• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Penulisan Kata Depan Partikel Si

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Penulisan Kata Depan Partikel Si"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Penulisan Kata Depan, Partikel, Singkatan dan Akronim,

serta Angka dan Lambang Bilangan dalam Surat Kabar

Jawa Pos Edisi 11 Desember 2015

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas penelitian Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Drs.Sri Haryatmo, M.Hum.

HALAMAN JUDUL

Disusun oleh :

Fatikah Giyana Cahyani (15670024) Rikaz Panji Wicaksana (15670025) Isnaeni Khaerunnisa (15670026) Kartini Fauziah Hanum (15670027) Nur Indah Nugraheni (15670028) Achmad Maulana (15670029) Pandu Ridzaniyanto (15670031) Veni Jumila Danin (15670032)

PRODI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis pajatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah penelitian yang berjudul “Penulisan Kata Depan, Partikel, Singkatan dan Akronim, serta Angka dan Lambang Bilangan dalam Surat Kabar Jawa Pos Edisi 11 Desember 2015”. Selama pembuatan makalah ini kami pun mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr.Sri Haryanto, selaku dosen mata kuliah bahasa Indonesia, yang memberikan bimbingan, saran, ide, dan juga masukan kepada penulis. 2. Teman-temanku semua yang membantu sehingga penelitian dan makalah

ini dapat terselesaikan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berekenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini kedepannya. Terimakasih.

Yogyakarta, Mei 2016

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang...1

1.2. Rumusan Masalah...1

1.3. Dasar Teori...2

1.4. Metodologi...6

BAB II PEMBAHASAN...8

2.1. Penulisan Kata Depan di, ke, dan dari...8

2.2. Penulisan Partikel...9

2.3. Penulisan Singkatan dan Akronim...10

2.4. Penulisan Angka dan Bilangan...11

BAB III PENUTUP...13

3.1. Kesimpulan...13

3.2. Saran...14

DAFTAR PUSTAKA...15

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Bahasa menjadi kunci dalam komunikasi. Berkali-kali mengalami penyempurnaan hingga berakhir pada EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Penyempurnaan bahasa berbanding terbalik dengan pemahaman dan penggunaan bahasa Indonesia. Berbahasa yang sesuai kaidah merupakan kewajiban bagi rakyat Indonesia. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai, akan melunturkan nilai yang dimiliki bahasa tersebut. Hal ini terjadi karena bahasa yang digunakan akan mencerminkan kepribadian orang yang berbicara.

Media massa menjadi sumber informasi bagi masyarakat. Hampir setiap hari, orang mengakses media masa. Surat kabar, majalah, televisi, dan internet kini menjadi konsumsi rutin masyarakat. Tingginya konsumsi masyarakat tidak sebanding dengan produk yang dihasilkan. Banyak media yang masih rancu dalam penggunaan bahasa yang sesuai kaidah EYD.

Surat kabar, salah satu media massa yang dapat dinikmati oleh kalangan atas maupun bawah. Penulisan artikel maupun informasi yang ada di surat kabar, seringkali masih tidak sesuai kaidah EYD. Kesenjangan ini dapat berupa kesalahan dalam tanda baca, partikel, kata, dan kalimat. Ibaratnya “Karena nila setitik rusak susu sebelanga”. Kesalahan yang kecil akan merusak nilai dan makna dari bahasa tersebut. Maka dari itu, untuk meminimalisir berkembangnya ketidaksesuaian kaidah EYD penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “Penulisan Kata Depan, Partikel, Singkatan dan Akronim, serta Angka dan Lambang Bilangan dalam Surat Kabar Jawa Pos Edisi 11 Desember 2015”.

1.2.Rumusan Masalah

(6)

1.2.2 Bagaimana penulisan partikel di surat kabar Jawa Pos edisi 11 Desember 2015?

1.2.3 Bagaimana penulisan singkatan dan akronim di surat kabar Jawa Pos edisi 11 Desember 2015?

1.2.4 Bagaimana penulisan angka dan lambang bilangan di surat kabar Jawa Pos edisi 11 Desember 2015?

1.3.Dasar Teori

1.3.1. Kata Depan

Kata depan adalah kata yang menghubungkan kata benda dengan bagian kalimat. Kata depan biasa juga disebut preposisi. Kata depan biasanya digunakan untuk mengantarkan objek penyerta kalimat dan tidak boleh mengantarkan subjek kalimat. Kata depan ada 3 macam yaitu di, ke, dan dari. Aturan penulisan kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim di anggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.

1.3.2. Partikel

Partikel adalah kelas kata yang terkait dengan kata lain. Partikel ada 5 yaitu –lah, -kah, -tah, pun dan per. Aturan penulisan partikel ada 3 di antaranya:

a. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Contoh: Bacalah buku itu baik-baik

b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Apa pun yang di makan, ia tetap kurus.

c. Partikel per yang berarti “mulai”, “demi”, dan “tiap” ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahuluinya atau mengikutinya.

Contoh: Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April. 1.3.3. Singkatan

(7)

a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi setiap huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.

Contoh: DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat ) PT ( Perseroan Terbatas )

KTP ( Kartu Tanda Penduduk )

c. Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Singkatan yang terdiri dari dua huruf diikuti tanda titik pata setiap hurufnya.

Contoh: dll. ( dan lain-lain ) dsb. ( dan sebagainya ) Yth. ( Yang terhormat ) a.n. ( atas nama ) bukan a/n

d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.

Contoh : Cu ( kuprum/timah ) cm ( sentimeter ) Rp ( rupiah ) 1.3.2. Akronim

Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deretan kata yang diperlakukan sebagai kata.

a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.

(8)

IKIP ( Institut Keguruan Ilmu Pendidikan )

b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.

Contoh :

Akabri ( Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ) Bappenas ( Badan Perencanaan Pembangunan Nasional )

c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.

Contoh : pemilu ( pemilihan umum ) rapim ( rapat pimpinan ) .

Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut:

a. Jumlah suku kata akronim jangan melebihi suku kata yang lazim pada kata Indonesia.

b. Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim.

1.3.3. Angka dan Lambang Bilangan

a. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Contoh : Angka Arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)

Angka Romawi (I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1,000) b. Angka digunakan untuk menyatakan:

1) Ukuran panjang, berat, luas, dan isi Contoh: 5 sentimeter, 10 liter 2) Satuan waktu

Contoh: 1 jam 20 menit, pukul 15.00 , 17 Agustus 1945 3) Nilai uang

(9)

4) Kuantitas

Contoh: 10 persen, 27 orang .

c. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen.

Contoh : Jalan Tanah Abang I No. 15 Hotel Indonesia, Kamar 212

d. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.

Contoh : Bab X, Pasal 5, halaman 212 Surah Yasin: 1 .

e. Penulisan lambang bilangan yang dengan huruf dilakukan sebagai berikut:

1) Bilangan utuh

Contoh: dua belas (12), dua ratus dua puluh satu (212) 2) Bilangan pecahan

Contoh: setengah (1/2), satu persen (1%) f. Penulisan lambang bilangan tingkat.

Contoh: Paku Buwono X Pada awal abad XX Lihat Bab II, Pasal 5 Di tingkat ke-2 itu

g. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran “–an”. Contoh: Tahun ’50-an (tahun lima puluhan)

Uang 5000-an (uang lima ribuan) .

h. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan. Contoh: Amir menonton drama itu sampai tiga kali

Ayah membeli tiga ratus ekor ayam

(10)

i. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.

Contoh: Lima belas orang tewas dalam kecelakaan bukan Pak Darmo mengundang 250 orang tamu

Bukan: 15 belas orang tewas dalam kecelakaan bukan

Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak Darmo j. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja

sebagian supaya lebih mudah dibaca.

Contoh: Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai

Bukan: Kantor kami mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai .

1.4.Metodologi

(11)

dokumen baik dokumen tertulis, foto ataupun gambar yang dapat mendukung dalam proses penulisan. Penulis menggunakan dokumen tertulis yaitu surat kabar Jawa Pos edisi Jumat 11 Desember 2015. Selain surat kabar penulis juga menggunakan buku panduan EYD untuk membantu penulis dalam mengkaji ulang istilah yang ada dalam surat kabar Jawa Pos edisi Jumat 11 Desember 2015. Dalam surat kabar Jawa Pos edisi Jumat 11 Desember 2015 penulis mencari beberapa masalah untuk dapat diteliti yang kemudian dibahas dalam makalah. 1.3.2 Wawancara

(12)

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Penulisan Kata Depan di, ke, dan dari

Penggunaan kata depan sebanyak 171 kata, terdiri dari 165 kata depan yang sesuai dengan EYD dan 6 kata yang tidak sesuai dengan EYD. Berikut beberapa contoh kata depan yang sesuai EYD dan yang tidak sesuai dengan EYD.

2.1.1 Penulisan Kata Depan di, ke dan dari yang Sesuai

Penulisan kata depan yang benar yaitu kata depan yang sesuai dengan kaidah EYD, yaitu penulisan kata depan yang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata. Berikut contoh penulisan kata depan yang sesuai.

a. Judul: Cuci Uang Beli Delapan Saham Besar di Bursa “M. Nazaruddin terancam makin lama di dalam tahanan” b. Judul: Empat Pejudi Dadu Digelandang

“Lokasi yang dijadikan tempat perjudian, berada di teras rumah warga.”

Penulisan

2.1.2 Penulisan Kata Depan di, ke dan dari yang Tidak Sesuai

Penulisan kata depan yang tidak tepat yaitu kata depan yang tidak sesuai dengan kaidah EYD. Berikut contoh penulisan kata depan yang tidak sesuai.

a. Judul: Mengejar Trofi The Masters

“Namun, tidak seperti kacamata biasa di mana pengaitnya disangkutkan di telinga”

(13)

mana” tidak menunjukkan tempat sehingga penulisannya digabung, menjadi:

“Namun, tidak seperti kacamata biasa dimana pengaitnya disangkutkan di telinga”

b. Judul: Pegasus Ngotot ke Lima Besar

“Sebab, di antara lima rider pegasus, hanya Arin yang berpeluang bersaing dalam perebutan yellow jersey”

Kata “di antara” diatur dalam kaidah penulisan kata depan di. Penulisan di tidak menyatakan tempat, sehingga penulisannya digabung menjadi:

“Sebab, diantara lima rider pegasus, hanya Arin yang berpeluang bersaing dalam perebutan yellow jersey”

2.2. Penulisan Partikel

Penggunaan partikel sebanyak 7 kata, terdiri dari 3 yang sesuai dengan EYD dan 4 kata yang tidak sesuai dengan EYD. Berikut beberapa contoh partikel yang sesuai EYD dan yang tidak sesuai dengan EYD.

2.2.1 Penulisan Partikel yang Sesuai

Penulisan partikel –lah, -kah, -tah ditulis serangkai dengan dengan kata yang mendahuluinya, sedangkan partikel pun dan partikel per ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Berikut conto penulisan partikel yang sesuai.

a. Judul: Pohon Tumbang Tewaskan Pengendara Motor “Kepala dan dada Nanang pun ikut tertimpa batang pohon” b. Judul: Diselamatkan 9 Saves Ter Stegen

“Ter Stegen pun harus bekerja ekstrakeras untuk membendung tendangan dari para pemain Leverkusen.”

2.2.2 Penulisan Partikel yang Tidak Sesuai

Penulisan partikel ada yang tidak sesuai dengan kaidah EYD berikut penulisan partikel yang tidak sesuai dengan kaidah EYD.

(14)

“Bukan momen anti korupsi sedunia saja, tapi kapanpun harus melawan korupsi,”

Penulisan partikel dalam kutipan di atas tidak sesuai dengan kaidah EYD. Partikel harus ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali kata tersebut sudah masuk dalam kelompok yang lazim dianggap padu. Penulisan kutipan di atas yang benar adalah:

“Bukan momen anti korupsi sedunia saja, tapi kapan pun harus melawan korupsi,”

b. Judul: Budiman Food Juga Menyediakan Mi dan Bakso “Pokoknya, keuntungannya sudah lumayan lah”

Penulisan partikel tersebut tidak sesuai, karena partikel seperti lah, kah, dan tah harusnya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Seharusnya ditulis seperti:

“Pokoknya, keuntungannya sudah lumayanlah”

2.3.Penulisan Singkatan dan Akronim

Penggunaan singkatan dan akronim sebanyak kata, terdiri dari 43 yang sesuai dengan EYD dan 3 kata yang tidak sesuai dengan EYD. Berikut beberapa contoh singkatan dan akronim yang sesuai EYD dan yang tidak sesuai dengan EYD.

2.3.1 Penulisan Singkatan dan Akronim yang Sesuai

Penulisan singkatan dan akronim yang sesuai dengan kaidah EYD adalah sebagai berikut.

a. Judul: Ekonomi Jatim 2016 Membaik

“Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi Jatim mampu tumbuh 5,6-6 persen tahun depan.”

b. Judul: Taiwan Borong Ikan RI

“Nus mengatakan, Kemendag bersama Komite Dagang dan Ekspor Indonesia (KDEI) Taipei semakin agresif mempromosikan produk perikanan.”

(15)

Penulisan singkatan dan akronim yang tidak sesuai dengan kaidah EYD adalah sebagai beikut.

a. Judul: Sepak Bola PON Masih Misterius

“Itulah yang telah dikeluhkan daerah-daerah,” ungkap Yunus Nusi, ketua Asprov PSSI Kaltim yang juga manajer tim”

Kata “Asprov” termasuk akronim, tetapi bukan nama diri yang berupa gabungan suku kata dari deret kata asosiasi provinsi, sehingga seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Penulisannya yang benar yaitu:

”Itulah yang dikeluhkan daerah-daerah” ungkap Yunus Nusi, ketua asprov PSSI Kaltim yang juga manajer tim.”

b. Judul: Warnai Natal Bareng TaeTiSeo

“Music video (MV) Dear Santa yang menjadi title track mini-album tersebut telah diunggah di Youtube oleh SM Entertainment seminggu lalu.”

Singkatan MV digunakan untuk mempersingkat kata Music video. Aturan singkatan ini menunjukkan penggunaan huruf pertama kapital setiap kata dalam penulisannya. Namun kata Music video ditulis hanya dengan satu tanda kapital pada Music saja. Seharusnya penulisannya menjadi Music Video, sehingga kalimat yang benar menjadi :

“Music Video (MV) Dear Santa yang menjadi title track mini-album tersebut telah diunggah di Youtube oleh SM Entertainment seminggu lalu.”

2.4.Penulisan Angka dan Bilangan

Penulisan angka dan bilangan sebanyak 116 kata, terdiri dari 114 penulisan yang sesuai dengan EYD dan 2 penulisan yang tidak sesuai dengan EYD. Berikut beberapa contoh angka dan bilangan yang sesuai EYD dan yang tidak sesuai dengan EYD.

(16)

Penulisan angka dan bilangan yang benar adalah penulisan yang sesuai dengan kaidah EYD. Berikut penulisan angka dan bilangan yang sesuai.

a. Judul: Belum Divonis, tapi Ingin Banding

“ Berbeda dengan keduanya, Kaligis dituntut dengan hukuman penjara 10 tahun.”

b. Judul: DPRD Setujui APBD 2016 Sebesar Rp 2,1136 Triliun “Tahun 2016 melalui rapat paripurna yang dipimpin langsung.” 2.4.2 Penulisan Angka dan Bilangan yang Tidak Sesuai

Penulisan angka dan bilangan yang tidak sesuai dengan kaidah EYD adalah sebagai berikut.

a. Judul: Pegasus Ngotot ke Lima Besar Lagi

“Etape ke tiga dimulai dari Bandar Baru Bangi menuju Putrajaya” Penulisan kata “ke tiga” tidak sesuai EYD. Karena kata “ke tiga“ penulisannya diatur dengan kaidah angka dan bilangan. Kata “ke tiga” termasuk salah satu lambang bilangan tingkat sehingga penulisan kata “ke tiga” dilakukan dengan cara digabung, seperti: “Etape ketiga dimulai dari Bandar Bangi menuju Putrajaya” b. Judul: Bahaya penjalaran Infeksi

“..tutur Dinda yang pernah merawat saluran akar pada anak berusia 6 tahun itu.”

Penulisan angka 6 pada kalimat tersebut tidak sesuai dengan kaidah EYD. Angka yang dapat dinyatakan kurang dari dua kata dapat ditulis dengan huruf, seperti:

(17)

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Aturan penulisan kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. Penulisan kata depan dalam surat kabar Jawa Pos edisi 11 Desember 2015 sebagian besar sudah sesuai dengan kaidah penulisan dalam EYD. Namun, masih ditemukan beberapa kesalahan dalam penulisan kata depan.

Kaidah penulisan partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya, partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, sedangkan partikel per ditulis terpisah dari kalimat yang mendahului maupun mengikutinya. Penulisan partikel dalam surat kabar Jawa Pos edisi 11 Desember 2015 sebagian besar sudah sesuai dengan kaidah penulisan dalam EYD. Namun, masih ditemukan beberapa kesalahan dalam penulisan partikel.

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan, terdiri atas satu huruf atau lebih huruf. Penulisan singkatan dalam surat kabar Jawa Pos edisi 11 Desember 2015 sebagian besar sudah sesuai dengan kaidah penulisan dalam EYD. Namun, masih ditemukan beberapa kesalahan dalam penulisan singkatan.

Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deretan kata yang diperlakukan sebagai kata. Penulisan akronim dalam surat kabar Jawa Pos edisi 11 Desember 2015 sebagian besar sudah sesuai dengan kaidah penulisan dalam EYD. Namun, masih ditemukan beberapa kesalahan dalam penulisan akronim.

(18)

dalam EYD. Namun, masih ditemukan beberapa kesalahan dalam penulisan angka dan lambang bilangan.

3.2.Saran

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pustaka Widyatama,2009. EYD (Ejaan yang Disempurnakan) Lengkap. Jakarta: Tim Pustaka Widyatama

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf

Sedangkan, faktor yang mengharuskan kelas kata adjektiva dengan partikel не yang terpisah tata cara penulisannya dalam kalimat adalah pada partikel не dengan adjektiva

Kata depan atau preposisi adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan (frasa preposisional)... Preposisi

Kata Depan (Preposisi) Kata depan atau preposisi adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan

Kata baku adalah kata standar yang sesuai dengan kaidah pemakaian bahasa yang benar atau kata yang penulisannya sesuai dengan EYD.. Penulisan kata baku yang benar

Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (EYD), maksimal 250 kata yang mencakup penjelasan mengenai mengapa penelitian dilakukan, metode,

Kata sendi nama `di' digunakan khusus di hadapan kata nama atau frasa nama yang menunjukkan tempat dan ditulis terpisah daripada kata nama atau frasa nama yang -mengikutinya. Ibunya

Ciri kalimat efektif meliputi (1) penerapan kaidah EYD, yaitu penerapan EYD sangat jelas; (2) kesatuan gagasan yang jelas, yaitu kecermatan penggunaan kata tugas,