

melaksanakan ibadah haji dan umroh di tanah suci Makkah

Al-Mukaramah adalah sebuah keinginan yang sangat dinantikan. Tempat

dimana dahulu Nabi Ibrahim membangun peradaban dunia, serta

Rasulullah SAW, para sahabat dan keluarga, pernah tinggal dan hidup

untuk menegakkan agama Allah SWT. Tempat yang menjadi saksi bisu

kemuliaan perilaku dan tutur ucap Rasulullah SAW bersama sahabat,

tempat dimana disempurnakan agama satu-satunya yang diridhoi oleh

Allah SWT, yaitu Islam.

Setiap tahunnya, tanah suci Makkah didatangi oleh seluruh kaum

muslimin dari seluruh penjuru dunia untuk melaksanakan rukun islam ke

lima. Seruan untuk menunaikan ibadah haji kepada umat manusia sesuai

dengan firman Allah dalam Al-Quran:



Artinya: “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan

(15)

5

mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” (Al-Hajj: 27)

Haji adalah rukun islam yang harus ditunaikan bagi setiap muslim

yang mampu. Kewajiban haji adalah kewajiban yang harus ditunaikan satu

kali seumur hidup yaitu bagi mereka yang beragama, islam, baligh,

mumayiz, berakal sehat dan bagi yang mampu untuk melaksanakannya.

Ibadah haji merupakan wujud nyata dan persaudaraan antara muslim

sedunia.7

Penyelenggara ibadah haji dan umroh di Indonesia tidak lepas dari

peran pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan ibadah haji dan umroh, sesuai dengan UU No 13 tahun

2008 pasal 10 bahwa “Pemerintah sebagai penyelenggara ibadah haji

berkewajiban mengelola dan melaksanakan penyelenggara ibadah haji”.

Disampiug itu untuk melayani kebutuhan ibadah haji dan umroh yang

memerlukan pelayanan khusus, maka pemerintah memberikan izin

penyelenggaraan ibadah haji kepada biro travel sebagai penyelenggara

ibadah haji khusus.

Bisnis biro perjalanan tour dan travel adalah salah satu usaha yang

bergerak di bidang jasa. Bisnis ini sendiri juga mengalami perkembangan

yang cukup signifikan dari tahun ketahun, termasuk bisnis tour and travel

secara khusus bergerak dibidang jasa pelayanan perjalanan ibadah ke

Tanah suci, baik umroh maupun haji. Perkembanganya terlihat sangat

(16)

6

pesat, pasar terbuka sangat luas karena sebagian besar penduduk Indonesia

adalah muslim. Ditambah permintaan keberangkatan umroh dari bulan ke

bulan yang semakin meningkat membuat ceruk bisnis travel ini semakin

ramai.

Biro perjalanan wisata PT. Arofahmina Tour and Travel

merupakan biro perjalanan umroh dan haji yang berusaha memberikan

pelayanan terbaik dalam melaksanakan perjalanan ibadah umroh dan haji

serta mampu melancarkan pelaksanaan ibadah umroh dan haji di

Indonesia. Melihat jumlah jamaahnya yang semakin meningkat salah

satunya karena di PT. Arofahmina tersebut telah berhasil dalam

memasarkan biro tour and travelnya sehingga jumlah jamaahnya semakin

meningkat. Selain itu perusahaan ini pasti mempunyai strategi tersendiri

dalam melakukan pemasaran produknya sehingga dapat menarik para

calon jamaah haji amupun umroh.

Dari pemaparan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan kegiatan

analisis pada PT. Arofahmina Tour and Travel Surabaya sebagai

penyelenggara umroh dan haji yang berdiri sejak tahun 2008, karena travel

tersebut mempunyai citra yang baik di masyarakat terbuti dari 4 tahun

terakhir semenjak kuota haji dibatasi justru PT. Arofahmina Tour and

Travel Surabaya mengalami peningkatan dari jamaah umrohnya hingga

60% dan saat ini PT. Arofahmina Tour and Travel konsisten

memberangkatkan jamaahnya dalam setiap tahunnya yaitu pada tahun

(17)

7

2013 mengalami peningkatan menjadi 731 dalam pemberangkatannya,

pada tahun 2014 mrngalami peningkatan yang sangat drastis yaitu

mencapai 1010 jamaah dalam pemberangkatannya, kemudian pada tahun

2015 mengalami sedikit peningkatan menjadi 1650 jamaah dalam

keberangkatannya dan pada tahun 2016 ini sudah mengalai kenaikan

sebanyak 2035 jamaah dalam keberangkatannya.

Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk meneliti tentang

“Implementasi Strategi Nine P’s Of Marketing Mix Dalam Pemasaran

Biro Perjalanan Umroh Dan Haji Studi Kasus Di PT. Arofahmina Tour

And Travel Surabaya”

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Implementasi Strategi Nine P’s Of Marketing Mix

dalam pemasaran biro perjalanan Umroh Dan Haji Pada PT. Arofahmina

Tour And Travel Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana

implementasi Strategi Nine P’s Of Marketing Mix dalam pemasaran biro

perjalanan Umroh Dan Haji Pada PT. Arofahmina Tour And Travel

Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber pengetahuan,

(18)

8

manajemen, khususnya bagi pihak PT. Arofahmina Tour and Travel

Surabaya dalam memperjelas Implementasi Strategi Nine P’s Of

Marketing Mix dalam pemasaran biro perjalanan Umroh Dan Haji.

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan oleh

PT. Arofahmina Tour and Travel Surabaya dalam upaya meningkatkan

pemasaran dan pelayanan dimasa yang akan datang.

E. Definisi Konsep

Konsep atau pengertian, merupakan salah satu unsur pokok dari

penelitian. Konsep sebenarnya adalah definisi secara singkat dari

sekelompok fakta atau gejala yang menjadi pokok perhatian.8 Untuk

menghindari kemungkinan adanya kesalahpahaman dalam memahami

penelitian ini, dan guna mempermudah memahaminya, akan di jelaskan

beberapa istilah yang dijadikan judul dalam penelitian ini.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi

adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa

untuk melaksanakan kebijakan tertentu di perang, atau rencana yang

cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.9

Philip Kotler mendefinisikan Marketing Mix sebagai perangkat

variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan untuk

menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran,

8 Koentjoroningrat, 1994, Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 21.

9 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi

(19)

9

kegiatan pemasaran perlu dikombinasikan dan dikoordinir agar perusahaan

dapat melakukan tugas pemasaranya seefektif mungkin, dikarenakan unsur

4P (Product, Price, Promotion, Place) dalam kombinasi tersebut saling

berhubungan masing-masing elemen didalamnya saling mempengaruhi.10

Dalam perkembangannya sejumlah penelitian menunjukkan bahwa 4P

diterapkan dalam bisnis barang.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani, sebagai suatu bauran,

unsur-unsur tersebut (7 unsur-unsur di bidang jasa) saling mempengaruhi satu sama

lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan

mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. 7 unsur dalam

bidang jasa tersebut antara lain Product, Price, Promotion, Place, People,

Process, Physical Evident.11

Pada tahun 2008, Bryan K. Hukum Fox College of Business

disarankan Pembayaran juga harus disertakan sebagai kemudahan dan

keamanan transaksi memainkan peran penting dalam pemasaran. Hal ini

membuat total 9 elemen (9 P), dalam pemasaran. Adapun 9 P tersebut

adalah Product, Price, Promotion, Place, People, Process, Physical

Evident, Packaging, Payment.12

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian

ini penulis akan mendeskripsikan mengenai penerapan strategi/taktik

bauran pemasara (marketing mix) 9P yang meliputi product, price, place,

10 Philip Kotler, 2007, Manajemen Pemasaran edisi kelima, Erlangga, Jakarta, hal. 59.

11 Lupiyoadi dan Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta, hal. 28.

(20)

10

promotion, process, people, phisycal evident, packaging, payment dalam

melakukan pemasaran pada biro perjalanan umroh dan haji di PT.

Arofahmina Tour and Travel Surabaya.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan runtutan dan sekaligus

kerangka berfikir dalam penulisan skripsi. Agar lebih mudah memahami

penulisan skripsi ini, maka disusunlah sistematika pembahasan antara lain:

Bab I Pendahuluan, Bab ini disajikan dengan tujuan agar pembaca

dapat mengetahui secara jelas mengenai latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep dan sistematika

pembahasan dalam penelitian ini.

Bab II Kerangka Teoritik, Pada bab ini berisikan tentang kajian

pustaka, yang meliputi: definisi strategi, definisi, haji dan umroh, definisi

biro perjalanan. Kajian teoritik, yang meliputi: tinjauan tentang strategi

marketing mix dan tinjauan tentang biro perjalanan umroh dan haji. Serta

berisikan tentang penelitian terdahulu yang relevan.

Bab III Metode Penelitian, Pada bab ini membahas secara detail

mengenai metode yang digunakan dalam upaya penelitian ini yang terdiri

dari pendekatan dan jenis penelitian, tahap-tahap penelitian, jenis dan

sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, serta teknik

validitas/keabsahan data. Pembahasan ini sengaja disajikan untuk

memberikan gambaran secara utuh mengenai metode penelitian yang

(21)

11

diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah

dirancang/formulasikan pada sub bab rumusan masalah diatas.

Bab IV Penyajian Dan Analisis Data, Pada bab ini menjelaskan

mengenai gambaran umum lokasi penelitian yaitu PT. Arofahmina Tour

and Travel. Meliputi sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, sarana dan

prasarana, serta penyajian data mengenai Implementasi Strategi Nine P’s

Of Marketing Mix dalam Pemasaran Biro Perjalanan Umroh dan Haji,

serta hasil penelitian sesuai dengan yang ada dilapangan.

Bab V Penutup, Pada bab ini berisi penutup yang menjelaskan

(22)

1

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian ini berjudul

Analisis Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Haji dan Umroh

pada PT. NRA Tour and Travel Jakarta Selatan. Disusun oleh M. Yusuf

Sayudi jurusan manajemen dakwah fakultas ilmu dakwah dan komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2013. Masalah yang diteliti

dalam skripsi imi adalah bagaimana strategi PT. NRA Tour and Travel

terhadap pemasaran produk haji dan umroh sesuai empat bauran

pemasaran (Marketing Mix). Dalam menjawab permasalahan tersebut

penulis menekankan pada teori marketing mix 4P, diantaranya yaitu

Product, Place, Price promotion. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa startegi

pemasaran haji dan umroh pada PT. NRA Tour and Travel merupakan

implementasi strategi pemasaran yang menggabungkan keempat elemen

bauran pemasaran (Marketing Mix) tersebut kedalam suatu program

pemasaran guna mendukung terjadinya pertukaran dengan konsumen

untuk memperoleh suatu program pemasaran yang efektif. Adapun

perbedaannya dengan penelitian ini adalah terletak pada teori yang

digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan teori marketing mix yang

(23)

2

Penelitian yang kedua berjudul Implementasi Strategi Bauran

Pemasaran (Marketing Mix) Pada Penjualan Produk Umroh Dan Haji Plus

PT. Arminareka Perdana Cabang Semarang. Disusun oleh Sella

Oktaviana program studi ekonomi islam Universitas Islam Negeri

Walisongo Semarang tahun 2015. Masalah yang diteliti dalam skripsi ini

adalah bagaimana implementasi strategi bauran pemasaran (Marketing

Mix) dalam penjualan produk umroh dan haji plus pada PT. Aminareka

Cabang Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi

kasus. Dalam hal ini penelitian yang digunakan oleh penulis lebih kepada

penelitian yang bersifat deskriptif, metode tersebut untuk mendeskripsikan

apa yang terjadi untuk mendapatkan semua fakta yang berkaitan dengan

produk jasa umroh dan haji plus, penulis juga menggunakan teori

marketing mix 7P untuk bisa menjawab rumusan masalah tersebut.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Implementasi kebijakan pada PT.

Arminareka Perdana Cabang Semarang, secara keseluruhan hasil dan

tujuannya untuk meningkatkan volume penjualan telah tercapai melalui

strategi bauran pemasaran (marketing mix) 7P: Product, price, promotion,

place, people, process, customer service(pelayanan konsumen) telah

banyak memberikan kekuatan dan pengetahuan untuk memanfaatkan

peluang yang ada yaitu strategi produk yang ditawarkan bermutu, variatif

menyesuaikan kebutuhan masyarakat (meningkat) dari tahun ke tahun,

yakni produk umroh dan haji plus sesuai dengan kebutuhan rohani/religius

(24)

3

penelitian yang akan dilakukan ini adalah terletak pada metode pendekatan

dan teori yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif descriptif. Dengan menggunakan teori marketing mix 9P.

Penelitian yang ketiga berjudul Strategi Bauran Pemsaran Produk

Mitra Iqra Di AJB Bumipetra 1912 Divisiasuransi Jiwa Syariah. Disusun

oleh Julia Puji Afriyanti Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu

Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah strategi bauran pemasaran

produk dan evaluasi strategi bauran pemasaran pada produk Mitra Iqra

Asuransi Bumiputera Syariah. Dalam menjawab rumusan masalah tersebut

penulis menggunakan teori bauran pemasaran 4P yaitu product, price,

place, promotion. Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif

deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah strategi bauran pemasaran

produk Mitra Iqra di Asuransi Bumiputera syariah yaitu Produk, Harga,

Dsitribusi, Promos. Sedangkan evaluasi strategi bauran pemasaran produk

Mitra Iqra Asuransi Bumiputera Syariah yaitu produknya menjadi produk

utama, harganya bersaing dengan asuransi yang lain, distributor cukup

baik, promosinya harus diperluas. Perbedaan dengan penelitian yang akan

dilakukan yaitu terletak pada teori yang digunakan dan objek yang dibuat

penelitian. Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

marketing mix 9P sedangkan objek yang diteliti yaitu biro perjalanan

(25)

4

Penelitian keempat yang berjudul Strategi Bauran Pemsaran

Umroh PT. Alia Indah Wisata. Disusun oleh Fildzah Salsabil Rasyiqoh

Konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh Program Studi Manajemen

Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2014. Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah strategi

bauran pemasaran dan strategi promosi pada PT. Alia Indah Wisata.

Dalam menjawab rumusan masalah tersebut penulis menggunakan teori

bauran pemasaran 4P yaitu product, price, place, promotion. Pendekatan

ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah PT. Alia Indah Wisata menggunakan strategi bauran

pemasaran 4P untuk mengembangkan travel haji dan umroh tersebut,

tahapan pemasaran berupa STP (Segmentasi, Targeting, Positioning).

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada teori

yang digunakan. Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu

teori marketing mix 9P.

Untuk lebih mudah dalam memahami penelitian terdahulu yang

relevan, maka bisa dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1.1

Penelitian Terdahulu Yang Relevan

No Penulis Judul dan Jenis

Penelitian Persamaan Perbedaan

(26)
(27)
(28)

7

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta

2014.

teliti

menggunakan

teori bauran

pemasaran

(marketing

mix) 9P.

B. Kerangka Teoritik

1. Strategi Pemasaran

a. Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategia ini

berasal dari bahasa Stratos yang berarti Militer dan yang berarti

memimpin. Dari segi etimologi (asal kata), penggunaan strategi

dalam istilah manajemen suatu organisasi diartikan sebagai kiat,

cara dan taktik utama yang dirancang secara sistematik dalam

melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang terarah kepada

tujuan strategi organisasi.1

Menurut Karl Von Clausewitz yang dikutip oleh Agustinus

Sri Wahyudi “Strategi adalah merupakan suatu seni menggunakan

pertempuran untuk memenangkan suatu perang.2 Sedangkan

menurut Benjamin B. Tregoe dan John W. Zimmerman Strategi

merupakan visi yang diarahkan pada apa yang harus dicapai oleh

organisasi itu, dan bukan bagaimana organisasi tersebut sampai

1 Hadari Nawawi, 2000, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan Cet.

Ke-1, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, hal 147.

(29)

8

disana. Selain itu, beliau juga mendefinisikan strategi sebagai

kerangka yang membimbing serta mengendalikan pilihan-pilihan

yang menetapkan sifat dan arah dari suatu organisasi.3

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

strategi berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti “Seni

Perang”. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema untuk

mencapai suatu sasaran yang dituju.

b. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu

dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan barang atau jasa

dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup

usahanya. Hal itu disebabkan karena pemasaran salah satu kegiatan

perusahaan dimana secara langsung berhubungan dengan

konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai

kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dalam pasar.

Pengertian pemasaran seringkali disederhanakan menjadi

hanya sebagai kegiatan penjual dan iklan. Bayangan mengenai

pemasaran adalah sales yang tugasnya adalah menjual produk.

Keliling ke berbagai tempat dan menawarkan barang kepada calon

pembeli. Sehingga seringkali profesi pemasar oleh sebagian

masyarakat masih dianggap sebagai profesi yang kurang bergengsi.

3 Benjamin B. Tregoe, 1980, Manajemen Strategi (Apakah itu dan Bagaimanakah Caranya Agar

(30)

9

Beberapa pengertian pemasaran dapat dilihat dari berbagai

definisi menurut American Marketing Association yang dikutip

oleh Suharno “Pemasaran adalah fungsi organisasi dan sekumpulan

proses menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

nilai kepada konsumen dan mengelola hubungan yang bermanfaat

bagi organisasi dan pemegang keuntungan.” 4

Menurut Kotler yang dikutip oleh Suharno “Pemasaran

adalah suatu aktivitas sosial dan manajerial dimana individu atau

kelompok menyediakan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak

lain.”5

Bagaimanapun juga, pemasaran merupakan salah satu

unsur utama untuk mencapai kesuksesan usaha. Keberhasilan

perusahaan pada dasarnya adalah keberhasilan dalam pemasaranya.

Karena itu, pimpinan harus senantiasa memantau dan mengelola

pemasaran usahanya secara terus menerus bagaimana sistem

pemasaranya, distribusi, penentuan harga, kemasan produk

(barang/jasa), serta promosi merupakan sasaran pengelolaan

pemasaran. Dalam hal ini prinsip pengelolaan ilmiah harus

diterapkan demi tercapainya sasaran.

Pemasaran adalah membuat atau menjual suatu barang atau

jasa yang belum terpenuhi oleh konsumen akan tetapi barang atau

(31)

10

jasa bukanlah segalanya yang menjamin kepuasan konsumen, oleh

karena itu harus digabung dengan variabel lain seperti harga,

lokasi, distribusi, promosi, dan produk supaya sesuai dengan

kebutuhan konsumen.6

Tujuan akhir pemasaran berhubungan erat dengan tujuan

perusahaan secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuannya, pihak

perusahaan menitikberatkan kepada kepuasan pelanggan,

memenuhi kebutuhan pelanggan, menyediakan barang/jasa,

distribusi, diferensiasi produk, dan lain sebagainya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu

proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

mendapatkan kebutuhan dan mendapatkan keinginan mereka

dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang

bernilai satu sama lain.

c. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat,

konsisten dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai

sasaran yang dituju (target market) dalam jangka panjang dan

tujuan perusahaan jangka panjang, dalam situasi persaingan

tertentu. Dalam strategi pemasaran ini terdapat strategi

acuan/bauran pemasaran (marketing mix) yang menetapkan

komposisi terbaik dari keempat komponen, untuk dapat mencapai

(32)

11

sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran

perusahaan.7

Menurut Suharno dalam bukunya yang berjudul Marketing

in Practice,

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana unit bisnis mengharapkan untuk mencapai tujuan pemasaran. Dalam hal ini perusahaan akan menentukan konsumen mana yang akan dipilih untuk dilayani, selanjutnya mengelompokkan pasar dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dan melayani yang menguntungkan. Berdasarkan strategi pemasaran tersebut, selanjutnya pemasar menyusun bauran pemasaran yang terdiri dari kegiatan membuat produk, penetapan harga, menentukan distribusi dan menentukan kegiatan promosi.” 8

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang

menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang

memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk

dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Oleh karena

itu penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis

lingkungan dan kelemahan perusahaan serta analisis kesempatan

dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya.

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi

perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara

mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung

oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan

besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus

7 Sofjan Assauri, M.B.A, 2010, Management Pemasaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 196.

(33)

12

beroperasi untuk mencapai tujuannya, “sehingga dalam

menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya

pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat

kondisi kritis justru usaha kecil lah yang mampu memberikan

pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.

2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Proses pemasaran adalah proses tentang bagaimana pengusaha

dapat mempengaruhi konsumen menjadi puas dan bauran pemasaran

merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh pengusaha untuk

mempengaruhi konsumennya.

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah

strategi bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix)

merupakan alat pemasaran yang terdiri dari berbagai unsur, yang

terdiri atas produk, harga, promosi, dan distribusi yang perlu

dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran positioning

yang ditetapkan dapat berjalan dengan sukses. Bauran pemasaran

barang berbeda dengan bauran pemasaran untuk produk jasa hal ini

terkait dengan perbedaan karakteristik jasa dan barang.

Sebagai suatu bauran, unsur-unsur tersebut saling

mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat

pengorganisasiannya maka akan mempengaruhi strategi pemasaran

secara keseluruhan. Oleh karena itulah bauran pemasaran harus dibuat

(34)

13

marketing yang telah ditetapkan, yaitu sesuai dengan segmen, target

dan positioning.

Marketing mix merupakan suatu yang dapat dilakukan oleh

perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang

terdiri atas 4 kelompok yaitu product (produk), price (harga),

promotion (promosi), dan place (tempat/distribusi).

Philip Kotler mendefinisikan Marketing Mix sebagai perangkat

variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan untuk

menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran,

kegiatankegiatan pemasaran perlu dikombinasikan dan dikoordinir

agar perusahaan dapat melakukan tugas pemasaranya seefektif

mungkin, dikarenakan keempat unsur (4P) dalam kombinasi tersebut

saling berhubungan masing-masing elemen didalamnya saling

mempengaruhi.9

Bauran pemasaran pada produk barang yang dikenal selama

ini, berbeda dengan bauran pemasaran untuk produk jasa. Hal ini

terkait dengan perbedaan kerakteristik jasa dan barang. Dalam

perkembangannya sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penerapan

4P terlampau terbatas/sempit untuk bisnis jasa.

Kelemahan yang terdapat pada 4P tradisional, masih dirasa

kurang mencukupi. Sehingga mendorong banyak pakar pemasaran

untuk mendefenisikan ulang bauran pemasaran sedemikian rupa

(35)

14

sehingga lebih aplikatif untuk sektor jasa. Hasilnya untuk bidang jasa,

keempat hal tersebut (4P : product, price, promotion, place) oleh Para

pakar pemasaran menambahkan tiga unsur lagi : poeple, process, dan

customer service/ pelayanan konsumen.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani, sebagai suatu bauran,

unsurunsur tersebut (7 unsur di bidang jasa) saling mempengaruhi satu

sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya

akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. 10

William G. Nickels dan Marvin A. Jolson dari University of

Maryland menyarankan dimasukkannya Kemasan sebagai P-5 di tahun

1970-an, tapi itu tidak diterima dengan baik sampai abad ke-21.

Sementara itu, tiga P juga telah ditambahkan ke bauran pemasaran.

Mereka adalah People, Proses dan Bukti Fisik masing-masing, yang

melayani terutama di industri jasa dan saat ini sudah banyak diakui.

Pada tahun 2008, Bryan K. Hukum Fox College of Business

disarankan Pembayaran juga harus disertakan; sebagai kemudahan dan

keamanan transaksi memainkan peran penting dalam pemasaran,

terutama di usia maya ini. Hal ini membuat total 9 elemen, 9 Ps, dalam

pemasaran. Adapun 9P yang dimaksud adalah sebagai berikut:11

10 Lupiyoadi dan Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta, hal. 28.

(36)

15

a. Strategi Produk / Jasa

Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variable

marketing mix yang merupakan salah satu variable yang

menentukan dalam kegiatan suatu usaha. Karena tanpa produk,

suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai

hasil yang diharapkan. Produk merupakan fokus sentral dari bauran

pemasaran, jika produk gagal memuaskan kebutuhan konsumen,

berapa pun besarnya promo, potongan harga, atau distribusi tidak

akan berhasil membujuk mereka untuk membeli.

Menurut Suharno Produk dapat diberikan pengertian

sebagai semua hal yang ditawarkan kepada pasar untuk mendapat

perhatian, dimiliki, dan dikonsumsi, yang dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan konsumen.12

Kemudian produk diklasifikasikan menjadi 2, yaitu jasa dan

barang. Produk jasa hanya dapat dirasakan (intangible), sedangkan

produk barang bisa dilihat dan dirasakan (tangible).

Perbedaan-perbedaan lain antara barang dan jasa dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.13

12 Prof. Dr. Suharno dan Yudi Sutarso, 2010, Marketing in Practice, Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 140.

(37)

6 Contoh usaha Biro jasa perjalanan Umroh dan Haji

Minimarket, dealer motor, toko baju, dll

Dalam jasa, misalnya jasa pengiriman barang, salon,

maupun biro perjalanan umroh dan haji (tour & travel) bisa

(38)

17

produk dalam artian luas mencakup apa saja yang bisa dipasarkan,

termasuk benda-benda fisik, jasa, tempat, organisasi dan gagasan.

Produk jasa merupakan suatu kinerja penampilan yang

tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada

dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam

proses mengkonsumsi jasa tersebut. Dalam ajaran Islam semua

aspek kehidupan manusia diaturdengan sempurna termasuk bidang

ekonomi yang diantaranya adalah produksi. Produk merupakan

keseluruhan objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai

manfaat kepada konsumen.

Jadi pada dasarnya produk/jasa adalah sekumpulan nilai

kepuasan yang kompleks. Nilai sebuah produk ditetapkan oleh

pembeli berdasarkan manfaat yang akan mereka terima dari produk

tersebut.

Yang dimaksud dalam pembahasan produk jasa disini

adalah total produk. Total Produk terdiri atas :

1) Produk inti (core product), merupakan fungsi inti dari produk

tersebut.

2) Produk yang diharapkan (expected product).

3) Produk tambahan (Augmented product)

4) Produk potensial (potensial product)

Tiga unsur selain core product merupakan unsur yang

(39)

18

produk tersebut berbeda dengan produk yang lain. Pemasar harus

dapat mengembangkan nilai tambah dari produknya selain

keistimewaan dasarnya, supaya dapat dibedakan dan bersaing

dengan produk lain, dengan kata lain memiliki citra tersendiri.14

b. Strategi Price / Harga

Harga merupakan variabel dari bauran pemasaran yang

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Harga adalah

jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari produk dan pelayanan.15 Pada dasarnya Islam

memberikan kebebasan dalam perdagangan dan dalam menetapkan

harga pada suatu produk baik berupa barang maupun jasa, tetapi

yang dimaksud dengan kebebasan menurut Islam adalah berpegang

pada prinsip keadilan dan kemanusiaan.

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran

yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.

Sedangkan unsur lainnya (produk, distribusi dan promosi)

menyebabkan timbulnya pengeluaran.16 Penetapan harga akan

menjadi sangat penting terutama pada keadaan persaingan yang

semakin tajam dan perkembangan permintaan. Persaingan yang

semakin tajam dewasa ini sangat terasa dalam pasar pembeli

14 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta, hal. 70.

15 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta, hal. 72.

(40)

19

(buyer market) peranan harga sangat penting terutama untuk

menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar yang

tercermin dalam target pasar perusahaan.

Dengan kata lain, penetapan harga mempengaruhi

kemampuan bersaing perusahaan dan kemampuan mengenai

konsumen. Harga yang tinggi sering dianggap pelanggan

berkorelasi positif dengan kualitas yang juga tinggi. Dalam kasus

demikian, maka penggunaan iklan lebih tepat untuk

mengkomunikasikan kualitas dari produk-produk yang harganya

mahal.

Strategi harga jasa adalah menghitung dan merumuskan

nilai atau penentuan harga dari produk jasa yang akan dipasarkan,

yaitu dengan melihat 3 komponen yang dapat menjadi

pertimbangan yaitu biaya, nilai dan kompetisi. Dalam konteks

pemasaran jasa, secara sederhana istilah harga dapat diartikan

sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain

(non-meneter) yang mengandung kegunaan tertentu yang diperlukan

untuk mendapatkan suatu jasa. Dan perbedaannya dengan pemasar

barang yaitu bahwa karakteristik intangible jasa menyebabkan

harga menjadi indikator signifikan atas kualitas.17

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penetapan harga

antara lain:

(41)

20

1) Biaya (costy) perusahaan

2) Keuntungan

3) Praktek saingan

4) Perubahan keinginan pasar

c. Strategi Promotion / Promosi

Kemajuan suatu perusahaan atau suatu usaha merupakan

suatu yang luar biasa yang diperoleh perusahaan atau usaha

tersebut. Adanya pemilihan promosi yang tepat dan diversifikasi

produk saat siklus produk merupakan hal yang amat krusial untuk

menentukan maju atau mundurnya suatu usaha. Tidak lepas dari itu

semua, tingkat penjualan yang terjadi merupakan titik kunci atau

indikator suatu perusahaan dapat bertahan atau tidaknya dalam

dunia usaha. Tujuan umum dalam penjualan

1) Berusaha mencapai volume penjualan tertentu

2) Berusaha mencapai laba/profit akhir

3) Menunjang pertumbuhan perusahaan

Penjualan merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk

menyampaikan kebutuhan yang dihasilkan kepada mereka yang

telah memerlukannya dengan imbalan yang menurut harga.

Masalah penjualan juga tidak terlepas dari perencanaan strategi

yang efektif. Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah

perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif

(42)

21

menentukan proporsi dari bauran promosi yang ada. Ada empat

macam sarana /komponen promosi yang dapat digunakan dalam

mempromosikan baik produk maupun jasanya. Hal yang perlu

diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi

(promotion mix). Bauran promosi terdiri atas:18

1) Iklan (advertising)

2) Penjualan perorangan (personal selling)

3) Promosi penjualan (sales promotion)

4) Hubungan masyarakat (public relation)

5) Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)

6) Surat pemberitahuan langsung (direct mail)

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian promosi adalah

kegiatan mengajak, menginformasikan dan membujuk serta

mengingatkan seseorang tentang perusahaan dan produk yang

ditawarkan perusahaan agar terjadi proses pertukaran. Dan juga

sebagai upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal

produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai,

yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk

tersebut.

d. Strategi Place / Tempat

Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan

keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan

(43)

22

dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan

dimana lokasi yang strategis. Penentuan lokasi kantor beserta

sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting , Hal ini

disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi Biro

perjalanan yang ada.

Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa

yang nyaman dan aman kepada seluruh konsumen/pelanggan.

Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat

konsumen/pelanggan.

Dalam hal ini ada 3 jenis interaksi yang mempengaruhi

lokasi, yaitu: 19

1) Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila

keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting.

Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen

sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.

2) Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak

terlalu penting, tetapi yang harus dipastikan adalah

penyampaian jasa harus tetap berkualitas.

3) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung:

berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana

tertentu seperti telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini

(44)

23

lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara

kedua belah pihak terlaksana dengan baik.

Jadi dapat disimpulkan tempat/saluran distribusi yang

digunakan oleh perusahaan dalam arti kegiatan perusahaan untuk

menyalurkan produk dan mengusahakan produk perusahaan dapat

dicapai konsumen sasarannya.

e. Strategi People / SDM

Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka orang

yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi

kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam orang ini berarti

berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen

sumber daya manusia.

Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus

dilatih untuk menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu

memberikan konsumen kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.

Pentingnya orang dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan

pemasaran internal. Pemasaran internal adalah interaksi atau

hubungan antara setiap karyawan dan departemen dalam suatu

perusahaan yang dalam hal ini dapat diposisikan sebagai konsumen

internal dan pemasok internal.

f. Strategi Procces / Proses

Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya

(45)

24

hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada

konsumen. Proses dapat dibedakan dalam dua cara yaitu:20

1) Kompleksitas (complexity), berhubungan dengan

langkah-langkah dan tahapan proses.

2) Keragaman (divergence), berhubungan dengan adanya

perubahan dalam langkah-langkah atau tahapan proses.

Untuk perusahaan jasa, kerja sama antara pemasaran dan

operasional sangat penting dalam elemen proses ini, terutama

dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika

dilihat dari sudut pandang konsumen, maka kualitas jasa dapat

dilihat dari bagaimana jasa menghasilkan fungsinya.

g. Strategi Physical Evident / Bukti Fisik

Bukti fisik adalah lingkungan fisik perusahaan tempat jasa

diciptakan dan tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi,

ditambah unsur tangible apa saja yang di gunakan untuk

mengomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu. Dalam

bisnis jasa, pemasar perlu menyediakan petunjuk fisik untuk

dimensi intangible dan image serta meningkatkan lingkup produk

(product surround). Bukti fisik dalam bisnis jasa dibagi menjadi

dua tipe : 21

1) Bukti penting (essential evidence)

20 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta, hal. 76.

(46)

25

Merefrentasikan keputusan kunci yang dibuat penyedia

jasa tentang desain dan layout suatu bangunan, jenis ppesawat

yang di gunakan sebuah perusahaan penerbangan, dan

sebagainya. Hal ini akan dapat menambah lingkup produk

secara siknifikan

2) Bukti tambahan (peripheral evidence)

Memiliki nilai independen yang kecil tetapi menambah

keberwujudan pada nilai yang di sediakan produk jasa.

Contohnya adalah tiket kereta yang menjadi tanda hak untuk

memanfaatkan jasa di suatu waktu kemudian, super market

memiliki harum roti yang baru di panggang deket pintu masuk

untuk menarik konsumen.

Bila teransaksi jaksa di laksanakan di loksi perusahaan

jasa tersebut, maka bukti fisik memainkan peran yang penting.

Familiaritas merupakan salah satu faktor yang di gunakan

operator franchise jasa untuk menyediakan reassurance,

dengan menggunkan bukti fisik membuat konsumen tahu apa

yang sepatutnya ia harapkan dari suatu jasa.

h. Strategi Packaging / Kemasan

Packaging adalah proses melampirkan atau melindungi

(47)

26

juga mengacu pada proses desain, evaluasi, dan produksi paket dan

citra organisasi.22

i. Strategi Payment / Pembayaran

Pembayaran adalah pertimbangan untuk pengiriman produk

dan jasa. Hal ini dapat dalam format yang berbeda: uang tunai, cek,

kredit dan bahkan barter atau poin program loyalitas. Ketentuan

pembayaran mempengaruhi kemudahan transaksi yang juga dapat

mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.23

3. Tahapan Pemasaran

Sebuah sistem pemasaran memiliki tahap-tahap yang harus

dijalani oleh setiap perusahaan agar dapat meatangkan sistem

pemasaran itu sendiri. Adapun tahapan-tahapan yang perlu dilakukan

dalam kegiatan pemasaran yaitu segmentasi pasar dan targeting yang

kemudian dilanjutkan dengan positioning.

Sasaran utama proses segmentation, targeting, dan positioning

(TSP) adalah menciptakan dan mempertahankan citra unik merek

perusahaan dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek

tersebut memiliki keunggulan kompetitif berkesinambungan. Sebuah

produk atau jasa akan memiliki keunggulan kompetitif jika produk

atau jasa tersebut menawarkan manfaat-manfaat determinan (yang

penting dan dinilai unik oleh para pelanggan).

22 Gladish Chan, 2012, The 9 Ps in Marketing Mix, diakses pada tanggal 10 April 2016 dari http://www.foxbusinessjournal.com/mkt/9Ps.html

(48)

27

Dalam konteks persaingan, setiap manajer pemasaran harus

mampu berfokus pada atribut determinan, yaitu atribut-atribut yang

paling mungkin menentukan pilihan konsumen. Atribut determinan

ditentukan oleh dua dimensi , yakni tingkat kepentingan dan keunikan.

Sebuah atribut akan dinilai penting oleh pelanggan apabila atribut

tersebut memberikan manfaat yang diharapkan.

a. Segmentasi Pasar

Segemntasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok

pembeli yang terbedakan berdasarkan kebutuhan, karakteristik,

atau tingkah laku yang berbeda yang mungkin membutuhkan

produk atau bauran pemasaran terpisah.24 Pasar memiliki jumlah

yang besar, dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok yang

lebih kecil, dimana dasar pengelompokannya adalah karena

kesamaan kebutuhan, kesamaan karakteristiknya atau kesamaan

tingkah lakunya. Kelompok-kelompok yang terbentuk akan

memiliki kesamaan yang relatif dan dapat dibedakan antara satu

dengan yang lainnya.

Dalam melakukan segmentasi, pemasar dapat melakukan

dua keputusan utama, yaitu dasar apa yang digunakan dalam

melakukan segmentasi dan bagaimana mengembangkan profil

masing-masing segmen. Kedua kegiatan tersebut berguna untuk

melihat segemen apa saja yang terbentuk dan bagaimana profil

(49)

28

segmen yang terbentuk. Gambaran ini akan memadu pemasar

dalam menentukan manakah yang akan dilayani.

Menurut Kotler, terdapat tiga variabel utama dalam

menentukan segmentasi pasar, yaitu:25

1) Segmentasi Geografi, pengelompokan dilakukan berdasarkan

faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal/tempat

tinggal konsumen.

2) Demografi segmentasi, Segmentasi ini dengan membagi pasar

ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis

seperti : usia, jenis kelamin, dan pekerjaan konsumen.

3) Psikografi segmentasi, dilakukan dengan pengelompokkan

berdasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti

motivasi, kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan.

Segmentasi memiliki peran penting karena memungkinkan

perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya.

Penyedia jasa harus mulai memperhatikan arti penting

segmentasi dalam upaya memikat hati konsumen melalui

pemenuhan kebutuhan secara baik. Untuk memperkuat Segmentasi

pasar perlu dilakukan targetting market akan memberikan acuan

dalam penentuan positioning. Segmentasi merupakan faktor kunci

(50)

29

untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut

yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.

b. Targeting

Targeting merupakan kegiatan memilih dan menilai satu

atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Tujuan dari

penentuan target ini adalah memberikan kepuasan bagi konsumen.

Ketika konsumen puas, maka permintaan produk tersebut semakin

meningkat, dengan meningkatnya permintaan maka keuntungan

perusahaan pun juga mengalami peningkatan. Produk dari targeting

adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau segmen pasar

yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan marketing.

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya strategi

marketing melalui pembuatan rencana marketing dengan targeting

yang tepat. Targeting meliputi:26

1) Konsumen, targeting dibuat untuk memastikan siapa target

konsumen yang menjadi sasaran.

2) Nilai, targeting dalam bentuk value atau nilai rupiah

merupakan target penting yang harus dibuat untuk dapat

mencapai break event point dan keuntungan sesuai dengan

tujuan perusahaan. Berdasarkan target konsumen yang akan

kita raih, maka harus mampu menentukan target nilai penjualan

dalam bentuk nominal (rupiah, dolar, yuan, euro, dll).

(51)

30

Targeting penjualan dalam bentuk nominal atau nilai uang

sangat diperlukan untuk menghitung investasi dan biaya-biaya

marketing lainya.

3) Jumlah/volume, target penjualan juga akan dibuat dengan

sistem jumlah penjualan secara volume atau tonase, dimana

sistem pembuatan target penjualan secara volume sama dengan

target penjualan secara value. Target penjualan ini akan di

breakdown per periode tahunan dan bulanan. Target penjualan

ini harus dikomunikasikan kesemua jajaran manajemen, hal ini

perlu dilakukan agar setiap karyawan bertanggung jawab pada

tercapainya target penjualan.

4) Saluran distribusi, adalah saluran distribusi apa saja yang akan

kita gunakan untuk dapat mencapai target penjualan baik secara

nilai maupun volume.

5) Media komunikasi, merupakan salah satu cara perusahaan

untuk menyampaikan atau memberitahukan produk-produk

perusahaan ke target sasaran baik target konsumen maupun

target saluran distribusi. Media komunikasi apa yang akan

digunakan untuk menyampaikan produk-produk perusahaan

kepada target sasaran.

c. Positioning

Yang dimaksud posisi (position) dalam konteks pemasaran

(52)

31

dipersepsikan secara relatif dibandingkan dengan para pesaing oleh

pelanggan saat ini maupun calon pelanggan. Bila posisi merupakan

cara sebuah produk dipersepsikan, maka istilah positioning

mengandung makna sebagai tindakan merancang penawaran dan

citra perusahaan untuk mendapatkan tempat khusus dan unik dalam

benak pasar sasaran sedemikian rupa sehingga dipersepsikan lebih

unggul dibandingkan para pesaing.

Penempatan produk atau positioning bertujuan untuk

memosisikan produk agar menjadi pusat perhatian konsumen dan

terus melekat dalam benak konsumen sehingga akhirnya

membedakan produk tersebut dengan produk pesaingnya. Strategi

pemasaran untuk positioning adalah kombinasi antara produk,

saluran distribusi, harga dan promosi.27

4. Konsep Pemasaran dalam Islam / Syariah Marketing

Pemasaran itu adalah proses sosial dan manajerial dengan mana

seorang telah dikemukakan depan bahwa pada intinya pemasaran itu

proses dimana seorang dalam memperoleh apa yang mereka butuhkan

dan inginkan melalui pertukaran produk dan nilai itu sendiri di dalam

agamadinamakan jual beli (berdagang).

(53)

32

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisa’ ayat 29:

 memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah Maha penyayang kepadamu.

Pemasaran sendiri adalah salah satu bentuk muamalah yang

dibenarkan dalam islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya

terpelihara dari hal-hal yang terlarang oleh ketentuan syariah. Philip

Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai:

“Sebuah proses sosial dan manajerial dimana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan penukaran produk-produk atau value dengan pihak lainnya” 28

Jadi, syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis

yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value

dari suatu inisiator kepada stakeholdernya, yang dalam keseuruhan

prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis)

dalam islam..

(54)

33

Pemasaran (marketing) yang ditinjau dari syari’ah Islam

sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pemasaran pada umumnya yang

telah dikemukakan para ahli ekonomi konvensional, namun yang

menjadi titik perbedaan adalah bahwa pemasaran dalam Islam

dilandasi dengan moral dan etika Islam, serta tidak terlepas dari

rule-rule yang ditetapkan al-Quran dan as-sunnah.

Pemasaran Islam merupakan kegiatan dari serangkaian bisnis

atau perdagangan dengan cara menawarkan produk kepada konsumen

yang ditujukkan untuk pencapaian tujuan perusahaan untuk

memperoleh laba dan kepuasan konsumen dengan dilandasi oleh

nilai-nilai Islam dan jiwa Islam yang berdasarkan pada al-Qu’ran dan As

-sunnah. Adapun prinsip pemasaran dalam islam yaitu:29

a. Berlaku adil.

b. Tanggap terhadap perubahan.

c. Berbuat yang terbaik dari sisi produk dan harga, diamana harga

dan produk sesuai.

d. Rela sama rela dan adanya hak khiyar pada pembeli/hak

pembatalan terhadap transaksi.

e. Berorientasi kualitas yakni didalam islam dilarang melakukan

takdis, yakni penipuan.

29 Sella Oktavia, 2016, Implementasi Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pada

(55)

34

Terdapat empat karakteristik syariah marketing yang dapat

menjadi panduan bagi para pemasar, antara lain:30

a. Teistis (rabbaniyyah)

Salah satu ciri khas syariah marketing yang tidak dimiliki

dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah

sifatnya yang religius (diniyyah). Kondisi ini tercipta tidak karena

keterpaksaan, tetapi berangkat dari kesadaran akan nilai-nilai

religius, yang dipandang penting dan mewarnai aktivitas

pemasaran agar tidak terperosok ke dalam perbuatan yang dapat

merugikan orang lain.

Seorang syariah marketer akan segera mematuhi

hukum-hukum syariah, dalam segala aktivitasnya sebagai seorang

pemasar. Mulai dari melakukan strategi pemasaran memilih-milih

pasar (segmentasi), kemudian memilih pasar mana yang harus

menjadi fokusnya (targeting), hingga menetapkan identitas

perusahaan yang harus senantiasa tertanam dalam benak

pelanggannya (positioning).

b. Etis (akhlaqiyyah)

Sifat etis ini sebenarnya merupakan turunan dari sifat teistis

(rabbaniyyah) diatas. Dengan demikian, syariah marketing adalah

konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral

dan etika, tidak peduli apapun agamanya. Karena nilai-nilai moral

(56)

35

dan etika adalah nilai yang bersifat universal, yang diajarkan oleh

semua agama.

c. Realistis (al-waqi’iyyah)

Syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis,

anti-modernitas, dan kaku. Syariah marketing adalah konsep

pemasaran yang fleksibel, sebagiamana keluasan dan keluwesan

syariah islamiyah yang melandasinya.

Syariah marketer bukanlah berarti para pemasar itu harus

berpenampilan ala bangsa arab dan mengharamkan dasi karena

dianggap merupakan simbol masyarakat barat. Syariah marketer

adalah para pemasar profesional dengan penampilan yang bersih,

rapi, dan bersahaja, apapun model atau gaya berpakaian yang

dikenakannya.

d. Humanistis (insaniyyah)

Keistimewaan syariah marketing yang lain adalah sifatnya

yang humanistis universal. Pengertian humanistis (al-insaniyyah)

adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar deraajatnya

terangkat, sifat kemanusiannya terjaga dan terpelihara, serta sifat

kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syariah. Dengan

demikian nilai humanistik ia menjadi manusia yang terkontrol, dan

seimbang (tawazzun), bukan manusia yang serakah, yang

menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan yang

(57)

36

penderitaan orang lain, atau manusia yang hatinya kering akan

kepedulian sosial.

Syariat islam adalah syariah humanistis. Syariat islam

diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa

menghiraukan ras, warna kulit, kebangsaan, dan status. Hal inilah

yang membuat syariat memiliki sifat universal sehingga menjadi

Gambar

Tabel 1.4 : Jadwal Kegiatan Haji PT. Arofahmina ............................................
Gambar 1.1 : Produk yang Ditawarkan ............................................................
Tabel 1.1  Penelitian Terdahulu Yang Relevan
 Tabel 1.2
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas, maka penulis mengajukan kertas karya yang berjudul : “Sistem Pemasaran Paket Wisata pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT.Trimitra Tour and Travel

Dalam Travel umroh dan haji ini memiliki sistem penunjang keputusan yang merupakan suatu sistem yang mampu menyediakan fungsi pengelolaan data berdasarkan suatu model tertentu

Etika Bisnis Islam merupakan suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar berkenaan

tersebut untuk mendeskripsikan apa yang terjadi untuk mendapatkan semua fakta yang berkaitan dengan produk jasa umrah dan haji plus mengenai Implementasi strategi

Untuk menguji nilai hubungan antara kinerja layanan dan kepuasan dengan loyalitas konsumen kepada jamaah haji dan Umrah Shafira Tour and Travel secara parsial.. Untuk

Paket wisata (package tour) merupakan suatu perjalanan wisata sebagai suatu produk yang.. dikemas dalam suatu rencana perjalanan menuju satu atau beberapa tempat

Diharapkam pula agar pihak tour dan travel menciptakan paket wisata yang lebih.. bervariasi, sehingga wisatawan mendapat pilihan yang cukup dalam memilih

dan marketing mix terdiri atas strategi produk (membuat produk jasa pelayanan dan pengiriman, menciptakan kemasan dan target pasarnya), strategi harga (mendapatkan hasil