9 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Pengertian perpustakaan perguruan tinggi menurut Dyah Puspitasari dalam Yunita (2012) merupakan perpustakaan yang dimiliki oleh sebuah perguruan tinggi dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan program PT sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.
Sedangkan pengertian perpustakaan perguruan tinggi menurut Darmanto (2012) perpustakaan yang ditempatkan sebagai sebuah unit penunjang kegiatan akademik di luar fakulats dan mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan pengabdian masyarakat).
Pengertian perpustakaan perguruan tinggi menurut Puspita Nusantari (2009) merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan tinggi yang layanannya diperuntukkan bagi civitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan.
2.1.2 Pengertian Layanan Sirkulasi
Pengertian layanan sirkulasi menurut Sri Astuti (2005) yaitu layanan yang cukup berat, sehingga memerlukan petugas
yang berkompeten agar tidak mengalami benturan dalam berkomunikasi dengan pengguna perpustakaan yang berbagai macam coraknya. Untuk itu, maka tidak serta merta dapat dilakukan oleh petugas non-pustakawan dalam hal tertentu, misalnya menjawab pertanyaan pengguna tentang bidang ilmu tertentu yang dibutuhkan dengan melalui berbagai alat yang ada misalnya katalog, bibliografi, ensiklopedi dan berbagai sumber rujukan lainnya.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Perpustakaan Secara Umum
Pengertian perpustakaan secara umum menurut Purwono (2006 : 1.3) yaitu kumpulan buku atau bangunan fisik tempat buku dikumpulkan, disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan pemakai.
Pengertian perpustakaan menurut Lasa (2006 : 262) yaitu sistem informasi yang dalam prosesnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian. Bahan informasi ini antara lain meliputi bahan lain yang merupakan produk intelektual maupun artistik manusia.
Dalam aktivitas ini diperlukan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan formal maupun non formal.
Pengertian perpustakan menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 (dalam Lasa, 2006:263-264) yaitu institusi
pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.
Pengertian perpustakaan menurut Sutarno NS (2003:7) yaitu suatu ruangan bagian dari gedung / bangunan atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan pembaca.
Perpustakaan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana seperti ruang baca, rak buku, rak majalah, meja-kursi baca kartu katalog, sistem pengelolaan tertentu dan ditempatkan petugas yang menjalankan perpustakaan agar dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dari berbagai pendapat tentang pengertian perpustakaan secara umum diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa perpustakaan adalah sebuah gedung atau bangunan dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber informasi tercetak maupun non cetak yang disusun dan diatur sedemikian rupa menurut sistem pengelolaan yang baku untuk kepentingan pemakai serta mempermudah dalam proses temu kembali bahan pustaka.
Perpustakaan juga harus ditangani oleh orang-orang yang profesional dan ahli dalam bidang perpustakaan atau mempunyai
pendidikan perpustakaan. Agar perpustakaan bisa berjalan dengan baik.
2.2.2.1 Prinsip-Prinsip Perpustakaan
Suatu perpustakaan pasti memiliki prinsip- prinsip – prinsip. Prinsip perpustakaan menurut Lasa (2009 :236) yaitu :
1. Diciptakan oleh masyarakat 2. Terbuka untuk masyarakat 3. Terbuka untuk semua orang 4. Dipelihara masyarakat 5. Harus berkembang
6. Pengolahannya harus orang yang berpendidikan.
2.2.2.2 Fungsi Perpustakaan
Suatu perpustakaan memiliki fungsi yang bisa digunakan untuk mewujudkan kelancaran perpustakaan itu sendiri. Fungsi perpustakaan menurut Sutarno NS (2003: 58-62) yaitu:
1. Pengadaan bahan pustaka 2. Pengolahan
3. Layanan
4. Pemasyarakatan / sosialisasi 5. Kerja sama
6. Pengembangan Sumber Daya Manusia 7. Pembinaan dan Pengembangan
organisasi
8. Melakukan upaya preservasi koleksi 9. Membuat peraturan / tata tertib
10. Penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi
11. Menciptakan dan mengembangkan iklim di perpustakaan
2.2.2 Perpustakaan Perguruan Tinggi
2.2.2.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi menurut Purwono (2006 : 1.13) merupakan unit pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain, turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, menngolah, merawat serta melayangkan sumber informasi kepada lembaga induknya khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya.
Pengertian perpustakaan perguruan tinggi menurut Lasa HS (2009:277) perpustakaan perguruan tinggi yaitu suatu integral dari perguruan tinggi dengan unit kerja lainnya tetapi dalam peranan yang
berbeda yaitu membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan program Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pengertian Pawit M.Yusup ( 1991: 102) yaitu suatu lembaga yang bersama-sama dengan lemaba lain sejenis di lingkungan perguruan tinggi tetapi mempunyai peran yang berbeda, turut menunjang program-program perguruan tinggi yaitu yang tertuang dalam tri dharmanya. Melalui kegiatan penghimpunan, pengolahan dan penyebarluasan informasi, bertugas mendukung kurikulum – yang sekarang dikukuhkan dalam ketentuan SKS.
2.2.2.2 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Layanan sirkulasi merupakan layanan yang sering berinteraksi dengan pengguna dan kegiatannya bisa langsung dirasakan oleh pengguna perpustakaan.
Dari layanan sirkulasi tersebut, informasi – informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dapat didayagunakan. Hal tersebut berhubungan dengan fungsi perpustakaan perguruan tinggi yaitu untuk menyebarluasakan informasi yang dimiliki oleh perpustakaan agar dapat dimanfaatkan oleh
pengguna. Sebagaimana fungsi perpustakaan yang dikemukakan oleh Lasa (2009:278) yaitu:
1. Pusat pengumpulan informasi 2. Pusat pelestarian informasi 3. Pusat pengolahan informasi 4. Pusat pemanfaatan informasi 5. Pusat penyebarluasaan
2.2.2.3 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Untuk mendukung pelaksanaan pendidikan di Perguruan Tinggi maka diperlukan perpustakaan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan civitas akademika, seperti karya ilmiah dan buku referensi. Dalam hal ini, layanan sirkulasi merupakan unsur penting sebagai akses bagi pengguna untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan bahan pustaka. Layanan sirkulasi menyediakan jasa peminjaman, pengguna dapat meminjam bahan pustaka sebagai bahan rujukan yang telah disediakan oleh perpustakaan. Jadi layanan sirkulasi tersebut sesuai dengan tujuan perpustakaan perguruan tinggi yaitu menyediakan bahan pustaka untuk keperluan civitas akademika serta menyediakan jasa peminjaman. Sebagaimana tujuan perpustakaan
perguruan tinggi menurut menurut Purwono (2006 : 1.13) adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi keperluan informasi pengajar dan mahasiswa
b. Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis.
c. Menyediakan ruangan untuk pemakai.
d. Menyediakan jasa peminjaman serta menyediakan jasa informasi aktif bagi pemakai.
2.2.2.4 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi memiliki tugas memilih bahan pustaka, mengolah bahan pustaka, meminjamkan bahan pustaka dan membantu pengguna dalam mencari informasi. Dalam mendukung tugas perpustakaan perguruan tinggi diperlukan adanya layanan sirkulasi. Layanan sirkulasi ini mempunyai peran penting dalam menyelenggarakan peminjaman bahan pustaka dan membantu para pengguna dalam mencari bahan pustaka yang diperlukan. Seperti yang dikemukakan Sulistyo-Basuki (1994:67) bahwa tugas perpustakaan perguruan tinggi yaitu:
a. Melaksanakan pemilihan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan para pemakai perpustakaan yaitu mahasiswa atau pengajar serta pihak lain yang membutuhkan informasi.
b. Mengolah bahan pustaka yang tersedia sehingga dengan mudah dapat dipergunakan oleh pemakai.
c. Menyelenggarakan peminjaman bahan pustaka dengan cara yang efisien.
d. Membantu para pemakai perpustakaan untuk mendapatkan dan memakai bahan pustaka yang diperlukannnya dalam bentuk program bimbingan penggunaan perpustakaan yang bersifat resmi/kurikuler maupun perseorangan.
e. Menyelenggarakan kerjasama antar perpustakaan dengan memanfaatkan sistem jaringan informasi yang ada dalam rangka meluaskan cakupan koleksi dan pelayanan informasi masing-masing perpustakaan.
2.2.3 Pengertian Layanan Sirkulasi
Pengertian sirkulasi menurut Lasa (1994:1) yaitu : suatu kegiatan, pekerjaan perpustakaan yang berkaitan dengan peminjaman maupun pengembalian. Kegiatan ini antara lain meliputi ; syarat keanggotaan, peraturan, prosedur, prosedur
peminjaman dan pengembalian, jam buka, sistem peminjaman, sistem pencatatan maupun statistik pengunjung.
Pengertian layanan sirkulasi menurut Surhayanti (2008:
112) merupakan pekerjaan yang tampak dari luar dan langsung berhubungan dengan pemakai perpustakaan. Seringkali petugas sirkulasi sibuk sekali dikerumuni oleh peminjaman yang semua ingin dilayani dengan cepat. Hal ini membutuhkan ketabahan, kesadaran, ketrampilan dan sikap ramah dari petugas serta perlengkapan administrasi peminjaman yang praktis efektif.
Pengertian sirkulasi menurut Karmidi Martoatmojo (1999:37) merupakan unsur penting dalam kegiatan perpustakaan. Betapun besar koleksi yang dimiliki sebuah perpustakaan, kalau sirkulasi dan pemakaiannya tidak lancar atau sedikit saja yang memanfaatkannya, maka kecil arti perpustakaan tersebut. tetapi sebaliknya jika kegiatan yang dilakukan oleh bagian sirkulasi lancar dan aktif, maka perpustakaan tersebut boleh dikatakan baik.
Pengertian layanan sirkulasi menurut Lasa (1994:1) yaitu Kata sirkulasi berasal dari bahasa Inggris “circulation” yang berarti perputaran, peredaran seperti pada “sirkulasi udara, sirkulasi uang dan lain sebagainya” . Pelayanan sirkulasi mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan
tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan penggunaan jasa perpustakaan.
Pengertian layanan sirkulasi menurut Noerhayati Soedibyo (1988: 188) merupakan salah satu bagian yang termasuk unit readers service yang bertugas memberikan service kepada pembaca dalam hal peminjaman buku-buku perpustakaan.
Dari berbagi pendapat tentang layanan sirkulasi, maka dapat penulis simpulkan bahwa layanan sirkulasi adalah suatu layanan yang banyak berinteraksi dan berhubungan langsung dengan pengguna dibandingkan dengan bagian pengolahan maupun pengadaan bahan pustaka. Di bagian ini pustakawan harus siap untuk melayani pengguna dalam proses peminjaman, pengembalian, keanggotaan, denda dan pembuatan statistik dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna perpustakaan.