BAB III
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Malang Jawa Timur pada konsumen Teh Botol Sosro.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan yakni dengan menggunakan metode penelitian Explanatory Research dimana menurut Laksmitadewi et al (2015) Explanatory Research merupakan penelitian yang digunakan untuk
menjelaskan hubungan antar variabel yang diteliti dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Penelitian ini akan meneliti pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian Teh Botol Sosro
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan objek atau subjek pada wilayah mengenai generalisasi yang memiliki karateristik dan kualitas tertentu yang sesuai dengan keinginan peneliti untuk dipelajari lebih lanjut dan menarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang sudah membeli Teh Botol Sosro di Malang
2. Teknik Sampling
Pengambilan sampel harus tepat agar dapat mewakili populasi. Pada penelitian ini populasi yang diambil merupakan seluruh konsumen Teh
38
39
Botol Sosro di Malang yang jumlah populasinya tidak diketahui.
Penelitian ini menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik pengambilan sampel yaitu tenik accidental sampling. Alasan memilih teknik accidental sampling karena peneliti ingin mengetahui apa alasan utama konsumen membeli Teh Botol Sosro dan dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui maka untuk mempermudah penentuan jumlah sampel yang diambil maka akan ditentukan dengan menggunakan rumus Widiyanto (2008)
Z2 n =4(Moe)2
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Z = Skor pada tingkat signifikansi tertentu (derajat keyakinan ditentukan 95%) maka Z = 1,96 Moe = Kesalahan penarikan sampel maksimum 10%
Dilihat dari rumus diatas didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut:
n = (1,96)2
4(10%)2
n = 96,04
Dari hasil perhitungan didapatkan sampel sebesar 96 atau dibulatkan menjadi 100 responden agar representatif atau dapat mewakili konsumen Teh Botol Sosro di Malang.
40
C. Definisi Operasional
Berikut akan dijabarkan definisi operasional variabel pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Indikator Sumber
Keputusan Pemilihan yang dilakukan 1. Kemantapan pada sebuah Ong, A.I. &
Pembelian oleh konsumen untuk produk Sugiharto,
(Y) mengevaluasi dua atau lebih 2. Kebiasaan dalam membeli S.
alternatif dan mantap produk (2013)
memilih salah satu 3. Memberikan rekomendasi
diantaranya kepada orang lain
4. Melakukan pembelian ulang
Kualitas Keseluruhan ciri dari Teh 1. Kelezatan rasa sesuai selera Ong, A.I. &
Produk Botol Sosro yang dapat 2. Fitur produk seperti ciri khas Sugiharto,
(X1) memenuhi kebutuhan dan rasa Teh asli S.
keinginan konsumen 3. Daya tahan (2013)
4. Keamanan dalam
mengkonsumsi Teh Botol Sosro
5. Konsistensi rasa
Harga Sejumlah uang yang 1. Harga harus terjangkau oleh Ong, A.I. &
(X2) dikeluarkan oleh konsumen daya beli atau kemampuan Sugiharto,
untuk memperoleh Teh konsumen S.
Botol Sosro 2. Kesesuaian antara harga (2013)
dengan kualitas &
3. Kesesuaian harga dengan Arumsari, D.
manfaat (2012)
4. Harga harus memiliki daya saing dengan harga produk lain yang sejenis
Promosi Ketertarikan atau 1. Pemahaman informasi yang Arumsari, D.
(X3) pemahaman konsumen diterima (2012)
akan informasi yang 2. Penyampaian pesan menarik ditawarkan agar konsumen dalam penayangan iklan di
media promosi mengenal dan membeli
3. Visualisasi iklan di media promos menarik
4. Kemudahan dalam mendapatkan informasi promosi
Sumber: (Data diolah, 2020)
41
D. Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu:
1. Data Primer
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer dapat dikatakan sebagai data yang secara langsung diperoleh dari sumber asli (tanpa perantara). Data primer dalam penilitan ini diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner pada sampel yang telah ditentukan yang merupakan jenis data kuantitatif.
2. Data Sekunder
Data sekunder dapat dikatakan sebagai data yang diperoleh dari membaca, mempelajari dan memahami melalui sumber yang sudah ada.
Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumentasi perusahaan analisis industri oleh media dan data Top Brand Index.
Sumber data merupakan tempat dimana peneliti memperoleh berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian yang diteliti. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer digunakan untuk menjawab pertanyaan dan mengambil kesimpulan, sedangkan data sekunder digunakan untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu komponen penting dalam melakukan penelitian. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Teknik
42
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuisioner dan dokumentasi.
1. Kuisioner
Kuisioner yang digunakan yaitu menggunakan pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan terbuka dalam penelitian ini yaitu seperti pertanyaan mengenai nama, tempat tinggal, usia responden, sedangkan pertanyaan tertutup yaitu meminta responden untuk memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti. Cara pengumpulan data tersebut dilakukan dengan prosedur: a) responden diberi kuisioner, b) Sambil mengisi kuisioner, ditunggu dan diberikan penjelasan jika belum jelas terhadap apa yang dibaca, c) setelah responden mengisi kemudian jawaban tersebut ditabulasi, diolah, dianalisis dan disimpulkan
2. Dokumentasi
Dokumentasi dapat berupa catatan-catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi dapat berbentuk gambar, tulisan atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu dengan mencari sumber-sumber data yang relevan di internet mengenai penelitian yang diteliti seperti data analisis industri dan Top Brand Index.
F. Skala Pengukuran
Pengukuran penelitian dilakukan dengan menggunakan skala Likert dimana Likert menurut Malhotra (2005) merupakan skala yang digunakan untuk meminta responden untuk menandai derajat ketidak setujuan atau
43
persetujuan dari serangkaian pertanyaan mengenai objek stimulus dengan menggunakan item scale yang mempunyai lima kategori berkisar antara
“Sangat Setuju” hingga “Sangat Tidak Setuju”. Setiap pertanyaan diberi skor numerik berkisar 1 sampai 5 agar dapat melakukan analisis. Skor numerik tersebut sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) = 5 Setuju (S) = 4
Netral (N) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 Sumber: Malhotra (2005)
G. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Perhitungan ini dilakukan dengan Corrected Item total Correlation menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science).
Analisis data Corrected Item Total Correlation dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung (Corrected Item Total Correlation) dengan rtabel. Kriteria penilaian uji validitas menurut Sugiyono (2013) adalah:
a. Apabila r hitung ≥ r tabel (pada taraf signifikansi 5%) maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid.
b. Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi 5%) maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid.
44
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indicator variabel. Menurut Ghozali (2011) Kuisioner dapat dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Untuk mencari reliabilitas instrumen meggunakan rumus alpha (α) karena instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner (angket) dan uji reliabilitas menggunakan item total yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornnya bukan 1 dan 0 . Pengujian reliabelitas dengan teknik Cronbach Alpha. Menurut Ghozali (2011) Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai alpha lebih dari 0,6 atau mendekati 1 berarti item dinyatakan reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Jawaban Responden
Deskripsi jawaban responden untuk mengetahui informasi mengenai frekuensi dan pengartian jawaban dari responden tentang penyataan yang telah dipilih pada kuesioner yang diberikan menggunakan distribusi frekuensi pernyataan tertutup dengan kriteria interpretasi menggunakan skor 1 sampai 5 sehingga perhitungan nilai indeks jawaban didapatkan dengan menjumlahkan nilai indeks per indikator dengan rumus:
Nilai Indeks = {(%F1x1)+(%F2x2)+(%F3x3)+(%F4x4)+(%F5x5)}/5 Nilai indeks indikator berasal dari perkalian antara skor penilaian responden dikalikan dengan nilai presentase jumlah responden yang
45
memilih setiap item pernyataan. Pada penelitian ini menggunakan rentang skor dari 1 sampai 5, skor 1 yaitu “Sangat Tidak Setuju” sampai skor 5 “Sangat Setuju”, contoh perhitungannya seperti dibawah berikut:
F1 ialah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor dalam daftar pernyataan
F2 ialah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor dalam daftar pernyataan
F3 ialah frekuensi responden yang menjawab 3 dari skor dalam daftar pernyataan
F4 ialah frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor dalam daftar pernyataan
F5 ialah frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor dalam daftar pernyataan
Agar mendapatkan kecenderungan jawaban responden mengenai masing-masing variabel maka didasarkan pada nilai skor rata-rata dari hasil perhitungan. Angka diperoleh bila seluruh jawaban responden pada angka 1 maka indeksnya sebesar (100x1)/5=20. Angka 100 diperoleh apabila seluruh jawaban responden pada angka 5 maka indeksnya sebesar (100x5)/5=100. Kriteria lima kotak atau five box method digunakan dengan rentang 80 dibagi lima menghasilkan interpretasi nilai indeks pada tabel 3.2
46
Tabel 3.2
Kriteria Interpretasi Angka Indeks Nilai Indeks Interpretasi 20,00 – 36,00 Sangat Rendah
36,01 – 52,00 Rendah
52,01 – 68,00 Sedang
68,01 – 84,00 Tinggi
84,01 – 100 Sangat Tinggi Sumber: (Ferdinand, 2006)
2. Uji Asumsi Klasik
Penggunaan model analisis regresi berganda harus menggunakan sejumlah asumsi-asumsi klasik dan valid. Pengujian asumsi harus dipenuhi atau valid agar persamaan regesi dapat digunakan dengan baik sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali, 2011)
Penguji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov dengan SPSS. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan uji beda antara data yang di uji dengan data normal baku. Uji tersebut dilakukan dengan cara membandingkan data yang akan diuji normalitasnya dengan distribusi normal baku.
47
Distribusi normal baku ialah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal.
Pengambilan keputusan dengan memperhatikan signifikasi yang ada pada perhitungan Kolmogorov smirnov. Menurut Santoso (2012) jika signifikasi ≥ 0,05 dapat dikatakan berdistribusi normal dan apabila < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2011) multikolonieritas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas. Model regresi yang baik searusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi variabel bebas saling berkorelasi maka variabel ini tidak otogonal. Variabel ortogonal ialah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolineritas di dalam model regeresi adalah:
1) Mempunyai nilai Variance Inflation Factor (VIF)<10 2) Mempunyai nilai tolerance>0,1
3) Koefisien korelasi antar variabel harus lemah (dibawah 0,05) jika korelasi kuat menjadi multikolineritas (Ghozali, 2011).
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011) bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke
48
pengamatan yang lain. Apabila varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
Cara yang digunakan untuk mengetahui suatu model terbebas dari heterokedastisitas atau tidak yaitu dengan menggunakan uji Glejser.
Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati, 2003). Apabila variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2011) Gejala heteroskedastisitas tidak terjadi jika nilai probabilitas signifikannya
≥0,05.
3. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar presentase pengaruh variasi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinasi antara 0 dan satu. Menurut Ferdinand (2006) jika nilai R2 kecil memiliki arti bahwa kemampuan variabel- variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat amatlah terbatas, namun jika nilai mendekati satu maka variabel-variabel bebas hampir memberikan semua informasi untuk memprediksi variasi variabel terikat.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam upaya menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini maka digunakan analisis regresi linier berganda (Multiple Regression).
49
Analisis linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen Kualitas Produk (X1), Harga (X2) dan Promosi (X3) terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya interval atau rasio. Rumus matematis dari regresi linier berganda yang umum digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y= Keputusan Pembelian a= Konstanta
b = Koefisien Regresi X1
= Kualitas Produk X2 = Harga
X3 = Promosi
e= Residual atu kesalahan prediksi 5. Uji Hipotesis
Setelah data terkumpul maka data akan diolah dengan menggunakan teknik analisis berganda. Teknik tersebut digunakan karena untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan SPSS. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis statistik yang terdiri atas:
50
a. Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Dalam hal ini, apakah variabel kualitas produk, harga, dan promosi benar-benar berpengaruh secara terpisah atau parsial terhadap variabel keputusan pembelian. Menurut Ghozali (2018) kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:
1) Apabila thitung ≤ ttabel maka tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat atau dengan kata lain hipotesis ditolak 2) Apabila thitung > ttabel maka ada pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat atau dengan kata lain hipotesis diterima.
b. Uji Dominasi
Uji dominasi digunakan untuk menentukan variabel bebas yang paling menentukan (dominan) dalam mempengaruhi nilai variabel terikat dalam suatu model regresi linear, untuk mengetahui variabel bebas mana yang paling dominan dapat diketahui melalui koefisien beta dan dari nilai t hitung yang paling besar.