• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI - KONSTRUKSI MEDIASI PENAL DALAM PENEGAKAN HUKUM PIDANA YANG BERBASIS NILAI KEADILAN PANCASILA - Unissula Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DAFTAR ISI - KONSTRUKSI MEDIASI PENAL DALAM PENEGAKAN HUKUM PIDANA YANG BERBASIS NILAI KEADILAN PANCASILA - Unissula Repository"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

xxxiv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTARK ... x

ABSTRACT... xi

RINGKASAN ... xii

SUMMARY... xxv

DAFTAR ISI ... xxxiv

DAFTAR SINGKATAN ... xxxviii

GLOSARIUM ... xli BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Permasalahan ... 1

B. Rumusan Masalah ... 35

C. Tujuan Penelitian ... 36

D. Kegunaan Penelitian ... 36

1. Teoritis ... 36

2. Praktis ... 37

E. Kerangka Teori ... 37

1. Grand Teori ... 37

2. Middle Teori ... 42

3. Applied Teori ... 45

F. Kerangka Konseptual Disertasi ... 48

1. Alur Kerangka Pemikiran ... 48

2. Ide dan Prinsip Kerja Pengembangan Mediasi Penal 50

(2)

xxxv

Pidana ... 51

i. Advokat ... 57

ii. Kepolisian ... 58

iii. Kejaksaan ... 58

iv. Pengadilan ... 59

v. Lembaga Pemasyarakatan ... 60

G. Kerangka Pemikiran Disertasi ... 61

H. Metode Penelitian ... 65

1. Paradigma Penelitian ... 65

2. Jenis Penelitian ... 71

3. Spesifikasi Penelitian ... 74

4. Sumber Data Penelitian ... 74

5. Metode Pengumpulan Data ... 76

6. Analisis Data ... 78

I. Orsinalitas Penelitian ... 79

J. Sistematika Penulisan Disertasi ... 82

BAB II KAJIAN TEORI ... 84

A. Perkembangan Hukum Pidana ... 84

1. Perkembangan Teori Hukum Pidana ... 84

2. Teori Hukum Pidana ... 87

3. Perkembangan Aliran Hukum Pidana ... 99

B. Sistem Peradilan Pidana ... 106

1. Pengertian Sistem Peradilan Pidana ... 106

2. Model Sistem Peradilan Pidana ... 109

C. Perkembangan Mediasi Penal ... 114

1. PengertianAlternatif Di spute Resolution(ADR) ... 114

2. Pengertian Mediasi Penal ... 120

3. PengertianRestoratif Justice ... 128

4. Pengertian Diskresi ... 137

(3)

xxxvi

6. Mediasi Penal Dalam Hukum Pidana Adat ... 143

7. Mediasi Penal Dalam Hukum Pidana Islam ... 151

8. Mediasi Penal Dalam Hukum Pidana Positif ... 155

BAB III PELAKSANAAN MEDIASI PENAL DALAM PENEGAKAN HUKUM PIDANA SAAT INI ... 164

A. Ide dan Perkembangan Mediasi Penal ... 164

B. Prinsip-Prinsip Perkembangan Mediasi Global ... 169

C. Perbandingan Mediasi Penal Di Berbagai Negara ... 177

D. Mediasi Penal Yang Berdasarkan Nilai Kearifan Lokal Budaya Bangsa Indonesia Dengan Nilai-Nilai Falsafah Pancasila .... 187

BAB IV KELEMAHAN-KELAMAHAN MEDIASI PENAL DALAM PENEGAKAN HUKUM PIDANA SAAT INI ... 211

A. Mediasi Penal Dalam Formulasi KUHP/Hukum Pidana Materiil ... 211

B. Mediasi Penal Dalam Formulasi KUHAP/Hukum Pidana Formil ... 212

C. Mediasi Penal Dalam Kebijakan Diskresi ... 214

D. Mediasi Penal Dalam Formulasi Perundang-Undangan ... 230

E. Kelebihan dan Kelemahan Mediasi Penal ... 305

a. Kelebihan Mediasi Penal ... 305

b. Kelemahan Mediasi Penal ... 310

BAB V PELAKSANAAN MEDIASI PENAL PADA LEMBAGA HUKUM PIDANA YANG BERBASIS NILAI KEADILAN PANCASILA ... 315

A. Advokat ... 317

B. Kepolisian... 326

C. Kejaksaan ... 341

(4)

xxxvii

E. Lembaga Pemasyarakatan ... 365

BAB VI PENUTUP ... 407

A. Simpulan ... 407

B. Implikasi ... 410

C. Rekomendasi ... 414

DAFTAR PUSTAKA ... 418

(5)

xxxviii

DAFTAR SINGKATAN

ABH : Anak yang Berhadapan/Berkonflik dengan Hukum.

ADR :Alternatif Dispute Resolution.

APS : Alternatif Penyelesaian Sengketa.

AS : Amerika Serikat.

ATA :Der Außergerichtliche Tatausgleich.

ATA-E :Außergerichtlicher Tatausgleich für Erwachsene.

ATM :Automatic Teller Machine.

BANGNAS : Pembangunan Nasional.

BANG-KUMNAS : Pembangunan Hukum Nasional.

CCP :Code of Criminal Procedure.

CJS :Criminal Justice System.

DPR : Dewan Perwakilan Rakyat.

FKPM : Forum Kemitraan Polisi Masyarakat.

HAM : Hak Asasi Manusia.

HIR :Het Indische Reglement.

IAP :International Association of Prosecutors.

JPU : Jaksa Penuntut Umum.

KDRT : Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

KOMNAS : Komisi Nasioanl.

KUHAP : Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

(6)

xxxix LAPAS : Lembaga Pemasyarakatan.

LN : Lembaran Negara.

LP : Lembaga Pemasyarakatan.

LPKS : Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat.

MA : Mahkamah Agung.

OVA :Offender-Victim Arrangement.

PBB : Persatuan Bangsa Bangsa.

PERMA : Peraturan Mahkamah Agung.

PK : Peninjauan Kembali.

POLMAS : Perpolisian Masyarakat.

POLRI : Kepolisian Negara Republik Indonesia.

PP : Peraturan Pemerintah.

RI : Republik Indonesia.

RJ :Restorative Justice.

RKA : Ruang Khusus Anak.

RT : Rukun Tetangga.

RW : Rukun Warga.

RKUHAP : Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

RKUHP : Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

RUU : Rancangan Undang-Undang.

RUTAN : Rumah Tahanan Negara.

(7)

xl SISKUMNAS : Sistem Hukum Nasional.

SKPP/SKP2 : Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan.

SPDP : Surat Perintah Dimulainya Penyidikan.

SPP : Sistem Peradilan Pidana.

SPPP/SP3 : Surat Perintah Penghentian Penyidikan.

TKI : Tenaga Kerja Indonesia.

TOA :Täter-Opfer-Ausgleich.

UN : United Nations.

UU : Undang-Undang.

UUD : Undang-Undang Dasar.

VOC :Victem Offender Conferencing.

VOM :Victim Offender Mediation.

(8)

xli

GLOSARIUM

Administrative system Sistem administrasi: kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian yang saling terkait untuk melakukan suatu maksud dalam proses usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Afkoop pembayaran denda damai, yang merupakan salah satu

alasan penghapus penuntutan. Ketentuan ini hanya memberi kemungkinan adanya penyelesaian perkara pidana di luar pengadilan, namun belum merupakan mediasi penal.

Al-Shulh suatu akad yang bertujuan untuk mengakhiri

perselisihan atau persengketaan atau dengan kata lain adanya perdamaian (win-win solution).

Alternative Dispute Resolution(ADR)

lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati oleh para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsolidasi dan penilaian ahli.

Axiologis nilai etika dan pilihan moral merupakan bagian tidak terpisahkan dalam suatu penelitian. Peneliti sebagai participant, fasilitator yang menjembatani keragaman subyektivitas pelaku sosial. Dan tujuan penelitian: rekonstruksi realitas sosial secara dialetik antara peneliti dengan aktor sosial yang diteliti.

Criminal Justice System(CJS)

Sistem Peradilan Pidana adalah sistem yang dibuat untuk menanggulangi masalah-masalah kejahatan yang dapat mengganggu ketertiban dan mengancam rasa aman masyarakat, merupakan salah satu usaha masyarakat untuk mengendalikan terjadinya kejahatan agar berada dalam batas-batas toleransi yang dapat diterima.

Customs kebiasaan, merupakan sumber hukum tertua di

(9)

xlii

Deterrence effect efek jera agar pelaku kejahatan tidak lagi mengulangi perbuatannya.

Discretionary

Prosecutorial System

memperkenankan jaksa penuntut umum melakukan berbagai kebijakan tertentu dan bisa mengambil berbagai tindakan dalam penyelesaian/penanganan kasus. Jaksa penuntut umum dalam mengambil keputusan, selain mempertimbangkan alat-alat bukti yang ada, dapat pula mempertimbangkan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya tindak pidana, keadaan-keadaan di mana tindak pidana itu dilakukan, atribut-atribut pribadi dari terdakwa dan korban, tingkat penyesalan terdakwa, tingkat pemaafan dari korban dan pertimbangan - pertimbangan kebijakan publik.

Diskresi penggunaan wewenang yang tidak selalu harus sesuai undang-undang yang mengatur wewenang tersebut karena dapat menyimpang ataupun bertentangan dengan hukum yang mengaturnya.

Diversi pengalihan penyelesian perkara Anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.

Doktrin ajaran dalam bidang atau ilmu tertentu yang diterapkan sedemikian rupa oleh seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain dengan tujuan tertentu yang sangat spesifik.

Epistemologis transaksional/subyektif, pemahaman tentang suatu realitas, atau temuan suatu penelitian merupakan produk intraksi antara yang meneliti dan yang diteliti.

Fiat justisia ruat coelum meski langit runtuh keadilan harus ditegakkan.

Hermeneutika secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu teori atau filsafat interprestasi makna.

Jus divinum Hukum Illahi.

Jus humana Hukum Manusia.

(10)

xliii atau sebaliknya.

Legal ethic and legal science/education

etika hukum dan ilmu/pendidikan hukum.

Legal structure Struktur hukum yaitu bagian-bagian yang bergerak di dalam suatu mekanisme, yang merupakan kelembagaan yang diciptakan oleh sistem hukum dan mempunyai fungsi untuk mendukung bekerjanya sistem hukum (mencakup wadah dari sistem hukum seperti lembaga-lembaga hukum, dan hubungan atau pembagian kekuasaan antar lembaga).

Legal substance Substansi hukum yaitu hasil aktual yang diterbitkan oleh sistem hukum, yang berupa norma-norma hukum, baik peraturan-peraturan, keputusan-keputusan yang digunakan oleh para penegak hukum maupun oleh mereka yang diatur.

Local wisdom nilai-nilai kearifan lokal.

Mandatory Prosecutorial System

menempatkan Jaksa dalam menangani suatu perkara harus bersandar pada alat-alat bukti yang sudah ada dan tidak terhadap hal-hal lainnya.

Mediasi Penal merupakan alternatif penyelesaian perkara pidana yang dilakukan di luar jalur prosedural hukum positif, antara korban dan pelaku tindak pidana atau keluarganya.

Ne peccetur supaya orang jangan melakukan kejahatan.

Normative system Sistem normatif: kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian yang saling terkait untuk melakukan suatu maksud dari aturan atau tatanan kaidah hukum tentang apa yang seharusnya.

Offender oriented berorientasi pada kepentingan pelaku.

Ontologis realitas merupakan konstruksi sosial, kebenaran suatu

realitas bersifat relatif, berlaku sesuai kontek spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial.

(11)

xliv

hukum yang mungkin akan terjadi (onrecht in potentie). Dengan demikian, di sini penegakan hukum tidak hanya diartikan sebagai penerapan hukum positif, tetapi juga penciptaan hukum positif.

Penyelesaian di luar proses

suatu penyelesaian perkara di luar prose formal leagalistik yang mengedepankan musyawarah mufakat untuk mencapai perdamaian yang dapat menguntungkan kedua belah pihak yang bersengketa guna mencapai keadilan bersama.

Positivisme aliran hukum yang memandang hukum tidak lain adalah kaidah-kaidah yang tercantum dalam perundang-undangan, hukum sebagai sesuatu yang otonom dan mandiri, hukum sebagai das sollen, cenderung berpandangan yuridis-dogmatik, dan yang melihat “law in books”, Metode yang digunakan kaum positivis adalah preskriptif yaitu menerima hukum positif dan penerapannya.

Premium remedium hukum pidana digunakan sebagai upaya pertama dalam penegakan hukum. Hukum pidana dijadikan hal yang penting/utama untuk menghukum pelaku tindak pidana. Premium remedium antara laian terdapat dalam UU Terorisme, UU Korupsi dan UU Lingkungan Hidup.

Prevensi general

General deterrence

pengaruh pidana terhadap masyarakat pada umumnya. Artinya pencegahan kejahatan itu ingin dicapai oleh pidana dengan mempengaruhi tingkah laku anggota masyarakat pada umumnya untuk tidak melakukan tindak pidana.

Prevensi special

Special deterrence

pengaruh pidana terhadap terpidana. Jadi pencegahan kejahatan itu ingin dicapai oleh pidana dengan mempengaruhi tingkah laku si terpidana untuk tidak melakukan tindak pidana lagi. Ini berarti pidana bertujuan agar si terpidana itu berubah menjadi orang yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat.

Principle of extenuating circumtances

prinsip meringankan keadaan.

Quia peccatum est karena orang membuat kejahatan.

(12)

xlv

pengembangan sistem peradilan pidana dengan menitikberatkan pada kebutuhan si pelaku, tetapi juga pelibatan korban dan masyarakat yang dirasa tersisihkan dengan mekanisme yang bekerja pada sistem peradilan pidana yang ada pada saat ini. dipahami sebagai bentuk pendekatan penyelesaian perkara menurut hukum pidana dengan melibatkan pelaku kejahatan, korban, keluarga korban atau pelaku dan pihak lain yang terkait untuk mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pada pemulihan kembali pada keadaan semula dan bukan pembalasan.

Social system Sistem social: suatu sistem sekumpulan tindakan yang dibentuk dari adanya interaksi sosial antara individu yang selalu tumbuh dan berkembang menurut standar penilaian dan kesepakatan bersama yang berpedoman pada nor ma-norma sosilal.

Socio-legal research merupakan studi hukum dalam bentuk studi-studi empiris yang berorientasi pada penemuan teori-teori mengenai proses terjadinya dan mengenai proses bekerjanya hukum dalam masyarakat.

Stafvollstreckungsgesetz hukum pelaksanaan pidana.

Ultimum remedium hukum pidana digunakan sebagai upaya terakhir dalam penegakan hukum, usaha terakhir guna memperbaiki tingkah laku manusia, terutama penjahat, serta memberikan tekanan psikologis agar orang lain tidak melakukan kejahatan.

Victim oriented berorientasi pada kepentingan korban.

Yurisprudensi - keputusan-keputusan dari hakim terdahulu untuk menghadapi suatu perkara yang tidak diatur di dalam UU dan dijadikan sebagai pedoman bagi para hakim yang lain untuk menyelesaikan suatu perkara yang sama.

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Keadilan merupakan fokus utama dari setiap sistem hukum dan keadilan

tidak dapat begitu saja untuk dikorbankan, hal tersebut sebagaimana dikatakan

oleh John Rawls dalam bukunyaA Theory of Justice:

Each person possessed an inviolability founded on justice that even the

welfare of society as a whole can not override. It does not allow that the

sacrifices imposed on afew are outweighed by the larger sum of advantage

enjoyed by many. Therefore in a just society the liberties of equal

citizenship are taken as settled; the rights secured by justice are not

subject to political bargaining or to the caculus of social interests. … an

injustice is tolerable only when it is necessary to avoid an even greater

injustice. Being first virtues of human activities, truth and justice are

uncompromising.1

St. Agustinus menekankan pentingnya keadilan dalam setiap hembusan

napas hukum negara. Dia menyatakan bahwa “hukum yang tidak adil sama sekali bukan hukum”. St. Agustinus juga membedakan antara hukum Illahi (jus divinum) dan hukum manusia (jus humana). Apa yang disebut dengan

hukum alam adalah hukum Illahi, sedangkan jus humana adalah kebiasaan

(customs).2

1

John Rawls, 1971,A Theory of Justice, Harvard University Press, Combridge, USA, hal. 361.

2

Referensi

Dokumen terkait

warna melalui pengamatan dan percobaan dan teks nonfiksi melalui pengumpulan informasi tentang Raja Balaputeradewa Spektrum Warna adalah rentang atau pengelompokan

Pada prinsipnya tugas kurator adalah melakukan pengurusan dan/atau pemberesan terhadap harta pailit sejak adanya putusan pailit Pengadilan Niaga sebagai

upaya pemerintah dalam menekan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat yaitu dengan cara merencanakan program Keluarga Berencana (KB). Kurangnya pengetahuan

Terlihat bahwa unit Pemasaran III memiliki unit biaya eksternal paling tinggi, hal ini disebabkan karena unit Pemasaran tersebut memilik unit ICC yang jauh lebih tinggi

Safitri (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis tataniaga telur ayam kampong, di Kabupaten Bogor Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

Demikian Rencana Kerja SKPD Kecamatan Turi tahun 2017 disusun, diharapkan mampu melaksanakan tugas – tugas sesuai dengan tujuan dan sasaran yang

Sebaliknya, bila kita pandai mengembangkan dan mengolah database, maka database tersebut bukan hanya berguna untuk memperlancar upaya pemasaran yang kita lakukan, lebih dari

Hasil verifikasi juga mengeksplorasi bahwa dalam penyusunan MOU minimal memuat: pihak yang bekerjasama, visi, misi, kebijakan dan strategi pembangunan KKJS sisi