• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas IV"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 1 Buntu Kecamatan Kejajar

Kabupaten Wonosobo semester II tahun pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian

ini adalah siswa kelas IV sebanyak 22 siswa, yang terdiri dari 7 siswa laki-laki

dan 15 siswa perempuan. Karakteristik penelitian siswa kelas IV SDN 1 Buntu

dalam pembelajaran lebih banyak mendengarkan dan kurang aktif karena

pembelajaran masih berpusat pada guru.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian ini adalah variable penelitian terdiri dari variable

bebas (x) yaitu metode take and give dan variable terikat (Y) yaitu keaktifan dan

hasil belajar siswa. Mata pelajaran PKn yang pembelajarannya dengan KD 3.2;

3.3; 3.4 dan KD 3.5 tentang pemerintahan tingkat pusat dengan

langkah-langkah: 1) guru mempersiapkan kartu yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran; 2) guru mendesai kelas sebagaimana mestinya; 3) guru

menjelaskan materi sesuai kompetensi yang akan dicapai; 4) unyuk

memantapkan penugasan siswa, mereka diberi masing-masing satu kartu untuk

dipelajari; 5) semua siswa berdiri dan mencari pasangan untuk bertukar

informasi, tiap siswa mencatat nama pasangannya pada kartu yang dipegangnya;

6) demikian seterusnya hingga semua siswa saling memberi dan menerima

informasimasing-masing; 7)untuk mengevaluasi siswa, guru memberikan

pertanyaan yang tidak sesuai dengan kartu yang dipegangnya; 8) Guru menutup

pembelajaran

(2)

3.3. Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

spiral yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Rotin Mc. Taggart (dalam

Saur M. Tampubolon 2014:27) yang masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap

yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi.

Tahapan kegiatan tersebut secara rinci digambarkan melalui gambar sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model spiral dari

Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart dijelaskan sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan Siklus I

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas berkolaborasi

dengan guru kelas. Ada dua pertemuan yang akan di lakukan dalam

penelitian ini :

a. Tahap perencanaan

Merancang dan merencanakan pembelajaran Pkn dengan

(3)

dan tugas tugas, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran Take and Give, serta menyiapkan

instrument pengamatan dan dokumentasi.

b. Tahap tindakan dan observasi

1) Siklus 1 Pertemuan 1

Pada siklus satu pertemuan satu akan dilakukan beberapa

kegiatan di antaranya yaitu pada kegiatan awal guru memberikan

salam dan mengkondisikan siswa di dalam proses pembelajaran,

melakukan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan,

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa setelah

melakukan pembelajaran. Selanjutnya pada kegiatan inti eksplorasi

guru menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya jawab dan

guru menyampaikan materi pembelajaran. Pada elaborasi guru sudah

menerapkan metode pembelajaran Take and Give yaitu guru

membagikan masing-masing kartu kepada setiap siswa, guru

memberikan waktu 5 menit untuk mengahafal dan memahami materi

yang mereka dapat di dalam kartu, guru menyampaikan kepada

siswa bahwa mereka harus mencari pasangan mereka untuk bertukar

informasi (memberi dan menerima). Tiap siswa harus mencatat nama

pasangannya pada kartu yang dipegangnya, demikian seterusnya

hingga setiap siswa dapat saling memberi dan menerima materi

masing-masing. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu

bahwa waktu sudah habis. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa yang berani maju kedepan untuk presentasi apa yang telah

mereka dapat, guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang telah

maju. Pertanyaan yang diberikan tidak sesuai dengan materi yang

siswa dapatkan dalam kartu, guru memberikan reward kepada siswa

yang telah berani maju kedepan. Pada kegiatan konfirmasi siswa

diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum

dipahami dan guru memberikan penguatan kepada siswa atas materi

(4)

menberikan penguatan tentang materi yang dipelajari hari ini dan

memberikan PR untuk mempelajari materi selanjutnya.

2) Siklus 1 Pertemuan 2

Pada siklus satu pertemuan dua kegiatanyang dilakukan

hampir sama dengan kegiatan pada siklus satu pertemuan satu

namun pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes evaluasi untuk

mengukur hasil belajar siswa secara individual dalam tindakan

pembelajaran siklus satu yang sudah dilaksanakan. Siswa bersama

guru melakukan refleksi pembelajaran yang sudah dilaksanakan agar

tahu kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran. Sehingga dapat

menentukan langkah-langkah tindakan selanjutnya. Kemudian

peneliti pun memberikan penguatan kepada siswa dengan

menyampaikan pesan penyemangat dan penegasan pesan moral

untuk lebih tekun dalam belajar, disiplin dan tanggung jawab.

Sementara pembelajaran berlangsung, peneliti dan observer

melakukan penilaian proses dan observasi aktivitas siswa.

Pengamatan ini dapat terlaksana atas kerjasama antara peneliti, guru

kelas, dan siswa kelas IV SD Negeri 1 Buntu. Observer mengamati

proses pembelajaran baik kepada siswa maupun guru dengan

mengisi data observasi dan mencatat hal-hal penting yang ditemukan

selama proses pembelajaran.

c. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi dilakukan proses pembelajaran dengan

menggunakan metode Take and Give maka akan dilakukan refleksi atau

evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan metode

pembelajaran Take and Give. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat di

ketahui hal-hal yang perlu di perbaiki guna untun mempersiapkan

(5)

2. Perencanaan Tindakan Siklus 2

a. Tahap Perencanaan

Pada siklus 2, tindakan yang dilakukan sama dengan siklus 1,

namun pelaksanaan siklus 2 dimulai setelah mengkaji hasil tindakan

siklus 1. Pelaksanaan program tindakan 2 mengacu pada identifikasi

masalah yang muncul pada kegiatan siklus 1.

b. Tahap tindakan dan observasi

Pelaksanaan kegiatan siklus 2 yang mengacu pada identifikasi

maslaah yang muncul pada siklus 1 sesuai dengan alternatif pemeahan

masalah yang sudah ditentukan sebagai berikut :

Siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran yang

sudah di lakukan agar dapat di ketahui kelebihan dan kekurangan dalam

kegiatan pembelajaran. Sehingga dapat menentukan langkah-langkah

dan tindakan selanjutnya. Kemudian memberikan penguatan kepada

siswa dengan menyampaikan pesan penyemangat dan pesan moral

untuk lebih giat dalam belajar, disiplin dalam melakukan suatu hal,

lebih menghargai orang lain, dan bertanggung jawab. Sementara itu

waktu pembelajaran berlangsung dan observer melakukan penelitian

proses dan observasi aktivitas siswa. Pengamatan ini dapat terlaksana

atas kerjasama antara , guru kelas, dan siswa-siwa kelas IV SD 1 Buntu.

c. Refleksi

1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan

data/hasil observasi yang terkumpul

2) Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus

2.

3) Evaluasi tindakan siklus 2

3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik

(6)

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dilakukan dengan penilaian. Penilaian

dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk mengukur

berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Penilaian digunakan untuk

memperbaiki program mengajar di kelas dan metode pembelajaran di kelas

agar hasil belajar siswa meningkat.

a. Instrumen butir soal untuk tes

Hasil tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

Bentuk tes yang digunakan oleh adalah tes pilihan ganda dan tes

uraian. Tes dilaksanakan setiap akhir siklus I dan siklus II.

b. Lembar observasi untuk non tes

Penilaian dalam non-tes yang digunakan adalah

menggunakan lembar pengamatan (observasi). Observer langsung

mengamati kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. Teknik

non-tes ini berupa lembar pengamatan yang digunakan untuk

mengamati guru saat proses pembelajaran berlangsung sampai

akhir pembelajaran selesai. Observasi dilaksanakan pada akhir

siklus I dan siklus II.

3.5. Teknik Analisis data

3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Menurut Slameto (2015:440) validitas ialah ”Patokan

sampai sejauh mana suatu pengujian menghasilkan pengukuran

yang di-kehendaki”. Untuk mengetahui tingkat kevaliditan suatu

soal yang akan di ujikan ke siswa, maka sebelum diberikan soal

sebaiknya diuji cobakan ke dalam kelas lain atau kelas atas untuk

mengetahui butir soal yang valid. Uji validitas digunakan untuk

mengetahui seberapa cermat duatu instrumen atau item-item dalam

mengukur apa yang ingin diukur. Item kuisioner yang tidak valid

(7)

yang tidak valid harus dibuang atau diperbaiki. Dalam penelitian

ini uji validitas dilakukan di SD Negeri 1 Buntu dengan mengambil

responden siswa kelas V yang berjumlah 25 siswa.

Dalam penelitian ini, menggunakan SPSS versi 17.0 for

window. menggunakan cara bivariate pearson dimana dalam

pengujian ini dilakukan menggunakan korelasi bivariete antara

masing-masing skor item dengan total skor item. Nilai dari korelasi tersebut dibandingkan dengan nilai table α=5%, df = n-2 dengan n menunjukkan jumlah data yang digunakan. Maka n yang digunakan

sebesar 25, nilai df sebesar 23 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,05 maka dapat diperoleh r tabel = 0,396. Valid tidaknya suatu

soal diperoleh dengan membandingkan r hitung dengan r tabel.

Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka soal dapat dikatakan

valid, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka soal

(8)

Di bawah ini hasil pengujian soal dengan bantuan SPSS 17:

Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Soal No R hitung R tabel

Menurut Slameto (2015:432) reliabilitas adalah keadaan

dimana suatu pengujian menghasilkan pengukuran yang sama

dengan hal yang diukur. Reliabilitas disebut juga keterandalan,

(9)

bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan dan ketepatan skor

tes.

Ketentuan reliabilitas soal pada penelitian ini mengacu pada

rentang indeks reliabilitas yang di kemukakan oleh Wardani, dkk

(2012: 346)

Tabel 3.2. Rentang Indeks Reliabilitas

No. Indeks Intrepretasi

1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel

2 <0,80 – 0,60 Reliabel

3 <0,60 – 0,40 Cukup reliabel

4 <0,40 – 0,20 Agak reliabel

5 <0,20 Kurang reliabel

Tabel 3.3. Hasil Uji Reabilitas Reliabilitas Cronbach’s

Alpha N of items

Siklus I 0,850 15

Siklus II 0,820 16

Berdasarkan tabel diatas, penghitungan dapat dibaca bahwa

Cronbach’s Alpha pada soal siklus I sebesar 0,850 dari 15 item yang diuji dengan r table untuk 15 item adalah 0,514. Artinya

Cronbach’s Alpha pada soal siklus I 0,850 > dari r tabel 0,514 sehingga dapat dikatakan bahwa soalnya reliable. Sedangkan untuk

Cronbach Alpha soal siklus II sebesar 0,820 dari 16 item yang diuji

dengan r table untuk 16 item adalah 0,497. Artinya Cronbach’s

Alpha pada soal siklus 2 0,820 > dari r tabel 0,497 sehingga dapat

dikatakan bahwa soalnya reliable . Ini berarti bahwa instrumen

(10)

3.5.2 Tingkat Taraf Kesukaran Butir Soal

Menurut Priyatno, dkk (2010:56) tingkat kesukaran soal

adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat

kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk

indeks. Untuk memperoleh soal yang baik selain dengan uji

validitas dan reliabilitas yaitu dengan penentuan proporsi dan

kriteria soal yang masuk ke dalam kategori soal mudah, soal

sedang atau soal sukar.

Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran

soal sebagai berikut:

P =

P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar atau

jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan

jumlah keseluruhan peserta didik,

B = jumlah peserta didik yang menjawab betul.

N = Jumlah seluruh peserta didik.

Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat

menggunakan tabel rentang tingkat kesukaran bisa dalam tiga

kelompok menurut Priyatno (2010:39) sebagai berikut:

Tabel 3.4. Rentang Tingkat Kesukaran Butir Soal

Rentang Nilai Kriteria

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

(11)

Tabel 3.5. Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal

Analisis taraf kesukaran untuk soal yang digunakan pada tes

akhir siklus 1 yaitu untuk soal mudah berjumlah 5, soal sedang 8, dan

soal sukar berjumlah 2. Sedangkan untuk soal tes yang dilakukan

pada akhir siklus II dengan soal mudah berjumlah 6, soal sedang 7,

dan soal sukar berjumlah 2. Untuk soal evaluasi setiap akhir siklus

menggunakan 15 butir soal yang sudah di uji validitas dan reliabilitas

serta uji tingkat kesukaran.

3.6. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan yang akan digunakan dalam penelitian ini,

apabila minimal 75% dari seluruh siswa telah mencapai ketuntasan belajar

dengan KKM ≥70 pada siklus I dan siklus II seluruh siswa mencapai hasil

belajar berdasarkan ketuntasan. Analisis

Soal

Soal Mudah Soal Sedang Soal Sukar

Siklus I

1,3,17,18,20 4,5,6,7,8,9,11, 12,

13 dan 14.

Siklus II

1,2,3,5,19,20 9,10,12,14,15,16, 18

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Soal
Tabel 3.2. Rentang Indeks Reliabilitas
Tabel 3.4. Rentang Tingkat Kesukaran Butir Soal
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sejak lebih dari 20 tahun beton mutu tinggi dengan kuat tekan berkisar antara50 MPa sampai dengan 140 MPa telah digunakan di negara-negara maju pada konstruksibangunan tingkat

Oleh karena itu hasil penelitian ini akan dituangkan dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Citra Merek, Kepercayaan dan Celebrity Endorsement terhadap Niat Beli

merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan karena menunjukan keinginan konsumen untuk menggunakan suatu produk pada waktu yang akan datang. Minat menggunakan

barang tidak habis pakai, yaitu barang-barang yang dapat dipakai berulang-ulang serta tidak susut volumenya ketika digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama,

Berdasarkan tabel 1.1, data statistik yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia, penggunaan uang elektronik di Indonesia dari waktu ke waktu terus mengalami

diterima yaitu variabel bebas (Kepercayaan Merek) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Niat Beli) atau dari persamaan tersebut dapat

Dari pembuatan tugas akhir ini dapat disimpulkan bahwa, sistem informasi keuangan berbasis desktop adalah sebuah sistem terkomputerisasi yang menggantikan sistem

Untuk seorang programmer ini jauh lebih mudah telah beberapa nilai disimpan dalam variabel bernama &#34;var1&#34; maka pada. alamat 5A73: 235B, terutama bila Anda memiliki 10