• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dalam Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kasus pada Perwakilan BPK di Kalimantan Tengah).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dalam Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kasus pada Perwakilan BPK di Kalimantan Tengah)."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empirik mengenai pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Variabel independen yang digunakan adalah Badan Pemeriksa Keuangan (diukur dari sistem pengendalian internal di Badan Pemeriksa Keuangan perwakilan Kalimantan Tengah) sedangkan variabel dependennya adalah transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dan Badan Pemeriksa Keuangan perwakilan Kalimantan Barat. Metode populasi yang digunakan dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode Cluster Sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This research aims to determine the empirical data about The Effect of The Audit Board Of The Republic Of Indonesia To Improve The Transparency and Accountability Of Public Financial Management. Independent variables that used is the State Board (measured from the internal control system of audit board),whereas the dependent variable is the transparancy and accountability of public financial management. The population used in this study is Pisau Regency Government and the State Audit Board representative of West Kalimantan. Method population used in this study were selected using cluster sampling. Result from this research are indicate that the State Audit Board has a positive and significant effect on the transparency and accountability of Public Financial Management.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ...iv

KATA PENGANTAR ...v

1.2 Identifikasi Masalah dan Perusahaan Masalah...10

1.2.1 Indentfikasi Masalah...10

1.2.2 Rumusan Masalah...10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...11

1.3.1 Maksud Penelitian...11

1.3.2 Tujuan Penelitian...11

1.4 Kegunaan Penelitian...12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...13

2.1Kajian Pustaka...13

2.1.1 Pengertian Badan Pemeriksa Keuangan...13

2.1.1.1 Nilai-Nilai Dasar Badan Pemeriksa Keuangan...14

2.1.1.2 Tujuan Strategis Badan Pemeriksa Keuangan...15

2.1.1.3 Jenis Periksaan yang Dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan RI...15

2.1.1.4 Tugas Badan Pemeriksa Keuangan...17

2.1.1.5 Wewenang Badan Pemeriksa Keuangan...19

2.1.1.6 Fungsi Badan Pemeriksa Keuangan...20

2.1.1.7 Opini Badan Pemeriksa Keuangan...21

2.1.1.8 Standar Pemeriksaan...24

2.1.2 Transparansi ...28

2.1.2.1 Pengertian Transparansi ...28

2.1.2.2 Manfaat Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah...29

2.1.2.3 Karakteristik Transparansi ...30

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.4.1 Pengertian Pengelolaan Keuangan Daerah...35

2.1.4.2 Tujuan Pengelolaan Keuangan Daerah...36

2.1.4.3 Hubungan antara Badan Pemeriksa Keuangan Dengan Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah...37

2.2 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis...38

2.2.1 Kerangka Pemikiran...38

2.2.2 Pengembangan Hipotesis...45

BAB III METODE PENELITIAN...46

3.1 Objek Penelitian...46

3.1.1 Sejarah Badan Pemeriksa Keuangan Daerah RI...46

3.1.2 Visi, Misi, Tujuan dan Logo Badan Pemeriksa Keuangan...48

3.1.3 Nilai-Nilai Dasar Badan Pemeriksa Keuangan...51

3.1.4 Tugas dan Wewenang Badan Pemeriksa Keuangan...52

3.1.5 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Badan Pemeriksa Keuangan...55

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...64

3.3 Metode Penelitian...64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...75

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.2.1.4 Informasi dan Komunikasi...95

4.2.1.5 Pemantauan...98

4.2.2 Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah...100

4.2.2.1 Komunikasi Publik Oleh Pemerintah...100

4.2.2.2 Hak Masyarakat Terhadap Akses Informasi...104

4.2.3 Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah...108

4.2.3.1 Akuntabilitas Kejujuran dan Hukum...108

4.2.3.2 Akuntabilitas Program...111

4.2.3.3 Akuntabilitas Keuangan...113

4.2.3.4 Akuntabilitas Kebijakan...115

4.2.3.5 Akuntabilitas Proses...116

4.3 Pengujian Validitas dan Realibilitas...118

4.3.1 Pengujian Validitas...118

4.3.2 Pengujian Realibilitas...119

4.3.3 Uji Regresi dan Pengujian Hipotesis...121

4.3.3.1 Uji Regresi dan Pengujian Hipotesis Pengaruh VaViabel x dan Pengaruh Variabel y1...121

4.3.3.2 Uji Regresi dan Pengujian Hipotesis Pengaruh Variabel x Terhadap Variabel y2...123

4.3.3.3 Uji Regresi dan Pengujian Hipotesis Pengaruh Variabel x Terhadap Variabel y1 dan Variabel y2...125

4.4 Pembahasan...126

4.4.1 Pembahasan Secara Parsial...127

4.4.1.1 Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan Terhadap Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah...127

4.4.1.2 Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah...129

4.4.1.3 Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah...131

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...132

5.1 Kesimpulan...132

5.2 Saran...133

DAFTAR PUSTAKA ...134

LAMPIRAN...137

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Peranan Badan Pemeriksa Keuangan masa kini dan masa depan...28

Gambar 2.2 Skema Kerangka Penelitian...40

Gambar 3.1 Logo Badan Pemeriksa Keuangan...49

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Badan Pemeriksa Keuangan...57

Gambar 3.3 Bagan Tahap-Tahap Penelitian...64

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Daftar Opini Badan Pemeriksa Keuangan di Kalimantan

Tengah...4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...41

Tabel 3.1 Uraian Tugas Badan Pemeriksa Keuangan...55

Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...75

Tabel 4.2 Kelompok Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan...76

Tabel 4.3 Kelompok Responden Berdasarkan Lama Bekerja...76

Tabel 4.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Integritas dan Nilai Etika Badan Pemeriksa Keuangan...79

Tabel 4.5 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Kode Etik Badan Pemeriksa Keuangan yang Bersifat Komprehensif...79

Tabel 4.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Apa yang Dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan Dalam Menyikapi Penyimpangan...80

Tabel 4.7` Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Penyimpangan Dari Ketentuan...80

Tabel 4.8 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Ketentuan Mengenai Tingkat Kompetensi yang Dibutuhkan Untuk Suatu Pekerjaan Tertentu Pekerjaan Tertentu...81

Tabel 4.9 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Badan Pemeriksa Keuangan Dalam Melakukan Analisis, Baik Formal dan Informal Mengenai Jenis Pekerjaan dan Perlu Tidaknya Pelatihan...82

Tabel 4.10 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Terdapatnya Job Description yang Menjelaskan Tugas Pekerjaan atau Posisi Tertentu Sesuai Dengan Kebutuhan Badan Pemeriksa Keuangan...82

Tabel 4.11 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Badan Pemeriksa Keuangan Dalam Menentukan Pekerjaan Sesuai Dengan Bidang Pekerjaannya...83

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.13 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Pengalaman dan Pelatihan Badan

Pemeriksa Keuangan Dalam Melaksanakan

Tugas...84

Tabel 4.14 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Struktur Organisasi yang Berkala

Sehungan Dengan Kondisi

Lingkungan...84

Tabel 4.15 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Wewenang dan Tanggung Jawab Badan Pemeriksa Keuangan...85

Tabel 4.16 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Pengambilan Keputusan yang

Dikaitkan Dengan Wewenang dan Tanggung

Jawab...85

Tabel 4.17 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Mekanisme Pembebanan Suatu Wewenang dan Tanggung Jawab Dapat Mendukung Terciptanya Akuntabilitas...86

Tabel 4.18 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Semua Aktivitas yang Signifikan

Dengan Tujuan Operasional Badan Pemeriksa

Keuangan...87

Tabel 4.19 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Sudah Mengidentifikasikan Hal-Hal yang Harus Dicapai Untuk Mencapai Tujuan Operasional Entitas...88

Tabel 4.20 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Tujuan Operasional Badan Pemeriksa Keuangan yang Signifikan Memperoleh Perhatian yang Khusus Dari Pimpinan...88

Tabel 4.21 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Risiko yang Diidentifikasikan, Diurutkan, Dianalisis, dan Diminimalkan Secara Komunikasi Kepada Staff...89

Tabel 4.22 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Sudah Diidentifikasikan Risiko Akibat Anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang Kurang Kompeten...89

Tabel 4.23 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Sudah Dipertimbangkan Risiko

Akibat Dari Belanja Program yang Tidak

Tepat...89

Tabel 4.24 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Sudah Diidentifikasikan Risiko

yang Berkaitan Dengan Kelanjutan

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.25 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Ditetapkan Kriteria Dalam

Menetapkan Tingkat Risiko...90

Tabel 4.26 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Adanya Pemantauan Atas Implementasi Atas Aktivitas Pengendalian...90

Tabel 4.27 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Sudah Ditetapkan Aktivitas Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko...91

Tabel 4.28 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Pendekatan Terhadap Risiko Sudah Didesain Untuk Menjaga Tingkat Risiko Pada Tingkat yang Dapat Ditolerasi...91

Tabel 4.29 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Indikator dan Ukuran Kinerja Dibuat Untuk Setiap Individu...92

Tabel 4.30 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Terdapat Indikator yang Telah Dilakukan Reviuw yang Dilakukan secara Periodik...92 Tabel 4.31 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Terdapat Pemisahan Tugas dan

Tanggung Jawab Dalam Otorisasi...93

Tabel 4.32 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Terdapat Pemisahan Tugas dan Tanggung Jawab Dalam Pencatatan...93

Tabel 4.33 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Terdapat Pemisahan Tugas dan Tanggung Jawab Dalam Fungsi Penyimpangan...93 Tabel 4.34 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Terdapat Pemisahan Tugas dan

Tanggung Jawab Dalam Pemeriksaan...94

Tabel 4.35 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Suatu Transaksi Hanya Dilakukan Oleh Orang yang Memiliki Wewenang...94

Tabel 4.36 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Suatu Sransaksi Dilakukan Sesuai Dengan Kewenangan yang Bersangkutan...95

Tabel 4.37 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Prosedur Otorisasi Telah Dikomunikasikan Kepada Deluruh Pegawai...95

Tabel 4.38 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Memperoleh Informasi yang Dibutuhkan Guna Melaksanakan Tanggung jawabnya...96

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.40 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Informasi Diidentifikasi,

Diperoleh, Diproses, dan Dilaporkan Melalui Suatu Sistem Informasi...97

Tabel 4.41 Rekapitulasi Tanggapan RespondenT Informasi Yang Jelas dan Tepat Tersedia Bagi Berbagai Tingkatan Pimpinan Entitas...97

Tabel 4.42 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Tugas dan Tanggungjawab Pengendalian Pegawai Dikomunikasikan Melalui Jaringan Yang Efektif...97

Tabel 4.43 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Terdapat Saluran Komunikasi Bagi

Setiap Orang Untuk Melaporkan Adanya

Penyimpangan...98

Tabel 4.44 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Pegawai Senantiasa Melaporkan

Masalah Yang Terjadi Dan Laporan Tersebut

Ditidaklanjuti...98

Tabel 4.45 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Pegawai Bertanggungjawab Atas Kecermatan Laporan Keuangannya...99

Tabel 4.46 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Pihak Ketiga Juga Dilibatkan Dalam Pelaksanaan Pemantauan...99

Tabel 4.47 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Struktur Organisasi Dan Kegiatan Supervisi Dapat Membantu Pemantauan Terhadap Fungsi SPI...99

Tabel 4.48 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Tindak Lanjut Terhadap Temuan dan Rekomendasi Pemeriksaan maupun Reviu Lainnya Secara Memadai...100

Tabel 4.49 Tanggapan Responden Mengenai Badan Pemeriksa Keuangan Sudah Memberikan Informasi yang Jelas dan Tepat Tentang Prosedur, Biaya-Biaya dan Tanggung Jawab...101

Tabel 4.50 Tanggapan Responden Mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Badan Pemeriksa

Keuangan Dikomunikasikan Melalui Jaringan yang

Efektif...101

Tabel 4.51 Tanggapan Responden Mengenai Badan Pemeriksa Keuangan Memberikan

Informasi yang Seluas-Luasnya Mengenai Laporan

Keuangannya...102

(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.53 Tanggapan Responden Mengenai Badan Pemeriksa Keuangan Memberikan

Pernyataan yang Jelas Mengenai Tujuan dan Sasaran Dari Kebijakan yang Telah Dibuat...103

Tabel 4.54 Tanggapan Responden Mengenai Ada Kesesuaian Antara Target Dengan Pencapaian Kegiatan atau Program Pemerintah...103 Tabel 4.55 Tanggapan Responden Mengenai Badan Pemeriksa Keuangan Memiliki

Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku...104

Tabel 4.56 Tanggapan Responden Mengenai Laporan Keuangan Instansi Tempat Bapak/Ibu

Bekerja Dapat Dengan Mudah Diakses Masyarakat

Luas...104

Tabel 4.57 Tanggapan Responden Mengenai Laporan Keuangan Instansi Tempat Bapak/Ibu Bekerja Dipublikasikan Pada Media yang Mudah Dijangkau Masyarakat...105

Tabel 4.58 Tanggapan Responden Mengenai Implementasi Undang-Undang No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik Dilaksanakan Secara Efektif Pada

Instansi Tempat Bapak/Ibu

Bekerja...105

Tabel 4.59 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat Dapat Mengakses Informasi Tentang Pertanggungjawaban Atas Tugas-Tugas Disetiap Instansi Pemerintah...106

Tabel 4.60 Tanggapan Responden Mengenai Adanya Kerjasama Dengan Media Informasi atau Lembaga Non Pemerintah Sebagai Bentuk Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah...106

Tabel 4.61 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat Dapat Mengakses Informasi yang Berhubungan Dengan Pemerintah...107

Tabel 4.62 Tanggapan Responden Mengenai Pemerintah Memberikan Pelayanan Pengaduan Untuk Masyarakat Atas Aktivitas yang Dilakukan Oleh Instansi Pemerintah Bila

Tidak Sesuai Dengan Aturan yang

Berlaku...107

Tabel 4.63 Tanggapan Responden Mengenai Ada Kesesuaian Jabatan Dengan Wewenang yang Digunakan Oleh Pemerintah...108

(12)

xviii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.65 Tanggapan Responden Mengenai Hasil Pemeriksaan Dilaporan Sesuai Dengan

Kenyataan yang Sebenarnya...109

Tabel 4.66 Tanggapan Responden Mengenai Badan Pemeriksa Keuangan Melaksanakan Tugas dan Wewenang Sesuai Jabatannya...110 Tabel 4.67 Tanggapan Responden Mengenai Badan Pemeriksa Keuangan Menjelaskan

Kepada Pemerintah Daerah Tentang Mendeteksi Kecurangan Dari Ketentuan Perundang-undangan...110

Tabel 4.68 Tanggapan Responden Mengenai Laporan Hasil Kegiatan/Program Kerja Pemerintah Dapat Diandalkan Untuk Pengambilan Keputusan dan Perbaikan Kinerja...111

Tabel 4.69 Tanggapan Rresponden Mengenai Terdapat Program Alternatif Jika Ada Program yang Belum Terealisasi Dengan Baik...111

Tabel 4.70 Tanggapan Responden Mengenai Setiap Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Mengetahui Tentang Kerangka Program Pemeriksaan...112 Tabel 4.71 Tanggapan Responden Mengenai Badan Pemeriksa Keuangan mengetahui antara

target yang diharapkan dengan program yang akan dicapai...112

Tabel 4.72 Tanggapan responden mengenai setiap anggota Badan Pemeriksa Keuangan dalam melaksanakan pemeriksaan,sesuai dengan waktu yang ditetapkan...113

Tabel 4.73 Tanggapan responden mengenai dalam pemeriksaan,anggota Badan pemeriksaan keuangan dalam mengungkapkan laporan,dilaporkan kepada pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan...113

Tabel 4.74 Tanggapan responden mengenai anggota Badan Pemeriksa Keuangan dalam melakukan pemeriksaan,mematuhi peraturan yang telah ditetapkan...114

Tabel 4.75 Tanggapan responden mengenai dalam melakukan pemeriksaan terjadi adanya unsur yang merugikan negara,anggota Badan Pemeriksa Keuangan melaporkan

kepada pimpinan Badan Pemeriksa

Keuangan...114

Tabel 4.76 Tanggapan responden mengenai setiapanggota dalam melakukan pemeriksaan dilaporkan sesuai dengan hasil pemeriksaan...115 Tabel 4.77 Tanggapan responden mengenai ada bentuk pertanggungjawaban atas suatu

(13)

xix Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.78 Tanggapan responden mengenai dalam melakukan pemeriksaan menetapkan

proses kebijakan...116

Tabel 4.79 Tanggapan responden mengenai kebijakan yang telah dibuat dilaksanakan dengan baik...116

Tabel 4.80 Tanggapan responden mengenai anggota Badan Pemeriksa Keuangan dalam pemeriksaan sesuai dengan prosedur administransi...117

Tabel 4.81 Tanggapan responden mengenai dalam melakukan pemeriksaan,anggota Badan Pemeriksa Keuangan memberikan hasil sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan...117

Tabel 4.82 Tanggapan responden mengenai kebijakan yang telah dibuat dilaksanakan dengan baik...118

Tabel 4.83 Tanggapan responden mengenai kebijakan yang telah dibuat dilaksanakan dengan baik...118

Tabel 4.84 Uji Realibilitas variabel x (Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan)...119

Tabel 4.85 Uji Realibilitas variabel y1 (Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah)...120

Tabel 4.86 Uji Realibilitas variabel y2 (Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah)...121

Tabel 4.87 Hasil Pengujian Hipotesis Parsial y1...121

Tabel 4.88 Koefisien Determinasi Parsial y1...122

Tabel 4.89 Hasil Analisis koefisien determinasi y1...122

Tabel 4.90 Hasil Pengujian hipotesis parsial y2...123

Tabel 4.91 Koefisien determinasi parsial y2...123

Tabel 4.92 Hasil analisis koefisien determinasi y2...124

Tabel 4.93 Hasil pengujian hipotesis simultan y1y2...125

Tabel 4.94 Koefisien determinasi simultan y1y2...125

(14)

xx Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data kuesioner...137

Lampiran B Nilai Jawaban Responden Variabel X dan Y...145

Lampiran C Uji Validitas Variabel X dan Uji Validitas Variabel Y...149

(15)

Bab I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam rangka pencapaian tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dibentuk pemerintahan negara yang menyelenggarakan fungsi pemerintahan dalam berbagai bidang. Pembentukan pemerintahan negara tersebut menimbulkan hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang yang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan negara. Menurut Anwar Nasution (2009) pengelolaan keuangan disejumlah daerah di Indonesia dikatakan kian memburuk. Dimana tidak adanya keterbukaan kepada publik terhadap laporan pengelolaan keuangan. Namun untuk itu maka diperlukan Auditor eksternal yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan keterbukaan laporan keuangan kepada publik sesuai dengan kualitas pada instansi pemerintah daerah.

Salah satu unsur yang sangat penting dalam sistem pengelolaan keuangan negara adalah perlunya fungsi pengawasan dan atau fungsi pemeriksaan berjalan efisien. Sesuai Undang-Undang Dasar 1945 pasal 23E mandat untuk memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab diberikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan. (Disadur dari Buku Pedoman BPK RI, 2010)

(16)

Bab I Pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha bertujuan untuk memberikan opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektifitas sistem Pengendalian Intern.

Pedoman pengelolaan keuangan negara diperlukan untuk dijadikan sebagai tolak ukur dalam menentukan transparansi dan akuntabilitas. Menurut Anwar Nasution (2009), Buruknya Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Daerah meningkatkan peluang kebocoran dan menghambat kinerja pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat (disadur dari www.Jppn.com).

Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Pemerintah dinilai masih jauh dari memuaskan. Sebanyak lebih dari 20 laporan keuangan kementerian dan lembaga negara belum mendapatkan penilaian wajar dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Wakil Presiden Boediono meminta setiap pengelola anggaran memperbaiki penyusunan laporan keuangannya, sebab Laporan Keuangan merupakan basis bagi perbaikan tata kelola pemerintahan (disadur dari www.tempo.com, 2011).

(17)

Bab I Pendahuluan

3 Universitas Kristen Maranatha Terkait dengan akuntabilitas, Badan Pemeriksa Keuangan mempunyai peran penting dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan melalui transparansi pengelolaan keuangan.

Penguatan akuntabilitas keuangan menurut Herry Yana Sutisna (2010) diarahkan pada peningkatan kualitas dan transparansi pengelolaan negara, diukur dengan indikator tertib administrasi, opini BPK, dan berkurangnya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Sedangkan penguatan akuntabilitas kinerja diukur dengan indikator persentase peningkatan akuntabilitas instansi pemerintah ( disadur dari www.menpan.go.id).

(18)

Bab I Pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha Belum adanya kemajuan yang signifikan dalam peningkatan transparansi terlihat dari berbagai daerah yang masih belum mendapatkan opini Wajar dari Badan Pemeriksa Keuangan. Menurut Gubernur Kalimantan Agustine Teras Narang, rapor kinerja keuangan seluruh pemda di kalimantan tengah hampir semuanya merata merahnya. Ini terlihat dari lima tahun terakhir , seluruh pemerintah daerah di Kalimantan Tengah belum satupun mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian.

Tabel 1

Daftar Opini Badan Pemeriksa Keuangan di Kalimantan Tengah

Sumber : www.bpk.go.id

Buruknya rapor Pemerintah di kalimantan tengah dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan itu, menurut Mardiasmo (2010) didasarkan oleh tiga kriteria :

1. Lemahnya sistem pengendalian intern

2. Ketidaksesuaian terhadap Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) 3. Ketidaktaatan terhadap peraturan Perundang-undangan.

Opini hasil pemeriksaan BPK dengan kualifikasi itu merupakan indikator lemahnya kinerja keuangan di Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah (disadur dari www.bpkp.go.id)

Tahun Opini BPK

2010 Wajar dengan Pengecualian

2011 Wajar dengan Pengecualian

2012 Wajar dengan Pengecualian

2013 Wajar dengan Pengecualian

(19)

Bab I Pendahuluan

5 Universitas Kristen Maranatha Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), menunjukkan belum maksimalnya sistem pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara dan belum ada peraturan Perundang-undangan untuk pemberian sanksi bagi daerah yang laporan keuangan pemerintah daerahnya tidak baik (disadur dari www.keuda.kemendagri.go.id,2012)

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis meminta pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas dan tata kelola yang masih rendah dalam penyusunan laporan keuangan, sebagai upaya mendorong peningkatan opini wajar tanpa pengecualian. Harry Azhar Azis (2015) mengatakan apabila pemerintah daerah mendapat 90% opini wajar tanpa pengecualian BPK, maka pemerintah daerah dikatakan lebih hebat dalam pengelolaan keuangan negara. Perbaikan dalam pengelolaan keuangan daerah akan berhasil apabila adanya peran Gubernur, Walikota maupun Bupati. Berdasarkan data hasil BPK, kualitas kepatuhan dan opini laporan keuangan wajar tanpa pengecualian dari pemerintah daerah mendapat persentase 34% jika dibandingkan dengan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah yang telah mencapai 74%. (disadur dari www.republika.co.id).

(20)

Bab I Pendahuluan

6 Universitas Kristen Maranatha Pemerintah Daerah. Badan Pemeriksa Keuangan menyebutkan bahwa hasil laporan keuangan semester I tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan semester (IHPS) semester II tahun 2014. Hasil audit BPK menunjukkan kualitas laporan keuangan pemerintah pusat lebih baik daripada pemerintah daerah. Harry Anwar menyayangkan sikap pemerintah daerah yang terkesan tidak peduli dengan aturan ini, salah satunya karena masih banyak laporan keuangan pemerintah daerah yang terlambat diberikan (disadur dari www.merdeka.com, 7 april 2015).

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fuadi (2009) dengan judul “Pengaruh Efektifitas Pengendalian Internal terhadap Perwujudan

Transparansi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung”,

menyatakan terdapat hubungan yang positif sebesar 59,4% antara Efektifitas Pengendalian Internal terhadap Transparansi pengelolaan keuangan daerah. Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa pengendalian intern memiliki pengaruh yang besar dalam pengelolaan keuangan daerah, apabila pengendalian tersebut berjalan dengan baik yaitu memenuhi prinsip-prinsip pengelolaan keuangan daerah, yaitu transparansi yang menjadi prinsip-prinsip tersebut, maka pengendalian intern dikatakan baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Bagita Widianto (2010) dengan judul “Pengaruh Pengawasan Intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan

daerah Pemerintah Kota Bandung” menyatakan terdapat hubungan yang

(21)

Bab I Pendahuluan

7 Universitas Kristen Maranatha intern dengan sangat baik, terbukti dengan tercapainya pengendalian intern sebesar 90,26%.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Arief Rakhman (2013) dengan judul penelitian “Pengaruh Pengendalian Intern terhadap

Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah diKabupaten Bandung Barat” menyatakan terdapat hubungan yang positif 85,60% antara Transparansi pengelolaan keuangan daerah dengan Pengendalian Intern yang dilakukan oleh Pemerintah kota bandung. Hal ini terjadi karena transparansi pengelolaan keuangan daerah yang dilakukan pemerintah Kabupaten Bandung Barat dilakukan secara utuh dan menyeluruh,mencakup aspek dalam pengelolaan keuangan daerah.

Penelitian yang dilakukan oleh Indriya Kartika (2013) dengan Judul Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) terhadap kualitas laporan keuangan dan implikasinya terhadap akuntabilitas “ menyatakan

bahwa terdapat pengaruh positif antara Sistem Pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan pada pemerintah daerah.Sistem pengendalian intern memiliki kontribusi sebesar 69,90%. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern pemerintah berpengaruh 69,90% terhadap kualitas laporan keuangan, sedangkan sisanya sebesar 30,10% dipengaruhi oleh faktor lain.

Penelitian yang dilakukan M.Fiekri S.Zulfikar dengan judul “ Pengaruh Transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan laporan keuangan daerah” menyatakan terdapat hubungan yang positif sebesar

(22)

Bab I Pendahuluan

8 Universitas Kristen Maranatha hipotesis secara simultan antara transparansi dan akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan daerah. Besarnya pengaruh transparansi dan akuntabilitas dalam memberi kontribusi terhadap pengelolaan keuangan daerah sebesar 52,4%.

Penelitian yang dilakukan Widya martha dengan judul “ Pengaruh Transparansi dan akuntabilitas terhadap kinerja instansi pemerintah pada dinas dikota Bandung” menyatakan bahwa besarnya pengaruh transparansi

dan akuntabilitas dalam memberi kontribusi pengaruh terhadap kinerja instansi pemerintah sebesar 34 ,8%, sedangkan sisanya 65,2% berdasarkan jawaban responden yang berpendapat ragu-ragu atas pernyataan mengenai instansi pemerintah menjalankan tugasnya dengan ketentuan yang berlaku.

Penelitian yang dilakukan oleh Alyssa Regina Andriani dengan judul “ Pengaruh sistem pengendalian intern keuangan daerah terhadap efektivitas

pengelolaan keuangan daerah dikota Bandung “ menyatakan bahawa

Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah kota Bandung yang dilakukan oleh DPKAD sudah dilaksanakan secara efektif,hal ini di tunjukkan dengan nilai persentase yang diperoleh sebesar 76% dan termasuk kategori efektif. Namun berdasarkan hasil penelitian yang menghasilkan skor penelitian dari responden yang kurang baik yaitu pelaksanaan,pengawasan,dan pengendalian.

Penelitian yang dilakukan oleh Indah Puri Andayani yang berjudul “

(23)

Bab I Pendahuluan

9 Universitas Kristen Maranatha atas kode etik terhadap kinerja auditor eksternal pada Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Jawa Barat besarnya pengaruh sebesar 88%.

Tanggung Jawab utama auditor adalah memberikan opini atas laporan keuangan. Tujuan auditor adalah menentukan kewajaran atas penyajian laporan keuangan. Pembuatan laporan keuangan adalah suatu bentuk kebutuhan transparansi yang merupakan syarat pendukung adanya akuntabilitas yang berupa keterbukaan pemerintah atas aktivitas pengelolaan sumber daya publik. Laporan Keuangan yang dihasilkan organisasi publik, sebagai bentuk akuntabilitas publik, seharusnya menggambarkan kondisi yang komprensitif tentang kegiatan operasional, posisi keuangan, arus kas, dan penjelasan atas pos-pos yang ada di dalam laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan merupakan suatu bentuk kebutuhan transparansi yang menjadi syarat agar pengelolaan keuangan daerah dikatakan akuntabel. Bentuknya berupa keterbukaan pemerintah daerah atas aktivitas pengelolaan sumber daya publik. Maka hal itulah yang menjadi alasan penulis untuk mencoba melakukan penelitian mendalam mengenai Transparansi dan Akuntabilitas, sehingga Penulis mengambil kesimpulan dengan Judul skripsi “Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dalam Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan

Daerah” ( studi kasus pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik

(24)

Bab I Pendahuluan

10 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi masalah dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Apakah Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dapat meningkatkan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah?

2. Apakah Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dalam meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah?

3. Seberapa besar Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dalam meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah?

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dapat meningkatkan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah?

2. Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dapat meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah?

(25)

Bab I Pendahuluan

11 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengelola, menganalisa, dan menginterpretasikan data-data sebagai gambaran dan masukan bagi para ekonomi baik untuk Instansi Pemerintah, pengusaha atau yang bergerak dibidang lainnya.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian masalah yang diungkapkan diatas, penulis melalui penelitian diatas memiliki tujuan :

1. Mengetahui apakah Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dalam meningkatkan Transparansi terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah. 2. Mengetahui apakah Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dalam

meningkatkan Akuntabilitas terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah. 3. Untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan

(26)

Bab I Pendahuluan

12 Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kegunaan maupun manfaat bagi :

a. Bagi perusahaan atau Instansi Pemerintah

Gambaran tentang suatu pelaksaan pelaporan yang baik dan memberikan masukan bagi perusahaan atau instansi pemerintah begitu pentingnya Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas terhadap laporan keuangan, terutama dalam hal pelaporan atas pengumpulan dan pengevaluasian hasil data keuangan pemerintah daerah, guna untuk membantu instansi pemerintah jauh dari kendala atau kecurangan yang menyimpang dan dapat merugikan daerah atau negara.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini akan menambah pengetahuan mengenai Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dalam membuat laporan sesuai akuntabilitasnya dan tidak memihak kepada orang lain atau instansi lingkungan pemerintah daerah tersebut.

c. Bagi pembaca umum

(27)

Bab V Kesimpulan dan Saran

132 Universitas Kristen Maranatha

Bab V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah (studi kasus pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia perwakilan Kalimantan tengah), maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Badan Pemeriksa Keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap transparansi pengelolaan keuangan daerah. Badan Pemeriksa Keuangan memiliki kontribusi pengaruh sebesar 22% yang dapat disimpulkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap transparansi pengelolaan keuangan daerah. 2. Badan Pemeriksa Keuangan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Badan Pemeriksa Keuangan memiliki kontribusi pengaruh sebesar 19,7% yang dapat disimpulkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. 3. Badan Pemeriksa Keuangan memiliki pengaruh yang signifikan

(28)

Bab V Kesimpulan dan Saran

133 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan beberapa kelemahan yang ditemukan penulis terkait dengan pelaksanaan Badan Pemeriksa Keuangan dengan pengaruhnya terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah seperti masih kurangnya pemahaman Badan Pemeriksa Keuangan mengenai tugas dan tanggungjawabnya, maka untuk dapat meningkatkan Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah berikut ini penulis mengajukan beberapa saran, diantaranya: 1. Badan Pemeriksa Keuangan masih perlu untuk meningkatkan transparansi

kepada masyarakat mengenai keterbukaan informasi kepada publik sesuai dengan undang-undang No.14 tahun 2008 yaitu setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk meningkatkan kualitas pelibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik. Dengan membuka akses publik terhadap masyarakat diharapkan Badan Pemeriksa Keuangan untuk bertanggung jawab dan beriorentasi pada pelayanan rakyat yang sebaik-baiknya.

2. Badan Pemeriksa Keuangan masih perlu untuk meningkatkan akuntabilitasnya dengan mengetahui mengenai kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban pekerjaannya sehingga pengelolaan keuangan pemerintah terlaksana secara efektif yang dikomunikasikan melalui jaringan efektif dan memberikan pernyataan yang jelas mengenai tujuan dan sasaran dari kebijakan.

(29)

134 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Dr. Rizal, Djalil. (2004) .Akuntabilitas Keuangan Daerah : Implementasi Pasca Reformasi. Catakan Pertama. Penerbit PT.Wahana Semesta Intermedia, Jakarta

Indra, Bastian. (2010). Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mardiasmo. (2004). Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta

Riduwan. (2003). Dasar-Dasar Statistika. Cetakan ketiga. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2010). Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2010. Jakarta.

Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia. (2010). Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

Tim Redaksi Nuansa Aulia. (2011). Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Cetakan Pertama. Penerbit Nuansa Aulia. Bandung

Krina, Loina Lalolo . (2002). Pedoman Penguatan Pengamatan Program Pembangunan Daerah . Jakarta : Sekretariat Good Public Governance. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Sedarmayanti. (2012). Good Governance : Kepemerintahan Yang Baik. Edisi Revisi. Penerbit Mandar Maju. Bandung.

(30)

135 Universitas Kristen Maranatha Skripsi

Ahmad, Fuadi (2009). “ Pengaruh Efektifitas Pengendalian Internal terhadap Perwujudan Transparansi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”. Skripsi.

Bandung : Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.

Bagito, Widianto. (2010). “ Pengaruh Pengawasan Intern Terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kota Bandung”. Skripsi. Bandung :

Universitas Pendidikan Indonesia.

Muhammad, Arief. (2013). “ Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap

Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Bandung Barat”. Skripsi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Fiekri, Zulfikar. ( 2013). Pengaruh Transparansi dan Akuntabilitas Terhadap Pengelolaan Keuangan Laporan Keuangan Daerah. Skripsi. Bandung : Universitas Widyatama.

Indriya, Kartika.(2013). “ Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Pemerintah

(SPIP) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas. Skripsi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Widya, Martha. (2013). “ Pengaruh Transparansi dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Pada Dinas Kota Bandung. Skripsi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Indah, Puri. (2012). “ Pengaruh Persepsi Auditor Eksternal Atas Kode Etik

Terhadap Kinerja Auditor Eksternal. Skrispi. Bandung : Universitas Widyatama.

Alyssa, Andriani. (2012).” Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Keuangan

(31)

136 Universitas Kristen Maranatha Dokumen-Dokumen

Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007 Tentang Standar Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan.

Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

Majalah Warta Badan Pemeriksa Keuangan

Website :

http://www.Bpk.go.id

http://www.Jppn.com

http://www.menpan.go.id

http://www.tempo.com

http://www.Keuda.kemendagri.go.id.com

http://www.Republika.co.id

Gambar

Gambar 3.4 Variabel Indikator, Skala Pengukuran, dan Instrumen Penelitian...68
Tabel 1 Daftar Opini Badan Pemeriksa Keuangan di Kalimantan Tengah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus Evaluasi Administrasi, Teknik, Harga dan Kualifikasi untuk paket pekerjaan tersebut di

Dinamika dan perkembangan masyarakat yang majemuk menuntut peningkatan peran, fungsi dan tanggung jawab Partai Politik dalam kehidupan demokrasi secara konstitusional

Tayangan tentang tindakan kriminal dan brutal tersebut mendorong anak yang tidak memi- liki kecenderungan bersikap anarkis untuk mencoba dan menirunya, juga dapat menambah

maka pergantian brand yang dilakukan oleh Bekasi Square menjadi awal menuju perubahan yang baik. Sebagai Divisi Media Relation di Revo Town HD menjelaskan, “nama yang

36 Additional Tier 1 Capital before regulatory adjustments Jumlah AT1 sebelum regulatory adjustment - Modal Inti Tambahan: Faktor Pengurang (

zeolit pada proses adsorpsi, kemungkinan hal ini dapat terjadi karena pada proses ini terjadi proses adsorpsi fisika, yaitu dengan meningkatnya temperatur, maka

toward the implementation of presentation and the strategies that can help or support the students to make a good presentation used by the English Education Department students

Gambar mana yang menunjukkan arah rambat cahaya saat kamu melihat kaleng yang berada di dalam kotak gelap?.c. Seekor nyamuk menggigit dagu Adi di