• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI. pada penelitian penulis. Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang berupa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI. pada penelitian penulis. Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang berupa"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI

2.1 Penelitian Tertdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu bahan pertimbangan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Pemaparan penelitian terdahulu ini fungsinya sebagai referensi dan pendukung dalam pengkajian pada penelitian penulis. Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Tabel. 1.1 Penelitian Terdahulu

NO Judul Penelitian Hasil Penelitian Relevansi 1 Arik Dwiyantoro

dan Sugeng Harianto

“Fenomenologi Gaya Hidup

Mahasiswa UNESA Pengguna Pakaian Bekas”

2014

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa UNESA pengguna pakaian bekas memiliki gaya hidup yang merupakan refleksi dari identitasnya. Gaya hidup yang dimiliki oleh mereka berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Gaya hidup yang dimiliki oleh setiap subyek menyangkut akan tentang pola berbelanja dan pola pergaulan dan interaksi dengan orang lain.

Penelitian yang akan dilakukan memiliki relevansi yaitu sama- sama mengkaji tentang pakaian bekas dan gaya hidup seseorang. Disini juga terdapat relevansi yang lain yaitu tentang pola belanja, dimana pola belanja ini nantinya akan

menimbulkan perilaku sosial yaitu perilaku konsumtif.

2 Nisa Ul Karimah Hasil penelitiannya adalah Relevansinya yaitu

(2)

21

“Motivasi Masyarakat Membeli Pakaian Bekas di Pasar Senapelan Pekanbaru”

2015

bahwa di pasar senapelan Pekanbaru ini merupakan tempat pusat perbelanjaan terbesar di Kota Pekanbaru.

Disini ada yang sedikit berbeda dari pasar-pasar pada umumnya yaitu adanya penjual pakaian bekas yang di impor dari luar negri. Setelah masyarakat mengetahui bahwa adanya penjual pakaian bekas, mereka lebih memilih berbelanja pakaian di tempat tersebut.

Kebanyakan mereka beralih ke pakaian bekas karena dari segi harga lebih murah dan kualitasnya bagus, serta model pakaiannya berbeda dari yang lain.

mungkin pakaian bekas atau second branded sekarang ini lebih banyak diminati oleh sebagian

masyarakat dan juga sudah menjadi gaya hidup mereka. Karena dengan harga yang murah kita sudah dapat memiliki

pakaian yang bermerk dan juga dari segi kualitas, model yang berbeda tentunya dari yang lain.

3 Achmad Adib

“Berlindung Dibalik Pakaian Bekas Awul-awul: telaah Sosiologis Gaya Hidup Remaja Kota Yogyakarta Dalam Mengkonsumsi Pakaian Bekas”

2015

Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa adapun beberapa faktor munculnya perilaku remaja sekarang ini yang menkonsumsi atau memakai pakaian bekas adalah faktor budaya yang memaksa remaja untuk tumbuh mengikuti arus budaya sekarang ini, karena tanpa mengikuti mode tren sekarang ini maka akan di

Relevansinya mungkin dilihat dari faktor-faktornya, karena remaja sekarang ini atau sudah bisa memilih fashion mereka sendiri, dengan

didukung faktor-faktor lain seperti faktor sosial, faktor

lingkungan dan faktor

(3)

22

anggap kampungan oleh sebagian remaja. Kemudian ada faktor sosial. Disini faktor lingkungan sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen, karena pada dasarnya perilaku individu tidak lepas dari tanggapan lingkungan sosialnya.

budaya yang dapat dengan mudah remaja sekarang terpengaruh untuk menentukan suatu hal tersebut.

4 Fitriya Manjasari

“Hubungan Antara Gaya Hidup Brand Minded dengan Kecenderungan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik”.

2017

Dari hasil penelitiannya bahwa mahasiswa ini membeli produk bermerk tersebut hanya berdasarkan pada keinginan, ikut-ikutan, kepuasan diri dan kebanggaan diri karena dengan mereka memakai barang bermerk dapat meningkatkan

penampilan mereka. Dengan kebiasaan gaya hidup seperti ini akan menimbulkan perilaku yang konsumtif, karena perilaku konsumtif muncul sebab mereka gengsi dan mereka ingin mendapat pujian dari teman-temannya .

Relevansinya adalah bahwasanya gaya hidup sebuah produk bermerk sekarang ini dapat mempengaruhi perilaku seseorang yaitu pada remaja sekarang ini yang sangat ingin

medapatkan sebuah pujian dari temanya dan juga ingin menjadi trend di kalangan mereka sekarang ini. Oleh karena itu mereka membeli sebuah produk brand bermerk agar dapat terlihat lebih kekinian.

(4)

23 2.2 Gaya Hidup

Gaya hidup mengacu pada sebuah pola-pola tindakan yang membedakan antara satu orang dengan yang lain. Dalam perilaku konsumsi gaya hidup jelas menjadi salah satu faktor seseorang untuk melakukan kegiatan konsumsi, sebab ketika seseorang ingin masuk atau telah masuk dalam gaya hidup tertentu seseorang harus meniru dan mempertahankan pola-pola perilaku yang ada dalam gaya hidup tersebut.

Gaya hidup dipengaruhi oleh keterlibatan seseorang dalam kelompok sosial, seperti keluarga, teman lingkungan atau tetangga dari seringnya berinteraksi. Gaya hidup selalu berkaitan dengan upaya untuk membuat eksis dalam cara tertentu dan berbeda dari kelompok lain.

Gaya hidup seorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang, ada dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal).

Pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya, dalam arti bahwa secara umum gaya hidup seseorang dapat dilihat dari aktivitas rutin yang dia lakukan, apa yang mereka pikirkan terhadap segala hal disekitarnya dan seberapa jauh dia peduli dengan hal itu dan juga apa yang dia pikirkan tentang dirinya sendiri dan dunia luar. Setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda, kemudian gaya hidup ini akan

(5)

24

mempengaruhi budaya konsumsi dan juga barang-barang yang biasa mereka konsumsi. Hawkins (2007:29) mengatakan bahwa gaya hidup sebagaimana individu menjalankan proses kehidupan. Gaya hidup merupakan fungsi dari ciri-ciri dalam diri individu yang terbentuk melalui interaksi sosial.

Gaya hidup pada remaja ditandai dengan adanya masa peralihan dalam pencarian jati diri, remaja mengalami proses pembentukan dalam perilakunya, dimana remaja mencari dan berusaha untuk mencapai pola diri yang ideal. Hal tersebut menyebabkan para remaja mudah untuk terpengaruh oleh produk dan jasa yang dipromosikan melalui media sosial atau secara langsung.

Gaya hidup sekarang dengan gaya hidup pada zaman dahulu jelas sangat berbeda, sekarang ini sudah era teknologi dimana semua elemen masyarakat bisa mengoperasikan teknologi itu sendiri. Dengan didukung teknologi yang sudah berkembang pesat gaya hidup sekarang juga sudah mulai berkembang. Seperti gaya hidup remaja sekarang ini yang sudah bisa dibilang modern, dari gaya berpakaiannya serta gaya bicaranya sudah mulai mengikuti gaya sekarang ini. Semua ini juga karena pergaulan dan lingkungan mereka, oleh karena itu peran dari orang tua sangat penting bagi mereka. (Hasibun, 2010)

Adapun beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup:

a) Faktor internal yaitu dari sikap, pengalaman, pengamatan, kepribadian, konsep diri dan motif, dengan penjelasannya sebagai berikut:

 Sikap

(6)

25

Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan berfikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku yang akan menimbulkan gaya hidup. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dan lingkungan sosialnya.

 Pengalaman dan pengamatan

Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya di masa lalu dan dapat dipelajari melalui belajar dari seseorang akan dapat memperoleh pengalaman.

Hasil pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.

 Kepribadian

Kepribadian berasal dari karakteristik yang muncul pada seseorang dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu. Beberapa jenis kepribadian dapat menentukan bagaimana individu bertindak terhadap lingkungan sekitarnya.

 Konsep diri

Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal sangat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri dengan konsumen image merk. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap

(7)

26

suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku invidu dalam menghadapi permasalahan yang dihadapinya.

 Motif

Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise.

Semisal seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup yang berfoya-foya.

b) Faktor eksternal yaitu sebagai berikut:

 Lingkungan

Lingkungan memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap perilaku seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh langsung dimana individu tersebut menjadi anggotanya, saling berinteraksi, saling mengikuti dan menyesuaikan diri. Sedangkan secara tidak langsung dimana individu tidak menjadi anggotanya didalam lingkungannya pengaruh tersebut akan mengahadapkan individu untuk mengikuti dan menyesuaikan diri, perilaku dan gaya hidup tertentu.

 Keluarga

Keluarga memegang peran terbesar dalam pembentukan sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang

(8)

27

tua akan membentuk karakter anak secar tidak langsung dan itu dapat mempengaruhi pola hidupnya.

2.3 Remaja

Remaja pada umumnya mengalami masa yang disebut masa transisi (peralihan) dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, yaitu pada usia antara 12-19 tahun. Perubahan yang terjadi termasuk pada semua aspek perkembangannya yaitu meliputi perkembangan fisik, kognitif, kepribadian dan sosial. (Gunarsa, 2006)

Remaja dalam bahasa aslinya yaitu adolescene, yang berasal dari bahasa latin adolescrae yang artinya tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan. Remaja adalah usia dimana individu berinteraksi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah ikatan orang- orang yang lebih tua, melainkan dalam tingkatan yang sama. Masa remaja bisa dikatakan sebagai suatu masa yang bisa dibilang berbahaya, karena pada masa itu seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak untuk menuju tahap selanjutnya yaitu tahap kedewasaan. Masa ini dirasakan sebagai suatu masa yang krisis karena belum adanya pegangan, sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan. Pada waktu itu dia memerlukan bimbingan, terutama dari orang tuanya.

Seperti halnya pada semua periode yang penting, sela rentang kehidupan masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Masa remaja ini merupakan masa-masa sulit

(9)

28

bagi remaja maupun orang tuanya. Adapun ciri-ciri atau perilaku tertentu pada remaja yakni:

 Remaja mulai menyampaikan kebebasannya dan haknya untuk mengemukakan pendapatnya sendiri.

 Remaja lebih mudah dipengaruhi oleh teman-temannya daripada ketika mereka masih kanak-kanak.

 Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhannya maupun seksualitasnya.

 Remaja sering menjadi terlalu percaya diri dan ini biasannya diikuti dengan emosional yang tidak stabil.

Perkembangan kognitif pada remaja biasanya perubahan kemampuan mental seperti belajar berfikir dan bahasa. Seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia, karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Remaja secara aktif membangun dunia mereka dimana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja. Remaja telah mampu membedakan antara hal- hal atau ide-ide yang lebih penting disbanding lainnya, kemudian remaja dapat juga mengembangkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berfikir mereka sehingga memunculkan suatu ide yang baru.

(Jahja, 2012)

Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewas dan tidak lagi memiliki status anak.

Masa remaja merupakan masa transisi karena pada saat itu, seseorang telah

(10)

29

meninggalkan masa kanak-kanak, namun mereka juga belum memasuki masa dewasa. Masa remaja merupakan masa dimana dari kanak-kanak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa. (Melanny, 2016)

2.4 Second Branded

Second branded atau lebih dikenal dengan barang bekas berkualitas,

ada orang menyebutnya juga dengan secondhand, akan tetapi banyak juga masyarakat menyebutnya dengan sebutan ngawul (awul-awul). Second branded berbeda dengan barang-barang yang ada di toko-toko, barang-barang

ini di import langsung dari Negara-negara yang masyarakatnya sudah tidak memakai pakaian atau barang-barang tersebut. Second branded ini pengambilannya berbeda dengan barang-barang yang dijual di toko-toko, jika barang yang ada di toko itu biasanya terbungkus rapi berbeda dengan second branded ini para penjual membeli satu ball press. Setiap ball pres ini jenis

barangnya berbeda-beda, untuk pakaian sendiri, sepatu sendiri begitupun dengan jaket dan celana sendiri-sendiri. Untuk harga setiap ball pres juga berbeda-beda.

Second branded ini memiliki kelebihan dari pada barang yang lain yaitu dari segi model, bahan dan harga yang terbilang murah dan dapat dijangkau oleh semua masyarakat, begitupun second branded juga memiliki kelemahan yaitu warna yang sedikit memudar, size yang terlalu besar, terkadang ada kancing baju yang hilang dan juga ada sedikit robek di bagian tertentu. Akan tetapi hal itu tidak menyurutkan masyarakat untuk membeli barang-barang

(11)

30

second tersebut. Oleh sebab itu second branded sangat di sukai oleh bebarapa sebagian masyarakat yang menginginkan model, bahan dan harga yang murah.

Di Indonesia sendiri sudah banyak kota-kota yang berjualan barang second branded seperti yang ada di Yogyakarta, Batam, Kalimantan, Surabaya,

Jakarta, Bandung, Malang dan Bali. Di Inggris sendiri gaya pakaian bekas mulai marak digunakan era tahun 1980-an dan tahun 1990-an. Penggunaanya kala itu adalah kelompok indie dan juga mahasiswa. Mereka biasanya memakai t-shirt, jumper atau jaket, celana dan sepatu.

Pada saat ini telah berkembang sentra penjualan produk fashion yakni pakaian branded bekas atau tangan kedua. Dalam perekembangannya bisnis pakaian bekas semakin digandrungi oleh masyarakat, karena keinginan konsumennya yang ingin tampil serba branded dengan harga yang tidak terlalu mahal. Trend ini semakin hari semakin besar peminatnya, tidak hanya kalangan menengah kebawah bahkan kalangan menegah atas pun juga mulai melirik keberadaan trend ini. Kebanyakan diantara mereka tidak hanya mempertimbangkan dari segi ekonomisnya saja, namun juga segi mode tampilan pakaian tersebut. Meski memang bekas namun rata-rata kondisi dari pakaian bekas ini masih dalam cakupan yang masih bagus atau layak pakai.

Penjualanya sudah secara online, penjualnya memanfaatkan media sosial instagram guna mempermudah para pembeli dalam melihat variasi produk yang mereka tawarkan. Harga second branded yang ditawarkan sangat terjangkau ini akan sangat berpengaruh pada minat beli para calon pembeliannya. ( Syaiful & Sanawiri, 2018)

(12)

31

Second branded ini merupakan barang bekas tapi bermerk dan berkualitas. Ada macam-macam barang second branded itu berupa pakaian, kemeja kerja, kaos, celana panjang, celana pendek, topi, jaket, hingga sepatu.

Namun tidak sedikit masyarakat khususnya kaum remaja yang suka membeli barang second branded ini, karena dari segi harga yang sangat miring dan tentunya brand ternama yang menjadikan point bagi mereka, itu menjadi alasan mereka untuk membeli barang second branded tersebut. Sebenarnya tidak hanya remaja saja yang membeli second branded ini, orang-orang dewasa juga banyak yang menggunakan second branded, karena harga yang dipatok sangat terjangkau itu yang menjadikan alasan mengapa second branded sangat diminati oleh sebagian masyarakat sekarang ini.

Remaja-remaja sekarang ini sudah semakin pandai untuk mengetahui sebuah brand ternama, itu tidak lepas didukung dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, mereka dengan cepat mengerti akan barang-barang brand ternama yang ada diluar negeri. Banyak brand merek terkenal seperti supreme, bape, dickies, Giordano, lacoste, seldvedge, champion dan masih banyak lagi.

Dengan harga yang begitu mahal tentu akan sangat menghabiskan banyak uang, kecuali jika mereka yang berada pada kalangan atas. Dengan adanya second brand yang berada di sekitar masyarakat tentu akan memudahkan masyarakat khususnya remaja-remaja yang ingin tampil beda dan keinginan untuk memakai brand ternama. (Achmad & Grendi, 2016)

(13)

32

2.5 Landasan Teori Konsumtif Jean P. Baudrillard

Jean Paul Baudrillard, lahir di Kota Riems, Perancis barat, pada tanggal 5 januari 1929. Baudrillard merupakan orang pertama dalam keluarganya yang bekerja sebagai ilmuan secara serius. Ia menyelesaikan studi starata pertamanya di Universitas Sorbonne Paris dan mempelajari bahasa serta sejarah Jerman, sebelum akhirnya mendaptkan gelar doctor di bidang sosiologi.

Selama menjadi mahasiswa, Baudrillard aktif dalam organisasi mahasiswa sosialis dan mengakui sebagai pengikut Marxisme.

Pada tahun 1968 Baudrillard mulai menulis buku pertamannya, The System of Object yang sangat dipengaruhi oleh karya Roland Barthes, The Fashion System (1967). Dalam buku tersebut persoalan kebudayaan postmodern itu Baudrillard mencoba mengadopsi metode semiologi Barthes untuk membongkar hubungan dan mistifikasi objek-subjek dalam realitas masyarakat modern.

Dalam buku ini Baudrillard menyatakan bahwa di bawah era kapitalisme, modern of production kini telah digantikan oleh mode of consumption. Konsumsi inilah yang kemudian menjadikan seluruh aspek

kehidupan tak lebih sebagai objek, yakni objek konsumsi yang berupa komoditi. Sistem-sistem objek yang merupakan judul buku Baudrillard adalah kehidupan masyarakat kapitalisme lanjut. Melalui objek-objek atau komoditi itulah seseorang dalam masyarakat consumer menemukan makna dan eksistensi dirinya.

(14)

33

Menurut Baudrillard fungsi utama objek konsumsi bukanlah pada kegunaan atau manfaatnya, melainkan lebih pada fungsi sebagai nilai-tanda atau nilai-simbol yang disebarluaskan melalui iklan-iklan gaya hidup di berbagai media. Apa yang kita beli tidak lebih dari tanda-tanda yang ditanamkan ke dalam objek konsumsi, yang membedakan pilihan pribadi seseorang yang satu dengan yang lainnya. Gaya hidup tertentu, kelas dan prestise tertentu adalah makna-makna yang jamak ditanamkan ke dalam objek- objek konsumsi. Dengan kata lain, objek-objek konsumsi kini telah menjelma menjadi seperangkat sistem klasifikasi status, prestise bahkan tingkah laku masyarakat.

Selanjutnya dalam consumer society (1970), Baudrillard mengembangkan lebih jauh gagasanya mengenai kedudukn konsumsi dalam masyarakat konsumer. Menurutnya konsumsi kini telah menjadi faktor fundamental dalam ekologi spesies manusia. Baudrillard menyatakan bahwa mekanisme sistem konsumsi pada dasarnya berangkat dari sistem nilai-tanda dan nilai-simbol, dan bukan karena kebutuhan atau hasrat mendaptkan kenikmatan. Dengan pernyataan ini Baudrillard sama sekali tidak bermaksud menafikan pentingya kebutuhan. Ia hanya ingin mengatakan bahwa dalam masyarakat konsumer, konsumsi sebagai sistem pemaknaan tidak lagi diatur oleh faktor kebutuhan atau hasrat mendapatkan kenikmatan, namun oleh seperangkat hasrat untuk mendapatkan kehormatan, prestise, status sosial dan identitas melalui sebuah mekanisme penandaan. (Medhy Hidayat, 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Asih (2012) yang berjudul Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Activity Based Costing (ABC) Pada Pabrik Roti “Sami

Furnitur dalam bentuk partisi ruangan ini sering kali diaplikasikan ke dalam konsep rumah modern yaitu dimana rumah modern tidak terlalu banyak mengandalkan tembok-tembok

Diharapkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Berau dapat menerapkan Protokol Kesehatan menerapkan sebagaimana berikut:.. Tidak melakukan aktifitas di luar rumah jika

yang didukung oleh gambar, dapat diungkapkan makna ilokusi (makna tersirat) dari tuturan (2), yaitu tokoh Titeuf tidak hanya sekedar memikirkan Nadia (makna lokusi),

Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility merupakan sebuah sinyal untuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan dalam jangka panjang, karena Corporate Sosial Responsibility

Adapun hasil- hasil dari penelitian terdahulu yang dijadikan perbandingan tidak lepas dari topik penelitian mengenai Analisis Implementasi Corporate Social

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan pada perusahaan manufaktur

Hasil penelitian dari peneliti terdahulu memotivasi peneliti dalam melakukan penelitian serupa dengan judul “pengaruh pertumbuhan laba, kinerja keuangan dan leverage

Dengan cara seperti ini diharapkan dalam waktu enam kali pertemuan (6 x 100 menit), pembaca dan pembelajar buku ini telah memiliki kemampuan dasar membaca teks bahasa Arab yang

a. Berikan jaminan bahwa sistem manajemen mutu dapat mencapai hasil yang diinginkan. Meningkatkan dampak yang diinginkan. Mencegah atau mengurangi dampak yang tidak

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti mengenai evaluasi atas efektivitas internal audit sumber daya manusia dalam rangka good

Dalam pertaturan Fatwa Nomor 52/DSN MUI/III/2006 "Perusahaan asuransi sebagai wakil tidak berhak memperoleh bagian dari hasil investasi, karena akad yang

Penjelasan dari ayat tersebut adalah tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh sebuah perusahaan berbasis Islam merupakan sebagai wujud pendistribusian kekayaan kepada masyarakat

transportasi yang canggih dan luas yang membentang dari perbatasan barat daya ke seluruh wilayah di AS. Dalam menjalankan bisnis ilegalnya, Kartel Narkoba memainkan

Maka dapat disimpulkan hasil rata-rata nilai siswa untuk keterampilan hasil membaca bahasa Arab dengan menggunakan metode reading guide lebih baik dari pada

Pemanfaatan energi matahari tersebut direalisasikan dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan pengembangan listrik tenaga surya yang berbasis kepada efek

Dalam memperhitungkan unsur-unsur ke dalam produksi terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel costing.Full costing merupakan metode pententuan (HPP) yang

1) Kualitas (mutu), merupakan suatu tungkatan dimana hasil atau proses penyelesaiaan suatu kegiatan mendekati titik sempurna. Makin sempurna suatu produk, maka kinerja

Pemilukada secara langsung dipilih oleh rakyat mempunyai dampak positif diantaranya adalah dapat memutus oligarki yang dilakukan sekelompok elit dalam penentuan

kepastian untuk membuat keputusan sendiri apakah perlu evakuasi, tetap berada di tempat, atau kembali. Segera sesudah gempa berhenti, anggota Jaring Komunikasi SAR

Perlu dibahas element-element penting untuk mendukung implementasi rantai peringatan seperti : Back up Posko 24/7 BPBD ditingkat Provinsi, Kapasitas Staff Posko, Soft

Halim dan Damayanti (2007) menyebutkan bahwa anggaran merupakan informasi atau pernyataan mengenai rencana atau kebijakan bidang keuangan dari suatu organisasi atau badan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedalaman gerusan dan pola gerusan yang terjadi di sekitar abutmen pada kondisi aliran jernih (clear-water scour) untuk saluran