• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASALAH SOSIAL KENAKALAN REMAJA MASALAH SOSIAL KENAKALAN REMAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MASALAH SOSIAL KENAKALAN REMAJA MASALAH SOSIAL KENAKALAN REMAJA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MASALAH SOSIAL KENAKALAN REMAJA

DISUSUN OLEH : NAMA: FERERA YULI ASTUTI

NIM: D0312041

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Remaja adalah masa di mana seorang individu mengalami peralihan dari masa anak-anak menuju ke dewasa. Sebelum dewasa individu akan mengalami masa dimana terjadi peralihan untuk benar-benar mematangkan dirinya menuju masa dewasa. Dewasa ini masa remaja di sebut-sebut masa yang paling rawan dihadapi individu sebagai anak. Dari yang tadinya anak-anak mereka mengalami perkembangan secara fisik maupun psikis dengan beberapa perubahan. Orang tua yang memiliki anak tentu akan menghadapi hal ini di kala membesarkan anak mereka, anak yang beranjak remaja akan mengalami perubahan sesuai dengan pertumbuhan norma seorang anak. Kaitannya masa remaja disebut sebagai masa yang rawan adalah ancaman yang mengintai anak yang beranjak remaja yaitu ‘kenakalan remaja’. Kenakalan tadi bisa disebut sebuah penyimpangan yang dilakukan oleh anak remaja yang mengakibatkan masalah dalam masyarakat. Penyebab dari kenakalan remaja tidak hanya satu ataupu dua penyebab saja, pada dasarnya remaja akan membentuk suatu kelompok sendiri, yang memiliki kesamaan tertentu yang pada akhirnya akan menjadi identitas. Hal ini sesuai dengan pandangan Erikson bahwa dalam masa remaja, remaja berusaha untuk melepaskan diri dari milieu orang tua dengan maksud untuk menemukan dirinya, dan prosesntersebut dikatakan sebagai proses mencari identitas ego1.

Hal tadilah yang mendasari kenakalan remaja terjadi dalam masyarakat. Pada bahasan kali ini penulis memilih permasalah ‘kenakalan remaja’ untuk dibahas dan dikaji lebih dalam kaitanya dengan masyarakat dan hubungannya dengan keluarga. Dalam mengkaji penulis akan memaparkan apa yang menjadi penyebab kenakalan remaja yang berkaitan dengan

(3)

keluargan dan masyarakat, lalu menganilisnya dengan paradigma sosiologi yang relevan, dan yang terakhir adalah memberikan solusi apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi masalah kenakalan remaja.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah dipaparkan di atas maka penulis memberikan rumusan masalah yang berupa pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja?

2. Apa faktor yang menjadi penyebab kenakalan remaja?

3. Apa paradigma sosiologi yang relevan dengan permasalah kenakalan remaja? Jelaskan!

4. Apa dan bagaimana solusi penanggulangan masalah kenakalan remaja?

C. Tujuan

Tujuan penulis dalam membuat makalah ini adalah agar memberikan pemahaman pada mahasiswa mengenai masalah sosial kenakalan remaja, penyebab, analisis paradigma sosiologi dan penanggulangannya serta memenuhi tugas ujian kompetensi dasar 4 mata kuliah sosiologi keluarga.

D. Manfaat

1. Mahasiswa

Mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja, penyebab, analisis paradigma sosiologi dan penanggulangannya maupun untuk dijadikan bahan referensi untuk karya ilmiah selanjutnya. 2. Masyarakat

Jika masyarakat mengetahui mengenai kenakalan remaja melalui makalah ini, maka bisa jadi kenakalan remaja akan dapat teratasi sebelum telalu besar potensi terjadinya.

(4)

PEMBAHASAN A. Kenakalan Remaja

Kartini Kartono mengatakan remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut “kenakalan”2.

Kasus-kasus yang terjadi pada dewasa ini oleh para remaja rata-rata kasus yang menyangkut pada tindakan penyimpangan moral. Kasus yang paling sederhana seperti bolos sekolah, lebih jauh lagi adalah kasus pembunuhan. Walaupun kasus yang sederhana lebih banyak dilakukan dan kasus yang besar tidak terlalu namun justru kasus-kasuk yang sederhana tadi yang bisa berdampak pada masyarakat dan keluarga. Sebagai contoh remaja yang membolos tanpa sepengetahuan dari keluarga atau orang tua akan melakukan tindakan yang menyimpang di luar sekolah karena merasa bebas dan tidak diatur, penyimpangan yang sederhana ini bisa jadi penyimpangan yang lebih besar jika dilakukan terus-menerus. Remaja yang membolos akhirnya menghabiskan waktu membolosnya dengan pergi ke warnet untuk mengakses situs porno dan terpengaruh dengan apa yang dilihatnya sehingga remaja tadi melakukan tindakan yang melanggar norma asusila yang berujung pada perbuatan pemerkosaan. Itu bisa terjadi jika penyimpangan sederhana di abaikan begitu saja.

Pada masa remaja, remaja cenderung lebih senang berkumpul diluar rumah, lebih sering membantah orang tua, ingin menonjolkan diri dan kurang pertimbangan. Di usian ini, remaja biasanya mudah terpengaruh lingkungan3.

Dapat dikatakan inilah yang melandasi terjadinya kenakalan remaja secara psikologis. Jika di biarkan berlarut-larut maka kenakalan remaja bisa menjadi

2 Kartini Kartono. 1988.Psikologi Remaja. Bandung : PT.Rosda Karya. Hlm. 93

(5)

permasalahan yang kompleks di masyarakat yang berujung menjadi penyakit sosial.

B. Faktor Penyebab Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja bukan semata-mata di akibatkan oleh kondisi dari remaja yang seharusnya dihadapi. Ada beberapa remaja yang dapat melalui masa remaja dengan baik dan lancar tanpa melakukan penyimpangan yang dianggap sebagai masalah sosial. Hal itu menandakan bahwa kenakalan remaja juga dipengaruhi faktor-faktor tertentu baik eksternal maupun internal. Penulis mencoba memaparkan faktor penyebab secara lengkap.

Faktor internal:

 Krisis identitas

Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

 Kontrol diri yang lemah

Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:

 Keluarga

(6)

memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.

 Teman sebaya yang kurang baik

 Komunitas/lingkungan/sekolah/ tempat tinggal yang kurang baik4.

Penyebab tadi menjadi faktor yang paling sering terjadi di masyarakat kaitannya dengan kenakalan remaja yang terjadi. Jika dilihat faktor internal lebih menekankan pada segi psikologis dari yang dihadapi remaja sehingga menyebabkan remaja melakukan penyimpangan. Sedangkan faktor eksternal lebih menekankan pada sosiologis atau lingkungan baik lingkungan keluarga, pertemanan atau sosialisasi dan masih banyak lingkungan lain yang menjadi faktor remaja melakukan penyimpangan. Ini sejalan dengan konsep struktural fungsional dalam sosiologi yang menjadikan masyarakat atau lingkungan yang saling mempengaruhi satu sama lain, dengan seperti itu maka kenakalan remaja bisa jadi di sebabkan karena masyarakat yang tidak berfungsi secara benar dalam memberikan kontribusinya pada individu yaitu remaja sehingga menyebabkan terjadinya kenakalan remaja.

C. Analisis Permasalahan Kenakalan Remaja dengan Paradigma Sosiologi

(7)

tenggang rasa terhadap orang lain, menghormati adat dan kebiasaan. Di sini kita depat menjumpai unsur-unsur yang dikemukakan dalam definisi Durkheim tersebut: ada cara bertindak, berpikir dan berperasaan yang bersumber pada suatu kekuatan diluar individu, bersifat memaksa dan mengendalikan individu, dan berada di luar kehendak pribadi individu.5.

Kita dapat melihat apa yang menjadi konsep dari fakta sosial relevan dengan apa yang terjadi pada remaja yang berujung dengan kenakalan remaja. Remaja yang melakukan penyimpangan tindakan yang dilakukannya dilakukan karena pengaruh dari luar individu yaitu faktor lingkungan seperti keluarga, pertemanan, dan masih banyak lagi. Permasalah yang dihadapi oleh remaja adalah masalah pengendalian diri, remaja tidak bisa mengendalikan diri sehingga melakukan penyimpangan yang hal itu pun juga disebabkan oleh unsur-unsur eksternal seperti yang menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.

Menuju paradigma selanjutnya, paradigma yang juga relevan dengan masalah ini yaitu tindakan sosial. Paradigma ini dikemukakan oleh tokoh sosiologi yaitu Max Weber. Tindakan sosial yang Weber dapat berupa tindakan yang nyata-nyata diarahkan kepada orang lain. Juga dapat berupa tindakan yang bersifat “membatin” atau bersifat subjektif yang mungkin terjadi karena pengaruh positif dari situasi tertentu. Atau merupakan tindakan perulangan dengan sengaja sebagai akibat dari pengaruh situasi yang serupa. Atau berupa persetujuan secara pasif dalam situasi tertentu6. Kerelevanan

paradigma ini berada pada tindakan yang bersifat membatin dari individu atau dilakukan oleh diri sendiri karena dorongan dari diri sendiri yang menekan individu.

5 Sunarto, Kamanto. 2010. Pengantar Sosiologi. Jakarta: FEUI. Hlm. 11

(8)

Relevan dengan penyebab dari kenakalan remaja dengan faktor internal yaitu permasalahan identitas dan tindakan kontrol diri yang lemah sehingga berakibat pada penyimpangan yang dilakukan remaja itu. Hal ini bisa terlihat saat remaja ingin menunjukan eksistensinya agar lebih dipandang oleh orang sekitarnya sebagai bentuk identitas dari remaja yang sesungguhnya. Kenakalan remaja merupakan bentuk ketidak sesuaian tindakan yang dilakukan remaja dalam menunjukan eksistensinya sehingga justru penyimpangan yang dilakukan.

D. Solusi Penanggulangan Permasalahan Kenakalan Remaja

Masalah sosial yang terjadi di masyarakat memang dapat mengakibatkan permasalahan yang berdampak dalam masyarakat sendiri. Meski seperti itu namun permasalahan yang terjadi pastilah terdapat solusi yang dapat menanggulangi permasalahan, meski tidak secara keseluruhan namun paling tidak dapat menguranginya. Untuk permasalahan kenakalan remaja maka penulis memaparkan penanggulangannya dari segi sosiologi agar lebih relevan dengan makalah untuk pemenuhan tugas sosiologi keluarga. Dari segi sosiologis ini juga masih di bagi menjadi tiga yaitu keadaan keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat akan dijelaskan secara rinci untuk keadaan keluarga dan untuk lingkungan sekolah dan masyarakat secara singkat.

1. Keadaan Keluarga

a. Keluarga yang harmonis sangat menentukan untuk menciptakan lingkungan yang baik dalam suasana kekeluargaan dan menjadi pusat ketenangan hidup

b. Keluarga berfungsi sebagai pusat kehidupan dan kebudayaan. Untuk mencapai tujuan itu perlua diusahakan/dilakukan:

(9)

 Mendorong minat anak untuk mengembangkan bakat

 Menciptakan suasana yang edukatif, yaitu dengan membiasakan anak sejak kecil untuk membaca buku-buku yang bermutu, dan perlu mengontrol bacaan-bacaan yang dapat merugikan perkembangan jiwa.

 Melatih hidup untuk disiplin diri sejak kecil, tanpa perlu menggunakan kekerasan atau paksaan yang mengakibatkan jiwa anak menjadi kerdil.

 Memperhatikan kebutuhan rekreasi bersama secara sederhana tanpa mengurangi keakraban.

 Kesempatan yang cukup untuk mengadakan dialog untuk saling terbuka antar sesama anggota keluarga.

 Agar tidak terjerumus dalam “kesibukan” atau rutinisme perlu dibuat jadwal untuk acara keluarga.

 Menanamkan nilai-nilai religius, misalnya ibadah keluarga setiap hari sebagai santapan rohani.

c. Nuclear family, yaitu lengkapnya struktur keluarga, sehingga terdapat keutuhan dalam interaksi. Masing-masing dari orang tua harus ada kesefahaman tentang norma-norma yang harus dianut untuk pendidikan anak, sehingga tidak membingungkan atau menimbulkan konflik. Perlu ada saling pengertian dan saling membantu dalam melaksanakan tugas tanggung jawab: dalam hal ini tugas orang tua sebagai pendidik.

 Peranan Ayah dapat dirumuskan:

a. Sumber kekuasaan, dan dasar identifikasi

b. Bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga

(10)

d. Penghubung dunia luar e. Pendidik dari segi “rasional”

 Peranan Ibu dapat dirumuskan:

a. Pemberi rasa aman, sumber kasih sayang

b. Tempat mencurahkan isi hati (peranan ayah pula) c. Pengatur kehidupan rumah tangga

d. Pembimbing kehidupan rumah tangga e. Pendidik segi emosional

f. Penyimpan tradisi d. Memberikan bimbingan sebagai:

Usaha untuk menemukan, menganalisa, dan memecahkan kesulitan yang dihadapi anak dalam hidupnya. Jadi tugas orang tua adalah:

 Berusaha mengerti pribadi anak-anaknya.

 Memupuk kesanggupan untuk menolong diri sendiri dalam mengatasi masalah.

 Untuk mengembangkan potensi/bakat anak yang ada.

 Membimbing untuk mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya.

 Membimbing kepada kepada ketaatan dan kasih, nilai-nilai, agama dan moral7.

2. Lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah seharusnya juga dapat berkontribusi untuk penanggulangan kenakalan remaja dengan menciptakan suasana belajar yang dapat memicu kreatifitas dari murid-murid secara 7 Mulyono, Bambang. 2001. Pendekatan Analisis Kenakalan Remaja dan Penanggulanganya.

(11)

lebih sehingga potensi remaja dalam melakukan penyimpangan dapat tercegah dengan kegiatan yang lebih bermanfaat di sekolah. Lebih lanjut sekolah pun juga berkoordinasi dengan orang tua murid untuk saling memantau apa yang dilakukan murid sehingga jika ada indikasi penyimpangan akan cepat tertangani.

3. Masyarakat

Untuk masyarakat walaupun di masa era postmodern ini, fungsi masyarakat terganggu oleh budaya individualis, namun meski begitu masyarakat perlu lah tetap disosialisasikan untuk kemungkinan-kemungkinan yang tidak terduga. Sehingga masyarakat perlu bertindak pengawasan dan tindakan yang tegas jika memang diperlukan untuk dapat mencegah adanya kenakalan remaja.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berikut point-point dari makalah ini untuk kesimpulannya:

1. Remaja adalah masa di mana seorang individu mengalami peralihan dari masa anak-anak menuju ke dewasa.

(12)

Kenakalan tadi bisa disebut sebuah penyimpangan yang dilakukan oleh anak remaja yang mengakibatkan masalah dalam masyarakat.

3. Kenakalan remaja di sebabkan oleh dua hal utama yaitu faktor internal psikologis dari remaja dan juga faktor eksternal kondisi sosiologis atau lebih kepada lingkungan.

4. Paradigma yang relevan untuk permasalah kenakalan remaja adalah fakta sosial dam tindakan sosial.

5. Penanggulanga kenakalan remaja dapat dilakukan dari segi sosiologis yaitu dengan tiga hal utama yang harus diperhatikan keadaan keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat

B. Saran

Sebagai mahasiswa sosiologi penulis menyarankan agar seluruh elemen masyarakat untuk turut serta berpartisipasi dalam pengawasan terhadap remaja. Penulis mengharapkan tidak hanya keluarga dan sekolah saja yang melakukan pengawasan itu, namun seharusnya masyarakat juga peka terhadap lingkungan sekitar, sehingga kenakalan remaja bisa ditanggulangi secara lebih baik dan di cegah. Tidak hanya itu penulis juga menyarankan untuk ada nya sosialisasi yang lebih baik dari sekolah dan pemerintah pada remaja agar tidak melakukan tindakan penyimpangan.

DAFTAR PUSTAKA

Erikson dalam Monks, F.1, dkk.2006. Psikologi Perkembangan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta

Kartini Kartono. 1988.Psikologi Remaja. Bandung : PT.Rosda Karya.

(13)

Ritzer, George. 2004. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Pers.

Sunarto, Kamanto. 2010. Pengantar Sosiologi. Jakarta: FEUI.

Referensi Lain

Buku Penyuluhan Bina Keluarga Remaja (BKR).2009. Pegangan Kader Tentang Pembinaan Anak Remaja. Jakarta:BKKBN.

Referensi

Dokumen terkait

Judul skripsi ini adalah “ PERSAUDARAAN SEJATI SUSTER MISI FRANSISKANES SANTO ANTONIUS DALAM TERANG SPIRITUALITAS SANTO FRANSISKUS ASISI ”. Judul ini dipilih berdasarkan

DAFTAR NAMA DOSEN PENASEHAT AKADEMIK MAHASISWA: - SOSIOLOGI - ILMU KOMUNIKASI - PISKOLOGI - ILMU POLITIK - HUBUNGAN INTERNASIONAL - ILMU PEMERINTAHAN SK PEMBIMBING.. AKADEMIK

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi Dan Kinerja

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui terdapat perbedaan yang signifikan antara metode Return On Investment (ROI) dan Economic Value

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada 3 (tiga) kelompok komoditi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 3,10 persen; kelompok

UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN POKJA PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAS KEGIATAN SKPD DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN PENGELOLAAN SUMBER.. DAYA

Hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan menghasilkan strategi pengendalian penyakit BPB yang paling menjanjikan yaitu dengan menerapkan pengendalian terpadu yang

menggunakan analisis korelasi, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan.. menggunakan metode