___
BUPATI BOLAANG MONGONDOW SELATAN PROVINSI SULAWESI UTARA
PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW SELATAN NOMOR 30 TAHUN 2014
TENTANG
TATACARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA
KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN rAHUN ANGGARAN 2014
Menimbang :
a.Mengingat 1.
b.
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOLAANG MONGONDOW SELATAN,
bahwa dalam
rangka tertib administrasi
belanjatidak
terdugapada Anggaran
Pendapatandan Belanja Daerah
KabupatenBolaang Mongondow Selatan, perlu ada aturan
sebagaipedoman dalam pengelolaarlnya agar dapat berjalan
baik, terkendali dan terkoordinasi;bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati
BolaangMongondow Selatan tentang Tata Cara Pemberian
danPertanggungjawaban Belanja Tidak Terduga Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Tahun Anggaran 2OL4;
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2OO4tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 125, Tambahan Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaNomor
4437) sebagaimanatelah
beberapakali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 12Tahun 2OO8
tentang Perubahan Keduaatas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4
tentangPemerintahan
Daerah
(Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a$aal;Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun
2OOBtentang
Pembentukan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatandi Provinsi Sulawesi Utara (Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a8761;
Peraturan
PemerintahRepublik Indonesia Nomor 109
Tahun2000
tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerahdan
WakilKepala Daerah
(Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 2lO);2.
3.
trl)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun
2OOSNomor 14O,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a578);Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun
2Ol2
tentangPedoman Penlrusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2Ol3;Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow
Selats.nNomor 8 Tahun 2}ll tentang Pokok-Pokok
PengelolaanKeuangan Daerah (l,embaran Daerah Kabupaten
BolaangMongondow Selatan Tahun 2OLl Nomor 8,
TambahanLembaran Daerah Nomor 8);
Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow
SelatanNomor t9 Tahun 2Ol3 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan TahunAnggaran 2Ol4 (Lembaran Daerah Kabupaten
BolaangMongondow Selatan Tahun 2Ol4 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 53);MEMUTUSKAN:
MenetapKan
:
PERATURAN BUPATI TENTANGTATA
CARA PEMBERIAN DANPERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK
TERDUGAKABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2014.BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati
ini
yang dimaksudkan dengan :1.
Kepala Daerah adalahBupati
Bolaang Mongondow Se1atan.2.
Wakil Kepala Daerah adalah WakilBupati
Bolaang Mongondow Selatan.3.
Daerahadalah
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.4. Kepala Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangandan
AsetDaerah selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disebut PPKD adalah pengguna anggaran belanja
tidak
terduga.5. Satuan Kerja Perangkat Daerah
selanjrrtnyadisebut
SKPDadalah perangkat daerah pada pemerintah daerah
selakupengguna barang I pengguna anggaran.
6. Belanja Tidak Terduga adalah belanja untuk kegiatan
yangsifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang
sepertipenanggulangan bencana dan bencana social yang tidak
diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian
ataskelebihan
penerimaandaerah tahun
sebelumnya yarrg telahditutup
dengan dukunganbukti-bukti
yang sah.7.
Pertanggungiawabanadalah laporan yang memuat
rincian perrggunaan dana be#rnja tidak terduga.1
4.
5.
6.
7.
8.
Tanggapdarurat
bencanaadalah
serangkaiankegiatan
yangdilakukan
dengan segera padasaat kejadian
bencanauntuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang
meliputikegiatan
penyelamatandan evakuasi korban, harta
benda,pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusanpengungsi, penyelamatan s,erta pemulihan prasarana
d.an sarana.BAB II
RUANG LINGKUP DAN AZAS UMUM Pasal 2
Ruang lingkup pengelolaan belanja tidak terduga di
daerahmeliputi penganggaran, pelaksanaan,
pencairan,pertanggungjawaban,
pelaporan dan
pengawasanbelanja tidak
terduga.Pasal 3
Azas umum pengelolaan belanja
tidak
terduga mencakup :a.
tertib;b.
taat pada peratrrran perundang-undangan;c.
efisiensi;d.
efektivitas;e.
ekonomis;f.
transparansi;g.
akuntabilitas;h.
kepatutan; dani.
manfaat.Pasal 4
(1)
Tertib
sebagaimana dimaksudbelanja tidak terduga
dikelolaguna yang didukung
dengan dapat dipertanggrngj awabkan.(2)
Taat pada peraturan perundang-undangan
sebagaimanadimaksud dalam
Pasal3 huruf b adalah bahwa
pengelolaanbelanja tidak terduga harus berpedoman pada
peraturan perundang-undangan.(3)
Efisiensi
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 huruf
cmerupakan pencapaian keluaran yang maksimal
denganpenggunaan masukan (input barang dan jasa) terendah.
(a) Efel<tivitas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf
dmerupakan
pencapaianhasil prograln dari target yang
telahditetapkan, yaitu membandingkan antara keluaran
denganhasil.
(5) Ekonomis
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 huruf
emerupakan perolehan masukan (input barang dan jasa) dengan
kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga
yangterendah.
(6)
Transparalsi
sebagaimanadimaksud dalam
Pasal3 huruf f merupakan
langkah4l-_keterbukaan yang
memungkinkan-r
dalam
Pasal3 huruf a
bahwa secaratepat waktu dan
tePatbukti-bukti administrasi
yang(8)
(e)
masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan
aksesinformasi yang
seluas-luasnya mengenai pengelolaan belanjatidak
terduga.(7)
Akuntabilitas
sebagaimanadimaksud dalam
Pasa-l3 huruf
gmerupakan perwujudan kewajiban
untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan
belanja tidak
terduga dalam rangka pencapaiantujuan
dan sasaran yallg ditetapkan.Kepatutan
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 huruf
hmerupakan pengelolaan belanja tidak terduga
yangdilaksanakan secara realisitis dan proporsional.
Manfaat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 huruf i
adalahpelaksanaan program/kegiatan belanja tidak terduga
yang sejalan dengan prioritas sesuai kebutuhan.BAB III
PENGANGGARAN BELANJA TIDAK TERDUGA Pasal 5
(1)
PPKD menJrusundan
mengendalikan anggaranbelanja tidak
terduga sesuai batasan kewenangan BUD.(21 Penlrusunan anggaran belanja tidak terduga
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) berdasarkan evaluasi
pelaksanaan anggarantahun
sebelumnyadan estimasi
kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, yang mendesak, dantidak
tertampung dalam bentuk program dan kegiatan.Pasal 6
(1) Penganggaran belanja
tidak
terduga dalam APBD dicantumkanpada kode rekening kelompok belanja tidak
langsung,jenis
belanja
tidak
terduga, obyek belanjatidak
terduga danrincian
obyek belanja
tidak
terduga.t2)
Penganggaranbelanja tidak terduga
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan pada belanja SKPKD.Pasal 7
(1)
Belanjatidak
terduga merupakanbelanjayangdiperuntukkan
:a.
kegiatanyang sifatnya tidak biasa atau tidak
diharapkanberulang seperti penanggulangan bencana aJam
dan bencana sosial yangtidak
diperkirakan sebelumnya;b.
keadaan darurat;c.
keadaan mendesak; dand.
pengembalianatas kelebihan penerimaan daerah tahun
sebelumnya yang telah ditutuP.
(2) Kegiatan yang bersifat
tidak
biasa sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a yaitu untuk
tanggapdarurat dalam
rangkapencegahan gangguan terhadap stabilitas
penyelenggaraall pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentraman dan ketertiban masYarakatdi
daerah'(3) Keadaan
darurat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
b harus memenuhi ketentrran sebagaiberikut
:v
(1)
(2)
a. bukan merupakan kegiatan normal dari
aktivitasPemerintah Daerah dan tidak dapat
diprediksikan sebelumnya;b.
tidak diharapkan terjadi secara berulang;c.
berada diluar
kendali dan pengaruh Pemerintah Daerah;d. memiliki
dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.(a) Kriteria belanja
untuk
keperluan mendesak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
c mencakup:a.
prograrn dan kegiatan pelaya.nan dasar masyarakat yang anggarannya belum tersedia dalamtahun
anggaran berjalan;danb.
keperluan mendesak Tatnnya yang apabiladitunda
akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat.(5)
Pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun
sebelumnya
yang telah ditutup
sebagaimanadimaksud
pada ayat (1)huruf
d harus didukung denganbukti-bukti
yang sah.BAB IV
PELAKSANAAN BELANJA TIDAK TERDUGA Pasal 8
Pengajuan belanja tidak terduga yang berkenaan
dengan penanggulanganbencana alam dan bencana sosial
adalahuntuk
yang bersifat tanggap darurat.Tanggap darurat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)merupakan status keadaan darurat bencana daerah
yangditetapkan
denganKepufusan Bupati
berdasarkanrekomendasi/laporan kejadian bencana alam danlatau
bencana sosial oleh instansi terkait.
Rekomendasiflaporan sebagaimana
dimaksud pada ayat
(21berdasarkan pengkajian secara cepat dan tepat yang
dilakukan
olehtim
pengkajian cepat berdasarkan penugasandari
Kepala BPBD.Pengkajian secara cepat dan tepat sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan
melalui identifikasi terhadap:a.
cakupan lokasi bencana;b. jumlah
korban bencana;c.
kerusakan prasarana dan sarana;d.
gangguan terhadap fungsi pelayananumum
sertapemerintahan; dan
e.
kemampuan sumber daya alam maupun buatan.Pasal 9
(1) Pengajuan
belanja tidak terduga untuk membiayai
kegiatandalam
keadaandarurat dan/atau
mendesakharus dilampiri proposal serta rencana anggaran biaya (RAB) yang
telahd,ihitung oleh
SKPDyang memiliki tugas pokok dan
fungsiberkaitan dengan keadq6.n
darurat
dan/atau mendesak.24-
v-
(s)
(4)
(21
(3)
(4)
Proposal sebagaimana
dimaksud
padaayat
(1) memuat kajianmenyeluruh
keadaandarurat dan/atau
mendesakyang
akan dan sedang terjadi beserta dampak sistemik yangditimbulkan.
Bupati membentuk tim untuk menentukan apakah
kegiatan yangdimuat
dalam proposal sebagaimana dimaksud pada ayat(2) adalah keadaan darurat
dan/atau
mendesak.Tim
sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dipimpin
olehSekretaris Daerah
yang
berwenang memberikan rekomendasisebagai dasar penggunaarl belanja tidak terduga untuk
pendana.an keadaan
darurat dar.latau
mendesak ditetapkan dengan Keputusan Bupati.Pasal 1O
Pengeluaran belanja tidak terduga untuk
pembiayaanpenanggulangan
bencana alam dan bencana sosial yg
bersifat tanggap darurat dan keadaandarurat
atau mendesak sebagaimana dimaksud dalam Pasal8
dan Pasal9
rnernpertimbangkan efisiensidan efektifitas serta menghindari adanya tumpang tindih
pendanaan
terhadap
kegiatanyang telah didanai dari
anggaranpendapatan dan belanja negara.
Pasal 1 1
(1)
Pengajuan belanja tidak terduga berkenaan
denganpengembalian atas kelebihan penerimaan daerah
yangdisebabkan oleh kelebihan
setoran tunttrtan
Santirugi tallun
sebelumnya yangtelah ditutup,
dilengkapi kronologis kejadian yang dapat dipertanggungj awabkan.(2)
Kronologis kejadian
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)disampaikan oleh Inspektur Daerah kepada Bupati
melalui PPKD.(3) Penggunaan belanja
tidak
terduga sebagaimana dimaksud padaayat {1) untuk pembayaratt pengernbdian atas
kelebihanpenerimaan daerah ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 12
Penggunaan
belanja tidak terduga yang telah ditetapkan
olehBupati diberitahukan
kepada DPRDpaling lama 1 (satu)
bulanterhitung
sejak keputusan dimaksud ditetapkan.Pasai 13
Penggunaan belanja tidak terduga dapat dibebankan
secara langsung,untuk
pengembalianatas
kelebihan penerimaantahun
sebelumnya,atau dilakukan melalui
proses pergeseran anggaran d,ari mata am,ggaran bela.njatidak
terduga kepada belanja lam'gsrrngmaupun tidak langsung sesuai
dengansifat dan jenis
kegiatan yangdiperlukan I
I
Pasal 14
(1) Penggunaan belanja
tidak
terduga melalui pembebanan secara langsung dilaksanakanuntuk
:a.
penanggulangan bencana a-lamdan
bencana sosiar yang bersifat tanggap darurat;b.
pengembalianatas kelebihan
penerimaandaerah
tahun-tahun
sebelumnya yang telahditutup.
(2) Penggunaart belanja tidak terduga melalui proses pergeseran anggaran dari mata anggaran belanja
tidak
terduga kepada belanja langsung maupuntidak
langsunguntuk
keperiuan keadaan darurat dan/ atau mendesak.Pasal 15
(1)
Dalam hal terjadi
pergeseran anggarandari mata
anggaran belanjatidak
terduga kepada belanja langsung sebagaimana dimaksud daiam Pasal14
ayat (2) sebelum perubahan ApBD,dilakukan dengan
ca-ramelakukan perubahan
terhadap PeraturanBupati
tentang PenjabaranApBD tahun
anggaranberkenaan sebagai dasar pelaksanaan, untuk
kemudian ditampung dalam Peraturan Daerah tentang perubahan APBDtahun
anggaran berkenaan.{2) Dalam hal terjadi
pergeseran anggarar.dari mata
anggaran belanjatidak
terduga kepada belanja langsung sebagaimanadimaksud dalam
Pasal14
ayat (2) setelah perubahan ApBDditetapkan, dilakukan dengal cara melakukan
perubahanterhadap Peraturan Bupati tentang penjabaran
perubahan APBDtahun
ar,ggaran berkenaan sebagai dasar pelaksalaan,untuk kemudian disampaikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran (LRA).BAB V
PENCAIRAN BELANJA TIDAK TERDUGA Pasal 16
(1) PPKD melakukan verifikasi terhadap kelengkapan administrasi pencairan belanja
tidak
terduga.(2) Penggunaan dan peruntukan belanja
tidak
terduga serta besarannya ditetapkan dengan Keputusan Bupati.(3) Pengeluaran belanja
tidak
terduga sebagaimana dimaksud pada ayat (21melalui beban langsung (LS)dan/atau
tambah uang (TU).BAB VI
PERTANGGUNGJAWABAN DAN LAPORAN Pasal 17
(1) SKPD
penerima secarafisik
danterduga
danbelanja tidak terduga
bertanggungjawab keuanganatas
penggunaanbelanja tidak
wajib menyampaikan
laporanpertanggungjawaban pelaksanaan belanja tidak
terduga kepada PPKD dan Bupati.Penyampaian laporan pertanggungjawaban
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk laporan keuangan danlaporan kineda, paling lama
1O (sepuluh)hari kerja
sejakselesainya pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan.
Penyampaian laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan penanggulangan bencanta,baik keuangan maupun kinerja
pada saat tanggapdarurat
dilaporkan palinglambat 3
(tiga)bulan
setelah masa tanggap darurat.BAB VII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 18
segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat
ditetapkannya PeiaturanBupati ini
dibebankan pada Anggaran Pendapatan danBelanja
Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Tahun Anggaran 2013.Pasal 19
Peraturan Bupati
ini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangall
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam
Berita Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.uki
20L4 AERAH
NG
DAERAH
(2)
(3)
L Juni
2Ol47
SELATAN
Diundan
NOMOR ..3,p
UPATEN BOLAANG MONGOONDOW SELATAN TAHUN 2014