Atiqah Meutia Hilda, S.Kom., M.Kom.
“ENTREPRENEUR”
( Kewirausahaan )
FAKULTAS TEKNIK UHAMKA
Bab IV
Kepemimpinan, Motivasi dan Inovasi serta orientasi pada
Tindakan
Minggu yang lalu (minggu ke-3) kita membicarakan tentang
“Wirausaha, Wiraswasta dan karakternya ”, artinya adalah:
Sekarang kita sudah paham dan mengerti apa persamaan seorang Wirausaha dan seorang Wiraswasta, serta apa kriteria dari seorang wirausaha atau Entrepreuneur;
Hari ini timbul pertanyaan, “karakter apa lagi yang diperlukan oleh
seorang Wirausaha?”, antara lain kepemimpinan, motivasi dan
inovasi”. Inilah jawaban selengkapnya.
3
PERTEMUAN KE - 4
• Kepemimpinan
• MOTIVASI
• INOVASI
• Orientasi pada
Tindakan
A. KEPEMIMPINAN
Kepemimpin adalah salah satu unsur yang sangat penting dan berpengaruh dalam kelangsungan proses kehidupan yang dijalankan oleh manusia, baik secara indivisu maupun kelompok dan tanpa unsur kepemimpinan langkah apapun dalam kehidupan tidak akan berjalan dengan baik.
Ada beberapa contoh sederhana yang membuktikan betapa pentingnya peran dari kepemimpinan, misalnya:
a. Dimulai dari diri kita sendiri dalam menjalankan kehidupan, bayangkan andaikan tanpa dikendalikan oleh sifat kepemimpinan kita apa yang akan terjadi.
b.
b. Dalam struktur keluarga dari keluarga kecil antara Ayah, Ibu dan Anak juga sama memerlukan unsur kepemimpinan dalam mengendalikan roda kehidupannya.
c. Dalam struktur masyarakat kecil pun hingga negara, sama memerlukan unrur kepemimpinan, bayangkan kalau tidak ada kepemimpinan apa yang akan terjadi.
d. Contoh yang sederhana lagi misalnya 2 orang Polantas yang memiliki pangkat yang sama sedang mengatur lalu lintas di per- 4an yang kebetulan lampu LLnya tidak berfungsi, maka secara otomatis diantara kedua Polantas itu akan menggunakan unsur senioritas agar ada keselarasan dalam mengatur lalu laintasnya.
Jadi usur kepemimpinan tidak saja berdasarkan pangkat atau jabatan, namun faktor senioritas ataupun faktor yang lain dapat digunakan.
Selanjutnya, seorang pemimpin yang efektif akan selalu mencari cara-cara yang lebih baik dan menjadi pemimpin yang berhasil jika anda percaya pada pertumbuhan yang berkesinambung dan efisien serta dapat meningkatkan keberhasilan yang bersinambung dari perusahaan tersebut. Prestasi total sebuah bisnis terutama ditentukan oleh sikap dan tindakan dari sang wirausaha, serta efektivitas sebagai pemimpin juga ditentukan pula oleh hasil-hasil yang telah dicapai.
Ada beberapa unsur yang ada dalam kepemimpinan, antara lain seperti:
1.Mengembangkan Sifat Pemimpin
• Sifat-sifat kepemimpinan harus dikembangkan sendiri
karena sifat-sifat tersebut berbeda-beda pada setiap orang,
kesadaran diri sendiri yang akan menentukan kadar
kemampuan kepemimpinannya dan yang akan membantu
pula dalam upaya melakukan perbaikan-perbaikannya
2. Perilaku Pemimpin
Perilaku pemimpin pada dasarnya menyangkut dua bidang sasaran utama, yaitu:
a) berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencanakan dan mencapai sasaran dan
b) berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina
hubungan manusiawi.
3. Memimpin Orang Lain
Aspek penting dari seorang pemimpin adalah kemampuan untuk
mencapai hasil melalui kerjasama dengan orang lain, dia harus mampu
meninjau situasi melalui sudut pandang orang yang dipimpin. Hal ini
merupakan hal yang sangat peka karena kita berurusan dengan
perasaan dan sikap orang lain ketimbang kegiatan motivasi untuk
kepentingan kepemimpinannya.
Berikut ini ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh pemimpin yang berorientasi seperti antara lain :
4. Memimpin Dan Memotivasi Orang Lain.
11
a. Bangun harga diri karyawan
b. Berilah informasi yang cukup agar dia mengerti bagaimana pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan baik
c. Delegasikan kekuasaan dan tanggung jawab sesuai dengan tugas fungsi yang diembannya
d. Membina kontak pribadi dengan kolega dekat anda
e. Analisislah problematiknya dan bukan orangnya,
misalnya ketika bawahan melakukan suatu kesalahan,
maka kesalahannya yang harus dianalisa agar dapat
menemukan solusinya dan bukan orang yang
melakukan kesalahannya.
g. Lakukan tindakan korektif baik untuk diri sendiri maupun yang dipimpin.
f. Terapkanlah prinsip pengukuhan dengan memberikan
imbalan kepada pelaku yang dianggap baik dan
menghukum bagi pelaku yang dianggap salah, melalui
prinsip reward dan punishment.
h. Jadilah seorang pendengar aktif untuk mendengarkan saran dan pendapat bawahan secara seksama
i. Tetapkan tujuan khusus dan tinjaulah secara teratur
melalui evaluasi, agar tindakan selanjutnya selalu yang
terbaik.
15
5. Tindakan Kepemimpinan
Tindakan kepemimpinan merupakan konsekuensi bagi pemimpin terhadap tindakannya, oleh karenya untuk memberikan
tindakan yang baik disarankan sebagai berikut :
a. Sekali anda telah mengambil keputusan, segera ambil tindakan secepat mungkin.
b. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik harus mengetahui bagaimana dan kapan menggunakan kemampuan dari bawahan itu serta harus percaya pada diri sendiri.
c.
Pemimpin harus percaya pada kemampuan kepemimpinannya dan harus pula memusatkan perhatian kepada upaya peningkatan kemampuannya, serta jauhilah situasi dimana kelemahan- kelemahan pemimpin akan nampak.
d. Seorang pemimpin yang baik akan bersedia mengakui
kesalahannya dan mau mengubah rencana berikutnya, oleh karena
itu seorang pemimpin harus sadar bahwa keadaan akan selalu
berubah dari waktu ke waktu yang kemudian harus dilakukan
penyesuaian
17
6. Tingkatkan Moral Kerja Karyawan :
a. Apakah para karyawan sudah puas dengan kondisi pekerjaannya.
b. Apakah semua karyawan telah mengetahui
peranannya masing-masing dalam tugas dan
fungsinya, serta apakah juga mereka mengetahui
bagaimana perannya masing-masing dalam
memberikan sumbangan kepada penghasilan
perusahaan.
c. Apakah pemimpin telah memperbaiki kondisi kerja yang tidak aman yang dapat menimbulkan sikap karyawan menjadi negatif.
d. Bagaimana pemimpin menunjukkan perhatian atas kesehatan
dan kesejahteraaan karyawannya.
e. Bagaimana pemimpin dapat mengukur moral kerja para karyawannya.
f. Apakah pemimpin berusaha untuk memelihara
persatuan dan keutuhan karyawan.
g. Apakah ada program pelatihan untuk memenuhi kebutuhan kemampuan para karyawan.
h. Bagaimana menilai prestasi setiap karyawan.
i. Apakah karyawan mampu menerapkan ide pemimpinannya;
j. Apakah pemimpin mengakui dan menghargai sumbangan karyawannya untuk mencapai tujuan perusahaan;
k. Apakah pemimpin mengizinkan karyawannya untuk ikut
memecahkan problem yang menyangkut pekerjaan mereka.
B. MOTIVASI BERWIRAUSAHA
1. Pengertian Motivasi
Menurut Prof. Dr. Buchari Zaiinun (1981) dalam bukunya
“Manajeman dan Motivasi” dapat ditafsirkan dan diartikan berbeda oleh setiap orang sesuai tempat dan keadaan dari pada masing-masing orang itu, lebih lanjut dikatakan bahwa salah satu di antara pengguna istilah dan konsep motivasi ini adalah untuk menggambarkan hubungan antara harapan dan tujuan. Sebagai contoh yaitu apabila saya telah lulus jadi Sarjana Tehnik Uhamka, saya akan mendirikan bengkel mobil yang besar dan memiliki cabang di 34 Propinsi di seluruh Indonesia.
Konsep lain yang bertalian dengan motivasi adalah konsep yang biasanya diutarakan dengan istilah “needs” atau “kebutuhan”
dan istilah “incentive” atau “perangsang”. Kedua istilah ini
tidak ubahnya seperti kedua sisi dari satu mata uang logam
yang sama, hubungan kedua istilah ini sebanding dengan
hubungan tujuan dan alat untuk mencapai tujuan itu (ends end
means concept). Perangsang atau insebtif ini dapat dipandang
sebagai alat untuk memenuhi atau memusakan kebutuhan
(anak yang berpuasa dan tamat, akan diberi hadiah).
Seorang ahli psikologi industri membedakan adanya dua macam keadaan motivasi itu, yang pertama dinamakan situasi motivasi yang “subjective” dan yang kedua dinamakan situasi motivasi yang “objective”. Motivasi yang subjective merupakan keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang disebut “need” atau kebutuhan, “drive” atau dorongan,
“desire” atau keinginan atau rangsangan individu. Adapun
motivasi yang objective adalah satu barang atau keadaan
yang berada di luar diri seseorang yang biasanya disebut
dengan istilah “incentive” atau rangsangan, “goal” atau
sasaran/tujuan atau rangsangan umum.
25
2. Apa Kebutuhan Manusia
Pertanyaan tentang apa yang mendorong tingkah laku seorang manusia dalam hidup dan kehidupannya, bukanlah satu pertanyaan yang mudah dan sederhana untuk dijawab.
Menurut Maslow sebagai seorang ahli psikologi industri yang telah mengembangkan satu teori tentang adanya tingkatan-tingkatan kebutuhan manusia. Teori Maslow mengenai motivasi didasarkan kepada adanya tingkat- tingkat kebutuhan dan perubahan daya dorongnya, dimana perubahan daya dorong atau istilah Malow “propotency”
yang berarti bahwa apabila semua tingkat kebutuhan manusia tidak dapat dipenuhi, maka kebutuhan-kebutuhan dasar yang bersifat fisik seperti pangan, papan dan sandang, kebutuhan rohani akan merupakan kebutuhan yang paling dominan.
Konsep mengenai kebutuhan ini, sebenarnya merupakan satu
kenyataan yang bersifat perorangan sebagai akbibat dari
banyaknya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
perkembangan dari seseorang seperti faktor sosial (ekonomi,
kultural, pendidikan) dan -faktor keluarga. Faktor-faktor ini
menyebabkan berbedanya kebutuhan setiap orang dan
perbfaktoredaana perorangan itu tidak hanya antara orang-
orang yang hidup dalam satu lingkungan budaya yang luas,
akan tetapi kadang-kadang juga di antara mereka yang
tumbuh dari satu keluarga yang sama.
27
3. Bagaimana Memenuhi Kebutuhan
Usaha memenuhi motivasi bagi seseorang atau kelompok harus kepada satu dasar dari pada konsepsi motivasi sebagai satu asas, oleh karenanya dalam membicarakan masalah motivasi tidak bisa lepas dari soal-soal tujuan dan kebutuhan serta rangsangan. Ketiga hal tersebut, sesungguhnya merupakan sesuatu atau nilai-nilai yang diinginkan oleh setiap orang (kebutuhan dasar manusia).
i
.
Nilai-nilai tersebut harus dapat dimiliki oleh seseorang
atau kelompok orang tertentu, justru karena orang-orang
tersebut atau kelompok tersebut telah berkenan utnuk
berkorban demi memperoleh atau mendapatkan nilai-
nilai dimaksud.
Menurut Gitman dan Mc daniel (1995) mengatakan bahwa motivasi seorang untuk menjalankan wairausaha ada beberapa macam dorongan, ada yang didorong kerana ingin menjalankan usaha sesuai dengan keinginan dan ada pula yang didorong untuk mendapatkan lebih banyak uang atau ada yang karena dorongan lain.
4. Motivasi Berwirausaha
Di Indonesia motivasi seseorang untuk menekuni bidang kewirausahaan agak lain, menurut Winarto (2002) dalam bukunya “Berani Mengambil Resiko Untuk Menjadi Kaya”.
Ada bebarapa alasan yang dikemukakan, ketika seseorang memilih menjadi wirausaha yaitu seperti:
a. Ingin lebih kaya secara materi;
b. Ingin mewujudkan impian;
c. Ingin lebih bebas;
d. Terdesak/terpaksa.
Beberapa macam motivasi menurut Moh. Awal Satrio Nugroho (2006) dalam bukunya “Kewirausahaan Berbasis Spiritual”, adalah sebagai berikut :
a.Niatkan dalam hati kita berbisnis ini agar dapat hidup mandiri dan tidak membagi orang lain, kita sadari pula mencari pekerjaaan itu sangat sulit.
b. Kita berbisnis dilandasi niat untuk mengabdi kepada Allah SWT sebagai bentuk rasa syukur kepadaNya oleh karena itu bekal potensi yang luar biasa dengan sifat mulia akan diaplikasikan dalam kehidupan berbisnis ini.
c. Niatkan dalam usaha ini untuk memberi pekerjaan dan memberikan perkerjaan kepada orang lain adalah merupakan kenikmatan.
5. Motivasi Spiritual Dalam Berbisnis
32
6. Tidak Ada Istilah Terlambat Memulai Berwirausaha
Tidak ada kata terlambat untuk memulai menekuni bidang kewirausahaan karena bidang ini terbuka lebar bagi siapa pun dan pada umur berapa pun, pepatah bijak mengatakan “lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali” dapat diterapkan disini. Kewirausahaan bukan hanya milik mereka yang muda dan belum mempunyai penghasilan, akan tetapi juga untuk mereka yang sudah menjadi pegawai atau yang sudah pensiun sekalipun.
Kita masih ingat perusahaan ayam goreng “kentucky fried chicken” yang terkenal itu.
Pemilik perusahaan adalah Kolenel Harland Sanders
seorang pria yang sudah memutih rambutnya dan dia
memulai usaha tersebut dalam usia lebih dari 65 tahun,
padahal ia telah menerima jaminan hari tua dari
pemerintah Amerika Serikat.
Contoh lain :
Siapa yang berfikir kalau suatu waktu yang namanya air bisa dibawa kemana-mana dalam bentuk kemasan. Apakah dalam kemasan gelas, botol maupun galon.
Atau siapa ngerti bila kesasar jalan bisa tanya google dan
bukan nyari orang untuk numpang bertanya.
Pada zaman dulu terutama di desa-desa dan bahkan mungkin sampai saat ini pun masih ada, dimana setiap rumah pada terasnya menyediakan air dalam tempayan.
Air tersebut khusus disediakan, untuk orang-orang yang
melawati rumahnya dan mereka bisa minum sesukanya
dengan gratis.
Apabila menganalisa kembali bagaimana para ahli menjelaskan wirausaha, maka ciri kreatif dan inovatif sangat menonjol oleh karena itu banyak pembahasan tentang wirausaha menonjolkan kedua ciri tersebut
C. PERLAKUAN INOVASI BERWIRAUSAHA
1.Kreatifitas Dan Inovasi
Dalam wacana sosial dan kepustakaan riset, pengertian
kreatifitas sering dicampuradukkan. Sehingga muncul istilah
yang berbeda-beda, karena kreatifitas diterapkan pada berbagai
bidang yang berbeda-beda. Para ahli menemukan bahwa, dalam
dunia bisnis istilah kreatifitas lebih dikenal dengan istilah inovasi
yang cenderung dilihat pada tingkat organisasi. Sebaliknya
dalam bidang psikologi, istilah kreatifitas cenderung dilihat dari
tingkat individu.
Bisnis --- Kreatifitas adalah Inovasi/
pengembangan/penemuan/
Inovation.
Psikologi --- Kretifitas adalah pengembangan
pisik secara individu
Dengan demikian, istilah kreatifitas menunjukkan kreatitifas tingkat individu. Sedangkan istilah inovasi, menunjukkan pada kreatifitas tingkat organisasi.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kreatifitas menekankan pada munculnya gagasan baru.
Sedangkan inovasi, lebih terkait dengan penerapan gagasan ke
dalam produk yang berguna.
a. Pendekatan kepribadian sosial b. Teori adapsi dan inovasi
Konsep Kirton orang yang kreatif itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1). kurang memiliki rasa kagum terhadap pengetahuan tradisional maupun praktek tradisional;
2). Bermain-main secara kompulsif dengan gagasannya;
3). Memperlihatkan kebutuhan yang tinggi akan pengakuan sosial, yaitu keinginan agar gagasannya dinilai baik .
c. Hubungan Antara Kepribadian, kreativitas, dan inovasi
2. Perilaku Inovatif dan Wirausaha
41
Kepemimpinan
• Sifat
• Perilaku
• Anutan
• Motivator
• Tindakan semena – mena
• Moral suporting
Motivasi
• Kebutuhan
• Pemenuhan
• Spiritual
Inovasi
• Jiwa moral
• Prilaku
Kewirausahaan Yang sukses
D. Orientasi Pada Tindakan 1. Tujuan
a. Mempelajari salah satu karakter yang perlu dikembangkan sebagai calon wirausahawan yaitu senantiasa berorientasi pada tindakan;
b. Memahami tindakan dan sikap yang perlu dimiliki
untuk dapat menjadi pribadi yang berorientasi pada tindakan.
2. 8
thHabits of Highly Effective People (Stephen Covey)
a. Proaktif
b. Bermula dari Ujung Pemikiran (end of mind) c. Dahulukan Hal yang Utama
d. Berfikir Menang – Menang (win – win ) e. Memahami Untuk Dipahami
f. Sinergi
g. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan Kekuatan h. Menemukan Keunikan dan Membantu Orang Lain
Menemukannya
a. Proaktif
1). Mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan menunggu atau berwacana
2). Mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki muncul :
Terlatih di lapangan memiliki intuisi
b. Bermula Dari Ujung Pemikiran
1). Tidak Sekedar Tujuan, tetapi Tujuan Yang Benar;
2). Agar Mencapai Tujuan Yang Benar: Tuliskan misi pribadi hidup Anda yang menggambarkan tujuan dan citra diri;
3). Misi pribadi ditemukan melalui serangkaian tindakan atau
kejadian-kejadian pahit.
Berikan waktu lebih untuk bekerja dengan perencanaan, mengembangkan hubungan, memanfaatkan peluang-peluang dan recharge pengetahuan Jadikanlah kebiasaan ini berkaitan dengan sikap yang mengedepankan
prioritas
Bisa membedakan antara Urgent dan Penting : URGENT situasi yang mendesak
PENTING membutuhkan perhatian yang besar
c. Dahulukan Hal Yang Utama
Ingatlah!
Tidak Semua Masalah Harus Menjadi Prioritas
Manusia yang gagal adalah manusia yang tidak
bisa membedakan mana pekerjaan prioritas dan
bukan…
Berwirausaha Pada Dasarnya Adalah Berupaya Untuk Memenangkan Kehidupan.
Jika saya,…
•Menang, Anda kalah (rugi),… Saya hanya menang sekali saja.
•Kalah, Anda menang,… Anda hanya bisa menang sekali saja.
•Kalah, dan Anda juga kalah,… Buat apa kita teruskan kerjasama ini?
•Menang dan Anda juga
menang,… Kita akan berjalan beriringan, saling perbaiki, kekal abadi.
d. Berpikir Menang-menang - Win-Win
e. Memahami untuk dipahami
Seorang Wirausaha haruslah:
1). Memiliki keterbukaan (open mind) untuk mendengarkan, dan tidak cepat-cepat menolak, berargumentasi, atau melawan atas apa yang di dengar dari pihak lain;
2). Kebiasaan mendengarkan dan memikirkannya;
3). Ada usaha menempatkan diri kita pada posisi orang lain.
f. Sinergi ( 1 + 1 > 2 )
Artinya kalau a dan b bergabung, maka hasil tidak sama dengan hasil jumlah a dan b.
* Seorang Wirausaha:
1). harus mencari sinergi, yaitu suatu total yang lebih besar dari penjumlahan elemen- elemen tunggalnya.
2). Sinergi yang efektif sangat bergantung pada komunikasi.
* Carilah rekan usaha yang saling melengkapi, yang berorientasi pada sinergy agar Anda dapat berorientasi pada tindakan.
Mendengar --- Merespon --- Kooperatif (--- s i n e r g I --- )
g. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan Kekuatan
Upaya yang dapat dilakukan adalah :
1). Berikan makanan pada jiwa (spiritual), hidup yang seimbang, lakukan meditasi, bacalah buku-buku self help yang membangkitkan semangat atau dengarkanlah musik yang menggairahkan.
2). Jangan pernah takut mengahadapi kesalahan kecil.
Smart Mistakes Vs. Dumb Mistakes
(Ingatlah: Ketika manusia menciptakan pinsil, manusia juga menciptakan penghapus)
• catatan : Kesalahan yang cerdas dan kesalahan yang dunguBukan yang terkuat melainkan yang adaptif yang berumur panjang (Charles Darwin)
Contoh
Bo Peabody, wirausahawan internet, membangun tripod.com. Ia melakukan latihan blind faith. Blind Faith.
Walau mendapatkan serangkaian penolakan, Bo percaya bahwa usahanya kelak akan berhasil dan diterima.
Ia belajar menerima kata-kata penolakan, dan menghadapinya dengan kepala dingin, sampai penolakan itu berubah menjadi penerimaan. Ia tekun meyakinkan bahwa investasi mereka dapat membuahkan hasil (Peabody, 2002).
Potensi diri, pada empat elemen utama
1. Pikiran (mind) 2. Tubuh
3. Hati 4. Jiwa
Dari prilaku efektif menjadi luar biasa. Mulailah dengan menemukan atau mengenali keunikan diri sendiri.
h. Temukan Keunikan Pribadi dan Bantulah Orang Lain Menemukannya
54