• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI. Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu atau kelompok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN TEORI. Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu atau kelompok"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain, tetapi tidak mampu untuk membuat kontak (Carpenito, 1997). Sehingga keadaaan isolasi sosial ini akan menyebabkan kesepian yang dihadapi oleh seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam (Towsend, 1998).

Adapun menarik diri menurut (Rawlin,1993) adalah percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain.ini suatu pertahanan terhadap ansietas yang berhubungan dengan suatu stresor atau ancaman.

Kesimpulan :

Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulakn bahwa : isolasi sosial menarik diri adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak bisa melakukan hubungan atau kontak dengan orang lain di sebabkan adanya suatu faktor yang mengancam dirinya.

B. Rentang respon

Individu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan lingkungan sosial. Oleh karena itu individu perlu membina hubungan interpersonal yang memuaskan. Kepuasan hubungan

(2)

7 dapat dicapai jika individu terlibat secara aktif dalam proses berhubungan (Townsend, 1998).

Skema Rentang respon

Respon adaptif Respon maladaptif

Menyendiri - Merasa Sendiri - Manipulasi - Otonomi - Menarik diri - Impulsive - Bekerja sama - Tergantung - Narkisisme

Saling ketergantungan

(Townsend, 1998).

Berdasarkan skema di atas, dapat dilihat tentang respon sosial dari respon adaptif sampai dengan mal adaptif , berupa hiper sonalia artinya

1. Menyendiri : merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang telah dilakukan dilingkungan sosialnya dan suatu cara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah selanjutnya.

2. Otonomi

Merupakan kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide-ide, pikiran atau perasaan dalam kunjungan sosial

3. Bekerja sama

Suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima

(3)

8 4. Saling tergantung

Suatu kondisi tergantung antar individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal

5. Menarik diri

Merupakan suatu keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain

6. Tergantung

Terjadi bila seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri atau kemampuan berfungsi secara seksual

7. Manipulasi

Merupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat pada individu yang menganggap orang lain sebagai objek. Individu tersebut tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam

8. Curiga

Terjadi bila seseorang gagal mengembalikan rasa percaya diri dengan orang lain. Kecurigaan dan ketidak percayaan di perlihatkan dengan tanda-tanda cemburu, irihati, dan berhati-hati. Perasaan individu ditanda-tandai dengan humor yang kurang dan individu merasa bangga dengan sikapnya yang dingin tanpa emosi.

(4)

9 C. Pengkajian

Untuk membentuk klien dengan gangguan hubungan isolasi sosial menarik diri digunakan pendekatan proses keperawatan. Tahap pertama adalah pengkajian yang meliputi :

1. Faktor Predisposisi a. Faktor perkembangan

Kemampuan membina hubungan yang sehat tergantung dari pengalaman selama proses tumbuh kembang.

b. Faktor biologis

Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa, berdasarkan hasil penelitian pada kembar monozigot apabila salah satu di antaranya menderita kelainan pada struktur otak, seperti atropi, pembesaran fentrikel, penurunan berat badan dan volume otak serta perubahan struktur menjadi dua dapat menyebabkan Skizofrenia. c. Faktor sosial budaya

Faktor sosial budaya dapat menjadi faktor pendukung terjadi gangguan membina hubungan dengan orang lain, misalnya anggota keluarga

yang tidak produktif di singkirkan dari orang lain lingkungan sosialnya.

2. Faktor Pencetus

a. Stresol sosial budaya

(5)

10 menyebabkan gangguan dalam berhubungan.

b. Tingkat kecemasan

Tingkat kecemasan yang berat akan menyebabkan menurunnya individu untuk berhubungan dengan orang lain.

3. Tingkah laku klien menarik diri a. Kurang spontan

b. Apatis (acuh terhadap lingkungan) c. Ekspresi wajah kurang berseri d. Efek tumpul

e. Tidak merawat dan memperhatikan diri f. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada g. Menyendiri

h. Aktivitas menurun i. Kurang energy j. Harga diri rendah

k. Menolak berhubungan dengan orang lain l. Posisi janin pada saat lahir

4. Penyebab

Penyebab dari menarik diri menurut (Towsend, 1998) harga diri rendah yaitu perasaan negatif terhadap diri sendiri. Sehingga kepercayaan diri menurun, merasa gagal mencapai keinginan yang ditandai dengan adanya kurangnya rasa percaya pada orang lain,regresi ketahap perkembangan

(6)

11 sebelumnya,sukar berinteraksi dengan orang lain. Gangguan hubungan sosial, percaya diri kurang dan juga dapat mencederai diri.

Faktor Penyebab

1. Faktor predisposisi menarik diri menurut (Stuart&Sundeen, 1998). antara lain :

a. Faktor perkembangan

Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan akan mencetuskan seseorang sehingga mempunyai masalah respon sosial maladaptif. Sistem keluarga yang terganggu dapat menunjang respon sosial maladaptif.

b. Faktor biologis

Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptif. c. Faktor sosiokultural

Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan ini akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain atau tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif. Isolasi sosial dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku dan sistem nilai yang berbeda dari kelompok budaya. 2. Faktor presipitasi / stresor pencetus menarik diri menurut

(Stuart&Sundeen 1998). antara lain :

Stresor pencetus pada umumnya mencakup kejadian kehidupan yang penuh stress seperti kehilangan, yang mempengaruhi kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan

(7)

12 ansietas. Stresor pencetus dapat dikelompokkan dalam kategori.

a. Stresor sosiokultural

Stresor dapat ditimbulkan oleh : 1. Menurunya stabilitas unit keluarga

2. Berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupannya, misalnya karena dirawat di rumah sakit.

b. Stresor psikologis

Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atas kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhan untuk ketergantungan dapat menimbulkan ansietas tinggi.

5. Tanda dan gejala

Menurut (Stuart&sundeen, 1998). Perilaku klien yang menarik diri ditunjukkan dengan tanda-tanda berkitut : kurang spontan apatis, acuh tak acuh terhadap lingkungan, ekspresi wajah kurang berseri, afek tumpul, tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri, selain itu klien menarik diri selalu menyendiri., tidak sadar dengan lingkungan sekitar, aktivitas menurun, kurang energi harga diri rendah dan posisi janin pada saat tidur. 6. Manifestasi Klinik

Menurut (towsend, 1998) observasi yang dilakukan pada klien dengan menarik diri akan diternukan data obyektif antara lain :

(8)

13 b. Meringkuk di tempat tidurdengan punggung menghadap ke pintu c. Komunikasi kurang atau tidak berkomunikasi, klien tidak tampak

bercakap-cakap dengan klien atau perawat.

d. Tidak ada kontak mata (mutisme,autisme) klien Iebih sering menunduk.

e. Berdiam diri di kamar. Klien kurang mobilitasnya.

f. Mengekspresikan perasaan penolakan atau kesepian kepada orang laen.

g. Berpikir tentang sesuatu menurut pikirannya sendiri, tindakan yang berulang-ulang dan tidak bermakna.

h. Adanya perhatian dan tindakan yang yidak sesuai atau imatur dengan perkembangan usianya.

7. Mekanisme koping

Mekanisme koping digunakan klien sebagai cara untuk menghargai usaha mengatasi kecemasan yang merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya, kecemasan koping yang sering digunakan adalah regresi, represi, isolasi. (Stuart & Sundeen, 1998).

8. Masalah keperawatan

Masalah keperawatan yang muncul pada klien dengan isolasi sosial : menarik diri menurut (Keliat, 2006). antara lain :

1. Reriko gangguan persepsi sensori : halusinasi 2. Isolasi sosial : menarik diri

(9)

14 9. Pohon masalah

Dari masalah keperawatan yang muncul, dapat digambarkan dalam pohon masalah yang diambil dari (Keliat, 2006). adalah :

Resiko gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

Core problem

Gangguan harga diri : harga diri rendah Skema Pohon Masalah (Keliat, 2006).

D. Diagnosa Keperawatan

Menurut (Keliat, 2006). diagnosa keperawatan yang muncul pada klien menarik diri antara lain :

1. Isolasi sosial : menarik diri

2. Resiko gangguan persepsi sensori : halusinasi 3. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

E. Rencana Tidakan Keperawatan

Tgl No Dx Dx Keperawat an Perencanaan Tujuan Kreteria Evaluasi Intervensi Rasional 1 Isolasi sosial : menarik diri Sp 1 p a. Mengidenti fikasi penyebab isolasi sosial klien 1) Klien dapat mengungkap kan perasaannya a) Beri kesempatan untuk mengukapka n perasaan Memberikan kesempatan untuk menukap kan perasaan nya Isolasi sosial : menarik diri

(10)

15 b. Mengidenti fikasi keuntungan berinteraksi dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain c. Melatih klien berkenalan dengan satu orang 2) Klien dapat mengungkap kan penyebab isolasi sosial : menarik diri. 1) Diharapkan klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri - Banyak teman - Tidak kesepian - Bisa berdiskusi - Saling menolong Kerugian menarik diri, misal: - Sendiri - Kesepian - Tidak bisa diskusi 1) Klien dapat memperagak an cara berkenalan dengan 1 orang nya b) Bantu klien dapat mengukapka n penyebab isolasi sosial a) Klien mampu meyebutkan Keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri. Tanyakan pada klien tentang;  Manfaat hubungan sosial  Kerugian menarik diri. a) Beri reinforcemen t positif atas keberhasilan dan usaha klien dalam berkenalan dengan 1 orang b) Motivasi klien untuk lebih banyak lagi berkenalan dapat membantu mengurani stres Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri  Klien dapat melaksanaka n hubungan sosial secara bertahab

(11)

16 d. Membimbi ng klien memasukan kedalam jadwal 1) Klien mau memasukan kegiatan yang telah dilakukan kedalam jadwal harian dengan orang a) Motivasi klien untuk memasukan kegiatan yang telah dilakukan ke dalam jadwal harian b) Beri reinforcemen t positif pada klien setelah memasukan kegiatan yang telah di lakukan kedalam jadwal harian Beri kesempatan klien untuk dapat memasukan kedalam jadwal harian Sp 2 p a. Memvalida si masalah dan latihan sebelumnya b. Melatih klien berkenalan dengan 2 orang atau lebih 1) Klien dapat menyebutkan dan mendemostras ikan latihan yang di ajarkan sebelum nya 1) Klien dapat mendemonstra sikan cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih 2)Klien merasa senang a) Motivasi klien untuk menyebutkan dan mendemonstr asikan latihan sebelumnya b) Beri pujian atar jawaban yang benar a) Motivasi klien untuk berkenalan lebih banyak lagi dengan orang b) Anjurkan klien untuk mengikuti lalu mempraktek kan berkenalan dengan lebih Beri kesempatan untuk mengungkap kan perasan nya Klien dapat melaksanaka n hubungan sosial secara bertahap

(12)

17 c.Membimbi ng klien memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian 1) Klien bersedia untuk memasukan kegiatan yang telah di lakukan ke dalam kegiatan jadwal harian banyak orang c) Beri reinforcemen t positif atas tindakan benar yang dilakukan klien a) Motivasi klien untuk memasukan kegiatan yang telah di lakukan kedalam jadwal kegiatan harian b) Beri reinforcemen t positif atas tidakan benar yang di lakukan klien Klien dapat memasukan kegiatan ke dalam jadwal dengan baik Sp 3 p a. Memvalida si masalah dan latihan sebelum nya b.Melatih klien 1) Klien dapat mengungkap kan apa yang dirasakan 2) Klien dapat menyebutkan dan memperagak an kembali latihan sebelumnya 1) Klien mau mengikuti a) Motivasi klien untuk mengungkap kan masalah dan mendemonstr asikan kembali latihan sebelumnya b) Beri reinforcemen t positif atas tindakan yang dilakukan klien a) Motivasi klien untuk Klien mampu mengungkap kan perasan nya setelah berhubungan sosial Klien mampu

(13)

18 berinteraksi dengan kelompok c.Membimbi ng klien memasukka n ke dalam jadwal kegiatan harian dan memprakteka n apa yang di ajar kan 2) Klien senang 1) Klien bersedia untuk memasukan kegiatan yang telah di lakukan ke dalam jadwal kegiatan harian mengikuti apa yang telah diajarkan b) Beri contoh cara berkenalan dengan kelompok “ selamat pagi temen 2 “ nama saya perawat fajar c) Beri reinforcemen t positif atas tindakan klien yang benar a) Motivasi klien untuk memasukan kegiatan yang akan di lakukan ke dalam jadwal kegiatan harian b) Beri reinforcemen t positif atas tindakan benar yang dilakukan klien berinteraksi dengan kelompok Klien mampu memasukan kegiatan kedalam jadwal yang sudah di buat Sp 1 k a. Mendiskusi kan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien 1) Keluarga dapat : - Menjelaska n perasaan nya - Menjelaska n cara merawat klien a) Bina hubungan saling percaya dengan keluarga - Saling berkenalan - Jelaskan Klien dapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial

(14)

19 b. Menjelas kan pengertian menarik diri, tanda dan gejala serta proses terjadinya c. Menjelas kan cara merawat klien isolasi sosial : menarik diri menarik diri - Mendemons trasikan cara perawatan klien menarik diri - Berpartisipa si dalam perawatan klien menarik diri 2) Keluarga mengerti dan meyebutkan kembali pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya isolasi sosial : menarik diri. tujuan - Buat kontrak - Ekplorasi perasaan keluarga klien b) Motivasi keluarga klien untuk menyetujui dan mengikuti kontrak c) Diskusikan dengan keluarga klien tentang : - Isolasi sosial : menarik diri - Penyebab isolasi sosial - Akibat yang akan terjadi jika isolasi sosial : menarik diri tidak di tangani - Cara keluarga menghadap i isolasi sosial : menarik diri d) Dorong anggota keluarga untuk mengikuti

(15)

20 cara merawat klien isolasi sosial : menarik diri e) Beri reinforcemen t positif pada keluarga 2 Resiko ganguan persepsi sensori : halusinasi a. Dapat mengidentif ikasi: 1) Mengiden tifikasi jenis halusinasi 2) Mengiden tifikasi isi halusinasi 3) Mengiden tifikasi waktu halusinasi 4) Mengiden tifikasi frekuensi halusinasi 5) Mengiden tifikasi situasi yang menimbul kan halusinasi 6) Melatih cara mengontr ol halusinasi dengan menghard ik 7) Membimb ing memasuk an kedalam 1) Klien dapat menyebutkan ; a) Mengetahui jenis halusinasi b) Mengetahui isi, waktu, frekuensi halusinasi c) Mengetahui situasi dan kondisi yang menimbulk an halusinasi 2) Diskusikan cara kontrol halusinasi ; a) katakan pada diri sendiri bahwa suara itu tidak nyata b) Bantu klien memilih cara yang sudah a) Klien dapat menceritakan mengenai halusinasinya b) Memberitahu kan cara terbaru pada klien cara mengontrol halusinasi a) Motivasi klien untuk memasukkan kegiatan yang telah dilakukan ke dalam jadwal harian b) Beri reinforcemen t positif pada klien setelah memasukan Klien dapat menceritakan halusinasinya

(16)

21 jadwal kegiatan harian dianjurkan dan latih untuk mencobany a c) beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih d) pantau pelaksanaa n yang telah dipilih dan jika berhasil beri pujian e) klien mau memasukan kegiatan yang telah dilakukan kedalam jadwal harian kegiatan yang telahdi lakukan ke dalam jadwal harian Sp 2 p a. Memvalida si masalah dan latihan sebelum nya b. Melatih klien cara kontrol halusinasi dengan berbicang dengan orang lain 1) Klien dapat menyebutkan dan mendemonstr asikan latihan yang di ajar kan sebelum nya 1) Klien dapat mendemostra sikan cara kontrol halusinasi dengan berbincang dengan orang lain a) Motivasi klien untuk menyebutkan dan mendemonstr asikan latihan sebelumnya a) Beri pujian antar jawaban yang benar b) motivasi klien untuk berbincang lebih banyak lagi dengan Klien dapat mengidentifi kasikan cara yang harus dilakukan jika terjadi halusinasi Memberikan reinforcemen positif

(17)

22 c. Membimbi ng klien memasukka n kedalam jadwal kegiatan harian 2) Klien merasa senang 1) klien mau memasukan kegiatan yang telah dilakukan kedalam jadwal harian orang c) Anjurkan klien untuk mengikuti lalu prakekan berkenalan lagi lebih banyak dengan orang d) Beri reinforcemen t positif kepada klien a) Motivasi klien untuk memasukan kegiatan yang telah dilakukan ke dalam jadwal harian b) Beri reinforcemen t positif pada klien setelah memasukan kegiatan yang telah dilakukan kedalam jadwad harian Klien mampu memasukan kedalam jadwal yang telah di buat dengan benar Sp 4 p a. Memvalid asi masalah dan latihan sebelumn ya 1) Klien dapat mengungkap kan apa yang dirasakan 2) Klien dapat menyebutkan dan memperagak an lagi latihan sebelumnya a) Motivasi klien untuk mengukap kan masalah dan mendemonstr asikan kembali latihan sebelumnya b) Beri reinforcemen Klien dapat mengukapka n perasaan nya

(18)

23 b. Menjelas kan cara kontrol halusinasi dengan minum obat (prinsip 5 benar minum obat) c. Membim bing klien memasuk kan kedalam jadwal kegiatan harian 1) diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat 2) Pantau klien saat menggunaka n obat 3) Beri pujian jika klien menggunaka n obat dengan benar 4) Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter 1) Klien bersedia untuk memasukan kegiatan yang telah di lakukan ke dalam jad wal t positif atas tindakan yang dilakukan klien a) Apa klien mau minum obat dengan benar a) Motivasi klien untuk memasukan kegiatan yang akan dilakukan kedalam jadwal kegiatan Agar klien mau minum obat dengan benar Klien bisa memasukan kedalam jadwal dengan benar

(19)

24 kegiatan harian harian b) Beri reinforcemen t positif atas tidakan benar yang di lakukan klien S p1 k Keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat 1. klien mendapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasi a. Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (waktu,te mpat,topi) b. Diskusika n dengan keluarga tentang : pengertian halusinasi, tanda dan gejala halusinasi, isi halusinasi, waktu halusinasi, frekuensi halusinasi situasi terjadinya halusinasi a. Bina hubungan saling pecaya dengan keluarga klien b. Agar keluarga tahu sakit yang di derita 1) Keluarga mendukung dalam upaya pengobatan klien 3 Gangguan konsep diri : harga diri rendah Sp 1p a. Klien dapat menyebut kan 1) Klien dapat mengidentifi kasi aspek positif a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang Klien dapat mengali kemam puan yang masih

(20)

25 1) Aspek positif dan kemamp uan yang di miliki klien 2) Aspek positif keluarga 3) Aspek positif lingkung an klien b. membantu klien menilai kemampu an klien yang masih dapat di gunakan c. membantu klien memilih kegiatan yang akan di latih sesuai dengan kemampu an klien dankemampu an yang di miliki Diskusikan dengan klien tentang : a) Aspek positif yang dimiliki klien, kluarga . lingkunga n b) Kemampu an yang dimiliki klien 1) Klien dapat menilai kemampuan yang di miliki untuk dilaksanakan 2) klien dapat merencanaka n kegiatan yang sesuai kemampuan yang dimiliki rencana bersama klien aktifitas yang dapat di lakukan setiap hari sesuai kemampuan klien a. Kegiatan mandiri b. Kegiatan dengan bantuan di miliki klien b) Setiap petemuan hidari nilai negatif c) Utamakan pemberian pujian yang realitis a) Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat di gunakan selama sakit b) Diskusikan kemampuan yang dapat di lanjutkan penggunaan c) Tingkatkan kegiatan yang sesua dengan toleransi dan kondisi d) Beri contoh kegiatan yang boleh di gunakan e) Berikan kesempatan pada klien untuk mencoba dapat di lakukan Memberikan kesempatan klien untuk memilih kemampuan nya sendiri  Beri kesempata n untuk memilih kegiatan yang akan di pake latihan

(21)

26 d. melatih klien kegiatan yang dipilih sesuai kemapuan c. klien dapat melakuk an kegiatan sesuai kondisi dan kemamp uan nya kegiatan yang di rencanakan f) Beri pujian atas keberhasilan klien g) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah  Berikan motivasi dengan baik sesuai kegiatan yang dipilih a. Membant u klien melakuka n kegiatan jadwal yang di buat 1) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang di buat a) Anjurkan klien untuk melaksanak an kegiatan yang telah di rencanakan b) Pantau kegiatan yangdilaksa nakan klien c) Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien d) Diskusikan kemungkin an pelaksanaa n kegiatan Klien dapat memasukan kedalam jadwal deangan baik

(22)

27 setelah pulang Sp 2 p a. Memvalid asi masalah dari latihan sebelumn ya b. Melatih kegiatan selanjut nya yang dipilih sesuai kemampu an c. Membimb ing klien memasuk an ke dalam jadwal kegiatan harian 1) Klien dapat menyebut kan dan mendemonstr asikan latihan yang di ajarkan sebelum nya a) Klien mendemo nstrasikan cara menata ruangan b) Klien merasa senang c) Klien bersedia untuk memasuk an kegiatan yang telah di lakukan ke dalam kegiatan jadwal harian a)Motivasi klien untuk menyebutkan dan mendemonstra sikan latihan sebelumnya b)Beri pujian atas jawaban yang benar i. Motivasi klien untuk lebih bisa menata ruangan lebih baik ii. Anjurkan klien untuk mengikuti lalu memprakte kan membersihk an lebih luas lagi ruangan yang ada iii. Beri reinforceme nt positif atas tidakan yang di lakukan klien iv. Motivasi klien untuk memasukka n kegiatan  Beri kesempatan klien mengukap kan perasan nya  Beri reiforcemen t dengan baik klien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan harian dengan baik

(23)

28 yang telah dilakukan kedalam jadwal kegiatan harian v. Beri reinforceme nt positif atas tidakan yang di lakukan klien Sp 1k a. Mendisk usikan masalah yang di rasakan keluarga dalam merawat klien b. Menjelas kan pengerti an harga diri rendah ,tanda dan gejala serta proses nya c. Menjelas kan cara merawat pasien harga diri rendah. 1) Keluarga dapat: a) Menjelask an perasaann ya b) Menjelask an cara merawat harga diri rendah c) Mendemo nstrasikan cara perawatan klien harga diri rendah d) Berpartisi pasi dalam perawatan klien harga diri rendah 2) Kelurga mengerti dan menyebutkan kembali pengertian tanda dan gejala dan a) Bina hubungan saling percaya dengan kelurga : i. Saling berkenala n ii. Jelaskan tujuan iii. Buat kontrak iv. Ekplorasi perasaan kelurga klien b) Motivasi keluarga klien menyetujui dan mengikuti kontrak c) Diskusikan dengan keluarga klien tentang : i. Harga diri rendah  Agar keluarga tau sakit yang diderita klien

(24)

29 proses terjadi nya harga diri rendah ii. Penyebab harga diri rendah iii. Akibat yang akan terjadi jika hargadiri rendah tidak di tangani iv. Cara kelurga menghadap i harga diri rendah d) Dorong anggota keluarga untuk mengikuti cara merawat klien harga diri rendah e) Beri reinforcemen t positif pada keluarga

Referensi

Dokumen terkait

Terapi ini merupakan bentuk pendidikan individual yang terstruktur bagi para penyandang autis. Pada pendidikan khusus, diterapkan sistem satu guru satu anak. Sistem

Prinsip inilah yang banyak dimanfaatkan dalam manipulasi sikap guna mengalihkan bentuk sikap tertentu menjadi bentuk yang lain, yakni dengan memberikan informasi

Maka dari itu Produk, Harga dan Promosi menjadi faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam memasarkan produk ke pasar agar dapat membuat banyak perhatian dan

Berbagai persoalan dan cobaan yang menimpa kehidupan manusia yang bersifat buruk atau yang dipandang tidak baik juga merupakan faktor dan penyebab munculnya gangguan jiwa

Biasanya program rehabilitasi tersebut termasuk dalam program bantuan luar negeri dari negara atau institusi internasional lainnya kepada negara-negara yang

Eagly dalam Gitosudarmo (2000) mengemukakan bahwa sikap dapat diposisikan sebagai hasil evaluasi terhadap objek sikap yang diekspresikan ke dalam proses-proses

Komitmen organisasi juga tidak hanya sebagai bentuk sikap setia seorang karyawan pada suatu organisasi atau perusahaan tempatnya bekerja, namun karyawan tersebut

Wor of mouth marketing (Pemasaran dari mulut ke mulut). Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman pembeli