• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh: PUTRI SARTIKA SITORUS Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh: PUTRI SARTIKA SITORUS Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

PERANAN GIRO, TABUNGAN DAN DEPOSITO SEBAGAI SUMBER DANA BANK PADA PT BANK NEGARA INDONESIA

(PERSERO) TBK KANTOR CABANG UTAMA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

PUTRI SARTIKA SITORUS 132101068

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016

(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat- Nya lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “PERANAN GIRO, TABUNGAN DAN DEPOSITO SEBAGAI SUMBER DANA BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG UTAMA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA” guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Tugas Akhir ini banyak mengalami kendala, namun berkat bimbingan, bantuan moril dan materil dari berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi.

Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan teristimewa kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Lusy Anna, M.S. selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Albert Ginting selaku Penyelia SDM PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Universitas Sumatera Utara dan pembimbing saya sewaktu magang yang banyak memberikan bimbingan dan arahan serta telah memberikan izin riset untuk melakukan penelitian dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Seluruh Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Universitas Sumatera Utara, telah membantu penulis untuk mendapatkan data dan keterangan yang diperlukan dalam penyajian Tugas Akhir.

(4)
(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 4

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 4

B. Visi dan Misi Sejarah Singkat Perusahaan ... 6

C. Budaya Perusahaan ... 7

D. Makna Logo ... 8

E. Struktur Organisasi ... 10

F. Uraian Kerja ... 11

G. Kinerja Usaha Terkini ... 18

BAB III PEMBAHASAN ... 20

A. Pengertian Giro, Tabungan dan Deposito ... 20

B. Manfaat Giro, Tabungan dan Deposito ... 27

C. Suku Bunga Giro, Tabungan dan Deposito ... 30

D. Sumber Dana Bank ... 32

E. Alokasi Dana-dana Bank ... 37

F. Langkah yang Ditempuh dalam Peningkatan Giro, Tabungan dan Deposito ... 40

G. Data Giro, Tabungan dan Deposito ... 44

H. Peranan Giro, Tabungan dan Deposito sebagai Sumber Dana Bank ... 45

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 49

(6)

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 2.1 Nilai Budaya Kerja dan Perilaku Utama Insan BNI ... 8 Tabel 2.2 Data Kinerja 2 Tahun Terakhir PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ... 19 Tabel 3.1 Persyaratan Giro PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk ... 22 Tabel 3.2 Persyaratan Tabungan PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk ... 24 Tabel 3.3 Persyaratan Deposito PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk ... 27 Tabel 3.4 Suku Bunga Giro PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk ... 30 Tabel 3.5 Suku Bunga Tabungan PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk ... 31 Tabel 3.6 Suku Bunga Deposito PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk ... 32 Tabel 3.7 Data Giro, Tabungan, dan Deposito PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk KCU USU ... 45

(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Logo PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk…….…... 9 Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk ... 10

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito.

Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit), tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan lain-lan. Lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan mempunyai peranan yang amat strategis dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Menciptakan kegairahan berusaha melalui fasilitas pembiayaan kredit investasi, kredit industri, dan kredit perdagangan yang bersyarat lunak.

Karena perannya yang penting pada kesejahteraan negara, sektor perbankan mendapatkan perhatian yang sangat besar dari pemerintah. Salah satu kebijakan perbankan dalam mendukung laju pertumbuhan ekonomi adalah menghimpun dana masyarakat melalui sektor tabungan. Menurut UU NO. 10 TAHUN 1998, tabungan adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang di persamakan dengan itu. Frekuensi tabungan sangat berkembang pesat bila dibandingkan dengan bentuk simpanan lainnya seperti giro dan deposito, karena tabungan memiliki persyaratan yang relative sangat mudah dan

(10)

hampir dari seluruh lapisan masyarakat mengetahuinya. Keseluruhan simpanan ini merupakan rangkaian yang sama dalam menambah sumber dana bank itu sendiri.

Sumber dana ada 3 (tiga), yaitu sumber dana pihak pertama atau dana dari pihak bank itu sendiri, sumber dana dari pihak kedua atau dana yang diperoleh dari pihak luar bank dan sumber dana dari pihak ketiga atau dana dari pihak masyarakat. Dalam tulisan ini saya hanya menganalisis sumber dana dari pihak ketiga, berkaitan dengan judul. Sumber dana itu adalah dana yang diperoleh dari masyarakat (pihak ketiga), berupa tabungan, deposito dan giro.

Sumber dana pihak ketiga ini memiliki sumbangan terbesar terhadap sumber dana bank. Semakin besar sumber dananya, semakin besar pula sumbangan terhadap sumber dana bank. Peneliti tertarik untuk mengangkat masalah ini menjadi tugas akhir yang berjudul: “Peranan Giro, Tabungan, dan Deposito sebagai Sumber Dana Bank pada PT Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama Universitas Sumatera Utara”.

B. RUMUSAN MASALAH

Setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil pada umumnya selalu menghadapi masalah dalam menjalakan kegiatannya. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan itu berbeda-beda satu sama lain, begitu juga halnya dengan PT Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama Universitas Sumatera Utara. Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah bagaimana peranan giro, tabungan dan deposito sebagai sumber dana bank pada PT Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama Universitas Sumatera Utara.

(11)

3

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan giro, tabungan dan deposito sebagai sumber dana bank PT Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama Universitas Sumatera Utara.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi peneliti, tetapi juga bagi perusahaan dan peneliti lain.

1. Bagi PT Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama Universitas Sumatera Utara

Sebagai bahan masukan bagi PT Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama Universitas Sumatera Utara dalam menghimpun dana dari masyarakat melalui sektor giro, tabungan dan deposito.

2. Bagi Peneliti

Sebagai suatu perbandingan dalam penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan dan sebagai bahan masukan bagi peneliti mengenai sumber dana bank terutama pada giro, tabungan, deposito.

3. Bagi peneliti lain

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti lain dan menjadi bahan masukan apabila melakukan pernelitian mengenai peranan giro, tabungan dan deposito sebagai sumber dana bank di masa mendatang.

(12)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah berdirinya PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau yang lebih dikenal dengan Bank BNI 46 erat hubungannya dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Perjalanan Bank BNI diawali pada tahun 1946 yaitu pada tanggal 5 Juli berdasarkan Undang – Undang No. 2 Tahun 1946 dengan nama Bank Negara Indonesia sebagai Bank Sentral tepatnya setahun setelah kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1946, tepatnya pada pelaksanaan Konfrensi Meja Bundar (KMB) antara Indonesia-Belanda, Bank BNI berubah menjadi Bank Umum. Pada mulanya kehadiran Bank BNI dimaksudkan untuk bertindak selaku Bank Sentral yang bertanggung jawab dalam menerbitkan dan mengelola mata uang rupiah.

Kemudian pada tanggal 15 September 1950 Bank BNI mulai diizinkan pemerintah untuk menjadi Bank Devisa.

Dengan dikeluarkannya Ketetapan Presiden No.17 tahun 1965 tentang integrasi bank-bank pemerintah, BNI berubah menjadi Bank Negara Unit III.

Selanjutnya dalam perkembangannya, menurut Undang-undang No.18 tahun 1968, BNI diubah menjadi BNI 46 (Bank Negara Indonesia 1946) kemudian mencatat kemajuan yang pesat hingga akhirnya BNI berubah status menjadi Bank Komersil pada tahun 1968, dengan fokus pelayanan dan pengembangan sektor industri di Indonesia, BNI secara bertahap memainkan peranan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Seiring perjalanan waktu, BNI semakin

(13)

5

mengembangkan keahliannya didunia perbankan Indonesia dan menjadi salah satu bank pemrintah yang terkemuka.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 tahun 1992, nama BNI diubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero). Selanjutnya BNI mulai go public dan pada tahun 1996 Bank BNI menawarkan saham perdananya kepada masyarakat dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Penawaran perdana ini memungkinkan Bank BNI untuk memperkuat modalnya, sehingga semakin mengukuhkan posisi Bank BNI di Industri Perbankan Indonesia. Namun krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1998 telah mngubah wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana layaknya bank-bank lainnya di Indonesia, BNI juga terkena imbas dari keterpurukan ekonomi pada masa itu, sehingga perlu direkapitulasi oleh pemerintah. Program rekapitulasi ini berhasil diselesaikan pada tahun 2000, sehingga memungkinkan BNI memiliki pondasi yang kokoh untuk mendukung pertumbuhannya di masa datang.

Seiring dengan diselesaikannya program rekapitulasi, Bank BNI melakukan restrukturisasi operasional secara menyeluruh untuk meningkatkan efisiensi dan efktivitas. Selain itu BNI juga menerapkan praktek perbankan yang penuh kehati- hatian serta Good Corporate Governance (GCG). Untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan usaha dan perubahan kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa keuangan, BNI senantiasa melakukan penyesuaian atas produk dan jasa yang ditawarkan untuk value yang lebih baik. Sebagai bukti kepeduliaan terhadap berbagai tuntutan diatas, BNI antara lain memperoleh sertifikat Y2K

(14)

Complience dalam menghadapi masalah tahun 2000 (Y2K problem) atau yang

lebih dikenal dengan millennium bug.

Saat ini BNI (Persero) Tbk mempunyai 7 cabang di luar negeri yaitu Singapore, Hongkong, Tokyo, New York, London dan Seoul. Ini didukung 883 jaringan Bank koresponden di luar negeri dan 74 koresponden dalam negeri.

Dengan dukungan masyarakat dan kepercayaan nasabah, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, kini hadir dengan 700 cabang di seluruh Indonesia dalam usaha mendukung pelayanan yang professional dari 10.200 orang pegawai terhadap nasabahnya, lebih dari 2000 ATM, kurang dari 4.000 ATM Link dan lebih dari 500.000 ATM Cirrus yang tersebar di seluruh Indonesia.

B. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi BNI

Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja. BNI berupaya menjadi bank yang unggul dalam bidang human capital yang berkualitas, proses bisnis internal yang memberi nilai bagi nasabah melalui improvement dan inovasi melalui produk/jasa yang beragam dan terpadu, serta pengelolaan perbankan berkualitas dsengan risiko terukur. Terkemuka adalah menjadi bank pilihan utama dengan kualitas layanan terbaik yang pada akhirnya akan menjadikan BNI terdepan dalam hal kinerja keuangan yang berkualitas sehingga memberikan kualitas investasi yang memuaskan bagi pemangku kepentingan.

(15)

7

2. Misi BNI

a.

Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama

b.

Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor

c.

Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi

d.

Meningkatkan kepedulian dan tanggungjawab kepada lingkungan dan komunitas

e.

Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik bagi industri.

C. Budaya Perusahaan

Budaya Kerja BNI “PRINSIP 46” merupakan tuntunan perilaku insan BNI, terdiri dari 4 nilai budaya kerja, yaitu:

1. Profesionalisme 2. Integritas

3. Orientasi Pelanggan 4. Perbaikan Tiada Henti

6 (enam) nilai perilaku utama insan BNI adalah:

1. Meningkatkan kompetensi dan memberikan hasil terbaik 2. Jujur, Tulus dan Ikhlas

3. Disiplin, Konsisten dan Bertanggung Jawab

4. Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Sinergis 5. Senantiasa Melakukan Penyempurnaan

(16)

6. Kreatif dan Inovatif

Setiap nilai budaya kerja BNI memiliki perilaku utama yang merupakan acuan bertindak bagi seluruh Insan BNI.

Tabel 2.1

Nilai Budaya Kerja dan Nilai Perilaku Utama Insan BNI

4 NILAI BUDAYA KERJA BNI 6 NILAI PERILAKU UTAMA INSAN BNI

Profesionalisme (Professionalism)  Meningkatkan kompetensi dan memberikan hasil terbaik Integritas (Integrity)  Jujur, Tulus dan Ikhlas

 Disiplin, konsisten dan Bertanggung Jawab Orientasi Pelanggan (Customer

Orientation)

 Memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang sinergis Perbaikan Tiada Henti (Continuous

Improvement)

 Senantiasa melakukan penyempurnaan

 Kreatif dan inovatif

Sumber: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU (2016) D. Makna Logo

Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis.

Sedangkan penggunaan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern.

Gambar 2.1 .Logo PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(17)

9

Ada beberapa arti dari logo Bank Negara Indonesia (BNI) yaitu sebagai berikut:

1. Filosofi Logo Baru

Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari sismbol “46” dan kata “BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru BNI.

2. Huruf BNI

Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mncerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern.

Huruf tersebut dibuat secara khusus untuk mnghasilakn struktur yang orisinil dan unik.

(18)

E. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dapat dilihat pada Gambar 2.2

Pimpinan Cabang

BDQ ( Branch Quality Assurance)

Pimpinan Bidang Pembinaan Kantor

Layanan I

Pimpinan Kantor Layanan

Pimpinan Kantor Kas

Pimpinan Kantor Kas Pimpinan Bidang Pembinaan Kantor

Layanan 2

Pimpinan Kantor Layanan

Penyelia Adminstrasi dan

Umum

Asisten Adminstrasi danUmum Penyelia Pelayanan

Nasabah

Asisten Pelayanan Nasabah Penyelia Pelayanan

Uang Tunai

Asisten Pelayanan Uang Tunai Penyelia

Penjualan

Asisten Penjualan

Pimpinan Bidang Pembinaan

Pelayanan

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sumber: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU (2016)

(19)

11 F. Uraian Kerja

1. Pimpinan Cabang

Bertugas dan bertanggung jawab dalam memimpin Bank Negara Indonesia KCU USU

2. Branch Quality Assurance (BQA)

Merupakan pengawas internal Bank Negara Indonesia KCU USU 3. Bidang Pembinaan Kantor Layanan (PBY) meliputi:

a. Administrasi Cabang (ASC)

Memiliki tugas mengelola administrasi keuangan cabang, mengelola administrasi transaksi Dalam Negeri dan kliring, mengelola administrasi kredit, mengelola logistik, menyelenggarakanadministrasi umum, mengelola kepegawaian Cabang Utama dan Kantor Layanan, dan mengkompilasi tindak lanjut hasil temuan Audit Kantor Cabang Utama (KCU) dan Kantor Layanan (KLN).

b. Kantor Layanan dan Kantor Kas

Bertugas melayani informasi mengenai produk/jasa bank, melayani semua jenis transaksi kas/tunai dan pemindahan, melayani transaksi produk jasa LN &

penukaran valuta asing, mengelola transaksi dana dan jasa, dan mengelola administrasi surat dan dokumen yang masuk.

(20)

c. Bidang Pelayanan Nasabah (PBN)

Meliputi Pelayanan Uang Tunai(PUT) Dan Pelayanan Nasabah (PNC) Dimana Pelayanan Uang Tunai (PUT) bertugas melayani semua jenis transaksi kas/tunai dan pemindahan, melayani kegiatan eksternal payment point, dan mengelola kas ATM. Pelayanan Nasabah (PNC) bertugas mengelola transaksi produk dana (Giro, Tabungan, Deposito, Simponi), melayani penerbitan kartu, melayani transaksi pencairan bunga deposito, melayani informasi transaksi produk dana, jasa dan kredit, melayani transaksi kiriman uang, melayani nasabah custodian, melayani transaksi Luar Negeri, mengelola sistem penerimaan/antrian nasabah, dan mengelola pelaksanaan layanan untuk kenyamanan nasabah.

d. Bidang Penjualan Cabang (JUC)

Hanya terdiri dari satu unit yaitu marketing (penjualan) bertugas menjual produk dan jasa BNI, melakukan ekstensif dan intensif, melakukan penelitian potensis ekonomi dan menyusun peta bisnis regional.

4. Penyeliaan Pelayanan Uang Tunai (PUT)

a. Mengelola transaksi kas/tunai dan pemindahan

b. Melayani kegiatan yang berkaitan dengan produk jasa Luar Negeri c. Melayani kegiatan eksternal payment point

d. Mengelola kas ATM (untuk Kantor Cabang yang tidak di- cover ATMRC) e. Memasok kebutuhan kas harian, memantau dan menerima sisa kas harian

(21)

13

f. Membuat perhitungan control kas harian

g. Memelihara posisi kas besar (IDR dan Valas) sesuai ketentuan alat likuid maksimum

h. Mengadministrasikan (registrasi) persediaan kas fisik (IDR dan Valas) i. Memantau dan memenuhi persediaan uang kas ATM (untuk Kantor

Cabang yang tidak di-cover ATMRC) 5. Penyeliaan Pelayanan Nasabah (PNC)

a. Mengelola layanan aktivitas produk dana

b. Melayani informasi produk dana dan jasa BNI (Dalam Negeri & Luar Negeri)

c. Mengelola penerbitan kartu BNI d. Melayani aktivitas jasa dalam negeri

e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan terkait produk/jasa/transaksi yang dikelola Kantor Pusat/Kantor Wilayah atau pihak ketiga lainnya yang dikelola Bank, sesuai kewenangan

f. Melaksanakan seluruh aktivitas yang terkait dengan greeter

g. Melayani transaksi ekspor/Surat Keterangan Bank Dalam Negeri (SKBDN)

h. Menerbitkan Garansi Bank

i. Melayani nasabah Garansi Bank dan BNI Instant j. Melayani aktivitas produk BNI Syariah (SCO) k. Mengelola daftar hitam/nasabah cek kosong

(22)

6. Penyeliaan Layanan Prima/Emerald

a. Melayani transaksi nasabah inti (segmen Emerald) b. Mengelola layanan untuk nasabah inti (segmen Emerald)

c. Melayani informasi produk/jasa dalam dan luar negri untuk nasabah inti (segmen Emerald)

7. Penyelia Sentra Kas

a. Mengelola kas besar dalam rangka memberikan pelayanan efisien dan efektif kepada cabang-cabang anggota fokus grup

b. Mengelola ULE (Uang Layak Edar) dan UTLE (uang Tak Layak Edar) c. Memenuhi kebutuhan kas cabang-cabang anggota

8. Penyeliaan Administrasi Dalam Negeri dan Kliring

a. Mengelola transaksi dan administrasi kliring (termasuk kiriman uang / Inkaso-Dalam Negeri) kantor cabang dan kantor layanan

b. Mengelola administrasi yang terkait dengan aktivitas back office Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu

c. Mengelola daftar hitam atau nasabah cek kosong

d. Mengelola transaksi Daftar Pos Terbuka (DPT) – Rupiah

e. Mengelola kegiatan Kantor Perbendaharaan Kas Negara (KPKN), termasuk Cabang-cabang dibawah koordinasinya

f. Mengelola kegiatan Bank Operasional untuk Kantor Perbendaharaan Kas Negara (KPKN) termasuk Cabang-cabang di bawah koordinasinya

g. Mengelola komunikasi Kantor Cabang

(23)

15

9. Penyeliaan Logistik & Manajemen Modal Manusia

a. Mengelola logistik, premises dan umum Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas serta Sentra Kredit yang di-cover kantor cabang, sesuai kewenangan

b. Mengelola kepegawaian Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas serta Sentra Kredit yang di-cover kantor cabang

c. Mengelola administrasi keuangan Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas serta Sentra Kredit yang di-cover kantor cabang (pemeliharaan dan penyimpanan voucher, monitoring rekening transaksi kantor cabang a.l. saldo janggal, sistem, persekot, cetak rekening Koran nasabah sesuai kewenangan)

d. Mengelola sistem otomasi di kantor Cabang/ Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas serta Sentra Kredit yang di-cover kantor cabang e. Mengelola laporan Kantor Cabang/ Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas,

sesuai kewenangan

10. Penyeliaan Risiko Bisnis Konsumer

a. Melakukan proses verivikasi kredit, memastikan kebenaran dan validitas dokumen, data, serta informasi calon debitur/debitur

b. Melakukan aktivitas analisa kredit segmen consumer melalui perangkat analisa kredit yang berlaku, untuk selnjutnya dimintakan persetujuan kepada pejabat yang berwenang

c. Mengevaluasi kewajaran nilai taksasi agunan debitur/calon debitur, sebagai masukan dalam analisa kredit

d. Melakukan aktivitas collection kredit segmen consumer

(24)

11. Penyelia Administrasi Kredit

a. Melaksanakan fungsi Administrasi Kredit Untuk kredit yang diproses oleh cabang/Sentra Kredit

b. Meneliti aspek legal terhadap dokumen-dokumen yang diserahkan kepada Unit Administrasi Kredit dalam rangka pembuatan dokumentasi Perjanjian Kredit (PK) dan atau perjanjian-perjanjian lainnya serta perjanjian accessoirnya

c. Melakukan pembuatan dokumentasi kredit debitur Unit Bisnis d. Menatalaksanakan dokumen perkreditan debitur Unit Bisnis

e. Melakukan aktivitas yang berkaitan dengan rekening pinjaman berikut kelengkapan datanya

f. Melakukan aktivitas penyiapan data-data informasi debitur

g. Mengelola aktivitas administrasi perkreditan sebagai booking office h. Mengelola administrasi laporan perkreditan

12. Penyeliaan Appraisal

a. Berdasarkan permintaan dari Unit Bisnis (segmen consumer atau Bisnis Bnaking) di kantor Cabang, melaksanakan penilaian/taksasi, plotting terhadap barang agunan, yang sesuai harga pasar yang wajar

b. Menyusun laporan penilaian agunan (tranksasi jaminan)

c. Melakukan review atas pekerjaan taksasi yang dilakukan oleh Appraisal eksternal

d. Melakukan proses penyimpanan data-data hasil taksasi agunan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan transaksi selanjutnya

(25)

17

13. Penyelia Pemasaran

a. Mengelola penjualan produk dan jasa BNI khususnya segmen Konsumer Banking dan segmen Bisnis Bnking di area kerja Kantor Cabang

b. Melakukan penetrasi dan pengembangan pas (intensif dan ekstensif marketing)

c. Melaksanakan aktivitas-aktivitas pemasaran bisnis segmen Usaha Kecil dalam rangka pencapaian target

d. Mengelola proses permohonan dan aktivitas analisa kredit Usaha Kecil e. Mengelola hubungan dengan nasabah/calon nasabah

f. Melakukan verifikasi data/informasi mengenai debitrur/calon debitur g. Memantau perkembangan informasi tentang risiko dari suatu industry,

pasar dan persaingan sehingga dapat memitigasi risiko yang dapat timbul h. Memastikan kepatuhan terhadap sisdur/kebijakan/peraturan perkreditan

yang berlaku

i. Melakukan pemantauan dan perjalanan kredit debitur/nasabah yang menjadi kelolaannya, termasuk sebagai pertimbangan dalam analisa kredit j. Menjaga kualitas portofolio kredit kelolaannya dan mengupayakan

nasabah kelolaannya tetap

k. Melayani dan mengembangkan hubungan dengan nasabah Kantor Pusat dan Wilayah (segmen Menengah & Kecil)

l. Melakukan penelitian potensi ekonomi dan peta bisnis 14. Penyelia Kredit Khusus

(26)

a. Mengelola kredit bermasalah

b. Melakukan pemantauan nasabah dan kolektibilitas pinjaman khusunya kredit bermasalah

c. Melakukan penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah

d. Membantu kantor pusat/Wilayah/Cabang lain dalam penyelesaian kredit bermasalah

e. Berkoordinasi dengan Wilayah dalam melaksanakan pengelolaan/penyelesaiaan kredit, sesuai kewenangan.

G. Kinerja Usaha Terkini

Pada Desember 2015 BNI membukukan laba bersih sebesar Rp8,63 triliun, turun 17,95% dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp10,52 triliun. Pendapatan bunga bersih (net interest income) BNI pada tahun 2015 tumbuh 11,25% menjadi Rp23,79 triliun dibandingkan dengan tahun 2014 sebsar 21,38 triliun.

Penyaluran kredit BNI tumbuh 17,42% menjadi Rp308,31 triliun dari Desember 2014 sebesar Rp262,58 triliun. Sedangkan pertumbuhan kredit perbankan tumbuh 10,44% menjadi Rp4.057,9 triliun, sehingga kontribusi BNI terhadap total kredit perbankan mencapai 7,60%. Pertumbuhan kredit BNI tetap memperhatikan pengelolaan risiko kredit yang terkontrol.

Peningkatan kredt tersebut didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (giro, tabungan dan deposito) BNI yang tumbuh sebesar 17,48% dari Rp299,02 triliun pada Desember 2014 menjadi Rp351,28 triliun, dengan demikian asset BNI di

(27)

19

tahun 2015 menjadi Rp478,72 triliun atau tumbuh 21,67% dibandingkan Desember 2014 sebesar Rp393,47 triliun.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (giro, tabungan dan deposito) terutama didorong oleh pertumbuhan deposito sebesar 30,38% menjadi Rp133,88 triliun.

Sedangkan giro dan tabungan tumbuh masing-masing sebesar 8,77% menjadi Rp89,75 triliun dan 12,15% menjadi Rp127,65 triliun. Dengan demikian dana murah (tabungan dan giro) menjadi Rp217,41 triliun atau tumbuh sebesar 10,73% dari Rp196,34 triliun pada Desember 2014 yang mencapai 65,66%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2

Data Kinerja 2 Tahun Terakhir PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Dalam Miliar Rupiah)

Uraian 2014 2015

Laporan Posisi Keuangan

Total Aset 393.467 478.716

Aktiva Produktif 375.256 441.903

Kredit 262.578 308.307

Dana Pihak Ketiga:

Giro 82.516 89.751

Tabungan 113.822 127.654

Deposito 102.684 133.876

Ekuitas 56.385 73.45

Pendapatan Bunga 31.647 34.289

Beban Bunga 10.266 10.502

Modal 50.352 73.799

Sumber: Laporan Tahunan 2015 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(28)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Giro, Tabungan, dan Deposito 1. Giro

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat menggunakan cek, bilyet giro, dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Menurut Taswan (2015:89) menyebutkan bahwa giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau surat pemindah buku lainnya.

Jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana yang tertanam di rekening giro adalah sebagai berikut:

a. Cek

Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut.

b. Bilyet Giro

Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukuan sejumlah

(29)

21

uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.

c. Alat Pembayaran Lainnya

Alat pembayaran lainnya adalah surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada kertas yang ditandatangani oleh pemegang rekening atau kuasanya untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak lain pada bank yang sama atau bank lain.

Dalam pelaksanaannya, giro ditatausahakan oleh bank dalam suatu rekening yang disebut rekening koran, jenis rekening giro ini dapat berupa:

a. Rekening atas nama perorangan,

b. Rekening atas nama suatu badan usaha / lembaga, dan c. Rekening bersama / gabungan.

Dalam kehidupan modern sekarang, motif transaksi dan berjaga-jaga adalah yang paling banyak mewarnai alasan penguasaan uang tunai. Bagi pengusaha (kecil, menengah, maupun besar) dan kaum menegah atas, mempunyai rekening giro pada bank merupakan kebutuhan mutlak demi kelancaran pembayaran dalam berbagai urusan bisnisnya. Penggunaan cek dalam transaksi pembayaran telah melampaui jumlah penggunaan uang kartal.

Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terdapat persyaratan dan ketentuan bagi nasabah dalam melakukan simpanan giro. Persyaratan dan ketentuan simpanan Giro dapat dilihat pada Tabel 3.1.

(30)

Tabel 3.1

Persyaratan Giro PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Keterangan Perorangan Non Perorangan

Syarat dokumen KTP/SIM/PASPOR

Identitas diri Pejabat yang berwenang

NPWP

Akte Pendirian/Anggaran Dasar dan Perubahannya SIUP & Surat Referensi

Setoran Awal Minimal Rp.500.000 Rp.1.000.000

Biaya Adm/bulan Rp.25.000

Biaya Denda Saldo dibawah

Min Rp.25.000

Fasilitas dan Benefit

ATM, e-banking, Cek, Bilyet Giro, Transfer Dana Otomatis

Biaya Penutupan Rekening Rp25.000

Biaya Penggantian Kartu Rp.15.000

Sumber: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU (2016) 2. Tabungan

Menurut Taswan (2015 : 15) Tabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau yang dipersamakan dengan itu.

Syarat-syarat penarikan tertentu maksudya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung, misalnya harus ditarik secara tunai, penarikannya hanya dalam kelipatan nominal tertentu, jumlah penarikannya tidak boleh melebihi saldo minimal tertentu.

(31)

23

Program tabungan yang pernah diperkenankan pemerintah sejak tahun 1971 adalah tabanas, tapem, tappel pram, tabungan ongkos naik haji, dan lain-lain. Akan tetapi, adanya berbagai deregulasi dibidang perbanakan, seperti paket juni 1983 dan paket oktober 1988 menyebabkan semua bank memiliki berbagai jenis produk tabungan dengan nama yang khusus serta memberikan rangsangan yang menarik bagi nasabahnya. Semua bank diperkenankan untuk mengembangkan sendiri berbagai jenis tabungan yang sesua dengan kebutuhan masyarakat tanpa perlu adanya persetujuan dari bank sentral (Bank Indonesia), seperti diperkenalkannya tabungan harian (dengan tingkat bunga yang dihitung harian secara rata-rata), adanya penarikan undian berhadiah, kemudian untuk menyetor maupun menarik dana serta berbagai fasilitas lainnya.

Program tabungan yang ada di PT Bank Negara Indonesia adalah Taplus, Taplus Mahasiswa, Taplus Bisnis, Taplus Pegawai, Taplus Anak, Taplus Muda, BNI HAji, Tapennas, Tabunganku, Simpanan Pelajar, Giro, BNI Dollar, BNI Deposito, dan BNI Duo.

Seperti halnya simpanan giro, simpanan tabungan juga mempunyai syarat- syarat tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank berbeda satu sama lainnya. Di samping persyaratan yang berbeda, tujuan nasabah menyimpan uang di rekening tabungan juga berbeda. Dengan demikian, sasaran bank dalam memasarkan produknya juga berbeda sesuai sasarannya. Persyaratan dan ketentuan tabungan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dapat dilihat pada Tabel 3.2.

(32)

Tabel.3.2

Persyaratan Tabungan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Keterangan Taplus Taplus Muda Taplus Anak Taplus Bisnis

Syarat Dokumen

Perorangan Non Perorangan

Identitas diri Pejabat yang berwenang KTP/SIM/PASPOR

KTP/SIM/PASPOR

Akte Lahir/Kartu

Pelajar/Paspor KTP/SIM/PASPOR

Tanda bukti pemberi/penerima

kuasa

NPWP Kartu

Keluarga NPWP

SITU

Akte Pendirian/Anggaran

Dasar dan Perubahannya Setoran

Awal Rp.250.000 Rp.100.000 Rp100.000 Rp1.000.000 Rp1.000.000

Biaya Adm/

bulan

Rp.11.000 Rp.5.000 - -

Setoran min Selanjutnya

- Rp10.000 Rp10.000 Rp.5.000

Sumber: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU (2016)

3. Deposito

Menurut Taswan (2015:103) menyebutkan bahwa Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.

Jatuh tempo deposito umumnya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, dan 24 bulan.Pada bank yang membutuhkan dana likuiditas yang relatif besar,

(33)

25

semakin lama jangka waktu deposito semakin tinggi tingkat nisbahnya. Sebaliknya dalam kondisi longgar (ekonomi normal) tingkat nisbah deposito akan semakin kecil untuk deposito yang semakin berjangka waktu semakin lama.

Artinya jika nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu tiga bulan, maka uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir dan sering disebut tanggal jatuh tempo.

Pada bank yang membutuhkan dana likuiditas yang relatif besar, semakin lama jangka waktu deposito semakin tinggi tingkat nisbahnya. Sebaliknya dalam kondisi longgar (ekonomi normal) tingkat nisbah deposito akan semakin kecil untuk deposito yang semakin berjangka waktu semakin lama.

Apabila sumber dana bank didominasi oleh dana yang berasal dari deposito berjangka, pengaturan likuiditasnya relatif tidak terlalu sulit. Akan tetapi dari sisi biaya, dana akan sulit untuk ditekan sehingga akan mempengaruhi tingkat pembiayaan bank yang bersangkutan.

Berbeda dengan giro, dana deposito akan mengendap di bank karena pemegangnya (deposan) tertarik dengan tingkat nisbah yang ditawarkan oleh bank dan adanya keyakinan bahwa pada saat jatuh tempo (apabila tidak ingin memperpanjang) dananya dapat ditarik kembali.

Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di deposito sangat tergantung dari jenis depositonya. Artinya setiap jenis deposito mengandung beberapa perbedaan sehingga diperlukan sarana yang berbeda pula. Sebagai contoh

(34)

untuk deposito berjangka menggunakan bilyet deposito, sedangkan untuk sertifikat deposito menggunakan Sertifikat deposito.

Adapun jenis-jenis deposito adalah sebagai berikut :

a. Deposito berjangka

Deposito berjangka merupakan bukti simpanan yang dikeluarkan bank atas nama, yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu.

b. Sertifikat deposito

Sertifikat Deposito merupakan bukti simpanan yang dikeluarkan oleh bank atas unjuk. Disamping itu, sertifikat deposito dapat dipindahtangankan, diperjualbelikan, dan dapat dijadikan jaminan (agunan) bagi permohonan pembiayaan oleh nasabah kepada bank.

c. Deposito on call

Deposito on call merupakan deposito yang berjangka waktu minimal tujuh hari dan paling lama kurang dari satu bulan yang diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar. Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu tiga hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negoisasi antara nasabah dengan pihak bank.

Seperti halnya simpanan giro dan simpanan tabungan, simpanan deposito juga mempunyai syarat-syarat tertentu bagi pemegangnya. Persyaratan dan ketentuan

(35)

27

simpanan deposito bagi calon deposan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Persyaratan Deposito PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Keterangan Perorangan Non Perorangan

Syarat dokumen KTP/SIM/PASPOR

Identitas diri Pejabat yang berwenang

NPWP

Akte Pendirian/Anggaran Dasar dan Perubahannya SIUP & Surat Referensi

Setoran Awal Minimal Rp.1.000.000

Sumber: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU (2016)

B. Manfaat Tabungan, Giro, dan Deposito

1. Manfaat Giro

Ada beberapa manfaat giro yang dapat diperoleh. Manfaat yang dimaksud kurang lebihnya adalah:

a. Bagi Bank

1. Merupakan sumber pendanaan bank

2. Merupakan sumber pendapatan bank dari penggunaan jasa perbankan yang merupakan aktifitas penggunaan jasa giro (fee based income)

(36)

b. Bagi Nasabah

1. Memberikan sarana layanan tambahan yang mempercepat dan mempermudah nasabah melakukan pembayaran tagihan jasa yang mereka pergunakan

2. Nasabah bank dapat dengan mudah melakukan pembayaran tagihan, baik melalui jaringan ATM maupun melalui mesin EDC yang tersedia di kantor-kantor Bank.

3. Nasabah bank lain dapat memanfaatkan jasa layanan Bill Payment melalui mesin ATM bank sendiri dan mesin EDC dalam melakukan transaksi pembayaran tagihan

Dapat melakukan pembayaran : 1. Pembayaran listrik PLN

2. Pembayaran Telkom (Telepon / Internet Speedy) 3. Pembayaran PBB

4. Pembayaran Kartu Kredit

5. Pembayaran tiket pesawat, kereta api 6. Pembayaran zakat

2. Manfaat Tabungan

Manfaat tabungan dapat digolongkan dalam dua golongan, yaitu pihak bank (depositoris) dan pihak nasabah (penabung).

(37)

29

a. Manfaat bagi bank itu sendiri

1. Sebagai sumber dana bagi bank,

2. Dapat membina hubungan baik dengan nasabah atau masyarakat, 3. Dapat digunakan sebagai dana pemberian kredit.

b. Manfaat bagi penabung

1. Penyimpanan uang yang aman dan terpercaya 2. Dana yang produktif

3. Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit 4. Cara pengumpulan uang sedikit demi sedikit 5. Frekuensi tabungan tidak dibatasi

3. Manfaat Deposito

a. Mendapatkan tingkat suku bunga kompetitif b. Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit

c. Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (syarat dan ketentuan berlaku) d. Tersedia dalam pilihan mata uang sesuai dengan kebutuhan nasabah yaitu,

mata uang rupiah atau asing.

e. Tersedia dalam berbagai pilihan jangka waktu sesuai dengan kebutuhan nasabah yaitu1, 2, 3, 6, 12, 18, atau 24 bulan.

f. Bunga dapat ditransfer ke rekening tabungan, giro atau menambah pokok simpanan

g. Pada saat jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Ratio/ ARO) atau tidak otomatis (non ARO)

(38)

C. Suku Bunga Giro, Tabungan dan Deposito

Disamping menyimpan uang di bank untuk menjaga keamanan dari kecurian dan kehilangan, nasabah mendapat manfaat lain yang akan memberikan keuntungan bagi nasabah baik berupa undian berhadiah maupun suku bunga simpanan.

1. Giro

Salah satu keuntungan bagi nasabah BNI Giro adalah suku bunga simpanan. Tingkat suku bunga simpanan Giro pada PT Bank Negara Indonesia dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Suku Bunga Giro PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Nominal Suku Bunga

Rp.0 < n > - Rp.10juta 0,00%

Rp.10juta < n > - Rp.100juta 0,50%

Rp.100juta < n > - Rp.500juta 1,25%

Rp.500juta dst 2,00%

Sumber: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU (2016)

2. Tabungan

Salah satu keuntungan bagi nasabah yang memiliki tabungan di bank adalah suku bunga simpanan. Tingkat suku bunga Tabungan pada PT Bank Negara Indonesia dapat dilihat pada Tabel 3.5.

(39)

31

Tabel 3.5

Suku Bunga Tabungan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Taplus Taplus Muda Taplus Anak Taplus Bisnis

Tiering Saldo Suku

Bunga Tiering Saldo Suku

Bunga Tiering Saldo Suku

Bunga Tiering Saldo Suku Bunga

<Rp1juta 0% <Rp1juta 0% <Rp100ribu 0% <Rp5juta 0%

Rp1juta s/d Rp50juta 0.90% Rp1juta s/d Rp10juta 0.50% Rp100ribu s/d Rp5juta 1.00% Rp5juta s/d Rp100juta 1.25%

Rp50juta s/d Rp500juta 1.05% Rp10juta s/d Rp50juta 0.75% >Rp10juta 1.50% Rp100juta s/d Rp1 M 1.75%

Rp500juta s/d Rp1M 1.30% Rp50juta s/d Rp100juta 1.00%

>Rp1M 2.50%

>Rp1M 2.00% >Rp100juta 1.25%

Sumber: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU (2016)

(40)

3. Deposito

Salah satu keuntungan bagi deposan di bank adalah suku bunga simpanan. BNI Deposito memiliki tingkat suku bunga yang menarik.

Tingkat suku bunga Deposito pada PT Bank Negara Indonesia dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Suku Bunga Deposito PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Jangka Waktu

Tiering Saldo

<100 juta ≥100 juta s/d < 1 miliar

≥1 miliar s/d < 5

miliar ≥5 miliar

1 bulan 4,25 % 4,25% 4,50% 4,50%

2 bulan 4,75% 4,75% 4,75% 5,25%

3 bulan 6,00% 6,00% 6,50% 6,50%

6 bulan 6,00% 6,00% 6,50% 6,50%

12 bulan 6,00% 6,25% 6,25% 6,25%

18 bulan 6,00% 6,00% 6,00% 6,00%

Sumber: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU (2016)

D. Sumber Dana Bank

Sebagai lembaga keuangan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki usaha pokok berupa penghimpun dana yang (sementara) tidak dipergunakan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito, untuk kemudian hari menyalurkan kembali dana tersebut kedalam masyarakat untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk kredit.

Fungsi untuk mencari dan selanjutnya menghimpun dana dalam bentuk simpanan (deposit) sangat menentukan pertumbuhan suatu bank sebab volume

(41)

33

dana yang dapat dikembangkan oleh suatu bank dalam bentuk penanaman dana yang menghasilkan, misalnya dalam bentuk pemberian kredit.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Universitas Sumatera Utara mengelola sumber-sumber dana dengan manajemen dana bank.

Manajemen dana bank adalah suatu sistem pola pengaturan yang sistematis untuk mengolah sumber-sumber ekonomi yang tersedia, terarah dan terpadu, serta memanfaatkan secara penuh hasil yang dicapai bagi kesejahteraan perusahaan, karyawan dan masyarakat dalam mencapai tujuan yang diinginkan bersama.

Dengan adanya suatu proses manajemen bank yang baik dan terarah maka tentu akan tercapailah seluruh tujuan perusahaan yang diinginkan. Kunci dari keberhasilan manajemen bank adalah bagaimana bank tersebut bisa merebut hati masyarakatnya sehingga perannya sebagai financial intermediary berjalan dengan baik, misalnya dengan pelayanan yang diberikan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Universitas Sumatera Utara kepada nasabah.

Bank adalah perantara keuangan masyarakat yaitu perantara dari mereka yang kelebihan uang dan menyimpan uangnya dalam bentuk giro, deposito dan tabungan serta melayani kebutuhan uang masyarakat melalui pemberian kredit, itulah kunci kesuksesan manajemen bank. Karena itu, semua pelayanan bank kepada masyarakat, peralatan canggih yang dimiliki, keterampilan personal dan lain-lainnya, adalah dalam rangka menjalankan peranan selaku perantara keuangannya, artinya menjalankan dua fungsi utama bank, yaitu menghimpun dana masyarakat (to receive deposito) dan memberikan kredit.

Dari uraian di atas, kita dapat mendefinisikan manajemen dan bank sebagai suatu proses pengolahan penghimpunan dana-dana masyarakat kedalam bank dan

(42)

pengalokasian dana-dana tersebut bagi kepentingan bank dan masyarakat pada umunya serta pemupukannya secara optimal melalui penggerakan semua sumber dana yang tersedia demi mencapai tingkat rentabilitas yang memandai sesuai dengan batas ketentuan peraturan yang berlaku.

Sebagai lembaga keuangan, maka dana merupakan persoalan bank yang paling utama. Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa artinya tidak berfungsi sama sekali.

Adapun fungsi dari dana bagi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Universitas Sumatera Utara adalah:

1. Sebagai sumber dana biaya kegiatan operasional 2. Memenuhi ketentuan dari surat edaran Bank Indonesia 3. Sebagai sumber dana untuk investasi primer dan sekunder 4. Sebagai penyangga (cashion) dan penyerap kerugian bank 5. Sebagai tolak ukur bank

6. Memperbesar solidaritas masyarakat terhadap bank 7. Untuk memperbesar daya saing

8. Untuk mempermudah penarikan dan peningkatan sumber daya manusia

9. Untuk memperbanyak pembukuan kantor cabang 10. Sebagai tool of management bagi manajer

Dalam prinsip ilmu manajemen modern, status badan dan usaha yang dianggap sukses dalam pandangan sektor perekonomian dan perdagangan, adalah badan usaha yang dapat secara optimal memanfaatkan dana permodalan dari

(43)

35

sumber luar. Bagi perusahaan industri atau perdagangan dimana modal terbesar adalah justru berasal dari kredit bank yang jumlahnya berkisar maksimal 65%.

Dana-dana bank yang digunakan sebagai modal operasional bersumber dari dana sendiri yang sering disebut juga dana dari pihak pertama yaitu dana dari modal bank sendiri disebut dengan dana dari pihak kedua dan dana dari masyarakat yang sering disebut dengan dana dari pihak ketiga.

1. Dana Dari Modal Sendiri (Pihak Pertama)

Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama.

Dana modal sendiri terdiri atas beberapa bagian (pos), yaitu sebagai berikut:

a. Modal yang disetor

Modal yang disetor yaitu jumlah yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada bank itu sendiri..

b. Agio saham

Agio saham adalah nilai selisih jumlah uang yang dibayarkan oleh pemegang saham baru dibandingkan dengan bilai nomil saham.

c. Cadangan-cadangan

Cadangan-cadangan yaitu sebagian dari laba bank yang diserahkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang dipergunakan untuk menutup timbulnya risiko dan kemudian hari.

(44)

d. Laba yang ditahan

Laba yang ditahan atau retained earnings yang mestinya milik pemegang saham, tapi oleh mereka sendiri diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukkan kembali dalam modal kerja atau dana yang siap diputar kembali. Biasanya retained earnings ini digunakan untuk memperkuat posisi cash reserve atau untuk pertambahan (loanable funds)

2. Pinjaman dari Pihak luar (Dana Pihak Kedua)

Dana dari pihak kedua ini yaitu pihak yang memberikan pinjaman dana (uang) pada bank yang terdri dari tiga pihak yaitu pinjaman dari bank-bank lain (dikenal dengan call money yaitu pinjaman harian antarbank), pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain di luar negeri (biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah atau jangka panjang), pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (kadangkala tidak benar-benar berbentuk pinjaman atau kredit tapi lebih banyak berbentuk surat berharga yang dapat diperjualbelikan sebelum tanggal jatuh tempo), dan pinjaman dari Bank Sentral / Bank Indonesia (dikenal dengan kredit likuiditas)

3. Dana Dari Masyarakat (Pihak Ketiga)

Bank bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bertindak selaku perantara bagi keuangan masyarakat. Oleh karena itu, bank harus selalu ada ditengah masyarakat agar arus uang dari masyarakat yang kelebihan dana dapat ditampung dan disalurkan kembali kepada masyarakat. Kepercayaan masyarakat akan keberadaan bank dan keyakinan masyarakat bahwa bank akan

(45)

37

menyelesaikan permasalahan keuangan dengan sebaik-baiknya merupakan suatu keadaan yang diharapkan oleh semua bank. Untuk itu, bank selalu memberikan pelayanan (service) yang memuaskan masyarakat.

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting dan terbesar bagi kegiatan operasi bank (bisa mencapai 80% sampai 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank) dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya dan pencairan dana dari sumber dana ini paling dominan, asal dapat memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya menarik dana dari sumber ini tidak terlalu sulit.. Dana dari masyarakat terdiri dari berbagai jenis, yaitu Giro (demand deposit), Tabungan (saving), dan Deposito (time deposit).

Total simpanan giro yang berhasil dihimpun PT Bank Negara Indonesia pada tahun 2014 adalah sebesar Rp.82.516 triliun kemudian meningkat pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp.89,751 triliun. Total simpanan tabungan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp.113,822 triliun yang kemudian meningkat pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp.127,654 triliun. Total simpanan deposito tahun 2014 adalah sebesar Rp.102,684 triliun yang meningkat juga menjadi sebesar Rp.133,876 triliun.

E. Alokasi Dana-Dana Bank

Dari berbagai sumber dana yang dihimpun bank sudah selayaknya bank menerapkan strategi penempatan dana berdasarkan rencana alokasi yang tentu mempunyai beberapa tujuan yaitu mencapai tingkat profitability yang cukup

(46)

untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas tetap aman. Dengan menggabungkan kedua keinginan di atas maka alokasi dana-dana bank harus diarahkan sedemikian rupa agar pada saat diperlukan, semua kepentingan nasabah terpenuhi. Artinya bank harus menjaga agar para nasabah tidak merasa kecewa atas pelayanan dan ketepatan bank.

Alokasi dana-dana bank pada dasarnya dibagi dalam dua bagian penting dari aktiva bank, yaitu: Non Earning Assets (aktiva yang tidak menghasilkan) dan Earning Assets (aktiva yang menghasilkan).

1. Non Earning Assets (aktiva yang tidak menghasilkan), terdiri dari primary reserve dan penanaman dana dalam aktiva tetap dan inventaris.

a. Primary Reserve

Bentuk Primary Reserve pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU adalah uang tunai dalam kas dan uang tunai dalam saldo rekening Bank Indonesia. Dana-dana dalam primary reserve adalah untuk kepentingan cash ratio atau penjagaan

posisilikuiditas bank berdasarkan peraturan Bank Indonesia selaku Bank Sentral.

b. Penanaman Dana dalam Aktiva Tetap dan Investasi

Penanaman dana dalam benda tetap dan inventaris adalah untuk kepentingan kelancaran usaha PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU seperti, gedung kantor, peralatan kantor baik yang manual maupun yang canggih dengan teknik super modern. Kesemua ini demi menjaga standing bank dalam kehidupan

(47)

39

perbanakan. Dana ini umumnya berasal dari modal awal dan dari cadangan modal bank.

2. Earnings Assets (Aktiva yang menghasilkan) terdiri dari secondary reserve, kredit (pinjaman yang diberikan) dan investasi jangka panjang.

a. Secondary Reserve

Penanaman dana dalam Earnings Assets memang harus dilakukan bank dalam keadaan yang bagaimanapun. Bank harus menyalurkan dananya dalam bentuk kredit karena itu memang tugas utama bank.

Penempatan dana-dana dalam secondary reserve juga mutlak untuk dilakukan demi tujuan menyanggah likuiditas untuk memperoleh kredit. Bank akan mengusahakan sedemikian rupa agar tidak ada dana yang diam atau tidak produktif karena bila tu terjadi bank akan mengalami kerugian.

b. Kredit (pinjaman yang diberikan)

Penempatan dana dalam bentuk wesel, cek, tagihan, efek-efek, sertifikat deposit atau dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia dan surat-surat berharga lannya yang diperdagangkan di bank, merupakan kewajiban bank setelah kredit. Tentunya tidak semua dana bank ditempatkan dalam bentuk kredit. Bentuk Kredit yang disalurkan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU adalah BNI Griya (Fasilitas Kredit untuk Pembelian rumah tinggal, apartemen, dsb), BNI Griya Multi Guna (Fasilitas Kredit dengan pemanfaatan rumah tinggal), BNI Instan (Fasilitas Kredit untuk para pemegang giro, tabungan, dan deposito), BNI Wirausaha (Fasilitas

(48)

Kredit untuk usaha kecil yaitu sebesar Rp.50.000.000 sampai dengan Rp.1.000.000), BNI Kartu Tunai (Fasilitas Kredit berupa kartu khusus sebagai media pencairan dana/pinjaman).

c. Investasi Jangka Panjang

Pola dari manajemen bank yang mengatur pengalokasian dana, pada dasarnya adalah usaha bank untuk memaksimalkan dana yang ada agar produktif dan menghasilkan, disamping dana yang ditanam dalam bentuk peralatan kantor ataupun perkantoran sebagai sarana utnuk tetap menjamin kemegahan dan kepercayaan masyarakat.

F. Langkah yang Ditempuh dalam Peningkatan Giro, Tabungan dan Deposito

Langkah-langkah yang ditempuh oleh PT Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama Sumatera Utara untuk meningkatkan frekuensi giro, tabungan dan deposito adalah dengan mengadakan undian berhadiah, mengadakan promosi, fasilitas, memberikan kemudahan dan keuntungan, memberikan pelayanan yang baik dan mengadakan business gathering.

1. Mengadakan Undian Berhadiah

Diadakannya undian berhadiah merupakan cara yang paling tepat untuk menarik minat masyarakat dan menabungkan uangnya ke bank karena pada dasarnya masyarakat akan melakukan sesuatu apabial mendapat imbalan atau hadiah. Contohnya undian yang diselenggarakan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah Rejeki Taplus BNI.

(49)

41

2. Mengadakan Promosi

Pelaksanaan Promosi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melalui beberapa media, misalnya media cetak dan media elektronik. Promosi ini bertujuan agara khalayak ramai atau masyarakat umum mengetahui dan mengenal lebih jauh atas keadaan dan perkembangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Yang juga pada akhirnya promosi bertujuan untuk memperluas pasar PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk .

3. Fasilitas a. Giro

1. Tersedia dalam pilihan mata uang sesuai dengan kebutuhan nasabah (baik mata uang rupiah maupun mata uang asing) 2. Jasa giro menarik dihitung atas saldo harian

3. Simpanan giro nasabah dijamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)

b. Tabungan

1. Fasilitas notifikasi transaksi melalui SMS

2. Otomatis akses e-banking BNI seperti: BNI ATM, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking, BNI Phone Banking

c. Deposito

1. Tersedia dalam pilihan mata uang sesuai dengan kebutuhan nasabah (baik mata uang rupiah maupun mata uang asing) 2. Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (syarat dan ketentuan

berlaku)

(50)

4. Memberikan Kemudahan dan Keuntungan a. Giro

1. Rekening dapat dibuka atas nama perorangan maupun perusahaan serta joint account (sesama peroragan/sesama perusahaan)

2. Rekening dapat dibuka dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang sesuai dengan kebutuhan bisnis anda

3. Laporan rekening koran dikirimkan setiap bulan dan dapat dicetak sewaktu-waktu sesuai permintaan

4. Dapat diakses BNI ATM dengan BNI Debit Card untuk rekening BNI Giro IDR Perorangan

5. Dapat melakukan transaksi perbankan dimanapun dan kapanpun juga dengan melakukan aktifasi elktronic channel BNI di kantor cabang atau di BNI ATM

b. Tabungan

1. Suku bunga progresif dengan tingkat bunga yang menarik dan bunga dihitung atas dasar saldo rata-rata harian.

2. Setoran dan penarikan tunai secara online dapat dilakukan diseluruh cabang BNI terdekat.

3. Setoran dan penarikan juga dapat dilakukan melalui e-channel:

BNI ATM (Automatic Teller Machine), CDM (Cash Deposit Machine) yang tersebar diseluruh Indonesia.

4. Rekening BNI Taplus akan diikutsertakan dalam program undian berhadiah

(51)

43

5. Mendapatkan fasilitas kartu debit BNI serta layanan e-banking melalui channel BNI ATM, BNI PHONE BANKING, BNI SMS BANKING, BNI INTERNET BANKING dan BNI MOBILE BANKING

c. Deposito

1. Mendapatkan tingkat suku bunga kompetitif 2. Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit

3. Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (syarat dan ketentuan berlaku)

4. Tersedia dalam pilihan mata uang sesuai dengan kebutuhan nasabah (baik mata uang rupiah maupun mata uang asing) 5. Tersedia dalam berbagai pilihan jangka waktu sesuai dengan

kebutuhan nasabah yaitu1, 2, 3, 6, 12, 18, atau 24 bulan.

6. Bunga dapat ditransfer ke rekening tabungan, giro atau menambah pokok simpanan

7. Pada saat jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Ratio/ ARO) atau tidak otomatis (non ARO) 5. Memberikan Pelayanan yang baik.

Pelayanan yang diberikan bank kepada para nasabahnya harus dapat memuaskan nasabah itu sendiri karena dengan adanya pelayanan yang semakin baik terhadap nasabah, juga akan nasabah itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari pengaruh teman-teman nasabah dalam menyampaikan informasi. Misalnya pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU yaitu tata ruang yang teratur, full AC, warna yang menarik hiasan atau dekorasi ruang yang

(52)

menarik maupun pelayanan-pelayanan yang secara langsung diberikan oleh karyawan-karyawan meliputi keramahtamahan dalam berbicara serta mimik wajah yang selalu bersemangat yang mencerminkan rasa kekeluargaan dan persahabatan.

Peningkatan pada pelayanan ini juga tampak pada adanya nomor antrian yang disediakan dalam melakukan transaksi, seperti setoran. Pada nasabah disediakan tempat duduk yang nyaman dan tidak perlu berdiri untuk menunggu antrian.

6. Mengadakan Business Gathering

Business Gathering merupakan aktivitas yang sangat penting dan vital yang

akan membuat bisnis sebuah perusahaan menjadi jauh lebih sukses dan maju.

Business Gathering memiliki peran-peran strategis yang meliputi disribusi,

komunikasi, motivasi, menyatukan visi misi, menjalin persaudaraan dan loyalitas.

Business Gathering pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor

Cabang Utama USU dinamakan “Bulan Mutu”, yaitu rapat yang diadakan setiap bulannya membahas tentang disribusi, komunikasi, motivasi, baik tentang menyatukan visi misi, menjalin persaudaraan dan loyalitas

G. ` Data Giro, Tabungan dan Deposito

Data giro, tabungan dan deposito PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU selama 4 bulan terakhir (Triwulan I 2016) dapat dilihat pada Tabel 3.7.

(53)

45

Tabel 3.7

Data Giro, Tabungan dan Deposito PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU USU

Sumber: PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU (2016)

H. Peranan Giro, Tabungan dan Deposito sebagai Sumber Dana Bank Berikut ini adalah penjelasan dari tabel diatas:

1. Simpanan giro pada tahun 2016 dari bulan Januari ke Bulan Februari mengalami penurunan sebesar Rp3.000.000

Dari bulan Februari ke bulan Maret tetap.

Namun, dari bulan Maret ke April simpanan giro mengalami penurunan sebesar Rp1.000.000. Dimana pada bulan April tidak ada nasabah tercatat melakukan simpanan giro di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU.

2. Simpanan Tabungan pada tahun 2016 dari bulan Januari ke bulan Februari mengalami kenaikan sebesar Rp34.750.000

Namun, dari bulan Februari ke bulan Maret mengalami penurunan sebesar Rp338.500.000

Dan dari bulan Maret ke April mengalami kenaikan sebesar Rp223.750.000

No Simpanan Januari 2016 Februari 2016 Maret 2016 April 2016

1 GIRO Rp.4000.000 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 -

2 TABUNGAN Rp.431.900.000 Rp.466.650.000 Rp.128.150.000 Rp.351.900.000 3 DEPOSITO Rp.4.162.500.000 Rp.5.320.000.000 Rp.4.049.000.000 Rp.22.930.000.000 4 TOTAL Rp.4.598.400.000 Rp.5.697.650.000 Rp.4.178.150.000 Rp.23.281.900.000

(54)

3. Simpanan Deposito pada tahun 2016 dari bulan Januari ke bulan Februari mengalami kenaikan sebesar Rp1.067.500.000

Namun dari bulan Februari ke bulan Maret mengalami penurunan sebesar Rp1.181.000.000

Dan dari bulan Maret ke bulan April mengalami kenaikan sebesar Rp18.881.000.000

Bank merupakan suatu lembaga yang memiliki kegiatan utama sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada masyarakat lainnya. Untuk itu, dibutuhkan modal atau sumber dana yang cukup besar. Berbagai sumber dana yang salah satunya dari sumber dana sendiri yang diperoleh dari para pemegang saham, agio saham, dana cadangan serta laba ditahan. Namun, sumber dana sendiri belum tentu mencukupi semua permintaan masyarakat yang biuasanya meminjam modal berupa kredit kepada bank.

Untuk itu, dibutuhkan peranan giro, tabungan dan deposito sebagai sumber dana bank paling besar yang diterima oleh bank yang dapat mencapai hingga 80- 90%.

Dari simpanan masyarakat yang telah dihimpun oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU baik berupa giro, tabungan dan deposito maka PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU dapat memanfaatkan giro, tabungan dan deposito tersebut berperan sebagai salah satu sumber dana bank dalam menyalurkan dana kepada masyarakat. Baik masyarakat yang membutuhkan modal untuk membuka usaha maupun pinjaman biasa dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU.

(55)

47

Kesehatan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU jika dilihat dari tabel diatas dapat dikatakan cukup baik. Karena dilihat dari simpanan debitur yang berupa simpanan giro, tabungan dan deposito. Pada Triwulan I 2016 terdapat dua kali peningkatan simpanan debitur, yaitu pada bulan Februari dan April.

Kemudian, dana yang telah dihimpun PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU dari para debitur tersebut dapat disalurkan kepada masyarakat atau pihak ketiga berupa kredit. Pemberian kredit kepada pihak ketiga dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU. Hal tersebut untuk menjaga keamanan uang para debitur yang digunakan untuk pemberian modal kepada masyarakat yang memerlukan modal.

Gambar

Gambar 2.1 .Logo PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Gambar 2.2 Struktur Organisasi  PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk  Sumber: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU  (2016)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

[r]

Ketiga, terdapat tuturan yang melanggar prinsip kesantunan berbahasa dan dapat dikatakan tidak santun seperti pelanggaran maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan,

[r]

Untuk menjadi calon mitra usaha dalam pengembangan perkebunan melalui pelaksanaan program revitalisasi perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) perusahaan

Sikap individu dan norma subjektif tentang perilaku dapat digunakan untuk memprediksi perilaku, seseorang yang memiliki persepsi perilaku yang biasa dan kemungkinan

Untuk mengetahui hasil lasa spot welding dapat digunakan beberapa pengujian seperti proses pengujian mekanik (kekuatan), alat bantu yang dipakai seperti palu dan chiesel

[r]

Pokja Pengadaan untuk Paket Pengadaan Jasa Konsultan Manajemen Konstruksi Kegiatan Revitalisasi Pasara Baturetno I Tahun Anggaran 2017, Bagian Pengadaan Barang/Jasa