• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya jumlah pesawat yang digunakan. Peningkatan jumlah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya jumlah pesawat yang digunakan. Peningkatan jumlah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini pesawat terbang sudah menjadi salah satu mode transportasi yang digemari banyak orang. Semakin banyak permintaan berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah pesawat yang digunakan. Peningkatan jumlah penggunaan pesawat terbang tentunya akan ditandai pula dengan peningkatan jumlah penggunaan mesin turbin, peningkatan permintaan jasa perbaikan mesin turbin sebagai usaha airliner untuk menjamin kesiapan pengguna mesin turbin di pesawat, dan jaminan keselamatan penerbangan. Dengan peningkatan permintaan jasa perbaikan mesin pesawat maka perusahaan penyedia jasa perawatan dituntut agar produk dan jasa yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik, harga bersaing di pasaran serta selalu berusaha mengirimkan order kepada konsumen tepat pada waktunya.

Metode network planning merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan manajer untuk membantu memutuskan berbagai masalah, khususnya perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian proyek. Network planning memperlihatkan hubungan antar satu kegiatan dengan kegiatan lain yang saling berhubungan, dengan mengusahakan waktu yang optimal dalam penyelesaian proyek. Terdapat dua teknik dasar yang biasa digunakan dalam network planning, yaitu Metode Lintasan Kritis / Critical Path Method (CPM) dan Teknik Menilai dan Meninjau Kembali Program / Program Evalution Review and Technique

(2)

(PERT).

PT. Sapta Jaya Utama berdiri sejak 6 September 1996 yang bergerak dalam bidang jasa perawatan (maintenance) mesin turbin yang biasa digunakan pada pesawat terbang maupun mesin yang digunakan untuk industri. Seiring dengan peningkatan permintaan perbaikan mesin turbin pesawat di dalam negeri, PT. SJU mempunyai peluang yang besar untuk menguasai pangsa pasar dalam negeri jasa perbaikan mesin turbin pesawat.

Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT. SJU adalah berupa jasa pemeriksaan (inspection), perubahan (modification), perbaikan ringan (repair) dan perbaikan berat (overhaul) mesin turbin untuk pesawat. Mesin turbin pesawat adalah salah satu komponen utama dari pesawat terbang yang digunakan sebagai tenaga penggerak. Setiap pesawat terbang paling sedikit menggunakan satu buah mesin turbin sebagai tenaga penggeraknya, rata-rata satu pesawat menggunakan dua buah mesin turbin.

Dalam perbaikan Engine Type ZB9Fdiperlukannya penjadwalan yang baik untuk efektifitas waktu penyelesaian pekerjaan agar dapat terselesaikan dengan baik dan pengiriman kepada costumer tepat pada waktunya.Dalam pelaksanaannya, proses perbaikan mesin seringkali mengalami gejala-gejala yang dapat menghambat efektifitas waktu dalam penyelesaian perbaikan mesin Type ZB9F ini.

Selama ini PT Sapta Jaya Utama melakukan perencanaan dan penjadwalan dengan menggunakan Gantt Chart. Metode ini dinilai kurang efektif dalam penyelesaian perbaikan Engine Type JT8D yang dapat dilihat dari urutan

(3)

pengerjaan proses-proses yang terjadi pada proses Purchase / Incoming F. Out & Order yang didalamnya terdapat banyak kegiatan yang seharusnya dapat diselesaikan dalam waktu bersamaan yaitu selama 1 – 2 hari saja, tanpa harus menyelesaikannya secara satu per satu tiap harinya, dengan kata lain menunggu proses sebelumnya selesai untuk menjalankan proses selanjutnya tiap harinya.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan di PT. SJU, penulis mandapatkan informasi mengenai permasalahan dalam tahap penjadwalan yang dapat menghambat efektifitas waktu penyelesaian perbaikan mesin-mesin pesawat terbang, diantaranya adalah sebagai berikut:

Kendala terbesar yang sering terjadi dan paling potensial berpengaruh dalam efektifitas waktu perbaikan mesin-mesin pesawat di PT . SJU adalah pada tahap Purchase / Farm Out & Order, yaitu beberapa komponen yang tidak dapat diperbaiki atau diproduksi di PT. SJU, maka perlu dilakukannya pembelian (purchase), dan pengiriman barang yang akan di perbaiki (farm out), di luar PT. SJU, yaitu kepada pemasok (vendor) yang telah jelas dan dipercaya oleh perusahaan.

Di dalam proses tersebut, seringkali terjadi keterlambatan waktu penyelesaian perbaikan mesin yang mengakibatkan waktu penyelesaian produksi (Turn Around Time / TAT) dan penjadwalan yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan pada rencana awal, yaitu pada Master Production Schedule (MPS), sehingga menyebabkan penyerahan pekerjaan kepada pelanggan (customer) tertunda, khususnya dalam perbaikan Engine besar Type ZB9Fyang biasa digunakan oleh pesawat terbang jenis boeing 737.

(4)

Ketidakefktifan waktu pengerjaan perbaikan turbin pesawat ternyata mempengaruhi pada proses bisnis yang dilakukan di PT Sapta Jaya Utama. Dapat dilihat dari tabel di bawah ini jumlah permintaan perbaikan yang menurun dalam dua triwulan tekahir

Nama Maskapai Jenis Pesawat

Jumlah Permintaan

2014 2015

des okt nop jan feb mar

Kartika Airlines Boeing 737-300 2 1

Sriwijaya Airlines Boeing 737-400 Boeing 737-500 3 2 1 2

Barik Airlines Boeing 737-800 Boeing 737-900ER

5 4

3 2 Trigana Airlines Boeing 737-200

Boeing 737-400

4 3

3 1 Tabel 1.1 Jumlah permintaan perbaikan engine turbin boeing 737 Dapat dilihat dari tabel 1.1 diatas terdapat penurunan permintaan pada beberapa maskapai yang melakukan perbaikan engone turbin di PT SJU dan mengalami keterlambatan. Rata-rata terdapat penurunan 1 sampai 2 pesawat dar masing-masing maskapai pengguna jasa dari PT Sapta Jaya Utama

(5)

Dari uraian dan fenomena di atas maka timbul pertanyaan apakah perencanaan penjadwalan (scheduling) pada PT. SJU sudah baik, dan mengingat pentingnya network planning untuk efektifitas waktu dalam proses penyelesaian perbaikan Engine Type ZB9F maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh di perusahaan tersebut, dengan judul “Evaluasi Master Production Schedule Menggunakan Network Planning Dalamrangka Mengefektifkan Waktu Perbaikan Engine Type Zb9f Di Pt. Sapta Jaya Utama”.

1.2. Identifikasi Masalah

Di dalam proses perbaikan Engine Type Zb9f, seringkali terjadi keterlambatan waktu penyelesaian perbaikan mesin yang mengakibatkan waktu penyelesaian produksi (Turn Around Time / TAT) dan penjadwalan yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan pada rencana awal, yaitu pada Master Production Schedule (MPS), sehingga menyebabkan penyerahan pekerjaan kepada pelanggan (customer) tertunda, khususnya dalam perbaikan Engine besar Type Zb9f yang biasa digunakan oleh pesawat terbang jenis boeing 737. Maka dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Bagaiman penjadwalan yang ada di PT Sapta Jaya Utama?

2. Bagaimana penjadwalan yang dilakukan dengan menggunakan Metode Lintasan Kritis / Critical Path Method (CPM) dan PERT dalam mengefektifkan waktu perbaikan engine type ZB9F pada PT. SJU?

(6)

menggunakan Metode Lintasan Kritis / Critical Path Method (CPM)

dan PERT dengan yang dilakukan perusahaan dalam

mengefektifkan waktu perbaikan engine type ZB9F pada PT. SJU?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji :

1. Penjadwalan yang ada di PT Sapta Jaya Utama.

2. penjadwalan yang dilakukan dengan menggunakan Metode Lintasan Kritis / Critical Path Method (CPM) dan PERT dalam mengefektifkan waktu perbaikan engine type ZB9F pada PT. SJU.

3. Perbandingan penjadwalan yang dilakukan dengan menggunakan Metode Lintasan Kritis / Critical Path Method (CPM) dan PERT dengan yang dilakukan perusahaan dalam mengefektifkan waktu perbaikan engine type ZB9F pada PT. SJU.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan akan memperoleh informasi yang berguna bagi :

1. Perusahaan

Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya wawasan serta pengetahuan dari penggunaan network planning dalam efektivitas waktu serta untuk memperoleh gambaran

(7)

mengenai teori yang selama ini diperoleh penulis dengan prakteknya dilapangan.

2. Lembaga atau Perguruan Tinggi

Bagi lembaga dan perguruan tinggi, hasil dari penelitian ini akan menambah referensi buku yang ada di perpustakaan Universitas Widyatama , khususnya mengenai penjadwalan dengan menggunakan network planning, serta memberikan masukan yang dapat dijadikan informasi sebagai bahan perbandingan antara teori-teori yang didapat dari perkuliahan dengan praktek di lapangan.

3. Peneliti Lain

Bagi peneliti lain, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam pengambilan tema skripsi yang akan dilaksanakan, serta sebagai masukan bagi peneliti lain apabila tertarik dengan tema ini.

4. Penulis

Bagi penulis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan wawasan pengetahuan mengenai penyusunan penjadwalan penyelesaian perbaikan-perbaikan mesin pesawat terbang yang baik dengan menggunakan network planning dalam rangka meningkatkan efektivitas waktu penyelesaian pekerjaan proyek, yang juga menambah kepercayaan diri bagi penulis dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam dunia kerja nyata berikutnya.

(8)

1.5 Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu :

1. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung pada berupa data-data mentah yang harus diolah dan ada hubunganya dengan network planning

Ada pun cara pengumpulan data ini adalah sebagai berikut :

A. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara langsung dengan karyawan PT Sapta Jaya Utama dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Sehingga data yang didapat di instansi tersebut berupa data : sejarah perusahaan beserta struktur organisasinya, dan pembagian tugas masing-masing, dan lain-lain, serta membahas judul proposal Evaluasi Master Production Schedule Menggunakan NetworkPlanning Dalamrangka Mengefektifkan Waktu Perbaikan Engine Type Zb9f Di Pt. Sapta Jaya Utama

2. Data Sekunder

Data sekunder berupa data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi atau data yang sudah dikumpulkan oleh pihak atau instansi lain. Adapun metode pengumpulan data sekunder yang dilakukan penulis adalah berupa studi kepustakaan yang dipelajari buku-buku literature, artikel serta

(9)

catatan kuliah untuk mendapatkan teori yang diperlukan dan juga menggunakan dokumen dokumen perusahaan yang dibutuhkan

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan proposal ini diperlukan data yang relevan dengan obyek yang diteliti. Dalam rangka pengumpulan data tersebut maka penulis dalam hal ini mengadakan penelitian pada PT. Sapta Jaya Utama yang beralamat di Jl. Praji 45 Kelapa Dua Wetan Ciracas Jakarta Timur DKI Jakarta

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

Kegiatan

Bulan

Juli Agustus Sept 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Prediksi Data √

Pemilihan Judul dan Pengumpulan Data

Pengajuan Proposal √

Proposal acc dan melanjutkan bab ! √ √ Revisi Bab I melanjutkan bab 2 √ √ Bimbingan dan revisi bab 2 √ √ Melanjutkan Bab 2 dan mencari teori √ √

(10)

minimal 3 dan menyimpulkan nya

Bab 3 metode dan Objek penelitian √ √

Revisi Bab 3 √

Melanjutkan Bab 4 mengolah data √ √

Revisi Bab 4 melanjutkan bab 5 √

Bab 5 kesimpulan √

Gambar

Tabel 1.2  Waktu Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Melihat lokasi dan jenis tembakau yang diusahakan di Ngadirejo serta pengalaman dalam mengamati pengolahan tembakau di daerah penghasil tembakau rakyat yang

menggunakan masker daun pepaya dan daun jambu biji oleh Wulandari, Maya (2014) dengan hasil pengurangan jerawat pada kulit wajah yang menggunakan masker daun

Penelitian ini juga menunjukkan hasil yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, yang menjelaskan bahwa proporsi gizi buruk pada anak balita lebih banyak ditemukan pada

 Greške u stijenci kućišta ventila čija je duljina jednaka duljini najveće dopustive pukotine mogu se smatrati pukotinama iz razloga što je kod njih broj ciklusa do nastanka

Meskipun tampak belum memenuhi kriteria pemeliharaan preventif yang baik, tetapi keadaan seperti ini (mesin baru yang mahal, sehingga tidak dibeli atau susah mencari tipe yang

Model siklus belajar Predict – Discuss- Explain – Observe – Discuss – Explain (PDEODE) dalam penelitian ini adalah model siklus belajar dengan menyajikan peristiwa sains

Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk mengganti variabel kreativitas iklan dengan variabel lainnya, hal ini dikarenakan hasil pengujian menunjukkan bahwa

Tursiops aduncus diketahui sebagai lumba-lumba hidung botol yang habitatnya di daerah pantai dengan kedalaman mencapai 30 m dengan kondisi air yang hangat.Spesies ini bisa