• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI

MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA

SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN

TINGKIR

SALATIGA TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

Niswatur Rokhmah

-

-

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)

iii

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI

MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA

SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN

TINGKIR

SALATIGA TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

Niswatur Rokhmah

-

-

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(4)

iv Prof. Dr. H. Budiharjo, M.Ag.

Dosen IAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan FTIK IAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka

naskah skripsi mahasiswa:

Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Salatigauntuk ditujukandalam sidang munaqasyah. Demikian nota pembimbing

ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, September

Pembimbing,

Prof. Dr. H. Budiharjo, M.Ag.

NIP.

KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Tentara Pelajar No. SalatigaTelp. ( )

(5)

v

PENGESAHAN

Judul Skripsi

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI

STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP

SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN

Oleh

NISWATUR ROKHMAH NIM: - -

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

KetuaPenguji : Dra. Nur Hasanah, M. Pd.

SekretarisPenguji : Prof. Dr. H. Budiharjo, M. Ag.

Penguji I : Muh. Hafidz, M. Ag.

Penguji II : Dra. Sri Suparwi

Salatiga, September

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd.

NIP.

KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Tentara Pelajar No. SalatigaTelp. ( )

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Niswatur Rokhmah

NIM : - -

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat

dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini diikuti atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, September Penulis

(7)

vii MOTO

ِالل ِمْيِثَس َِْف ٌَُيَف ِىْهِعْنا ِةَهَط َِْف َجَرَخ ْنَي

َعِجْرَي ََّتَح

“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah sehingga

ia kembali”

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

. Ibuku (Maidah) dan ayahku (Saechudin) yang sangat saya cintai, sebagai

wujud baktiku padanya yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan

doanya bagi penulis.

. Saudara-saudaraku tersayang, Abdul Aziz, S. N. Azizah, M. Fathur Rozaq,

Abdul Latif, M. Syafiq Ghozali, Dan Durrotul Baricha, yang selalu

mendoakan dan memberikan dukungan.

. Qisamudin Idrus yang selalu memberikan motivasi dan Do‟a.

. Bapak Prof. Dr. H. Budiharjo, M. Ag. yang selalu membimbing dan

memotivasi penulis.

. Kepada keluarga besar Ponpes. Nurul Asna, khususnya bapak K.H. Nasafi,

M. Pd. I. dan ibu Nyai Asfiyah selaku pengasuh Ponpes. Nurul Asna yang

telah banyak mencurahkan ilmunya.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadiran Allah SWT.yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi

guna memperoleh gelar kesarjanaan pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,

Nabi muhammad SAW. yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan

ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal

hidup kita di dunia dan di akhirat kelak.

Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan

sebaik-baiknya.Bagi penulis, penyusunan skripsi inimerupakan tugas yang tidak ringan.

Penulis banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyususnan skripsi

ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya

skripsi dapat etrselesaikan,tentunya karena beberapa pihak yang membantu

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga

. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

. Ibu Rukhayati,M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI

. Bapak Prof. Dr. H. Budiharjo, M. Ag.selaku dosen pembimbing yang telah

(10)

x

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam

penulisan skripsi ini.

. Segenap bapak dan ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi

Pendidikan Agama Islam.

. Drs. Hj. Ety Rustyati, selaku kepala SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian

sekolah yang beliau pimpin.

. Ibu Romzatun, S. Ag. selaku guru pamong dalam penelitian, dan Bapak/Ibu

guru dan karyawan SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga yang telah

membantu penulis selama melakukan penelitian di sekolah tersebut.

. Murid-murid kelas VIII SMP Islam Sudirman Tingkir Salatigayang telah

membantu penulis melakukan penelitian.

. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, do‟a dan

dukungandemi keberhasilan penulis.

.Kakak-kakak dan adik-adik tersayang yang selalu mendukung dan

mendoakan.

.M. Minanul Aziiz yang telah ikhlas meluangkan waktunya untuk membantu

penulis.

.Teman seperjuangan, PAI , yang selama ini telah berjuang bersama.

.Sahabat-sahabat tercinta dan teman-temanyang tidak bisa disebut satu persatu.

.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

(11)

xi

Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal

mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di

dunia maupun di akhirat.

Penulisan dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang

membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.Akhirnya

penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembanca

pada umumnya.

Salatiga, September

Penulis

Niswatur Rokhmah

(12)

xii ABSTRAK

Purwanti, Niswatur Rokhmah. . “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI “INDEX CARD MATCH”

PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA

TAHUN PELAJARAN Pembimbing: Prof. Dr. H.

Budiharjo, M. Ag

Kata kunci: peningkatan prestasi belajar PAI, strategi index card match

Terkait dengan mutu pendidikan pada mata pelajaran PAI, khususnya pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), sampai saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan, demikian juga yang terjadi di SMP Islam Sudirman Tingkir. Hal ini disebabkan oleh kurangnya efektifitas pembelajaran, serta kurang variasinya strategi yang digunakan oleh guru, yang hanya menggunakan strategi lama. Berdasarkan surve yang peneliti lakukan di SMP Islam Sudirman Tingkir, strategi yang digunakan guru hanya metode ceramah dan siswa diminta mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru. Sehingga siswa merasa tidak nyaman dan bosan.Hal ini yang menyebabkan kesulitannya siswa saat menghadapi ulangan, sehingga nilai yang dihasilkan kurang dari KKM (ketuntasan kriteria minimum) yang telah ditentukan. Hipotesis Tindakan, penggunaan strategiindex card match dapat meningkatkan prestasi belajar PAI dalam mengajar materi hukum tentang hewan sebagai sumber makanan pada siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman tingkir Salatiga Tahun Pelajaran .

Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian PTK.Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.Dalam penelitian ini, kelas yang berisi murid dijadikan obyek penelitian, maka siswa yang berada di kelas tersebut adalah sebagai populasi yang diteliti.Tahap-tahap dalam Penelitian Tindak Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, yaitu:Tahap Rencana (Planning), Tahap Tindakan (Action), Tahap Pengamatan (Observation), Tahap Analisi dan Refleksi (Reflection). Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindak ini adalah:Silabus,Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Soal pre test dan post test, Lembar observasi. Deskripsi siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi pada setiap siklusnya.

(13)

xiii

DAFTAR ISI

SAMPUL...i

HALAMAN BERLOGO ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ...v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ...viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ...xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ...xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ...

B.Rumusan Masalah ...

....

C.Tujuan Penelitian...

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

. Hipotesis Tindakan ...

. Indikator Keberhasilan ...

E. Manfaat Penelitian

. Secara Teoritik ...

. Secara Praktis ...

F. Definisi Operasional ...

(14)

xiv BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

. Pengertian Prestasi Belajar ... . Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... . Prinsip-prinsip Belajar ... . Tujuan Belajar ... . Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... B. Pembelajaran PAI

. Pengertian PAI

. Fungsi dan Tujuan PAI... . Ruang Lingkup PAI... . Standar Kompetensi PAI ... . Materi Pelajaran PAI Kelas VIII ... C. Prestasi Belajar PAI ... D. Strategi Pembelajaran

. Pengertian Strategi ... . Pengertian Pembelajaran... . Strategi Pembelajaran... E. StrategiIndex Card Match

. Pengertian Strategi Index Card Match ... . Langkah-langkah Index Card Match ... . Kelebihan Index Card Match ... . Kekurangan Index Card Match ... F. Strategi Index Card Match dalam Pembelajaran PAI ... BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

(15)

xv

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian

. Siklus I ... . Siklus II ... . Siklus III ... B. Pembahasan Hasil Penelitian

. Data Ketuntasan Siklus I ... . Data Ketuntasan Siklus II ... . Data Ketuntasan Siklus III ... . Data Peningkatan Jumlah Siswa Mencapai KKM Per Siklus ... . Data Peningkatan Jumlah Siswa Mencapai KKM Antar

Siklus... BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Daftar Nilai Kelas VIII ...

Tabel Data Guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga...

Tabel Karakteristik Siswa Kelas VIII ...

Tabel Data prestasi siswa siklusI ...

Tabel Data prestasi siswa siklus II ...

Tabel . Data prestasi siswa siklus III ...

Tabel Data Ketuntasan Siklus I ...

Tabel Hasil penngamatan guru siklus I ...

Tabel hasil pengamatan siswa siklus I ...

Tabel data ketuntasan siswa siklus II ...

Tabel hasil pengamatan guru siklus II ...

Tabel hasil pengamatan siswa siklus II ...

Tabel data ketuntasan siswa siklus III ...

Tabel hasil pengamatan guru siklus III ...

Tabel hasil pengamatan siswa siklus III...

Tabel data peningkatan siswa mencapai KKM ...

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman sekolah SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Gambar pre test

Gambar penerapan strategiindex card match

Gambar mempresentasikan soal dan jawaban

Gambar post test

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I RencanaPelaksanaan pembelajaran pada siklus I

Lampiran RencanaPelaksanaan pembelajaran pada siklus II

Lampiran Rencana Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III

Lampiran Pre test dan post test siklus I (soal dan jawaban)

Lampiran Pre test dan post test siklus II (soal dan jawaban)

Lampiran Pre test dan post test siklus II (soal dan jawaban)

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus III

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus III

Lampiran Contoh Kartu Kata (index card match)

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu upaya untuk memajukan negara ialah dengan meningkatkan

kualitas pendidikan di negara ini. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan sendiri

secara umum memiliki arti, daya upaya memajukan bertumbuhnya budi pekerti

(kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak (IKIP Semarang,

). Karena bangsa yang maju tidak hanya cerdas pemikirannya, melainkan

memiliki budi pekerti yang luhur dan sehat jasmani dan rohani. Dan itu semua

bisa tercapai dengan adanya pendidikan yang baik.

Berbicara mengenai pendidikan, guru, peserta didik, dan kurikulum

merupakan tiga komponen utama pendidikan. Berdasarkan ketiga komponen

tersebut guru yang dinilai sebagai satu faktor yang paling penting, karena ditangan

para gurulah proses belajar mengajar dilaksanakan. Selain itu guru sebagai

seorang pendidik memiliki tugas utama mengajar dan mencerdaskan peserta didik

(Jumali, dkk. ). Berarti guru ikut bertanggung jawab terhadap nilai-nilai

yang diajarkan termasuk nilai-nilai budi pekerti dan kepribadian yang manusiawi.

Pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai budi pekerti terdapat pada

pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam sendiri memiliki pengertian

usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak

selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama

Islam, serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun

(20)

Oleh karena itu, pendidikan agama Islam bertujuan menumbuhkan pola

kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak,

penalaran, perasaan, dan indera. Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan

manusia dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi,

jasmaniah, ilmiah, maupun bahasanya (secara perorangan maupun secara

berkelompok). Dasar untuk semua itu adala firman Alla SWT. dalam QS.

Al-Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan

matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam” (QS.

Al-An‟am ).

Pendeknya, dengan memberi pendidikan agama kepada anak-anak dan

pemuda–pemuda, berarti menanamkan karakter yang baik dan iman yang kuat

yang sangat diperlukannya kalau sudah menjadi dewasa nanti pada generasi yang

mendatang entah dia akan menjadi pahlawan pembangunan ataukah dia akan

menjadi pahlawan perjuangan disegala medan (Zainal, ).

Karena pendidikan tanpa adanya budi pekerti yang berlandaskan agama

akan menjadi pribadi yang tidak baik. Terlebih ketika menjadi seorang tokoh di

masyarakat yang banyak orang percaya akan kepemimpinannya. Jika tidak

memiliki iman dan budi pekerti yang baik, akan menjadi pemimpin yang dzalim

dan menyengsarakan rakyatnya. Sehingga perlu setiap anak yang nantinya

menjadi penerus bangsa mendapatkan pendidikan agama Islam untuk membekali

(21)

Sebagai mana dalam firman Allah SWT. dalam Surah At-Taubah:

Artinya:“tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa

orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk

memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali

kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (Depag, : ).

Dari ayat di atas jelas, bahwa manusia tidak hanya diperintahkan untuk

berperang, tetapi juga diperintahkan untuk menuntut ilmu. Khususnya ilmu

agama, karena dengan berilmu agama manusia memiliki karakter yang baik.

Sehingga dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki bekal untuk menghadapi

problem-problem yang ada di dunia. Begitu juga untuk bekal di akhirat. Karena

amal-amal yang manusia butuhkan di akhirat dapat diperoleh dengan ilmu agama

yang diaplikasikan di dunia.

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran yang

ada di Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Madrasah Tsanawiyah (MTS)

diberikan sejak sekolah dasar sampai menengah atas. Pelajaran PAI berhubungan

dengan segala aspek agama Islam yang sebagai wadah bagi peserta didik untuk

mempelajari lebih dalam tentang agama Islam. Dan mampu mengembangkan dan

(22)

Terkait dengan mutu pendidikan pada mata pelajaran PAI, khususnya pada

jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), sampai saat ini masih jauh dari apa

yang diharapkan, demikian juga yang terjadi di SMP Islam Sudirman Tingkir.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya efektifitas pembelajaran, serta kurang

variasinya strategi yang digunakan oleh guru, yang hanya menggunakan strategi

lama. Berdasarkan surve yang peneliti lakukan di SMP Islam Sudirman

Tingkir, strategi yang digunakan guru hanya strategi ceramah dan siswa diminta

mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru. Sehingga siswa merasa

tidak nyaman dan bosan. Hal ini yang menyebabkan kesulitannya siswa saat

menghadapi ulangan, sehingga nilai yang dihasilkan kurang dari KKM

(ketuntasan kriteria minimum) yang telah ditentukan.

Agar pembelajaran PAI dapat mencapai suatu keberhasilan dan sasaran

yang tepat, guru harus mempergunakan banyak strategi waktu mengajar. Variasi

strategi mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian anak,

mudah diterima anak, dan kelas menjadi hidup (Roestiyah, ).

Menyikapi permasalahan diatas, penulis beranggapan bahwa penggunaan

strategi pembelajaran tipe index card match (mencari pasangan) menjadi salah

satu pilihan yang dapat digunakan dalam pembelajaran PAI. Strategi tersebut

diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan semangat peserta didik dalam

proses pembelajaran serta pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak

membosankan. Karena peserta didik akan beranggapan proses pembelajaran itu

adalah sebuah permainan yang menarik. Melalui strategi index card match

(23)

prestasi belajar peserta didik akan meningkat. Impelementasi strategi tersebut

adalah guru akan membagikan kartu yang masing-masing anak mendapatkan

kartu yang berbeda, kemudian peserta didik diminta mencari pasangan yang

sesuai dengan perintah guru.

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, permasalahan yang menjadi

fokus dalam penelitian ini adalah UPAYA PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA

SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN

PELAJARAN .

B. Rumusan Masalah

Apakah penggunaan strategi index card match dalam pembelajaran PAI

materi hukum tentang hewan sebagai sumber makanan dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa pada kelas VIII SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Tahun Pelajaran ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui penggunaan strategi index card match dalam

pembelajaran PAI materi hukum tentang hewan sebagai sumber makanandapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada kelas VIII SMP Islam Sudirman

Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran .

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

. Hipotesis Tindakan

Penggunaan strategi index card match dapat meningkatkan prestasi

(24)

kelas VIII SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran

.

. Indikator Keberhasilan

Penerapan strategi index card match ini dikatakan efektif apabila

indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan

penulis adalah ada peningkatan prestasi belajar (nilai) pre test dan post test

secara berkelanjutan dari siklus pertama ke siklus ke dua dan seterusnya.

E. Manfaat Penelitian

. Secara Teoritik

Dapat memberikan konstribusi bagi pengembangan pendidikan pada

umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam

yang diperoleh dari lapangan.

. Secara Praktis

a. Bagi siswa, dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

b. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk

memperkenalkan pembelajaran PAI melalui penerapan strategi index card

match.

c. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah

dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan mutu pendidikan khususnya

(25)

F. Definisi Operasional

Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan

pemahaman serta agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap judul di atas, maka

dijelaskan di bawah ini:

. Upaya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia upaya memiliki definisi

usaha; ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan,

mencari jalan keluar, dsb) (Depdiknas, : ). Usaha yang dimaksud

disini adalah usaha atau cara untuk yang dilakukan untuk bisa meningkatkan

prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam.

. Peningkatan

Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang kemasukan imbuhan

pe-an. Kata “tingkat” sendiri memiliki arti tinggi rendahnya martabat

(kedudukan, jabatan, kemajuan, peradapan, dsb) pangkat, derajat, taraf kelas

(Depdiknas, : ). Sehingga ketika dimasuki imbuhan pe-an menjadi

kata Peningkatan, yang memiliki arti proses, cara, perbuatan meningkatkan

(usaha, kegiatan, dsb) (Depdiknas, ).

Jadi yang dimaksud disini yaitu usaha seseorang untuk mendapatkan

hasil yang baik dari hasil sebelumnya, dengan peraturan yang telah

ditentukan.

. Prestasi Belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Definisi

(26)

dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb) (Depdiknas, : ).

Belajarberusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdiknas, ).

Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan

nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

. Pendidikan

Pendidikan dari kata “didik” yang kemasukan imbuhan pe-an. Kata

didik sendiri memiliki arti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan,

pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan. Ketika sudah dimasuki imbuhan

pe-an menjadi pendidikan yang artinya proses pengubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan (Depdiknas, : ).

Pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari

kata “pais”, yang artinya anak, dan “again” diterjemahkan membimbing, jadi

paedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak. Sedangkan secara

terminologi, pendidikan adalah suatu kegiatan yang secara sadar dan

disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa

kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut

mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus menerus

(Ahmadi dan Uhbiyati, : - ).

Perlunya pendidikan dilakukan secara sadar dan disengaja, karena

pendidikan memiliki tujuan untuk menjadikan anak didik sebagai generasi

(27)

Jadi pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk

mencapai kedewasaan dan meningkatkan kualitas diri melalui pengajaran dan

pelatihan.

. Agama

Menurut M.A. Tihami dalam Syafaat, dkk. ( : ) Agama (Al-din)

menurut bahasa terdapat banyak makna, antara lain al-Tha’at (ketaatan),

al-Ibadat (ibadah), al-Jaza (pembalasan), al-Hisab (perhitungan). Sedangkan

dalam pengertian Syara‟,al-din (agama) ialah keseluruhan jalan hidup yang

ditetapkan Allah SWT. melalui lisan Nabi-Nya dalam bentuk

ketentuan-ketentuan (hukum). Agama itu dinamakan al-dinkarena manusia menjalankan

ajarannya berupa keyakinan (kepercayaan) dan perbuatan.

Menurut H. Syahrial Sain dalam Syafaat, dkk. ( : ) Agama adalah

aturan perilaku bagi umat manusia yang sudah ditentukan dan

dikomunikasikan oleh Allah SWT. melalui orang-orang pilihan-Nya yang

dikenal sebagai utusan-utusan, rasul-rasul, atau nabi-nabi. Agama

mengajarkan manusia untuk beriman kepada adanya keesaan, dan supremasi

Allah Yang Maha Tinggi dan berserah diri secara spiritual, mental, dan fisikal

kepada kehendak Allah, yakni pesan Nabi yang membimbing kepada

kehidupan dengan cara yang dijelaskan Allah.

Jadi agama yang dimaksud disini yaitu sebuah ajaran dari Allah SWT.

yang disampaikan melalui utusan-utusan, rasul-rasul, atau nabi-nabi agar

(28)

yang berhubungan dengan Tuhan, antara manusia dengan manusia, maupun

hubungan manusia dengan alam.

. Islam

Kata Islam berasal dari bentuk masdar

يا

َل

ْس

ِإ

-

ِه ُى

ْس

ُي

-

َه َى

ْس

َأ

yang

memiliki makna selamat (Ma‟arif, : ).

Islam itu sebenarnya adalah agama Allah yang diturunkan kepada para

Rasul/Nabi sejak Nabi Adam as. sampai kepada Nabi/Rasul Muhammad saw.,

yang berisi ajaran tentang tata hidup dan kehidupan umat manusia. Sehingga

umat manusia yang memeluk ajaran Islam akan selamat di kehidupan dunia

dan akhirat, dengan menjalankan semua ajaran-ajaran yang ada di dalamnya.

Apabila para Nabi/Rasul sebelum Nabi Muhammad saw. ajarannya

berwujud prinsip-prinsip (pokok-pokok) yang isi dan pelaksanaannya sesuai

dengan keadaan dan kebutuhan umat daerah tertentu, maka pada masa Nabi

Muhammad saw., prinsip-prinsip (pokok-pokok) ajaran disesuaikan dengan

keadaan dan kebutuhan umat secara keseluruhan dan berlaku pada masa dan

tempat.

Islam sebagai nama agama untuk masa sekarang adalah untuk nama

agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. sedangakan agama yang

sebelumnya sudah dibangsakan kepada nama daerah (negara) atau bangsa atau

pembawa agama (Ahmadi dan Uhbiyati, : - )

Sebagai mana dalam firman Allah SWT. dalam QS. Ali Imron:

(29)

Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.

Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab, kecuali

sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian

(yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap

ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”

(Depag, : ).

Dari ayat di atas jelas bahwa, Islam adalah agama yang diridhai Allah,

yaitu agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang berisi

pokok-pokok ajaran yang harus dilakukan sebagaimana bentuk penghambaan umat

manusia kepada Allah SWT sebagai Tuhan pencipta alam.

. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam menurut Sahilun A. Nasir yang dikutip dari

Syafaat, dkk. ( : ) adalah suatu usaha yang sistematis dan pragmatis

dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan cara sedemikian

rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi

bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran Islam itu benar-benar

dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya,

menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran, dan sikap mental.

Seperti yang telah dijelaskan di awal definisi pendidikan, maka

(30)

serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa untuk

membimbing dan mengajarkan pokok-pokok ajaran Islam kepada anak-anak

(peserta didik) agar kelak menjadi generasi bangsa yang islami dan

berakhlaqul karimah.

. Prestasi Belajar PAI

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan

kemampuan atau potensi dirinya dalam menerima dan memahami materi yang

telah diberikan kepadanya atau usaha siswa untuk mencapai tujuan yang

diharapkan (Sudjana, : ).

Sedangkan prestasi belajar PAI adalah hasil yang telah dicapai siswa

dengan kemampuan atau potensi dirinya dalam menerima dan memahhami

materi yang diberikan kepadanya atau usaha siswa untuk mencapai tujuan

yang diharapkan dalam materi pendidikan agama Islam.

. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluru dalam suatu

sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan

untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan

falsafah atau teori belajar tertentu (Majid, : ).

Jadi strategi pembelajaran adalah pendekatan yang digunakan untuk

menyukseskan proses belajar mengajar yang dibuktikan dengan tercapainya

(31)

. Index Card Match (Mencari Pasangan)

Index card match (mencari pasangan) adalah strategi yang cukup

menyenangkan yang digunakan untuk mengulangi materi yang telah

diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan

dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari

topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas

mereka sudah memiliki bekal pengetahuan (Zaini, : ).

Dalam strategi Index card match ini, menggunakan potongan kertas

yang telah berisi soal dan jawaban yang telah diacak. Langkah berikutnya,

dibagikan kepada semua siswa satu orang mendapatkan satu kartu.Setelah

semua mendapatkan, siswa diperintah untuk mencari pasangan

masing-masing dan dipresentasikan di depan kelas.

G. Metode Penelitian

. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian PTK. Penelitian

tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan

kegiatanyang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan.

Singkatnya, PTK merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan

bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada (Basrowi dan

(32)

Berdasarkan pemahaman terhadap penelitian tindakan sebagaimana

diuraikan di atas, secara sederhana PTK dapat diartikan sebagai penelitian

tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki

kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dalam hal ini

pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas,

tetapi lebih pada adanya aktivitas belajar dua orang atau lebih peserta didik

(Mulyasa, : ).

Jadi PTK adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru, sehingga mampu

menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi.

Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas adalah karena

peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Dalam penelitian ini, kelas

yang berisi murid dijadikan obyek penelitian, maka siswa yang berada di

kelas tersebut adalah sebagai populasi yang diteliti.

Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas

(33)

Skema Siklus Penelitian

. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman

Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran yang berjumlah siswa, terdiri

laki-laki dan perempuan. Peneliti memilih kelas VIII karena pada kelas

ini merupakan peralihan dari masa bermain yaitu kelas VII yang suasana

sekolah dasar masih melekat menuju masa belajar yang sesungguhnya, yaitu

kelas IX yang dimana merupaka kelas akhir dari jenjang sekolah menengah

pertama. Hal ini dilihat dari banyaknya siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Refleksi

Pengamatan Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS III

Pelaksanaan

?

(34)

Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran yang nilainya belum mencapai

ketuntasan kriteria minimum (KKM) PAI yaitu .

Berikut adalah daftar nilai kelas VIII SMP Islam Sudirman Tingkir

Tahun Pelajaran :

Tabel . Daftar Nilai Kelas VIII

Daftar Nilai Kelas VIII

No. Nama Nilai

. AD

. AM

. AY

. AA

. D

. DA

. HU

. IF

. KR

. MM

. MR

. MY

. NS

. NP

(35)

. SA

. S

. TY

. TH

. E

. AC

. FO

Jumlah siswa yang tuntas siswa/ ,

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari sejumlah siswa,

siswa atau , memperoleh nilai sesuai KKM dan siswa atau

, yang lain belum memenuhi KKM. Sementara yang diinginkan guru

adalah lebih dari siswa lainnya mencapai KKM.

Untuk itu, peneliti mencoba mencari suatu solusi yang dapat

memecahkan masalah tersebut sehingga prestasi belajar siswa kelas VIII

SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran dapat

meningkat.

. Langkah-langkah Penelitian

Tahap-tahap dalam Penelitian Tindak Kelas (PTK) terdiri dari

empat tahapan penting (Yanto, : ), yaitu:

(36)

) Membuat skenario atau konsep pembelajaran dengan penerapan

strategi index card match (silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

) Membuat kartu index terpisah (strategi index card match).

) Menyusun soal pre test dan post test.

) Membuat simulasi perbaikan.

b. Tahap Tindakan (Action)

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan

pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada

RPP dan tahap perencanaan.

c. Tahap Pengamatan (Observation)

Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

diamati, dicatat, dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan

balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama

pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Analisi dan Refleksi (Reflection)

Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan

penelitian. Tahap refleksi (reflection ), meliputi:

) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.

) Evaluasi hasil observasi

) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada

(37)

. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindak

ini adalah:

a. Silabus, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran kelas serta penelitian hasil belajar.

b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yaitu seperangkat

pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar

dan menyusun untuk tiap putaran, masing-masing rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) berisi standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator penyampaian hasil belajar, tujuan khusus,

kegiatan belajar mengajar, dan beberapa soal latian.

c. Soal pre test dan post test, yaitu tes tertulis digunakan untuk

mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan

pencapaian target kompetensi. Adapun pre test dilakukan diawal

pembelajaran dan post test diakhir pembelajaran.

d. Lembar observasi, untuk mengamati siswa dan guru selama

pembelajaran ilmu pendidikan agama Islam dengan strategi index card

macth berlangsung.

. Pengumpulan Data

Ada sejumlah strategi pengumpulan data yang dapat digunakan.

Akan tetapi, tidak semua strategi cocok untuk semua jenis data. Oleh

(38)

(Kasiram, : ). Strategi pengumpulan data yang digunakan oleh

peneliti yaitu:

a. Metode Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam

penelitian pendidikan. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak

menggunakan salah satu dari pancaindranya yaitu indra pengelihatan.

Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak

diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku, dan hasil kerja

responden dalam situasi alami (Sukardi, : ). Dalam hai ini

peneliti memperhatikan perilaku siswa dan guru selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung.

b. Metode Dokumentasi

Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah

menggunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini, peneliti

dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber

tertulis atau dokumentasi yang ada pada responden atau tempat, di

mana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan

sehari-harinya (Sukardi, : ). Strategi ini untuk mendapatkan gambaran

umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan

siswa.

(39)

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok (Arikunto, : ).

Tes ini dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif dari

siswa yang berupa nilai hasil pre test dan post test.

. Teknik Analisi Data

Untuk menganalisis tindakan keberhasilan atau prestasi

keberhasilan siswa, maka dilakukan dengan cara memberikan evaluasi

berupa soal pre test di awal pembelajaran dan soal post test di akhir

pembelajaran. Analisis dihitung menggunakan statistik sederhana, yaitu:

a. Untuk menilai ulangan tes formatif dilakukan penjumlahan nilai yang

diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada

dikelas tersebut, sehingga diperoleh rata-rata tes formatif, dapat

dirumuskan sebagai berikut (Darwyan, dkk. : ):

M =

Keterangan:

M = Nilai rata-rata

X = Jumlah nilai yang ada

N = Jumlah frekuwensiyang ada

b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan

rumus sebagai berikut (Djamarah, : ):

(40)

Keterangan:

P = persentase

F = jumlah siswa (frekuensi)

N = jumlah seluruh siswa

H. Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindak

kelas adalah sebagai berikut:

Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman

judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, mutu dan persembahan,

kata pengantar, abstraksi, daftar isi dan daftar lampiran.

Bab I berisi pendahuluan, latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat

penelitian, definisi operasional, strategi penelitian, dan sistematika penulisan.

BabII berisi kajian pustaka yang mencakup prestasi belajar, strategi

pembelajaran, strategi index card match, karakteristik pembelajaran PAI.

Bab III pelaksanaan penelitian, mencakup deskripsi lokasi, gambaran

umum sekolah, dan deskripsi pelaksanaan siklus I dan siklus II dan seterusnya.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, mencakup deskripsi tiap siklus

dan pembahasan tiap siklus yaitu siklus I, II, dan III.

Bab V Penutup, mencakup kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran

yang selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktik

(41)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Definisi

prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu, hasil yang telah

dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb) (Depdiknas, : ).

Sedangkan belajar berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdiknas,

: ). Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu

proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

(Slameto, : ). Lebih lanjut menurut Abdillah dalam Kompri ( : )

menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh

individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman

yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk

memperoleh tujuan tertentu.

Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan

nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru

. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi

(42)

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar.

) Faktor Jasmani

Di antara faktor jasmani yaitu, faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh.

a) Faktor Kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta

bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah

keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap

belajarnya.

b) Faktor Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyababkan kurang baik

atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat

tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya

juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada

lembaga pendidikan atau mengurangi pengaruhnya kecacatannya

itu.

) Faktor Psikologis

Ada tujuh faktor yang termasuk yang tergolong ke dalam faktor

psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah:

intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan

(43)

a) Inteligensi

Intelegensi atau kecerdasan diartikan sebagai kemampuan

psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri

dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian,

kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi

juga organ-organ tubuh lainnya. Namun bila dikaitkan dengan

kecerdasan, tentunya otak merupakan organ terpenting

dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sebagai organ

pengendali organ yang lain,karena fungsi otak itu sebagai organ

pengendali tertinggi (executive control) dan hampir seluruh

aktivitas manusia (Jamaludin, dkk. : ).

Jadi peran kecerdasan sebagai faktor belajar sangat

berpengaruh. Karena otak sendiri berfungsi sebagai perespon

rangsang. Dengan ketidak sempurnaan otak dalam merespon, maka

faktor-faktor lainpun menjadi tidak berpengaruh terhadap proses

belajar.

b) Perhatian

Menurut Gazali dalam Slameto ( : ) perhatian adalah

keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu semata-mata tertuju

kepada suatu obyek (benda atau hal) atau sekumpulan obyek.Untuk

dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus

(44)

bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah

kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.

Jika perhatian siswa hilang selama proses belajar

mengajar, maka apa yang disampaikan guru tidak akan mengena

pada diri siswa. Sehingga untuk mencapai tujuanpun akan

mengalami kesulitan.

c) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang

diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai

dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar,

karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan

minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya,

karena tidak ada daya tarik darinya (Slameto : ).

Siswa yang belajar sesuai dengan minatnya, akan mengikuti

pelajaran dengan senang hati dan besar potensinya untuk lebih

mengembangkan apa yang telah menjadi minatnya.

d) Bakat

Menurut Syah dalam Jamaludin, dkk ( : ) bakat

(aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang

dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang

akan datang. Jadi adanya bakat dalam diri siswa dapat memberi

(45)

lanjut dengan belajar yang lebih baik, maka hasil belajarnya pun

akan lebih baik pula.

Dari penjelasan diatas, bakat adalah potensi yang ada dalam

diri siswa yang dimana jika bakat tersebut dikembangkan akan

menjadi bekal kesuksesan siswa tersebut. Dari sinilah peran guru

dibutuhkan untuk melihat bakat anak didiknya satu persatu dan

kemudian diarahkan untuk mengembangkannya.

e) Motivasi

Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi

keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong

siswa ingin melakukan kegiatan belajar (Jamaludin, dkk. :

). Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan

dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak,

akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedang yang

menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai daya

penggerak atau pendorong (Slameto, : ).

Jadi motivasi adalah pendorong siswa dalam melakukan

proses belajar mengajar untuk mencapai suatu tujuan. Karena

tanpa adanya sesuatu yang mendorong, siswa dalam belajar akan

tidak bersemangat sehingga timbul fikiran untuk apa belajar

(46)

f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam

pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap

untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak dengan

kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari-jarinya

sudah siap untuk menulis dan lain-lain. Kematangan belum berarti

anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu

diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak

yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapanya

sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah

siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu

tergantung dari kematangan dan belajar (Slameto, : ).

Dari uraian di atas, dapat diketahui pengaruhnya sebuah

kematangan dalam proses belajar mengajar. Kematangan

merupakan awal dari kesiapan siswa untuk memulai belajar.

Semisal siswa sudah mampu untuk berbicara, namun untuk belajar

membaca belum mampu, maka perlu adanya latihan belajar

membaca.

g) Kesiapan

Kesiapan disini maksudnya, kesediaan untuk memberi

respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri

seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena

(47)

Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika

siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil

belajarnya akan lebih baik (Slameto, : ).

kesiapan di sisni adalah keadaan siswa yang siap untuk

melaksanakan proses belajar mengajar. Di mana siswa mampu

merespon dan bereaksi dengan apa yang disampaikan guru.

Sehingga apa yang disampaikan guru mampu mengena siswa.

) Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan

tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani

dan kelelahan rohani (bersifat psikis)(Slameto, : ).

a) Kelemahan jasmani

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh

dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan

jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di

dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang lancar pada

bagian-bagian tertentu.

b) kelelahan rohani

kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan

kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan

sesuatu hilang. Kelelahan rohani biasa terjadi dengan terus

menerus memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat,

(48)

dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan

bakat, minat dan perhatiannya.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang memengaruhi belajar di luar diri

siswa. Di antaranya faktor eksternal tersebut adalah faktor keluarga, faktor

sekolah, dan faktor masyarakat (Slameto, : ).

) Faktor Keluarga

a) Cara Orang Tua Mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap

belajar anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas oleh Drs. Sutjipto

Wirowidjojo dalam Slameto ( : ) dengan pernyataan yang

menyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama

dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam

ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam

ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara, dan dunia.

Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama bagi

seorang anak. Karena pada usia awal di mana anak mulai belajar

berbicara, mendengar dan merespon keadaan sekitar berada di lingkup

keluarga. Sehingga apa yang diajarkan keluarganya akan membentuk

karakter anak tersebut.

b) Relasi Antar Anggota Keluarga

Relasi antara anggota keluarga yang terpenting adalah relasi

(49)

atau denggan anggota keluarga yang lainpun turut mempengaruhi

belajar anak. Wujud relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh

dengan kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi oleh kebencian,

sikap yang terlalu keras, ataukah sikap acuh tak acuh dan sebagainya

(Slameto, : ).

Relasi antara anggota keluarga ini tergantung bagaimana cara

orang tua mendidik anak-anaknya. Karena kembali lagi bahwa

keluarga adalah lembaga pendidikan pertama bagi seorang anak.

c) Suasana Rumah Tangga

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau

kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada

dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor yang penting yang

tidak termasuk faktor yang disengaja. Suasana rumah yang

gaduh/ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada

anak yang belajar (Slameto, : ).

Suasana rumah yang tenang dan damai akan memberi

pengaruh yang baik dalam belajar anak. Dalam keluarga yang tidak

harmonis, di mana selalu terjadi perang mulut akan membawa dampak

buruk pada belajar anak. Begitu juga dengan jumlah anggota keluarga

yang banyak, rumah akan menjadi ramai dan berisik.

d) Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar

(50)

pokoknya, misal makanan, pakaian, perlindungan kesehatan dan

lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja,

meja kursi, penerangan, dan alat tulis menulis, buku-buku, dan

lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga

mempunyai cukup uang (Slameto, : ).

Keadaan ekonomi keluarga memiliki pengaruh juga terhadap

belajar anak. Keluarga yang serba kecukupan mampu memberi

fasilitas yang mendukung belajar anak. Semisal memberikan les privat

untuk menumbuh kembangkan bakat minat anak dalam suatu bidang

tertentu.

e) Pengertian Orang Tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua.

Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di

rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua

wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat

mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu

menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya

(Slameto, : ).

Pengertian orang tua besar pengaruhnya terhadap belajar anak.

Orang tua dengan memberikan perhatiannya sama halnya memberikan

(51)

f) Latar Belakang Kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga

mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlunya ditanamkan

kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada anak, agar mendorong

semangat anak untuk belajar (Slameto, : ).

Anak lebih mudah belajar dari kebiasaan-kebiasaan yang

ditanamkan orang tua kepadanya. Karena itulah pentingnya sebuaqh

keluarga memiliki latar belakang budaya yang baik.

) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup strategi

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,

disiplin sekolah, alat pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran,

keadaan gedung, strategi belajar, dan tugas rumah (Slameto, : ).

a) Strategi Mengajar

Strategi mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus

dilalui di dalam mengajar. Menurut Ulih dalam Slameto ( : )

strategi mengajar adalah menyajikan bahan pelajaran oleh guru

kepada siswa agar siswa itu menerima, menguasai dan

mengembangkannya.

Jadi strategi mengajarsangat berpengaruh dalam siswa

menerima apa yang disampaikan oleh guru. Karena strategi sendiri

(52)

Semakin strategi atau jalan yang dilalui baik, maka semakin baik pula

siswa menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.

b) Kurikulum

Kurikulum adalah sejumlah kegiatan yang diberikan kepada

siswa, kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran

agar siswa menerima, menguasai, dan mengembangkannya bahan

pelajaran itu (Slameto, : ).

Kurikulum agar dapat mudah diterima siswa harus sesuai

dengan jenjang pendidikannya. Jika jenjang pendidikan SMP namun

sudah diberi kurikulum tingkat SMA maka proses belajarpun akan

tidak sampai pada siswa.

c) Relasi Guru dengan Siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa.

Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu

sendiri. Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akan

menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang

diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya

(Slameto, : ).

Relasi guru dengan siswa yang baik akan berpengaruh

terhadap semangat siswa dalam belajar. Karena dengan hubungan

yang baik itu siswa tidak hanya menyukai gurunya saja, melainkan

(53)

d) Relasi Siswa dengan Siswa

Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana tidak

akan melihat bahwa di dalam kelas ada kelompok yang bersaing

secara tidak sehat, sehingga kelas tidak terbina, bahkan hubungan

masing-masing individu tidak tampak.Siswa yang mempunyai

sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain,

mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan batin,

akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya masalah semakin

bertambah dan akan menganggu belajarnya (Slameto, : ).

Sehingga relasi guru dengan siswa sangat perlu adanya untuk

menciptakan hubungan yang saling terbuka. Dengan adanya

keterbukaan tersebut siswa tidak akan sungkan untuk berbagi apa

yang dirasakan.

e) Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa

di dalam sekolah dan juga dalam belajar. kedisiplinan sekolah

mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dan melaksanakan tata

tertib (Slameto, : ). Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata

tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin

pula, selain itu juga memberi pengaruh positif terhadap belajarnya.

f) Alat Pembelajaran

Alat belajar erat hubungannya dengan cara belajar siswa

(54)

dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang akan diajarkan

itu. Alat pembelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar

penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa (Slameto,

: ).

Alat-alat pembelajaran yang dimaksud di sini seperti

buku-buku perpustakaa, laboratorium, atau media-media pembelajaran

lainnya.

g) Waktu Sekolah

Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar

di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang hari, sore/malam hari.

Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa (Slameto, : ).

Tidak akan efektif jika siswa sekolah di jam siang hari, karena siang

hari adalah waktu yang tepat untuk istirahat siswa.

h) Standar Pelajaran Diatas Ukuran

Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu

memberi pelajaran diatas ukuran standar. Bila banyak siswa yang

tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajarannya, guru semacam

itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat

perkembangan psikis dan kepribadian siswa yang berbeda-beda, hal

tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi

harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting

(55)

Guru yang memaksakan penguasaan materi harus melihat

kemampuan siswa-siswanya, karena setia siswa memiliki kemampuan

yang berbeda-beda.

i) Keadaan Gedung

Jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, dengan keadaan

gedung yang kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam setiap

kelas. Bagaimana mungkin mereka dapat belajar dengan nyaman,

kalau kelas itu terpaksa berisi orang siswa (Slameto, : ).

Satu kelas dengan jumlah siswa yang banyak akan

berpengaruh buruk terhadap proses belajar mengajar. Keadaan kelas

tidak akan kondusif dan ramai dengan siswa yang saling mengobrol

satu sama lain.

j) Metode Belajar

Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam

hal ini butuh pembinaan dari guru. Karena dengan cara belajar yang

tepat maka hasil belajar yang diperoleh juga baik. Terkadang siswa

belajar tidak teratur, atau terus menerus, karena besok akan ujian.

Dengan belajar demikian siswa akan kurang beristirahat, bahkan

mungkin dapat jatuh sakit. Maka perlu belajar secara teratur setiap

hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih waktu yang tepat

dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar (Slameto, :

). Metode belajar yang baik yaitu belajar dengan memperhatikan

(56)

k) Tugas Rumah

Waktu belajar adalah di sekolah, sedangkan waktu di rumah

digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan

terlalu memberi banyak tugas yang harus dikerjakan di rumah,

sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain

(Slameto, : ).

Tugas rumah yang diberikan guru untuk dikerjakan siswa di

rumah sebaiknya hanya untuk mengulang pelajaran atau mempelajari

materi yang akan dipelajari esok hari.

) Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh

terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa

dalam masyarakat. Diantaranya:

a) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat memberikan pengaruh

positif terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa

mengambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak,

misalnya berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan, dan

lain-lain, belajarnya akan terganggu, terlebih lagi jika tidak bijaksana

dalam mengatur waktunya (Slameto, : ).

Kegiatan siswa dalam masyarakat tentunya tidak jauh dari

pantauan orang tua. Sehingga orang tua mampu membatasi kegiatan

(57)

Terlebih orang tua dapat mengarahkan anaknya untuk ikut kegiatan

yang mendukung belajarnya.

b) Mass Media

Mass media dapat berupa bioskop, radio, TV, surat kabar,

majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain. Semuanya itu ada

dan beredar dalam masyarakat.Mass media yang baik memberi

pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya.

Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap

siswa (Slameto, : ). Mass media merupakan media massa yang

berisi informasi dan hiburan. Sehingga jika tidak mampu selektif

memilih akan mengganggu belajarnya.

c) Teman Bergaul

Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat

masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul yang

baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga

sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang

bersifat buruk juga (Slameto, : ).

Pergaulan anak muda dewasa ini sungguh cepat

berkembangnya, yang disertai majunya teknologi. Sehingga pergaulan

anakpun perlu adanya pengawasan. Karena pengaruh yang

ditimbulkan oleh teman yang buruk juga akan mempengaruhi belajar

Gambar

Tabel  .  Daftar Nilai Kelas VIII
Tabel  .  Data Guru SMP Islam Sudirman   Tingkir Salatiga
Tabel  .  Karakteristik Siswa Kelas VIII
Tabel  .   hasil pengamatan guru siklus III
+4

Referensi

Dokumen terkait

The Effectiveness of Monopoly Game for Teaching Writing Descriptive Text (An Experimental Research at First Grade Students of SMP Negeri 2. Banyumas in the Academic

Hasil observasi terhadap data historis kerusakan menunjukkan bahwa nilai perhitungan MTTF akan memberikan nilai reliability untuk komponen van belt dan heater pada kondisi

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil- hasil yang dicapai oleh perusahaan. Data

• Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja

Selain dilakukan uji pakar media dan uji pakar materi. Maka dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan angket untuk mengetahui respon dari guru dan siswa

“Behavior of spent HTR fuel elements in aquatic phases of repository host rock formations,” 2 nd International Topical Meeting on High Temperature Reactor Technology.. Beijing,

Penelitian lanjutan yang dapat dilaku- kan diantaranya mengenai pengaruh terapi Reiki pada perubahan fisiologis pasien DM tipe 2 dalam penurunan kadar glukosa darah,

SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA Alamat: Jalan Ngeksigondo 30 Prenggan, Kotagede, Yogyakarta. Teknik penguasaan kelas Guru menguasai kelas dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan