PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Bag. ke Empat
Negara & Konstitusi
Negara Konstitusi
Konstitusi Indonesia Politik dan Strategi
NEGARA
(1) Bangsa Wilayah/tempat tinggal
Negara
Negara state, etat, staat bhs Latin
status/statum: keadaan tegak & tetap
Persekutuan hidup manusia status civititas sejak abad XVI istilah
negara
Negara (institusi): wilayah, rakyat, Pemerin-tah (konferensi Motevideo)
Negara (2) Beberapa definisi
Logemann: Ormas dgn kekuasaannya mengatur
masyarakat.
Weber: Struktur politik (ada hukum utk
komuniti manusia berlaku dlm wilayah,
memaksa agar tertib, serta monopoli memiliki & penggunaan senjata)
KBBI (1): org di suatu wilayah yg mempunyai
kekuasaan tertinggi yg sah & diatati oleh rakyat
KBBI (2): kelompok sosial yg menduduki
wilayah tertentu yg diorganisasi dibawah lembaga politik & pemerintah yg efektif,
NEGARA
(3)Teori terjadinya Negara (1)
Theokrasi kedaulatan neg. dari Tuhan
- Tuhan YME (monotheis)/dewa (polytheis) yg mencipta/memerintah alam semesta & isinya - Raja adalah wakil Tuhan, turunan dewa
Kekuatan dominasi “pok kuat” thp “pok le-
mah”, neg: resultante positif dari sengketa & penaklukan
Organis konsep biologis, berkembang sejak abad XIX (bersamaan dgn tumbuhnya ilmu
biologi)
Sejarah dasar penyelidikan
NEGARA
(4)Teori terjadinya Negara (2)
Perjanjian (kontrak sosial)
1. Thomas Hobbes Laviathan utk hilangkan “Homo
homini lupus” manusia menyerahkan hak2nya pada
seseorang atau dewan & memberikan keabsahan. Teori ini meletakkan dasar2 negra mutlak.
2. John Locke manusia hidup bebas & sederajat
kekuasan tidak bersifat mutlak. hak yg tdk hilang
“life, liberty, estate” melindungi hak2 kodrati.
3. Jean Jacques Rousseau negara/bada
NEGARA
(5)Prasyarat Negara (1)
Wilayah daerah besar & kecil (provinsi,
kabupaten & kota (ps 2 UUD no 32/2004)
Penduduk/warganegara (dibahas tersendiri)
Pemerintah sistem monarkhi & republik
- Pem. monarkhi mutlak, parlementer
- Pem. republik presidensial, parlementer
- Pemerintah demokrasi, otokrasi, oligarkhi,
NEGARA
(5)Prasyarat Negara (2)
Kedaulatan kekuasaan tertinggi utk membu-at & melaksanakan UU termasuk memaksa.
- Kedaulatan kedalam (internal souvereignty) - Kedaulatan keluar (external souvereignty) - Kedaulatan Tuhan raja wakil Tuhan
- Kedaulatan Rakyat dari rakyat
- Kedaulatan Hukum hukum merupakan
NEGARA
(5)Prasyarat Negara (3)
Tujuan Negara, a.l.: memperluas kekuasaan,
menyelenggarakan ketertiban hukum, menca-pai kesejahteraan umum
Plato: Memajukan kesusilaan manusia sbg
per-seorangan & makhluk sosial
Roger H.Saltau: Memungkinkan rakyatnya
berkembang serta menyelenggarakan daya cipta sebebas mungkin.
NEGARA
(6)Bentuk Negara (1) Negara Kesatuan: neg. merdeka & berdaulat,
dgn satu Pem. Pusat yg berkuasa & mengatur selurh daerah
- Neg. Kesatuan dgn sistem sentralisasi - Neg. Kesatuan dgn sistem desentralisasi
Negara Serikat: bentuk gabungan dari
bebe-rapa negara bagian.
NEGARA
(7)
Bentuk Negara (2)
Negara Dominion: ex Jajahan Inggris yg ingin
tetap bersatu & mengakui Monarkhi Inggris sbg kepala negara/lambang persatuan. Setiap negara merdeka penuh, baik dlm pol LN/DN.
Negara Protektorat: dibawah lindungan neg
lain/badan internasional - Protektorat Kolonial
- Protektorat Internasional
Negara Uni: merupakan bentuk gabungan
NEGARA
(8)
Bentuk Pemerintahan (1)
Monarkhi: Mono & archie yg berkuasa 1
orang saja kerajaan turun temurun
- Monarkhi Absolut
- Monarkhi Konstitusional - Monarkhi Parlementer
Oligarkhi: oligoi (sedikit) & archie
- Aristiokrasi (aristos = bangsawan)
NEGARA
(9)
Bentuk Pemerintahan (2)
Autokrasi : auto & cratein memerintah
sendiri
- konsep lama : tdk ada DPR
- konsep baru : DPR sbg pelengkap
Demokrasi : demos & cratein
- konsep : “Vox Populi, Vox Dei”
NEGARA
(10)
Tugas Negara
Tugas Negara menjamin agar Tujuan
Nasional (Tunas) tercapai
Tunas : aman (tetap eksis) & sejahtera
Tunas dpt dicapai hanya melalui pembangunan bangsa & negara
NEGARA MRT PANCASILA
Negara Persatuan : (alinea IV /Tunas 1)
Negara Kebangsaan : bangsa : teori H.Kohn E. Renan, F. Ratzel,
Negara kebangsaan (kesatuan : sejarah, nasib, kebudayaan, wilayah, asas kerokhanian
Negara Integralistik
Negara Kebangsaan yg berketuhanan
Negara Kebangsaan yg berkeadaban
Negara Kebangsaan yg berkerakyatan
KONSTITUSI
(1) Bhs Perancis: constituir membentuk Pengaturan dasar pembentukan negara
Konsensus (general agreement) negara utk melindungi kepentingan bersama & diwujudkan bersama
-Tujuan/cita2 bersama (the general goals of society).
- Rule of Law sbg landasan & penyelenggaraan Negara (the basic of government)
KONSTITUSI
(2)
Sejumlah aturan2 dasar & ketentuan2
yang dibentuk untuk mengatur fungsi & struktur lembaga negara & lembaga
pemerintah terma-suk kerjasama antara rakyat (masyarakat) & negara dalam
rangka kehidupan berbangsa & bernegara Grondwet (Belanda) & grundgesetz
(Jerman)
Konstitusi merupakan “fundamental law”
KONSTITUSI
(3) Prof. Sri Sumantri : suatu naskah yg
memuat suatu bangunan negara & sendi2
sistem peme-rintahan negara.
Secara terminologi: Sejumlah aturan
dasar & ketentuan hukum yg dibentuk utk mengatur fungsi & struktur lembaga
pemerintahan termasuk hubungan
KONSTITUSI
(4) Nawiasky (dikutip Dr Hamid Attamimi): ada
norma tertinggi hukum perlu ditulis
konstitusi atau UUD agar ada pegangan &
pemberi batas pengaturan kekuasaan negara
Oesman (edt), 1992: 74
Prof Miriam Budiardjo: Dlm negara demokrasi
konstitusional, UUD berfungsi khas membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa hingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat se-wenang2.
KONSTITUSI
(5)Pentingnya Konstitusi:
Membagi kekuasaan dalam negara : bagaimana kekuasaan dibagi legislatif, eksekutif &
yudikatif
Membatasi kekuasaan organ negara, mengatur hub antar organ negara, menagtur kekuasaan organ negara dgn warganegara
KONSTITUSI
(6)
Konsitusi/UUD : Dukumen tertulis formal
Hasil Perjuangan politik bangsa di masa lampau
Tingkat tertinggi perkembangan ketatanega-raan bangsa
Pandangan pendiri/tokoh bangsa yg hendak
diwujudkan utk sekarang & yg akan datang.
KONSTITUSI
(7)PERUBAHAN
Miriam Budiardjo
Sidang Legislatif dgn tambahan syarat
Referendum/Plebisit
¾ Neg bagian setuju
Musyawarah khusus (convention)
K.C.Wheare
Kekuatan primer (some primary forces)
Dlm peraturan konstitusi (formal amandement)
Penafsiran hukum (judicial interpetation)
KONSTITUSI INDONESIA
(1) Sejarah Lahirnya Konstitusi Indonesia Maklumat Gunseikan no.23/1945 & Ultah Tenno Haika 29 April 1945
Sidang2 BPUPKI 29 Mei 1945 – 16 Juni 1945
Anggota 21 orang, Pimpinan Ir. Sukarno & Drs. Moh Hatta + 19 mewakili daerah.
KONSTITUSI INDONESIA
(2) Sejarah Lahirnya Konstitusi Indonesia Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945
Menetapkan & mengesahkan pembukaan UUD yg diambil dari RUU yg disusun Panitia Peru-mus tgl 22 Juni 1945
Menetapkan & mengesahkan UUD yg bahannya hampir seluruhmya dari RUU yg disusun Pani-tia Perancang UUD tgl 16 Juni 1945
Memilih Ketua PPKI & Wakilnya sbg Presiden & Wakil Presiden
KONSTITUSI INDONESIA
(3)Wujud Keformalan Indonesia
Ada rakyat
Wilayah (ex Hindia Belanda)
Kedaulatan (Proklamasi Kemerdekaan)
Pemerintah (sejak terpilihnya Presiden)
Tujuan Negara (mewujudkan masyarakat adil &
makmur berdasarkan Pancasila)
KONSTITUSI INDONESIA
(4)Mekanisme Perubahan UUD
Pasal 37 UUD-1945 (asli) 3 norma utk mengubah :
1. Wewenang mengubah UUD pd MPR sbg lembaga
tertinggi negara
2. Untuk mengubah diperlukan quorum (min 2/3 anggota
MPR)
KONSTITUSI INDONESIA
(5)PERKEMBANGAN
UUD-1945 (17/8-1945 – 27/12-1949)
Konstitusi RIS (27/12-1949 – 17/8-1950)
UUDS RI (17/8-1950 – 5/7-1959)
UUD-1945 (5/7-1959 -19/10-1999)
UUD-1945 + Amdn I (19/10-1999 -18/8-2000)
UUD-1945 + Amdn I & II (18/8-2000–9/11-2001)
UUD-1945 + Amdn I s/d III (9/11-2001–10/8-2002)
KONSTITUSI INDONESIA
(6) UUD NKRI 1945(UUD 1945 + amandemen IV)
Tool of social and political control
Tool of social and political reform
Tool of social and political engineering
KONSTITUSI INDONESIA
(7)UUD NKRI 1945
Prinsip Penyelenggaraan Negara
Ketuhanan YME
Cita Negara Hukum (nomokrasi)
Faham Kedaulatan Rakyat (demokrasi)
Pemisahan kekuasaan & Prinsip check & balance
Sistem Pemerintahan Presidensial
Prinsip Persatuan & Keragaman dlm Neg Kesatuan
Demokrasi Ekonomi
KONSTITUSI INDONESIA
(8)UUD NKRI 1945
Lembaga Negara
Majelis Permusyawaratan Rakyat (ps 2 & 3)
Presiden & Wakil Presiden (ps 4 s/d 16)
Dewan Perwakilan Rakyat (ps 19 s/d 22B)
Dewan Perwakilan Daerah (ps 22C s/d 22D)
Badan Pengawas Keuangan (ps 23E s/d 26G)
Mahkaman Agung (ps 24 & 24A)
Komisi Yudisial (ps 24B)
KONSTITUSI INDONESIA (9)
TATA URUT PER-UNDANG2AN
1. Peraturan Dasar (UUD, Perubahan UUD,
Pia-gam Dasar)
2. UU/Perpu/Jurisprudensi
3. Peraturan Pemerintah & Peraturan Presiden 4. PerMen (Peraturan Pejabat stgkt Menteri) 5. Perda Provinsi
6. Peraturan Gubernur 7. Perda Kabupaten/kota
POLITIK DAN STRATEGI
(1)LATAR BELAKANG
Tunas (tujuan nasional) hanya dpt dicapai
melalui pembangunan bangsa & negara
Pembangunan bangsa & negara yg baik melalui proses manjemen dgn tertib, teratur & sek-sama thd bangsa/rakyat, pemerintah & wil. Rangkaian kegiatan ini dikenal sbg politik
nasional.
Utk menyelesaikan politik nasional tdk mudah & diperlukan beberapa cara.
POLITIK DAN STRATEGI
(2)LATAR BELAKANG
Perang merupakan kelanjutan dari politik dgn cara lain.
Perang—kini—tidak hanya berarti menghadapi konflik tetapi juga menghadapi kompetisi dgn negara lain.
Evaluasi pembangunan melalui pembandingan
antara rencana strategi dgn hasil pembangunan. Strategi : upaya utk memenangkan perang.
POLITIK DAN STRATEGI
(3)LATAR BELAKANG
Pengambilan keputusan adalah fungsi manajemen yg tidak kalah penting.
Proses pengambilan keputusan dlm politik yg baik adalah demokrasi.
Hakekat demokrasi adalah partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan
Membahas politik disamping membahas strategi juga akan membahas masalah demo-krasi, karena dgn tegaknya
demokrasi budaya kekerasan dlm
POLITIK DAN STRATEGI
(4)DEFINISI POLITIK
Politik Yunani (kuno) polis negara
Polis : kota segala masalah yg dihadapi warga kota
Dikembangkan oleh : Socrates, Plato (ttg Republik), Aristoteles (450 s.M),
India (450 s.M) : buku Dharmasastra & Arthasastra
Cina (500 s.M) : Confusius, Mencius & mazhab Legalis
Indonesia (abad XIII) : Negarakertagama, Babad
Tanah Jawi
Thomas Hobbes, John Lock, Jean J. Rousseau (abad
XVII) s/d pemikir abad XXI
POLITIK DAN STRATEGI
(5)DEFINISI POLITIK
Quicy Wright : the art of influencing, manipulating or controlling major groups, so as the advantage the
purpose of some against the opposition of others.
Chandra, 1979 : 5 KBBI : Segala urusan & tindakan mengenai
Pemerin-tahan negara atau thp negara lain
KBBI, 2002 : 886 Politik (politics) : segenap kegiatan yg berpengaruh
pada alokasi nilai yg mengikat masyarakat utk dpt memecahkan masalahnya dgn baik.
Kebijaksanaan (policy) : penggunaan pertimbangan2
POLITIK DAN STRATEGI
(5)PERKEMBANGAN DEFINISI POLITIK
Negara : organ tertinggi penyelenggara kepentingan
bersa-ma seluruh bersa-masyarakat & bangsa.
Kepentingan bersama = kepentingan nasional
Peranan negara utk mencapai kepentingan nasional :
Meng-ambil tindakan & Memilih sasaran
Tindakan utk memecahkan masalah nasional politik
nasional
Politik : segenap kegiatan yg berpengaruh dlm alokasi nilai
yg mengikat masyarakat utk dpt memecahkan masalah negara
Nilai : pedoman utk tentukan baik/tdk baik atau pedoman
hubungan antar manusia
POLITIK DAN STRATEGI
(6)Pengertian Politik (yg diterapkan)
Politic (kepentingan umum)
> suatu rangkaian asas/prinsip, keadaan serta jalan, cara & alat yg akan digunakan utk mencapai tujuan
> suatu keadaan yg kita kehendaki disertai dgn jalan, cara & alat yg akan digunakan utk mencapai tujuan
Policy (kebijaksanaan) : penggunaan pertimbangan2
terten-tu utk menjamin terlaksananya usaha/cita2 spt yg dike-hendaki
Hubungan Politic & Policy :
> Politic memberikan : asas, jalan, cara & alat
POLITIK DAN STRATEGI
(7)Budaya Politik
Sistem kepercayaan & sistem nilai yg berwujud pola
tingkah laku tertentu—baik berupa perbuatan maupun simbol2 tertentu—menjadi keadaan yg mewarnai
poli-tik masyarakat atau
Sikap WN yg dilatar belakangi oleh sistem
nilai/sis-tem kepercayaan thd kehidupan pemerintahan
Penggolongan :
> Budaya Politik Partisipan > Budaya Politik Subyek > Budaya Politik Parochial
POLITIK DAN STRATEGI
(8) Struktur (Kelembagaan) Politik
> Kerangka hubungan formal antara : rakyat – pemerintah – wilayah – kedaulatan
> Yg Umum : Rakyat – Kelompok Kepentingan – Partai Politik – Badan Legislatif – Badan
Eksekutif – Birokrasi – Badan Yudikatif
Proses Politik :
Kegiatan politik—dalam kenyataan—yg moti-vasinya bersumber dari budaya politik &
POLITIK DAN STRATEGI
(9) Partisipasi Politik :
Kegiatan seseorang/kelompok orang utk ikut aktif dlm kehidupan politik, dgn jalan memilih pemimpin negara
atau
Kegiatan WN yg bertindak a.n pribadi utk mempengaruhi kebijaksanaan Pemerintah
> Sifat : individu/kolektif, spontan/terorga-nisasi, damai/kekerasan
POLITIK DAN STRATEGI
(10)Partisipasi Politik Jaman Moderen
Myron Wiener 5 hal
Modernisasi : komersialisasi pertanian
Pengaruh Kaum Intelektual & Komunikasi Massa
Perubahan Struktur Sosial gol menengah
Konflik Pimpinan Partai
POLITIK DAN STRATEGI
(11)Partisipasi Politik Jaman Moderen
1. Modernisasi
Komersialisasi Pertanian petani sudah berfikir sbg penghasil utk wilayah/negara
Mekanisasi pertanian bengkel/pabrik peralatan pertanian klas pekerja
Industrialisasi klas pekerja & klas menengah Urbanisasi migrasi penduduk ke dekat kerja Pusat kota tidak lagi pada sekitar Puri
POLITIK DAN STRATEGI
(13)Partisipasi Politik Jaman Moderen
2. Pengaruh Kaum Intelektual & Komunikasi
Massa
Kaum Intelektual (cendakiawan, filosof) ide egaliter, nasionalisme
Komunikasi massa kemampuan baca tulis komersialisasi percetakan
3. Perubahan Struktur Sosial
Struktur Sosial : Kelas Atas (pemilik modal), Kelas Menengah (intelektual/innovator), Kelas Bawah/ Pekerja
POLITIK DAN STRATEGI
(14)Partisipasi Politik Jaman Moderen
4. Konflik Pimpinan Partai
Pemimpin Partai ingin menang dlm pemilu dukungan massa
Dapat terjadi khaos (kacau) bila tidak dikendalikan
5. Keterliban Pemerintah yg Meluas dalam
Urusan Sosial, Budaya & Ekonomi
Urusan yg dapat ditangani murni oleh
masya-rakat dilakukan oleh Pemerintah masyarakat
POLITIK DAN STRATEGI
(15)Pengertian Umum ttg Strategi
Bhs Yunani kuno Strategos “the art of generalship”.
Ilmu & seni memenangkan perang.
Pra abad XIX semua pemimpin negara pernah/ berasal dari panglima perang.
Pengertian Militer ttg Strategi
Henri Antoine Jomini strategi seni
POLITIK DAN STRATEGI
(16)PENGERTIAN MILITER TTG STRATEGI
Karl von Clausewitz :
> perang merupakan kelanjutan politik dgn cara lain,
> strategi cara menggunakan
pertempuran
utk mencapai tujuan
> taktik cara menggunakan kekuatan mil
dlm
pertempuran
Sir Basil Liddle Hart strategi seni
POLITIK DAN STRATEGI
(17)
Perkembangan Pengertian Strategi
Secara umum Pengetahuan Penggunaan Kekuatan
Militer utk menangkan Perang
Abad XX menangkan perang bukan se-mata2 karena
kekuatan militer
Andre de Beaufre seni menggunakan kek.mil
sedemikian rupa sehingga memberikan sumbangan yg paling efektif utk mencapai sasaran yg ditentukan oleh politik.
Henry E. Eccles (1959 : 21) Mengarahkan berbagai
kekuatan secara komprehensif agar dapat memenuhi tujuan atau sasaran yg lebih luas termasuk
POLITIK DAN STRATEGI
(18)Perkembangan Pengertian Strategi
Prof H.Bintoro Tjokroamidjojo, MA (1980 :13)
Merupakan “perhitungan” mengenai rangkaian kebijaksanaan & langkah2 pelaksanaan, & perlu
diformulasikan secara mantik dgn pendekatan disiplin tertentu secara ilmiah
Gordon J. Pearson (1990 : 19) : utk kalangan bisnis
POLITIK DAN STRATEGI
(19)PERKEMBANGAN PENGERTIAN STRATEGI
John M. Collins (1974 : 14) : Strategi Nasional
menyatukan seluruh kekuatan nasional (mil & sipil) untuk masa damai & darurat utk mempertahankan kepentingan & tujuan nasional
Strategi sebagai Metoda berfikir : sasaran
> Menyusun peristiwa dlm skala prioritas > Memilih cara bertindak yg paling efektif
POLITIK DAN STRATEGI
(20)Hakikat Strategi (kini berkembang)
Rangkaian kebijaksanaan & pelaksanaan utk mencapai tujuan
Strategi akan beranjak dari kerangka teori
pemikiran tertentu berisikan pilihan alternatif yg tidak bebas dari kecenderungan2
Dalam menyusun strategi melalui pendekatan tertentu
POLITIK DAN STRATEGI
(21)Beberapa Teori Penerapan Strategi Menentukan pilihan yg saling bertentangan
Tujuan terbatas >< Tujuan tidak terbatas
Pendekatan langsung >< Pendekatan tidak langung Operasi garis dalam >< Operasi garis luar
Unsur2 Pokok Menyusun Strategi
Tujuan/sasaran Situasi Lingkungan
Antipasi thd :Tantangan, ancaman, hambatan &
gangguan (di kalangan bisnis dikenal sebagai opportunity, thread, weakness)
POLITIK NASIONAL INDONESIA
(1) Hakekat Politik Nasional Indonesia
kebijaksanaan dasar yg ditempuh Negara utk mencapai TUNAS
Politik Nasional harus cerminkan ideologi & sikap bangsa :
> Kebutuhan Pokok : Kesejahteraan & Pertahanan Keamanan
> Hal2 yg timbul di lingkungan sendiri (DN)
POLITIK NASIONAL INDONESIA (2)
Politik Nasional Politik Pembangunan
> Pembangunan Bid Ekonomi “leverage effect”
> Pembangunan Bid Sosial Budaya > Pembangunan Bid Politik
> Pembangunan Bid Pertahanan Keamanan
Politik Nasional Indonesia
> Pol. Dalam Negeri menaikan harkat/martabat
bangsa
> Pol. Luar Negeri bebas aktif
POLITIK NASIONAL INDONESIA (3)
Budaya Politik
Sikap WNI yg dilatar belakangi oleh
sistem nilai thd kehidupan pemerintahan lebih mengarah pada Budaya Politik
Parochial
Konflik Pimpinan Partai
Pemimpin Partai ingin menang dlm
pemilu dukungan massa (massa masih
POLITIK NASIONAL INDONESIA (4)
Struktur Lembaga Politik :
> Kelompok2 Kepentingan : Ormas & Orsos :
LSM, NGO
> Partai2 Politik : akankah ada Partai lokal ?
> Badan Legislatif : MPR, DPR & DPD > Badan Eksekutif
> Birokrasi : Sipil & Militer
> Badan Peradilan : MA (PT, PN, P khusus),
DAFTAR RUJUKAN
Soemiarno (2006), Negara dan Konstitusi
Affif, Prof Faisal, 2003. Melacak Pemikiran Strategik. Jakarta, Paramadina
Budiardjo, Prof Miriam, 1980, Partisipasi dan Partai Politik, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama
Chandra, Prakash, 1982, International Politics, Delhi, Vikas Publishing House PVT Collins, John M, 1974, Grang Strategy, Principles & Practices, Annapolis, MA USN
Institute
Eccles, Henry E, 1959, Logistics in the National Defense, Harrisburg, Penn, The Stackpole co.
Huntington, Samuel P.,1983, Tertib Politik (terjemah. Simamora), Jakarta, CV Rajawali Mas’oed, Mochtar & Collin Mc Andrews, 1983, Perbandingan Sistem Politik, Yogya-karta,
Gadjah Mada University Press
Paret, Peter, 1985, Clausewitz and the State, the man his theories, and his time,
Princeton, NJ, Princeton University Press
Pearson, Gordon J, 1990, Strategic Thinking, New York, NY, Prentice Hall
Suseno, Franz Magnis, 2001, Etika Politik, Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan Moderen, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama