• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI LAJU EROSI SEDIMEN DAS KALI SAMPEAN HULU KABUPATEN BONDOWOSO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI LAJU EROSI SEDIMEN DAS KALI SAMPEAN HULU KABUPATEN BONDOWOSO"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI LAJU EROSI

SEDIMEN DAS KALI SAMPEAN HULU

KABUPATEN BONDOWOSO

DISUSUN OLEH:

NGAHADI PURWANTO ( 0353010126 )

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TENIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL”VETERAN”

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Karunia-Nya sehingga tugas akhir dengan judul ”Studi laju Erosi Sedimen DAS Kali Sampean Hulu Kabupaten Bondowoso” ini dapat terselesaikan dengan baik. Tugas akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat akademis bagi mahasiswa strata 1 diprogram studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UPN ”Veteran” Jawa Timur.

Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh penyusun, maka hasil dari laporan tugas akhir ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Walaupun demikian penyusun telah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik. Untuk itu penyusun mengharapkan adanya saran dan kritik demi menyempurnakan tugas akhir ini.

Pada kesempatan ini pula penyusun menguapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Ir. Edi Mulyadi, SU selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UPN ”Veteran” Jawa Timur.

2. Ibu Ir. Wahyu Kartini, MT selaku ketua Program Studi Teknik Sipil UPN ”Veteran” Jawa Timur.

(3)

iii

4. Ibu Ir. Minarni Nur Trilita, MT selaku Dosen Pembimbing Utama yang senantiasa memberikan arahan dan dukungan serta motivasi dan waktuyang telah diberikan kepada penyusun selama pembuatan tugas akhir ini.

5. Ibu Novie Handajani, ST, MT selaku Dosen Pembimbing kedua terimakasih atas waktu dan bimbingan yang telah diberikan demi terselesaikannya tugas akhir ini.

6. Kedua Orang Tuaku dan kakak-kakakku yang telah banyak memberikan dukungan lahir dan batin, material, spiritual, dan moral selama pengerjaan Tugas Akhir ini.

7. Arek-arek QereS, Trio Perjuangan Hidro (Aq, Dedi, Gatot) dan pak Febru yang telah memberikan dukungan kepada penyusun, serta seluruh teman-teman dan Alumni - Alumni Program Studi Teknik Sipil yang tidak dapat penyusun sebutkan satu-persatu yang telah memberikan semangat dan doa sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

8. Seluruh Dosen dan staf Pengajar, yang telah banyak memberikan pengetahuan dan membantu selama proses perkuliahan.

(4)

iv

Semoga segala bantuan dan budi baik yang telah diberikan kepada penyusun mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Penyusun berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Surabaya, Juni 2010

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...ii

ABSTRAK ...v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL...x

BAB I. PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Perumusan Masalah...4

1.3 Tujuan Penelitian...4

1.4 Manfaat Penelitian...4

1.5 Batasan Masalah ...5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...6

2.1. Umum ...6

2.2 Curah Hujan...8

2.2.1 Cara Aritmatik Mean...8

2.2.2 Cara Teissen Poligon...9

2.2.3 Cara Isohyet...10

2.3 Uji Konsistensi Data...10

(6)

vii

2.4 Analisa Frekwensi ...13

2.4.1 Metode Distribusi Normal...14

2.4.2 Metode Distribusi Gumbel ...16

2.4.3 Metode distribusi Log Pearson Type III ...17

2.5 Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi ...18

2.5.1 Uji Chi – Kuadrat ...18

2.5.2 Uji Smirnov – Kolmogorov...19

2.6 Universal Soil Loss Equation (USLE)...21

2.7 Metode regresi Ganda...33

2.8 Model Modifikasi USLE (MUSLE) ...36

2.9 Kepekaan Lahan Terhadap Erosi...36

BAB III. METODE PENELITIAN...38

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian...38

3.1.1. Lokasi Penelitian ...38

3.2. Jenis Penelitian dan Data...42

3.2.1. Jenis Penelitian...42

3.2.2. Jenis Data ...43

3.3. Teknik Pengumpulan Data ...43

(7)

viii

BAB IV. ANALISA HIDROLOGI...47

4.1. Analisa Hidrologi ...47

4.2. Uji Konsistensi Data Curah Hujan...47

4.3. Perhitungan Hujan Rata-rata ...52

4.4. Analisa Frekuensi...55

4.5. Uji Kesesuaian Distribusi...59

4.5.1. Metode Smirnov Kolmogorov ...59

4.5.2. Metode Chi Kuadrat...60

4.6. Perhitungan USLE ...61

4.6.1. Perhitungan Faktor Erosi Hujan (R) ...62

4.6.2. Perhitungan Faktor Erodibilitas (K)...63

4.6.3. Perhitungan Faktor Gabungan Panjang dan Kemiringan Lereng (LS)...64

4.6.4. Perhitungan Faktor Penutup Vegetasi (C) ...65

4.6.5 Faktor Pengendali Erosi (P) ...66

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...68

5.1. Kesimpulan ...68

5.2. Saran ...68

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kurva Massa Ganda...12

Gambar 2.2. Nomogram erodibilitas tanah (K) untuk satuan tanah metrik (Wischmeir, et,al., 1971)... 25

Gambar 2.3. Nomograf faktor panjang – kemiringan lereng (LS)... 29

Gambar 3.1. Lokasi studi Penelitian... 38

Gambar 3.2. Peta Tematik Kemiringan Lereng...39

Gambar 3.3 Peta Penyebaran Hujan...40

Gambar 3.4. Sketsa kemiringan lereng... 41

Gambar 3.5. Peta Tata Guna Lahan ... 42

Gambar 3.6. Peta Topografi... 43

Gambar 3.7. Peta Stasiun Hujan...44

Gambar 3.8. Diagram Alur Penelitian... 46

Gambar 4.1. Grafik Uji Konsistensi Stasiun Maesan... 49

Gambar 4.2. Grafik Uji Konsistensi Stasiun Grujugan... 50

(9)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tipe Model Prediksi Lahan (Gregory and Walling 1973)... 7

Tabel 2.2. Nilai Kritis untuk Distribusi Chi-Kuadrat... Tabel 2.3. Nilai kritis Do untuk uji Smirnov – Kolmogorov... 21

Tabel 2.4. Kode struktur tanah untuk menghitung nilai K dengan Nomograf... 25

Tabel 2.5. Kode permeabilitas tanah untuk menghitung nilai K dengan nomograf... 27

Tabel 2.6. Nilai M untuk beberapa tekstur tanah... 27

Tabel 2.7. Faktor Erodibilitas K dari Departemen Kehutanan RI... 27

Tabel 2.8. Nilai m... 28

Tabel 2.9. Nilai faktor gabungan panjang dan ketajaman lereng (LS)... 29

Tabel 2.10. Nilai faktor C (pengelolaan tanaman)... 31

Tabel 2.11. Nilai faktor P untuk berbagai tindakan konservasi tanah... 32

Tabel 2.12. Kelas Bahaya Erosi yang digunakan di Indonesia...37

Tabel 4.1. Uji Konsistensi Data Curah Hujan Sta. Maesan Terhadap Sta. Grujugan, Sta. Tlogosari... 48

Tabel 4.2. Uji Konsistensi Data Curah Hujan Sta. Grujugan Terhadap Sta. Maesan, Sta. Tlogosari... 49

(10)

xi

Tabel 4.4. Curah Hujan Rata-Rata Harian Maksimum Stasiun

Maesan... 53

Tabel 4.5 Curah Hujan Rata-Rata Harian Maksimum Stasiun Grujugan... 54

Tabel 4.6 Curah Hujan Rata-Rata Harian Maksimum Stasiun Tlogosari... 55

Tabel 4.7 Analisa Curah Hujan Rata-Rata Maksimum Harian... 55

Tabel 4.8 Metode Pemilihan Analisis Distribusi Frekuensi... 56

Tabel 4.9 Perhitungan Distribusi Log Pearson Type III... 58

Tabel 4.10. Perhitungan Hujan Rencana dengan Metode Log Pearson Type III... 60

Tabel 4.11. Perhitungan Uji Kesesuaian Distribusi Dengan Metode Smirnov Kolmogorov...61

Tabel 4.12. Perhitungan Uji Kesesuaian Distribusi Dengan Metode Chi Kuadrat... 62

Tabel 4.13. Perhitungan Indeks Erosi Hujan Bulanan... 63

Tabel 4.14. Jenis Tanah Pada DAS Sampean... 65

Tabel 4.15. Klarifikasi Penggunaan Lahan DAS Sampean... 67

(11)

v

STUDI LAJU EROSI SEDIMEN DAS KALI SAMPEAN HULU KABUPATEN BONDOWOSO

NGAHADI PURWANTO 0353010126

ABSTRAK

Banjir bandang di kota Situbondo Pebruari 2008. Kejadian bencana ini sangat terkait dengan unsur utama, curah hujan, tanaman dan tanah. Permasalahan yang timbul diperkirakan adanya ketidakseimbangan diantara ketiga unsur tersebut. Perlu adanya studi dan investigasi tentang hal diatas.

Kegiatan studi ini akan dititik beratkan pada kali Sampean Hulu. Dimana banyak anak – anak sungai yang bermuara di kali Sampeyan yang berasal dari gunung Raung, gunung Sungket, gunung Argopuro, gunung Malang dan gunung – gunung kecil lainnya. Sehingga menyebabkan banyak terdapat titik rawan longsor pada sekeliling dataran tinggi. Dengan menggunakan suatu pendekatan analisa untuk menjelaskan kejadian diatas, dimana banjir dan erosi adalah sesuatu yang paling terkait. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa hanya sebagian kecil material sedimen yang tererosi di lahan (DAS) kali Sampeyan mencapai outlet basin/sungai terdekat.

Analisis yang dipakai untuk menguji data dipakai metode yang dipakai untuk memprediksi tingkat erosi lahan dipergunakan metode USLE . Hasil diatas diharapkan dapat memberikan suatu gambaran mengenai kondisi DAS yang ada.

Setelah dilakukan perhitungan menggunakan analisa USLE diperoleh nilai erosi tanah sebesar 32,98 ton/ha/tahun dan masuk kelas II dalam tingkat bahaya erosi. Besarnya tingkat erosi yang terjadi pada DAS Kali Sampean Hulu disebabkan karena tata guna lahan pada lokasi studi sebagian besar adalah berupa pemukiman.

.

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Banjir bandang (air dan lumpur) di kota situbondo tahun 2002, 2004, terjadi hampir setiap tahun hingga ( Februari 2008 ), mengakibatkan kerugian harta dan jiwa yang sangat besar. Kejadian bencana ini pasti terkait dengan fenomena siklus hidrologi, dimana unsur utamanya adalah curah hujan, tanaman sebagai interceptor atau penahan laju air hujan masuk langsung ke permukaan tanah dan tanah itu sendiri.

(13)

Perlu adanya suatu investigasi mengenai tanah setempat untuk mengetaui sifat fisik tanah untuk mendapatkan seberapa besar nilai ketahanan tanah terhadap gaya luar yang mempengaruhinya. Artinya, apabila gaya ikat antar butiran tanah setempat cukup kuat untuk menahan gaya seret limpasan aliran permukaan (surface run off), idealnya tidak akan terjadi aliran mudflow. Aliran mudflow terjadi apabila gaya ikat antar butiran tanah tidak cukup kuat menahan gaya seret limpasan aliran permukaan.

Erosi merupakan proses alamiah yang sulit untuk dihilangkan sama sekali atau tingkat erosinya nol. Tindakan yang dapat dilakukan adalah mengusahakan supaya erosi yang terjadi masih dibawah ambang batas yang maksimum (soil loss tolerance), yaitu besarnya erosi yang tidak melebihi laju pembentukan tanah. Oleh karena itu perlu adanya penelitian untuk menentukan besarnya erosi yang masih dapat dibiarkan untuk tiap-tiap jenis tanah untuk dijadikan dasar dalam menentukan tata guna lahan, pola dan intensitas tanam, manajemen lahan dan tidakan konservasi.

(14)

biasa disebut Nisbah Pengangkutan Sedimen (NPS) atau Sedimen Deliveri Ratio (SDR). Secara umum besarnya SDR cenderung berbanding terbalik

terhadap luas DAS, makin luas DAS makin kecil nilai SDR. Namun kalau ditinjau lebih teliti, besarnya SDR merupakan proses yang sangat kompleks, tidak sekedar fungsi luas DAS tapi hampir semua karakteristik DAS berpengaruh terhadap nilai SDR.

Williams and Berndt (1972) menunjukkan bahawa besarnya sedimen delivery ratio sangat bervariasi antara satu DAS dengan DAS lainnya dan

bervariasi dari tahun ke tahun. SDR tidak hanya dipengaruhi oleh faktor luas DAS tapi juga faktor-faktor lain, diantaranya geomorfologi, faktor lingkungan, lokasi sumber sedimen, karakteristik relief dan kemiringan, pola drainase dan kondisi saluran, penutup lahan, tata guna lahan, dan tekstur tanah. Beberapa studi telah banyak dilakukan untuk menurunkan persamaan empiris SDR yang dapat digunakan untuk memprediksi sediment yield dari suatu DAS berdasar laju erosi lahan yang diperoleh dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation).

(15)

DAS Kali Sampean dengan banjir fenomenalnya sangat menarik untuk dikaji serta diteliti penyebabnya. Secara awam akan dikatakan hutan gundul merupakan salah satu penyebabnya. Meskipun tidak terlalu salah, dalam studi ini akan dijelaskan secara detail bagaimana sebenarnya kondisi DAS Kali Sampean Hulu termasuk analisa komponen-komponen penunjang karakteristik DAS.

Penelitian ini penting, karena dengan diadakannya Studi Laju Erosi Sedimen DAS untuk kawasan DAS Kali Sampean Hulu maka sedikit banyak membantu menunjang penelitian-penelitian lain mengenai bahaya bencana banjir ataupun ancaman bahaya longsor pada kawasan tersebut.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana estimasi erosi lahan tahunan Ea dari titik outlet yang ditinjau.

1.3. Tujuan penelitian

(16)

1.4. Batasan masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada hal-hal sebagai berikut :

1. Data hujan pada titik outlet yang ditinjau adalah data sekunder yang diambil dari Balai Pengairan Bondowoso tanpa melakukan penelitian dilapangan.

2. DAS yang ditinjau adalah DAS Kali Sampean bagian hulu

3. Peta topografi yang dipakai adalah Peta Citra Satelit yang dikeluarkan oleh BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional). 4. Prediksi erosi lahan dipakai metode USLE (Universal Soil Loss Equation)

Referensi

Dokumen terkait

Tabe116.Tingkat laju erosi aktual setelah perubahan tataguna lahan, tindakan konservasi, dan pemberian bahan organik pada Sub DAS Cisadane Hulu

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hasil pendugaan erosi DAS Sekampung (Studi DAS Sekampung Hulu hingga Bendungan Argoburuh) menggunakan pendekatan SDR (

Dengan menggunakan kedua prosedur perkiraan laju erosi, diperoleh perkiraan laju erosi rata-rata bulanan seperti ditampilkan pada Tabel 4 untuk kedua Sub-DAS, yang

Analisis data untuk mengetahui model perkembangan laju sedimentasi di waduk Bakaru akibat erosi yang terjadi di Hulu Sub DAS Mamasa, dilakukan dengan cara

Dari tingkat bahaya erosi (TBE) yang terjadi dengan cara membandingkan laju erosi potensial (Ea) dengan erosi yang masih dapat ditoleransi (TSL) maka dapat

Hal ini terbukti seperti pada plot 3, 4, 5 yang mayoritas didominasi oleh perkebunan yang disertai rerumputan ditambah serasah di atasnya akan memperkecil laju erosi

Gowa, memiliki permasalahan lahan yaitu erosi dan angkutan sedimen yang diakibatkan oleh berkembangnya kebutuhan masyarakat sehingga penataan lahan di sub DAS Jenelata mengalami

Analisis Tingkat Bahaya Erosi pada penelitian ini menggabungkan hasil analisis laju erosi dengan data kedalam tanah DAS Maluka yang mana kedalam tanah di DAS Maluka didapatkan melalui