• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan. Penulis melakukan penelitian pada konsumen Brownies Amanda yang berada di Kota Malang.

B. Jenis Penelitian

Metode pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012) metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistika dengan tujuan utama menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian ini adalah explanatory research, yaitu menjelaskan suatu hubungan antara variabel-

variabel melalui pengujian hipotesis (Ghozali, 2005). Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis). Agar tujuan peneliti dapat tercapai, maka data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan oleh peneliti.

C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan kelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil (Wiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah

(2)

pelanggan Brownies Amanda dengan kriteria konsumen yang sudah lima kali atau lebih membeli Brownies Amanda di Kota Malang.

2. Teknik Penentuan Sampel

Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2003).

Sampel diambil sebagai perwakilan dari populasi yang ada, pengambilan sampel dikarenakan peneliti tidak mampu untuk meneliti seluruh anggota populasi. Dalam pengambilan sampel, teknik yang digunakan adalah teknik nonprobability sampling. Pada penelitian ini jenis teknik sampling yang digunakan yaitu teknik purposive sampling, yakni teknik penentuan sampel dengan kriteria tertentu. Penentuan sampel menggunakan kriteria konsumen yang sudah lima kali atau lebih membeli Brownies Amanda di Kota Malang.

Penetapan sampel pada penelitian ini, menggunakan rumus sebagai berikut (Ferdinand, 2006): n = Jumlah Indikator X (5 sampai 10), dimana n = jumlah sampel. Penelitian ini menggunakan bantuan SPPS sehingga minimal jumlah sampel 30 responden.

Dalam penelitian ini, terdapat 16 indikator dan dipilih angka 5 sebagai angka pengkalinya, maka dapat ditentukan sampel pada penelitian penelitian ini berjumlah: n = 16 X 5 = 80 responden.

Berdasarkan hasil perhitungan jumlah sampel maka peneliti mengambil sampel 80 responden pelanggan Brownies Amanda yang sudah lima kali atau lebih membeli Brownies Amanda di Kota Malang.

(3)

24 D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini menjadi indikator yang dimana indikator-indikator tersebut diperoleh dari para ahli dan penelitian terdahulu. Variabel independen dalam penelitian ini adalah harga dan kualitas produk, variabel dependen pada penelitian ini adalah loyalitas pelanggan, dan variabel intervening pada penelitian ini adalah kepuasan konsumen. Definisi operasional pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Harga

(X1)

Harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan

konsumen atas manfaat-manfaat karena membeli produk Brownies Amanda. Harga dapat menunjukkan kualitas suatu produk, melalui harga konsumen dapat

mempertimbangkan produk yang akan dibeli.

 Harga produk Brownies Amanda terjangkau

 Harga produk Brownies Amanda sesuai dengah manfaat yang dirasakan

konsumen

 Harga pada Brownies Amanda sesuai dengan kualitas produk

 Harga produk Brownies Amanda dapat bersaing dengan bakery lainnya

(Hamdun dan Romadhani:2016) Kualitas produk

(X2)

Kualitas produk adalah keseluruhan ciri produk yang diberikan oleh perusahaan yang dapat memuaskan konsumen.

 Cita rasa produk Brownies Amanda lezat

 Produk Brownies Amanda memiliki aroma yang menggugah selera makan

(4)

 Tekstur produk Brownies Amanda lembut

 Penampilan produk Brownies Amanda menarik

(Fiani dan Japarianto:2012) Loyalitas

pelanggan (Y)

Loyalitas

pelanggan adalah kesetiaan

pelanggan

Brownies Amanda dengan pembelian secara berulang tanpa terpengaruh adanya produk baru dibidang yang sama.

 Kembali membeli Brownies Amanda dalam waktu dekat

 Merekomendasikan Brownies Amanda kepada orang lain

 Konsumen tidak terpengaruh terhadap perkataan/berita yang negatif mengenai Brownies Amanda

 Membicarakan hal-hal positif tentang produk Brownies Amanda (Irawan dan Edwin:2013) Kepuasan

konsumen (Z)

Kepuasan

konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan hasil yang ia rasakan dengan yang

diharapkannya.

 Konsumen puas

dengan pelayanan yang diberikan oleh

Brownies Amanda

 Konsumen percaya bahwa produk Brownies Amanda tidak mengecewakan

 Konsumen tidak komplain terhadap produk Brownies Amanda

 Kesesuaian dengan ekspetasi/harapan pelanggan sehingga konsumen melakukan pembelian ulang (Irawan dan Edwin:2013; dan

Soliha et.al:2019)

(5)

26 E. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur derajat sangat setuju atau sangat tidak setuju untuk setiap indikator variabel dalam penelitian ini adalah satu sampai lima dengan indikator jawaban sebagai berikut:

a. Jawaban “sangat setuju” diberikan nilai = 5 b. Jawaban “setuju” diberikan nilai = 4 c. Jawaban “ragu” diberikan nilai = 3

d. Jawaban “tidak setuju” diberikan nilai = 2 e. Jawaban “sangat tidak setuju” diberikan nilai = 1 F. Sumber Data

Data Primer

Pengertian data primer menurut Umi Narimawati (2008) adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini didapat melalui kuesioner yang dibagikan oleh peneliti kepada objek penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan metode kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan oleh peneliti, responden harus mengisi kuesioner yang telah disediakan dengan cara memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia.

H. Uji Instrumen 1. Uji Validitas

(6)

Menurut Ghozali (2002) uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid apabila pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Untuk melakukan uji validitas menggunakan program SPSS. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu kuesioner, maka digunakan teknik Corrected item-Total Correlation.

Analisis data Corrected item-Total Correlation dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung (Corrected Item Total Correlation) dengan r tabel dengan ketentuan degree of freedom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah sampel. Kriteria penilaian uji validitas menurut Sugiyono (2013) adalah:

a. Apabila r hitung ≥ r tabel (pada taraf signifikansi 5%) maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid.

b. Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi 5%) maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat pengukur menunjukkan konsistensi hasil pengukuran apabila alat pengukur itu digunakan oleh orang yang sama dalam waktu bersamaan ataupun waktu berbeda. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS dengan menghitung cronbach alpha, suatu instrumen dikatakan reliable apabila cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali:2011). Apabila koefisien alpha lebih kecil dari 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliable.

(7)

28 I. Teknik Analisis Data

a. Deskripsi Jawaban Responden

Deskripsi jawaban responden untuk mengetahui informasi mengenai frekuensi dan pengartian jawaban dari responden tentang penyataan yang telah dipilih pada kuesioner yang diberikan menggunakan distribusi frekuensi pernyataan tertutup dengan kriteria interpretasi menggunakan skor 1 sampai 5 sehingga perhitungan nilai indeks jawaban didapatkan dengan menjumlahkan nilai indeks per indikator dengan rumus:

Nilai Indeks = {(%F1x1)+(%F2x2)+(%F3x3)+(%F4x4)+(%F5x5)}/5 F1 = frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor dalam daftar pertanyaan, F2 = frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor dalam daftar pertanyaan, F3 = frekuensi responden yang menjawab 3 dari skor dalam daftar pertanyaan, F4 = frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor dalam daftar pertanyaan, F5 = frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor dalam daftar pertanyaan.

Nilai indeks indikator berasal dari perkalian antara skor penilaian responden dikalikan dengan nilai presentase jumlah responden yang memilih setiap item pernyataan. Pada penelitian ini menggunakan rentang skor dari 1 sampai 5, skor 1 yaitu “Sangat Tidak Setuju” sampai skor 5 “Sangat Setuju”.

Agar mendapatkan kecenderungan jawaban responden mengenai masing-masing variabel maka didasarkan pada nilai skor rata-rata dari hasil perhitungan. Angka diperoleh bila seluruh jawaban

(8)

responden pada angka 1 maka indeksnya sebesar (100x1)/5=20.

Angka 100 diperoleh apabila seluruh jawaban responden pada angka 5 maka indeksnya sebesar (100x5)/5=100. Kriteria lima kotak atau five box method digunakan dengan rentang 80 dibagi lima

menghasilkan interpretasi nilai indeks pada tabel 3.2 Tabel 3.2

Kriteria Interpretasi Angka Indeks Nilai Indeks Interpretasi

1,00 – 20,99 Sangat Rendah

21,00 – 40,99 Rendah

41,00 – 60,99 Sedang

61,00 – 80,99 Tinggi

81,00 – 100 Sangat Tinggi Sumber: (Ferdinand, 2006)

b. Asumsi klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel independe, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau mutlak regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Alat uji yang digunakan adalah Kolmogorov Smirnov, yang dimana pada uji yang dilakukan melihat dari hasil angka probabilitasnya, jika nilai probabilitasnya <0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi normal, dan jika nilai probabilitasnya >0,05 maka data tersebut

(9)

30 2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan yang signifikan antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2011). Multikolinearitas akan menyebabkan koefisien regresi bernilai kecil dan standar error regresi bernilai besar sehingga pengujian variabel bebas secara individu akan menjadi tidak signifikan.

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF ( Variance Inflation Factor ).

Apabila nilai VIF < 10 mengindikasikan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas, sedangkan untuk nilai tolerance >

0,1 (10%) menunjukkan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas.

Hipotesa yang digunakan dalam uji multikolinearitas adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak ada Mulitkolinearitas Ha : Ada Multikolinearitas

Dasar pengambilan keputusannya adalah:

a. Jika VIF ≥ 10 atau jika tolerance < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

(10)

b. Jika VIF < 10 atau jika tolerance > 0,1 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamat yang lain. Jika variance dari residual pengamatan yang lain tetap, disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Menurut Ghozali (2013), salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Hasil probabilitas dikatakan signifikan jika nilai signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%.

b. Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur atau Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel (Sani dan Maharani:2013). Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung diantara sejumlah variabel dan analisis jalur juga digunakan dalam menguji besarnya kontribusi yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antara variabel

(11)

32

X1, X2 terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Gambar analisis jalur pada penelitian ini adalah:

Gambar 3.1 Diagram Jalur Keterangan:

P1: Pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen

P2: Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen P3: Pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan P4: Pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan

P5: Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan

P6: Pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan konsumen

P7: Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan konsumen

Untuk melakukan analisis jalur digunakan bantuan program SPSS, proses analisis yang digunakan sebagai berikut:

Harga (X1)

Kualitas produk(X2)

Kepuasan konsumen(Z

)

Loyalitas pelanggan(Y P2 )

P1

P3 P4

P5

(12)

a. Menghitung dengan analisis regresi untuk persamaan struktur 1 dan persamaan struktur 2 serta langkah pengujian hipotesis.

c. Uji Hipotesis 1. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Dasar pengambilan keputusan untuk uji t berdasarkan nilai signifikan yaitu, jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y), begitu pula sebaliknya.

2. Uji Sobel

Uji mediasi dilakukan untuk melihat apakah variabel kepuasan konsumen memediasi pengaruh variabel harga dan kualitas produk terhadap variabel loyalitas pelanggan. Untuk menguji signifikan pengaruh tidak langsung secara parsial, maka dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑧 = 𝑎𝑏

√(𝑏2𝑆𝐸𝑎2) + (𝑎2𝑆𝐸𝑏2) Keterangan:

a = Koefisien regresi variabel X – Z b = koefisien regresi variabel Z – Y

SEa = Standart Error of estimation dari pengaruh variabel X – Z SEb = Standart Error of estimation dari pengaruh variabel Z – Y

Apabila pengujian z lebih besar dari 1,96 (standart nilai z

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Gambar 3.1 Diagram Jalur  Keterangan:

Referensi

Dokumen terkait

Maka dapat disimpulkan bahwa, Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan, Lingkungan Kerja, dan Stres Kerja telah memenuhi syarat model yang baik dengan memiliki nilai AVE

Masukan sel rata kanan : Jika data lebih panjang dari panjang sel maka lebihnya akan mengisi sel disebelah kirinya yang kosong, jika sel sebelah kiri terisi maka data akan

Semua bayi baru lahir di fasilitas kesehatan harus segera mendapatkan tanda pengenal berupa gelang yang dikenakan pada bayi dan ibunya untuk menghindari tertukarnya bayi,

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 272 / Kpts.II / 2003 tanggal 12 Agustus 2003 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan dan Angka

Secara umum diketahui bahwa serangga hama yang biasa menyerang tanaman kacang panjang adalah lalat kacang (Agromyza phaseoli), ulat tanah (Agrotis ipsilon), ulat

[r]

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari induvidu atau perseorangan, Data primer yang digunakan dalam penilitan ini yaitu hasil penyebaran

1) Menentukan pengguna jasa. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah pengguna jasa maskapai penerbangan Citilink dengan rute penerbangan