• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Berdasarkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Berdasarkan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Metode penelitian kualitatif sebagaimana dijelaskan oleh Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014: 4) sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Berdasarkan jenis datanya, pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah suatu kajian yang rinci tentang satu latar, atau subjek tunggal, atau satu tempat penyimpanan dokumen, atau suatu peristiwa tertentu (Bogdan & Biklen, 1998: 54; dalam Ahmadi, 2014: 69).

Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran kelas V SDN Girimoyo 2 Karangploso.

Peneliti mengumpulkan informasi tentang bagaimana pemanfaatan lingkungan pendekatan kreativitas dalam pembelajaran IPA dan strategi yang digunakan serta apa hambatan yang terjadi pada pemanfaatan lingkungan pendekatan kreativitas dalam pembelajaran IPA kelas V SDN Girimoyo 2 Karangploso.

(2)

B. Kehadiran Peneliti

Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Peneliti sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. (Moleong, 2014:

168)

Pada penelitian ini, peneliti berperan dalam mengumpulkan data dan sebagai observer, pewawancara, serta pengambil dokumentasi di lapangan.

Kehadiran peneliti bertujuan untuk mengamati secara langsung terhadap objek penelitian sehingga data yang dikumpulkan sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan peneliti. Hubungan baik antara peneliti dengan subjek peneliti sebelum, selama maupun sesudah memasuki lapangan adalah kunci utama dalam keberhasilan pengumpulan data.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Cara terbaik yang perlu ditempuh dalam penentuan lapangan penelitian ialah dengan mempertimbangkan teori substansif, apakah ada kesesuaian antara teori dengan kenyataan di lapangan. Keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya, tenaga, perlu pula dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian (Ismawati, 2012: 13).

Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN Girimoyo 2 Karangploso yang berjumlah 42 siswa. Sekolah tersebut terletak di Karangploso Kabupaten Malang.

Penelitian ini dilakukan pada semester I (ganjil). Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena sekolah tersebut memiliki lingkungan yang cukup luas dan terdapat banyak objek yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar di lingkungan sekitar sekolah.

(3)

D. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2014: 157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Pada penelitian ini dibutuhkan sumber data yang disebut juga informan.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder yaitu sumber data primer diperoleh melalui observasi langsung kepada subjek penelitian dan wawancara dengan guru kelas V SDN Girimoyo 2 Karangploso, sedangkan sumber data sekunder diperoleh peneliti melalui pengambilan dokumen guru dan dokumentasi kegiatan pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan sumber data yang didapatkan atau diperoleh secara langsung yaitu berupa wawancara dengan guru kelas V. Guru dapat memberikan data atau informasi yang diperlukan oleh peneliti berkaitan dengan bagaimana pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas dalam pembelajaran IPA dan strategi yang digunakan serta hambatan yang terjadi pada pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas dalam pembelajaran IPA kelas V.

E. Teknik Pengambilan Data

Data dapat dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan, dan dokumentasi atau secara gabungan dari padanya (Moleong, 2014: 234). Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif, sumber data primer adalah penelitian yang melakukan observasi langsung terhadap subjek penelitian. Sedangkan sekunder berupa data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi.

(4)

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (Moleong, 2014: 186). Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara secara umum, yaitu wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran IPA. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru kelas V SDN Girimoyo 2 Karangploso. Wawancara dilakukan denngan mengajukan pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti kepada guru kelas V. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas baik pemanfaatan lingkungan yang membawa kelas ke dalam lingkungan maupun lingkungan ke dalam kelas, strategi yang digunakan dalam pembelejaran, dan hambatan yang terjadi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan.

2. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan sifat penelitian, dimana peneliti menjadi instrumen atau alat dalam penelitian sehingga peneliti harus mencari data sendiri dengan terjun langsung dengan mengamati dan mencari informasi ke beberapa informan yang telah ditentukan sebagai sumber data. Metode observasi ini peneliti memilih jenis observasi partisipatif, yaitu observasi yang sekaligus melibatkan diri selaku orang dalam pada situasi tertentu. Hal ini agar memudahkan peneliti memperoleh data atau informasi dengan mudah dan leluasa.

(5)

Observasi pada penelitian ini dilakukan pada pembelajaran IPA kelas V SDN Girimoyo 2 Karangploso. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung pembelajaran IPA yang dilakukan pada kelas V SDN Girimoyo 2 Karangploso. Observasi dilakukan untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas baik pemanfaatan lingkungan yang membawa kelas ke dalam lingkungan maupun lingkungan ke dalam kelas, strategi yang digunakan dalam pembelejaran, dan hambatan yang terjadi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan.

3.

Dokumen

Dokumen penelitian ini adalah berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan foto saat kegiatan langsung pembelajaran IPA kelas V SDN Girimoyo 2 Karangploso. Adanya dokumen dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bukti laporan yang akurat serta lengkap yang dimiliki oleh peneliti selama penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Arikunto (2006: 149) merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto dalam edisi sebelumnya adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga mudah diolah.

Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam hal ini adalah instrumen pokok dan instrumen penunjang. Instrumen pokok dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai instrumen dapat berhubungan langsung dengan responden dan mampu memahami serta menilai berbagai bentuk dari interaksi di

(6)

lapangan. Menurut Moleong (2014: 9) dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.

Untuk membantu peneliti sebagai instrumen pokok, maka peneliti membuat instrumen penunjang. Dalam penelitian ini yang dimaksud instrumen penunjang diantaranya wawancara, observasi, dan dokumentasi. Lebih lanjut, sebelum melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi pedoman wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi sebagai berikut:

1. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah suatu proses interaksi dan komunikasi verbal dengan tujuan untuk mendapatkan informasi penting yang diinginkan (Zuriah, 2009: 179).

Pada kegiatan wawancara pada penelitian ini, yang menjadi narasumber adalah guru kelas V SDN Girimoyo 2 Karangploso. Kegiatan wawancara dilakukan bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas dalam pembelajaran.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara

Konsep Indikator Sumber

Informasi Analisis Pemanfaatan

Lingkungan Penanaman Kreativitas dalam Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SDN Girimoyo 2 Karangploso

Pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas dalam pembelajaran IPA siswa kelas V

Guru Kelas

Strategi yang digunakan pada pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas dalam pembelajaran IPA siswa kelas V

Guru Kelas

Hambatan yang terjadi pada pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas dalam pembelajaran IPA siswa kelas V

Guru Kelas

(Sumber: Olahan data peneliti, 2018)

(7)

2. Pedoman Observasi

Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan mengenai pelaksanaan pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas dalam pembelajaran IPA kelas V. Kegiatan observasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran, stretegi yang digunakan oleh guru, dan apa saja hambatan yang terjadi.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi

Konsep Fokus Aspek yang diamati

Analisis pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas dalam pembelajaran IPA siswa Kelas V SDN Girimoyo 2 Karangploso

Pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran

Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai materi dan sumber belajar yang dipilih.

Keterampilan guru dalam memanfaatkan contoh alat peraga yang berasal dari lingkungan.

Keikutsertaan siswa dalam memanfaatkan sumber belajar berbasis lingkungan di dalam ataupun di luar kelas.

Evaluasi pembelajaran untuk mengetahui tujuan pembelajaran yang telah dicapai dan untuk mengetahui pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran dapat menunjang keberhasilan dan semangat siswa dalam belajar.

Kreativitas pada pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran

Fluency (kelancaran), kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk memecahkan suatu masalah.

Flexsibility (keluwesan), kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam ide guna memecahkan suatu masalah diluar kategori yang biasa.

Originality (keaslian), kemampuan memberikan respons yang unik atau luar biasa.

Elaboration (keterperincian), kemampuan menyatakan pengarahan ide secara terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan.

Sensitivity (kepekaan), kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.

(Sumber: Olahan data peneliti diadaptasi dari teori dalam Rachmawati dan Kurniati, 2010: 14) 3. Pedoman Dokumen

(8)

Dokumen dilakukan untuk mengambil data pendukung dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti. Dokumentasi yang dilakukan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan foto pembelajaran.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Dokumentasi

Konsep Indikator Jenis Dokumen

Analisis pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas dalam pembelajaran IPA siswa Kelas V

SDN Girimoyo 2 Karangploso

Pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas dalam pembelajaran IPA siswa kelas V

RPP dan foto Strategi yang digunakan pada

pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas dalam pembelajaran IPA siswa kelas V

Hambatan yang terjadi pada

pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas dalam pembelajaran IPA siswa kelas V

(Sumber: Olahan data peneliti, 2018)

G. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, agar pelaksanaannya terarah dan sistemastis maka disusun tahapan-tahapan penelitian. Menurut Moleong (2014: 127), ada tiga tahapan dalam pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan

Peneliti mengadakan survei pendahuluan yakni dengan mencari subjek sebagai narasumber yaitu SDN Girimoyo 2 Karangploso kelas V. Selama proses survei ini peneliti melakukan penjajakan lapangan (field study) terhadap lingkungan penelitian, mencari data dan informasi tentang lingkungan sekolah.

Peneliti juga menempuh studi literatur buku dan referensi pendukung penelitian.

Pada tahap ini peneliti melakukan penyusunan rancangan penelitian yang meliputi garis besar metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian.

(9)

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Dalam rangka pengumpulan data, peneliti memasuki dan memahami lingkungan penelitian.

3. Tahap Analisis Data

Tahapan yang ketiga dalam penelitian ini adalah analisis data. Peneliti dalam tahapan ini melakukan serangkaian proses analisis data kualitatif yang telah diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang diperbandingkan dengan teori kepustakaan.

H. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan data. Data yang dianalisis yaitu data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Langkah- langkah analisis data menurut Milles & Huberman (dalam Sugiyono, 2015: 246) yang mengklasifikasikan analisis data dalam tiga langkah.

Gambar 3.1 Komponen Analisis Data Data

display

Data reduction

Data collection

Consclusions:

drawing/ verifying

(10)

1. Reduksi Data (Data Reduction )

Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dikelompokan sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirancang. Tujuan dari reduksi data adalah untuk menyederhanakan data yang telah diperoleh dari kegiatan pengumpulan data di lapangan.

2. Penyajian Data ( Display Data )

Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat. Penelitian ini data yang diuraikan berupa hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi.

3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi )

Peneliti menyimpulkan dari hasil data yang telah direduksi dan disajikan.

Peneliti menyimpulkan mengenai pemanfaatan lingkungan penanaman kreativitas dalam pembelajaran atau sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan. Hasil data dari wawancara, observasi, dan dokumentasi disimpulkan sehingga mendapatkan hasil penelitian yang valid.

I. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data yang didapat sehingga benar-benar sesuai dengan tujuan dan maksud penelitian, maka peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut (Moleong, 2014: 330).

Adapun triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dengan sumber dan metode, yang berarti membandingkan dan mengecek derajat balik kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

(11)

dalam penelitian kualitatif (Patton dalam Moleong, 2014: 330). Hal ini dapat peneliti capai dengan jalan sebagai berikut:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti orang yang berpendidikan lebih tinggi atau ahli dalam bidang yang sedang diteliti.

Teknik uji keabsahan lain yang digunakan oleh peneliti adalah perpanjangan keikutsertaan. Menurut Moleong (2014: 327) perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Dalam hal ini, peneliti memperpanjang atau menambah waktu wawancara dan observasi terhadap kedua subjek agar data mencapai kejenuhan.

Referensi

Dokumen terkait

 banyak membantu membantu dan dan mau mau bekerja bekerja sama sama dengan dengan Panitia Panitia Pengawas Pengawas Pemilu Pemilu Tingkat Kecamatan Rebang

Prosedur analisis yang dilakukan diawali dengan menyiapkan larutan standar kolesterol, menyiapkan sampel pada matriks telur untuk memperoleh larutan sampel, dan

Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi merekomendasikan ukuran antropometri yang dapat digunakan sebagai masukan perancangan tata letak fasilitas yang ergonomis

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Dari penelitian pada pasien berumur kurang dari 14 tahun dengan diagnosis pneumonia dapat disimpulkan bahwa golongan sefalosporin paling banyak digunakan sebagai

yang diakibatkan oleh terhambatnya sintesis prostaglandin dapat mengganggu homeostasis sistem kardiovaskular sehingga pasien yang memiliki penyakit kardiovaskular akan

Tetapi apabila metode hapalan mampu diterapkan secara lebih msialnya dengan metode hapalan yang diterapkan di dalam kelas, siswa dan guru memiliki waktu bertatap muka

Jika jiwa dilandasi oleh nilai-nilai ketuhanan dan hidup dalam kerangka kerja yang berpusat pada Tuhan, maka di samping dapat mengurangi tekanan masalah ke-