• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN ETIKA BISNIS ISLAM PEDAGANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN ETIKA BISNIS ISLAM PEDAGANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN ETIKA BISNIS ISLAM PEDAGANG

MAKANAN DAN MINUMAN DI LINGKUNGAN INSTITUT

AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

PROPOSAL KUALITATIF

Oleh :

Umi Hanik

(17402153460)

ES-6J

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

(2)

A. Judul

Penerapan Etika Bisnis Islam Pedagang Makanan dan Minuman Di Lingkungan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.

B. Latar Belakang

Perkembangan ilmu ekonomi belakangan ini semakin berkembang termasuk sekarang banyak usaha dengan menerapkan sistem ekonomi islam. Sistem ekomomi islam adalah suatu perekonomian yang dalam pelaksanaannya berpedoman pada ajaran dan nilai islam, serta bersumber pada Al-Qur’an, Hadits, Ijma dan Qiyas. Dalam islam nilai-nilai moralitas yang meliputi kejujuran, keadilan, dan keterbukaan dalam segala hal sangat diperlukan. Rasulullah tidak menyukai jika dalam transaksi tidak memperhatikan nilai-nilai moralitas.

Ekonomi islam merupakan sistem ekonomi yang tujuan utamanya mewujudkan keadilan dan kesejahteraan yang merata. Islam mewajibkan umatnya dalam bekerja didasarkan iman, etika kerja dan akhlak islam. Produk ekonomi islam melarang membuat produk-produk yang mengandung banyak madharatnya dan melarang untuk menunda-nunda membayar gaji dan hutang. Dalam penjualan produk tersebut baik individu ataupun kelompok diberikan kebebasan untuk mencari keuntungan ebesar-besarnya tetapi harus berpedoman dengan iman dan etika. Sehingga tetap terikat dengan akidah dan etika disamping hukum islam.

(3)

jujur dan hanya mementingkan keuntungan semata akan menyebabkan kehancuran pada bisnisnya meskipun perusahaan tersebut sudah besar.

Islam sendiri juga mempunyai etika sendiri dalam berbisnis. Seperti halnya memberikan batasan antara yang halal dan haram. Penting bagi kita sebagai umat islam untuk menerapkan etika bisnis. Sejak abad ke 18 sampai sekarang, keterkaitan etika dan bisnis banyak diperdebatkan. Seperti di AS tahun 1870, pemilik Standard Oil Company Ohio melakukan kesepakatan rahasia mengenai potongan harga dengan perusahaan kereta api yang akan mengangkut minyaknya. Pesaing tersebut kalah sehingga memutuskan untuk keluar dari bisnis perminyakan. Dikarenakan bisnis melibatkan praktik-praktik kecurangan, penipuan dan lain-lain sehingga etika bisnis perlu mendapat perhatian yang serius.

Selain itu masih banyak perusahaan lain yang menerapkan etika bisnis dalam malakukan bisnisnya. Seperti, Arnotts, perusahaan biskuit di Australia yang berani menarik seluruh produknya demi keselamatan para konsumennya meskipun ada orang yang mau memberitahu produk yang beracun dengan diberi sejumlah uang. Dan dampaknya enam bulan kemudian pendapatan perusahaan naik tiga kali lipat.

Dalam kaidah bermuamalah, islam telah mengatur semua perilaku manusia untuk memenuhi hidupnya. Seorang muslim dalam berbisnis jangan sampai bertentangan dengan syariat. Salah satu profesi yang dianjurkan islam adalah petani dan berdagang. Oleh karena itu, Rasulullah dan para sahabatnya banyak yang berprofesi dagang. Namun, sesungguhnya semua profesi itu sama jika dilakukan bukan semata-mata mencari keuntungan dan kekayaan serta dilakukan sesuai syariat islam.

(4)

sukses merupakan hasil dari usaha mereka yang baik dan menerapkan etika bisnis dengan tepat. Modal dalam berdagang adalah kejujuran dan keadilan dalam melakukan transaksi. Meskipun ada pedagang yang curang kemudian mendapat untung yang besar, perlahan-lahan pasti akan mengalami kemunduran.

Biasanya kegiatan perdagangan banyak dilakukan di tempat yang banyak keramaian, misalnya saja di perguruan tinggi karena disitu terdapat banyak aktivitas para mahasiswa yang pastinya akan membutuhkan jasa para pedagang khusunya pedagang makanan dan minuman yang akan membantu mereka dalam mengisi tenaga untuk beraktivitas. Dibandingkan dengan berjualan di tempat yang lebih sedikit populasi masyarakat, berjualan di tempat keramaian akan cepat mendapatkan keuntungan yang banyak.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada di daerah Tulungagung, serta memiliki banyak mahasiswa dibanding dengan kampus lain yang ada di Tulungagung. Sehingga bagi siapapun yang ingin berdagang di sekitar kampus tersebut akan memiliki kemungkinan mendapat pembeli yang banyak. Apalagi jika kita berdagang sesuai dengan etika bisnis islam.

Penerapan etika bisnis tesebut juga harus mampu diterapkan di semua aspek kegiatan perekonomian termasuk kegiatan para pedagang dimanapun. Seharusnya pedagang di sekitar Institut Agama Islam Negeri Tulungagung juga menerapkan etika bisnis agar bisnis yang dijalankan terus berkembang dan mengalami kemajuan. Oleh karena itu saya disini ingin meneliti apakah para pedagang tersebut menerapkan etika bisnis atau tidak dan apakah sudah sesuai syariat islam atau belum.

C. Fokus Penelitian

(5)

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui penerapan etika bisnis pedagang makanan dan minuman di lingkungan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung menurut perspektif ekonomi islam.

E. Identifikasi Penelitian dan Batasan Masalah 1. Identifikasi Penelitian

Berdasarkan masalah yang dikemukakan, masalah penerapan etika bisnis menjadi perhatian peneliti dan menuntut pemecahan berkaitan dengan belum optimalnya penerapan etika bisnis pada semua pedagang makanan dan minuman di lingkungan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.

2. Batasan Masalah

Penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya pada penerapan etika bisnis pada pedagang makanan dan minuman serta dampaknya untuk pedagang yang sudah menerapkan etika bisnis.

F. Landasan Teoritis

1. Pengertian etika bisnis

Etika (Yunani Kuno, “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar-salah, baik buruk, dan tanggung jawab. Etika adalah ilmu berkenaan tentang yang baik dan tentang hak kewajiban moral.1

Menurut Briffin dan Ebert bisnis (perdagangan) dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehiddupan sehari-hari. Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang dan jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Namun di samping tujuan

1 Veithzal Rivai, Islamic Business and Economic Ethics, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

(6)

tersebut, hakikat dari kegiatan bisnis itu adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial.2

Bisnis dapat didefinisikan sebagai pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Barang yang dimaksud adalah suatu produk yang secara fisik memiliki wujud (dapat diindra)sedang jasa adalah aktivitas-aktivitas yang memberi manfaat kepada konsumen atau pelaku bisnis lainnya.

Islam mewajibkan setiap muslim (khususnya) mempunyai tanggungan untuk bekerja. Bekerja merupakan salah satu sebab pokok yang memungkinkan manusia mencari nafkah (rezeki). Allah melapangkan bumi dan seisinya dengan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencari rezeki.

Etika bisnis didefinisikan sebagai seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar, salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas. Dalam arti luas etika bisnis berarti seperangkat prinsip dan norma dimana para pelaku bisnis harus komit padanya dalam bertransaksi, berperilaku dan berelasi guna mencapai tujuan bisnisnya dengan selamat.3

2. Konsep etika bisnis

Mustaq Ahmad menyatakan di dalam buku Etika Bisnis Dalam Islam tentang konsep bisnis menurut Al-Quran dengan mengklarifikasikan ke dalam tiga kategori yakni bisnis yang menguntungkan, bisnis yang merugi dan selanjutnya tentang pemeliharaan prestasi. Disamping adanya hadiah dan hukuman yang dijanjikan. Bisnis yang benar-benar sukses menurut Al-Quran adalah bisnis yang dapat membawa keuntungan pada pelakunya dalam dua fase kehidupan yang fana dan terbatas yakni dunia sekaligus kehidupan yang abadi dan tak terbatas yakni akhirat.

2 Muhammad Farid dan Amilatuz Zahroh, “Analisis Penerapan Etika Bisnis Islam

Dalam Perdagangan Sapi di Pasar Hewan Pasirian”, Jurnal Iqtishoduna Vol. 6 No 2, 2 Oktober 2015, hal. 15.

(7)

Etika bisnis sebenarnya telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Selain memiliki sifat ulet dan berdedikasi dalam berdagang, beliau juga memiliki sifat shiddiq, amanah, fathanah dan tabligh. Shiddiq berarti mempunyai kejujuran dan selalu melandasi ucapan, amal perbuatan serta keyakinan seperti nilai dasar yang diajarkan dalam islam. Istiqamah atau konsisten dalam keimanan dan nilai kebaikan meskipun dihadapkan pada tantangan serta godaan, serta ditampilkan dalam kesabaran dan keuletan sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal. Fathanah berarti cerdas dalam memahami secara mendalam segala sesuatu yang menjadi tugas dan kewajibannya, dengan demikian akan timbul kreatifitas dan kemampuan melakukan inovasi yang bermanfaat. Amanah yaitu terpercaya, sehingga dapat ditampilkan dalam kejujuran berdagang serta pelayanan yang optimal dalam segala hal. Yang terakhir adalah tabligh yaitu menyampaikan wahyu, maksudnya bahwa Rasulullah pasti menyampaikan seluruh ajaran Allah SWT sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain untuk melakukan ketentuan-ketentuan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Badroen dalam bukunya Etika Bisnis Dalam Islam menyebutkan etika islam memiliki aksioma-aksioma, yaitu :

a. Unity (persatuan): konsep tauhid, aspek sosekpol dan alam, semuanya milik Allah, dimensi vertikal, hindari deskriminasi di segala aspek, hindari kegiatan yang tidak etis.

b. Equilibrium (keseimbangan): konsep adil, dimensi horizontal, jujur dalam bertransaksi, tidak merugikan dan tidak dirugikan.

c. Free will (kehendak bebas): kebebasan melakukan kontrak namun menolak laizez fire (invisible hand), karena nafs amarah cenderung mendorong pelanggaran sistem responsibility (tanggung jawab), manusia harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

(8)

konsep Dosa Warisan (dan karena itu) tidak ada seorangpun bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahan orang lain.

e. Benevolence (ihsan): artinya melaksanakan perbuatan baik yang dapat memberikan kemanfaatan kepada orang lain, tanpa adanya kewajiban tertentu yang mengharuskan perbuatan tersebut.4

3. Parameter kemajuan bisnis

Tingkat pertumbuhan suatu bisnis banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Baik faktor yang berasal dari internal maupun faktor yang berasal dari eksternal. Baik faktor yang dapat mendukung kemajuan dan perkembangan bisnis, maupun faktor-faktor yang dapat menghambat perjalanan suatu bisnis. Parameter penerapan etika bisnis juga dapat digunkan untuk mengukur kemajuan suatu bisnis. Paraameter-parameter tersebut antara lain aspek pemasaran, manajemen dan SDM, hukum, sosial, dampak lingkungan, dan finansial. Dari keseluruhan parameter aspek yang digunakan untuk menilai perkembangan suatu bisnis, aspek finansial merupakan parameter yang umumnya digunakan sebagai standar untuk menilai tingkat kemajuan suatu perusahaan bisnis.

Untuk dapat menilai suatu perusahaan bisnis tersebut menguntungkan atau tidak, maka perlu dilakukan analisis dan evaluasi terhadap perusahaan bisnis dengan menghitung manfaat dan biaya yang diperlukan sepanjang operasional perusahaan bisnis tersebut, dalah satu komponen yang diperlukan dalam analisis tingkat kemajuan bisnis adalah tingkat cash flow. Parameter uni dapat terwujud dengan baik apabila suatu perusahaan binis dapat sukses pada lima tahap sebelumnya. Tanpa kelima hal di atas kecil kemungkinan tercipta cash flow atau perpuataran uang yang baik pada suatu perusahaan. Cash flow yang baik pada suatu perusahaan dapat menjadi parameter untuk mengukur tingkat perkembangan suatu perusahaan. Apabila perusahaan mempunyai cash

4 Elida Elfi Barus dan Nuraini, “Implementasi Etika Bisnis Islam (Studi Pada Rumah

(9)

flow yang sehat dan baik, maka kemungkinan besar perusahaan tersebut dapat tumbuh berkembang dengan baik.5

4. Perbedaan etika bisnis islam dengan konvensional

Perbedaan etka bisnis islam dengan etika bisnis yang selama ini dipahami dalam kajian ekonomi terletak pada landaan tauhid dan orientasi jangka panjang (akhirat). Prinsip ini dipastikan lebih mengikat dan tegas sanksinya. Etika bisnis islam memiliki dua cakupan. Pertama, cakupan internal, yang berarti perusahaan memiliki manajemen internal yang memperhatikan aspek kesejahteraan karyawan, perlakuan yang manusiawi dan tidak diskriminatif, plus pendidikan. Kedua, cakupan eksternal meliputi aspek transparansi, akuntanbilitas, kejujuran dan tanggung jawab. Demikian pula kesediaan perusahaan untuk memperhatikan aspek lingkungan dan masyarakat sebagai stakeholder perusahaan.

Etika bisnis islam juga bersifat universal dan bisa dipraktikkan siapa saja. Etika bisnis islam bisa diwujudkan dalam bentuk ketulusan perusahaan dengan orientasi yang tidak hanya pada keuntungan perusahaan tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dalam arti sebenarnya. Pendekatan win-win solution menjadi prioritas. Semua pihak diuntungkan sehingga tidak ada praktik “culas”. Bisnis juga merupakan wujud memperkuat persaudaraan manusia dan bukan mencari musuh.6

G. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu merupakan referensi bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini. Dalam penelitian tersebut terdapat kesamaan permasalahan penelitian :

Judul Penulis Teknik Subjek

penelitian

5 Wahyu Mijil Sampurno, Penerapan Etika Bisnia Islam dan Dampaknya Terhadap

Kemajuan Bisnis Industri Rumah Tangga”, journal of Islamic Economics Lariba Vol. 2, 2016, hal. 14-15.

(10)
(11)

dan

Dengan demikian pendekatan yang diambil adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi.

2. Tempat Penelitian

Objek penelitian para pedagang makanan dan minuman di sekitar kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.

3. Instrumen Pengumpulan Data

Pada dasarnya ada tiga teknik pengumpulan data yang lazim digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

(12)

Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah observasi terlibat yang dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu pengamatan deskriptif, pengamatan terfokus dan pengamatan selektif.

2. Studi dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber non-insani yakni berupa dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang terkait dengan fokus dan sub fokus penelitian.

3. Wawancara

Wawancara yang dilakukan yaitu dengan cara wawancara yang mendalah (indepth interview), yaitu penggalian data secara mendalam terhadap satu topik dengan pertanyaan terbuka.

4. Teknik analisis data

a. Analisis data sebelum di lapangan

Analisis data sekunder yang didapatkan sebelum peneliti masuk ke lapangan, yang bertujuan untuk menentukan fokus penelitian. b. Analisis data di lapangan model Miles dan Huberman

Miles dan Huberman mengemukakan tida tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatatif, yaitu reduksi data, paparan data dan penarika kesimpulan/verifikasi.7

I. Daftar Pustaka

Badroen, Faisal. (2015). Etika Bisnis dalam Islam. (Jakarta: Kencana)

Barus, Elida Elfi dan Nuraini. (2016). “Implementasi Etika Bisnis Islam (Studi Pada Rumah makan Wong Solo Medan)”. jurnal perspektif ekonomi islam Vol. 2 No. 2.

Farid, Muhammad dan Amilatuz Zahroh,. (2015). “Analisis Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam Perdagangan Sapi di Pasar Hewan Pasirian”. Iqtishoduna Vol. 6 No 2.

7 Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Alim’s Publishing,

(13)

Rivai, Veithzal. (2012). Islamic Business and Economic Ethic. (Jakarta: PT Bumi Aksara)

Subagiyo, Rohkmat. (2017). Metode Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Alim’s Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemodelan serta prediksi jumlah penumpang pelabuhan Bakauheni selama periode Tsunami Selat Sunda menggunakan

Permasalahan yang terjadi saat implementasi kebijakan publik dalam Program Kartu Jakarta Sehat adalah pada tataran teknis, dimana masyarakat yang mengalami euforia untuk

Banyak tanaman yang daunnya berwana bukan hijau namun memiliki pigmen warna klorofil pada saat diuji di laboratorium, hal tersebut dikarenakan setiap tanaman

Sampel yang digunakan pada proses ekstraksi dengan metode maserasi terdiri dari serbuk kubis ungu dalam suasana asam dan sampel kubis ungu segar dalam suasana

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gayas atau larva hama Oryctes rhinoceros , cendawan Isolat Lokal Lombok Metarrhizium anisopliae dalam bentuk

Ketika pasukan Uni Sovyet masuk setahun kemudian, pasokan senjata dan dana dari Amerika Serikat mengalir kepada kaum militan yang kini mereka sebut teroris, termasuk

Oleh karena masih tingginya angka status gizi buruk pada anak, penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak.. Penelitian yang

Persiapan Organis & Kantoria yang bertugas hari Minggu dilaksanakan setiap hari Sabtu Pukul 18.00 wib di Gereja Jl.. Atas perhatian dan kehadirannya