• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kreditor, supplier, pemerintah dan masyarakat. yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kreditor, supplier, pemerintah dan masyarakat. yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Seluruh perusahaan memerlukan laporan keuangan, karena sebagai bentuk pencerminan kondisi keuangan perusahaan, tolak ukur kinerja perusahaan dan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pihak internal seperti dewan komisaris, direksi, akuntan dan karyawan perusahaan, sedangkan pihak eksternal seperti investor, kreditor, supplier, pemerintah dan masyarakat.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2015), laporan keuangan mencakup laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan lain, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi mengenai penjelasan lain. Sedangkan Harahap (2009) mengemukakan bahwa laporan keuangan menjelaskan hasil usaha dan kondisi keuangan suatu perusahaan pada jangka waktu tertentu. Laporan yang sering dijadikan pedoman dalam menentukan baik tidaknya kondisi keuangan suatu perusahaan adalah laporan laba rugi, karena laporan ini menyajikan unsur-unsur aktivitas keuangan dan operasional.

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 2 Tahun 1980 menyatakan bahwa laporan keuangan harus berkualitas karena tanpa kualitas dan kegunaan, tidak akan ada manfaat dari laporan keuangan untuk melawan

(2)

biaya yang dikeluarkan dalam menyajikan laporan tersebut. Laporan yang berkualitas yaitu laporan yang relevansi, memiliki reliabilitas (keandalan), dapat dibandingkan dan konsiten, memiliki materialitas dan dapat diperbandingkan antara biaya dan manfaat.

Pemegang tanggung jawab laporan keuangan tahunan suatu perusahaan adalah dewan direksi dan komisaris seperti yang tertulis dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007 yang menyatakan bahwa laporan tahunan ditandangani oleh semua anggota dewan direksi dan komisaris yang sedang menjabat di tahun buku tersebut. Dalam pembuatan laporan tahunan ada pula faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dari dewan direksi dan komisaris, seperti usia, tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan dan pengalaman dalam bidang ekonomi.

Pendidikan dianggap sebagai suatu alat peningkatan rentang respons karyawan. Pendidikan menunjukkan suatu perluasan individu sehingga dia dapat dipersiapkan untuk menilai berbagai situasi dan memilih respons yang paling tepat (Simamora, 2006). Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi kinerja dewan komisaris.

Usia tua pada pekerja sering dianggap sering sakit, tidak bisa bekerja berat seperti pekerja usia muda. Namun, di sisi lain pekerja yang lebih tua memiliki kualitas bekerja yang baik, seperti pengalaman, penilaian, etika kerja yang kuat dan komitmen untuk melakukan pekerjaan yang berkualitas (Robbins dan Judge, 2007).

Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada

(3)

kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 2008). Hal ini jelas menunjukkan bahwa pengalaman memberikan pengaruh terhadap kinerja dewan direksi .

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh-pengaruh tersebut, maka dilakukanlah penelitian. Sudah banyak peneliti yang melakukan penelitian perihal tersebut. Misalnya penilitian yang dilakukan oleh Maulia dan Januarti (2014), di mana pengalaman, pendidikan dan usia dewan komisaris dijadikan ukuran dalam menentukan kualitas laporan keuangan. Hasil dari penelitian tersebut adalah pendidikan dan usia dewan komisaris berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan keuangan, sedangkan pengalaman dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap kualitas laporan keuangan.

Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Huang, dkk. (2012) tentang pengaruh usia dan kualitas laporan keuangan. Dari hasil penelitian tersebut, usia CEO memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Kim dan Joon (2014) melakukan penelitian dengan menggunakan masa direktur (pengalaman direktur selama menjabat) sebagai pengukur kualitas laporan keuangan. Untuk tambahan informasi, direktur pada perusahaan-perusahaan di luar negeri sudah merangkap tugas dewan komisaris. Hasil dari penelitian tersebut adalah panjangnya masa kontribusi direktur di perusahaan tersebut memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

(4)

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nastiti dan Pertiwi (2013) tentang pendidikan, pengalaman dan pelatihan pegawai bagian akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian tersebut adalah secara parsial pendidikan, pengalaman dan pelatihan memberikan pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Meuthia dan Endrawati (2008) adalah tentang pengaruh pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja dan penguasaan komputer terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil dari penelitian tersebut adalah secara parsial pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja memberikan pengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Sedangkan penguasaan komputer tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Mengamati hasil dari penelitian-penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak konsisten. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian kembali dengan topik yang sama.

Peneliti mereplikasi pada penelitian yang telah dilakukan oleh Maulia dan Januarti (2014) dengan persamaan pada obyek penelitian variabel penelitian yaitu usia, pengalaman dan pendidikan dewan komisaris, namun bidang usaha dan periode yang digunakan berbeda. Bidang usaha yang digunakan adalah seluruh perusahaan pada sektor hotel, restoran dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sedangkan periode yang digunakan adalah tahun 2011-2015.

(5)

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk memilih

judul “PENGARUH PENGALAMAN, USIA DAN PENDIDIKAN

DEWAN KOMISARIS TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA SEKTOR HOTEL, RESTORAN DAN PARIWISATA YANG TERCATAT DALAM BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2015”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengalaman dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan pada sektor hotel, restoran dan pariwisata yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015?

2. Apakah usia dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada sektor hotel, restoran dan pariwisata yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015?

3. Apakah pendidikan dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan pada sektor hotel, restoran dan pariwisata yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015?

(6)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman dewan komisaris terhadap

kualitas laporan keuangan.

2. Untuk mengetahui pengaruh usia dewan komisaris terhadap kualitas

laporan keuangan.

3. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan dewan komisaris terhadap

kualitas laporan keuangan.

1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan melalui penelitian ini pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil manfaat, antara lain:

1. Bagi Perusahaan, diharapkan dapat menerapkan teori dalam praktek

mengenai pengaruh pengalaman, usia dan pendidikan dewan komisaris terhadap kualitas laporan keuangan.

2. Bagi Investor, diharapkan dapat menambah informasi lebih mengenai

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan. 3. Bagi Penulis, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi dan bahan pertimbangan untuk peneitian selanjutnya yang berhubungan dengan kualitas laporan keuangan pada perusahaan go public.

(7)

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi, dilakukanlah

pengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang dari penelitian, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, manfaat dari penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori dari penelitian, kerangka pemikiran atau kerangka konseptual dan hipotesis penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang variabel dari penelitian, definisi secara operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis penelitian yang digunakan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian, analisis data dan pembahasan dari data yang telah diperoleh.

(8)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat fisik sosis dan mengetahui daya terima sosis asap yang dihasilkan Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak

Terkait dengan aktivitas pertambangan timah yang dibahas pada penelitian ini, ada beberapa istilah yang dipergunakan yakni : (i) TI adalah Tambang Inkonvensional

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mereduksi miskonsepsi mahasiswa pendidikan IPA pada materi Fluida dengan mengaplikasikan

Peraturan perencanaan bangunan tahan gempa biasanya menetapkan pengaruh gerakan tanah gempa sebagai grafik spektrum respons percepatan, baik yang berasal dari

Setelah melakukan proses analisis pada lima indikator tingkat urban sprawl yakni kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, jarak dari pusat kota, pembangunan dalam

Berdasarkan hasil observasi pada bulan April tahun 2018 di TK RW XIII Gubeng Kertajaya Surabaya pada anak kelompok B, kemampuan dalam penguasaan motorik kasar yaitu melempar

Tri Hita Karana mempunyai pengertian tiga penyebab keharmonisan yakni : keharmonisan hubungan antara manusia dengan Hyang Widi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), keharmonisan

Fungsi penggunaan bahasa gaul bahasa Mandarin dalam media sosial WeChat periode Agustus s.d Oktober 2015 yang peneliti temukan adalah fungsi ekspresi atau emotif,