xv
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK SARANG
SEMUT (Myrmecodia pendens Merr.& L.M. Perry) DAN EKSTRAK JAHE
MERAH (Zingiber officinale Var. Rubrum) DENGAN METODE DPPH
Afif Dwijayanto, Nurfina Aznam, Sri Atun
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta e-mail:nufinaaznm@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari kombinasi ekstrak sarang semut (Myrmecodia pendens Merr.& L.M. Perry) dan jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum), kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak jahe merah yang paling potensial digunakan sebagai antioksidan, perbedaan yang signifikan pada aktivitas antioksidan dari kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak jahe merah dengan perbandingan kombinasi 5:0; 4:1; 3:2; 2:3; 1:4; 0:5 pada berbagai variasi konsentrasi, dan adanya aksi sinergisitas dari kombinasi ekstrak.
Dibuat kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak jahe merah dengan perbandingan 5:0 (sarang semut murni) ; 4:1; 3:2; 2:3; 1:4; 0:5 (jahe merah murni) pada berbagai variasi konsentrasi yaitu 15 μ g/mL ; 7,5 μ g/mL ; 3,75 μ g/mL; 1,875
μ g/mL ; 0,9375μ g/mL dan diuji dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil), yaitu mengencerkan DPPH dengan konsentrasi 0,048 μ g/mL dalam etanol. Parameter aktivitas antioksidan yaitu IC50(Inhibition Concentration50%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50dari kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak jahe merah dengan perbandingan 5:0 (sarang semut murni) ; 4:1; 3:2; 2:3; 1:4; 0:5 (jahe merah murni) masing- masing 6,277 µg/mL ; 6,396 µg/mL ; 7,999 µg/mL ; 9,963 µg/mL ; 9,914 µg/mL ; 13,956 µg/mL. Aktivitas antioksidan paling tinggi adalah kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak jahe merah dengan perbandingan 4:1. Hasil analisis statistic ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak jahe merah. Kombinasi ekstrak sarang semut dengan ekstrak jahe merah tidak menunjukkan adanya sinergisitas.
xvi
ANTIOXIDANT ACTIVITY ASSAY OF EXTRACT COMBINATION OF
SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr.& L.M. Perry) AND RED
GINGER (Zingiber officinale Var. Rubrum) BY DPPH METHOD
Afif Dwijayanto, Nurfina Aznam, Sri Atun
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta e-mail:nufinaaznm@gmail.com
Abstract
This research aimed to determine the antioxidant activity of extract combinations of Sarang Semut (Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry) and Jahe Merah (Zingiber officinale Var. Rubrum), a significant difference in the antioxidant activity of extract combination Sarang Semut and Jahe Merah with a ratio of 5:0; 4:1; 3:2; 2:3; 1:4; 0:5 at various concentration, extract combinations of Sarang Semut and Jahe Merah that most potential used as an antioxidant, and existences of any synergistic action of extract combinations.
The combinations extract made with ratio 5:0 (sarang semut only) ; 4:1; 3:2; 2:3; 1:4; 0:5 (jahe merah only) at various concentrations 15μ g/mL ; 7.5μg/mL ; 3.75
μ g/mL; 1.875 μ g/mL ; 0.9375 μ g/mL and tested by DPPH method (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl), was diluted DPPH in ethanol, concentration 0.048 μ g/mL. antioxidant activity parameter is IC50(Concentration Inhibition).
The results of this research showed that the IC50 values for extract combinations of Sarang Semut and Jahe Merah with ratio 5:0 (sarang semut only); 4:1; 3:2; 2:3; 1:4; 0:5 (jahe merah only) at various concentration 15 μg/mL ; 7.5
μ g/mL ; 3.75μ g/mL; 1.875μ g/mL ; 0.9375μ g/mL were 6.277 µg/mL ; 6.396 µg/mL ; 7.999 µg/mL ; 9.963 µg/mL ; 9.914 µg/mL ; 13.956 µg/mL, respectively. From the result of several combinations, denoting highest antioxidant activity is the combination extract Sarang Semut and Jahe Merah by ratio 4:1. The results of ANOVA statistical analysis showed difference significantly in the antioxidant activity of Sarang Semut when combined by Jahe Merah. The combinations of extract Sarang Semut and Jahe Merah showed no synergistic action.
Keywords: Antioxidant activity, Myrmecodia pendens Merr, & L.M. Perry extract,
DAFTAR PUSTAKA
Ali, B.H., G. Blunden, M. O. Tanira dan A. Nemmar. (2008). Some phytochemical, pharmacological and toxicological properties of ginger (Zingiber officinale Roscoe): A review of recent research. Food and Chemical Toxicology.46 : 409–420.
Anang Budi Utomo, Agus Suprijono, Ardan Risdianto.(2011). Uji aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak sarang semut (Myrmecodia pendens Merr.& L.M. Perry) & ekstrak the hitam (Camellia sinensis o.k.var.assamica (mast.)) Dengan metode DPPH
(2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Semarang : Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan
Pharmasi Semarang
Day, R. A. and A. L. Underwood. (2001). Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta:Penerbit Erlangga.
Departemen Kesehatan RI.(2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.Jakarta : Diktorat Jendral POM–Depkes RI.
Dina Fatmawati, Prista Karina Puspitasari, Iwang Yusuf.(2011). Efek Sitotoksik Ekstrak Etanol Sarang Semut (Myrmecodia pendens) pada Sel Line Kanker Serviks HeLa Uji Eksperimental Secara In Vitro. Vol 3, No.2 Duke, J. A. (2002). Handbook of Medicinal Herbs., CRC Press, Boca Raton,
FL,P.P. 327-329
Gordon MH. (1990). The Mechanism Of Antioxidant Activity Invitro.In : Hudson BJF (ed).Food Antioxidants. London : Elseviere Appl. Sci. pp 1-8. H. Minami, M. Kinoshita, Y. Fukuyama,M. Kodama, T. Yoshizawa, M. Suigura,
K. Nakagawa, and H. Tagi. (1993). Antioxidant xanthones from Garcinia subelliptica.J. Phitochemistry
Harborne,J.B.(1987). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan Edisi Kedua. (terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro.Bandung : ITB
Hernani dan Christina Winarti. (2010). Kandungan bahan aktif jahe dan pemanfaatannya dalam bidang kesehatan. Bogor: BB-Pascapanen. Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid 3. Jakarta: Departemen
Kehutanan
Khopkar, S.M. (2007). Konsep Dasar Kimia Analitik. Cetakan 2007. Jakarta: Universitas Indonesia.
Manju, V. dan N. Nalini. (2005). Chemopreventive efficacy of ginger, a naturally occurring anticarcinogen during the initiation, postinitiation stages of 1, 2 dimethyl hydrazine-induced colon cancer.Clin Chim Acta. 358: 60-67 Masuda, T., A. Jitoe dan T.J. Mabry. (1995). Isolation and structure
determination of cassumunarins A, B, C: new anti-inflammatory antioxidants from a tropical ginger, Zingible cassumunar. J Am Oil Chem Soc. 72: 1053-1057
Mustafa, T. dan K.C. Srivastava. (1990). Ginger (Zingiber officinale) in migraine headache.J. Ethnopharmacol. 29 : 267-273.
Nugraheni, Reni Fitria ,Abdul Mun'im Chatib, Dewi Sondari. (2010).Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Dan Etanol-Air (70:30) Rimpang Jahe Gajah (Zinger officinale Rosc.) Dari Tiga Tempat Tumbuh Dengan Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH. Jakarta : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
Paimin, F.B., dan Murhananto. (2002).Budidaya, Pengolahan, dan Perdagangan Jahe. Jakarta: PT. Penebar Swadaya
Pokorny,J., Yanishieva,N., and Gordon, M. (2000). a practical application: antioxidant in food. New York: CRC press
Rehman, R., M. Akram, N. Akhtar, Q. Jabeen, T. Saeed, S.M.A. Shah, K. Ahmed, G. Shaheen dan H.M. Asif. (2011). Zingiber officinale Roscoe (pharmacological activity). Journal of Medicinal Plants Research. 5: 344-348
Surh, Y.J., E. Loe dan J.M. Lee.1998. Chemopreventive properties of somepungent ingredients present in red pepper and ginger. Mutat Res.402:259-267
Tanabe, M., Y.D. Chen, K. Saito dan Y. Kano. (1993). Cholesterol biosynthesis inhibitory component from Zingiber officinale Roscoe. Chem. Pharm. Bull. (Tokyo). 41:710-713
Takashi. Miyake and Takayumi Shibamoto.(1997). Antioxidant Activities of Natural Compound Found in Plants.J. Agric. Food. Chem. 45.1819-1822.