• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)

96

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA

SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Iryun Trianawati NIM : 081134077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

i

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA

SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Iryun Trianawati NIM : 081134077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012

(3)
(4)

iii

iii

(5)

iv

(6)

v

v

$

!

"

#

$

%

&! #

(7)
(8)

vii

vii

(9)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA

SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Iryun Trianawati

Universitas Sanata Dharma 2012

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) minat belajar siswa; (2) prestasi belajar siswa; (3) hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa; (4) besar sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Nogopuro, dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 65 siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini yakni varibel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu minat belajar siswa dan variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa. Alat pengumpul data dalam berupa kuisioner dan dokumentasi nilai rapor. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi serial dengan taraf signifikansi 1%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) minat belajar siswa dibagi menjadi tiga kategori yaitu minat belajar rendah 17,14% (6 siswa), minat belajar sedang 36,92% (24 siswa), dan minat belajar tinggi 53,84% (35 siswa). Skor minat belajar rendah adalah 63 dan skor tertingginya adalah 132; (2) prestasi belajar diagi menjadi tiga kategori, yaitu prestasi belajar rendah 24,61% (16 siswa), prestasi belajar sedang 46,15% (30 siswa), dan prestasi belajar tinggi 29,23% (19 siswa). Prestasi belajar rendah adalah 56 sedangkan prestasi belajar tertinggi adalah 85; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai rser = 0,698 dan termasuk dalam

kategori kuat. Signifikan pada taraf 1% dengan t hitung = 7,737 ≥ ttabel = 2,660; (4)

sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 48,7%.

(10)

ix

ix ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS-LEARNING INTEREST WITH LEARNING ACHIEVEMENT BY THE FIFTH GRADE STUDENTS

OF THE NOGOPURO STATE ELEMENTARY SCHOOL OF YOGYAKARTA AT FIRST SEMESTER

IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012 Iryun Trianawati

Sanata Dharma University 2012

This type of research is descriptive correlation study. The purpose of this study is to determine (1) student-learning interest, (2) student achievement, (3) the relationship between interests in learning with student achievement, (4) major contribution to students' interest in student achievement.

This research was carried out fifth grade of Nogopuro Elementary School, with a number of study subjects are 65 students. There are two variables in this study these are the free variables and the dependent variable. The independent variable is students' interest and the dependent variable is student achievement. Data collection tool is in the form of questionnaires and documentation grades. Data analysis technique used is the serial correlation analysis technique with a significance level of 1%.

The results shows that (1) students-learning interest are divided into three categories: low interest in learning 17.14% (6 students), interest in learning was 36.92% (24 students), and high interest in learning 53.84% (35 students). Interest in studying low score is 63 and the highest score is 132, (2) learning achievement is divided into three categories, namely 24.61% (16students) of low learning achievement, school performance was 46.15% (30 students) and 29.23% (19 students) higher learning achievement. Low learning achievement is 56 while the highest was 85 learning achievement, (3) there is a positive and significant relationship between interest in learning with student achievement, with r values 0.698 and included in the strong category. Significance at 1% level by t count = 7,737 ≥ t table=2,660; (4) the contribution of students' interest in learning to student achievement of 48.7%.

Key words: learning interest, learning achievement

(11)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dilimpahkan hanya kepada Allah SWT, Tuhan pemelihara semsta alam yang dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun sekripsi yang berjudul “Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogykarta.

Penulisan skripsi ini terdapat hambatan dan rintangan tetapi atas bantuan beberapa pihak, maka hambatan dan rintangan itu dapat diatasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,BST.,M.A selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu, pikiran dan tenaga dengan sabar dan iklas membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. J. Sumedi, selaku Dosen Pembimbing II yang bersedia memberikan bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang muncul dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai.

5. Para Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal pengetahuan kepada penulis selama di menjalani perkuliahan.

6. Seluruh karyawan-karyawati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia membantu penulis dengan peunh keterbukaan demi mendukung penyusunan skripsi ini.

(12)

xi

xi

8. SD Negeri Nogopuro Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memberikan andil besar dalam hal penyediaan bahan pustakaan dan sumber-sumber bacaan untuk kelancaran penuliasn skripsi ini.

10.Orang tuaku Bapak Muchtar dan Ibu Dasiyem yang memberikan dukungan, doa, perhatian serta biaya studi.

11.Kakakku Ida Wahyuningtyas dan adekku Nevanda Aurelia Putri yang selalu menghiburku disaat mengalami kejenuhan dalam penulisan skripsi ini.

12.Mas Danang Fitriyanto, terima kasih atas waktunya yang selalu menemaniku dalam penulisan skripsi ini.

13.Teman-temanku Lucia Merrina Ekaristi dan Maria Aprita Kusuma yang selalu memberikan semangat.

14.Teman-teman PGSD USD 2008.

15.Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Untuk semua itu penulis tidak dapat membalas jasa dan memberikan penghargaan sebagaimana mestinya selain memohon kehadirat Allah SWT semoga amal dan jasa yang penulis terima dari mereka diterima Allah SWT sebagai amal saleh di sisi-Nya. Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis terbuka akan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat dimanfaatkan dan digunakan semestinya. Terima kasih.

Yogyakarta, 13 Agustus 2012 Penulis

(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Istilah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI ... 8

A. Minat Belajar ... 8

1. Pengertian Minat ... 8

2. Pengertian Belajar ... 9

3. Pengertian Minat Belajar ... 11

4. Peranan dan Fungsi Minat Belajar ... 12

(14)

xiii

xiii

6. Pentingnya Pengukuran Minat ... 15

7. Metode Pengukuran Minat... 17

8. Indikator Siswa Yang Berminat ... 19

B. Prestasi Belajar ... 21

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 21

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 23

C. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 25

D. Hubungan Minat Belajar dan Prestasi Belajar ... 26

E. Hipotesis ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Jenis Penelitian ... 28

B. Tempat Penelitian ... 29

C. Populasi dan Subjek Penelitian ... 29

D. Jadwal Penelitian ... 30

E. Variabel Penelitian ... 30

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 32

G. Uji Coba Instrumen ... 45

1. Uji Validitas ... 46

2. Uji Reliabilitas ... 51

H. Teknik Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Hasil Penelitian ... 60

1. Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 60

2. Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 67

3. Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 73

4. Besar Sumbangan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD negeri Nogopuro ... 84

B. Pembahasan ... 85

(15)

xiv

A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 93

(16)

xv

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Subyek Penelitian ... 29

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 30

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pernyataan Kuisioner Minat Belajar ... 35

Tabel 3.4 Sebaran Item Kuisioner Minat Belajar Siswa Terhadap Lima Pelajaran Inti SD ... 43

Tabel 3.5 Sebaran Item Untuk Mencari Validitas Item ... 49

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 51

Tabel 3.7 Koefisien Reliabilitas Uji Coba ... 54

Tabel 3.8 Jarak Nilai Masing-Masing Kelompok ... 56

Tabel 3.9 Pedoman Pemberian Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 58

Tabel 4.1 Klasifikasi Skor Minat Belajar Siswa ... 61

Tabel 4.2 Klasifikasi Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 61

Tabel 4.3 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa ... 68

Tabel 4.4 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa Kelas V Semester I SD Negeri Nogopuro ... 68

Tabel 4.5 Hubungan Skor Minat Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 75

Tabel 4.6 Proporsi Individu Setiap Kelompok ... 78

Tabel 4.7 Jumlah Subyek Tiap Kelompok ... 78

Tabel 4.8 Mean (rata-rata) Setiap Kelompok Minat Belajar ... 79

Tabel 4.9 Nilai Ordinat ... 79

(17)

xvi

DAFTAR DIAGRAM

(18)

xvii

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Uji Coba Penelitian Minat Belajar ... 96

Lampiran 2 Tabel Skoring (4,3,2,1) Uji Coba Minat Belajar ... 101

Lampiran 3 Tabel Persiapan Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ... 109

Lampiran 4 Tabel Analisi Uji Validitas Kuisioner Minat Belajar ... 117

Lampiran 5 Tabel Validitas Item Kuisioner Minat Belajar ... 119

Lampiran 6 Tabel Validitas Tiap Indikator dan Sebaran Item Kuisioner ... 120

Lampiran 7 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Kuisioner Minat Belajar ... 121

Lampiran 8 Tabel Revisi Item Soal Kuisioner Tiap Indikator ... 123

Lampiran 9 Tabel Revisi Kisi-Kisi Kuisioner Penelitian ... 125

Lampiran 10 Tabel Revisi Sebaran Item Kuisioner Penelitian ... 126

Lampiran 11 Kuisioner Penelitian Minat Belajar ... 127

Lampiran 12 Skor Hasil Penelitian Minat Belajar ... 131

Lampiran 13 Daftar Skor Minat Belajar Siswa Kelas V Semester I ... 136

Lampiran 14 Daftar Prestasi Belajar Siswa Kelas V ... 140

Lampiran 15 Nilai-Nilai Dalam Distribusi t ... 144

Lampiran 16 Tabel Ordinat Pada Kurva Normal ... 145

Lampiran 17 Nilai-Nilai Product Moment ... 147

Lampiran 18 Hubungan Minat Belajar dan Prestasi Belajar ... 148

Lampiran 19 Surat Izin Penelitian ... 151

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan tempat yang dipilih orang tua untuk mengembangkan intelektual anaknya. Sebagian orang tua memilih menyekolahkan anaknya karena beberapa alasan diantaranya yaitu harapan memiliki anak yang sukses. Setiap orang tua berharap anaknya sukses di kehidupannya. Pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki orang tua dalam mendidik anak terbatas. Orang tua percaya bahwa kedudukan seorang guru sebagai tenaga profesional di bidang kependidikan mampu untuk mendidik anaknya dan menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam berbagai pengetahuan. Guru sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan guru. Untuk mengajar, guru dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar disertai pula seperangkat keterampilan keguruan, dan pada kondisi itu pula, guru belajar mempersonalisasikan beberapa sikap keguruan yang diperlukan. Guru menjalankan tugasnya sebagai pendidik dengan rencana dan persiapan yang matang. Tujuan yang jelas, bahan-bahan yang telah disusun secara sistematis dan rinci, dengan cara dan alat-alat yang dipilih dan dirancang secara cermat telah dipersiapkan oleh guru sebelum memulai kegiatan belajar.

(20)

2

2

anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan segala konsekuensinya. Guru harus mampu menghilangkan semua kendala yang terjadi dan dapat menjadi penghambat jalannya proses belajar mengajar, baik yang berpangkal dari perilaku anak didik maupun yang bersumber dari luar diri anak didik. Salah satu penghambat jalanya proses belajar mengajar yang berpangkal dari perilaku anak didik yaitu minat. Proses belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan minat.

(21)

3

lainnya. Kondisi demikian sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapainya.

Dari keterangan diatas, dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki minat dengan siswa yang tidak memilki minat belajar akan terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut tampak jelas dengan ketekunan yang terus menerus. Siswa yang memiliki minat maka ia akan terus tekun ketika belajar sedangkan siswa yang tidak memiliki minat walaupun ia mau untuk belajar akan tetapi ia tidak terus untuk tekun dalam belajar. Untuk itu perlu adanya pengukuran minat belajar siswa. Pengukuran minat belajar bagi siswa sekolah dasar (SD) dirasa lebih penting karena anak usia sekolah dasar membutuhkan pendampingan yang lebih intensif dalam belajar. Pengukuran minat ini, dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan minat anak-anak, memelihara minat yang timbul, serta mencegah timbulnya minat terhadap hal yang tidak baik.

(22)

4

4

agar dapat diketahui berapa besar sumbangan minat itu sendiri terhadap prestasi belajar siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut dalam kesempatan ini penulis bermaksud mengkajinya dalam skripsi dengan judul “Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan tersebut dirinci menjadi :

1. Bagaimanakah minat belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012?

2. Bagaimanakah prestasi belajar para siswa kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012?

3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD N Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012?

4. Berapa besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD N Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012?

C. Batasan Istilah

(23)

5

membutuhkan sepesifikasi kajian hal-hal yang perlu dilakukan agar pembahasan lebih terfokus, penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Minat adalah rasa tertarik dalam bidang tertentu dan mendorong siswa untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan bidang tertentu.

2. Belajar yang dimaksud adalah perubahan yang dialami oleh siswa kelas V Setelah memperoleh pengetahuan dan pemahaman (bidang belajar kognitif).

3. Minat belajar yang dimaksud adalah arahan perhatian, perasaan senang, perasaan tertarik untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman terhadap lima pelajarn inti SD yakni Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Mencakup perhatian saat pelajaran, terciptanya konsentrasi saat pelajaran, respon atas pertanyaan teman dan guru, bekerja menyelesaikan tugas, sikap terhadap pelajaran, rasa suka terhadap obyek, suasana pelajaran, keinginan yang besar terhadap sutau hal.

4. Prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar lima pelajaran inti SD yakni Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), yang dibuktikan dengan nilai rapor.

D. Tujuan Penelitian

(24)

6

6

1. Mengetahui bagaimana minat belajar siwa kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/ 2012.

2. Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/ 2012.

3. Mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/ 2012.

4. Untuk mengetahui besar sumbangan minat belajar prestasi belajar siswa kelas V SD N Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam menumbuh kembangkan minat yang ada pada siswa dalam pembelajaran. 2. Bagi siswa, agar menjadi pemicu sehingga memiliki minat dalam belajar. 3. Bagi sekolah, agar berusaha melengkapi sarana dan prasarana yang ada

karena hal ini dapat menimbulkan minat siswa untuk belajar,

(25)

7 BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar

Untuk dapat melihat keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar, seluruh faktor-fakor yang berhubungan dengan guru dan murid harus dapat diperhatikan. Mulai dari perilaku guru dalam mengajar sampai dengan tingkah laku siswa sebagai timbal balik dari hasil sebuah pengajaran.Tingkah laku siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar dapat mengindikasikan akan ketertarikan siswa tersebut terhadap pelajaran itu atau sebaliknya, siswa merasa tidak tertarik dengan pelajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah yang merupakan salah satu tanda-tanda minat.

1. Pengertian Minat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat didefinisikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan. Adapun definisi minat yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut :

a. Fryer dalam Nurkancana (1983: 224) mengatakan bahwa minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu.

(26)

8

8

c. Surya (2003: 67) mengatakan bahwa minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya

d. Slameto (2010: 180) mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah rasa ketertarikan seseorang terhadap suatu obyek atau aktifitas tertentu yang disertai dengan rasa senang dan tanpa ada yang menyuruh.

2. Pengertian Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar diartikan sebagai berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih; berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Dibawah ini adalah pengertian belajar menurut para ahli diantaranya yaitu: a. Winkel (1984: 36) mengatakan bahwa belajar merupakan suatu

aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan sikap. Perubahan itu bersifat secara kreatif, konstan dan berbekas.

(27)

9

kepada tingkah laku yang baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

c. Syah (2003 : 68) mengatakan bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

d. Mustaqim (2008: 34) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman.

e. Sukmadinata (2009: 272) mengungkapkan bahwa belajar adalah proses internal yang dimanifestasikan dalam perilaku, suatu upaya untuk mengubah perilaku melalui pengalaman.

f. Hariyanto dan Suyono (2011: 9) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.

g. Paul Monroe (2002: 287) dalam bukunya Enyclopaedia of Psychology of Education mengemukakan :

Learning is the process whereby experiences are geined which function effectively in meeting new situation. This process may

take many different forms, and what is populary called learning is

(28)

10

10

Dari kalimat diatas diartikan bahwa belajar adalah sebuah aktivitas berupa proses di mana pengalaman diperoleh yang berfungsi secara efektif ketika bertemu situasi baru. Proses ini dapat terjadi pada berbagai keadaan/kondisi kompleks yang melibatkan berbagai keadaan atau situasi sehingga menghasilkan pengalaman baru.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan karena berkeinginan untuk memperoleh ilmu atau kepandaian sehingga dapat merubah tingkah lakunya.

3. Pengertian Minat Belajar

Definisi minat belajar dalam arti yang sebenarnya yaitu berasal dari dua kata yaitu minat dan belajar. Minat secara luas diartikan sebagai rasa ketertarikan terhadap suatu obyek sedangkan belajar yaitu perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh suatu usaha atau kegiatan. Menurut Jufry Malyno dalam http://juprimalino.blogspot.com/2012/01/definisi-minat-belajar-.html, minat belajar diartikan sebagai aspek psikologi seseorang yang menampakan diri dalam beberapa gejala, seperti: gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman. Minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar.

(29)

11 4. Peranan dan Fungsi Minat Belajar

Minat memegang peranan penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap. Minat menjadi sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Anak yang berminat terhadap sesuatu kegiatan, baik itu bekerja mupun belajar, akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Peranan minat dalam proses mengajar adalah untuk pemusatan pikiran. Seperti yang diungkapkan oleh William Amastrong bahwa konsentrasi tidak akan ada bila tidak ada minat yang memadai. Seseorang yang mempunyai minat dalam belajar akan muncul rasa senang dalam usaha belajarnya seperti adanya kegairahan hati yang dapat memperbesar daya kemampuan belajar dan juga membantunya tidak melupakan apa yang dipelajarinya. Belajar dengan penuh gairah, minat dapat menjadikan seseorang merasa senang dan puas.

Ada beberapa peranan minat dalam belajar antara lain :

a. Menciptakan, menimbulkan konsentrasi atau perhatian dalam belajar. b. Menimbulkan kegembiraan atau perasaan senang dalam belajar.

c. Memperkuat ingatan siswa tentang pelajaran yang telah diberikan guru. d. Melahirkan sikap belajar yang positif dan kontruktif.

e. Memperkecil kebosanan siswa terhadap studi pelajaran.

(30)

12

12

dengan siswa yang sikapnya hanya menerima pelajaran. mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak ada pendorongnya. Oleh sebab itu untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga akan mendorong siswa untuk terus belajar. Minat dapat juga berfungsi menambah kegembiraan pada setiap yang ditekuni seseorang. Bila anak-anak berminat pada suatu kegiatan, pengalaman mereka akan jauh lebih menyenangkan daripada mereka merasa bosan (Hurlock, 1993: 116).

5. Unsur- Unsur Minat Belajar

Menurut Reber dalam Syah (2003: 151) mengemukakan bahwa minat mempunyai ketergantungan pada faktor internal seperti pemusatan perhatian perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Unsur-unsur inilah yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut uraian dari beberapa komponen minat tersebut.

a. Perhatian

(31)

13

segan mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar. Beberapa indikator yang berhubungan dengan aspek perhatian dalam belajar ini diantaranya bertanya kepada guru, memperhatikan penjelasan guru, mencari sumber belajar di luar sekolah, konsentrasi dalam belajar, dan tidak melamun saat guru menerangkan pelajaran di depan kelas.

b. Keingintahuan

Keingintahuan yaitu suatu dorongan yang timbul dari diri siswa yang telah mempunyai arah dan tujuan tertentu. Siswa yang memiliki keinginan yang kuat untuk mempelajari suatu hal, maka dia akan berusaha untuk mencari pengetahuan yang lebih terhadap sesuatu itu. Kondisi inilah yang menyebabkan adanya aktifitas belajar. Jika sejak awal siswa tidak ada kemauan untuk belajar, maka sulit baginya untuk memulai aktifitas belajar tersebut. Beberapa indikator yang berhubungan dengan aspek keingintahuan ini diantaranya berusaha mengerjakan latihan walaupun sulit, bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang belum diketahuinya dan rajin mencari sumber-sumber untuk belajar.

c. Kebutuhan

(32)

14

14

melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Kebutuhan ini hanya dapat dirasakan sendiri oleh seorang individu. Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Dalam hal ini motivasi sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Dan minat merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu.

6. Pentingnya Pengukuran Minat

Sangat penting bagi seorang guru untuk melakukan pengukuran minat. Menurut Nurkancana (1983: 225) pengukuran minat tersebut dilakukan karena beberapa alasan antara lain:

a. Untuk meningkatkan minat anak

Setiap guru mempunyai kewajiban untuk meningkatkan minat anak-anak. Minat merupakan komponen yang penting dalam kehidupan pada umumnya dan dalam pendidikan dan pengajaran pada khususnya. Guru yang mengabaikan hal ini tidak akan berhasil di dalam pekerjaannya mengajar.

b. Memelihara minat yang baru timbul.

(33)

15

memperkenalkan kepada anak aktvitas-aktivitas tersebut. Apabila anak telah menunjukan minatnya, maka guru wajib memelihara minat anak yang baru tumbuh tersebut.

c. Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik.

Sekolah adalah suatu lembaga yang menyiapkan anak-anak untuk hidup di dalam masyarakat, maka sekolah harus mengembangkan aspek-aspek ideal agar anak-anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Sekolah melalui guru-guru berkewajiban memberantas minat anak yang tertuju pada hal-hal yang tidak baik, dan dengan metode yang positif mengalihkan minat anak-anak tersebut kepada hal-hal yang baik. d. Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang

lanjutan studi atau pekerjaan yang cocok baginya.

Sukses tidaknya anak dalam pendidikan yang akan datang atau dalam jabatan tidak ditentukan oleh minat anak akan tetapi mempunyai peranan yang cukup berarti jika dihubungkan dengan data-data yang lain.

7. Metode Pengukuran Minat

(34)

16

16

a. Observasi

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur minat yaitu observasi. Zainal Arifin (2009: 153) menyatakan bahwa observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai bebagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Observasi banyak dipakai karena mempunyai banyak keuntungan, misalnya dapat digunakan untuk mengamati anak-anak dalam kondisi yang wajar atau tidak dibuat-buat. Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Pencatatan hasil-hasil observasi dapat dilakukan selama observasi berlangsung.

Observer yang hendak melakukan observasi tidak dapat mengobservasi terhadap beberapa situasi atau beberapa anak dalam waktu yang sama. Apabila observer hendak mengukur minat semua anak didik, maka dibutuhkan waktu yang sangat panjang. Hal tersebut menjadi alasan bahwa observasi tidak mungkin akan berhasil mengukur minat anak-anak. Langkah yang dapat dilakukan yaitu mengobservasi beberapa orang anak berdasarkan data yang telah terkumpulkan sebelumnya.

(35)

17

situasi-situasi tingkah laku yang diobservasi. Hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat obyektifitas terhadap pencatatan hasil observasi dan dapat mempengaruhi validitas daripada observasi. b. Interview (wawancara)

Interviu dapat dilakukan untuk mengukur minat anak. Interview biasanya dilakukan dalam situasi yang tidak formal, misalnya dalam percakapan sehari-hari di luar jam pelajaran atau dengan mengadakan kunjungan kerumah. Dengan situasi tersebut, observer akan memperoleh informasi dengan berbincang-bincang pada anak untuk membicarakan hobynya dan dan aktivitas lain yang menarik hatinya. c. Kuisioner

Salah satu media untuk mengumpulkan data dalam penelitian yang paling sering digunakan yaitu kuisioner. Dalam kuisioner terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan. Penggunaan kuisioner untuk mengukur minat anak dipandang lebih efisien dalam hal penggunaan waktu. Seseorang yang melakukan pengukuran dengan menggunakan kuisioner dapat melakukannya dalam waktu bersamaan.

d. Inventori

(36)

18

18

merupakan daftar pertanyaan secara tertulis. Perbedaanya ialah dalam kuisioner responden menulis jawaban-jawaban yang relatif panjang terhadap sejumlah pertanyaan, sedangkan pada inventori responden memberi jawaban dengan memberi lingkaran, tanda chek, mengisi nomor atau tanda-tanda lain yang berupa jawaban-jawaban yang singkat terhadap sejumlah pertanyaan yang lengkap.

8. Indikator Siswa Yang Berminat

Mardapi (2008:112) menyebutkan beberapa indikator siswa yang berminat antara lain: manfaat belajar, usaha dalam memahami, membaca buku yang berkaitan bidang studi, bertanya di kelas, bertanya kepada teman, bertanya kepada orang lain, mengerjakan soal dengan sunguh-sungguh.

Dari uraian indikator-indikator siswa yang berminat yang dijelaskan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa indikator siswa yang berminat antara lain :

a. Perhatian terhadap pelajaran, meliputi: siswa selalu membawa buku penunjang selain buku inti, siswa akan mencari informasi keberadaan guru ketika jam pelajaran dimulai namun guru belum ada dikelas, siswa memilih duduk dibarisan paling depan untuk memperhatikan penjelasan guru, siswa memperhatikan apersepsi yang diberikan guru pada awal pelajaran.

(37)

19

ketika ada siswa yang membuat gaduh, pemberian motivasi pada saat awal pelajaran yang menjadikan siswa lebih berkonsentrasi.

c. Respon atas pertanyaan teman dan guru, meliputi: siswa selalu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa berusaha menjawab pertanyaan dari teman ketika ada teman yang belum paham terhadap materi yang diajarkan, siswa berusaha tidak memberikan jawaban ketika ulangan, siswa terdorong untuk bertanya ketika guru memberikan pertanyaan pada saat pelajaran.

d. Bekerja menyelesaikan tugas, meliputi: keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas, berusaha mengerjakan tugas meskipun dirasa sulit, mandiri dalam mengerjakan tugas meskipun tidak ditunggui oleh guru atau orang tua.

e. Sikap terhadap mata pelajaran, meliputi: siswa selalu membuat ringkasan untuk hal-hal yang penting dalam pelajaran, siswa selalu mempersiapkan materi pembelajaran yang akan diajarkan pada keesokan harinya, menggulangi pelajaran yang telah diajarkan di sekolah, berperan aktif di dalam pembelajaran.

f. Pengaruh suasana pelajaran, meliputi: keberadaan teman-teman yang pandai menjadikan motivasi untuk belajar lebih giat, membentuk kelompok belajar dengan teman satu kelas.

(38)

20

20

h. Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju kreativitas cita-cita, meliputi: siswa sadar bahwa konsep-konsep dalam pelajaran yang diberikan guru berguna bagi kehidupan sehari-hari, sikap siswa yang kreatif terdorong oleh model pembelajaran yang diberikan oleh guru.

i. Mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar dikelas, meliputi: siswa selalu bertanya pada guru ketika ada pelajaran yang belum dipahami, siswa tidak pernah lupa membawa buku pelajaran ketika pergi ke sekolah, siswa berusaha menentukan standar keberhasilan yang sempurna.

B. Prestasi Belajar

1.Pengertian Prestasi Belajar

(39)

21

hasil yang telah dicapai seseorang setelah melakukan suatu pekerjaan/aktivitas .

(40)

22

22

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat dismpulkan bahwa prestasi belajar adalah sesuatu yang didapat atau dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar berupa pengetahuan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa sangat tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Syah (2001: 132), mengemukakan secara global faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar.

a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Adanya faktor internal ini yang membuat prestasi belajar siswa menjadi tinggi. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar anatara lain: 1) Bakat, merupakan kemampuan untuk belajar.

2) Kecerdasan, yaitu potensi dasar yang dimiliki oleh setiap siswa. 3) Minat, yaitu suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu obyek yang

cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa senang. 4) Motivasi, yaitu suatu tenaga yang mendorong setiap individu

bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu. b. Faktor eksternal

(41)

23

eksternal memiliki pengaruh yang tidak sebesar faktor internal. Faktor eksternal prestasi belajar antara lain:

1) Kualitas guru dalam penguasaan materi. 2) Metode yang digunakan dalam mengajar.

3) Fasilitas mengajar, misalnya media dan alat peraga. 4) Lingkungan yang mendukung, dan sebagainya. c. Faktor pendekatan belajar

Aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai siswa. Faktor pendekatan belajar merupakan suatu upaya belajar siswa yang menggunakan strategi dan metode belajar yang digunakan siswa. Strategi dan metode belajar digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Dengan demikian, semakin mendalam cara belajar siswa dengan menggunakan suatu strategi dan metode belajar maka prestasi yang diperoleh siswa semakin baik.

C. Hasil Penelitian Yang Relevan

Berikut ini beberapa hasil penelitian yang relevan mengenai minat belajar siswa :

1. Valentina Dewi Prasetyawati (2011) dengan judul penelitian Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius

(42)

24

24

yang diteliti yaitu; (1) minat belajar siswa, (2) prestasi belajar siswa, (3) hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa; (4) besar sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner dan dokumentasi nilai rapor. Hasil penelitian ini adalah ; (1) minat belajar siswa dibagi menjadi tiga kategori yaitu minat belajar rendah 9,68%, minat belajar sedang 29,03 %, dan minat belajar tinggi 61, 29%. Skor minat belajar terendah adalah 73 dan skor tertingginya adalah 147, (2) prestasi belajar dibagi menjadi tiga kategori, yaitu prestasi belajar rendah 25,8 %, prestasi belajar sedang 29% dan prestasi belajar tinggi 45,2%. Prestasi siswa belajar terendah adalah 61,8 % sedangkan prestasi belajar tertinggi adalah 88, (3) ada hubungan yang signifikan dan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai r= 0,78 berada pada tingkat korelasi kuat. Signifikan pada taraf 1% dengan nilai korelasi rtb = 0,456, (4) sumbangan minat

belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 78%.

2. Nindya Ayu Wulandari (2011) dengan judul penelitian Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sragen

(43)

25

minat belajar memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai r=0,834 dan signifikan pada taraf 1% (4) minat belajar memberikan sumbangan sebesar 83,4% dengan prestasi belajar siswa.

D. Hubungan Minat Belajar dan Prestasi Belajar

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Dengan adanya minat siswa berusaha untuk tertarik pada suatu pelajaran terhadap lima pelajaran inti SD yang meliputi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta ilmu pengetahuan Sosal (IPS) dan ingin mencapai hasil belajar yang maksimal. Siswa yang mempunyai rasa suka terhadap suatu pelajaran maka minat muncul dengan sendirinya dan disadari rasa suka atau rasa senang terhadap pelajaran tersebut.

Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa. Siswa yang menaruh minat besar terhadap bidang studi tertentu akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lain, sehingga memungkinkan siswa tersebut untuk belajar lebih giat dan pada akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.

E. Hipotesis

(44)

26

26 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini tujuan yang ingin penulis capai adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini termasuk dalam penelitian diskriptif tingkat korelasi dan memberi penjelasan tentang bagaimana hubungan antara minat belajar dan prestasi belajar.

Menurut Furchan (2007: 447) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melukiskan variabel atau kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi. Dalam penelitian deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal.

Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara hubungan dua variabel atau lebih (Sukardi, 2003: 166). Dalam penelitian deskriptif tingkat korelasi, peneliti menggambarkan kondisi sekarang dalam konteks kuantitatif dan direfleksikan dalam variabel.

(45)

27 B. Tempat Penelitian

Menurut Sukardi (2003: 53) yang dimaksud dengan tempat penelitian yaitu tempat dimana proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian berlangsung. Dalam bidang ilmu pendidikan maka tempat penelitian tersebut dapat berupa kelas, sekolah, lembaga pendidikan dalam suatu kawasan. Penelitian yang dilakukan penulis bertempat di SD Negeri Nogopuro yang beralamat di Gowok, Catur Tunggal, Sleman, Yogyakarta.

C. Populasi dan Subjek Penelitian

Arikunto (2006: 130) menyatakan apabila seseorang ingin meneliti suatu elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya adalah penelitian populasi. Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 117). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Nogopuro tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 66 siswa. Berikut rincian dari subyek penelitian yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel.3.1 Subjek Penelitian

Kelas Putra Putri Jumlah Siswa

V A 15 18 33 VB 18 15 33

(46)

28

28 D.Jadwal Penelitian

Berikut ini merupakan jadwal kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yang akhirnya disyahkan oleh dosen pembimbing.

Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian

No

Kegiatan Bulan

Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust

1 Penyusunan Proposal

2 Pengajuan Proposal

3 Uji coba Kuisioner

4

Perhitungan taraf validitas dan Reliabilitas Soal

5 Penelitian

6 Analisis data penelitian

7 Penyusunan skripsi

8 Ujian Skripsi

9 Revisi

E. Variabel Penelitian

(47)

29

atau fenomena yang akan diteliti (Arikunto 2006: 185). Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat belajar. Minat belajar dalam penelitian ini dibatasi pada sepuluh indikator yaitu perhatian terhadap pelajaran, terciptanya konsentrasi pada pelajaran, respon atas pertanyaan teman dan guru, bekerja menyelesaikan tugas, sikap terhadap mata pelajaran, rasa suka terhadap obyek, pengaruh suasana pelajaran, keinginan yang besar terhadap suatu hal, orientasi pada masa depan dan kegiatan belajar ebagai jalan menuju kreativitas cita-cita, mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar di kelas.

2. Variabel terikat (dependent variable)

(48)

30

30 F. Instrumen Pengumpulan Data

Secara fungsional kegunaan instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi dilapangan. Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti untuk mengumpulkan data. Adapun dalam pengumpulan data, digunakan alat pengumpulan data sebagai berikut :

1. Kuisioner

(49)

31

Kuisioner digunakan untuk memperoleh keterangan dari sampel atau sumber. Untuk memperoleh keterangan dari sumber, peneliti menyebarkan kuisioner hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro. Hasil penyebaran kuisioner tersebut akan diperoleh data berupa minat belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro.

Widi (2010: 243-244) menyatakan, berdasarkan cara penyebarannya, kuisioner disebarkan melalui dua cara yaitu via surat pos dan kolektif. Penelitian ini menggunakan cara kolektif untuk menyebarkan kepada responden dengan mendatangi langsung tempat yang akan diteliti, yaitu SD Negeri Nogopuro . Berdasarkan prosedurnya, kuisioner ini bersifat langsung yaitu kuisioner dikirim langsung dan dijawab oleh responden. Kuisioner yang telah dibuat langsung diberikan kepada subyek penelitian, yaitu siswa kelas V SD Negeri Nogopuro.

Kisi-kisi kuisioner minat belajar dalam penelitian ini mengacu pada kisi-kisi kuisioner yang ada dalam penelitian Valentina Dewi Prasetyawati yang meneliti tentang Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan Semester 2 Tahun

Pelajaran 2010/201 dimana dalam pembuatan kisi-kisi kuisioner minat belajar sebelumnya Valentina Dewi Prasetyawati mengaju pada penelitian Florentina Budi Prastiwi yang berjudul Hubungan Antara Minat Belajar Akuntasi, Kedisiplinan Belajar Siswa, dan Persepsi Siswa

(50)

32

32

Akuntasi: Studi Kasus Pada SMA N 1 Skripsi yang digunakan sebag

Semin, Gunung Kidul dan penelitian Cicilia Era Kumala yang berjudul

Hubungan Minat Belajar Siswa dan Lingkungan Belajar Siswa dengan

Prestasi Belajar Siswa: Studi Kasus pada Siswa Kelas III SMA N 2

Klaten. Acuan lain yang digunakan peneliti dalam pembuatan kisi-kisi kuisioner yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Nindya Ayu Wulandari yang meneliti tentang Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sragen Tahun Pelajaran

2010/ 2011 dimana dalam pembuatan kisi-kisi kuisioner minat belajar juga mengacu pada penelitian yang dilakukan Cicilia Era Kumala. Penelitian menggunakan kuisioner yang ada sebelumnya karena telah sesuai dengan kisi-kisi hubungan minat belajar. Peneliti melakukan modifikasi pada pemilihan kata.

Kuisioner ini terdiri dari sepuluh indikator yang kemudian dijabarkan dalam 54 item pernyataan. Pernyataan tersebut terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif merupakan pernyataan yang mendukung minat belajar untuk berprestasi dalam lima pelajaran inti yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta ilmu pengetahuan Sosal (IPS). Sedangkan pernyataan negatif menunjukan sikap tidak berminat untuk berprestasi terhadap lima pelajaran inti.

(51)

33

tertutup (Sukardi, 2003: 77). Kuisioner dalam penelitian ini menggunakan item tertutup. Dalam penelitian ini, peneliti menyediakan beberapa alternatif jawaban yang ada pada kolom yang disediakan. Siswa hanya memberikan tanda centang (√) terhadap jawaban yang dirasa paling mendekati dengan pilihan siswa.

Kuisioner yang disusun mengacu pada skala-skala likert. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden (Sukardi, 2003: 146). Responden dianjurkan untuk memilih kategori jawaban yang telah ditentukan, antara lain “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Tidak Setuju (TS)”, dan “Sangat Tidak Setuju (STS)”. Berikut ini penjabaran skor untuk item positif dan negatif.

1) Item positif, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu : a) Sangat setuju (SS) : skor 4

b) Setuju (S) : skor 3 c) Kurang setuju (KS) : skor 2 d) Tidak setuju (TS) : skor 1

2) Item negatif, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu : a) Sangat setuju (SS) : skor 1

(52)

34

34

Adapaun sebaran dari item-item dan kisi-kisi dari instrumen minat belajar adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pernyataan Kuisioner Minat Belajar Siswa

No Indikator Item Positif Item Negatif

1 Perhatian

• Jika pada jam pelajaran

dimulai ternyata guru belum datang, saya berusaha mencari informasi.

• Duduk di barisan paling

(53)

35

No Indikator Item Positif Item Negatif

(54)

36

36

No Indikator Item Positif Item Negatif

memberikan jawaban kepada teman ketika ulangan.

• Rasa ingin tahu saya

sering kali tergerak oleh pertanyaan yang

dikemukakan guru pada saat pembelajaran. 4 Bekerja

menyelesaiakan tugas

• Saya selalu serius saat

sedang menyelesaikan tugas dari guru.

• Saya akan berusaha

mengerjakan tugas dari guru walaupun tugas tersebut sulit.

• Saya tetap mengerjakan

tugas meskipun tidak di tunggui oleh guru.

• Jumlah tugas yang saya

lakukan adalah memadai untuk pemebelajaran yang

•Saya memilih membicarakan yang lain daripada harus mengerjakan tugas.

(55)

37

No Indikator Item Positif Item Negatif

diberikan guru.

• Setelah sampai di rumah

(56)

38

38

No Indikator Item Positif Item Negatif

dalam pembelajaran Pkn,

(57)

39

No Indikator Item Positif Item Negatif

(58)

40

40

No Indikator Item Positif Item Negatif

mendorong saya untuk lebih kreatif.

10 Mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar di kelas

• Saya akan bertanya

pada guru ketika ada materi pelajaran yang belum saya pahami.

• Saya tidak pernah lupa

membawa buku pelajaran ketika pergi kesekolah.

• Guru benar-benar

mengetahui bagaimana membuat kami antusias terhadap materi

pembelajaran.

• Dalam pembelajaran

Pkn, bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS saya mencoba

menentukan standar keberhasilan yang sempurna.

(59)

41

Tabel 3.4 Sebaran Item Kuisioner Minat Belajar Siswa Terhadap Lima Pelajaran Inti SD

No Indikator Item

3 Respon atas pertanyaan teman dan guru

5 Sikap terhadap mata pelajaran

8 Keinginan yang besar terhadap suatu hal

29,30 32,49 2 2 4

9 Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju kreativitas cita-cita

(60)

42

10 Mempunyai antusias yang tinggi dalam

Instrumen lainnya yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah dokumentasi. Menurut Arikunto (1989, 188) dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.

Dalam penelitian ini, sumber yang digunakan yaitu dokumen resmi. Dokumen resmi yang berupa rapor yang dikeluarkan oleh pihak sekolah. Peneliti akan mengambil data dari nilai rapor kelas V semester I SD Negeri Nogopuro. Data yang digunakan meliputi nilai lima mata pelajaran inti SD yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

G. Uji Coba Instrumen

(61)

43

menghindari pernyataan-pernyataan yang kurang jelas maksudnya, menghilangkan kata-kata yang sulit dipahami, dan mempertimbangkan pengurangan dan penambahan butir/item. Uji coba kuisioner hubungan minat belajar dengan prestasi belajar dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Februari 2012. Dalam uji coba, peneliti memilih kelas V SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta Kelas V SD Negeri Ungaran 1 berjumlah 72 siswa. SD tersebut dipilih karena dirasa mempunyai latar belakang yang sama dengan SD yang akan digunakan untuk penelitian. Kesamaan tersebut dapat dilihat dari prestasi yang dicapai oleh SD Negeri Ungaran I dan SD Negeri Nogopuro. Kedua SD tersebut sama-sama mempunyai tingkat prestasi yang baik didalam pencapaian hasil belajar, pernah mendapatkankan penghargaan adiwiyata, dan keduanya merupakan SD yang memegang akreditasi A untuk sama-sama lingkup Yogyakarta.

Pengujian kuisioner tersebut dimaksudkan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuisioner. Item yang valid digunakan sebagai kuisioner penelitian di SD Negeri Nogopuro.

1. Uji Validitas

(62)

44

44

yang hendak dikur secara tepat (Wayan, 1983: 123). Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang hendak diukur.

Penilitian ini mengukur minat belajar siswa sekolah dasar. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu mengenai minat belajar siswa. Instrumen tersebut harus dapat mengukur minat belajar siswa sekolah dasar. Bila telah demikian instumen dapat dikatakan valid. Valid tidaknya suatu data dapat ditunjukan sejauh mana data tidak menyimpang dari suatu kesahihan instrumen yang dimaksudkan.

Validitas yang digunakan peneliti untuk mengukur minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro adalah validitas isi. Yang dimaksud validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan (Masidjo, 2010: 243). Apabila isi suatu tes benar-benar dapat mengukur suatu yang telah dirumuskan maka isi tes akan dapat dipertanggungjawabkan.

Valid tidaknya suatu tes perlu dicari sejauh mana taraf korelasinya atau taraf validitas empirisnya. Menurut Masidjo (2010: 243) taraf validitas empiris suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien validitas (rxy). Untuk menghitung besar koefisien validitas suatu

tes, penelitian ini menggunakan teknik koerlasi Product Moment dari Pearson. Perhitungan ini menggunakan rumus angka kasar (Masidjo, 2010: 247).

(63)

45

r

xy

=

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

∑X = jumlah skor dalam sebaran item X (item skor per butir)

∑Y = jumlah skor dalam sebaran Y ( skor item total)

∑XY = jumlah hasil kali skor x dan y berpasangan

∑X2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑Y2 = jumlah skor yang dikuadaratkan dalam sebaran y N = banyaknya subyek

Dalam penelitian ini, untuk menentukan item yang valid tidak dibandingkan dengan tabel, akan tetapi dengan kriteria ≥ 0,30. Item dinyatakan valid jika taraf signifikansinya lebih besar atau sama dengan 0,30 (≥0,30). Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Azwar (2009: 65) bahwa kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total dengan menggunaan batasan rxy ≥ 0,30. Dari hasil penghitungan, item yang valid

akan digunakan untuk penelitian dikelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta.

Untuk memersingkat waktu dan mempermudah dalam perhitungan, peneliti menggunakan bantuan program SPSS statistic 16.00 for windows. Langkah-langkah dalam pengujian dengan mengunakan program SPSS

(64)

46

46

a. Memasukan data skor yang diperoleh siswa kedalam data uji coba dengan bantuan Microsoft Office Exel 2007.

b. Menghitung skor total yang diperoleh setiap siswa dengan bantuan

Microsoft Office Exel 2007.

c. Mentabulasikan data tersebut kedalam tabel uji coba pada program SPSS statistic 16.00 for windows.

d. Menguji validitas dengan tahap : analyze correlate bivarite memindahkan semua item ke kolom variables beri tanda cek (√) pada kotak dengan pilihan Pearson dan Two Tailed pada kolom Test of Significance klik OK.

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS statistic 16.00 for windows maka diperoleh hasil pengujian validitas item-item berikut ini.

Tabel 3.5 Sebaran Item Untuk Mencari Validitas Item

No

Indikator

(65)

47 No

Indikator

Jumlah Jumlah Keterangan Item

Dari hasil perhitungan validitas uji coba kuisioner minat belajar di SD Negeri Ungaran 1 dengan program SPSS statistic 16.00 for windows

(66)

48

48

Revisi dilakukan dengan cara melihat taraf signifikasinya dari masing-masing item. Item yang taraf signifikansinya mendekati 0,30 kemudian direvisi dan item yang indikator butir soal item validnya belum cukup mewakili indikator pun juga perlu direvisi. Misalnya dari sebuah indikator yang dijabarkan dalam 4 item dan dinayatakan valid hanya 1 item maka harus merevisi 2 item. Revisi kuisioner dapat dilihat dalam tebel revisi item soal kuisioner tiap indikator (lampiran 8 halaman 123). Setelah dilakukan revisi, akhirnya didapat 36 item pernyataan yang siap untuk digunakan sebagai kuisioner penelitian ( lampiran 11 halaman 127). 2. Uji Reliabilitas

Sukardi (2003: 127) mengungkapkan bahwa suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Sementara Masidjo (2010: 209) mengatakan yang dimaksud dengan reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika hasil suatu tes menunjukan ketepatan dan ketelitian hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali.

Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas atau rtt. Koefisien reliabilitas dinyatakan

(67)

49

0,01. Adapun tabel klasifikasi korelasi reliabilitas suatu tes menurut Masidjo (2010: 209).

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

± 0,91- ± 1,00 Sangat tinggi ± 0,71- ± 0,90 Tinggi ± 0,41- ± 0,70 Cukup ± 0,21- ± 0,40 Rendah

0 - ± 0,20 Sangat rendah

Dari penjabaran skor item akan diperoleh data ordinat. Data ordinat tersebut diubah menjadi data diskrit, dimana untuk jawaban yang skornya 3 dan 4 akan diubah menjadi 1 sedangkan untuk jawaban yang skornya 1 dan 2 akan diubah menjadi 0.

Untuk menguji reliabilitas, peneliti menggunakan teknik belah dua (Split-half method). Item yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah item-item yang valid. Masidjo (2010: 218) mengatakan hasil dari suatu tes dibagi atau dibelah menjadi dua bagian, yakni bagian pertama yang dapat berupa hasil atau skor yang berasal dari item-item bernomor gasal, dan bagian kedua berupa hasil atau skor yang berasal dari item-item yang bernomor genap. Hasil dari dua belahan tersebut kemudian diperbandingkan dengan mempergunakan teknik korelasi Product-Moment

(68)

50

50

r

xy

=

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

∑X = jumlah skor belahan ganjil

∑Y = jumlah skor belahan genap

∑XY = jumlah hasil kali skor x dan y berpasangan

∑X2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑Y2 = jumlah skor yang dikuadaratkan dalam sebaran y N = banyaknya subyek

Perhitungan menggunakan teknik belah dua (Split-half method) akan didapatkan hasil tes yang mencerminkan taraf reliabilitas separo atau setengah tes. Untuk memperoleh taraf reliabilitas maka digunakan formula koreksi dari Spearman-Brown. Adapun rumus formula koreksi dari

Spearman-Brown adalah sebagai berikut (Masidjo, 2010: 219).

r

tt

=

Keterangan :

rtt = koefisien reliabilitas

rgg = koefsien gasal-genap

rbb = koefisien belahan I dan II

(69)

51

Perhitungan koefisien reliabilitas uji coba kuisioner minat belajar di SD Negeri Ungaran 1 dapat dilihat pada lampiran mengenai Hasil Analisis Uji Reliabilitas Kuisioner Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Ungaran I Tahun Pelajaran 2011/2012. Berikut merupakan hasil perhitungan koefisien reliabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan.

Tabel 3.7 Koefisien Reliabilitas Uji Coba

Kuisioner Koefisien Reliabilitas

Kulaifikasi

Minat Belajar Siswa 0, 76 Tinggi

Koefisien reliabilitas pada tabel diatas adalah 0,76 berdasarkan tabel 3.6 mengenai klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas termasuk pada kualifikasi tinggi (lihat lampiran 7 halaman 121).

H. Teknik Analisis Data

(70)

52

52

Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Data prestasi belajar siswa diperoleh dari rapor nilai lima pelajaran inti SD. Rumus korelasi serial (Arikunto, 1989: 214) adalah sebagai berikut :

r

ser =

! " !#

$

Keterangan :

rser : koefisien korelasi sireal

0r : ordinat yang lebih rendah

0t : ordinat yang lebih tinggi

M : mean

SD tot :standar deviasi total

P : proporsi individual dalam golongan

Apabila menggunakan rumus di atas, terlebih dahulu harus diketahui ordinat yang lebih rendah, ordinat yang lebih tinggi, mean, standar deviasi, total, dan porporsi individu dalam golongan. Secara lebih rinci, langkah-langkah untuk menghitung koefisien korelasi serial menurut Arikunto (1989: 215-219) adalah sebagai berikut :

1. Mendaftar skor minat belajar ke dalam masing-masing kelompok (tinggi, sedang, dan rendah ).

Tabel 3.8 Jarak Nilai Masing-Masing Kelompok

Kelompok Minat Belajar Siswa Jarak Nilai

(71)

53

Kelompok Minat Belajar Siswa Jarak Nilai

Tinggi 108 - 144

Sedang 72 - 107

Rendah 36 - 71

2. Menentukan proporsi individu tiap kelompok.

3. Menghitung banyaknya subyek setiap kelompok minat belajar siswa (nk)

Rumus :

p =

%

&

Keterangan :

p = proporsi

nk = banyaknya subyek dalam kelompok

N = banyaknya subyek seluruhnya

4. Menghitung nilai rata-rata (mean) tiap kelompok. Nilai yang dimaksud adalah nilai prestasi belajar lima pelajaran inti SD yang meliputi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Nilai siswa dalam satu kelompok dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah siswa dalam satu kelompok, dirumuskan :

Mean =

∑ %'( ' )')*

(72)

54

54

5. Menentukan ordinat, yaitu ordinat yang lebih rendah dan ordinat yang lebih tinggi. Istilah ordinat yang lebih rendah dan ordinat yang lebih tinggi merupakan keterangan dari tinggi ordinat untuk batas atas antara dua kelompok dalam kurva normal. Menentukan ordinat ini, digunakan Tabel Ordinat Kurva Normal (lihat lampiran 16 halaman 145 ).

6. Membuat tabel kerja. Tabel ini digunakan untuk menghitung korelasi serialnya. Tabel ini terdapat pada Tabel Kerja Korelasi Serial.

7. Mencari sumber deviasi total. Dapat dihitung dengan rumus standar deviasi yaitu :

. /

1 1∑2 3 ∑2

1

Keterangan :

S = deviasi standar N = jumlah siswa

∑ X = skor total siswa

8. Menghitung korelasi serial (dalam hal ini disebut korelasi triserial, karena ada 3 kategori ), dengan menggunakan rumus :

r

ser

=

4

∑5

! " !6

7

Dari perhitungan rumus di atas, akan diperoleh rser yang

Gambar

Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pernyataan Kuisioner Minat Belajar Siswa
Tabel 3.4 Sebaran Item Kuisioner Minat Belajar Siswa  Terhadap Lima Pelajaran Inti SD
Tabel 3.5 Sebaran Item Untuk Mencari Validitas Item
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pahrtk

Harapan dari hasil audit ini dapat menjadi rekomendasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan sistem informasi yang ada pada Rumah Sakit Islam Jemursari serta

Masalah dalam hal ini adalah teknologi atau metode prouksi apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang : berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin apa, serta bahan mentah apa

Target pemenuhan rasio peserta prolanis rutin berkunjung ke FKTP oleh FKTP sesuai dengan kesepakatan antara BPJS Kesehatan dengan asosiasi fasilitas kesehatan tingkat pertama,

[r]

- Laba bersih turun hingga 52,8% akibat beban pajak yang lebih tinggi dari perkiraan hingga 80%, termasuk pajak atas laba yang ditimbulkan dari aksi korporasi terakhir

Dalam pemrograman aplikasi simulasi kriptografi metode wake, implementasi dari modularisasi tersebut adalah sebuah function yang dibuat untuk dimasukkan ke dalam perintah

“Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara