• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Limboto. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah "One Group Pre-Test and

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Limboto. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah "One Group Pre-Test and"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Limboto 3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu Penelitian yaitu selama 3 Bulan, dari Januari 2013 sampai dengan April 2013.

3.2 Desain penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah "One Group Pre-Test and Post Test Design".

Pre-Test Treatment Post-Test

X1 T X2

Keterangan:

X1 = Pre-Test kecerdasan emosional siswa sebelum diberikan perlakuan teknik Emotional Bingo

X2 = Pos-test kecerdasan emosional siswa sesudah diberikan perlakuan teknik Emotional Bingo

(2)

30 3.3Definisi Operasional Variabel

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang variabel yang akan diteliti dalam penilitian ini, maka secara operasional dibatasi sebagai berikut:

1. Kecerdasan emosional adalah variable terikat (Y). Kecerdasan emosional (Daniel Goleman, 2002: 200) memiliki indikator sebagai berikut:

a. Kemampuan mengetahui perasaan dalam dirinya (Self Awareness) b. Kemampuan menangani emosi diri ( Self Management)

c. Kemampuan memiliki keinginan membangkitkan semangat (motivation)

d. Kemampuan merasakan apa yang dirasakan orang lain (Empathy) e. Kemampuan menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan

orang lain ( Relationship Managemen)

2. Permainan emotional bingo varibel bebas (X) dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut :

a. Sesi Pertama

Untuk memulai permainan, pemimpin menarik keluar kartu dari setumpuk emosi kartu, membaca emosi keras, dan kemudian menunjuk ke yang sesuai emosi di poster itu. Setiap pemain yang memiliki emosi yang digambarkan pada kartu bingo menutupnya dengan chip plastik. Pemain yang mendapatkan emosi yang ditunjuk memiliki kesempatan untuk memberikan contoh dari waktu dalam kehidupan mereka ketika mereka telah mengalami pengalaman khusus emosi. Setelah pemain memberikan

(3)

31

contoh dari kehidupan mereka mereka dihargai dengan dua token hadiah token. Jika pemain merasa terlalu tidak nyaman memberikan contoh pribadi, mereka dapat membentuk jawaban atau menggunakan contoh dari pengalaman orang lain (tanpa menggunakan nama orang itu).

b. Sesi kedua

Bagian selanjutnya dari permainan melibatkan mendengarkan aktif dan empati. Setelah pemain pertama telah memberikan contoh saat ia telah mengalami emosi, pemain lain memiliki kesempatan untuk menanggapi bahwa pemain misalnya dengan empati. Pemain lain yang memberikan laporan tambahan empati juga dihargai dengan token. Pemimpin pada saat ini memiliki kebijaksanaan untuk merespon pemain lain yang ingin memberikan contoh tambahan dalam hidup mereka ketika mereka merasa marah, atau untuk bermain bersama dengan memilih kartu lain emosi dan memulai proses dari awal lagi. Drama itu berlangsung sampai seseorang mendapatkan bingo. Pemain yang mendapat bingo membaca emosi lima berturut-turut dengan suara keras sehingga semua orang dapat mendengar mereka, dan jika ia benar memanggil setiap emosi, orang yang mendapat penghargaan tanda senilai 10 token. Bermain terus ke babak berikutnya. Pemenangnya adalah pemain yang di akhir pertandingan telah mengumpulkan yang paling banyak token, termasuk yang menang untuk mendapatkan bingo

(4)

32 3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Arikunto (2002:102) bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.Anggota Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Lim boto yang berjumlah 267 orang.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Anggota sampel dalam penelitian ini adalah 15 orang dengan menggunakan purposive sampling.

Suharsimi Arikunto ( 2002 : 127-128 ) yang mengatakan bahwa sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi adanya tujuan tertentu. Sebagai ancer-ancer, apabila jumlah subyeknya kurang dari 100 maka sebaiknya populasi diambil semua sebagai sampel, apabila jumlah subyeknya besar dapat diambil 10%-15%, atau 20%-25% atau lebih. Hal ini tergantung dari : 1) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana, 2) sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data, dan 3) besar kecilnya resiko yang harus ditanggung oleh peneliti ( Suharsimi Arikunto, 2002: 112 ).

(5)

33 3.5 Teknik Pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang diinginkan dan sesuai dengan kepentingan peneliti maka, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui test yang terbagi atas Pre-Test dan Post-Test.

Pre-test digunakan untuk mengumpulkan data tentang kecerdasan emosional siswa sebelum dilakukan Treatment. Pelaksanaanya dilakukan dengan menggunakan angket sedangkan observasi dan wawancara sebagai penunjang. Post-test dilakukan untuk mengumpulkan data tentang kecerdasan emosional siswa setelah dilakukan Treatment. Adapun cara yang dilakukan untuk pengumpulan data sama dengan apa yang dilakukan sebelumnya yakni pada saat Pre-Test.

3.5.1 Angket

Angket sebagai teknik utama digunakan untuk menunjang data tentang kecerdasan emosi siswa. Adapun kategori jawaban untuk angket kecerdasan emosional sebagai berikut:

(6)

34

Tabel. 3.1 Kategori Jawaban Instrumen Penelitian

No.

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Jawaban Skor Jawaban Skor

1 SS 5 SS 1 q2 S 4 S 2 3 KS 3 KS 3 3 TS 2 TS 4 4 STS 1 STS 5 Keterangan: SS : Sangat Sesuai S : Sesuai KS : kurang sesuai TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Angket yang dipakai adalah angket kecerdasan emosional yang diuji validitas dan reabilitasnya. Dari hasil pengujian validitas dan yang dilakukan, diperoleh 42 pernyataan yang valid dari 50 pernyataan yang di uji cobakan. Item-item yang valid tersebut adalah nomor: 1, 2, 3, 4, 6, 8, 10, 12, 13,14, 15,16, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40,41, 42, 43,44, 45, 46, 47, 48,49, 50. Sementara item yang tidak valid adalah nomor: 5,,7,9,11, 17,18,26, dan 36. (Lihat lampiran 6)

(7)

35

Berdasarkan hasil penghitungan reliabilitas instrumen Kecerdasan Emosional yang diujicobakan dibandingkan dengan nilai r tabel n = 42 dan taraf signifikan adalah 0.266, maka didapat nilai r-hitung0,76 > r-tabel0.266, perbandingan ini menunjukkan hasil yang signifikan dengan kata lain reliabilitas instrumen ini baik atau dapat dipercaya.(lebih lengkapnya lihat lampiran 6)

(8)

36 3.6 Analisis data

3.6.1 Uji Normalitas Data

Untuk pengujian analisis data, digunakan uji persyaratan analisis untuk uji normalitas data. Dalam hal ini digunakan uji Normalitas data untuk data tunggal, yakni uji Liliefors (L0).

L0 hitung = |F(zi)-S(zi)| (nilai terbesar dari L0 merupakan nilai L0 hitung).

Prosedur yang digunakan untuk pengujian ini menurut Sudjana (2005:466) adalah sebagai berikut :

a) Pengamatan x1, x2,. . . , xn dijadikan bilangan baku z1, z2, . . . , zn dengan menggunakan rumus ( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel)

b) Untuk tiap bilangan bakun ini dalam menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang

c) Selanjutnya dihitung proposisi z1, z2, . . . , zn yang lebih kecil atau sama dengan . Jika

proporsi ini dinyatakn oleh S( ), maka .

d) Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlaknya

e) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L0.

(9)

37

Selanjutnya untuk menghitung kenormalannya, nilai L0 hitung dibandingkan dengan nilai L0 tabel dengan L0 tabel= L(α, n) yang dapat dilihat dalam daftar table Liliefors. Berdasarkan tabel liliefors, diperoleh L0 hitung Pretest =.0,0895 dan L0 hitung Postest =0.1147 sedangkan L0 tabel = L(α ; n)= L(0,05 ; 15)=0,220 (untuk lebih jelasnya lihat lampiran 7 dan 8)

Karena nilai L0 hitung < dari L0 tabel, atau 0,1147 < 0,220 maka H0 diterima yang artinya sampel berasal dari data yang berdistribusi normal. Setelah itu dilakukan uji t karena data berdistribusi normal.

3.6.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t (Sudjana, 2002:239), dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

X1 = Rata-rata sampel pertama X2 = Rata-rata sampel kedua S = Varians gabungan n1 = Jumlah sampel pertama n2 = Jumlah sampel kedua

Hipotesis statistik yang akan diuji :

H0 : μ1 = μ2 tidak terdapat pengaruh teknik Emotional Bingo terhadap terkecerdasan emosional siswa

(10)

38

H1 : μ1 ≠ μ2 terdapat terdapat pengaruh teknik Emotional Bingo terhadap kecerdasan emosional siswa.

Dari hasil perhitungan diperoleh harga thitung sebesar . Sedang dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t(0.95;28) = 2,05. Ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftar, atau harga thitung, maka berada diluar penerimaan H0 dan menerimaH1

Referensi

Dokumen terkait

Jika dilihat dari 10 indikator pernyataan yang berkaitan dengan pengetahuan keuangan secara umum, menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini telah memiliki

Untuk memahami komunikasi yang baik antara suami yang berasal dari papu dan istri yang berasal dari jawa haruslah keduanya adanya saling mengerti satu masa

Agar dapat menentukan zona gempa yang tepat untuk mengaplikasikan dinding geser, maka harus dilakukan perhitungan gaya gempa terlebih dahulu. Karena belum adanya standar

Tes penala merupakan pemeriksaan pendengaran kualitatif dan terdiri atas berbagai macam tes.[1] Tes penala lebih akurat dalam mendeteksi adanya penurunan pendengaran daripada

Terakhir peserta disajikan Pos-Test tentang materi akuntansi secara umum untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman akuntansi masing-masing pelaku IKM KUB RRT

Kemudian secara terminologis yang berdasarkan pada pendapat para ahli bahwa politik hukum adalah kebijakan dasar penyelenggara negara dalam bidang hukum yang akan, sedang dan

Tipografi adalah suatu proses untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak, oleh karena itu menyusun meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya

Pelaksanaan kegiatan program pengabdian masyarakat yang dilakukan antara dosen dan mahasiswa di Kelurahan Padasuka dilaksanakan secara umum sesuai dengan yang diharapkan,