• Tidak ada hasil yang ditemukan

negara dan konstitusi negara-negara budaya negara-negara budaya negara-negara budaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "negara dan konstitusi negara-negara budaya negara-negara budaya negara-negara budaya"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Bag. ke Empat

Negara & Konstitusi

Negara Konstitusi

Konstitusi Indonesia Politik dan Strategi

(2)

NEGARA

(1)

 Bangsa  Wilayah/tempat tinggal 

Negara

Negara  state, etat, staat  bhs Latin

 status/statum: keadaan tegak & tetap

 Persekutuan hidup manusia  status civititas  sejak abad XVI  istilah

negara

Negara (institusi): wilayah, rakyat, Pemerin-tah (konferensi Motevideo)

(3)

Negara (2) Beberapa definisi

Logemann: Ormas dgn kekuasaannya mengatur

masyarakat.

Weber: Struktur politik  (ada hukum utk

komuniti manusia berlaku dlm wilayah,

memaksa agar tertib, serta monopoli memiliki & penggunaan senjata)

KBBI (1): org di suatu wilayah yg mempunyai

kekuasaan tertinggi yg sah & diatati oleh rakyat

KBBI (2): kelompok sosial yg menduduki

wilayah tertentu yg diorganisasi dibawah lembaga politik & pemerintah yg efektif,

(4)

NEGARA

(3)

Teori terjadinya Negara (1)

Theokrasi  kedaulatan neg. dari Tuhan

- Tuhan YME (monotheis)/dewa (polytheis) yg mencipta/memerintah alam semesta & isinya - Raja adalah wakil Tuhan, turunan dewa

Kekuatan  dominasi “pok kuat” thp “pok le-

mah”, neg: resultante positif dari sengketa & penaklukan

Organis konsep biologis, berkembang sejak abad XIX (bersamaan dgn tumbuhnya ilmu

biologi)

Sejarah  dasar penyelidikan

(5)

NEGARA

(4)

Teori terjadinya Negara (2)

Perjanjian (kontrak sosial)

1. Thomas Hobbes  Laviathan utk hilangkan “Homo

homini lupus”  manusia menyerahkan hak2nya pada

seseorang atau dewan & memberikan keabsahan. Teori ini meletakkan dasar2 negra mutlak.

2. John Locke  manusia hidup bebas & sederajat 

kekuasan tidak bersifat mutlak.  hak yg tdk hilang

“life, liberty, estate”  melindungi hak2 kodrati.

3. Jean Jacques Rousseau negara/bada

(6)

NEGARA

(5)

Prasyarat Negara (1)

Wilayah daerah besar & kecil (provinsi,

kabupaten & kota (ps 2 UUD no 32/2004)

Penduduk/warganegara (dibahas tersendiri)

Pemerintah  sistem monarkhi & republik

- Pem. monarkhi  mutlak, parlementer

- Pem. republik  presidensial, parlementer

- Pemerintah  demokrasi, otokrasi, oligarkhi,

(7)

NEGARA

(5)

Prasyarat Negara (2)

 Kedaulatan  kekuasaan tertinggi utk membu-at & melaksanakan UU termasuk memaksa.

- Kedaulatan kedalam (internal souvereignty) - Kedaulatan keluar (external souvereignty) - Kedaulatan Tuhan  raja wakil Tuhan

- Kedaulatan Rakyat  dari rakyat

- Kedaulatan Hukum  hukum merupakan

(8)

NEGARA

(5)

Prasyarat Negara (3)

Tujuan Negara, a.l.: memperluas kekuasaan,

menyelenggarakan ketertiban hukum, menca-pai kesejahteraan umum

Plato: Memajukan kesusilaan manusia sbg

per-seorangan & makhluk sosial

Roger H.Saltau: Memungkinkan rakyatnya

berkembang serta menyelenggarakan daya cipta sebebas mungkin.

(9)

NEGARA

(6)Bentuk Negara (1)

Negara Kesatuan: neg. merdeka & berdaulat,

dgn satu Pem. Pusat yg berkuasa & mengatur selurh daerah

- Neg. Kesatuan dgn sistem sentralisasi - Neg. Kesatuan dgn sistem desentralisasi

Negara Serikat: bentuk gabungan dari

bebe-rapa negara bagian.

(10)

NEGARA

(7)

Bentuk Negara (2)

Negara Dominion: ex Jajahan Inggris yg ingin

tetap bersatu & mengakui Monarkhi Inggris sbg kepala negara/lambang persatuan. Setiap negara merdeka penuh, baik dlm pol LN/DN.

Negara Protektorat: dibawah lindungan neg

lain/badan internasional - Protektorat Kolonial

- Protektorat Internasional

Negara Uni: merupakan bentuk gabungan

(11)

NEGARA

(8)

Bentuk Pemerintahan (1)

Monarkhi: Mono & archie  yg berkuasa 1

orang saja  kerajaan turun temurun

- Monarkhi Absolut

- Monarkhi Konstitusional - Monarkhi Parlementer

Oligarkhi: oligoi (sedikit) & archie

- Aristiokrasi (aristos = bangsawan)

(12)

NEGARA

(9)

Bentuk Pemerintahan (2)

Autokrasi : auto & cratein  memerintah

sendiri

- konsep lama : tdk ada DPR

- konsep baru : DPR sbg pelengkap

Demokrasi : demos & cratein

- konsep : “Vox Populi, Vox Dei”

(13)

NEGARA

(10)

Tugas Negara

Tugas Negara  menjamin agar Tujuan

Nasional (Tunas) tercapai

Tunas : aman (tetap eksis) & sejahtera

 Tunas dpt dicapai hanya melalui pembangunan bangsa & negara

(14)

NEGARA MRT PANCASILA

Negara Persatuan : (alinea IV /Tunas 1)

Negara Kebangsaan : bangsa : teori H.Kohn E. Renan, F. Ratzel,

 Negara kebangsaan (kesatuan : sejarah, nasib, kebudayaan, wilayah, asas kerokhanian

 Negara Integralistik

 Negara Kebangsaan yg berketuhanan

 Negara Kebangsaan yg berkeadaban

 Negara Kebangsaan yg berkerakyatan

(15)

KONSTITUSI

(1)

 Bhs Perancis: constituir  membentuk  Pengaturan dasar pembentukan negara

 Konsensus (general agreement)  negara utk melindungi kepentingan bersama & diwujudkan bersama

-Tujuan/cita2 bersama (the general goals of society).

- Rule of Law sbg landasan & penyelenggaraan Negara (the basic of government)

(16)

KONSTITUSI

(2)

 Sejumlah aturan2 dasar & ketentuan2

yang dibentuk untuk mengatur fungsi & struktur lembaga negara & lembaga

pemerintah terma-suk kerjasama antara rakyat (masyarakat) & negara dalam

rangka kehidupan berbangsa & bernegara  Grondwet (Belanda) & grundgesetz

(Jerman)

 Konstitusi merupakan “fundamental law”

(17)

KONSTITUSI

(3)

Prof. Sri Sumantri : suatu naskah yg

memuat suatu bangunan negara & sendi2

sistem peme-rintahan negara.

Secara terminologi: Sejumlah aturan

dasar & ketentuan hukum yg dibentuk utk mengatur fungsi & struktur lembaga

pemerintahan termasuk hubungan

(18)

KONSTITUSI

(4)

Nawiasky (dikutip Dr Hamid Attamimi): ada

norma tertinggi hukum  perlu ditulis

konstitusi atau UUD  agar ada pegangan &

pemberi batas pengaturan kekuasaan negara

Oesman (edt), 1992: 74

Prof Miriam Budiardjo: Dlm negara demokrasi

konstitusional, UUD berfungsi khas membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa hingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat se-wenang2.

(19)

KONSTITUSI

(5)

Pentingnya Konstitusi:

 Membagi kekuasaan dalam negara : bagaimana kekuasaan dibagi  legislatif, eksekutif &

yudikatif

 Membatasi kekuasaan organ negara, mengatur hub antar organ negara, menagtur kekuasaan organ negara dgn warganegara

(20)

KONSTITUSI

(6)

 Konsitusi/UUD : Dukumen tertulis formal

 Hasil Perjuangan politik bangsa di masa lampau

 Tingkat tertinggi perkembangan ketatanega-raan bangsa

 Pandangan pendiri/tokoh bangsa yg hendak

diwujudkan utk sekarang & yg akan datang.

(21)

KONSTITUSI

(7)

PERUBAHAN

Miriam Budiardjo

 Sidang Legislatif dgn tambahan syarat

 Referendum/Plebisit

 ¾ Neg bagian setuju

 Musyawarah khusus (convention)

K.C.Wheare

 Kekuatan primer (some primary forces)

 Dlm peraturan konstitusi (formal amandement)

 Penafsiran hukum (judicial interpetation)

(22)

KONSTITUSI INDONESIA

(1) Sejarah Lahirnya Konstitusi Indonesia

 Maklumat Gunseikan no.23/1945 & Ultah Tenno Haika 29 April 1945

 Sidang2 BPUPKI 29 Mei 1945 – 16 Juni 1945

 Anggota 21 orang, Pimpinan Ir. Sukarno & Drs. Moh Hatta + 19 mewakili daerah.

(23)

KONSTITUSI INDONESIA

(2) Sejarah Lahirnya Konstitusi Indonesia

 Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945

 Menetapkan & mengesahkan pembukaan UUD yg diambil dari RUU yg disusun Panitia Peru-mus tgl 22 Juni 1945

 Menetapkan & mengesahkan UUD yg bahannya hampir seluruhmya dari RUU yg disusun Pani-tia Perancang UUD tgl 16 Juni 1945

 Memilih Ketua PPKI & Wakilnya sbg Presiden & Wakil Presiden

(24)

KONSTITUSI INDONESIA

(3)

Wujud Keformalan Indonesia

 Ada rakyat

 Wilayah (ex Hindia Belanda)

 Kedaulatan (Proklamasi Kemerdekaan)

 Pemerintah (sejak terpilihnya Presiden)

 Tujuan Negara (mewujudkan masyarakat adil &

makmur berdasarkan Pancasila)

(25)

KONSTITUSI INDONESIA

(4)

Mekanisme Perubahan UUD

 Pasal 37 UUD-1945 (asli)  3 norma utk mengubah :

1. Wewenang mengubah UUD pd MPR sbg lembaga

tertinggi negara

2. Untuk mengubah diperlukan quorum (min 2/3 anggota

MPR)

(26)

KONSTITUSI INDONESIA

(5)

PERKEMBANGAN

 UUD-1945 (17/8-1945 – 27/12-1949)

 Konstitusi RIS (27/12-1949 – 17/8-1950)

 UUDS RI (17/8-1950 – 5/7-1959)

 UUD-1945 (5/7-1959 -19/10-1999)

 UUD-1945 + Amdn I (19/10-1999 -18/8-2000)

 UUD-1945 + Amdn I & II (18/8-2000–9/11-2001)

 UUD-1945 + Amdn I s/d III (9/11-2001–10/8-2002)

(27)

KONSTITUSI INDONESIA

(6) UUD NKRI 1945

(UUD 1945 + amandemen IV)

 Tool of social and political control

 Tool of social and political reform

 Tool of social and political engineering

(28)

KONSTITUSI INDONESIA

(7)

UUD NKRI 1945

Prinsip Penyelenggaraan Negara

 Ketuhanan YME

 Cita Negara Hukum (nomokrasi)

 Faham Kedaulatan Rakyat (demokrasi)

 Pemisahan kekuasaan & Prinsip check & balance

 Sistem Pemerintahan Presidensial

 Prinsip Persatuan & Keragaman dlm Neg Kesatuan

 Demokrasi Ekonomi

(29)

KONSTITUSI INDONESIA

(8)

UUD NKRI 1945

Lembaga Negara

 Majelis Permusyawaratan Rakyat (ps 2 & 3)

 Presiden & Wakil Presiden (ps 4 s/d 16)

 Dewan Perwakilan Rakyat (ps 19 s/d 22B)

 Dewan Perwakilan Daerah (ps 22C s/d 22D)

 Badan Pengawas Keuangan (ps 23E s/d 26G)

 Mahkaman Agung (ps 24 & 24A)

 Komisi Yudisial (ps 24B)

(30)

KONSTITUSI INDONESIA (9)

TATA URUT PER-UNDANG2AN

1. Peraturan Dasar (UUD, Perubahan UUD,

Pia-gam Dasar)

2. UU/Perpu/Jurisprudensi

3. Peraturan Pemerintah & Peraturan Presiden 4. PerMen (Peraturan Pejabat stgkt Menteri) 5. Perda Provinsi

6. Peraturan Gubernur 7. Perda Kabupaten/kota

(31)

POLITIK DAN STRATEGI

(1)

LATAR BELAKANG

Tunas (tujuan nasional) hanya dpt dicapai

melalui pembangunan bangsa & negara

 Pembangunan bangsa & negara yg baik melalui proses manjemen dgn tertib, teratur & sek-sama thd bangsa/rakyat, pemerintah & wil.  Rangkaian kegiatan ini dikenal sbg politik

nasional.

 Utk menyelesaikan politik nasional tdk mudah & diperlukan beberapa cara.

(32)

POLITIK DAN STRATEGI

(2)

LATAR BELAKANG

 Perang merupakan kelanjutan dari politik dgn cara lain.

 Perang—kini—tidak hanya berarti menghadapi konflik tetapi juga menghadapi kompetisi dgn negara lain.

 Evaluasi pembangunan melalui pembandingan

antara rencana strategi dgn hasil pembangunan.  Strategi : upaya utk memenangkan perang.

(33)

POLITIK DAN STRATEGI

(3)

LATAR BELAKANG

 Pengambilan keputusan adalah fungsi manajemen yg tidak kalah penting.

 Proses pengambilan keputusan dlm politik yg baik adalah demokrasi.

 Hakekat demokrasi adalah partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan

 Membahas politik disamping membahas strategi juga akan membahas masalah demo-krasi, karena dgn tegaknya

demokrasi budaya kekerasan dlm

(34)

POLITIK DAN STRATEGI

(4)

DEFINISI POLITIK

 Politik  Yunani (kuno)  polis  negara

 Polis : kota  segala masalah yg dihadapi warga kota

 Dikembangkan oleh : Socrates, Plato (ttg Republik), Aristoteles (450 s.M),

 India (450 s.M) : buku Dharmasastra & Arthasastra

 Cina (500 s.M) : Confusius, Mencius & mazhab Legalis

 Indonesia (abad XIII) : Negarakertagama, Babad

Tanah Jawi

 Thomas Hobbes, John Lock, Jean J. Rousseau (abad

XVII) s/d pemikir abad XXI

(35)

POLITIK DAN STRATEGI

(5)

DEFINISI POLITIK

 Quicy Wright : the art of influencing, manipulating or controlling major groups, so as the advantage the

purpose of some against the opposition of others.

Chandra, 1979 : 5  KBBI : Segala urusan & tindakan mengenai

Pemerin-tahan negara atau thp negara lain

KBBI, 2002 : 886  Politik (politics) : segenap kegiatan yg berpengaruh

pada alokasi nilai yg mengikat masyarakat utk dpt memecahkan masalahnya dgn baik.

 Kebijaksanaan (policy) : penggunaan pertimbangan2

(36)

POLITIK DAN STRATEGI

(5)

PERKEMBANGAN DEFINISI POLITIK

 Negara : organ tertinggi penyelenggara kepentingan

bersa-ma seluruh bersa-masyarakat & bangsa.

 Kepentingan bersama = kepentingan nasional

 Peranan negara utk mencapai kepentingan nasional :

Meng-ambil tindakan & Memilih sasaran

 Tindakan utk memecahkan masalah nasional  politik

nasional

 Politik : segenap kegiatan yg berpengaruh dlm alokasi nilai

yg mengikat masyarakat utk dpt memecahkan masalah negara

 Nilai : pedoman utk tentukan baik/tdk baik atau pedoman

hubungan antar manusia

(37)

POLITIK DAN STRATEGI

(6)

Pengertian Politik (yg diterapkan)

Politic (kepentingan umum)

> suatu rangkaian asas/prinsip, keadaan serta jalan, cara & alat yg akan digunakan utk mencapai tujuan

> suatu keadaan yg kita kehendaki disertai dgn jalan, cara & alat yg akan digunakan utk mencapai tujuan

 Policy (kebijaksanaan) : penggunaan pertimbangan2

terten-tu utk menjamin terlaksananya usaha/cita2 spt yg dike-hendaki

 Hubungan Politic & Policy :

> Politic memberikan : asas, jalan, cara & alat

(38)

POLITIK DAN STRATEGI

(7)

Budaya Politik

 Sistem kepercayaan & sistem nilai yg berwujud pola

tingkah laku tertentu—baik berupa perbuatan maupun simbol2 tertentu—menjadi keadaan yg mewarnai

poli-tik masyarakat atau

 Sikap WN yg dilatar belakangi oleh sistem

nilai/sis-tem kepercayaan thd kehidupan pemerintahan

 Penggolongan :

> Budaya Politik Partisipan > Budaya Politik Subyek > Budaya Politik Parochial

(39)

POLITIK DAN STRATEGI

(8)

Struktur (Kelembagaan) Politik

> Kerangka hubungan formal antara : rakyat – pemerintah – wilayah – kedaulatan

> Yg Umum : Rakyat – Kelompok Kepentingan – Partai Politik – Badan Legislatif – Badan

Eksekutif – Birokrasi – Badan Yudikatif

Proses Politik :

Kegiatan politik—dalam kenyataan—yg moti-vasinya bersumber dari budaya politik &

(40)

POLITIK DAN STRATEGI

(9)

Partisipasi Politik :

Kegiatan seseorang/kelompok orang utk ikut aktif dlm kehidupan politik, dgn jalan memilih pemimpin negara

atau

Kegiatan WN yg bertindak a.n pribadi utk mempengaruhi kebijaksanaan Pemerintah

> Sifat : individu/kolektif, spontan/terorga-nisasi, damai/kekerasan

(41)

POLITIK DAN STRATEGI

(10)

Partisipasi Politik Jaman Moderen

Myron Wiener  5 hal

 Modernisasi : komersialisasi pertanian

 Pengaruh Kaum Intelektual & Komunikasi Massa

 Perubahan Struktur Sosial  gol menengah

 Konflik Pimpinan Partai

(42)

POLITIK DAN STRATEGI

(11)

Partisipasi Politik Jaman Moderen

1. Modernisasi

 Komersialisasi Pertanian  petani sudah berfikir sbg penghasil utk wilayah/negara

 Mekanisasi pertanian bengkel/pabrik peralatan pertanian  klas pekerja

 Industrialisasi  klas pekerja & klas menengah  Urbanisasi  migrasi penduduk ke dekat kerja  Pusat kota tidak lagi pada sekitar Puri

(43)

POLITIK DAN STRATEGI

(13)

Partisipasi Politik Jaman Moderen

2. Pengaruh Kaum Intelektual & Komunikasi

Massa

 Kaum Intelektual (cendakiawan, filosof)  ide egaliter, nasionalisme

 Komunikasi massa  kemampuan baca tulis  komersialisasi percetakan

3. Perubahan Struktur Sosial

 Struktur Sosial : Kelas Atas (pemilik modal), Kelas Menengah (intelektual/innovator), Kelas Bawah/ Pekerja

(44)

POLITIK DAN STRATEGI

(14)

Partisipasi Politik Jaman Moderen

4. Konflik Pimpinan Partai

 Pemimpin Partai  ingin menang dlm pemilu  dukungan massa

 Dapat terjadi khaos (kacau) bila tidak dikendalikan

5. Keterliban Pemerintah yg Meluas dalam

Urusan Sosial, Budaya & Ekonomi

 Urusan yg dapat ditangani murni oleh

masya-rakat dilakukan oleh Pemerintah  masyarakat

(45)

POLITIK DAN STRATEGI

(15)

Pengertian Umum ttg Strategi

 Bhs Yunani kuno  Strategos  “the art of generalship”.

 Ilmu & seni memenangkan perang.

 Pra abad XIX semua pemimpin negara pernah/ berasal dari panglima perang.

Pengertian Militer ttg Strategi

 Henri Antoine Jomini  strategi seni

(46)

POLITIK DAN STRATEGI

(16)

PENGERTIAN MILITER TTG STRATEGI

 Karl von Clausewitz :

> perang merupakan kelanjutan politik dgn cara lain,

> strategi cara menggunakan

pertempuran

utk mencapai tujuan

> taktik cara menggunakan kekuatan mil

dlm

pertempuran

 Sir Basil Liddle Hart  strategi seni

(47)

POLITIK DAN STRATEGI

(17)

Perkembangan Pengertian Strategi

 Secara umum  Pengetahuan Penggunaan Kekuatan

Militer utk menangkan Perang

 Abad XX  menangkan perang bukan se-mata2 karena

kekuatan militer

 Andre de Beaufre  seni menggunakan kek.mil

sedemikian rupa sehingga memberikan sumbangan yg paling efektif utk mencapai sasaran yg ditentukan oleh politik.

 Henry E. Eccles (1959 : 21)  Mengarahkan berbagai

kekuatan secara komprehensif agar dapat memenuhi tujuan atau sasaran yg lebih luas termasuk

(48)

POLITIK DAN STRATEGI

(18)

Perkembangan Pengertian Strategi

 Prof H.Bintoro Tjokroamidjojo, MA (1980 :13)

Merupakan “perhitungan” mengenai rangkaian kebijaksanaan & langkah2 pelaksanaan, & perlu

diformulasikan secara mantik dgn pendekatan disiplin tertentu secara ilmiah

 Gordon J. Pearson (1990 : 19) : utk kalangan bisnis 

(49)

POLITIK DAN STRATEGI

(19)

PERKEMBANGAN PENGERTIAN STRATEGI

John M. Collins (1974 : 14) : Strategi Nasional

menyatukan seluruh kekuatan nasional (mil & sipil) untuk masa damai & darurat utk mempertahankan kepentingan & tujuan nasional

Strategi sebagai Metoda berfikir : sasaran

> Menyusun peristiwa dlm skala prioritas > Memilih cara bertindak yg paling efektif

(50)

POLITIK DAN STRATEGI

(20)

Hakikat Strategi (kini berkembang)

 Rangkaian kebijaksanaan & pelaksanaan utk mencapai tujuan

 Strategi akan beranjak dari kerangka teori

pemikiran tertentu berisikan pilihan alternatif yg tidak bebas dari kecenderungan2

 Dalam menyusun strategi melalui pendekatan tertentu

(51)

POLITIK DAN STRATEGI

(21)

Beberapa Teori Penerapan Strategi Menentukan pilihan yg saling bertentangan

 Tujuan terbatas >< Tujuan tidak terbatas

 Pendekatan langsung >< Pendekatan tidak langung  Operasi garis dalam >< Operasi garis luar

Unsur2 Pokok Menyusun Strategi

 Tujuan/sasaran  Situasi Lingkungan

 Antipasi thd :Tantangan, ancaman, hambatan &

gangguan (di kalangan bisnis dikenal sebagai opportunity, thread, weakness)

(52)

POLITIK NASIONAL INDONESIA

(1)

 Hakekat Politik Nasional Indonesia 

kebijaksanaan dasar yg ditempuh Negara utk mencapai TUNAS

 Politik Nasional harus cerminkan ideologi & sikap bangsa :

> Kebutuhan Pokok : Kesejahteraan & Pertahanan Keamanan

> Hal2 yg timbul di lingkungan sendiri (DN)

(53)

POLITIK NASIONAL INDONESIA (2)

Politik Nasional  Politik Pembangunan

> Pembangunan Bid Ekonomi  “leverage effect”

> Pembangunan Bid Sosial Budaya > Pembangunan Bid Politik

> Pembangunan Bid Pertahanan Keamanan

Politik Nasional Indonesia

> Pol. Dalam Negeri  menaikan harkat/martabat

bangsa

> Pol. Luar Negeri  bebas aktif

(54)

POLITIK NASIONAL INDONESIA (3)

Budaya Politik

 Sikap WNI yg dilatar belakangi oleh

sistem nilai thd kehidupan pemerintahan lebih mengarah pada Budaya Politik

Parochial

Konflik Pimpinan Partai

 Pemimpin Partai  ingin menang dlm

pemilu  dukungan massa (massa masih

(55)

POLITIK NASIONAL INDONESIA (4)

Struktur Lembaga Politik :

> Kelompok2 Kepentingan : Ormas & Orsos :

LSM, NGO

> Partai2 Politik : akankah ada Partai lokal ?

> Badan Legislatif : MPR, DPR & DPD > Badan Eksekutif

> Birokrasi : Sipil & Militer

> Badan Peradilan : MA (PT, PN, P khusus),

(56)

DAFTAR RUJUKAN

Soemiarno (2006), Negara dan Konstitusi

Affif, Prof Faisal, 2003. Melacak Pemikiran Strategik. Jakarta, Paramadina

Budiardjo, Prof Miriam, 1980, Partisipasi dan Partai Politik, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama

Chandra, Prakash, 1982, International Politics, Delhi, Vikas Publishing House PVT Collins, John M, 1974, Grang Strategy, Principles & Practices, Annapolis, MA USN

Institute

Eccles, Henry E, 1959, Logistics in the National Defense, Harrisburg, Penn, The Stackpole co.

Huntington, Samuel P.,1983, Tertib Politik (terjemah. Simamora), Jakarta, CV Rajawali Mas’oed, Mochtar & Collin Mc Andrews, 1983, Perbandingan Sistem Politik, Yogya-karta,

Gadjah Mada University Press

Paret, Peter, 1985, Clausewitz and the State, the man his theories, and his time,

Princeton, NJ, Princeton University Press

Pearson, Gordon J, 1990, Strategic Thinking, New York, NY, Prentice Hall

Suseno, Franz Magnis, 2001, Etika Politik, Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan Moderen, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama

Referensi

Dokumen terkait

16 Desmita, Op.Cit, hlm. Santrock, Op.Cit ,hlm.. Attachment adalah suatau hubungan yang psikologis yang diskriminatif dan spesifik serta mengikat seseorang dengan

Gangguan mobilitas sendi, fungsi motor, kinerja otot dan ROM yang berkaitan dengan.. Cedera

 Akan tetapi meskipun tidak ada gejala yang muncul, virus hepatitis B dapat merusak hati secara diam-diam selama bertahun-tahun.  Oleh karena itu PENTING bagi

Belajar akan lebih berhasil apabila sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Cita-cita tentang jenis pekerjaan di masa datang merupakan faktor penting yang

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Sistem

Adis Elbela Kurnia Dewi , 462009005, Gambaran Strategi Koping Pasien Dalam Menghadapi Kecemasan Pre operasi di Ruang Rawat Inap RSUD Salatiga, Skripsi, Fakultas

Evaluasi penerapan protokol routing OSPF dan BGP pada jaringan VoIP berbasis MPLS VPN dilakukan dengan mengukur Quality of Service yang terdiri dari throughput, delay,

Dari hasil analisis deskriptif tersebut dapat diamati dan disimpulkan bahwa metode rest memiliki kinerja lebih baik dari metode lainnya, sedangkan konfigurasi yang