• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (2001:1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (2001:1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berhubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (2001:1) yang memberikan pengertian bahasa sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Bahasa tidak terpisahkan dari manusia dan mengikuti di dalam setiap pekerjaannya (Samsuri, 1987 : 4). Masyarakat pengguna bahasa berasal dari golongan atas, menengah, dan bawah. Berdasarkan golongan masyarakat tersebut, bahasa yang digunakanpun bervariasi. Masyarakat menggunakan beragam bahasa dalam berkomunikasi sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pengetahuan masing-masing.

Perbedaan variasi bahasa disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi variasi bahasa yang digunakan antara lain Faktor-faktor sosial dan faktor situasional. Ragam atau variasi bahasa yang tumbuh dalam masyarakat sangat banyak. Salah satu variasi bahasa tersebut yaitu bahasa vulgar.

Bahasa vulgar adalah variasi bahasa sosial yang ciri-cirinya tampak pada tingkat intelektual penuturnya (Aslinda, 2007:18). Bahasa vulgar jarang digunakan dalam berkomunikasi karena dianggap tabu dan kurang sopan. Bahasa vulgar hanya digunakan oleh sebagian kecil dari masyarakat dan untuk tujuan tertentu.

(2)

Dewasa ini pemakaian bahasa vulgar mulai marak di kalangan masyarakat. Bahasa vulgar turut mewarnai aktivitas berbahasa yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa vulgar dapat dengan mudah ditemukan dalam kegiatan berkomunikasi dan penutur seolah-olah tidak menghiraukan kaidah berkomunikasi yang benar. Selain dalam kegiatan berkomunikasi, bahasa vulgar juga ditemukan dalam media massa yang menyajikan beragam informasi kepada masyarakat. Secara tidak sadar, dengan adanya pemakaian bahasa vulgar dalam penyajian berita-berita dalam media massa yang menjadi konsumsi bacaan masyarakat setiap harinya, masyarakat sudah dibiasakan akrab dengan pemakaian bahasa vulgar.

Salah satu media massa yang sarat dengan pemakaian bahasa vulgar yaitu harian Memo Arema. Harian Memo Arema terbit setiap hari kecuali hari Minggu. Harian Memo Arema terdiri dari 12 halaman yang berisi berbagai macam berita dengan rubrik yang berbeda. Rubrik yang terdapat dalam harian Memo Arema antara lain; rubrik politik dan layanan publik, olahraga, iklan pas, misteri, kopiketan, dan bisnis.

Pemilihan Harian Memo Arema didasarkan atas beberapa pertimbangan-pertimbangan, antara lain; penulisan berita-berita banyak menggunakan kata-kata vulgar, yaitu kata-kata yang terkesan kasar, tabu, kurang sopan, dan kurang lazim digunakan. Selain itu, pertimbangan lainnya, dapat dikatakan bahwa Harian Memo Arema adalah salah satu surat kabar yang termasuk dalam golongan lapisan bawah jika dibandingkan dengan surat kabar lainnya, karena sebagian besar pembaca Harian Memo Arema adalah masyarakat dari golongan menengah ke

(3)

bawah, oleh sebab itulah penggunaan bahasa vulgar dapat dengan mudah dijumpai pada penulisan berita-berita pada Harian Memo Arema.

Penelitian mengenai bahasa vulgar sudah pernah dilakukan oleh Budi Siswanto (2006) dengan judul “Pemakaian Bahasa Vulgar Antarsopir Angkutan Umum di Lokasi Terminal Landungsari Malang.” Penelitian ini mendeskripsikan tentang bentuk-bentuk pemakaian bahasa vulgar, fungsi pemakaian bahasa vulgar, dan makna pemakaian bahasa vulgar.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan aspek yang diteliti. Penelitian sebelumnya meneliti bahasa vulgar yang dipakai oleh antarsopir angkutan di terminal Landungsari yaitu berupa bahasa lisan (tuturan antarsopir) sebagai objek yang akan diteliti, sedangkan penelitian ini menggunakan harian Memo Arema yaitu berupa bahasa tulis sebagai objek yang akan diteliti. Perbedaan yang lain yaitu terletak pada aspek yang diteliti. Penelitian sebelumnya meneliti pemakaian bahasa vulgar dilihat dari segi bentuk-bentuknya, fungsi pemakaiannya, dan makna pemakaian bahasa vulgar, sedangkan penelitian ini meneliti bahasa vulgar dilihat dari segi bentuknya dan strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema. Diharapkan hasil dari penelitian ini akan berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Penelitian lain yang sejenis yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ririn Prasetya (2001) dengan judul “Analisis Bahasa Vulgar dalam Film Punk in Love.” Penelitian ini mendeskripsikan tentang bentuk-bentuk pemakaian bahasa vulgar, fungsi pemakaian bahasa vulgar, dan makna pemakaian bahasa vulgar.

(4)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan aspek yang akan diteliti. Penelitian sebelumnya menggunakan film (tuturan para pemain) sebagai objek penelitian, sedangkan penelitian ini menggunakan Harian Memo Arema (bahasa tulis) sebagai objek penelitian. Perbedaan yang lain terletak pada aspek yang diteliti. Penelitian sebelumnya meneliti tentang bahasa vulgar dilihat dari segi bentuk-bentuk, fungsi pemakaian, dan makna bahasa vulgar yang diucapkan oleh para pemain dalam film Punk in Love, sedangkan penelitian ini meneliti bahasa vulgar dilihat dari segi bentuknya dan strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema.

Penelitian lain yang juga membahas bahasa vulgar yaitu penelitian yang dilakukan oleh Drs. Mochammad Asyhar, M.Pd. dengan judul “Gaya Penulisan Judul Berita-berita Pemerkosaan di Halaman Pertama Surat Kabar Lampu Merah.” Penelitian ini mendeskripsikan ciri-ciri judul berita-berita pemerkosaan yang terdapat di halaman pertama surat kabar Lampu Merah, strategi yang dipakai Lampu Merah dalam melahirkan gaya penulisan judul berita-berita pemerkosaan yang terdapat di halaman pertama surat kabar Lampu Merah, dan efek pragmatik yang ditimbulkan gaya penulisan judul berita-berita pemerkosaan yang terdapat di halaman pertama surat kabar Lampu Merah.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu terletak pada aspek yang akan diteliti. Meskipun sama-sama menggunakan surat kabar (bahasa tulis) sebagai objek penelitian, tetapi penelitian ini akan meneliti bahasa vulgar yang terdapat dalam surat kabar secara lebih dalam karena data-data yang diambil

(5)

bukan dari judul beritanya, tetapi diambil dari berita-berita berjenis berita kriminal. Selain itu, perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu terletak pada aspek yang akan diteliti. Penelitian sebelumnya meneliti bahasa vulgar dilihat dari segi ciri-ciri penulisan judul berita pemerkosaan, strategi yang dipakai Lampu Merah dalam melahirkan gaya penulisan judul berita-berita pemerkosaan, dan efek pragmatik yang ditimbulkan gaya penulisan judul berita-berita pemerkosaan yang terdapat di halaman pertama surat kabar Lampu Merah, sedangkan penelitian ini meneliti bahasa vulgar dilihat dari segi bentuknya dan strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema.

Terkait dengan masalah di atas, peneliti melihat Telaah Bahasa Vulgar dalam berita-berita kriminal pada Harian Memo Arema Edisi September-Oktober Tahun 2012 perlu dilakukan penelitian, karena hasil penelitian ini dapat menambah referensi kajian dalam bidang linguistik khususnya kajian sosiolinguistik.

1.2 Jangkauan Masalah

Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembahasan mengenai penggunaan bahasa vulgar dalam Harian Memo Arema sangat banyak. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain; rubrik atau jenis-jenis berita yang banyak, yang meliputi rubrik politik dan layanan publik, olahraga, iklan pas, misteri, kopi ketan, bisnis, serta banyaknya aspek penelitian yang meliputi bentuk bahasa vulgar, fungsi penggunaan bahasa vulgar, makna bahasa vulgar, dan

(6)

strategi penggambaran bahasa vulgar. Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu meneliti bahasa vulgar dari segi bentuknya dan strategi yang digunakan untuk menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan dalam pembahasan mengenai bahasa vulgar yang terdapat dalam Harian Memo Arema, yaitu rubrik atau jenis-jenis berita yang banyak, yang meliputi rubrik politik dan layanan publik, olahraga, iklan pas, misteri, kopi ketan, bisnis, dan banyaknya aspek penelitian yang meliputi wujud bahasa vulgar, fungsi penggunaan bahasa vulgar, makna bahasa vulgar, dan strategi penggambaran bahasa vulgar, maka perlu adanya pembatasan masalah. Hal ini dilakukan agar penelitian dapat lebih terpusat pada tujuan yang ingin dicapai. Masalah dalam kajian penelitian ini dibatasi pada aspek bentuk bahasa vulgar yang dilihat dari segi penggolongan katanya berdasarkan proses pembentukannya yang meliputi kata dasar/asal, kata bentukan, dan berdasarkan asalnya yang meliputi bahasa Indonesia asli, bahasa daerah atau bahasa asing, serta strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah penelitian dapat dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut ini.

(7)

1) Bagaimanakah bentuk bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal pada Harian Memo Arema edisi September-Oktober tahun 2012?

2) Bagaimanakah strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal pada Harian Memo Arema edisi September-Oktober tahun 2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1) mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema edisi September-Oktober tahun 2012 dan

2) mendeskripsikan dan menjelaskan strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema edisi September-Oktober tahun 2012.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis maupun teoretis bagi perkembangan ilmu linguistik. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh para penulis khususnya penulis berita surat kabar atau majalah sebagai bahan acuan dalam menulis atau membuat berita agar lebih berhati-hati dalam menulis

(8)

sebuah berita, sehingga berita yang dihasilkan akan menjadi lebih baik dan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik pula,

2) hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh para pengajar, baik dalam mengajar di sekolah maupun di universitas sebagai acuan dalam mengajar terutama dalam hal pengajaran menulis, sehingga hasil tulisan siswa/mahasiswa sesuai dengan kaidah penulisan dengan tidak menggunakan bahasa vulgar dalam proses membuat tulisan, dan

3) bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dalam hal kajian linguistik dan sosiolinguistik, khususnya mengenai variasi bahasa.

1.7 Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan penafsiran antara peneliti dan pembaca terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun istilah yang akan ditegaskan adalah sebagai berikut ini.

1) a. Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang d ihasilkan oleh alat u cap manusia (Keraf, 2001:1) b. Vulgar adalah kasar atau tidak sopan (Depdikbud, 2007:1263)

c. Bahasa vulgar adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok orang tertentu untuk mengungkapkan gagasan/ide dengan menggunakan kata-kata yang terkesan kasar dan tabu untuk diucapkan.

2) Variasi bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan, atau untuk keperluan tertentu (Chaer, 2007:56).

(9)

3) Harian Memo Arema adalah harian yang terdiri dari dua belas halaman, yang terbit setiap hari Senin-Sabtu, yang berisi beberapa berita dengan rubrik antara lain; olahraga, politik dan layanan publik, iklan pas, misteri, kopiketan, dan bisnis.

4) Bentuk bahasa adalah wujud bahasa berdasarkan penggolongan kata yang dilihat dari proses terbentuknya kata yaitu kata dasar/asal dan kata bentukan, serta berdasarkan asalnya yaitu bahasa Indonesia asli, bahasa daerah, dan bahasa asing.

5) Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara yang digunakan peneliti untuk menggambarkan bahasa vulgar yang terdapat dalam kolom berita-berita kriminal pada Harian Memo Arema edisi September-Oktober tahun 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Asimetri informasi dapat dikurangi dengan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility yang diungkapkan dalam CSR-disclosure atau sering disebut

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui kualitas alat peraga model molekul berdasarkan teori valence shell electron

Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung perairan Situ Cilala untuk kegiatan perikanan alami menunjukkan bahwa jumlah total ikan nila yang perlu ditebar ke

Sistem operasi waktu nyata memenuhi persyaratan waktu yang ditentukan dengan menggunakan algoritma penjadwalan yang memberikan prioritas kepada proses waktu nyata yang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia. Untuk itu perlu dilakukan secara menyeluruh dari aspek kognitif, afektif

Gambar tersebut menunjukan fokus penelitian yang dikaji adalah yaitu perbedaan antara loncatan vertikal dan parabol depan terhadap kecepatan dan akurasi shuttlecock

The first one is the explanation of the types of English-Indonesian code switching in Indonesian song lyrics composed by Melly Goeslaw and the second one is the

Judul dalam bahasa Inggris ditulis dibawah judul bahasa Indonesia dengan huruf depan saja yang capital (Times New Roman, font 14, cetak tebal, rata kiri dengan