• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi The Power Of Two pada siswa Kelas IV Di MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi The Power Of Two pada siswa Kelas IV Di MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik."

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

DI MI IHYAUL ISLAM UJUNGPANGKAH GRESIK

SKRIPSI Oleh:

MINHAJATUL HURMAH D07213023

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vii ABSTRAK

Minhajatul Hurmah. D07213023. 2017. Peningkatan Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi The Power Of Two Pada Siswa Kelas IV Di MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

Kata kunci: Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf, Bahasa Indonesia, Strategi The Power Of Two.

Latar belakang masalah penelitian adalah adanya masalah yag dialami

oleh siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik dalam pelajaran Bahasa Indonesia yakni pada kemampuan menemukan ide pokok paragraf. Data yang didapatkan menunjukan dari 32 siswa, hanya ada 13 siswa yang memenuhi nilai kkm 75. Dan 19 siswa yang lain mendapatkan nilai dibawah KKM. sehingga peneliti ingin memberikan solusi atas permasalahan ini,

melalui strategi The Power Of Two.

Rumusan masalah penelitian ini yaitu: Bagaimana peningkatan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran Bahasa

Indonesia melalui strategi The Power Of Two pada siswa kelas IV di Mi

Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran

Bahasa Indonesia melalui strategi The Power Of Two pada siswa kelas IV di

Mi ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

Metode penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

dengan model kurt lewin. Dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik yang terdiri dari 32

siswa. Tindakan yang dilakukan adalah penerapan strategi The Power Of Two.

Teknik pengumpulan data berupa tes tulis, wawancara dan observasi. Analisis datanya menggunakan statistik sederhana dan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan menemukan ide pokok paragraf mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik meningkat yakni, sebelum diterapkan

strategi The Power Of Two dapat dinyatakan gagal. Dari 32 siswa, hanya 12

siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dan 19 siswa lainya dibawah KKM.

Kemudian setelah Strategi The Power Of Two diterapkan dengan baik,

(7)

ii

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA

MELALUI STRATEGI THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV DI MI IHYAUL ISLAM UJUNGPANGKAH GRESIK

SKRIPSI Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Tarbiyah Dan Keguruan

Oleh:

MINHAJATUL HURMAH D07213023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(8)

iii

MOTTO

Menuntut ilmu adalah wajib bagi

setiap muslim

Orang yang menuntut ilmu berati menuntut

rahmat, orang yang menuntut ilmu beratI

menjalankan rukun islam dan pahala yang

diberikan kepadanya sama dengan para nabi.

(9)

iv

pERSEMBAHAN

Alhamdulilah puji syukur kehadirat allah SWT atas limpahan rahmat dan

kekuatan sehingga dapat diselesaikan karya ini. Akhirnya dengan salam

ta’dhim kupersembahkan karya ini kepada:

Bapak khusoyin dan ibu khulailiyah sebagai orang tua, my grandma Jariyah

tercinta serta keluarga besar semuanya yang senantiasa mendoakan,

mendorong dan menyemangati dalam setiap langkah yang kujalani. Semoga

kepayahan dan keihlasan doa-doa menjadi tinta emas yang mengukir

keberhasilanku kelak .

Dan juga kepada semua guru-guru serta para dosen yang telah memberiku

segudang ilmu pengetahuan sehingga sekarang bisa sampai pada pendidikan

sarjana.

Para sahabat MIA dan teman-teman seperjuangan PGMI PART 13 yang

senantiasa saling membatu dan memberi semangat tanpa henti. Semoga ilmu

yang didapat kelak bisa bermanfaat bagi masyarakat, agama, dan bangsa.

(10)

v

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi Oleh:

Nama : Minhajatul Hurmah Nim : D07213023

Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK

PARAGRAF DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA

MELALUI STRATEGI THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV DI MI IHYAUL ISLAM UJUNGPANGKAH GRESIK

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Surabaya, April, 2017

Pembimbing I Pembimbing II

Dr, Jauharoti Alfin, S.Pd. M.Si Wahyuniati, M.Si

(11)

vi

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi oleh Minhajatul Hurmah ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji skripsi

Surabaya, 21 April 2017

Mengesahkan Fakltas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Dekan,

Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M. Ag NIP. 196311161989031003

Penguji I,

Drs Nadlir, M.Pd.I NIP 196807221996031002

Penguji II,

M. Bahri Musthofa, M.Pd. M.Pd, I 197307222005011005

Penguji III

Dr. Hj. Jauharoti Alfin, M.Si NIP. 197306062003122005

Penguji IV

(12)

vii ABSTRAK

Minhajatul Hurmah. D07213023. 2017. Peningkatan Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi The Power Of Two Pada Siswa Kelas IV Di MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

Kata kunci: Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf, Bahasa Indonesia, Strategi The Power Of Two.

Latar belakang masalah penelitian adalah adanya masalah yang

dialami oleh siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik dalam pelajaran Bahasa Indonesia yakni pada kemampuan menemukan ide pokok paragraf. Data yang didapatkan menunjukan dari 32 siswa, hanya ada 13 siswa yang memenuhi nilai kkm 75. Dan 19 siswa yang lain mendapatkan nilai dibawah KKM. sehingga peneliti ingin memberikan solusi atas

permasalahan ini, melalui strategi The Power Of Two.

Rumusan masalah penelitian ini yaitu: Bagaimana peningkatan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran Bahasa

Indonesia melalui strategi The Power Of Two pada siswa kelas IV di Mi

Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menemukan ide pokok paragraf

dalam pelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi The Power Of Two pada

siswa kelas IV di Mi ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

Metode penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan

kelas dengan model Kurt Lewin. Dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik yang terdiri dari 32 siswa. Tindakan yang dilakukan adalah penerapan

strategi The Power Of Two. Teknik pengumpulan data berupa tes tulis,

wawancara, observasi. Analisis datanya menggunakan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan menemukan ide

pokok paragraf mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik meningkat yakni, sebelum diterapkan

strategi The Power Of Two dapat dinyatakan gagal. Dari 32 siswa, hanya 12

siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dan 19 siswa lainya dibawah

KKM. Kemudian setelah strategi The Power Of Two diterapkan dengan

(13)

viii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. Segala Puji bagi Allah yang telah memberi taufik, hidayah dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Shalawat serta salam tercurah kepada nabi agung Muhammad SAW juga

keluarganya serta semua orang yang meniti jalannya.

Selama penulisan skripsi ini tentunya kesulitan dan hambatan telah

dihadapi penulis. Dalam mengatasinya penulis tidak mungkin dapat

melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Atas bantuan yang telah

diberikan selama penelitian maupun dalam penulisan skripsi ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul A’la, M. Ag, selaku Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ali Modlofir, M. Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya

3. Ibu Dr. Jauharoti Alfin, M. Si, dan Ibu wahyuniati, M. Si, selaku ketua dan sekretaris program studi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sunan Ampel Surabaya, yang telah memberikan banyak masukkan dan

nasehat kepada penulis selama menjalani program studi Pendidikan Guru

(14)

ix

4. Ibu Dr. Jauharoti Alfin, M. Si, sebagai dosen pembimbing 1, dan ibu wahyuniati, M.Si, sebagai dosen pembimbing 2 skripsi yang telah

meluangkan waktu, mencurahkan pikiran, mengarahkan serta memberikan

petunjuk dalam penulisan skripsi ini dengan penuh keikhlasan.

5. Ibu Nurul Hiliyah, S.Pd.I selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah ihyaul islam, yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di Madrasah

Ibtidaiyah ihyaul islam Ujungpangkah Gresik.

6. Bapak Moh. Faizin, S.Sos. selaku guru bahasa Indonesia kelas IV yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

7. Siswa-siswi kelas IV MI Ihyaul Islam atas ketersedianya menjadi responden

dalam pengambilan data penelitian ini serta Bapak dan Ibu Guru MI Ihyaul

Islam atas bantuan yang diberikan.

8. Kedua orang tua tercinta, serta segenap keluarga besarku tersayang yang

senantiasa mendoakan, mendukung, mencurahkan pikiran, motivasi, dan

kasih sayang dengan penuh ketulusan.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

Penulis sangat menyadari, bahwa skrispsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik yang

membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

(15)

x

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vi

ABSTRAK ... vi

(16)

xi BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Tentang Kemampuan

1. Pengertian kemampuan ... 10

2. Indikator kemampuan menemukan ide pokok paragraf ... 11

B. Kajian Tentang ide pokok paragraf 1. Pengertian ide pokok ... 11

2. Pengertian paragraf ... 12

3. Jenis-jenis paragraf ... 14

4. Unsur-unsur paragraf ... 22

5. Cara menemukan ide pokok paragraf ... 23

C. Kajian Tentang Strategi The Power Of Two 1. Pengertian Strategi The Power Of Two ... 24

2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi The Power Of Two ... 28

3. Tujuan Strategi The Power Of Two ... 30

4. Keunggulan Dan Kelemahan Strategi The Power Of Two ... 31

D. Kajian Tentang Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Bahasa Indonesia ... 32

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 33

3. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia... 35

BAB III PROSEDUR PENELITAN TINDAKAN KELAS A. Jenis penelitian ... 38

B. Setting Penelitian dan Karakteristik subjek penelitian ... 41

C. Variabel yang diselidiki ... 41

D. Rencana Tindakan ... 42

E. Data dan Cara Pengumpulanya ... 48

F. Indikator Kinerja ... 55

(17)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 58 B. Pembahasan... 90

BAB V PENUTUP

C. Kesimpulan ... 94 D. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(18)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Lembar observasi aktifitas siswa ... 48

3.2 Lembar Observasi Aktifitas Guru ... 49

3.3 Lembar wawancara siswa sesudah siklus ... 50

3.4 kriteria nilai observasi guru dan siswa ... 52

3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Kelas ... 53

3.6 Kriteria ketuntasan/kelulusan belajar siswa ... 54

4.1 Nilai kemampuan siswa pra siklus ... 59

4.2 Presentase ketuntasan pra siklus ... 61

4.3 Nilai kemampuan siswa siklus I... 66

4.4 Presentase ketuntasan siswa siklus I ... 68

4.5 Hasil observasi aktifitas siswa siklus I ... 68

4.6 Hasil observasi aktifitas guru siklus I ... 71

4.7 Nilai kemampuan siklus II ... 80

4.8 Presentase ketuntasan siswa siklus II ... 82

4.9 Hasil observasi aktifitas siswa siklus II ... 83

4.10 Hasil observasi aktifitas guru siklus II ... 85

4.11 Peningkatan hasil observasi aktifitas siswa dan guru ... 90

(19)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.1Siklus PTK Model Kurt Lewin ... 38

4.1 Guru Melakukan Apresepsi ... 63

4.2 Siswa Menyimak Penjelasan Guru ... 64

4.3 Siswa Membaca Teks Secara Individu ... 65

4.4 Siswa Bernyanyi Lagu Pokok Pikiran ... 77

4.5 Siswa Berkolaboratif ... 78

(20)

xv

DAFTAR RUMUS

(21)

xvi

DAFTAR GRAFIK

(22)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian Dari Fakultas

Lampiran 2 : Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Sekolah

Lampiran 3 : Surat Pernyataan Nilai Siswa

Lampiran 4 : Identitas dan Profil MI Ihyaul Islam

Lampiran 5 : Instrumen Panduan Wawancara Pra Siklus

Lampiran 6 : Daftar Nilai Tes Kemampuan Siswa Pra Siklus

Lampiran 7 : Hasil Validasi Dokumen RPP Siklus I

Lampiran 8 : Hasil Validasi Dokumen Soal Siklus I

Lampiran 9 : RPP Siklus I

Lampiran 10 : Lembar Kerja siswa Siklus I Lampiran 11 : Hasil Lembar Kerja Siswa siklus I Lampiran 12 : Hasil Validasi Dokumen RPP Siklus II Lampiran 13 : Hasil Validasi Dokumen Soal Siklus II Lampiran 14 : RPP Siklus II

Lampiran 15 : Lembar Kerja siswa Siklus II Lampiran 16 : Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus II

Lampiran 17 : Hasil Observasi Proses kemampuan siswa Lampiran 18 : Surat Tugas Bimbingan Skripsi

(23)

1

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok dijenjang pendidikan

Madrasah Ibtidaiyah yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Bahasa

Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional1, maka Pembelajaran bahasa

Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk kebiasaan,

sikap, serta kemampuan siswa untuk tahap perkembangan selanjutnya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia

dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, sekaligus

mengembangkan kemampuan beripikir kritis dan kreatif.

Sebagai alat ekspresi diri, bahasa Indonesia merupakan sarana untuk

mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk

perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. kemampuan

bahasa itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu kemampuan bahasa

reseptif dan kemampuan bahasa aktif produktif. Kemampuan bahasa

pasif-reseptif dikaitkan dengan kemampuan menyimak dan kemampuan membaca

1

(24)

2

sedangkan kemampuan berbicara dan kemampuan menulis dikelompokkan ke

dalam kemampuan aktif-produktif.2

Kemampuan berbahasa yang bersifat reseptif pada hakikatnya

merupakan kemampuan untuk memahami bahasa yang dituturkan oleh pihak

lain. Pemahaman terhadap bahasa yang dituturkan oleh pihak lain tersebut

dapat melalui sarana bunyi atau sarana tulisan. Pemahaman terhadap bahasa

melalui sarana bunyi merupakan kegiatan menyimak dan pemahaman

terhadap bahasa penggunaan sarana tulisan merupakan kegiatan membaca.

Kegiatan reseptif menyimak dan membaca memiliki persamaan yaitu

sama-sama kegiatan yang bertujuan untuk memahami informasi. Untuk

benar-benar memahami sebuah informasi dari wacana, seseorang harus

membaca wacana tersebut dan mencari inti pembahasan dari wacana tersebut.

Karena sebuah wacana terbagi dari sejumlah paragraf, maka cara yang paling

mudah untuk memahami wacana adalah dengan memahami ide pokok yang

terdapat dalam setiap paragrafnya.

Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah

kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai

pengendalinya.3 Mengingat dalam sebuah paragraf terdapat satu ide atau satu

2

Jauharoti Alfin dkk, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Surabaya: IAINSA Press, 2013) hlm 20.

3

(25)

pikiran dan pada umumnya satu pikiran itu dijabarkan. Maka dalam paragraf

itu terdapat sebuah pikiran utama atau pikiran pokok.4

Ide pokok atau pikiran pokok paragraf adalah kesimpulan yang ditarik

dari isi kalimat kalimat yang membentuk paragraf itu. Ada beberapa petunjuk

untuk menentukan bahwa sebuah kalimat mengandung ide pokok atau tidak.

Kalimat yang mengandung ide pokok adalah kalimat utama paragraf. jadi,

sebelum menemukan suatu ide pokok paragraf maka harus terlebih dahulu

memahami kalimat utama dari paragraf tersebut. Kemampuan menemukan ide

pokok setiap paragraf sangat penting karena akan mempermudah seseorang

dalam memahami dan menyimpulkan maksud atau isi dari keseluruhan

wacana yang dibaca.

Saat ini, masalah yang terjadi di lapangan adalah tidak semua siswa

mempunyai kemampuan yang baik dalam menemukan ide pokok paragraf.

Masih banyak permasalahan yang merujuk pada ketidakmampuan siswa

dalam menemukan ide pokok sebuah paragraf. Seperti yang terjadi pada

siswa kelas IV MI Ihyaul Islam. Kemampuan siswa dalam menemukan ide

pokok masih sangat rendah. Banyak siswa yang masih belum tahu paragraf

dalam sebuah teks dan siswa juga belum bisa mengetahui kalimat utama

dalam paragraf apalagi mampu menemukan ide pokok. Sebagian besar dari

mereka masih belum faham betul apa yang disebut sebagai ide pokok.

4

(26)

4

Hal ini terlihat saat proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas,

didapatkan bahwa Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok masih

rendah. Sebelum dikenai tindakan hanya 40% siswa yang dapat terlihat

mampu menemukan ide pokok dari paragraf dengan benar dengan nilai

rata-rata kelas 70. Dari 32 siswa, dengan nilai kkm 75 cuma ada 13 siswa yang

memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal dan 19 siswa lainya masih

dibawa nilai (kkm) ketika pembelajaran berlangsung. berdasarkan presentase

ketuntasan pada tabel 3.3 maka, kriteria ketuntasan belajar siswa secara

keseluruhan sebelum dikenai tindakan dinyatakan gagal.

MI Ihyaul Islam terletak di desa Bolo Kecamatan Ujungpangkah,

Kabupaten Gresik. MI Ihyaul Islam yang sudah berdiri sejak tahun 1970an

ini sebenarnya juga sudah memiliki fasilitas yang lengkap. Selain ruang kelas

dan kantor yang resperentatif juga memiliki mushola sendiri yang biasanya digunakan untuk sholat dhuha dan sholat dhuhur secara berjama’ah. Selain

itu di MI Ihyaul Islam juga sudah banyak memiliki kegiatan ekstrakurikuler

bagi siwanya.

Kelas IV MI Ihyaul Islam, bidang studi Bahasa Indonesia dipegang oleh

bapak Moh. Faizin S,Sos. Kelas ini memilik fasilitas yang cukup lengkap,

(27)

lain sebagainya. Dengan 32 siswa, Suasana pembelajaran di kelas ini kurang

cukup kondusif.5

Ada dua faktor yang mempengaruhi kurangnya kemampuan siswa MI

Ihyaul Islam dalam menemukan ide pokok paragraf. yaitu faktor eksternal

dan faktor internal. Faktor internal berasal dari minat siswa dan rendahnya

pemahaman siswa terhadap wacana yang dibacanya, Sedangkan faktor

eksternalnya adalah adalah pendekatan belajar, metode, media, serta

pemanfaatan sumber belajar yang digunakan guru kurang menarik sehingga

memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemampuan menemukan ide

pokok paragraf pada siswa kelas IV MI Ihyaul Islam.

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam tercapainya tujuan

pembelajaran. Guru yang efektif mempunyai pengaruh yang kuat dan postif

terhadap para siswanya.6 Sehingga rendahnya kreatifitas guru dalam

mengelolah pendekatan pembelajaran akan berdampak pada ketidak

tercapainya tujuan pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan strategi yang sesuai

dan tepat agar tujuan itu dapat tercapai dengan optimal. Tanpa suatu strategi

yang cocok, tepat dan jitu tidak mungkin tujuan dapat tercapai.7 Jadi,

5

Hasil observasi dan wawancara (guru kelas IV) tentang kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran bahasa Indonesia di MI ihyaul Islam28/10/16

6

Dr oemar Hamalik ,Psikologi belajar dan mengajar,(Bandung: sinar baru algetsindo,2007),hlm.35

7

(28)

6

pemilihan strategi sangat penting untuk diperhatikan karena strategi adalah

alat untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan metode secara akurat.

Maka dari itu peneliti akan meningkatkan kemampuan siswa dalam

menemukan ide pokok melalui strategi The Power of Two. The power of two

merupakan aktifitas pembelajaran yang digunakan untuk mendorong

pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi

dua orang. Menggunakan metode ceramah, diskusi, kerja kelompok, dan

lain-lain.

Strategi the power of two ini dirancang untuk memaksimalkan belajar

kolaboratif (bersama) dan meminimalkan kesenjangan antara siswa yang satu

dengan siswa yang lain. Strategi ini mempunyai prinsip bahwa berfikir

berdua jauh lebih baik dari pada berfikir sendiri, dua kepala adalah lebih baik

dari pada satu.8

Pada dasarnya terdapat beberapa strategi dalam meningkatkan

keampuan menemukan ide pokok paragraf. Namun, Disini peneliti memilih

menggunakan strategi the power of two untuk meningkatkan Kemampuan

siswa dalam menemukan ide pokok paragraf.

Berdasarkan permasalahan di atas, menjadi pendorong utama bagi peneliti untuk melakukan penelitian tentang “Peningkatan Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia

8

(29)

Melalui Strategi The Power Of Two Pada Siswa Kelas IV Di Mi Ihyaul

Islam Ujungpangkah Gresik” B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah Bagaimana peningkatan kemampuan menemukan ide

pokok paragraf dalam pelajaran bahasa indonesia melalui strategi the power

of two pada siswa kelas IV di Mi ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik?

C. Tindakan yang Dipilih

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan di kelas

dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

Tindakan yang dipilih dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

strategi the power of two yang dilakukan di kelas. Dengan strategi the power

of two siswa dapat menemukan ide pokok paragraf dengan baik dan benar.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

Mengetahui peningkatan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam

pelajaran bahasa indonesia melalui strategi the power of two pada siswa kelas

IV di Mi ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

E. Lingkup Penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah:

1. Subjek yang diteliti difokuskan pada siswa kelas IV MI Ihyaul Islam

(30)

8

2. Penelitian difokuskan pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV

materi pikiran pokok teks menggunakan strategi the power of two.

3. Standar Kompetensi:

Memahami teks agak panjang (150-200 kata), petunjuk pemakaian,

makna kata dalam kamus/ensiklopedi

Kompetensi Dasar

3.1 Menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150-200 kata) dengan

cara membaca sekilas

Indikator

3.1.1 Menentukan kalimat utama setiap paragraf dalam teks 3.1.2 Menemukan ide pokok setiap paragraf dalam teks 3.1.3 Menjelaskan pikiran pokok dan maksud bacaan (teks) F. Signifikansi Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan kepada pembelajaran bahasa Indonesia. Utamanya pada

peningkatan Secara khusus hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai

langkah untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang sejenis, serta

dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pembelajaran

(31)

2. Manfaat Praktis

Manfaat secara praktis bagi pihak-pihak berikut;

a. Guru

Dapat digunakan guru untuk mengevaluasi cara mengajar kemampuan

menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran bahasa indonesia melalui

strategi the power of two pada siswa kelas IV di Mi ihyaul Islam

Ujungpangkah Gresik.

b. Siswa

Untuk menigkatkan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam

pelajaran bahasa indonesia melalui strategi the power of two pada siswa

kelas IV di Mi ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

c. Sekolah

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah khusunya mutu

kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran bahasa

indonesia melalui strategi the power of two pada siswa kelas IV di Mi

ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

d. Peneliti

Dapat dijadikan sebagai pengalaman, masukan, serta refleksi bagi

peneliti sebagai bakal calon pendidik. Serta mampu menginovasi

kegiatan belajar mengajar dengan penerapan strategi pembelajaran the

(32)

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti kuasa melakukan sesuatu, bisa, sanggup.

Kemampuan mendapat imbuhan ke-an sehingga arti kemampuan adalah

kesanggupan, kecakapan, seseorang dalam malakukan suatu usaha untuk

dirinya sendiri yang menjadi tanggung jawabnya. 1Menurut Zain dalam

Milman Yusdi, Kemampuan adalah kesanggupan kecakapan, kekuatan

kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Charles dalam Cece Wijaya

menjelaskan bahwa kemampuan merupakan perilaku yang rasional untuk

mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang

diharapkan.2

Sedangkan menemukan berasal dari kata “temu” yang berarti sua,

jumpa. Menemukan mendapat imbuhan me-an sehingga arti Menemukan

adalah mendapatkan sesuatu yang belum ada sebelumnya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan

menemukan merupakan kecakapan, kapasitas atau potensi yang dimiliki

1

Depatemen Pendidikan Nasional,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), hlm 742

2

(33)

seseorang dalam mendapatkan sesuatu secara tepat dan efektif. Adapun

kemampuan menemukan yang dimaksud disini adalah kemampuan

menemukan ide Pokok Paragraf.

2. Indikator Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf

Kemampuan menemukan ide pokok paragraf termasuk dalam

lingkup keterampilan membaca. Kemampuan yang diharapkan dijabarkan

dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk memaksimalkan

kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia salah satunya yaitu pada

aspek membaca. Dalam aspek membaca siswa memperoleh informasi

yang mereka perlukan dengan cepat dan tepat. Disamping pengenalan

huruf, kata dan kalimat salah satu tujuan membaca adalah tercapainya

salah satu kompetensi siswa menemukan kalimat utama paragraf yang

mengandung ide pokok. Adapun indikator kemampuan menemukan ide

pokok paragraf yakni: mampu mengembangkan kemampuan berpikir

dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks bacaan,

mampu memahami dan menjelaskan isi teks, mampu menganalisis setiap

paragraf dan menemukan kalimat utama serta ide pokoknya.

B. Kajian tentang Ide Pokok Paragraf 1. Pengertian ide pokok

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide/gagasan

(34)

12

Gagasan dalam kajian filsafat yunani maupun filsafat Islam menyangkut

suatu gambaran imajinal utuh yang melintas cepat.3

Ide pokok atau pikiran pokok paragraf ialah kesimpulan yang

ditarik dari isi kalimat kalimat yang membentuk paragraf itu. Ide pokok

merupakan intisari sebuah bacaan. Dalam setiap paragraf yang baik

terdapat satu kalimat utama yang berisi ide pokok dan sejumlah kalimat

penjelas yang berisi penjelas atau pikiran penjelas yang merupakan

penjabaran dari ide pokok.

Pokok pikiran, ide pokok, dan kalimat pokok mengandung makna

yang sama, yaitu mengacu pada kalimat utama. Kalimat utama atau

kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok paragraf dalam

bentuk umum dan abstrak. Dengan contoh, pokok pikiran yang

disampaikan penulis “taman itu bagus”. Ide Pokok pikiran itu

dituangkan dalam sebuah kalimat utama yang bentuknya boleh

bervariasi. Contohnya sebagai berikut : Banyak orang mengakui bahwa

taman itu termasuk taman yang bagus, Taman kecil di depan rumahnya

amat bagus. Dan sejak dulu sampai sekarang taman itu tetap bagus.

2. Pengertian paragraf

Kata paragraf berasal dari bahasa yunani paragraphos,“menulis di

samping” atau “tertulis di samping”. Paragraf adalah susunan dari

sejumlah kalimat yang saling berkaitan sehingga membentuk satu

3

(35)

kesatuan pokok pembahasan. Paragraf disebut juga alenia yang artinya

suatu kesatuan pikiran yang merupakan kesatuan yang lebih tinggi dan

lebih luas dari pada kalimat. Selain itu, paragraf juga dapat diartikan

sebagai bagian dari wacana karena umumnya wacana dibentuk oleh

beberapa kalimat.4 Paragraf merupakan satuan informasi yang memiliki

ide pokok sebagai pengendalinya. Dari uraian ini dapat dijelaskan bahwa

paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah

kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok

sebagai pengendalinya.5

Menurut Akhadiah (dalam Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi.2009:

33) Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah

pikiran. Dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang

didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari

kalimat pengenal, kalimat utama atau topik, kalimat-kalimat penjelas

sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian

dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.

Paragraf merupakan jalan yang ditempuh oleh penulis untuk

menyampaikan buah pikirannya (Soedarso, 2005: 66). Paragraf

merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.

4

Khoirudin dkk, Buku Pintar Bahasa Indonesia (Yogyakarta: Lentera Ilmu, 2009), 95.

5

(36)

14

Ungkapan lain menyatakan bahwa, alinea atau paragraf adalah satuan

bentuk bahasa yang umumnya merupakan gabungan beberapa kalimat.

Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dijabarkan di atas,

penulis menyampaikan bahwa paragraf adalah gabungan dari beberapa

kalimat yang menyampaikan sebuah pikiran yang mengandung pikiran

pokok.

3. Jenis-jenis paragraf

adapun jenis-jenis paragraf antara lain:

1) Paragraf berdasarkan sifat dan tujuanya

a. Paragraf pembuka

Paragraf pembuka merupakan paragraf yang berperan

sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang diuraikan.

Oleh sebab itu paragraf pembuka harus menarik minat dan

perhatian pembaca, serta sanggup mengantarkan pikiran pembaca

menuju masalah yang akan diuraikan. Keraf menyebutkan

beberapa anjuran untuk dapat membuat paragraf pembuka, di

antaranya adalah (1) mulailah dengan kutipan, paribahasa,

anekdot; (2) batasi arti dari pokok atau subyek tersebut; (3)

tunjukan mengapa masalah tersebut sangat penting; (4) ciptakan

suatu kontras yang menarik, ungkapan pengalaman yang pahit

atau yang menarik; (5) nyatakan maksud dan tujuan karangan itu;

(37)

Contoh:

Penduduk Surabaya dan sekitarnya, termasuk wilayah

gerbang-kertasusila, tak lama lagi bakal menikmati air bersih

lebih banyak. Paling tidak mereka bisa berharap kelak bila

megaproyek air bersih umbulan sudah beroperasi, mereka tak

perlu lagi berebut air bersih PDAM yang kini sering tersendat.6

b. Paragraf penghubung (isi)

Paragraf penghubung atau paragraf isi adalah semua

paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka dan paragraf

penutup. Paragraf penghubung merupakan paragraf yang berisi

uraian dan pengembangan masalah yang dibahas. Jadi paragraf

penghubung berisi uraian inti persoalan yang dikemukakan

dalam suatu wacana.

Contoh :

Pembangunan mega proyek air bersih, yang secara resmi

dimulai awal mei tahun lalu, memang diproyeksikan akan

mampu menutupi semua kebutuhan air bersih di Surabaya dan

di sekitarnya, serta kawasan gerbangkertasusila. Mega proyek

yang dikelolah oleh PT Mandala citra umbulan (MCU) nantinya

akan mampu mengalirkan air bersih sebanyak 5000 loter/detik.

Yang menarik, air bersih dari umbulan itu dijamin jauh lebih

6

(38)

16

higenis karena diambil dari sumber air yang terletak di desa

umbulan , kecamatan Winongan, Pasuruan.

c. Paragraf penutup

Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk

mengakhiri karangan atau bagian karangan. Biasanya bagian

paragraf ini berisi kesimpulan dari paragraf penghubung. Dapat

juga paragraf penutup berisi penegasan kembali mengenai

hal-hal penting dalam paragraf penghubung atau paragraf isi itu.

Contoh:

Proyek umbulan merupakan proyek alternatif untuk

pengembangan air bersih di Jawa Timur. Itulah sebabnya,

pengembangan proyek umbulan diharapkan mampu menjawab

akan kebutuhan air bersih hingga tahun 2000 untuk penduduk di

daerah Surabaya dan sekitarnya serta kawasan Gerbang

kertasusila.7

2) Paragraf berdasarkan kalimat utamanya

a. Paragraf deduksi

Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat

utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum

yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

Contoh: 7

(39)

“kemauanya sulit untuk diikuti” dalam rapat sebelumnya,

sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para

peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia

memaksa untuk menggunakanya untuk membuka usaha baru.

b. Paragraf induktif

Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat

utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau

penjelasan yang bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan

umum.

Contoh:

Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana

pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan

akan lemah. Komunikasi tidak lancar, informasi tersendat-sendat.“ memang bahasa merupakan alat komunikasi yang

penting, efektif dan efisien.

c. Paragraf kombinasi

Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat

utama di awal dan akhir paragraf, kalimat utama yang terletak di

akhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali

Contoh:

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari

(40)

18

menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang

sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban

manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya

sarana komunikasi.8

3) Paragraf berdasarkan penyajianya

a. Paragraf Narasi (kisahan)

Paragraf narasi merupakan paragraf yang berisi cerita,

rangkaian peristiwa atau pengalaman seseorang atau beberapa

orang. Tujuanya memberitahu pembaca tentang pengalaman, baik

yang rill, maupun yang imajinatif dari penulisnya.

Contoh:

Seperti biasa, pagi itu aku berangkat ke sekolah.Kendaraan

yang terparkir di garasi aku keluarkan. Dengan motor itu aku

berjalan melalui gang-gang kecil yang sudah biasa kulalui. rupanya

nasib sedang sial, jalanan becek, dan motorku terpeleset jatuh.

kakiku Terkilir, bajuku kotor, dan entah wajahku seperti apa, sebab

terasa ada benda basah yang berbau busuk menyemprot kea rah

(41)

b. Paragraf Eksposisi (paparan)

Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang berisi

informasi, penjelasan dan uraian suatu gagasan atau masalah.

Tujuanya memberikan informasi dan penerangan kepada pembaca

agar pengetahuan pembaca semakin bertambah. Paragraf eksposisi

dikembangkan untuk menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan,

dan bagaimana.

Contoh:

Pondok pesantren qomaruddin terletak di desa Bungah,

Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Dari pusat kota Gresik

lebih kurang 17 km menuju ke utara. Tepatnya 200 m sebelah barat

Kantor kecamatan Bungah. Ada sebuah tugu besar sebagai pintu

masuk ke lokasi pondok pesantren yang ditandai dengan tulisan

Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah.

c. Paragraf Deskripsi (pemerian)

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang tidak memiliki

kalimat utama. Artinya, kalimat utamanya menyebar pada seluruh

kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasanya

digunakan dalam karangan yang berbentuk narasi. Paragraf

deskripsi berisi gambaran secara jelas dan rinci atas sesuatu obyek

(42)

buku sebagai tempat menyimpan buku dan catatan-catatan belajar

saya. Pada bagian pojok saya pajang komputer untuk berlatih

menulis dan mengarang. Pada bagian tengah saya gelar karpet

berwarna merah untuk tempat bersantai melepas lelah setelah

membaca.

d. Paragraf Argumentasi ( bahasan)

Paragraf argumentasi merupakan paragraf yang bertujuan

meyakinkan pembaca atas suatu gagasan atau ide penulisnya.

Karena bertujuan meyakinkan pembaca, maka paragraf

argumentasi itu berisi gagasan yang disertai dengan data-data,

bukti-bukti dan hasil-hasil penalaran secara faktual.

Contoh:

Kedisiplinan berlalu lintas di jalan raya cenderung

menurun. Para pengendara seolah sudah tidak perduli lagi dengan

rambu-rambu yang ada. Hal itu terlihat dari banyaknya kecelakaan

yang terjadi belakangan ini. Dalam catatan kepolisian, pada mulan

(43)

terjadi akibat kurangnya disiplin berlalu lintas. Dengan demikian,

rasanya kesadaran masyarakat tentang kedisiplinan berlalu lintas

perlu ditingkatkan.

e. Paragraf persuasi (ajakan )

Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan

mempengaruhi pembaca atas masalah yang dikemukakan oleh

penulis. Jadi, paragraf ini mengajak pembaca untuk bersama-sama

mengikuti pendapat penulis dengan kata lain. Paragraf ini sering

digunakan untuk kepentingan propaganda, demonstrasi, promosi,

negosiasi, dan lain sebagainya.9

Contoh:

Komputer adalah aplikasi yang dapat mewujudkan impian

anda untuk dapat mengenal kecanggihan teknologi baru khususnya

di bidang tulis menulis. Dulu orang menggunakan pensil atau

bolpen untuk menulis. Tentu saja kemampuanya terbatas dan

hasilnya pun tidak bisa maksimal sebab jalanya lamban dan

melelahkan. Sekarang dengan alat teknologi komputer ini orang

dengan leluasa dan cepat dapat menulis, sebab alat ini berjalan

otomatis, bisa menata huruf dengan sendirinya.

9

(44)

22

4. Unsur-unsur paragraf

Untuk menemukan ide pokok paragraf, seorang pembaca harus

mengenali unsur-unsur suatu paragraf. Agar dapat menentukan dengan

jelas maksud pikiran yang disampaikan penulis. Oleh karena itu, suatu

paragraf harus tersusun secara logis dan sistematis. Terdapat empat

unsur-unsur suatu paragraf yang saling berkaitan satu sama lain secara sistematis

sehingga menjadi logis suatu paragraf. Berikut empat unsur paragraf.

1) Transisi

Transisi digunakan untuk “merekatkan” atau menghubungkan

paragragraf satu dengan paragraf lain sehingga hubungan itu terasa logis.

Akan tetapi tidak semua paragraf mengandung transisi. Karena ada

paragraf yang tidak perlu mengandung transisi sudah dipahami.

2) Kalimat utama

Sebuah paragraf yang baik mengandung satu pokok pikiran. Pokok

pikiran itu dituangkan dalam satu kalimat diantara kalimat-kalimat yang

tergabung dalam sebuah paragraf. Kalimat yang mengandung pokok

pikiran paragraf disebut kalimat utama atau kalimat topik. Kalimat topik

adalah kalimat yang berisi topik yang dibicarakan pengarang. Pengarang

meletakkan inti maksud pembicaraanya pada kalimat topik. Kalimat

utama bersifat umum. Ukuran keumuman sebuah kalimat terbatas pada

(45)

umum akan berubah menjadi kalimat yang khusus apabila paragraf itu

diperluas.10

4) Kalimat pengembang

Sebagian besar kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu paragraf

dapat dikategorikan sebagai kalimat pengembang. Susunan dan urutan

kalimat pengembang tidak sembarangan. Urutan kalimat pengembang

sebagai perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti

hakikat ide pokok.

5) Kalimat penegas

Kalimat penegas adalah elemen paragraf yang keempat dan yang

terakhir Fungsi kalimat penegas ada dua. Pertama, sebagai pengulang

atau penegas kembali kalimat topik, dan kedua sebagai daya penarik

bagi para pembaca atau sebagai selingan untuk menghilangkan

kejemuan.

5. Cara Menemukan Ide Pokok Dalam Paragraf

Paragraf merupakan kumpulan dari beberapa kalimat yang memiliki

kesatuan makna. Kalimat-kalimat dalam satu paragraf harus

menggambarkan hubungan dan menunjukan ikatan untuk mendukung satu

gagasan dan pikiran sebagai pokok pikiran.11 Sebuah paragraf mempunyai

maksud dan tujuan tertentu. Tujuan itu akan tampak dalam salah satu

10

Zainal arifin, Cermat Berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi, (Jakarta: Akademika pressindo, 2010),123.

11

(46)

24

kalimat paragraf tersebut. Paragraf mempunyai satu kalimat topik, yakni

kalimat yang mengandung gagasan utama/ide pokok paragraf tersebut.

Jadi, untuk menemukan ide pokok dalam paragraf maka, harus terlebih

dahulu memahami dan mengerti letak sebuah kalimat topik/ kalimat

utama.

Cara untuk menemukan ide pokok yaitu: membaca secara seksama

keseluruhan bacaan dan memahami inti bahasanya. Namun, untuk

mempermudah tujuan dalam menemukan ide pokok setiap paragrafnya

maka, cukup membaca setiap paragraf yang dibutuhkan kemudian cari

dimana letak kalimat utama yang menjadi pokok kalimat paling penting

dalam paragraf tersebut dan disitulah letak dari ide pokoknya. Dan

Pembaca tinggal merumuskan ide pokok paragraf tersebut dengan bahasa

pemahamanya sendiri.

C.Kajian Tentang Strategi Pembelajaran The Power Of Two

1. Pengertian Strategi The Power Of Two

Strategi merupakan istilah lain dari pendekatan, metode atau cara.

Strategi secara harfiah adalah akal atau siasat. Sedangkan strategi

pembelajaran diartikan sebagai urutan langkah atau prosedur yang

digunakan guru untuk membawa siswa dalam suasana tertentu untuk

(47)

Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang

rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran.12

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai ilmu atau seni dalam

menggunakan sumber daya pembelajaran, sehingga kompetensi dan

tujuan pembelajaran dapat tercapai dan terlaksana sesuai dengan

perencanaan pembelajaran. Dengan kata lain, menurut sanjaya, strategi

pembelajaran mengandung makna. Pertama, strategi pembelajaran

sebagai rencana tindakan atau kegiatan. Kedua, strategi pembelajaran

disusun untuk mencapai tujuan atau kompetensi tertentu.13

Strategi pembelajaran the power of two ini adalah termasuk bagian

dari active learning yang merupakan bagian dari salah satu model

cooperatif. Pembelajaran cooperatif adalah model pembelajaran yang

mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran cooperatif merupakan bentuk pembelajaran denga cara

siswa belajar dengan kelompok, kelompok kecil secara kolaboratif , yang

anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang dengan struktur kelompok yang

bersifat heterogen.14 Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar

lebih aktif dengan pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam

kelompok kecil siswa. Dukungan sesama siswa dan keragaman pendapat,

12

Andi prastowo, pengembangan bahan ajar tematik, (Jogjakarta: diva press, 2013),372.

13

Wina Sanjaya, strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, (Jakarta: kencana prenada media group, 2008), 126.

14

(48)

26

pengetahuan, serta keterampilan mereka akan membantu menjadikan

belajar sebagai bagian berharga dari iklim di kelas. Namun demikian,

belajar bersama tidaklah selalu efektif. Boleh jadi terdapat partisipasi yang

tidak seimbang, komunikasi yang buruk dan kebingungan.

Sedangkan the power of two artinya menggabung kekuatan dua

orang. Menggabung kekuatan dua orang dalam hal ini adalah membentuk

kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari dua orang (siswa).

Kegiatan ini dilakukan agar munculnya sinergi itu yaitu dua orang lebih

baik dari pada satu. Menurut Hisyam Zaini, The power of two merupakan

aktifitas pembelajaran yang digunakan untuk mendorong pembelajaran

kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang.

Strategi ini mempunyai prinsip bahwa berfikir berdua jauh lebih baik dari

pada berfikir sendiri. 15

Aktifitas pembelajaran dengan kekuatan dua orang, digunakan

untuk meningkatkan pembelajaran, dan menegaskan manfaat dari sinergi,

yakni; bahwa dua kepala adalah lebih baik dari pada satu.16 Asumsi atau

teori yang mendasari model pembelajaran kooperatif dengan strategi the

power of two adalah bahwa belajar paling baik ketika mereka dapat saling

membimbing satu sama lain, memiliki tanggung jawab perorangan, dan

terdapat kesepakatan untuk aktif dan saling interaktif.

15 Muqowin. 2007.”Strategi pembelajaran”.http://muqowin.com. diakses pada 28 Oktober 2016 16

(49)

Dengan demikian strategi pembelajaran dengan the power of two

diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh

sebagian besar jenjang pendidikan formal, yaitu rendahnya aktifitas siswa

dalam kegiatan pembelajaran dan rendahnya prestasi belajar siswa.

Dalam pelaksanaan strategi pembelajaran ini menggunakan beberapa

sistem pengajaran dengan menggunakan beberapa metode yang sesuai

dengan langkah-langkah strategi pembelajaran the power of

two yang mendukung untuk mendapatkan kemudahan dalam

pembelajaran siswa adalah menggunakan metode ceramah, diskusi, kerja

kelompok, dan lain-lain.

Aktifitas belajar kolaboratif membantu mengarahkan belajar

aktif. Meskipun belajar independen dan kelas penuh instruksi juga

mendorong belajar aktif, kemampuan untuk mengajar melalui aktivitas

kerja kolaboratif dalam kelompok kecil akan memungkinkan anda untuk

mempromosikan belajar dengan belajar aktif. Strategi yang dipilih oleh

pendidik tidak boleh bertentangan dengan tujuan pembelajaran. Strategi

harus mendukung kemana kegiatan interaksi edukatif berproses guna

mencapai tujuan. Tujuan pokok pembelajaran adalah mengembangkan

kemampuan anak secara individu agar bisa menyelesaikan segala

(50)

28

2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi The Power Of Two

Adapun langkah-langkah pelaksanaan strategi The Power Of Two

sebagai berikut:

1) Guru memberi peserta didik satu atau lebih soal yang membutuhkan

refleksi dan pikiran.

2) Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan

sendiri-sendiri.

3) Setelah semua melengkapi jawabannya, guru membentuk siswa ke

dalam pasangan dan meminta mereka untuk berbagi (sharing)

jawabannya dengan jawaban yang dibuat teman yang lain.

4) Guru meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban baru untuk

masing pertanyaan dengan memperbaiki respons

masing-masing individu.

5) Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, guru

membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan

yang lain.17

Adapun dalam penelitian ini, strategi pembelajaran The power

of two dikombinasikan dengan kartu soal berkode dan gambar juga

sehingga langkah-langkah pun berkembang dari langkah-langkah

yang tercantum diatas. Akan tetapi tidak sampai keluar jauh dari

konteks yang sesungguhnya. Diantaranya ialah:

17

(51)

1) Guru menunjukan gambar dalam sebuah teks sebagai apresepsi.

2) Seluruh siswa menyimak penjelasan dan contoh dari guru tentang

cara menemukan ide pokok dari setiap paragraf dalam sebuah teks

bacaan

3) Masing-masing siswa mengambil kartu soal (berisi sebuah teks) dari

guru yang sudah diberi kode.

4) Masing-masing siswa membaca dan menjawab soal yang diberikan

guru.

5) Setelah masing-masing siswa berfikir, kemudian Guru menerapkan

strategi the power of two untuk memaksimalkan belajar siswa

6) Siswa diminta untuk melihat kode warna yang ada pada kartu soalnya

kemudian mencari pasanganya untuk berkolaboratif (kerja sama

berdua)

7) Siswa berdiskusi bersama pasangan masing-masing untuk bertukar

pikiran menjawab soal tadi dan kemudian membuat jawaban baru.

8) Setelah semua pasangan selesai berdiskusi kemudian mereka

menuliskan jawaban barunya di lembar jawaban.

9) Guru memberi kesempatan pada pasangan untuk maju ke depan

mempresentasikan hasil diskusinya.

10)Guru memberikan reward pada siswa yang sudah mau maju

(52)

30

3. Tujuan Strategi The Power Of Two

Strategi the power of two ini dirancang untuk

memaksimalkan belajar kolaboratif (bersama) dan meminimalkan

kesenjangan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Belajar

kolaboratif menjadi populer di lingkungan pendidikan sekarang. Dengan

menempatkan peserta didik dalam kelompok dan memberinya tugas

dimana mereka saling tergantung satu dengan yang lain

untuk menyelesaikan pekerjaan adalah cara yang mengagumkan dengan

memberi kemampuan pada keperluan siswa dalam masyarakat. Mereka

condong lebik menarik dalam belajar karena mereka melakukannya

dengan teman-teman sekelas mereka.

Dalam pelaksanaan pembelajaran Strategi the power of two ada

beberapa tujuan yang harus dicapai, diantaranya:

a. Membiasakan belajar aktif secara individu dan kelompok.

b. Untuk meningkatkan belajar kolaboratif.

c. Agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah

yang terkait dengan materi pokok.

d. Meminimalkan kegagalan.

e. Meminimalkan kesenjangan antara siswa yang satu dengan yang

(53)

4. Keunggulan Dan Kelemahan Strategi The Power Of Two

Sebagai suatu strategi pembelajaran, strategi pembelajaran the

power of two mempunyai beberapa keunggulan diantaranya:

a. Siswa tidak terlalu menggantungkan guru, akan tetapi dapat

menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan

informasi dari berbagai sumber dan belajar dari siswa lain.

b. Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan

dengan kata-kata secara verbal dan dengan membandingkan ide-ide

atau gagasan-gagasan orang lain.

c. Membantu anak agar dapat bekerja sama dengan orang lain, dan

menyadari segala keterbatasannya serta menerima segala

kekurangannya.

d. Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam

melaksanakan tuganya.

e. Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir.

f. Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial.

Di samping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran the power

of two juga memiliki kelemahan diantaranya:

a. Kadang-kadang bisa terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut

bagi masalah yang dipecahkan, bahkan mungkin pembicaraan

(54)

32

b. Dengan adanya pembagian kelompok secara berpasang-pasangan

dan sharing antar pasangan membuat pembelajaran kurang kondusif.

c. Dengan adanya kelompok, siswa yang kurang bertanggung jawab

dalam tugas, membuat mereka lebih mengandalkan pasangannya

sehingga mereka bermain-main sendiri tanpa mau mengerjakan

tugas.18

D. Kajian Tentang Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan

bahasa persatuan bangsa Indonesia.19 Pembelajaran bahasa Indonesia

di Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah berdasarkan Standar

Kompetensi Kurikulum 2006 secara umum dikembangkan menjadi

keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa

tersebut harus mendapat porsi yang seimbang dan dalam

pelaksanaannya dilakukan secara terpadu. Standar kompetensi mata

pelajaran bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan

minimal siswa yang menggambarkan penguasaan pengetahuan,

keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia.20

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

18

http://www.kompasiana.com/danutirto/the-power-of-two. diakses pada 28 oktober, 2016

19

Harimurti Kridalaksana. Kamus Linguistik, (Yogyakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001),3.

20

(55)

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa

Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,

sekaligus mengembangkan kemampuan beripikir kritis dan kreatif.

2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,21 bahasa

Indonesia berfungsi yakni sebagai lambang kebanggaan kebangsaan,

lambing identitas nasional, alat pemersatu, serta alat komunikasi antar

daerah dan antar kebudayaan.

Berikut ini merupakan fungsi pembelajaran Bahasa Indonesia, antara lain:

a. Untuk meningkatkan produktifitas pendidikan, dengan jalan mempercepat

laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktunya secara

lebih baik, dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi,

sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar

siswa.

b. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual

dengan jalan mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional, serta

memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan

kemampuannya.

21

(56)

34

c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran, dengan jalan

perencanaan program pendidikan yang lebih sistematis, serta

pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian perilaku.

d. Lebih memantapkan pengajaran, dengan jalan meningkatkan kemampuan

manusia denagan berbagai media komunikasi, serta penyajian informasi

dan data secara lebih konkrit.

e. Memungkinkan belajar secara seketika, karena dapat mengurangi jurang

pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas

yang sifatnya konkrit, serta memberikan pengetahuan yang sifatnya

langsung.

f. Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas, terutama dengan

alat media massa.

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah 1) berkomunikasi secara

efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun

tulisan. 2) menghargai dan bangga mengunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan dan bahasa Negara. 3) memahami bahasa Indonesia dan

dapat mengunakan dengan tepat dan efektif dalam berbagai tujuan. 4)

menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,

serta kematangan emosional dan sosial. 5) menikmati dan memanfaatkan

karya sastra untuk memperluas wawasan, menghaluskan budi pekerti, serta

(57)

membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual

manusia Indonesia.22

3. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia

Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen

kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi 4 aspek

keterampilan yakni:

1)Mendengarkan

Mendengarkan adalah pemrosesan informasi yang didapat oleh

pendengar melalui pandangan dan pendengaran yang mencakup perintah

untuk menyatakan apa yang akan dituju dan diekspresikan oleh pembicara.

Mendengarkan bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana. Dalam

mendengarkan terdapat proses mental yang dilibatkan, mulai dari

pengidentifikasian bunyi, proses pemahaman dan penafsiran, sampai pada

proses penyimpanan hasil pemahaman dan penafsiran bunyi.23

2) Berbicara

Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat atau

pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik

secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh.

22

Dr. zulela M.S, Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2012),4.

23

(58)

36

3) Membaca

Membaca merupakan suatu proses yang bersifat fisik dan

psikologis. Proses yang bersifat fisik berupa kegiatan mengamati tulisan

secara visual. Dengan indera visual, pembaca mengenali dan

membedakan gambar-gambar bunyi serta kombinasinya.

Kemampuan yang diharapkan dijabarkan dalam Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk memaksimalkan kemampuan

siswa dalam berbahasa Indonesia salah satunya yaitu pada aspek

membaca. Dalam aspek membaca siswa memperoleh informasi yang

mereka perlukan dengan cepat dan tepat. Disamping pengenalan huruf,

kata dan kalimat salah satu tujuan membaca adalah tercapainya salah satu

kompetensi siswa menemukan kalimat utama, menjawab pertanyaan yang

berhubungan dengan teks bacaan, mampu menjelaskan isi teks,

menganalisis setiap paragraf untuk menentukan ide pokok dari setiap

paragrafnya.

4) Menulis24

Menulis adalah menuangkan sesuatu yang telah ada dalam

pikirannya. Keterampilan menulis dapat diklasifikasikan berdasarkan dua

sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan

atau aktifitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil produk

menulis itu.

24

(59)

Empat kemampuan bahasa tersebut dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu kemampuan bahasa pasif-reseptif dan kemampuan bahasa aktif

produktif. Kemampuan bahasa pasif-reseptif dikaitkan dengan

kemampuan mendengar (menyimak) dan kemampuan membaca

sedangkan kemampuan berbicara dan kemampuan menulis

dikelompokkan ke dalam kemampuan aktif-produktif.25

25

(60)

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk

penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek- praktek

pembelajaran yang dilakukan secara bersama- sama di kelas.1 Rochiati

Wiriatmaja, menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

merupakan sebuah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki

kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam pembelajaran di kelas, yaitu

dengan melakukan tindakan–tindakan tertentu agar dapat memperbaiki serta

meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang

diharapkan dapat tercapai.2

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk melakukan penelitian

pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu pembelajaran. Dalam

penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan dalam kegiatan

pembelajaran bersama guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung,

yakni menggunakan bentuk kolaboratif, yang mana guru merupakan mitra

kerja peneliti. Alasan penelitian ini dilakukan dengan Penelitian Tindakan

1

LAPIS PGMI, Penelitian Tindakan kelas, (Surabaya: Aprint,2009), paket 3, hlm 10

2

(61)

Kelas, karena akan mempermudah peneliti dalam mengidentifikasi

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran karena peneliti akan

langsung terjun ke lokasi penelitiaan. Selain itu, dengan melaksanakan PTK

peneliti dapat menemukan solusi melalui peristiwa nyata yang ada di kelas

dengan berbagai ragam teori dan metode pembelajaran yang relevan secara

kreatif.

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan model kurt lewin

dengan siklus PTK yang dikembangkan oleh Kurt Lewin, yang menyatakan

bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah pokok, yaitu: 1)

perencanaan (planning), 2) aksi atau tindakan (Acting), 3) observasi

(observing), dan 4) refleksi (reflecting).

Bagan prosedur PTK model Kurt Lewin:

(62)

40

Secara keseluruhan, bagan tersebut mempunyai empat tahapan

dalam PTK yang membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam

bentuk spiral.

Penelitian ini dimulai dengan cara pengumpulan data terkait dengan

kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia sebelum dilakukan pembelajaran dengan

menggunakan strategi the power of two. Dalam hal ini dilakukan dengan

melalui observasi, interview (wawancara). Dari beberapa sumber tersebut

dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur perubahan belajar pada saat

sebelum dan sesudah dilakukan menggunakan strategi the power of two.

Dalam penelitian ini menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari

empat bagian pokok yaitu: (1) perencanaan(planning) yang terdiri dari

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp), mempersiapkan

fasilitas dari sarana pendukung yang diperlakukan di kelas,

mempersiapkan instrumen untuk melakukan proses tindakan, (2) aksi,

tindakan (acting) yang meliputi pelaksanaan tindakan yang telah

dirumuskan dalam rpp dalam situasi yang actual, yang meliputi kegiatan

awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, (3) observasi (observing), yaitu

mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan proses belajar

mengajar dan memantau aktifitas guru dalam mengelolah pembelajaran

yang telah dirancang sesuai, dan (4) refleksi (reflecting), pengamatan

(63)

B. Setting Penelitian Dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di MI Ihyaul Islam yang berlokasi di

Desa Bolo Kecamatan Ujungpangkah Gresik.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian di sini berarti orang yang dapat memberikan

informasi atau data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penulis

mengambil subjek penelitian yaitu para siswa kelas IV MI Ihyaul Islam.

Siswa kelas IV yang berada di madrasah tersebut berjumlah 32 siswa

terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Mata pelajaran

yang dijadikan objek penelitian adalah mata pelajaran bahasa Indonesia

kelas IV materi menemukan ide pokok paragraf dalam sebuah teks .

C. Variabel Yang Diteliti

Variabel merupakan segala sesuatu yang dijadikan objek dalam penelitian.

Variabel-variabel yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang

diadapi yaitu:

1. Variabel input : Siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik

2. Variabel proses: Pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan

strategi the power of two

Gambar

 Tabel 3.1
 Tabel 3.2
Lembar wawancara siswa sesudah siklusTabel 3.3
Tabel 3.5            Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai  Kelas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Book Value dan Market Value Added Terhadap Expected Return Saham ” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan

[r]

Efektivitas Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Keterampilan Menulis. Karangan Deskripsi Bahasa

GOOD MANAGEMENT THEORY CORPORATE FINANCIAL PERFORMANCE (CFP) CORPORATE SOCIAL PERFORMANCE (CSP) Business Environment Strategy Organization Structure Control System CORPORATE

Tujuan umum dari penelitian ini adalah merancang fasilitas kerja pada stasiun pemarutan yang ergonomis sehingga operator dapat bekerja dengan nyaman dan tidak mengeluh

Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah model pembelajaran tari dalam memberikan pemahaman akan ritme gerak, sebagai dasar penguasaan kemampuan kreasi

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah membuat scatter plot antara PDRB ADHK dan investasi, memodelkan investasi di. Kabupaten Tuban

PROGRAM BIMBINGAN TEMAN SEBAYA UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. Hidayati,