• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. terpecahkan sampai saat ini adalah pengangguran dan kemiskinan. Informasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. terpecahkan sampai saat ini adalah pengangguran dan kemiskinan. Informasi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu permasalahan terbesar bangsa Indonesia yang belum terpecahkan sampai saat ini adalah pengangguran dan kemiskinan. Informasi dari data BPS pada bulan september tahun 2011 jumlah penduduk miskin yang hidup di bawah garis kemiskinan di Indonesia mencapai 29.89 juta atau 12.36 % dari jumlah penduduk, dan jumlah pengangguran terbuka tercatat mencapai 7,70 juta orang atau sebesar 6,56 % dari total angkatan kerja.

walaupun telah mengalami pernurunan jumlah kemiskinan sebesar 0,7 % dan jumlah pengangguran sebesar 0,42 %, dibanding pada bulan september 2012 penduduk miskin yang hidup dibawah garis kemiskinan di Indonesia berjumlah 28,59 juta orang atau 11,66 %, dan jumlah pengangguran terbuka tercatat mencapai 6,14 %, namun masih tingginya angka kemiskinan dan jumlah pengangguran, permasalahan ini perlu adanya penanganan khusus dari pemerintah untuk segara memecahkan permasalahan tersebut.

Dalam pembangunan pendidikan Nasional Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia menetapkan Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) tahun 2005 – tahun 2025 yang dibagi dalam 4 (empat) periodisasi tema pembangunan, yaitu periode pertama tahun 2005 – tahun 2010 bertema peningkatan kapasitas dan modernisasi pendidikan, periode kedua tahun 2010 – tahun 2015 bertema penguatan

(2)

pelayanan pendidikan, periode ketiga tahun 2015 – tahun 2020 bertema daya saing regional, dan periode keempat tahun 2020 – tahun 2025 bertema daya saing Internasional.

Program Desa Vokasi merupakan salah satu program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) yang strategis sebagai wujud implementasi Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005-2025 Kementerian Pendidikan Nasional. Program Desa Vokasi merupakan Program Pendidikan Kecakapan hidup dalam pendekatan pedesaan. Program Desa Vokasi dimaksudkan sebagai salah satu sarana mengembangkan sumber daya manusia dan lingkungan dilandasi oleh nilai-nilai budaya dengan memanfaatkan potensi lokal.

Harapan pemerintah dari Program Desa Vokasi ini adalah membentuk kawasan desa yang menjadi kawasan beragam vokasi, dan terwujudnya kelompok-kelompok usaha riil yang memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada dan kearifan lokal. Dengan demikian, warga masyarakat desa dapat belajar dan berlatih menguasai dan meningkatkan keterampilan yang dapat digunakan untuk bekerja atau menciptakan lapangan kerja sesuai dengan sumber daya yang ada di wilayahnya, sehingga taraf kehidupan masyarakat desa semakin meningkat.

Gerakan moral yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Tengah dalam visi pembangunan Jawa Tengah tahun 2008 – tahun 2013 yaitu “Bali Deso Bangun Deso” diharapkan dapat memberdayakan masyarakat desa agar

(3)

mampu mengelola potensi sumber daya pembangunan yang tersedia sangat melimpah di perdesaan. Tujuannya, agar pembangunan pedesaan menjadi maju dan kesejahteraan masyarakatnya meningkat. Gerakan moral dimaksud, adalah: yang sudah pintar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, kembali ke desa memberitahu atau ngajari masyarakat desa yang belum pintar supaya pintar mengelola potensi desanya dalam kegiatan pembangunan di segala sektor, sehingga desanya menjadi maju.

Program Desa Vokasi yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional sangat sinergis dengan gerakan moral “Bali Deso Bangun Deso”, hal ini dapat dilihat dari implementasi gerakan “Bali Deso Bangun Deso” dalam percepatan relevansi dan daya saing pendidikan di Jawa Tengah berupa: Pertama, pencanangan Jawa Tengah sebagai Propinsi Vokasi, dengan arah kebijakan keberpihakan pada sekolah kejuruan, peningkatan kompetensi vokasi atau kejuruan serta peningkatan ratio SMK dibandingkan SMA, dengan penekanan pada ratio siswa bukan pada ratio sekolah. Strategi operasional dilakukan melalui pengembangan SMK, yakni menyiapkan tamatan SMK untuk memenuhi pasar kerja, berwirausaha dan memberikan kesempatan untuk mengikuti studi lanjut di Perguruan Tinggi.

Hal tersebut dilakukan dengan pengembangan kurikulum dan penambahan program keahlian baru sesuai kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha/dunia industri (DU/DI). Kedua, Program Desa Vokasi, untuk meningkatkan layanan pembelajaran dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan kecakapan hidup warga belajar di desa, dengan harapan agar masyarakat

(4)

di desa mampu bekerja dan berusaha secara mandiri. Sampai tahun 2012 telah dikembangkan 251 model desa vokasi, dan tahun 2013 akan dikembangkan sebanyak 35 Desa Vokasi, sehingga akan mencapai 286 Desa Vokasi di Jawa Tengah. Kebijakan Pemerintah Provinsi bersifat stimulan, sehingga keberhasilannya sangat bergantung pada peran serta seluruh pemangku kepentingan di desa/kelurahan untuk keberlanjutannya. Beberapa indikator keberhasilan yaitu peningkatan kualitas SDM, munculnya unit-unit usaha sebagai hasil pembelajaran keterampilan dan berkembangnya potensi perekonomian desa.

Pada tahun 2009 Kabupaten Jepara merupakan salah satu kabupaten yang mendapatkan program Desa Vokasi. Ada 5 (Lima) desa yang tersebar dalam 5 (Lima) Kecamatan yang mendapatkan program ini, yaitu Desa Midahan Kecamatan Batealit, Desa Bangsri Kecamatan Bangsri, Desa Blingoh Kecamatan Donorojo, Desa Damarwulan Kecamatan Keling, dan Desa Karimunjawa Kecamatan Karimunjawa. (sumber: Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah).

Desa Damarwulan merupakan salah satu desa yang ditunjuk sebagai Desa Vokasi di Kabupaten Jepara, jika dilihat jumlah pengangguran dan angka kemiskinan di Desa Damarwulan pada tahun 2011 dari disajikan dalam Tabel sebagai berikut:

(5)

Tabel 1 :

Jumlah Angka Pengangguran di Desa Damarwulan Tahun 2011

No Keterangan (Usia 15 – 55 Tahun) Jumlah 1. Jumlah penduduk masih sekolah 909 Orang 2 Jumlah penduduk yang menjadi ibu rumah tangga 2.375 Orang 3 Jumlah penduduk yang bekerja tidak tentu 1.129 Orang 4 Jumlah penduduk yang bekerja penuh 350 Orang Jumlah angkatan Kerja (penduduk usia 15 – 55 tahun) 4.763 Orang Sumber : Profil Desa Damarwulan

Tabel 2 :

Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Tahun 2011

No. Keterangan Jumlah

1 Jumlah Kepala Keluarga 2.372 Keluarga

2 Jumlah Keluarga Prasejahtera 209 Keluarga 3 Jumlah keluarga sejahtera 1 900 Keluarga

4 Jumlah keluarga sejahtera 2 0 Keluarga

5 Jumlah keluarga sejahtera 3 0 Keluarga

6 Jumlah keluarga sejahtera 3 plus 0 Keluarga Sumber : Profil Desa Damarwulan

Dilihat dari tabel di atas bisa dinyatakan bahwa tingkat pengangguran dan kemiskinan di Desa Damarwulan sangat tinggi, hal ini menjadi salah satu faktor desa ini mendapatkan program Desa Vokasi.

(6)

Program Desa Vokasi di Desa Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara dalam pelaksanaannya telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2009, berupa kegiatan pelatihan yang dilakukan setiap satu minggu sekali. Sebelum pelatihan Dinas Pendidikan Kabupaten Jepara membentuk Kelompok Belajar Usaha (KBU) yang anggotanya terdiri dari 20 orang dan berasal dari warga masyarakat Desa Damarwulan. Jumlah Kelompok Belajar Usaha (KBU) sebagai peserta pelatihan di program desa vokasi desa damarwulan terdiri dari 5 (Lima) kelompok yaitu: Kelompok Belajar Usaha (KBU) Komputer, Kelompok Belajar Usaha (KBU) Menjahit, Kelompok Belajar Usaha (KBU) Tata Boga, Kelompok Belajar Usaha (KBU) Tata Rias Rambut, dan Kelompok Belajar Usaha (KBU) Perbengkelan.

Program Desa Vokasi di Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara secara strukturnya berada dibawah kepala desa, dimana kepala desa sebagai pelindung program, dan di pimpin oleh seorang ketua yang dibantu oleh Sekretaris dan Bendahara. Selain itu Program Desa Vokasi juga menunjuk koordinator tiap-tiap Kelompok Belajar Usaha (KBU).

Untuk melihat apakah program Desa Vokasi yang sudah dilaksanakan di desa Damarwulan tersebut berjalan sesuai dengan tujuan atau tidak, maka penelitian ini mengambil judul “Efektifitas Program Desa Vokasi Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara”.

(7)

2.1 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini lebih menfokuskan dari efektifitas program Desa Vokasi yang telah dilaksanakan di Desa Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara.

a. Penelitian ini dilakukan pada salah satu Desa Vokasi di Kabupaten Jepara yaitu Desa Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara.

b. Sumber informasi dari penelitian ini adalah Pemerintah Desa, Pengurus Desa Vokasi dan kordinator kelompok belajar usaha di Desa Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara.

c. Kesejahteraan masyarakat disini dimaksudkan adalah tujuan utama dari kegiatan ini yaitu mengurangi pengangguran dan kemiskinan, secara otomatis akan meningkatkan kesejahteran ekonomi masyarakat.

3.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah sejauhmana efektifitas tingkat keberhasilan Program Desa Vokasi sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dilaksanakan di Desa Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara.

Untuk mengetahui perumusana masalah di atas peneliti ingin mengetahui permasalan yang paling mendasar dalam pelaksanaan program Desa Vokasi di Desa Damarwulan, yang akan diuraikan sebagai berikut : a. Bagaimana pelaksanaan program Desa Vokasi di Desa Damarwulan?

(8)

b. Permasalahan apa yang dihadapi dalam pelaksanaan program Desa Vokasi di Desa Damarwulan?

c. Bagaimana kesejahteraan ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah dilaksanakannya program Desa Vokasi khususnya di Desa Damarwulan?

4.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana efektifitas dari program Desa Vokasi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dilaksanakan di Desa Damarwulan Kabupaten Jepara.

Adapun sasaran yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini adalah dengan cara :

a. Melakukan identifikasi pelaksanaan program Desa Vokasi di Desa Damarwulan.

b. Menganalisis potensi permasalahan dalam pelaksanaan program Desa Vokasi di Desa Damarwulan.

c. Menganalisis kesejahteraan ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah dilaksanakannya Program Desa Vokasi khususnya di Desa Damarwulan.

5.1 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dalam penelitian ini meliputi kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, yang akan dijelaskan sebagai berikut :

5.1.1 Kegunaan Teoritis

Kegunaan Teoritis dari penelitian ini adalah : Menambah wawasan keilmuan bagi peneliti, pemerintah dan masyarakat tentang

(9)

efektifitas pelaksanaan program Desa Vokasi yang telah dilakukan di Desa Damarwulan.

5.1.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan Praktis dari penelitian ini adalah : Memberikan informasi sebagai dasar pertimbangan, pendukung dan sumbangan pemikiran pada perencana dan pengambil keputusan dalam pelaksanaan program yang selanjutnya yang dilakukan oleh pemerintah.

6.1 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dalam skripsi ini merupakan suatu uraian penulisan secara teratur dalam beberapa bab sehingga memberikan suatu gambaran yang jelas mengenai apa yang ditulis.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bagian ini berisi beberapa sub bab yang membahas tentang latar belakang, ruang lingkup masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitiian dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini penulis melandaskan teori untuk penelitiannya dengan terlebih dahulu kemudian membahas efektifitas program Desa Vokasi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara.

BAB III : METODE PENILITIAN

Dalam bab ini, terdapat gambaran umum obyek penelitian dan penulis juga menjelaskan metode penelitian yang digunakan untuk penulisan skripsi, beserta jenis dan sumber data yang dipakai serta metode pengumpulannya.

(10)

Setelah itu penulis menjelaskan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV : HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini, penulis akan mulai membahas penelitianya tentang, hasil analisis dan pembahasan tentang efektifitas program Desa Vokasi di Desa Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara.

BAB V : PENUTUP

Akhir dalam laporan penelitian ini, penulis membuat kesimpulan dan memberi saran atas penelitiannya yang telah dilakukan.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Jadi keanekaragaman hayati dapat diartikan sebagai keanekaragaman atau keberagaman dari mahluk hidup yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan – perbedaan sifat, diantaranya

Dokumen ini dimaksudkan semata-mata hanya untuk tujuan penyediaan informasi tentang harga pasar wajar harian serta gambaran umum aktivitas terkini pasar finansial, dan bukan

Melalui hasil data penelitian ini penentuan ketebalan pada edible film dengan penambahan tepung tapioka, ekstraksi pektin kulit pisang kepok dan variasi massa

Tenaga pengajar Prodi Tata Boga khususnya tim dosen mata kuliah kimia makanan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagaimana

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan hurlf c perlu menetapkan Peraturan Daerah Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten

Kandungan β-glukan pada polisakarida sangat tinggi (>80  berat kering) yang memiliki efek biofarmakologi yang bermanfaat bagi kesehatan (Jantaramanant et al. 2014)

Seringkali apabila tunggakan sewa berlaku ianya dikaitkan dengan masalah kemampuan yang dihadapi penyewa dan juga disebabkan faktor pengurusan yang lemah. Ada pula