iv
ABSTRAK
PENERAPAN PRINSIP NON INTERVENSI TERHADAP PEMBATASAN PENGAYAAN ENERGI NUKLIR YANG DILAKUKAN OLEH AMERIKA
SERIKAT TERHADAP IRAN MENURUT HUKUM INTERNASIONAL
Defit Archila
110111090069
Kebutuhan atas energi yang semakin membesar menjadi dasar pemerintah Iran mulai gencar melakukan pengayaan energi nuklir. Pengayaan energi nuklir yang dilakukan oleh Iran tidak hanya sebagai energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dan listrik, tetapi juga diterapkan pada pembangunan berkelanjutan dan kesehatan. Amerika Serikat mencurigai langkah Iran yang gencar melakukan pengayaan nuklir merupakan upaya untuk menciptakan senjata nuklir. Untuk menghentikan pengayaan nuklir Iran maka Amerika Serikat menerapkan kebijakan-kebijakan yang merugikan Iran baik secara langsung ataupun tidak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah hukum internasional mengatur mengenai perlindungan Iran terkait hak untuk mengembangkan energi nuklir dan untuk mengetahui apakah prinsip non-intervensi dapat diterapkan untuk melindungi hak yang dimiliki Iran dari intervensi AS.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Juridis Normatif dengan melakukan penelitian kepustakaan dan data sekunder yang berkaitan dengan kedaulatan suatu negara atas kekayaan alamnya dan prinsip non-intervensi.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa, yang pertama