• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING DI BANK MUAMALAT CABANG PEMBANTU MAGELANG TUGAS AKHIR - STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING DI BANK MUAMALAT CABANG PEMBANTU MAGELANG - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING DI BANK MUAMALAT CABANG PEMBANTU MAGELANG TUGAS AKHIR - STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING DI BANK MUAMALAT CABANG PEMBANTU MAGELANG - Test Repository"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING DI BANK MUAMALAT CABANG PEMBANTU MAGELANG

TUGAS AKHIR

Oleh:

Sandy Yoga Arrafi NIM. 201-13-030

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)

ii

STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING DI BANK MUAMALAT CABANG PEMBANTU MAGELANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah jurusan (A.Md.E.Sy)

Oleh:

Sandy Yoga Arrafi NIM. 201-13-030

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(3)
(4)
(5)
(6)

vi MOTTO

“Lakukanlah walaupun sedikit demi sedikit asalkan pasti, beristirahatlah ketika kamu lelah dan lanjutkan kembali ketika kamu siap”

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini penulis persembahkan untuk:

1. Allah SWT. atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir Ini.

2. Bapak dan Ibu (Budiyono dan Sri Rahayu), terima kasih atas perjuangannya membiayai sampai saat ini, terima kasih atas doa dan kasih sayang yang diberikan selama ini.

3. Saudara-saudaraku yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Teman-teman seperjuangan DIII Perbankan Syariah Angkatan 2013 yang telah bersama berjuang selama ini.

(7)

vii

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang tiada pernah terjaga baik malam maupun siang, curahan rahmat, karunia dan keberkahan terlimpahkan kepada hambanya yang selalu berfikir memohon ampunan serta syafa’at dihari akhir.

Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zama terang benderang yakni agama Islam. Amin.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini banyak pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan, maka selayaknya peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga beserta wakil-wakilnya.

2. Bapak Dr. Anton Bawono M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Bapak Drs. Alfred L., M.Si selaku Ketua Jurusan D III Perbankan Syariah.

(8)

viii

5. Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan saya agar menjadi manusia yang berguna, sabar, serta menjadi sosok yang selalu mengerti akan semua keadaan yang sedang terjadi, pengorbanan ayah dan ibu tidak pernah terhingga dan selalu memberikan yang terbaik bagi saya dengan segenap cinta dan kasih sayang, sehingga saya bisa menyelesaikan segala tugas dan tanggung jawab terhadap diri sendiri.

6. Sahabat, teman, saudara saya yang tercinta yang selalu memberi semangat untuk saya menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Dan selalu mengingatkan untuk tidak lupa dengan Tuhan yang Maha Esa walaupun sedang dalam keadaan susah maupun senang dan selalu mengingatkan untuk selalu shalat dan berdoa agar diberi kemudahan dalam mengerjakan tugas akhir ini.

7. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu apapun yang sempurna kecuali Allah SWT oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Salatiga, 22 Agustus 2016

(9)

ix

Muamalat Cabang Pembantu Magelang. Tugas Akhir. Jurusan D III Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Mochlasin Sofyan, M.Ag.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala apa yang dihadapi oleh marketer Bank Muamalat Capem Magelang dalam proses pemasaran produk, dan juga strategi apa yang digunakan dalam memasarkan produk funding. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Maka dari penelitian ini dihasilkan temuan penelitian tentang Kendala-kendala yang dihadapi dalam sistem pemasaran adalah kurang SDM yang memadai, kurangnya karyawan marketing, dan persaingan antar bank syariah. Kemudian dalam sistem pemasaran produk funding Bank Muamalat Capem Magelang menggunakan strategi Bauran pemasaran 7P yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), orang (people), bukti fisik (physical evidenc), proses (process). Produk funding Bank Muamalat Capem Magelang yang paling menarik masyarakat adalah Tabungan iB Muamalat dengan jumlah nasabah 1.926 karena memberikan banyak keuntungan, dan produk funding yang kurang diminati adalah produk Giro Muamalat karena tarif pembukaan rekening yang besar.

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

D.Manfaat Penelitian ... 5

E.Metode Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A.Telaah Pustaka ... 10

B. Kajian Teoritik ... 13

Konsep Strategi Pemasaran a. Pengertian Pemasaran Bank Syariah ... 13

b. Pengertian Strategi Pemasaran ... 15

c. Tujuan Pemasaran ... 16

(11)

xi

b. Tabungan ... 28

c. Deposito ... 30

d. Giro ... 35

e. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) ... 36

2. Akad Dalam Produk Pendanaan a. Akad Mudharabah ... 37

b. Akad Wadiah ... 38

BAB III LAPORAN OBYEK ... 40

A.Gambaran Umum Perusahaan ... 40

B. Identitas Perusahaan ... 43

C. Visi dan Misi Perusahaan ... 43

D.Budaya Perusahaan ... 43

E. Struktur Organisasi ... 46

F. Produk dan Layanan ... 51

BAB IV ANALISIS ... 57

A.Kendala-kendala dalam Memasarkan Produk ... 57

B. Strategi Pemasaran Produk Funding... 59

1. Produk ... 59

7. Layanan Konsumen ... 67

BAB V PENUTUP ... 71

(12)

xii

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(13)
(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Brosur Produk dan Jasa/Bank Muamalat

2. Formulir Aplikasi Tabungan, Deposito, Giro Perorangan 3. Formulir Pernyataan Fatca

4. Surat Pernyataan Tidak Memiliki NPWP 5. Kartu Contoh Tanda Tangan

6. Formulir Pembukaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat 7. Kartu Contoh Tanda Tangan (DPLK) Muamalat

8. Buku TabunganKu

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan ekonomi global saat ini, lembaga keuangan atau perbankan merupakan komponen yang sangat penting dalam laju perekonomian dunia. Baik perbankan yang bersifat konvensional, maupun perbankan syariah, khususnya di Indonesia yang saat ini mulai berkembang pesat. Menurut Undang- Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2013: 24).

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia tak luput dari sejarah berdirinya Bank Muamalat Indonesia yang saat itu merupakan satu – satunya bank yang murni yang menggunakan sistem syariah dalam

(16)

2

mempunyai produk pendanaan dengan prinsip wadiah (titipan), dan mudharabah (bagi-hasil), sedangkan produk penanaman dananya menggunakan prinsip jual beli, bagi-hasil, dan sewa (ijarah).

Dalam operasionalnya Bank Muamalat terdiri dari tiga aktivitas utama yaitu kegiatan penghimpunan dana atau pendanaan (funding), kegiatan pembiayaan (financing) dan jasa (Service). Pendanaan merupakan kegiatan bank dalam mendapatkan dana baik yang berasal dari pemilik, internal bank maupun dari masyarakat dalam bentuk mobilisasi dana masyarakat atau dana pihak ketiga. Pembiayaan merupakan kegiatan bank dalam memanfaatkan dan menyalurkan dana masyarakat yang telah terkumpul ke dalam sektor-sektor yang diperbolehkan menurut syariat Islam (Nabhan, 2008: 47).

(17)

Setiap bank syariah mempunyai produk-produk dan layanan khususnya dalam pendanaan (funding) sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas. Oleh sebab itu terjadi persaingan pemasaran produk antara satu bank dan bank lainnya, sehingga masing masing bank harus mempunyai strategi pemasaran yang mampu menarik minat masyarakat terhadap produknya. Strategi pemasaran juga harus mengikuti perkembangan pasar, dan lingkungan pasar tersebut, strategi pemasaran harus memberi gambaran yang jelas dan kompleks terhadap sasaran yang dituju. Dengan demikian bank dapat menciptakan produk yang diinginkan dan dibutuhkan nasabah. Disamping itu bank juga harus dapat mengetahui lingkungan pemasaran. Lingkungan pemasaran akan sangat berpengaruh terhadap pemasaran yang akan dijalankan. Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan intern dan lingkungan ekstern. Dengan mengetahui lingkungan pemasaran maka dengan mudah bank akan dapat menentukan langkah selanjutnya (Kasmir, 2004: 166).

(18)

4

sementara dan data diperoleh secara mudah. Dengan demikian penulis lebih mudah dalam mendapatkan data yang diperlukan.

Bank Mumalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang merupakan lembaga keuangan syariah yang memiliki strategi pemasaran pada masing-masing produk funding yang mereka tawarkan. Strategi pemasaran dilakukan agar masyarakat mengetahui dan tertarik pada produk funding Bank Muamalat, sesuai dengan kebutuhannya. Dalam operasinya Bank Muamalat Indonesia Capem Magelang memiliki produk funding yang dipasarkan di masyarakat, diantaranya, Tabungan, Giro Muamalat, Deposito, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menulis tugas akhir dengan judul “Strategi Pemasaran Produk Funding Bank

Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang”.

B. Rumusan Masalah

Untuk mempermudah pemahaman terhadap permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis merumuskan sebagai berikut :

1. Apa kendala-kendala yang dihadapi Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang dalam memasarkan produk funding ?

(19)

C. Tujuan dan Kegunaan

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apoa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang dalam pemasaran produk funding.

b. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang.

D. Manfaat Penelitian

Selain mempunyai tujuan penelitian, penelitian ini juga mempunyai manfaat penelitian. Dalam penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

a. Untuk bahan perbandingan antara teori yang didapat selama di dalam perkuliahan dengan praktek yang ada dilapangan

b. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan dan kendala-kendala apa yang dialami dalam memasarkan produk funding Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang dalam memasarkan produk funding sesuai dengan judul tugas akhir.

(20)

6

Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas perbankan yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi dengan perusahaan dalam mengambil aktivitas perbankan dan pengembangan usaha perusahaan.

3. Bagi IAIN Salatiga

Merupakan tambahan refrensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa jurusan keuangan dan perbankan yang sedang menyusun tugas akhir dengan pokok permasalahan yang sama.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian atau penulisan dalam tugas akhir ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan menurut Bodgan dan Taylor (1975: 5) sebagaimana dikutip moloeng (2004: 3) metode penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamatinya.

2. Objek Penelitian

(21)

3. Sumber data

Sumber data yang digunakan meliputi : a. Data Primer

Adalah data yang diambil dari lapangan yang diperoleh melalui pengamatan dan wawancara. Yang berisi tentang variabel yang ada untuk digunakan dalam analisis dan pembahasan masalah (Asnawi & Masyhuri, 2009: 153-155). b. Data Sekunder

Adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara dan semua kegiatan yang ada dalam Bank Muamalat Indonesia dengan membaca laporan tahunan tahun 2013 dan tahun 2014, serta sumber-sumber data lain yang berhubungan dengan penelitian (Asnawi & Masyhuri, 2009: 153-155).

4. Tekhnik pengumpulan data a. Wawancara

Menurut Moleong (2008: 186), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Tehknik pengumpulan data pada penulisan tugas akhir ini dengan mewawancarai pegawai marketing funding Bank Muamalat Indonesia Capem Magelang. b. Tekhnik Observasi

(22)

8

Menurut Soehartono observasi atau pengamatan adalah setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran, dalam arti sempit, pengamatan yang dilakukan denga menggunakan panca indera dengan tidak melakukan pertanyaan-pertanyaan (Mahi, 2011: 83).

c. Tekhnik Kepustakaan

Merupakan metode pengumpulan data melalui referensi buku dari yang bersangkutan (Mahi, 2011: 83).

5. Tekhnik Analisis

Analisis data kualitatif menurut Bognan & Biklen (1982) sebagaimana dikutip Moelong (2007: 248), adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mengsintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa langkah awal dari analisis data adalah mengumpulkan data yang ada, menyusun secara sistematis, kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya kepada orang lain.

F. Sistematika Penulisan

(23)

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II: Landasan Teori

Pada bab ini menjelaskan telaah pustaka dan kerangka teori. Telaah pustaka mencakup beberapa judul penelitian yang hampir sama dengan judul penelitian yang akan penulis teliti.

BAB III : Objek Penelitian

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang berupa informasi mengenai sejarah berdirinya perusahaan, identitas perusahaan, visi dan misi perusahaan, budaya perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi jabatan (Job Description).

BAB IV : Analisis

Pada bab ini berisi tentang hal yang berkaitan dari penjelasan awal, berisi tentang bagaimana strategi yang diterapkan oleh Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang serta kendala yang dihadapi dalam Pemasaran produk funding.

BAB V : Penutup

(24)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Beberapa penelitian mengenai strategi pemasaran diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Fahrudin, Insitut Agama Islam Negeri, 2015 yang berjudul “Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Nilai Simpanan Berjangka Di BMT Al-Ijtihad Pabelan Dari Tahun 2012 Hingga Tahun 2014”. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa strategi pemasaran

produk berjangka BMT Al-Ijtihad yaitu menawarkan produk yang sesuai sistem syariah, menjelaskan tentang produk simpanan berjangka pada masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami, dan menawarkan bagi hasil yang besar kepada anggota simpanan berjangka lebih besar dengan lembaga keuangan lainnya untuk menarik pelanggan.

Penelitian Asyrofi, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2015 yang berjudul “Strategi Pemasaran Dan Prosedur Pembiayaan Mudharabah di

BMT Tumang Cabang Selo” menunjukan hasil strategi pemasaran yang

digunakan BMT Tumang adalah dengan cara menentukan dahulu pasar sasaran, yang ingin dituju, kemudian dilakukan pendekatan dari pintu ke pintu sampai dengan diadakan suatu majelis keagamaan dengan tujuan mengenalkan kepada masyarakat tentang BMT Tumang.

(25)

dengan rencana produk yang ditahankan sesuai dengan kebutuhan setiap masing-masing produk, tergantung pada produk tersebut pada masa apa. Strategi yang di implementasikan Bank Mega Syariah dalam pemasarannya adalah memprioritaskan nasabah pada CASA (Current Acc and Saving ACC). Dengan dana yang murah dibanding dengan deposito dengan biaya tinggi.

Ika Oktawulansari, Institute Agama Islam Negeri Walisongo

Semarang, 2012 yang berjudul “strategi pemasaran dalam upaya

meningkatkan jumlah nasabah di BMT Fajar Mulia cabang Bandungan”

menjelaskan BMT Fajar Mulia mengandalkan pola pemasaran dengan system jemput bola, melakukan promosi melalui brosur, melakukan sosialisasi secara langsung untuk promosi kepada nasabah, menentukan target baru atau sasaran baru, mengajukan proposal penawaran kerjasama pengelolaan tabungan siswa ke sekolah-sekolah, melakukan promo dengan adanya hadiah yang akan diberikan.

Penelitian Solichatun, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, 2014 yang berjudul “Analisis Pemasaran Produk Tabungan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga” menunjukkan hasil strategi yang digunakan

(26)

12

menentukan target yang akan dicapai, (Positioning) dengan menerapkan system syariah dalam memasarkan tabungan DPLK Muamalat.

Johannes (2009) dengan judul “Analisis Kepuasan Nasabah

Prioritas Berdasarkan Bauran Pemasaran”, menyimpulkan bahwa nasabah merasa puas akan menerapkan bauran pemasaran pada atribut product, place, promotion, people, process, dan physcal evidence, penerapan price khususnya pembebanan biaya penalti belum cukup memuaskan nasabah, sehingga perlu konsentrasi untuk perbaikan pada penerapan variabel tersebut.

Elizabeth (2013) dengan judul “Strategi Pemasaran Produk

Pembiayaan Pada Bank X Syariah Cabang Tangerang Selatan”, menyimpulkan bahwa posisi pada kuadran merupakan posisi yang menguntungkan. Perusahaan dapat memanfaatkan peluan dan kekuatan secara maksimal dengan membuat kebijakan yang mendukung pertumbuhan yang agresif dari produk pembiayaan murabahah.

Fajri (2013) dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Menabung pada Bank Muamalat Cabang Malang”,

menyimpulkan bahwa pengaruh dari bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk, harga, promosi, orang, bukti fisik, dan lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan dalam menarik minat nasabah untuk menabung, akan tetapi variabel yang paling dominan adalah variabel produk.

Aulia (2011) dengan judul “Pengaruh Integrated Marketing

(27)

Jakarta”, menyimpulkan Dimensi yang dapat digunakan sebagai pembentuk variabel marketing communication adalah terdiri dari advertising, personal communication, sales promotion, public relation, intructional materials dan corporate design. Dimensi personal communication merupakan dimensi yang berpengaruh paling besar, yaitu 0,71.

Zunaidah (2007) dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran

Tabungan Shar-e pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Palembang”, menyimpulkan dari persamaan regresi dengan menggunakan

metode Enter diketahui dari 8 variabel independen yaitu: Produk, tempat dan waktu, proses, produktifitas dan kualitas, orang, promosi dan edukasi, bukti fisik dan harga, dan biaya lainnya. Hanya ada satu variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan yerhadap kepuasan nasabah dalam menggunakan tabungan shar-e Bank Muamalat Kantor Cabang Palembang, yakni variabel proses (0.367).

Dari beberapa penelitian diatas terdapat kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama mengkaji menegenai strategi pemasaran. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada lokasi penelitian dan studi kasusnya.

B. Kajian Teoritik

1. Konsep Strategi Pemasaran

(28)

14

Secara umum pengertian manajemen pemasran bank adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya, dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya (Kasmir, 2014: 194-195).

Dari pengertian tersebut dapat diuraikan bahwa manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk simpanan (giro, tabungan, dan deposito), pinjaman (kredit) ataun jasa-jasa bank lainnya. Penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui perencanaan yang matang, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Selanjutnya dilaksanakan oleh bankir yang professional. Kemudian perlu dilakukan pengawasan dan pengendalin secara terus menerus agar tidak menyimpang dari yang sudah direncanakan. Pada akhirnya, kegiatan pemasaran bank diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta juga akan memberikan kepuasan kepada para nasabahnya.

(29)

1) Kebutuhan akan produk bank;

2) Kebutuhan rasa aman berhubungan dengan bank; 3) Kebutuhan kenyamanan berhubungan dengan bank; 4) Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai;

5) Kebutuhan untuk persahabatan; 6) Kebutuhan untuk diberi perhatian; 7) Kebutuhan status/prestise;

8) Kebutuhan aktualisasi diri. b. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi adalah sebuah rencana dasar yang luas dari suatu tindakan organisasi untuk mencapai tujuannya. Kata strategi berasal dari yunani strategia pada mulanya mempunyai hubungan dengan ilmu atau seni memimpin dalam kemiliteran. Sebuah strategi adalah rencana akbar yang digunakan sebagai langkah untuk mencapai sasaran yaitu memenangkan peperangan (Lamarto, 1996: 240).

Pemasaran (marketing) adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial (Lamarto, 1996: 7-8).

(30)

16

keinginan melalui proses pertukaran. Konsep penting dalam studi marketing adalah kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, pertukaran, transaksi dan pasar. Jadi, strategi pemasaran yaitu sebuah rencana dari kegiatan bisnis yang digunakan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran, baik kepada para konsumen saat ini maupun kosumen potensial.

c. Tujuan Pemasaran Bank

Setiap tindakan yang dilakukanapakah oleh perusahaan atau badan usaha tertentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Penetapan tujuan ini disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen itu sendiri. Badan usaha dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai dilakukan dengan berbagai pertimbangan matang. Kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut (Kasmir, 2014: 196).

Menurut Kasmir (2014: 197), secara umum tujuan pemasaran bank adalah sebagai berikut:

1) Memaksimalkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.

(31)

3) Memaksimalkan pilihan atau ragam produk dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pillihan pula.

4) Memaksimalkan mutu hidup dan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.

d. Konsep Pemasaran

Sebelum ilmu marketing berkembang sedemikian rupa dengan tingkat persaingan usaha yang sedemikian ketat, pada zaman dulu orang yang menanam padi maka terus menerus makan padi, nelayan akan terus-menerus makan ikan, dan pemburu akan terus menerus makan daging. Lama kelamaan timbul kebosanan dan berpindah ke tempat yang baru untuk menemukan sesuatu. Ketika dalam perjalanan, orang yang membawa padi akan bertemu dengan orang yang membawa ikan atau daging. Saat itu juga mereka menukarnya, ditempat itulah akhirnya kita mengenal istilah market (pasar). Tempat bertemunya penjual atau pembeli ini akhirnya disepatai sebagai tempat penukaran resmi yang lama kelamaan dijadikan sebagai pasar secara resmi (Arifin, 2004: 32-33).

Dalam pemasaran terdapat konsep-konsep dasar marketing yang perlu kita ketahui yaitu:

(32)

18

2) Segmentasi, targeting, dan positioni, pasar.

3) Market, dan potensial market

4) Posisi perusahaan.

e. Bauran pemasaran

Menurut Kasmir (2014: 213), bauran pemasaran atau marketing mix merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain.

Penggunaan bauran pemasaran atau marketing mix dalam dunia perbankan dilakukan dengan menggunakan konsep-konsep yang sesuai dengan kebutuhan bank. Dalam praktiknya, konsep bauran pemasaran terdiri dari bauran pemasaran unruk produk yang berbentuk barang maupun jasa. Khusus untuk produk yang berbentuk jasa diberlakukan konsep yang sedikit berbeda dengan produk barang.

Kotler (1999) menyebutkan konsep bauran pemasaran atau marketing mix terdiri dari 4P yaitu:

1. Product (produk)

2. Price (harga)

3. Place (tempat atau saluran distribusi)

(33)

Sementara itu Boom dan Bitner menambahkan dalam bisnis jasa, bauran pemasaran disamping 4P seperti yang dikemukakan diatas, yaitu:

1. People (orang)

2. Physical evidenc (Bukti fisik)

3. Process (proses)

Dari penjelasan diatas dapat disimpulakn bahwa, secara keseluruhan penggunaan konsep bauran pemasaran atau marketing mix untuk produk jasa jika digabungkan menjadi 7P, yaitu:

1. Product (produk)

Produk diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Artinya apapun wujudnya selama itu dapat memenuhi keinginan pelanggan dan kebutuhan kita katakana sebagai produk (Kasmir,2014: 216).

(34)

20

Produk yang berkualitas tinggi yang berhasil diciptakan bank akan memberikan berbagai keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun keuntungan produk plus antara lain:

a. Dapat meningkatkan penjualan, mengingat nasabah akan tertarik untuk membeli dan mempertahankan produk yang memiliki nilai lebih dengan terus melakukan transaksi. b. Menimbulkan rasa bangga bagi nasabah yang memiliki

produk plusnya ditengah-tengah masyarakat.

c. Menimbulkan rasa kepercayaan yang tinggi sehingga dapat mempertahankan nasabah lama dan mendapatkan nasabah baru.

d. Menimbulkan kepuasan tersendiri bagi nasabah yang bersangkutan.

Dalam praktiknya untuk menciptakan produk plus bukanlah perkara yang mudah. Banyak factor yang harus dipertimbangkan atau dengan kata lain kehadiran produk plus sangat tergantung dari pihak yang terkait produk tersebut. Secara umu produk plus sangat tergantung dari:

a. Pelayanan yang prima, artinya pelayanan terhadap produk yang dijual harus dilakukan secara baik, sehingga nasabah

mengerti dan cepat memahami produk tersebut

(35)

b. Pegawai yang professional, artinya memiliki kemampuan untuk menjelaskan dan mempengaruhi nasabah sehingga mau membeli produk yang ditawarkan.

c. Sarana dan prasarana yang dimiliki harus dapat menunjang kelengkapan teknologi yang dimilikinya sehingga mampu melayani nasabah secara cepat dan tepat.

d. Lokasi dan layout gedung dan ruangan. Hal ini sangat berpengaruh demi kenyamanan dan keamanan nasabah selama berhubungan dengan bank. Lokasi yang tidak strategis membuat nasabah malas untuk mendatangi bank. Demikian pula dengan layout ruangan yang tidak baik juga menyebabkan nasabah bosan untuk berhubungan dengan ban.

e. Nama baik bank, menjual jaminan bagi nasabah untuk membeli produk bank. Oleh karena itu, bank harus pandai menjaga nama baik, mengingat jasa bank yang ditawarkan merupakan bisnis kepercayaan.

2. Price (Harga)

(36)

22

harga oleh suatu bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang hendak dicapai (Kasmir, 2014: 227).

Secara umum tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut :

a. Untuk bertahan hidup

Dalam hal ini bank menentukan harga semrah mungkin dengan maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran, misalnya untuk bunga simpanan tinggi dan bunga pinjam rendah, tetapi dalam kondisi masih menguntungkan

b. Untuk memaksimalkan laba

Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi.

c. Untuk memperbesar market share

Penentuan harga ini dengan harga yang murah, sehingga diharapkan jumlah pelanggan meningkatan diharapkan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan seperti penentuan bunga simpanan yang lebih tinggi dari pesaing.

(37)

Tujuannya adalah memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin. e. Karena Pesaing

Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing artinya bunga simpanan diatas pesaing dan bunga pinjaman dibawah pesaing.

3. Place (Tempat/ saluran distribusi)

Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam menganalisisnya berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk berhubungan dengan nasabah.

Menurut Kasmir (2014: 240), paling tidak ada dua faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi suatu cabang, yaitu :

a. Faktor utama (primer) 1) Dekat dengan pasar 2) Dekat dengan bahan baku

(38)

24

4) Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau pelabuhan laut atau pelabuhan udara

5) Tersedianya sarana dan prasarana seperti listrik, telepon, dan lainnya

6) Sikap masyarakat b. Faktor sekunder

1) Biaya untuk investasi dilokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung

2) Prospek perkembangan harga atau kemajuan lokasi tersebut

3) Kemungkinan untuk perluasan lokasi

4) Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan.

Setelah lokasi diperoleh maka langkah selanjutnya adalah menentukan layout gedung dan layout ruang kantor. Kedua layout ini saling mendukung kenyamanan nasabah serta keamanan nasabah dalam berurusan dengan bank.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk layout gedung adalah sebagai berikut:

1) Bentuk gedung yang memberikan kesan bonafit 2) Lokasi parker luas dan aman

(39)

4) Tersedia telepon umum dan fasilitas lainnya khusus untuk nasabah

Sementara itu, untuk layout ruangan yang harus diperhatikan adalah :

1) Suasana ruangan terkesan luas dan lega

2) Tata letak kursi dan meja sesuai dengan urutan proses dokumen

3) Dekorasi dalam ruanangan dan hiasan. 4. Promotion (promosi)

Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Paling tidak ada 4 macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi yang dapat dilakukan adalah:

a. Periklanan (advertising)

Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh

bank guna menginformasikan, menarik, dan

mempengaruhi calon nasabahnya. b. Promosi penjualan (sale promotion)

(40)

26

Promosi penjualan dilakukan untuk menarik minat nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan

c. Publisitas (publicity)

Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, perlombaan cerdas cermat, kuis serta kegiatan lainnya melalui berbagai media.

d. Penjualan pribadi (personal selling)

Penjualan ini dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning service, satpam sampai pejabat bank.

5. People (orang)

Yaitu semua orang yang terlibat aktif dalam pelayanan dan mempengaruhi persepsi pembeli, nama, pribadi pelanggan, dan pelanggan-pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan. People meliputi kegiatan untuk karyawan seperti mulai dari kegiatan rekruitmen, pendidikan dan pelatihan, motivasi, balas jasa, dan kerja sama, serta pelanggan yang menjadi ansabah atau calon nasabah (Kasmir, 2014: 214).

(41)

Terdiri dari adanya logo atau simbol perusahaan, motto, fasilitas yang dimiliki, seragam karyawwan, laporan, kartu nama, dan jaminan perusahaan (Kasmir, 2014: 214). 7. Procces (proses)

Merupakan keterlibatan pelanggan dalam pelayanan jasa proses aktivitas standar pelayanan kesederhanaan, atau kompleksitas prosedur kerja yang ada di bank yang bersangkutan

2. Produk Funding (Penghimpunan Dana) Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah terdiri dari dua kata, yaitu bank dan syariah. Kata bank bermakna suatu suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan dari dua pihak, yaitu pihak yang berkelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Kata syariah dalam versi bank syariah di Indonesia adalah aturan perjanjian berdasarkan yang dilakukan oleh pihak lain untuk penyimpangan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum islam.

Penggabungan kedua kata tersebut, menjadi “bank syariah”.

(42)

28

Islamic banking atau interest fee banking, yaitu suatu sistem perbankan dalam pelaksanaan operasional tidak menggunakan sistem bunga (riba), spekulasi (maisir), dan ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar) (Ali, 2008: 1).

Bank syariah sebagai sebuah lembaga keuangan mempunyai mekanisme dasar, yaitu menerima deposito dari pemilik modal (depositor) dan mempunyai kewajiban (liability) untuk menawarkan pembiayaan kepada investor pada sisi asetnya,dengan pola atau skema pembiayaan yang sesuai syariat Islam. Pada sisi kewajiban, terdapat dua kategori utama, yaitu interest-fee current and saving accounts dan investmen account yang berdasarkan pada prinsip PLS (Profit and Loss Sharing) antara pihak bank dan pihak depositor; sedangkan pada sisi asset, yang termasuk didalamnya adalah segala pola bentuk pembiayaan yang bebas riba dan sesuai prinsip syariah, seperti mudharabah, musyarakah, istishna, salam, dan lain-lain (Ali, 2008: 1-2).

b. Tabungan

(43)

lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah dibuat antara bank dan sipenabung, misalnya dalam hal frekuensi penarikan, apakah 2 kali seminggu atau setiap hari atau seminggu setiap saat. Yang jelas haruslah sesuai dengan perjanjian sebelumnya antara bank dan nasabah. Kemudian hal saran penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya, alat yang dimaksud sebagai penarikan tabungan adalah sebagi berikut :

a) Buku Tabungan

Kepada setiap penabung biasanya diberikan buku tabungan didalam buku tabungan berisi catatan saldo tabungan, penariakn, penyetoran dan beban-beban yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan,sehingga langsung dapat mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut.

b) Slip Penarikan

Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan biasanya digunakan bersama dengan buku tabungan.

c) Kwitansi

(44)

30

slip penarikan. Didalam kwitansi ini tertulis nama penarik, alat ini juga dapat digunakan bersamaan dengan buku tabungan.

d) Kartu yang dibuat dari plastic

Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungan, baik yang ada di bank maupun di mesin automated teller machine (ATM), bagi bank yang menyediakan penarikan ini.

Sedangkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syrat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Adapun yang dimaksud dengan tabungan syariah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip /syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional telah mngeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip wadia’ah dan mudharabah (Karim, 2013:299).

c. Deposito

(45)

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjiann antara penyimpan dan bank. Adapun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional MUI telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah (Karim, 2004: 277).

Saat ini dalam dunia perbankan, banyak menawarkan jenis tabungan untuk menarik masyarakat agar membuka tabungan di bank tersebut. Salah satu jenis tabungan yang ditawarkan kepada nasabah apabila nasabah mempunyai uang yang cukup besar tanpa khawatir akan diincar para penjarah, maka sekarang bank memberikan fasilitas penyimpanan uang dalam bentuk Deposito-Deposito banyak diminati oleh para pengusaha dan pemilik uang kerana mempumyai bebrapa kelebihan dari pada cara penyimpanan uang yang lain, seperti tabungan, giro, kliring, dan lain sebagainya.

(46)

32

disbanding dengan simpanan lainnya dalam sistem perbankan (Trihartono, 1995: 92).

Prosedur pembukaan rekening deposito adalah sebagai berikut:

a) Nasabah datang ke bank yang dipercaya agar menjamin uang deposan agar tidak akan hilang.

b) Nasabah mengisi formulir aplikasi yang berisi tentang nominal simpanan dan jangka waktu yang nasabah pilih. Dalam pelaksananya, simpanan deposan ditulis dalam bentuk surat pernyataan yang dibubuhi materai, sehingga mempunyai kekuatan hukum.

c) Menyerahkan fotocopy KTP atau identitas nasabah untuk dicatat, baik nama, alamat dan pekerjaan. Untuk perorangan menyerahkan fotocopy KTP/ SIM/ PASPOR/ Identitas lainnya bagi yang berhak atas deposito tersebut. Menyerahkan NPWP, TDP, SIUP, Akte Perusahaan dan ligelitas lainya.

d) Proses terakhir adalah penyetoran. Proses Ini merupakan akhir dari proses menjadi deposan suatu bank. Dengan menyetor nominal tersebut, nasabah resmi menjadi deposan bank tersebut. Setelah menjadi deposan (yang memegang simpanan deposito) maka bank menerbitkan bilyet deposito yang terdiri atas :

(47)

2) 1 (satu) lembar untuk Bank Indonesia sebagai penagih premi (subsidi bunga) dari Bank Indonesia.

3) 1 (satu) lembar bukti pembukuan (bersama formulir).1 (satu) lembar untuk pelunasan.

Macam-macam deposito yang dikenal sebagai berikut :

1. Time Deposit

Time Deposit atau lebih dikenal dengan istilah “deposito berjangka”, yaitu deposito yang terikat oleh waktu yang

telah ditentukan. Apabila waktu yang ditentukan habis, maka deposan dapat menarik simpanan deposito berjangka itu dari bank atau sebaliknya memperpanjang simpanan deposito berjangka itu dengan suatu periode tertentu yang diinginkan. Sedangkan apabila nasabah atau anggota apabila menarik deposito tidak sesuai akad yang disetujui biasanya bank mengenakan potongan sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh suatu bank ataupun BMT (Kasmir, 2002: 62).

(48)

34

menyediakan berbagai insentif atau bonus untuk menarik nasabah agar membuka rekening.

2. Deposit on call

Deposit on call adalah uang simpanan tetap berada di Bank selama belum dibutuhkan oleh pemiliknya (penyimpan). Apabila penyimpan uang itu menarik simpananya\, maka terlebih dahulu harus memberitahukan kepada pihak bank. Masa pemberitahuan kepada bank iytu dilakukan adalah tergantung kepada akad yang diadakan antara (deposan) dengan pihak bank (ada yang setahun, dua bulan dan sebagainya) deposit on call biasa dikenal dengan sebutan deposito harian.

Dalam prakteknya, deposito on call ini pengambilannya berdasarkan pemberitahuan terlebih dahulu oleh nasabah yang bersangkutan dengan kesepakatan perjanjian tenggang pengambilan yang telah disepakati bersama. Misalnya 1

(satu) hari sebelum pengmbilan harus sudah

memberitahukan terlebih dahulu ke pihak bank.

3. Deposito Automatic Roll Over

(49)

diberi bunga dan uang tidak pernah menganggur seandainya anda lupa menarik deposito yang sudah jatuh tempo.

4. Demand Deposit

Demand Deposit (rekening koran giro) adalah penyimpan dapat menyimpan atau menarik dananya pada atau dari bank setiap saat yang dikehendaki tanpa dikenakan pemotongan seperti deposito berjangka.

d. Giro

Menurut Undang-Undang perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 november 1998 adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, srana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan (Kasmir, 2000: 50). Dapat ditarik setiap saat maksudnya, bahwa uang yang sudah disimpan direkening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana yang masih tersedia mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank bersangkutan seperti keabsahan alat penarikannya.

(50)

36

menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan (Karim, 2004: 265).

Kemudian pengertian penarikan adalah pengambilan sejumlah uang dari rekening giro sehingga menyebabkan rekening giro berkurang jumlahnya. Penarikan uang yang ada di rekening dapat ditarik secara tunai maupun ditarik secara non tunai (pemindah bukuan). Penarikan secara tunai adalah dengan menggunakan cek dan penariakn non tunai adalah dengan menggunakan bilyet giro (BG). Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepaada pihak yang disebutkan didalam cek atau kepada pembawa cek.

Pengertian bilyet giro (BG) adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukuan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.

e. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

(51)

perusahaan, kemudian membayarkan kembali dana tersebut dalam bentuk pensiun setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara kedua belah pihak. Pengertian sesuai perjanjian artinya pensiun dapat diberikan pada saat karyawan tersebut sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sehingga memperoleh hak untuk mendapatkan dana pensiun.

3. Akad Dalam Produk Pendanaan

a. Akad Mudharabah

Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan piohak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut (Muhammad, 2001: 95).

Secara umum, mudharabah terbagi menjadi dua jenis sebagai berikut:

1) Mudharabah Muthlaqoh

(52)

38

spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Dalam pembahasan fiqh ulama salafus saleh sering kali dicontohkan dengan ungkapan if’al ma syi’ta (lakukanlah sesukamu) dari shahibul maal ke mudharib yang member kekuasaan sangat besar.

2) Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah muqayyadah adalah kebalikan dari mudharabah muqayyadah, si mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu, atau tempat usaha. Adanya batasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal dalam memasuki jenis dunia usaha (Muhammad, 2001: 7).

b. Wadiah (Titipan)

Merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki , wadiah terbagi menjadi dua, yaitu: 1) Wadiah yad al-amanah

Pihak yang menerima titpan tidak boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Pihak penerima titipan dapat membebankan biaya kepada penitip sebagai biaya penitipan.

2) Wadiah yad dhomanah

(53)
(54)

40 BAB III

OBYEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

Bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sesuai dengan Undang-undang no. 10 tahun 2008 tentang perbankan syariah bahwa perbankan syariah merupakan segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

(55)

berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijaroh wa iqtina).

Sejarah berdirinya Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang tidak terlepas dari sejarah berdirinya Bank Muamalat Indonesia pertama kali berdiri di Indonesia.Bank Muamalat merupakan bank syariah pertama di Indonesia yang berdiri pada tanggal 1 November tahun 1991 bertepatan dengan 24 Rabiuts Tsani 1412 H. Pendirinya digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, serta pengusaha muslim dengan dukungan Pemerintah Republik Indonesia. Modal awal diperoleh dari sejumlah pribadi dan pengusaha muslim dengan nominal sebesar Rp 84 miliar. Tambahan modal awal diperoleh dari masyarakat, sehingga jumlahnya menjadi sebesar Rp 106 miliar. Acara pengumpulan modal dilakukan di Istana Presien Bogor, Jawa Barat.

Bank Muamalat mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei Tahun 1992 atau 27 syawal 1412 H. Sejak beroperasi, Bank Muamalat telah menjadi pelopor bisnis keuangan syariah lainnya seperti:

1. Asuransi syariah pertama (Asuransi Takaful);

2. Pemberian bantuan teknis dan bantuan modal kepada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS);

3. Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil dan Menengah (PINBUK) yang kemudian mendirikan lebih dari 3.000 Baitul Maal wat Tamwil (BMT);

(56)

42

a. Mendirikan Muamalat Institute (MI) untuk pengembangan, peningkatan, dan penyebarluasan pengetahuan mengenai lembaga keuangan syariah;

b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK);

c. Baitulmaal Muamalat (BMM) sebagai kepanjangan tangan Bank Muamalat untuk pengumpulan dan penyaluran zakat, Inak, Sedekah (ZIS), serta dana tanggungjawab sosial perusahaan Bank Muamalat melalui program pengembangan usaha mikro.

Kesuksesan Bank Muamalat ditandai dengan pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu kantor cabang yang telah didirikan adalah Kantor Bank Muamalat Cabang Semarang. Atas pertimbangan untuk memperluas jaringan dan menyiarkan dakwah Islam, Bank Muamalat Kantor Cabang Semarang memeperluas Jaringannya dengan membuka kantor cabang pembantu di Magelang. Magelang berada dalam dua wilayah yaitu Kabupaten Magelang dan Kota Magelang.

(57)

B. Identitas Perusahaan

Nama : PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

Bidang Usaha : Perbankan Syariah

Berdiri : 1 November 1991

Beroperasi : 1 Mei 1992

Website : www.bankmuamalat.co.id

Kantor Cabang Pembantu Magelang:

Alamat : Jl. Jend A Yani No. 02A Magelang

Tel : 0293-313358

Fax : 0293-314559

C. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi

“The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong

Regional Presence”.

2. Misi

Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang Islami dan profesional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan. D. Budaya Perusahaan

(58)

44

jaringan, dan teknologi yang unggul guna mendukung operational excellence. Komponen tersebut bukanlah penentu yang menjadi kunci keberhasilan suatu bisnis. Faktor pendorong yang sesungguhnya terletak pada kekuatan visi dan misi serta nilai-nilai yang menjadi sumber inspirasi dan energi budaya kerja perusahaan.

Hal ini dibuktikan oleh Bank Muamalat yang memiliki visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with strong Regional

Presence” dengan misi membagun lembaga keuangan syariah yang unggul

dan berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang islami dan profesional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.

Pencapaian visi dan misi tersebut sangat didukung oleh nilai-nilai yang tertanam dan ditumbuhkembangkan oleh individual serta positioning Perseroan sebagai lembaga keuangan syariah, sehingga harus digerakkan dengan sistem, akhlak, dan akidah sesuai prinsip syariah.

Bank Muamalat menjunjung praktik kejujuran sejak awal rekrutmen, serta larangan menerima imbalan dalam betuk apapun dari para nasabah dan mitra kerja. Selain itu Bank Muamalat juga sangat tegas dalam menyikapi risiko reputasi yang ditimbulkan karyawan akibat perilaku yang tidak sesuai dengan tatanan budaya, etika, dan hukum.

(59)

pejabat yang akan memangku jabatan harus melalui prosesi sumpah jabatan secara lisan dan tertulis tentang pernyataan tujuh perilaku sebagai pedoman perilaku (code of conduct) yang harus dipertanggungjawabkan dengan janji untuk:

1. Mentaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan perusahaan Memegang teguh rahasia bank dan perusahaan

2. Tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun terkait tugas dan jabatan

3. Menjunjung kehormatan karyawan dan perusahaan

4. Bekerja sesuai dengan prinsip syariah

5. Berpegang teguh pada akhlak islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari

(60)

46

E. Struktur Organisasi Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang

Banking Staff dan Non Banking Staff

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang

1. Keterangan

SBM : Sri Endah Widayati

Front Office :

Customer Service : Lukman Rahim Haris Sub Branch Manager (SBM)

(61)

Teller : Bayu Silvia Rini

Back Office :

Operational 1 : Muchtadin

Operational 2 : Muhammad Bachtiar Ripai

Marketing :

Marketing Funding : Ayu Dhestya Sari

Marketing Financing : Marselia Tusinta

Security : Muhammad Faqih

Office Boy : Slamet

Driver :

Driver 1 : Rismianto

Driver 2 : Mansur

2. Deskripsi Jabatan (Job Description)

a. Sub Branch Manager (SBM)

1) Mengkoordinasi dan menetapkan rencana kerja tahunan Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang agar sesuai dengan visi dan misi Bank Muamalat.

2) Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja untuk memastikan tercapainya target Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang yang telah ditetapkan.

(62)

48

4) Penanggung jawab Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang secara umum.

5) Menetapkan berbagai kebijakan-kebijakan dan pengambilan keputusan-keputusan demi kemajuan Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang.

b. Customer Service (CS)

1) Memberikan penjelasan ke nasabah tentang produk, syarat dan tatacaranya secara langsung atau melalui telepon.

2) Melayani pembukaan rekening tabungan, giro dan deposito.

3) Melayani dan menyelesaikan keluhan nasabah dengan segera dan benar.

4) Melayani permintaan nasabah untuk pemblokiran rekening. 5) Menawarkan kepada nasabah produk atau jasa lain (cross selling) 6) Mengerjakan instruksi yang diminta atasan yang berkaitan dengan

pekerjaannya. c. Teller

1) Menerima setor dan tarik tunai dan warkat. 2) Melayani SKN dan RTGS.

3) Mengamankan dan menyimpan uang tunai, surat berharga dan membuat laporan sesuai dengan bidangnya.

4) Menyusun daftar penerimaan dan pengeluaran uang tunai.

(63)

6) Melakukan pembayaran dan penerimaan yang berhubungan dengan pembayaran biaya bank, biaya personalia dan umum melalui counter bank.

7) Melakukan pekerjaan lain sesuai ketentuan pekerjaan d. Back Office

1) Mengurus kepegawaian dan pemeliharaan kantor. 2) Melakukan instruksi pencairan deposito

3) Memeriksa setoran kliring 4) Rekruitmen karyawan. 5) Otorisasi data nasabah.

6) Melaksanakan transfer non tunai, kliring dan RTGS. 7) Membuat laporan bulanan.

8) Memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh nasabah.

9) Bertanggung jawab dan memonitor aktivitas back office agar berjalan dengan baik

e. Marketing

1) Mencari nasabah funding maupun lending

2) Membina hubungan saling menguntungkan antara pihak bank dengan nasabah, seperti:

a) Mengidentifikasi kebutuhan nasabah

(64)

50

c) Bertindak sebagai Komite Pembiayaan dalam upaya pengambilan keputusan pembiayaan

d) Melakukan monitoring, evaluasi, review terhadap kualitas porto folio pembiayaan yang telah diberikan dalam rangka pengamanan atas setiap pembiayaan yang telah diberikan e) Melayani, menerima tamu (calon nasabah atau nasabah) secara

aktif memerlukan pelayanan jasa perbankan

f) Menyusun strategi planning dan selaku marketing/solisitasi nasabah baik dalam rangka penghimpunan sumber dana maupun alokasi pemberian pembiayaan secara efektif dan terarah

g) Berkewajiban untuk meningkatakan mutu pelayanan perbankan terhadap nasabah maupun calon nasabah

h) Berkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan dan

ketrampilan untuk membantu kelancaran tugas sehari-hari f. Security

1) Membukakan pintu apabila ada nasabah yang datang 2) Menjaga keamanan dan tata tertib kantor

3) Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta perlengkapan/perbekalan kantor

4) Membantu dalam melayani nasabah g. OB (Office Boy)

(65)

2) Menyediakan minuman dan makanan bagi staf kantor 3) Pembantu umum

4) Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta perlengkapan/perbekalan kantor

h. Driver

1) Mengantar jemput para kru dalam melaksanakan tugas

2) Menjaga agar kondisi kendaraan dinas kantor selalu dalm keadaan siaga

F. Produk dan Layanan Bank Muamalat 1. Pendanaan

a. Giro Muamalat 1) Giro Ultima

Giro syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang memudahkan semua jenis kebutuhan transaksi bisnis maupun transaksi keuangan personal nasabah. Giro ini diperuntukan perorangan dengan usia 18 tahun ke atas.

2) Giro Attijary

Giro syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang memudahkan dan membantu semua jenis kebutuhan transaksi bisnis perusahaan nasabah. Giro ini diperuntukan bagi institusi yang memiliki legalitas badan.

b. Tabungan

(66)

52

Tabungan dalam mata uang rupiah yang dapat digunakan untuk beragam jenis transaksi, memberikan akses yang mudah, serta manfaat yang luas. Tabungan muamalat kini hadir dengan dua pilihan kartu ATM/Debit yaitu kartu Shar-E Reguler dan Shar-E Gold.

2) Tabungan iB Muamalat Dollar

Tabungan dalam denominasi valluta asing US Dollar (USD) dan Singapore Dollar (SGD) bertujuan untuk melayani kebutuhan transaksi dan investasi yang lebih beragam.

3) Tabungan iB Haji dan Umrah

Tabungan haji dalam mata uang rupiah dan valuta asing US Dollar yang dikhususkan bagi nasabah masyarakat muslim Indonesia yang berencana menunaikan ibadah haji.

4) Tabungan iB Muamalat Rencana

Tabungan iB Muamalat rencana merupakan tabungan berjangka dalam mata uag rupiah, memiliki setoran rutin bulanan dan tidak bisa ditarik sebelum jangka waktu berakhir kecuali penutupan rekening serta pencairan dana hanya bisa dilakukan ke rekening sumber dana. Tabugan iB muamalat rencana membantu mewujudkan berbagai rencana nasabah

(67)

Merupakan tabungan berencana dalam mata uang rupiah yang akan membantu nasabah mewujudkan impian untuk berangkat ibadah umroh.

6) Tabunganku

Tabungan syariah dalam mata uang Rupiah yang sangat terjangkau bagi nasabah dari semua kalangan masyarakat. 7) Tabungan iB Muamalat prima

Tabungan iB muamalat prima merupakan tabungan prioritas yang di desain bagi nasabah yang ingin mendapatkan bagi hasil maksimal dan kebebasan bertransaksi.

8) Tabungan iB Muamalat Sahabat

Merupakan produk tabungan yang menyediakan fasilitas untuk nasabah mendesain sendiri kartu ATM sesuai dengan identitas almamater, komunitas, atau perusahaan.

9) Tabungan iB SimPel

Tabungan ini memberikan kemudahan dan juga setoran awal yang ringan, guna menanamkan sifat gemar menabung sejak dini.

c. Deposito

1) Deposito Mudharabah

(68)

54

perorangan usia 18 tahun keatas dan institusi yang memiliki legalitas badan.

2) Deposito Fulinves

Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal serta perlindungan asuransi jiwa gratis bagi nasabah. Deposito Fulinves merupakan jenis investasi yang dikhususkan bagi nasabah perorangan dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan. Deposito Fulinves dapat diperpanjang secara otomatis (automatic roll over) dan dapat dipergunakan sebagai jaminan pembiayaan di Bank Muamalat. Deposito Fulinves diperuntukan bagi perorangan usia 18 tahun ke atas.

d. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat dapat diikuti oleh nasabah yang berusia minimal 18 tahun, atau sudah menikah, dengan pilihan usia pensiun dan iuran pensiun yang terjangkau, yaitu minimal Rp 20.000 per bulan dan pembayarannya dapat didebet secara otomatis dari rekening bank muamalat atau dapat ditransfer dari bank lain.

2. Pembiayaan

a. KPR iB Muamalat

(69)

ini juga dapat digunakan untuk pengalihan take over KPR dari bank lain, pembangunan, dan renovasi rumah tinggal. Diperuntukan bagi perorangan (WNI) cakap hukum yang berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55 tahun untuk karyawan, dan 60 tahun untuk wiraswasta atau profesional pada saat jatuh tempo pembiayaan.

b. iB Muamalat Umroh

Fasilitas bagi para nasabah dengan tujuan membiayai perjalanan ibadah umroh. Diperuntukan bagi perorangan (WNI) cakap hukum yang berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan dengan jangka waktu pembiayaan sampai dengan 36 bulan.

c. iB Muamalat Koperasi Karyawan

Pembiayaan yang diberikan kepada koperasi karyawan untuk disalurkan kepada para anggotanya (pegawai BUMN/PNS/Swasta) dengan tujuan pembelian barang halal. Diperuntukan bagi para anggota koperasi karyawan secara berkelompok dengn penghasilan minimum Rp 1.000.000.

d. iB Muamalat Multiguna

(70)

56

e. Dana Muamalat Pensiun

(71)

57 BAB IV

ANALISIS

A. Kendala-Kendala Yang Dihadapi dalam Memasarkan Produk Funding

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan peneliti di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang dalam proses memasarkan produk funding terdapat kendala–kendala yang dihadapi, diantaranya sebagai berikut :

1. Kurangnya sumber daya manusia yang kompeten.

Dikarenakan SDM bukan berasal dari latar belakang marketing. Ibu Ayu Deshtya Sari menjelaskan bahwa beliau bukan dari latar belakang marketing, melainkan beliau adalah sarjana akuntansi. Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa, pada saat rekrutmen tenaga marketer latar belakang pemasaran tidak menjadi tolak ukur untuk dijadikan sebagai tenaga marketer. Sedangkan memiliki kemampuan lain, dianggap mampu dijadikan sebagai tenaga marketer merupakan salah satu pertimbangan agar layak dijadikan sebagai tenaga marketer. Kebanyakan marketer bukan berasal dari latar belakang pemasaran, sehingga terkadang belum dapat menguasai bidang pemasaran secara menyeluruh. Dengan demikian kegiatan pemasaran belum begitu maksimal.

2. Kurangnya personel marketer

(72)

58

Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang hanya mempunyai satu marketer funding dan satu marketer lending. Sehingga menyebabkan proses pemasaran produk kurang maksimal.

3. Banyaknya pesaing baru

Maraknya bank konvensional yang membuka layanan syariah menjadi pesaing berat yang harus dihadapi oleh Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang. Persaingan kemudahan pembukaan rekening, serta bagi hasil produk funding menjadi salah satu faktor terpenting yang harus dipertimbangkan oleh Bank Muamalat untuk bertahan dalam dunia perbankan syariah.

4. Kurangnya pemahaman nasabah mengenai produk funding Bank Muamalat Indonesia Muamalat Cabang Pembantu Magelang

(73)

5. Persaingan Harga

Dari hasil wawancara dengan Ibu Ayu Deshtya Sari selaku Marketer produk funding dapat disimpulkan bahwa masyarakat lebih tertarik pada produk yang murah pembukaan awalnya dan juga besar bagi hasilnya.

B. Strategi Pemasaran Produk Funding di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang

Ketatnya persaingan perbankan syariah saat ini, dikarenakan banyaknya bank konvensional yang membuka layanan syariah yang mempengaruhi pada pendapatan dan omset bank syariah itu sendiri. Oleh karena itu bank syariah harus memperluas market shared-nya agar tidak kalah dengan bank lain. Dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu usaha dibutuhkan strategi pemasaran yang efisien dan sesuai, pemasaran menjadi salah satu hal terpenting dalam kelangsungan suatu usaha, sehingga dapat mencapai tujuan-tujuan dari suatu usaha tersebut. Pemasaran juga harus didukung dan dilakukan oleh seluruh komponen perusahaan tersebut, begitu juga yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang.

Dalam wawancara yang saya lakukan dengan Ibu Ayu Deshtya Sari selaku marketer funding, pada dasarnya strategi yang digunakan dalam pemasaran produk funding adalah Bauran Pemasaran (Marketing Mix), dengan uraian sebagai berikut :

(74)

60

Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, dibeli, diminta, dicari, digunakan atau dikonsumsi yang memiliki nilai suatu pasar sasaran, dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan. Dalam segi produk, Ibu Marketer sudah menerapkan sesuai strategi mix, yaitu produk yang ditawarkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh nasabah. Produk funding yang ditawarkan Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang disini adalah:

a. Tabungan

1) Tabungan iB Muamalat

Semakin berkembang dan banyaknya bank syariah maka nasabah ingin mempunyai kemudahan dalam bertransaksi kapan saja dan dimana saja, maka Tabungan iB Muamalat adalah pilihan yang tepat. Keuntungan produk ini adalah terdapat dua pilihan kartu ATM yaitu ATM Reguler dapat digunakan diseluruh jaringan ATM Bank Muamalat diseluruh Indonesia dan Malaysia, kartu ATM Gold dapat digunakan diseluruh jaringan ATM bank Muamalat didunia.

2) Tabungan iB Muamalat Dollar

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, bahwa pelaksanaan layanan penguasaan konten mempunyai peranan penting yang positif dalam membantu siswa yang mengalami masalah pada kemampuan

Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri selam hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tandatanda bahaya kehamilan dan janin sehingga ibu

Setelah melakukan penelitian di lembaga MUI Kabupaten Dairi, maka peneliti dapat mengambil kesimbulan bahwa setiap program-program dan aktifitas yang dilakukan setiap

Uji validitas konten instrumen literasi humanistik dan hasil belajar IPA pada tema Lingkungan Sahabat Kita, Kompetensi Dasar Menganalisis Siklus Air dan Dampaknya

yama : pengekangan diri, yaitu tidak melakukan kekerasan, setia, tidak mencuri, mengekang nafsu seks, dan tidak serakah; 2) niyama : kepatuhan yang mantap, yaitu pemurnian

Mendengarkan kembali bagian iringan yang telah direkam secara berulang-ulang, untuk diisi ruang gerak wayang yang sesuai dengan ritme dan angsel dari iringan yang digarap.

Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, speaker memiliki komponen elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut

Bapak, Ibu, Kakak, Adik, Kekasih dan Teman-teman kami tercinta yang telah senantiasa memberikan dukungan penuh, masukan, saran, bantuan dan selalu mendoakan kami