ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARANGLEWAS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika
Oleh :
RENA KUSUMANINGRUM 1001060101
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa SMP Negeri 2 Karanglewas. Pada penelitian ini hanya diteliti tentang kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan model Miles and Huberman yang meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan kesimpulan (verification / conclusion drawing). Dalam penelitian ini siswa dikelompokan ke dalam tiga kategori, yaitu siswa berkemampuan rendah, sedang dan tinggi. Masing-masing kelompok dipilih tiga responden untuk keperluan wawancara. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa siswa dengan kemampuan komunikasi pada kelompok rendah kurang mampu dalam memenuhi ketiga indikator kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis, siswa dengan kemampuan komunikasi pada kelompok sedang maksimal memenuhi dua indikator yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika dan menyatakan peristiwa sehari – hari kedalam bahasa dan simbol matematika. Siswa dengan kemampuan komunikasi kelompok tinggi mampu menguasai ketiga indikator kemampuan komunikasi secara tertulis.
MOTTO
“ Tidak ada kesuksesan yang bisa dicapai seperti membalikan telapak tangan “
Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh Allah
bersama orang-orang yang sabar.
( QS Al-Baqarah : 153)
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan
petunjuk.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
1. Bapakku dan ibuku tercinta yang selalu memberikan semangat dan
motivasi yang kuat agar aku bisa melewati semua rintangan.
Terimakasih untuk cinta, kasih sayang, doa, air mata dan
pengorbanannya selama ini.
2. Adikku Rano Kusuma Wardhana yang selalu memberikan doa dan
semangatnya, terimakasih selalu menjadi tempat berbagi keluh
kesahnya teteh.
3. Terimakasih kepada keluarga dan temen-teman yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, terimakasih selalu memberikan semangat
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena
hanya dengan limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga pada
kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan tugas membuat laporan penelitian
dengan sebaik-baiknya. Laporan penelitianini ditulis sebagai realisasi untuk
memenuhi Tugas Akhir Skripsi, sekaligus diajukan kepada Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Program Studi Matematika Universitas Muhammadiyah
Purwokerto untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini
berkat bantuan dari berbagai pihak, maka perkenankanlah penulis menyampaikan
rasa terimakasih dan penghargaan yang setulus – tulusnya kepada :
1. Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H., M.H, Rektor Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
2. Drs. Ahmad M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto beserta staf, atas segala
kebijaksanaan, perhatian dan pemberian kesempatan hingga peneliti selesai
studi.
3. Ibu Erni Widiyastuti S.Si., M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan
Pembimbing I yang selalu membimbing dan memberikan arahan selama
penyusunan skripsi ini disela-sela kesibukannya.
4. Bapak Anton Jaelani S.Pd., M.Pd dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta arahan dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Kepala Sekolah beserta guru dan seluruh staf SMP Negeri 2 Karanglewas,
terimakasih atas semua kepercayaan yang telah diberikan.
6. Ibu Cisilia Sutini S.Pd, guru matematika SMP Negeri 2 Karanglewas,
terimakasih atas bimbingan, motivasi dan saran – saran yang telah diberikan.
7. Teman-teman seperjuangan, matematika angkatan 2010 dan semua pihak
yangtidak bisa disebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak
langsung telah memberikan bantuan dan semangat selama penyusunan skripsi
ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi
semua pihak serta menambah wawasan berfikir baik bagi penulis sendiri maupun
pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Purwokerto, Februari 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN... iv
ABSTRAK ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB IIKAJIAN TEORI A. Analisis ... 6
B. Kemampuan Komunikasi Matematis ... 6
C. Pokok Bahasan Fungsi ... 10
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 12
B. Fokus Penelitian ... 12
D. Subyek ... 12
E. Prosedur Penelitian ... 13
F. Teknik Pengumpulan Data ... 14
G. Teknik Analisis Data ... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 19
1. Metode Penentuan Obyek ... 19
2. Analisis Data ... 20
a. Data Reduction (Reduksi Data) ... 20
b. Data Display (Penyajian Data) ... 23
c. Conclusion Drawing/ Verivication (Kesimpulan) ... 97
B. Pembahasan ... 103
C. Temuan – Temuan ... 113
BAB VPENUTUP A. Simpulan ... 115
B. Saran ... 117
DAFTAR PUSTAKA ... 118
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Pengelompokan siswa ... 26
Tabel 4.2 Hasil Triangulasi Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa ... 91
Tabel 4.3 Hasil Kesimpulan Kemampuan Komunikasi Matematis
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 2 ...24
Gambar 4.2 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 2 ...25
Gambar 4.3 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 2 ...26
Gambar 4.4 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 2 ...27
Gambar 4.5 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 2 ...27
Gambar 4.6 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 2 ...28
Gambar 4.7 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 2 ...29
Gambar 4.8 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 2 ...30
Gambar 4.9 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 2 ...31
Gambar 4.10 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 3 ...32
Gambar 4.11 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 3 ...33
Gambar 4.12 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 3 ...34
Gambar 4.13 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 3 ...35
Gambar 4.14 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 3 ...37
Gambar 4.15 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 3 ...38
Gambar 4.16 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 3 ...39
Gambar 4.17 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 3 ...40
Gambar 4.18 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 3 ...41
Gambra 4.19 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 4 ...42
Gambar 4.20 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 4 ...43
Gambar 4.21 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 4 ...44
Gambar 4.23 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 4 ...45
Gambar 4.24 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 4 ...46
Gambar 4.25 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 4 ...47
Gambar 4.26 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 4 ...48
Gambar 4.27 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 4 ...49
Gambar 4.28 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 5 ...50
Gambar 4.29 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 5 ...50
Gambar 4.30 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 5 ...51
Gambar 4.31 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 5 ...52
Gambar 4.32 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 5 ...53
Gambar 4.33 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 5 ...54
Gambar 4.34 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 5 ...55
Gambar 4.35 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 5 ...56
Gambar 4.36 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 5 ...57
Gambar 4.37 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 7 ...59
Gambar 4.38 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 7 ...60
Gambar 4.39 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 7 ...61
Gambar 4.40 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 7 ...62
Gambar 4.41 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 7 ...62
Gambar 4.42 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 7 ...63
Gambar 4.43 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 7 ...64
Gambar 4.44 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 7 ...65
Gambar 4.45 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 7 ...66
Gambar 4.47 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 8 ...68
Gambar 4.48 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 8 ...68
Gambar 4.49 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 8 ...69
Gambar 4.50 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 8 ...70
Gambar 4.51 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 8 ...71
Gambar 4.52 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 8 ...71
Gambar 4.53 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 8 ...72
Gambar 4.54 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 8 ...73
Gambar 4.55 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 1 ...74
Gambar 4.56 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 1 ...75
Gambar 4.57 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 1 ...76
Gambar 4.58 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 1 ...77
Gambar 4.59 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 1 ...79
Gambar 4.60 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 1 ...80
Gambar 4.61 Jawaban Responden 7 Soal Nomor 1 ...81
Gambar 4.62 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 1 ...81
Gambar 4.63 Jawaban Responden 9 Soal Nomor 1 ...82
Gambar 4.64 Jawaban Responden 1 Soal Nomor 6 ...83
Gambar 4.65 Jawaban Responden 2 Soal Nomor 6 ...84
Gambar 4.66 Jawaban Responden 3 Soal Nomor 6 ...84
Gambar 4.67 Jawaban Responden 4 Soal Nomor 6 ...85
Gambar 4.68 Jawaban Responden 5 Soal Nomor 6 ...86
Gambar 4.69 Jawaban Responden 6 Soal Nomor 6 ...87
Gambar 4.71 Jawaban Responden 8 Soal Nomor 6 ...89
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A ...120
1. Silabus ...121
2. Soal Kemampuan Komunikasi ...126
3. Pedoman Penilaian ...128
4. Pedoman Penskoran ...132
5. Kisi-kisi Wawancara ...134
LAMPIRAN B ...136
1. Daftar Nilai Tes Kemampuan Komunikasi ...137
2. Transkip Wawancara ...138
3. Jawaban Siswa ... 177
4. Foto Dokumentasi Tes ...196
5. Foto Wawancara ...197
6. Daftar Nilai UAS ...202
LAMPIRAN C ...204
1. SK Judul ...205
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai
peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seiring dengan peranan pentingnya, matematika juga mempunyai
keterkaitan dengan ilmu pengetahuan lainnya. Matematika diberikan
kepada siswa dimulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, sehingga
matematika mempunyai banyak kemampuan untuk membekali siswa.
Melalui pembelajaran matematika siswa mulai diajarkan untuk memiliki
kemampuan berpikir logis, kritis, analisis, sistematis serta kemampuan
bekerja sama dalam suatu kelompok.
Dalam NCTM (2000) dijelaskan bahwa matematika mempunyai
lima kemampuan mendasar yang merupakan standar kemampuan
matematika yaitu pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan
bukti (reasoning and proof), komunikasi (communication), koneksi
(connection) serta representasi (representation). Berdasarkan standar
kemampuan yang ditentukan, pembelajaran matematika tidak hanya
dituntut untuk menyampaikan materi dan menerima materi, tetapi harus
mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk mencapai keberhasilan
Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika yang
ditetapkan kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 diungkapkan bahwa
kompetensi lulusan dalam bidang studi matematika adalah mengusung
adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam
bidang matematika. Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 setara
dengan proses ilmiah, oleh karena itu kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik berbasis
pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Permendikbud No. 81 A tahun 2013 dijelaskan bahwa proses
pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik terdiri dari mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi (mengolah informasi)
dan mengkomunikasikan.
Kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam standar proses
pembelajaran kurikulum 2013 adalah kemampuan komunikasi, sedangkan
dalam NCTM standar kemampuan siswa salah satunya adalah kemampuan
komunikasi matematis siswa. Hal ini diperkuat dalam Peraturan Mentri
Pendidikan dan Budaya No. 64 tahun 2013 dipaparkan bahwa dalam
kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan
mengkomunikasikan gagasan matematika dengan jelas. Salah satu tujuan
yang harus dicapai dalam pembelajaran matematika adalah kemampuan
siswa mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tebel, diagram atau
Menurut NCTM (2000) komunikasi merupakan salah satu tujuan
pengajaran dan belajar matematika serta menilai pengetahuan siswa,
karena komunikasi merupakan bagian penting bagi siswa untuk
mengungkapkan hasil pemikiran mereka secara lisan atau tertulis.
Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan
yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa. Kemampuan komunikasi
matematis erat kaitannya dengan merepresentasikan ide matematika dan
simbol yang penting untuk diaplikasikan dalam pemecahan permasalahan
matematika.
Pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 mulai dilaksanakan
SMP Negeri 2 Karanglewas pada tahun ajaran baru 2014/ 2015, sedangkan
tahun sebelumnya masih menggunakan pembelajaran berdasarkan KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Pada saat ini kelas yang
menggunakan kurikulum 2013 hanya kelas VII dan VIII, sedangkan untuk
kelas IX masih menggunakan KTSP. Kurikulum 2013 baru diterapkan
sehingga guru masih belajar dan masih merasa kebingungan dalam
mengimplementasikannya. Hal ini yang membuat guru merasa
kebingungan dalam melakukan penilain kemampuan matematis siswa
terutama kemampuan komunikasi matematisnya.
Adanya keterkaitan pentingnya kemampuan komunikasi matematis
siswa dengan pembelajaran pada kurikulum 2013 dalam bidang studi
matematika, dan belum adanya penelitian tentang analisis kemampuan
mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa.
Kemampuan komunikasi matematis siswa harus diketahui, karena hal ini
bisa membantu guru untuk merancang pembelajaran yang tepat
berdasarkan kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki siswa. Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis kemampuan
komunikasi matematis siswa SMP Negeri 2 Karanglewas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Karanglewas
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dijelaskan, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Karanglewas
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Dapat mengetahui kemampuan komunikasi matematis yang
dimilikinya dalam pembelajaran matematika.
2. Bagi Guru
Sebagai acuan terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan,
meningkatkan pembelajaran sesuai dengan kemampuan komunikasi
matematis yang dimiliki siswa.
3. Bagi Sekolah
Sebagai pertimbangan untuk melaksanakan kebijakan peningkatan
BAB II KAJIAN TEORI
A. Analisis
Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2009). Analisis
adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi
komponen-komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen,
hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu
keseluruhan yang padu (Komaruddin, 1978). Dalam hal ini, analisis adalah
kegiatan berupa proses mengamati sesuatu dengan memilah, mengurai,
membedakan dan mengelompokan menurut kriteria tertentu untuk mengetahui
gambaran secara terperinci tentang keadaan, kemampuan, keterampilan dan
lain-lain dari obyek yang diteliti.
B. Kemampuan Komunikasi Matematis
Komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang atau
lebih, dan di dalam prosesnya terjadi pertukaran informasi untuk mencapai
kita untuk berkomunikasi. Oleh karena itu komunikasi merupakan
suatu sarana yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dalam berbagi
informasi.
Hal ini yang membuat komunikasi sebagai proses penting tidak hanya
dalam kehidupan, tapi juga dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar.
Salah satunya adalah dalam pembelajaran matematika. Menurut Ontario
Ministry of Education (2005) komunikasi adalah proses yang sangat penting
dalam pembelajaran matematika, karena melalui komunikasi, siswa
merenungkan, memperjelas dan memperluas ide, pemahaman, dan argumen
mereka tentang matematika. Matematika juga merupakan alat komunikasi yang
sangat kuat, teliti, dan tidak membingungkan. Komunikasi ide-ide, gagasan
pada operasi atau pembuktian matematika banyak melibatkan kata-kata,
lambang matematis, dan bilangan. Banyak persoalan ataupun informasi
disampaikan dengan bahasa matematika, misalnya menyajikan persoalan atau
masalah ke dalam model matematika yang dapat berupa diagram, persamaan
matematika, grafik, ataupun tabel. Mengkomunikasikan gagasan dengan
matematika lebih praktis, sistematis, dan efisien (Shadiq, 2009). Dalam
Kurirukum 2013 juga sudah dijelaskan bahwa dalam kompetensi dasar
diharapkan peserta didik memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan
matematika dengan jelas.
Menurut NCTM (2000) disebutkan bahwa standar kemampuan
komunikasi matematis adalah : 1) kemampuan siswa dalam menjelaskan dan
ataupun lisan, 2) kemampuan siswa untuk merepresentasikan gambar, grafik,
atau diagram ke dalam ide matematika, 3) menggunakan bahasa/ notasi
matematika secara tepat dalam berbagai ide matematika. Menurut LACOE
(Los Angeles County Office of Education) (dalam Mahmudi, 2009) dijelaskan
bahwa siswa seharusnya mempunyai kemampuan komunikasi matematis yang
beragam, diantaranya : 1) merefleksi dan merefleksikan pemikiran tentang
ide-ide matematika, 2) menghubungkan bahasa sehari-hari dengan bahasa
matematika yang menggunakan simbol-simbol, 3) menggunakan keterampilan
membaca, mendengarkan, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide
matematika, dan 4) menggunakan ide-ide matematika untuk membuat dugaan
yang meyakinkan.
Berdasarkan indikator yang sudah dijelaskan oleh NCTM (2000) dan
LACOE (dalam Mahmudi, 2009) di atas, maka dalam penelitian ini indikator
yang digunakan adalah :
1) Menghubungkan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika;
dalam hal ini siswa mampu menjelaskan ide-ide matematika dan mampu
menyajikan data dalam bentuk gambar, tabel atau grafik dan sebaliknya.
Contoh soal :
Diketahui himpunan A = {1, 2, 3, 4} dan himpunan B = {2, 4, 6, 8}. Relasi yang menghubungkan himpunan A ke himpunan B adalah “faktor dari”.
Nyatakan relasi dari A ke B dengan diagram panah.
Jawab : A faktor dari B
1 2
2) Menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa atau simbol matematika;
yaitu siswa dapat menyatakan permasalahan ke dalam model matematika
dalam bentuk tertulis.
Contoh soal :
Dalam suatu permainan yang menggunakan sandi dimana permainannya
adalah menebak kata. Jika sandi itu didasarkan pada korespondensi
satu-satu antara himpunan angka {0, 1, 2, 3, 4} dan kata BUNDA, dan
permainan itu ditemukan sandi 134. Kata apakah yang harus ditebak dalam
permainan tersebut?
Jawab :
0 1 2 3 4
B U N D A
Jadi, kata yang harus ditebak adalah UDA
3) Memberikan penjelasan, ide, konsep atau situasi matematika dengan
bahasa sendiri dalam bentuk tertulis yaitu siswa dapat memberikan
gagasan dan siswa mampu menyimpulkan ide-ide matematis.
Contoh soal : Dari relasi yang ditunjukkan pada diagram
panah di samping, apakah relasi tersebut
merupakan fungsi dari himpunan A ke
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
komunikasi matematis adalah kemampaun siswa berkomunikasi matematika
dalam bentuk lisan dan tertulis. Komunikasi tertulis dapat berupa penggunaan
kata-kata, gambar, tabel, dan sebagainya yang menggambarkan proses berpikir
siswa. Komunikasi tertulis juga menggambarkan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dan pembuktian matematika. Komunikasi lisan dapat
berupa penjelasan secara verbal suatu gagasan matematika berupa interaksi
antar siswa dalam pembelajaran matematika.
C. Materi Fungsi
Dalam kurikulum 2013 salah satu pokok bahasan pada pembelajaran
matematika SMP adalah fungsi. Pokok bahasan ini diajarkan pada kelas VIII
semester ganjil.
Kompetensi Inti
KI 1 :
KI 2 :
KI 3 :
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun percaya diri
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah kongkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori
Kompetensi Dasar
1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung
jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah
2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan keterkaitan pada matematika
serta memiliki rasa percaya diri pada daya dan kegunaan matematika.
2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya
teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari
3.5 Menyajikan fungsi dalam berbagai bentuk relasi, pasangan beruut, rumus
fungsi, tabel, grafik, dan diagramnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian
deskriptif-kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara mengumpulkan
data-data berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka (Moleong, 2007).
Pada penelitian ini akan menjelaskan dan mengungkapkan kemampuan
komunikasi matematis siswa.
B. Fokus Penelitian
Untuk memperjelas fokus penelitian dikarenakan luasnya
permasalahan, pada penelitian ini dibatasi hanya pada kemampuan
komunikasi matematis siswa secara tertulis yaitu dengan soal uraian, dan
wawancara tentang kemampuan komunikasi matematis siswa.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 2
Karanglewas, Kabupaten Banyumas, pada semester ganjil tahun ajaran 2014/
2015.
D. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive
sampling. Teknik ini adalah pengambilan data yang menggunakan
mempunyai kemampuan komunikasi matematis. Cara pengambilan subyek
ini dilakukan dengan melakukan tes sehingga diambil 3 siswa yang
mempunyai kemampuan tinggi, 3 siswa yang mempunyai kemampuan sedang
dan 3 siswa yang mempunyai rendah.
E. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Menentukan sekolah yang akan digunakan sebagai tempat penelitian
yaitu SMP Negeri 2 Karanglewas.
2. Membuat instrumen soal
Instrumen soal yang diberikan kepada siswa adalah soal berbentuk uraian
yang mengandung indikator kemampuan komunikasi matematis siswa
dan indikator dari materi.
3. Membuat pedoman wawancara
Pedoman wawancara ini akan digunakan sebagai acuan dalam
memberikan beberapa pertanyaan ketika proses wawancara berlangsung
untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa.
4. Melaksanakan tes
Soal diujikan kepada kelas penelitian, dimana soal tersebut sudah
memenuhi kriteria seluruh indikator komunikasi matematis siswa dan
indikator materi. Jika sudah diujikan kepada kelas penelitian selanjutnya
peneliti akan menganalisis hasilnya untuk mengetahui kemampuan
5. Memilih subyek penelitian yang akan diwawancarai
Pemilihan subyek dilakukan dengan teknik purposive sampling. Subyek
atau responden yang akan diwawancarai berjumlah 9 responden, 3
responden dari kelompok rendah, 3 responden dari kelompok sedang, dan
3 responden dari kelompok tinggi.
6. Wawancara
Selain melakukan uji tes, peneliti juga menggunakan tes wawancara
untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa. Obyek
wawancara adalah sembilan siswa yang sudah melaksanakan uji tes
kemampuan komunikasi matematis dan dikelompokkan berdasarkan
kemampuannya.
7. Menganalisis hasil penelitian
Setelah melakukan tes, wawancara dan disertai dengan pengambilan
dokumentasi. Peneliti melakukan kesimpulan analisis terhadap
kemampuan komunikasi matematis siswa secara tertulis.
8. Menyusun hasil penelitian berdasarkan hasil yang didapatkan.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Tes
Tes yaitu teknik yang digunakan sebagai upaya memperoleh data
primer tentang kemampuan komunikasi matematis siswa. Tes yang
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud
tertentu oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang melakukan
wawancara dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban
atas pernyataan yang diajukan (Moleong, 2007). Wawancara digunakan
digunakan untuk mengetahui hal-hal yang mendalam dari pihak
terwawancara atau responden. Teknik pengumpulan data ini adalah
laporan tentang diri sendiri atau keyakinan pribadi.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur. Dalam melakukan wawancara terstruktur, peneliti
harus menyiapkan pedoman untuk wawancara yang digunakan untuk
acuan dalam memberikan pertanyaan kepada responden. Pengumpulan
data dalam penelitian ini dapat menggunakan alat bantu seperti tape
recorder, handicam dan lain sebagainya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental yang lainnya. Dokumentasi merupakan pelengkap dari tes
dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2009). Jadi bisa
dikatakan bahwa dokumentasi dalam penelitian sangat penting.
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto selama penelitian, video,
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
analisis selama pelaksanaan penelitian dilapangan. Analisis selama
pelaksanaan ini menggunakan konsep yang dikemukakan oleh Miles and
Huberman. Konsep ini melakukan analisis data secata interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Dalam melakukan
penelitian, yang akan dianalisis datanya yaitu data reduct, data display,
dan conclusion drawing/ verivication (Sugiyono, 2009).
Langkah-langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
Gambar 1.1 Komponen dalam analisis data (intractive model) Sumber : Miles and Huberman dalam Sugiyono, 2009
Conclusions : Drawing/ verifying
Data
Display Data
Collection
Berikut ini penjelasan tentang analisis data :
1) Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu peneliti melakukan reduksi data untuk merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting sehingga
memberikan gambaran yang lebih jelas. Reduksi data dalam penelitian
ini adalah dengan cara mengelompokan siswa yang berkemampuan
sama berdasarkan jawaban tes yang telah dilakukan yaitu kelompok
rendah, kelompok sedang dan kelompok tinggi kemudian diambil 3
responden dari masing – masing kelompok, dengan demikian data
yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas.
2) Data Display (Penyajian Data)
Langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Tujuannya adalah
mempermudah dan memahami yang terjadi saat penelitian
berlangsung dan menggambarkan hasil penelitiannya. Penyajian data
dalam penelitian ini adalah data yang sudah didapatkan dibuat bagan
serta uraian singkat sehingga mempermudah peneliti dalam
melanjutkan langkah selanjutnya.
Dalam penyajian data langkah selanjutnya yaitu melakukan
triangulasi, triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai teknik dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti
melakukan pengecekan data dengan triangulasi, maka sebenarnya
berbagai sumber data. Dalam penelitian ini dilakukan triangulasi
teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik yaitu dengan
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda, misalkan data yang diperoleh dengan tes, lalu dicek dengan
wawancara serta dokumentasi. Triangulasi sumber sendiri mengecek
data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Apabila
menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan
diskusi lebih lanjut kepada sumber yang lain untuk memastikan data
yang dianggap benar, bisa saja data tersebut dianggap benar karena
pandangan orang berbeda-beda.
3) Conclusion Drawing/ Verivication
Proses conclusion drawing/ verivication adalah proses penelitian
untuk menarik kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan data kemudian
dapat disusun dengan cara mendeskripsikan hasil tes, dan wawancara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Metode Penentuan Obyek
a. Fokus Penelitian
Pada penelitian ini dibatasi hanya pada kemampuan
komunikasi matematis siswa secara tertulis yaitu dengan soal uraian,
dan wawancara tentang kemampuan komunikasi matematis siswa
secara tertulis.
b. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian tes kemampuan komunikasi matematis siswa ini
dilaksanakan di SMP Negeri 2 Karanglewas, Banyumas. Tes yang
diberikan pada subjek penelitian adalah tes materi fungsi. Bentuk tes
yang diberikan adalah tes bentuk uraian yang berjumlah 8 butir soal.
Pelaksanaannya dilaksanakan pada classmeeting atau hari-hari setelah
Ujian Akhir Semester (UAS) berlangsung.
Tes kemampuan komunikasi ini dilaksanakan pada tanggal
18 Desember 2014 di kelas penelitian yaitu kelas VIII D yang
berjumlah 34 siswa, tetapi pada saat pelaksanaan tes hanya 30 siswa
yang melaksanakan tes, sedangkan 4 siswa lainnya tidak berangkat
hari Jumat tanggal 19 Desember dan Sabtu tanggal 20 Desember
2014.
c. Subyek Penelitian
Subyek yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas kelas
VIII D yang berjumlah 34 siswa. Setelah dilakukannya tes, diambil 9
responden sebagai sampel dari masing – masing kelompok yaitu 3
responden dari kemampuan tinggi, 3 responden dari kemampuan
sedang dan 3 responden dari kemampuan rendah.
2. Analisis Data
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Berdasarkan data yang diambil peneliti merangkum hasil data
yang diperoleh selama penelitian. Tes kemampuan komunikasi
matematis yang dilakukan pada kelas VIII D yang berjumlah 34 siswa
dikelompokan menjadi 3 kelompok berdasarkan tingkat
kemampuannya. Kelompok tersebut yaitu kelompok berkemampuan
tinggi, berkemampuan sedang dan berkemampuan rendah.
Cara menentukan kelompoknya yaitu berdasarkan rata-rata nilai dan
standar deviasinya, yaitu :
̅
∑=
Sedangkan untuk standar deviasinya sendiri adalah
SD =
√
∑(
∑)
√
(
)
√
√
Berdasarkan perhitungan rata – rata nilai dan nilai standar deviasinya
maka kemampuan siswa dibagi menjadi :
Kemampuan siswa tinggi :
Mean + SD ≤ X ≤ 100
58,021 + 15,259 ≤ X ≤ 100
73,28 ≤ X ≤ 100
Kemampuan siswa sedang :
Mean –SD ≤ X < Mean + SD
58,021 - 15,259 ≤ X < 58,021 + 15,259
42,762 ≤ X < 73,28
Kemampuan siswa rendah :
0 ≤ X < Mean – SD
0 ≤ X < 58,021 - 15,259
Tabel 4.1
Pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan komunikasi
KELOMPOK SISWA KETERANGAN
Siswa Berkemampuan
Terlihat dari Tabel 4.1 di atas berdasarkan pengelompokan
dari 30 siswa dalam kelas VIII D didapatkan 4 siswa dengan
dengan kemampuan tinggi. Masing-masing kelompok diambil 3
responden untuk mewakili gambaran dari masing-masing kelompok.
Tiga responden yang diambil dari kelompok rendah adalah SAS
sebagai Responden 1, LNA sebagai Responden 2 dan TB sebagai
Responden 3. Tiga responden yang diambil dari kelompok
kemampuan sedang adalah DP sebagai Responden 4, TH sebagai
Responden 5 dan VCA sebagai Responden 6. Untuk kelompok
kemampuan tinggi diambil tiga responden yaitu ND sebagai
Responden 7, FI sebagai Responden 8 dan LS sebagai Responden 9.
b. Data Display (Penyajian Data)
1) Indikator 1
Indikator pertama dari kemampuan komunikasi matematis
siswa secara tertulis adalah menggambarkan indikator kemampuan
komunikasi matematis yaitu menghubungkan gambar, tabel, grafik
a) Soal nomor 2
(1) Jawaban siswa kelompok rendah
Jawaban siswa yang berasal dari kelompok rendah
disajikan dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 4.1
Jawaban Responden 1 Soal Nomor 2
Responden 1 menjawab bahwa daerah asal adalah
(-2, -1, 0, 1, 2) sedangkan untuk daerah kawan Responden
1 menyatakan daerah kawannya adalah (0, 1, 2, 3, 4) serta
daerah hasilnya adalah (0, 1, 4). Hasil jawaban Responden Diagram di bawah ini menunjukkan pemetaan (fungsi) f dari himpunan P ke Q.
Tentukan :
a. Daerah asal (domain)
b. Daerah kawan (kodomain)
c. Daerah hasil (range)
P f Q
-2 -1 0 1 2
1 kurang tepat karena Responden 1 menunjukan himpunan
daerah asal, daerah kawan dan daerah hasil tidak
menggunakan kurung kurawal. Ketika dilakukan
wawancara, Responden 1 telihat ragu-ragu dan kurang
bisa menjelaskan letak domain dan kodomain dengan
jelas, sedangkan untuk daerah hasilnya, Responden 1
menjelaskan bahwa daerah hasil adalah bilangan pada
daerah kawan yang terkena panah dari daerah asal. Hal ini
menunjukan Responden 1 belum mampu menghubungkan
gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.
Gambar 4.2
Jawaban Responden 2 Soal Nomor 2
Responden 2 menjawab dengan kurang tepat
karena jawaban untuk daerah hasilnya masih salah.
Berdasarkan soal tersebut yang merupakan daerah hasil
adalah {0, 1, 4} tetapi Responden 2 menjawab {2, 3}.
Ketika dilakukan wawancara, Responden 2 dapat
menunjukan daerah asal dan daerah kawan pada gambar,
tetapi ketika menjelaskan daerah hasil Responden 2
bilangan pada kodomain yang tidak dikenai panah.
Responden 2 merasa yakin dengan jawabannya. Hal ini
menunjukan bahwa Responden 2 kurang memahami
daerah hasil pada gambar diagram panah. Hal ini
menunjukan Responden 2 belum mampu sepenuhnya
menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide
matematika.
Gambar 4.3
Jawaban Responden 3 Soal Nomor 2
Responden 3 menjawab dengan tepat, bahwa
daerah asal adalah {-2, -1, 0, 1, 2} sedangkan untuk daerah
kawan Responden 3 menyatakan daerah kawannya adalah
{0, 1, 2, 3, 4} serta daerah hasilnya adalah {0, 1, 4}.
Ketika dilakukan wawancara, Responden 3 dapat
menjelaskan daerah asal maupun daerah kawannya.
Responden 3 juga menjelaskan bahwa daerah hasil yang
kawan. Hal ini menunjukan Responden 3 mampu
menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide
matematika.
(2) Jawaban siswa kelompok sedang
Jawaban siswa yang berkemampuan sedang disajikan
Gambar 4.4
Jawaban Responden 4 Soal Nomor 2
Gambar 4.4 menunjukan jawaban dari Responden
4. Responden 4 menjawab daerah asal dan daerah kawan
dengan benar, tetapi untuk daerah hasilnya jawabannya
masih salah karena Responden 4 menjawab {2, 3}. Ketika
dilakukan wawancara, Responden 4 dapat menjelaskan
daerah asal dan daerah kawan berdasarkan jawabannya,
sedangkan untuk daerah hasilnya Responden 4
menjelaskan memilih 2 dan 3 karena angka tersebut tidak
memiliki pasangan pada daerah kawan. Ketika ditanya
lebih lanjut Responden 4 belum memahami cara mencari
daerah asal karena masih merasa bingung. Hal ini
menunjukan Responden 4 belum mampu sepenuhnya
menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide
matematika.
Gambar 4.5
Gambar 4.5 menjelaskan gambar dari Responden
5. Responden 5 menjawab dengan kurang tepat karena
Responden 5 tidak menggunakan kurung kurawal dalam
menjawab daerah asal, daerah kawan maupun daerah hasil.
Responden 5 menjawab daerah asal yaitu (-2, -1, 0, 1, 2)
sedangkan daerah kawannya (0, 1, 2, 3, 4). Untuk daerah
hasil, Responden 5 menjawab dengan menyebutkan
pasangan berurutannya yaitu (-2,4), (-1,1), (0,0), (1,1),
(2,4). Hal ini membuktikan Responden 5 belum
sepenuhnya memahami soal dan bisa menjawabnya.
Ketika diwawancarai, Responden 5 dapat menjelaskan
daerah asal, daerah hasil serta menyebutkan bahwa daerah
asalnya berasal dari gambar yang berpasangan dan
dihubungkan oleh anak panah. Hal ini menunjukan
Responden 5 belum mampu menghubungkan gambar,
tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.
Gambar 4.6
Jawaban Responden 6 Soal Nomor 2
Gambar 4.6 menunjukan hasil jawaban
daerah asal adalah {-2, -1, 0, 1, 2} sedangkan untuk daerah
kawan Responden 6 menyatakan daerah kawannya adalah
{0, 1, 2, 3, 4} serta daerah hasilnya adalah {0, 1, 4}.
Ketika dilakukan wawancara, Responden 6 dapat
menjelaskan daerah asal maupun daerah kawannya.
Responden 6 juga menjelaskan bahwa daerah hasil yang
didapatnya merupakan bilangan yang dikenai anak panah
pada daerah kawan. Hal ini menunjukan bahwa Responden
6 dapat menjelaskan hal-hal yang diketahui melalui
gambar.
(3) Jawaban siswa kelompok tinggi
Jawaban siswa yang berkemampuan tinggi disajikan dalam
gambar sebagai berikut :
Gambar 4.7
Jawaban Responden 7 Soal Nomor 2
Terlihat dari Gambar 4.7 Responden 7 menjawab
dengan tepat, bahwa daerah asal adalah {-2, -1, 0, 1, 2}
sedangkan untuk daerah kawan Responden 7 menyatakan
daerah kawannya adalah {0, 1, 2, 3, 4} serta daerah
Responden 7 kurang memahami daerah hasil. Ketika
dilakukan wawancara, Responden 7 dapat menjelaskan
daerah asal maupun daerah kawannya, tetapi ketika ditanya
tentang daerah hasil Responden 7 hanya diam dan
mengatakan bahwa dia tidak mengetahui bagaimana cara
mencari daerah hasil. Hal ini menunjukan Responden 7
belum mampu sepenuhnya menghubungkan gambar, tabel,
grafik kedalam ide-ide matematika.
Gambar 4.8
Jawaban Responden 8 Soal Nomor 2
Terlihat dari jawabannya Responden 8 menjawab
dengan tepat, bahwa daerah asal adalah {-2, -1, 0, 1, 2}
sedangkan untuk daerah kawan responden menyatakan
daerah kawannya adalah {0, 1, 2, 3, 4} serta daerah
hasilnya adalah {0, 1, 4}. Ketika dilakukan wawancara,
Responden 8 dapat menjelaskan daerah asal maupun
daerah kawannya. Responden 8 juga menjelaskan bahwa
daerah hasil yang didapatnya merupakan bilangan yang
menunjukan Responden 8 mampu menghubungkan
gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.
Gambar 4.9
Jawaban Responden 9 Soal Nomor 2
Responden 9 menjawab dengan tepat, bahwa
daerah asal adalah {-2, -1, 0, 1, 2} sedangkan untuk daerah
kawan Responden 9 menyatakan daerah kawannya adalah
{0, 1, 2, 3, 4} serta daerah hasilnya adalah {0, 1, 4}.
Ketika dilakukan wawancara, Responden 9 dapat
menjelaskan daerah asal maupun daerah kawannya.
Responden 9 juga menjelaskan bahwa daerah hasil yang
didapatnya merupakan bilangan yang dikenai anak panah
pada daerah kawan. Hal ini menunjukan Responden 9
mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam
ide-ide matematika.
b) Soal nomor 3
Diketahui A = {0, 1, 2, 3, 4, 5} dan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
Suatu relasi fungsi dari himpunan A ke B didefinisikan
dengan f(x) = x + 1. Nyatakan fungsi tersebut dalam diagram
(1) Jawaban siswa kelompok rendah
Jawaban siswa yang berkemampuan rendah disajikan
dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 4.10
Jawaban Responden 1 Soal Nomor 3
Gambar 4.10 menunjukan jawaban Responden 1
dari soal yang mengandung indikator komunikasi
matematis yang berasal dari siswa yang berkemampuan
rendah. Responden 1 tidak menyebutkan hal – hal yang
diketahui dan hal – hal yang ditanyakan pada jawabannya.
Responden 1 juga tidak menjelaskan langkah-langkah
untuk dapat mengambar diagram Cartesius tersebut. Dalam
gambar tersebut, Responden 1 hanya menggambarkan
pada diagram Cartesius dan memasangkan bilangan 1
dengan 1, 2 dengan 2 dan seterusnya tanpa menjelaskan
proses jawabannya. Ketika dilakukan wawancara,
Responden 1 sudah memahami soal dengan perintah
membuat diagram Cartesius, Responden 1 menjelaskan
himpunan daerah asal dan kawan pada soal yang telah
diketahui. Responden 1 hanya memasangkan setiap
anggota pada daerah asal dengan daerah kawan tanpa
menggunakan rumus fungsi yang ada pada soal. Hal ini
terjadi karena Responden 1 tidak dapat memahami cara
menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah
hasilnya. Terlihat dari jawaban Responden 1 bahwa dia
kurang memahami materi dari fungsi. Hal ini menunjukan
Responden 1 belum mampu menghubungkan gambar,
tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.
Gambar 4.11
Jawaban Responden 2 Soal Nomor 3
Gambar 4.11 adalah jawaban dari Responden 2
dengan kemampuan rendah. Responden 2 menggambarkan
diagram Cartesius dalam jawabannya, tetapi diagram
Cartesiusnya masih kurang tepat. Responden 2 hanya
menuliskan himpunan X yaitu daerah asal dan himpunan R
diagram Cartesius dimana bilangan 1 dipasangkan dengan
1, 2 dipasangkan dengan 2, dan seterusnya. Ketika
dilakuka wawancara, Responden 2 menjelaskah bahwa
Responden 2 hanya memasangkan bilangan pada daerah
asal ke daerah kawan. Responden 2 tidak menggunakan
rumus fungsi yang diketahui pada soal. Responden 2
benar-benar tidak mengetahui bagaimana cara
menggunakan rumus fungsi untuk mendapatkan daerah
hasil sehingga diagram Cartesius yang dibuatnya masih
salah. Hal ini menunjukan bahawa Responden 2 tidak
memahami materi fungsi dengan baik sehingga Responden
2 tidak dapat menjawab soal dengan tepat. Hal ini
menunjukan Responden 2 belum mampu menghubungkan
gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.
Gambar 4.12
Terlihat dari Gambar 4.12 Responden 3 menjawab
dengan jawaban yang kurang tepat. Responden 3 tidak
menyebutkan hal – hal yang diketahui dan hal – hal yang
ditanyakan pada jawabannya. Responden 3 dapat
menjawab tetapi jawaban tersebut masih salah. Terlihat
Responden 3 sama sekali tidak menguasai materi tentang
membuat diagram Cartesius. Responden 3 membuat
gambar dengan cara sendiri, yaitu hanya memasangkan
daerah asal dan daerah kawan yang diketahui tanpa
menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah
hasilnya. Ketika dilakukan wawancara, Responden 3 dapat
menyebutkan hal – hal yang diketahui dan hal – hal yang
ditanyakan. Responden 3 menjelaskan jawabannya yaitu
hanya memasangkan anggota bilangan pada daerah asal
dengan anggota pada daerah kawan. Ketika ditanya tentang
rumus fungsi, Responden 3 masih kebingungan dalam
menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah hasil.
Hal ini menunjukan Responden 3 belum mampu
menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide
matematika.
(2) Jawaban siswa kelompok sedang
Jawaban siswa yang berkemampuan komunikasi sedang
Gambar 4.13
Jawaban Responden 4 Soal Nomor 3
Responden 4 menjawab dengan langkah yang
kurang tepat. Responden 4 tidak menyebutkan hal – hal
yang diketahui dan hal – hal yang ditanyakan pada
jawabannya bahkan tidak menjelaskan proses jawaban
untuk mendapatkan gambar diagram Cartesius tersebut.
Responden 4 dapat menjawab tetapi jawaban tersebut
masih salah. Terlihat Responden 4 sama sekali tidak
menguasai materi tentang membuat diagram Cartesius.
Responden 4 membuat gambar dengan cara sendiri, yaitu
hanya memasangkan daerah asal dan daerah kawan yang
diketahui tanpa menggunakan rumus fungsi. Ketika
dilakukan wawancara, Responden 4 dapat menyebutkan
hal – hal yang diketahui dan hal – hal yang ditanyakan.
Responden 4 menjelaskan jawabannya yaitu hanya
memasangkan anggota bilangan pada daerah asal dengan
anggota pada daerah kawan. Ketika ditanya tentang rumus
fungsi, Responden 4 masih kebingungan dalam
menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah hasil.
menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide
matematika.
Gamabar 4.14
Jawaban Responden 5 Soal Nomor 3
Gambar 4.14 berasal dari jawaban Responden 5
yaitu siswa dengan kemampuan sedang. Terlihat dari
gambar tersebut Responden 5 hanya menjawab hal-hal
yang diketahui dan hal-hal yang ditanyakan tetapi
Responden 5 tidak membuat diagram Cartesius dengan
lengkap. Ketika dilakukan wawancara, Responden 5
mengaku belum selesai mengerjakan soal karena
kekurangan waktu. Ketika ditanya untuk mengerjakan soal
ulang, Responden 5 dapat menjelaskan dengan jelas proses
jawaban yang tepat dan cara membuat grafik yang benar.
Responden 5 dapat menggunakan rumus fungsinya untuk
mendapatkan daerah hasil. Hal ini menunjukan Responden
5 mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam
Gambar 4.15
Jawaban Responden 6 Soal Nomor 3
Gambar 4.15 merupakan jawaban dari Responden
6. Responden 6 menjawab soal dengan menggambar
diagram Cartesius walaupun diagram Cartesiusnya masih
keliru. Kekeliruan Responden 6 adalah dalam
menempatkan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5 pada gambar. Dalam
jawabannya Responden 6 menuliskan proses untuk
mendapatkan daerah hasil dengan menggunkan rumus
fungsi. Hal ini membuktikan Responden 6 dapat menjawab
soal tersebut walaupun masih salah dalam gambarnya.
Ketika dilakukan wawancara Responden 6 dapat
memahami soal dan menjawab dengan benar, dan
menjelaskan proses jawabnnya tetapi untuk gambarnya
masih salah. Responden 6 mengaku kurang memahami
cara membuat diagram Cartesius dengan benar dan kurang
teliti dalam mengerjakannya. Hal ini menunjukan
Responden 6 kurang mampu menghubungkan gambar,
(3) Jawaban siswa kelompok tinggi
Jawaban siswa yang berkemampuan tinggi disajikan dalam
gambar sebagai berikut :
Gambar 4.16
Jawaban Responden 7 Soal Nomor 3
Gambar 4.16 merupakan hasil jawaban dari
Responden 7. Responden 7 menjawab soal dengan
menggambar diagram Cartesius walaupun diagram
Cartesiusnya masih keliru. Responden 7 hanya
memasangkan bilangan 1 dengan 1, 2 dengan 2 dan
seterusnya. Ketika dilakukan wawancara Responden 7
dapat memahami soal dan menjawab dengan benar,
Responden 7 mengaku hanya memasangkan anggota pada
daerah asal dengan anggota pada daerah kawan, tanpa
menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah
hasilnya. Hal ini menunjukan bahawa Responden 7 belum
menunjukan Responden 7 belum mampu menghubungkan
gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.
Gambar 4.17
Jawaban Responden 8 Soal Nomor 3
Gambar 4.17 menunjukan jawaban dari
Responden 8. Responden 8 dapat menjawab soal dengan
menggambarkan diagram Cartesius tetapi jawaban tersebut
masih salah karena kurang jelas. Terlihat Responden 8
mencari daerah hasil atau f(x) dengan menggunakan rumus
fungsi, tetapi ketika dalam gambar Responden 8 kurang
jelas dalam menggambarkan diagram Cartesiusnya.
Terlihat dari gambar, Responden 8 seperti memasangkan
bilangan 1 dengan 1, 2 dengan 1, 2 dengan 2 dan
seterusnya, tetapi Responden 8 juga terlihat menarik garis
dari angka 0. Ketika diwawancarai, Responden 8 dapat
menjelaskan proses jawabannya dan dapat menerangkan
gambar diagram Cartesius yang benar. Hal ini menunjukan
bahwa Responden 8 memahami cara menggambar diagram
Cartesius tersebut serta menunjukan Responden 8 mampu
menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide
matematika.
Gambar 4.18
Jawaban Responden 9 Soal Nomor 3
Gambar 4.18 merupakan hasil jawaban dari
Responden 9. Responden 9 tidak menyebutkan hal – hal
yang diketahui dan hal – hal yang ditanyakan pada
jawabannya. Responden 9 dapat menjawab tetapi jawaban
tersebut masih salah. Terlihat Responden 9 sama sekali
tidak menguasai materi tentang membuat diagram
Cartesius. Responden 9 membuat gambar dengan cara
sendiri, yaitu hanya memasangkan daerah asal dan daerah
kawan yang diketahui tanpa menggunakan rumus fungsi.
Ketika dilakukan wawancara, Responden 9 dapat
menyebutkan hal – hal yang diketahui dan hal – hal yang
ditanyakan. Responden 9 menjelaskan jawabannya yaitu
hanya memasangkan anggota bilangan pada daerah asal
dengan anggota pada daerah kawan. Ketika ditanya tentang
menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah hasil.
Hal ini menunjukan Responden 9 belum mampu
menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide
matematika.
c) Soal nomor 4
(1) Kemampuan Rendah
Jawaban siswa yang berkemampuan rendah disajikan
dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 4.19
Jawaban Responden 1 Soal Nomor 4
Responden 1 menjawab dengan menggambarkan
diagram panah tetapi mengisinya dengan bilangan. Hal ini
menunjukan bahwa Responden 1 benar-benar tidak dapat
memahami masalah pada soal nomor 1, karena Responden
1 tidak menyinggung sama sekali tentang himpunan Ayah
maupun Anak yang diketahui dalam soal pada jawabannya.
Ketika dilakukan wawancara, Responden 1 mengetahui
Pak Mahir mempunyai anak bernama Budi. Pak Ridwan mempunyai dua anak bernama Alex dan Rini. Pak Rudi mempunyai seorang anak bernama Suci.
bahwa pada soal nomor 4 perintahnya adalah membuat
diagram panah. Responden 1 sudah bisa membuat diagram
panah tetapi masih kebingungan dalam menerapkan
permaslaahannya pada diagram panah tersebut. Hal ini
menunjukan Responden 1 belum mampu menghubungkan
gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.
Gambar 4.20
Jawaban Responden 2 Soal Nomor 4
Responden 2 menjawab dengan caranya sendiri
tetapi jawabannya masih salah. Responden 2 hanya
menuliskan himpunan ayah yang dipasangkan dengan
himpunan anak tanpa menggunakan diagram. Hal tersebut
membuktikan bahwa Responden 2 kurang memahami
bagaimana cara membuat diagram panah. Ketika
diwawancarai Responden 2 menjelaskan bahwa
mengetahui gambar dari diagram panah tetapi masih
kebingungan dalam membuat diagram panah pada
permasalahan nomor 4. Hal ini terjadi karena Responden 2
benar-benar belum memahami cara menyelesaikan
masalah. Jawaban di atas menunjukan Responden 2 belum
mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam
Gambar 4.21
Jawaban Responden 3 Soal Nomor 4
Terlihat dari Gambar 4.21 Responden 3
menjawab dengan menggambarkan diagram panah tetapi
mengisinya dengan bilangan. Hal ini menunjukan bahwa
Responden 3 benar-benar tidak dapat memahami masalah
pada soal nomor 4, karena Responden 3 tidak
menyinggung sama sekali tentang himpunan Ayah maupun
Anak dalam jawabannya. Ketika dilakukan wawancara,
Responden 3 mengetahui bagaimana cara membuat
diagram panah fungsi tetapi belum bisa
mengaplikasikannya dalam permasalahan nomor 4. Hal ini
menunjukan Responden 4 belum mampu menghubungkan
gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.
(2) Jawaban siswa kelompok sedang
Jawaban siswa yang berkemampuan sedang disajikan
dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 4.22
Jawaban Responden 4 Soal Nomor 4
Responden 4 tidak menjawab karena tidak
diagram panah dan masih merasa kebingungan. Ketika
diwawancarai, Responden 4 sudah dapat memahami
masalah, dan mengetahui hal yang ditanyakan yaitu
membuat diagram panah. Responden 4 menjawab belum
mengetahui bagaimana cara menjawab soal tersebut dan
merasa kebingungan karena merasa belum bisa
menyelesaikan soal tersebut. Hal ini menunjukan
Responden 4 belum mampu menghubungkan gambar,
tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.
Gambar 4.23
Jawaban Responden 5 Soal Nomor 4
Terlihat dari Gambar 4.23, Responden 5 menjawab
dan menggambar diagram panah tetapi jawabannya kurang
tepat. Terlihat dari jawabannya, sebenarnya Responden 5
bisa menggambar diagram panah, tetapi masih terlihat
kurang rapi dalam menggambarnya. Ketika diwawancarai,
Responden 5 sudah memahami diagram panah, tetapi
Responden 5 menganggap diagram panah ini adalah
diagram panah fungsi sehingga hanya memasangkan satu
menunjukan Responden 5 belum mampu menghubungkan
gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.
Gambar 4.24
Jawaban Responden 6 Soal Nomor 4
Terlihat dari Gambar 4.24 Responden 6 menjawab
dengan menggambar diagram panah tetapi jawabnnya
kurang tepat karena himpunan anak menjadi daerah asal,
seharusnya yang menjadi daerah asal adalah himpunan
ayah berdasarkan soal tersebut. Terlihat dari gambar di
atas, Responden 6 sebenarnya sudah menjawab dengan
tepat pada gambar yang berada disebelah kiri. Ketika
dilakukan wawancara, Responden 6 menjelaskan bahwa
daerah asalnya adalah himpunan anak sedangkan daerah
kawannya merupakan himpunan Ayah. Setelah ditanya
apakah yakin dengan jawabannya Responden 6 merasa
yakin, dan setelah disuruh menjelaskan hubungan dari
diagram yang telah dibuatnya Responden 6 baru
menyadari bahwa dia salah dalam meletakkan daerah asal
dan daerah hasilnya. Ketika ditanya alasan Responden 6
merasa yakin dan tidak mengecek kembali jawabannya.
Hal ini menunjukan Responden 6 belum mampu
menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide
matematika.
(3) Jawaban siswa kelompok tinggi
Jawaban siswa yang berkemampuan tinggi disajikan dalam
gambar sebagai berikut :
Gambar 4.25
Jawaban Responden 7 Soal Nomor 4
Gambar 4.25 merupakan gambar dari jawaban
Responden 7. Responden 7 menjawab dengan benar
tentang gambar pada diagram panah tersebut. Responden 7
menempatkan himpunan ayah sebagai daerah asal dan
himpunan anak sebagai daerah kawan. Ketika dilakukan
wawancara, Responden 7 dapat menjelaskan hasil
jawabannya tentang diagram panah tersebut. Hal ini
menunjukan bahwa Responden 7 sudah memahami soal
dan dapat menggambar diagram panah. Hal ini
menunjukan Responden 7 mampu menghubungkan
Gambar 4.26
Jawaban Responden 8 Soal Nomor 4
Gambar 4.26 merupakan jawaban dari Responden
8. Responden 8 menjawab dengan menggambar diagram
panah tetapi jawabnnya kurang tepat karena himpunan
anak menjadi daerah asal, seharusnya yang menjadi daerah
asal adalah himpunan ayah berdasarkan soal tersebut.
Terlihat dari gambar di atas sebenarnya Responden 8
sudah menggambarkan diagram panah dengan tepat pada
gambar sebelah kiri tetapi Responden 8 mengganti
jawabannya dengan gambar yang berada di sebelah kanan.
Hal ini menunjukan bahwa Responden 8 masih merasa
ragu dan kurang yakin dalam menjawab soal. Ketika
dilakukan wawancara, Responden 8 menjelaskan bahwa
daerah asalnya adalah himpunan anak sedangkan daerah
kawannya merupakan himpunan Ayah. Setelah ditanya
apakah yakin dengan jawabannya Responden 8 merasa
yakin, dan setelah disuruh menjelaskan hubungan dari
menyadari bahwa dia salah dalam meletakkan daerah asal
dan daerah hasilnya. Ketika ditanya alasan Responden 8
menjawab seperti itu adalah karena Responden 8 sudah
merasa yakin dan tidak mengecek kembali jawabannya.
Hal ini menunjukan Responden 8 mampu menghubungkan
gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika tetapi
kurang teliti.
Gambar 4.27
Jawaban Responden 9 Soal Nomor 4
Responden 9 menjawab soal nomor 4 dengan
jawaban yang tepat dan benar. Responden 9 menempatkan
himpunan Ayah kedalam daerah asal dan himpunan anak
kedalam daerah kawan. Ketika dilakukan wawancara,
Responden 9 dapat menjelaskan hasil jawabannya. Hal ini
menunjukan Responden 9 mampu menghubungkan
gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.
d) Soal nomor 5
Suatu fungsi didefinisikan dengan rumus f(x) = 5 − 3x
dengan daerah asal X = {−3, −2, −1, 0, 1, 2, 3,4}. Buatlah
(1) Jawaban siswa kelompok rendah
Jawaban siswa yang berkemampuan rendah disajikan
dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 4.28
Jawaban Responden 1 Soal Nomor 5
Gambar 4.28 menunjukan jawaban dari Responden
1. Pada soal nomor 5 Responden 1 hanya menjawab
hal-hal yang diketahui dari soal tersebut. Terlihat dari
jawabannya Responden 1 belum memahami soal dengan
baik. Ketika dilakukan wawancara, Responden 1 tidak
memahami cara mengerjakan soal nomor 5 sehingga
Responden 1 tidak menjawabnya. Hal ini menunjukan
Responden 1 belum mampu menghubungkan gambar,
tabel, grafik kedalam ide-ide matematika.
Gambar 4.29
Jawaban Responden 2 Soal Nomor 5
Gambar 4.29 menunjukan jawaban dari
tidak menjawab soal. Ketika diwawancarai, Responden 2
mengaku tidak mengetahui bagaimana cara menyelesaikan
persoalan nomor 5. Hal ini menunjukan bahwa Responden
2 tidak dapat memahami masalah pada soal nomor 5. Hal
ini menunjukan Responden 2 belum mampu
menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide
matematika.
Gambar 4.30
Jawaban Responden 3 Soal Nomor 5
Gambar 4.30 menunjukan jawaban dari
Responden 3, Responden 3 hanya menyebutkan hal-hal
yang diketahui dan ditanyakan dalam lembar jawabnya.
Terlihat dari gambar di atas Responden 3 tidak membuat
tabel fungsi sesuai dengan perintah pada soal nomor 5
tetapi hampir membuat tabel fungsi walaupun baru
membuat garis. Ketika dilakukan wawancara, Responden 3
mengaku tidak mengetahui cara mengerjakan soal nomor 5
tentang tabel fungsi. Hal ini menunjukan Responden 3
belum mampu menghubungkan gambar, tabel, grafik
kedalam ide-ide matematika.
(2) Jawaban siswa kelompok sedang
Jawaban siswa yang berkemampuan sedang, disajikan
dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 4.31
Jawaban Responden 4 Soal Nomor 5
Gambar 4.31 menunjukan hasil jawaban dari
Responden 4, Responden 4 hanya menjawab pasangan
berurutan dari fungsi yang tersebut. Responden 4 bahkan
tidak menuliskan tentang tabel fungsi. Ketika
diwawancarai, Responden 4 tidak mengetahui tentang
tebel fungsi sehingga tidak menjawab soal. Hal ini
menunjukan Responden 4 belum mampu menghubungkan
Gambar 4.32
Jawaban Responden 5 Soal Nomor 5
Gambar 4.32 menunjukan gambar Responden 5.
Responden 5 dapat menjawab dan membuat tabel fungsi.
Responden 5 juga menjabarkan proses mencari daerah
hasilnya, tetapi jawaban Responden 5 masih keliru ketika
menggunakan rumus fungsi untuk mencari daerah
hasilnya. Rumus fungsi yang digunakan adalah f(x)=5-3x.
Responden 5 menjawab jika x=(-3) maka f(x)=5-3 x (-3) =
2 x (-3) = -6 dan berlaku selanjutnya. Hal tersebut
menunjukan bahwa Responden 5 sudah bisa membuat
tabel fungsi tetapi masih ada kesalahan dalam proses
mencari jawaban atau daerah hasilnya. Ini bisa
dikarenakan faktor tidak teliti dalam mengerjakan soal.
Ketika diwawancarai, Responden 5 meyakini hasil
jawabannya. Hal ini menunjukan Responden 5 mampu
menghubungkan gambar, tabel, grafik kedalam ide-ide