• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Distribusi Sel Mast Pada Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) yang Terinfestasi Cacing Endoparasit Sebagai Pemicu Reaksi Anafilaksis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pola Distribusi Sel Mast Pada Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) yang Terinfestasi Cacing Endoparasit Sebagai Pemicu Reaksi Anafilaksis"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pola Distribusi Sel Mast Pada Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) yang Terinfestasi Cacing Endoparasit Sebagai Pemicu Reaksi Anafilaksis

Distribution Patterns of Mast Cells on Skipjack (Katsuwonus Pelamis) Infested with Endoparasitic Worms as Triggers for Anaphylactic Reactions

Dewi Farah Diba1*, Buana Basir1

1Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan

*Korespondensi : dewi_farah@hotmail.com ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola distribusi sel mast pada saluran usus ikan cakalang (Katsuwono pelamis) yang terinfestasi cacing endoparasit dan membuktikan adanya korelasi antara cacing endoparasit dengan sel mast yang selalu terlibat dalam respon hipersensitivitas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2018 di Tempat Pelelangan Ikan Paotere dan di Laboratorium Histologi Klinik Hewan Pendidikan Universitas Hasanuddin. Sebanyak 30 ekor ikan cakalang yang berasal dari TPI Paotere digunakan sebagai sampel penelitian. Ikan kemudian dibedah untuk diambil bagian dalam organ tubuhnya yang terinfestasi cacing endoparasit kemudian difiksasi. Preparat slide histopatalogis dilakukan dengan mengikuti prosedur mikroteknik dan pewarnaan hematoksilin-eosin kemudian diamati di bawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infestasi cacing endoparasit pada tubuh ikan cakalang dapat mengertak aktifnya sel mast. Sel mast terdistribusi hanya pada gonad, insang, dan jantung ikan cakalang (Katsuwonus pelamis).

Kata kunci : Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis); Sel mast; Cacing endoparasit

ABSTRACT

This study aims to examine the pattern of mast cell distribution in the intestinal tract of skipjack fish (Katsuwono pelamis) infested with endoparasitic worms and prove the correlation between endoparasitic worms and mast cells which are always involved in hypersensitivity responses. The study was conducted from May to July 2018 at the Paotere Fish Auction Place and the Animal Climatology Histology Laboratory of Hasanuddin University. A total of 30 skipjack fish originating from the Paotere TPI were used as research samples, the fish were then dissected to be taken inside the organs infested with endoparasitic worms and then fixed and made histopathologis slide preparations with microtechnique procedures and hematoxylin-eosin staining to be observed under a microscope. The results showed that the infestation of endoparasitic worms in the body of skipjack fish could grasp the active mast cells. Mast cells are distributed only to the gonads, gills, and heart of skipjack fish (Katsuwonus pelamis).

Keywords : Cakalang Fish (Katsuwonus pelamis); Mast cell; Enddoparasite worm

PENDAHULUAN

Indonesia kaya akan berbagai jenis ikan dan sumber daya laut yang sangat melimpah

(2)

masyarakat Indonesia pada umumnya. Perikanan laut di Indonesia diperkirakan memiliki potensi lestari sebesar 6,4 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia.

Salah satu jenis ikan yang menjadi komoditas bernilai ekonomis adalah ikan lajang, ikan cakalang. ikan tuna, dan ikan layang. Penangkapan ikan ini tersebar hampir di seluruh Indonesia khususnya pada daerah penangkapan disekitar laut Maluku, Sumatra, dan Sulawesi (Ditjen Perikanan Tangkap, 2007).

Ikan sebagai produk pangan penting ternyata memiliki efek yang tidak baik bagi tubuh yakni dapat memicu reaksi anafilaksis atau alergi apabila tidak ditangani dengan benar dan dikonsumsi mentah atau kurang matang. Selain ikan, makanan laut yang juga dapat memicu reaksi anafilaksis atau alergi adalah kepiting, lobster, udang, kerang, tiram, remis,gurita, dan cumi-cumi (Candra et al., 2011).

Anafilaksis atau alergi terjadi ketika sistem imun bereaksi secara berlebihan terhadap protein makanan laut. Pada reaksi anafilaksis atau alergi ini dapat menimbulkan gatal-gatal pada badan yang berkolerasi dengan sel mast. Sebagai tanggapan tubuh terhadap patogen, maka tubuh memproduksi histamin didalam basofil dan sel mast, dengan adanya histamin maka terjadi peningkatan permeabilitas kapiler-kapiler terhadap sel darah putih dan protein lainnya. Hal ini akan mempermudah sel darah putih dalam memerangi infeksi di jaringan tersebut (Irianto, 2005).

Pada reaksi anafilaksis atau alergi ini akan dilepaskan histamin oleh sel mast dan sel basofil akibat rangsangan alergen cacing yang terikat pada imunoglobulin E (Ig E) dan sel eosinofil. Tingginya jumlah sel mast mengindikasikan tingginya histamin dalam granul sel mast dan diketahui akan menggertak terjadinya reaksi anafilaksis atau alergi pada manusia yang mengkonsumsi ikan, sehingga untuk menghindari reaksi anafilaksis atau alergi ikan harus dikonsumsi dengan cara yang tepat yakni dimasak hingga matang (Tiuria et al., 2007).

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji distribusi sel mast pada saluran usus ikan cakalang (Katsuwono pelamis) yang terinfestasi cacing endoparasit dan membuktikan adanya korelasi antara cacing endoparasit dengan sel mast yang selalu terlibat dalam respon hipersensitivitas.

(3)

METODE PENELITIAN Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah larutan formalin 10%, larutan laktofenol, alkohol. aquades, xilol, parafin, albumin, glyserin, heamatoxilin, eosin. Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah object glass, deck glass, dissecting set, staining jars. mikrotom, mikroskop, inkubator, hot plate, kamera.

Metode Penelitian

Tahapan penelitian ini dimulai dari koleksi ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di yang diambil secara acak dari TPI Paotere. Ikan cakalang diidentifikasi untuk menentukan kepastian spesies sebagai Katsuwonus pelamis dengan menggunakan buku identifikasi Saanin (1995). Ikan cakalang kemudian dibedah, dan dilakukan pengamatan organ gonad, insang, dan jantung, otot, lambung, hati ikan cakalang. Organ dalam tubuh yang terinfestasi cacing endoparasit yaitu organ gonad, insang, dan jantung kemudian dibuat preparat histologinya dengan metode mikroteknik dan pewarnaan Heamatoxilin Eosin (HE) (Diba, 2005).

Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan bantuan mikroskop cahaya dengan pembesaran 40x, dan 100x dan dilakukan pengambilan gambar. Gambar difokuskan keberadaan sel mast.

Analisis data dilakukan secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pembedahan yang dilakukan terhadap 30 ekor ikan cakalang, ditemukan 62 ekor cacing endoparasit yang menyerang bagian dalam organ tubuh ikan cakalang (Tabel 1).

Tabel 1. Jumlah cacing yang menginfestasi organ ikan cakalang

No Organ Jumlah Cacing

1 Gonad 25

2 Insang 21

(4)

Cacing tersebut tergolong ke dalam anggota kelas Nematoda. Distribusi sel mast pada jaringan organ tubuh ikan yang terserang dapat dilihat pada Gambar 1. Gambaran sel mast dan kerusakan jaringan dapat dilihat pada gambar berikut ini :

A. Organ Gonad Ikan Cakalang

Gambar 1. Terdapat akumulasi sel-sel radang di sekitar jaringan (panah hitam), termasuk diantaranya sel-sel Mast (panah orange). Selain itu terlihat mild hemorrhagie di sekitar jaringan yang ditandai dengan adanya sel-sel darah merah (panah merah).

Pembesaran A: 50x, B: 100x, C: 500x. Pewarnaan HE. Sumber : Dokumentasi Pribadi

B. Organ Insang Ikan Cakalang

Gambar 2. Insang. Terjadi kerusakan struktur insang. Terlihat adanya akumulasi sel radang termasuk sel Mast (panah orange). Pembesaran A: 100x, B: 500x, Pewarnaan HE. Sumber : Dokumentasi Pribadi

(5)

B. Organ Jantung Ikan Cakalang

Gambar 3. Jantung Potongan memanjang. Terdapat akumulasi sel-sel radang (panah hitam) pada sekitar otot serta sudah terjadi akumulasi hemosiderin (panah kuning) akibat adanya hemorhagie. Selain itu terlihat sel Mast (panah orange). Pembesaran A: 100 x dan B: 500x. Pewarnaan HE. Sumber : Dokumentasi Pribadi

Hasil pengamatan organ tubuh ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang terserang oleh cacing endoparasit adalah bagian otot, gonad, usus, lambung, hati, insang, sirip, ekor, dan jantung. Sel mast terdistribusi hanya pada gonad, insang, dan jantung ikan cakalang (Katsuwonus pelamis).

Sel mast mengandung histamin yang merupakan mediator utama dari reaksi alergi.

Histamin tersimpan dalam granula sel mast sebagai komplek yang berikatan dengan proteoglikan dan protein (Foreman, 1994). Reaksi alergi digunakan untuk menunjukkan adanya reaksi yang melibatkan antibodi IgE (immunoglobulin E). IgE terikat pada sel khusus, termasuk basofil yang berada di dalam sirkulasi darah dan juga sel mast yang ditemukan di dalam jaringan. Jika antibodi IgE yang terikat dengan sel-sel tersebut berhadapan dengan antigen (dalam hal ini disebut alergen), maka sel-sel tersebut didorong untuk melepaskan zat-zat atau mediator kimia yang dapat merusak atau melukai jaringan di sekitarnya. Alergen bisa berupa partikel debu, serbuk tanaman, obat atau makanan, yang bertindak sebagai antigen yang merangsang terjadinya respon kekebalan.

Sel mast merupakan suatu sel yang besar dan berbentuk oval dan berada di jaringan ikat, memiliki diameter 20-30µm, dan sitoplasmanya berisi Basophilic granules. Sel mast berfungsi untuk melepaskan substansi bioaktif yang berperan dalam proses inflamasi, imun bawaan, dan perbaikan jaringan (Fathoni et all, 2015). Sel mast melepaskan histamin

(6)

karena adanya rangsangan cacing yang terikat pada imunoglubin E (Ig E) dan sel eosinophil. Tingginya jumlah sel mast akan mengindikasikan tingginya histamine dalam granula sel mast dan diketahui akan menggertak terjadinya reaksi anafilaksis pada manusia yang mengkonsumsi ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Anafilaksis atau alergi adalah suatu kelainan reaksi dari sistem imun yang berlebihan terhadap substansi spesifik allergen cacing yang mengakibatkan kerusakan jaringan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sel mast terdistribusi hanya pada gonad, insang, dan jantung ikan cakalang (Katsuwonus pelamis).

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada DRPM atas Hibah Penelitian Dosen Pemula Tahun Anggaran 2018.

DAFTAR PUSTAKA

Candra Y. Setiarini A. Rengganis I. 2011. Gambaran Sensitivitas Terhadap Alergen Makanan. Makara Kesehatan Vol. 15, No. 1, Juni 2011.

Diba DF, 2005. Struktur Histologi Badan Malpighi Nephron Ginjal Mencit (Mus musculus) Akibat Pemberian Parasetamol. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Ditjen Perikanan Tangkap, 2007. Laporan statistik perikanan. DKP Sulawesi Selatan.

Fathoni MH, Noor Z. Poerwosiusuanto. 2015. Pengaruh Insuflasi Terhadap Jumlah Sel Mast Peritoneum Tikus. [Diakses 12 September 2018].

Irianto A. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Saanin H. 1995. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 1 dan 2. Cetakan ke 3. Bina Cipta.

Bandung

Tiuria R. Rahmat A.Haryadi1. Priosoeryanto B. 2007. Distribusi Sel Mast Pada Ikan Konsumsi Air Tawar dan Laut Yang Terinfestasi Cacing Parasitik Sebagai Pemicu Reaksi Alergi

Referensi

Dokumen terkait

(2014) mengidentifikasi sejumlah Trichoderma asperellum endofit dari buah di pertanaman kakao di Sulawesi dan dua isolat di antaranya telah diujicobakan pada penyakit hawar

Ascarya (2017) menjelaskan bahwa generasi ketiga dibangun atas dasar kekurangan model generasi kedua, namun jika diteliti lebih mendalam generasi ketiga mencoba

Merupakan saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan dimana aktifitas utamanya adalah menyalurkan produk dari produsen sampai ke tangan konsumen, yaitu

Dari pembahasan di atas teorema Pythagoras yang diperoleh pada bidang Taxicab bergantung kepada posisi segitiga siku-siku pada bidang koordinat serta menggunakan kemiringan dan

Pada tahun 2017, kami juga meluncurkan UOB Smart Risk, yang merupakan layanan wealth management and investment untuk membantu nasabah Privilege Banking dalam meraih tujuan

Tuna (Thunnus sp) dan Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan sumberdaya ikan pelagis besar yang banyak dieksploitasi oleh nelayan di wilayah perairan Teluk Bone

Dengan selesainya skripsi yang berjudul “ Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Kelopak Bunga Rosela ( Hibiscus sabdariffa L ) Dengan Basis Manitol (Pengaruh Kadar Pengikat PVP

Hasil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan dari pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan membaca permulaan siswa berkesulitan belajar