• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG: Penelitian Pada Pelanggan Pdam Wilayah Bandung Utara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG: Penelitian Pada Pelanggan Pdam Wilayah Bandung Utara."

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

No Daftar : 16/UN.40.FPEB.1.PL/2013

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)

TIRTAWENING KOTA BANDUNG

(PENELITIAN PADA PELANGGAN PDAM WILAYAH BANDUNG UTARA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Ujian Sidang Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh:

MASITHOH ULFANATH 0902736

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Masithoh Ulfanath, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)

TIRTAWENING KOTA BANDUNG

(PENELITIAN PADA PELANGGAN PDAM WILAYAH BANDUNG UTARA)

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Hendri Winata, M.Si NIP.19620617 198803 1 003

Drs. Budi Santoso, M. Si NIP. 19600826 198703 1 003

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI

(3)

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)

TIRTAWENING KOTA BANDUNG

(PENELITIAN PADA PELANGGAN PDAM WILAYAH BANDUNG UTARA)

Skripsi ini telah diuji dan disahkan oleh:

Penguji 1

Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd NIP. 19611108 198601 2 001

Penguji 2

Drs. H. Alit Sarino, M.Si NIP. 19561211 198803 1 001

Penguji 3

(4)

Masithoh Ulfanath, 2013

BERITA ACARA SIDANG

Skripsi ini telah diuji pada :

Hari/Tanggal : Selasa, 23 April 2013

Waktu : 08.00 sd Selesai

Tempat : Gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

Panitia ujian sidang terdiri dari :

Ketua : Dr. Rasto, M.Pd

NIP. 19720711 200112 1 001

Sekretaris : Drs Budi Santoso, M.Si NIP. 19600826 198703 1 003

Penguji : 1. Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd NIP. 19611108 198601 2 001

2. Drs. H. Alit Sarino, M.Si NIP. 19561211 198803 1 001

3. Drs. Rasto, M.Pd

(5)

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

“Wahai orang

-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian,

„Berlapang

-

lapanglah dalam majelis,‟ maka lapangkanlah, niscaya

Allah akan memberi kelapangan untuk kalian. Dan apabila

dikatakan, „Berdirilah kamu,‟ maka ber

dirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang yang beriman diantara kalian dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah

Maha Mengetahui atas apa yang kalian kerjakan.”

(Qs. Al-Mujadilah: 11)

"Seseorang yang keluar dari rumahnya

untuk menuntut ilmu

niscaya Allah akan mudahkan

baginya jalan menuju Syurga".

(Shahih Al jami)

Kupersembahkan dengan tulus karya tulis ini untuk

orang-orang yang kucintai :

Ayah, Ibu, Adikku, dan Keluarga besarku, khususnya

para pendidikku serta orang-orang yang senantiasa

menyayangi, mendo‟akan dan mendambakan

(6)

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelayanan Prima

Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirtawening Kota Bandung (Penelitian pada Pelanggan PDAM Wilayah Bandung

Utara)” ini sepenuhnya adalah hasil karya diri sendiri. Bagian yang ada di dalam

skripsi ini tidak ada yang merupakan plagiat dari hasil karya orang lain dan saya

tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang

dijatuhkan kepada saya dalam bentuk apapun, apabila kemudian ditemukan

adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini atau ada klaim dari

pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, April 2013

Penulis,

(7)

Masithoh Ulfanath, 2013

ABSTRAK

PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)

TIRTAWENING KOTA BANDUNG

(PENELITIAN PADA PELANGGAN PDAM WILAYAH BANDUNG UTARA)

oleh:

Masithoh Ulfanath 0902736

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs Hendri Winata, M.Si., dan Drs Budi Santoso, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari efektifitas pelayanan prima terhadap tingkat kepuasan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung yang ditandai dengan adanya pelanggan yang mengeluh/komplain terhadap pelayanannya yang belum prima. Hal tersebut berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan perusahaan tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode survey explanatory. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara (interview) dan penyebaran angket (kuesioner). Instrumen yang digunakan adalah angket model skala likert,

dengan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan koefisien korelasi pearson product moment. Sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 100 orang pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Wilayah Bandung Utara Kota Bandung .

(8)

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE OUTSTANDING SERVICE TOWARD THE CUSTOMER SATISFATION OF TIRTAWENING WATER COMPANY

(PDAM) IN BANDUNG CITY

(A RESEARCH OF WATER COMPANY’S CUSTOMER AT BANDUNG NORTHERN TERRITORY)

by:

Masithoh Ulfanath 0902736

This Thesis is guided by:

Drs Hendri Winata, M.Si., dan Drs Budi Santoso, M.Si.

This study was aimed to investigate whether there were any influences from the effectiveness of the outstanding service toward the customer satisfaction of Tirtawening Water Company (PDAM) in Bandung. The level of customer satisfaction in Tirtawening’s Water Company (PDAM) at Bandung was examined in this study which has been proved by the customer who complained about dissatisfaction service. It could become a potensial problem for achieving the company’s goals.

The research method which was applied in this study was survey explanatory. The data were collected from interview and the questioner distribution. The instrument that was used in this study was a questionare likert scale models with data analysis in the form of the simple regression analysis and pearson product moment coreelation coefficient. The sample of this study took 100 customers of Water Company (PDAM) in Bandung Northern Region.

(9)

vii

Masithoh Ulfanath, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... Error! Bookmark not defined.

1.4.2 Kegunaan Praktis ... Error! Bookmark not defined. BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1Konsep Pelayanan Prima ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Kepuasan Pelanggan ... Error! Bookmark not defined.

2.2Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

(10)

viii

BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasional Variabel... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Operasional Variabel Pelayanan Prima . Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Operasional Variabel Kepuasan Pelanggan ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Uji Validitas... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Uji Reliabilitias ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Tabulasi Data ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Konversi Data ... Error! Bookmark not defined.

3.8.3 Statistik Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

3.8.4 Statistik Inferensial ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Error! Bookmark not defined.

4.1Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1Profil Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota

(11)

ix

Masithoh Ulfanath, 2013

4.1.2Visi, Misi dan Motto... Error! Bookmark not defined.

4.1.3Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5Hasil Uji Coba Kuesioner ... Error! Bookmark not defined.

4.1.6 Gambaran Variabel Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.7 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

4.1.8Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.2Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1Gambaran Pelayanan Prima ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2Gambaran Kepuasan Pelanggan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

(12)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Persentase Pengaduan di Wilayah Bandung Utara ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Sasaran dan Manfaat Service Excellence... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan dengan Pelayanan Prima dan

Kepuasan Pelanggan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Metode Penelitian yang digunakan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Operasional Variabel X (Pelayanan Prima) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Operasional Variabel Y (Kepuasan Pelanggan). Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.4 Jumlah Pelanggan PDAM Wilayah Bandung Utara . Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Penyebaran Proporsi Sampel ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3 6 Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.7 Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.8 Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Reabilitas .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi ... Error! Bookmark not defined.

(13)

xi

Masithoh Ulfanath, 2013

Tabel 3.11 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Tabel Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang

Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Jumlah Item Kuesioner Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Validitas Variabel X (Pelayanan Prima) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Validitas Variabel Y (Kepuasan Pelanggan) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8 Kriteria Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Kemampuan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Sikap . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Penampilan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Perhatian

(14)

xii

Tabel 4.13 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Tindakan

Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.14 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Tanggung Jawab ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.15 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Lebih Setia ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.16 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Menggunakan Produk atau Jasa Kembali ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.17 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4 18 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan Prima .. Error! Bookmark not defined.

(15)

xiii

Masithoh Ulfanath, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Penyebab Utama Tidak Terpenuhinya Harapan Pelanggan .... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Rantai Kepuasan ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.5 Model Kasualitas Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.1 Contoh Grafik Deskriptif Pelayanan Prima ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3 2 Contoh Grafik Deskriptif Kepuasan Pelanggan ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirtawening Kota Bandung ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kemampuan ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Sikap Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.4 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Penampilan ... Error! Bookmark not defined.

(16)

xiv

Gambar 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tindakan ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tanggung jawab . Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Lebih Setia ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Menggunakan

Produk atau Jasa Kembali ... Error! Bookmark not defined.

(17)

xv

Masithoh Ulfanath, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

(18)

1

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah perusahaan milik

Pemerintah Daerah Kota Bandung yang melayani penyediaan air bersih kepada

warganya, yang dirasakan sebagai kebutuhan yang sangat mendasar bagi

masyarakat. Hal ini kemudian membuat posisi PDAM sangat peka terhadap

perlakuan pelanggan, sehingga pihak perusahaan dituntut untuk mempunyai

kemampuan yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, yaitu layanan

prima, agar mendapatkan loyalitas pelanggan kepada perusahaan.

Untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan akan air bersih masyarakat Kota

Bandung, maka PDAM Tirtawening Kota Bandung telah mengupayakan

memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, namun dalam

perjalannya sering mendapat keluhan dari masyarakat tentang semakin sulitnya

untuk mendapat air bersih tampaknya masih menjadi kendala yang sepenuhnya

belum dapat diatasi oleh pemerintah daerah untuk itu PDAM Kota Bandung,

sangat berusaha untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada

pelanggannya dalam segala hal.

Peningkatan kualitas pelayanan adalah merupakan salah satu isu yang

sangat krusial pada saat ini, baik dalam lingkup sektor publik maupun sektor

swasta. Hal ini terjadi karena disatu sisi tuntutan masyarakat terhadap perbaikan

(19)

2

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kenyataannya, praktek penyelenggaraan pelayanan tidak mengalami perbaikan

yang signifikan.

Dalam perkembangan dunia jasa dewasa ini dikenal istilah pelayanan

prima (service excellence). Swastika (2005:3), mengatakan

Definisi pelayanan prima mengandung tiga hal pokok, yaitu adanya pendekatan sikap yang berkaitan dengan kepedulian kepada pelanggan, upaya melayani dengan tindakan yang terbaik dan ada tujuan untuk memuaskan pelanggan dengan berorientasi pada standar layanan tertentu.

Pelayanan prima ini dilakukan untuk memberikan kepuasan kepada

seluruh pelanggannya, agar tetap menjadi pelanggan yang setia. Pelayanan Prima,

sebagaimana tuntutan pelayanan yang memuaskan pelanggan/masyarakat, maka

diperlukan persyaratan agar dapat dirasakan oleh setiap pelayan untuk memiliki

kualitas kompetensi yang profesional, dengan demikian kualitas kompetensi

profesionalisme menjadi sesuatu aspek penting dan wajar dalam setiap transaksi.

Jika ditinjau dari fungsinya, air bersih PDAM selain berkewajiban

menyediakan layanan air bersih bagi masyarakat, juga dituntut untuk mencapai

tingkat keuntungan yang optimal dan sebagai penyumbang Pendapatan Asli

Daerah.

Untuk memberikan pelayanan prima kepada seluruh

pelanggan/masyarakat maka PDAM Tirtawening Kota Bandung harus memenuhi

standar waktu, tempat, biaya, kualitas dan prosedur yang ditetapkan untuk

penyelesaian setiap tugas dalam pemberian pelayanan. Memuaskan pelanggan

berarti bahwa setiap keinginan orang yang menerima pelayanan merasa puas,

(20)

3

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum

Adapun kepuasan pelanggan atau yang diharapkan pelanggan dari

pelayanan yang diberikan oleh PDAM selayaknya memuaskan pelanggan,

misalnya: mendapatkan air bersih sesuai dengan standar kesehatan yang sudah

ditetapkan, air seharusnya lancar (jangan kadang ada kadang tidak), ukuran

penggunaan air harus tepat sesuai dengan yang digunakan. Kepuasan pelanggan

PDAM ditentukan oleh kualitas air yang dikehendaki pelanggan, agar jaminan

kualitas menjadi prioritas utama bagi perusahaan, yang pada saat ini dijadikan

sebagai tolak ukur keunggulan pelayanan. Sebagaimana pelanggan, tentu

mengharapkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air dapat didistribusikan oleh

pihak PDAM kepada setiap pelanggan, namun seringkali kenyataannya tidak

demikian sehingga mengecewakan dan akan menimbulkan rasa tidak puas.

Sekarang ini pelanggan semakin pintar dan sangat kritis, sehingga

perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan harus mampu memberikan

pelayanan yang sesuai dengan harapan para pelanggan. Sedikit saja

penyimpangan, misalnya pelayanan PDAM yang ada di Kota Bandung tidak

sesuai dengan yang diharapkan. Diantaranya pelanggan yang mengeluhkan

kualitas air yaitu Neneng Tiarni (dalam Pikiran Rakyat Online, 2012:1),

mengungkapkan “mengeluhkan kualitas air PDAM yang keruh bahkan berwarna

hitam dan berbau padahal selalu membayar tagihan tepat waktu, jadi seharusnya

pelayanan yang didapat harusnya lebih baik”.

Kebocoran Air PDAM Tirtawening Masih Tinggi, tingkat kehilangan air

PDAM Tirtawening Kota Bandung dinilai masih tinggi, menurut bussines plan

(21)

4

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

26% tapi kenyataannya masih diatas 36%. Kemudian cakupan pelayanan air

bersih di Kota Bandung juga masih dibawah harapan dari seharusnya 80%, kini

baru 67%”.

Menurut Pian Sopian (dalam Pikiran On Line, 2011:1) bahwa pelayanan

PDAM memang belum menjangkau seluruh wilayah Kota Bandung. Berdasarkan

data, PDAM baru menjangkau 68% (153.653 saluran) dari seluruh warga Kota

Bandung. Itu pun masih banyak problem yang harus dibenahi agar air bisa sampai

ke pelanggan dengan baik,” ucapnya. Ditilik dari durasi, saat ini baru empat puluh

persen pelanggan yang dapat menikmanti aliran air selama 24 jam. Porsi terbesar

pelanggan dipaksa memperoleh air dalam durasi yang berbeda-beda, bahkan ada

yang hanya dua jam sehari.

Problem lain yang dihadapi PDAM adalah tingginya tingkat kehilangan

air, yakni mencapai 36 persen. Secara umum, hal itu terjadi karena dua faktor,

yaitu teknis (pipa bocor, pecah) dan administrasi (pencurian air, ketidakakuratan

pencatatan meteran, dan human error). Pian Sopian (dalam Pikiran On Line,

2011:1) mengatakan“faktor teknis bisa dideteksi karena kasat mata, tetapi faktor

administrasi sulit sekali,”. Celakanya, faktor administrasi justru menyumbang

porsi besar dalam tingkat kehilangan air.

Uraian di atas menunjukkan bahwa pelayanan prima, khususnya

penyaluran air bersih yang diberikan PDAM Tirtawening kota Bandung belum

sepenuhnya memberikan kepuasan kepada pelanggan, karena masih ada

pelayanan yang tidak sesuai dengan harapan pelanggan. Hal ini dengan data yang

(22)

5

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum

Bandung, yang menginventarisir adanya berbagai bentuk keluhan ataupun

pengaduan dari masyarakat. Berikut disajikan tabel data jumlah persentase

pengaduan di Wilayah Bandung Utara.

Tabel 1.1

Jumlah Persentase Pengaduan di Wilayah Bandung Utara Bulan Januari s/d Desember 2011

Bulan Jumlah

Januari 320 66 67 106 125

Februari 311 59 67 120 114

Maret 393 67 72 140 114

April 328 61 69 108 126

Mei 257 59 65 94 98

Juni 185 44 60 77 68

Juli 106 53 29 46 40

Agustus 116 53 60 115 121

September 393 68 54 148 139

Oktober 362 61 58 121 126

November 351 53 77 108 146

Desember 392 68 54 148 139

Jumlah 3514 712 732 1331 1356

Persentase 20.26% 20.83% 37.87% 38.58% Sumber : Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung, 2011

Dari data presentase pengaduan tersebut terlihat bahwa 20,26% berkaitan

dengan ketidakpuasan pelanggan atas kondisi meter, 20,83% salah catat, 37,87%

stand kumulatif, 38,58% mengadu tentang kel. Taksasi. Dari jumlah persentase

tersebut masih belum optimalnya pelayanan PDAM Kota Bandung ditunjukkan

oleh ketidakpuasan pelanggan terhadap kualitas layanan yang diterima pelanggan.

Berkaitan dengan itu, Perusahaan PDAM seharusnya segera ditangani dengan

mencari faktor-faktor yang menyebabkan pelayanan PDAM masih belum optimal

(23)

6

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memberikan peluang bagi peneliti untuk mengkaji bagaimana gambaran

pelayanan prima. Menurut Barata (2004 : 27) “Pelayanan prima adalah kepedulian

kepada pelanggan dengan memberikan layanan terbaik untuk memfasilitasi

kemudahan pemenuhan kebutuhan dan mewujudkan kepuasannya, agar mereka

selalu loyal kepada organisasi/perusahaan”. Pelayanan prima adalah faktor kunci

dalam keberhasilan suatu perusahaan jika bisnis tumbuh dan berkembang dan

tetap bisa bertahan dalam persaingan maka keuntungan dan pendapatan juga

meningkat. Pelayanan prima berarti memelihahara dan mempertahankan

pelanggan dan menambah pelanggan baru. Pelayanan prima tidak hanya

memberikan suatu layanan, tetapi memerlukan ekstra yang sesuai dengan harapan

pelanggan. Hal ini membuat perusahaan harus melakukan pilihan, langkah, sikap

dalam berhubungan dengan pelanggan yang tepat.

Josep M. Juran (dalam Tjiptono Fandy dan Anastasia Diana, 2001:1)

menyatakan bahwa :

Strategi perbaikan kualitas Juran menekankan implementasi proyek-perproyek dan rangkaian tahap terobosan. Ia juga menegaskan pentingnya identifikasi dan pemecahan/eliminasi penyebab suatu masalah. Menurutnya, langkah ini sangat krusial, karena bila mencari jalan pintas dari gejala langsung diberikan solusi, maka sumber persoalan sesungguhnya belum diatasi dan sewaktu-waktu bisa terulang lagi. Juran mendefinisikan kualitas sebagai kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi ini menekankan orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan.

Sedangkan menurut Edwards Deming (dalam Tjiptono Fandy dan

Anastasia Diana, 2001:2) bahwa :

(24)

7

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum

variasi (kurang lebih 92%) dapat dikendalikan manajemen. Deming sangat yakin bahwa bila karyawan diberdayakan untuk memecahkan masalah (dengan catatan manajemen menyediakan alat-alat yang cocok), maka kualitas dapat disempurnakan terus-menerus.

Dari kedua pendapat di atas bahwa definisi-definisi tersebut merupakan

Program kualitas perbaikan terus-menerus menempatkan pelanggan sebagai pihak

terpenting. Program yang kerapkali disebut pula program customer-based ini

sangat menekankan aspek kesinambungan (terus-menerus), karena unsur-unsur

yang terdapat dalam kualitas selalu mengalami perubahan. Apa yang saat ini

dipandang telah berkualitas, dalam waktu tidak terlalu lama bisa saja sudah tidak

lagi memadai. Adapun teori tersebut merupakan usaha mereka untuk

menunjukkan bahwa setiap orang memerlukan definisi operasional mengenai

kualitas. Definisi operasional merupakan deskripsi dalam ukuran-ukuran yang

dapat diskuantifikasikan mengenai apa yang diukur dan langkah-langkah yang

perlu dilakukan untuk mengukurnya secara konsisten. Tujuan pengukuran ini

adalah untuk menentukan kinerja aktual proses tersebut.

Di satu pihak permintaan masyarakat akan air bersih semakin meningkat,

namun kualitas pelayanan yang diberikan belum sebanding dengan pemenuhan

permintaan masyarakat tersebut Kotler et al. yang diterjemahkan oleh Fandy

Tjiptono (2000:70) menyatakan bahwa ”kualitas adalah keseluruhan ciri dan

karakteristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat”. Jelas ini adalah

definisi kualitas yang berpusat pada pelanggan. Pelanggan memiliki kebutuhan

dan pengharapan tertentu. Suatu kualitas pelayanan merupakan kualitas yang

(25)

8

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kata lain adalah penting mendengarkan suara pelanggan kemudian mendengarkan

suara pelanggan dan memuaskan pelanggan, dengan kata lain adalah penting

mendengarkan suara pelanggan kemudiaan membantunya untuk

memformulasikan kebutuhannya. Kemampuan profesional para pemberi jasa diuji

pada bagian ini, sehingga unit layanan dalam menghasilkan produk jasa harus

sesuai dengan harapan pelanggan.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian ini dengan mengambil judul : “Pengaruh Pelayanan Prima terhadap

Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung (Penelitian pada Pelanggan PDAM Wilayah Bandung Utara)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pelayanan prima di

PDAM karena tingginya jumlah pengaduan ke PDAM dari Wilayah Bandung

Utara. Hal ini dibuktikan dengan adanya masalah sebagai berikut:

1. Kualitas air PDAM yang keruh bahkan berwarna hitam dan berbau

2. Kebocoran Air PDAM Tirtawening Masih Tinggi

3. Pelanggan dipaksa memperoleh air dalam durasi yang berbeda-beda,

bahkan ada yang hanya dua jam sehari

4. Tingginya tingkat kehilangan air, yakni mencapai 36 persen terjadi

karena dua faktor, yaitu teknis (pipa bocor, pecah) dan administrasi

(26)

9

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum

Untuk meminimalkan kondisi di atas tersebut, maka perlu memperbaiki

kualitas pelayanan prima yang ada di PDAM sehingga dapat memuaskan dan

harapan pelanggan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan prima

adalah mengembangkan dan melaksanankan pelayanan prima dengan

menyelaraskan faktor-faktor kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan,

dan tanggung jawab.

Berdasarkan uraian yang telah diutarakan sebelumnya, maka dapat dibuat

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas pelayanan prima yang diberikan

oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan pelanggan Perusahaan Daerah

Air Minum Tirtawening Kota Bandung?

3. Adakah pengaruh tingkat efektivitas pelayanan prima terhadap tingkat

kepuasan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota

Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari lebih dalam

mengenai pengetahuan yang telah peneliti terima di bangku perkuliahan dan untuk

menambah pengalaman peneliti dalam mengamati objek yang diteliti.

Adapun tujuan penelitian yang akan penulis teliti ini diharapkan dapat

(27)

10

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Untuk memperoleh gambaran tentang tingkat efektivitas pelayanan

prima yang diberikan oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening

Kota Bandung.

2. Untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kepuasan pelanggan

Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh tingkat efektivitas pelayanan prima

terhadap tingkat kepuasan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum

Tirtawening Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti yang

tertarik pada pembahasan yang dibahas, baik manfaat secara teoritik maupun

manfaat praktis seperti dijelaskan berikut ini.

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu

pengetahuan bidang manajemen sumber daya manusia dan ilmu manajemen,

khususnya mengenai pelayanan prima, serta pengaruhnya terhadap kepuasan

pelanggan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Bagi peneliti, sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman,

sehingga dapat mengoptimalisasikan teori yang dimiliki untuk

mencoba menganalisis fakta, data, gejala, dan peristiwa yang terjadi

(28)

11

Masithoh Ulfanath, 2013

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum

2. Bagi program studi manajemen perkantoran, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan serta dapat

dimanfaatkan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk memperoleh

konsep baru mengenai pelayanan prima dan kepuasan pelanggan.

3. Bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota

Bandung, diharapkan hasil penelitian ini menjadi salah satu data

ataupun rujukan melalui pelayanan prima di Perusahaan Daerah Air

(29)

42

Masithoh Ulfanath, 2013

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek Penelitian ini yaitu pelayanan prima sebagai variabel bebas atau

independen (variabel X) terhadap kepuasan pelanggan sebagai variabel terikat

atau dependent (variabel Y) . Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air

minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung yang beralamat di Jl. Badaksinga No.

10 Bandung. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening merupakan

perusahaan milik pemerintah daerah yang bergerak di bidang jasa pelayanan air

minum kota Bandung. Adapun subjek penelitian yang dijadikan responden dalam

penelitian ini adalah pelanggan PDAM yang berada di wilayah Bandung Utara.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh data-data yang

menunjukkan gambaran tentang pengaruh pelayanan prima dan kepuasan

pelanggan PDAM Tirtawening Kota Bandung. Penelitian deskriptif adalah studi

untuk menemukan fakta-fakta dengan interpretasi yang tepat, juga bertujuan untuk

memberikan gambaran dari variabel penelitian. Sedangkan penelitian verifikatif

bertujuan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui

(30)

43

Tabel 3.1

Metode Penelitian yang digunakan Tujuan

Penelitian

Jenis Penelitian

Tipe

No. 1 & 2 Deskriptif Kuantitatif

No. 3 Verifikatif Kuantitatif

Dari tabel 3.1 di atas, jenis penelitian untuk tujuan penelitian no 1 dan 2

termasuk pada jenis penelitian deskriptif dikarenakan untuk menemukan

fakta-fakta dengan intrepetasi yang tepat yang bertujuan memberi gambaran dari

variabel-variabel yang diteliti, sedangkan pada tujuan penelitian no. 3 termasuk

jenis penelitian verifikatif dikarenakan untuk menguji kebenaran hipotesis dalam

penelitian ini. Metode peneliltian merupakan rencana atau prosedur yang

sitematik yang perlu dipersiapkan agar dapat melakukan penelitian. Mengingat

penelitian ini penelitian deskriptif-verifikatif maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini penelitian explanatory survey yang bertujuan untuk menjelaskan

adanya hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel melalui pengujian

hipotesis. Sedangkan pengertian survei menurut Sugiyono (2012:6) bahwa :

Metode survai yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).

3.3 Operasional Variabel

Menurut Somantri dan Muhidin (2006:27) “Variabel adalah karakteristik

(31)

44

Masithoh Ulfanath, 2013

(2011:93) ”Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan konsep

variabel menjadi konsep yang lebih sederhana, yaitu indikator”.

Penelitian ini meliputi dua variabel inti, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Menurut Uep dan Sambas (2011:88) bahwa :

Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan pada variabel dependen (terikat). Dengan demikian dinamakan sebagai variabel bebas dalam mempengaruhi variabel lainnya. Sementara variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menadi akibat karena adanya cariabel bebas.

Dalam penelitian ini penulis mengemukakan dua variabel, yaitu:

1. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah pelayanan prima yang

dinyatakan dengan simbol X.

2. Dalam penelitian ini, kepuasan pelanggan merupakan variabel terikat

dan dinyatakan dengan simbol Y

Dua variabel tersebut dituangkan kemudian dalam operasionalisasi

variabel sebagai berikut:

3.3.1 Operasional Variabel Pelayanan Prima

Indikator variabel ini meliputi kemampuan (ability), sikap (attitude),

penampilan (appearancce), perhatian (attention), tindakan (action), Tanggung

jawab(Accountability).

Atep Adya Barata (2004:31) mengemukakan bahwa pelayanan prima

dapat berhasil dilaksanakan didasarkan kepada :

1) Kemampuan, adalah pengetahuan dan keterampilan tertentu yang mutlak diperlukan untuk menunjang program layanan prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang kerja yang ditekuni, melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi dan menggunakan public relation

(32)

45

2) Sikap, adalah perilaku atau perangai yang harus ditonjolkan ketika menghadapi pelanggan;

3) Penampilan, adalah penampilan seseorang baik yang bersifat fisik maupun non fisik, yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain;

4) Perhatian, adalah kepedulian penuh terhadap pelanggan baik yang berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun pemahaman atas saran dan kritiknya;

5) Tindakan, adalah berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan layanan kepada pelanggan;

6) Tanggung Jawab, adalah suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan sebagai wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian.

Penjelasan dari uraian di atas, dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.2

Operasional Variabel X (Pelayanan Prima) Variabel

1.Tingkat Pengetahuan Pegawai PDAM tentang produk/jasa yang ditawarkan

2.Tingkat keterampilan Pegawai dalam memberikan pelayanan

1. Tingkat keramahan pegawai 2. Tingkat Sopan santun

pegawai PDAM dalam

1. Tingkat kerapihan busana pegawai

2. Tingkat berpenampilan serasi

Ordinal 7

(33)

46

1. Tingkat kecepatan pegawai dalam menangani keluhan pelanggan

2. Tingkat ketepatan pegawai dalam menangai keluhan pelanggan

3. Tingkat ketanggapan pegawai dalam menangani keluhan

1.Tingkat kepedulian Pegawai PDAM terhadap kepuasan

Sumber : (Barata, 2004:31)

3.3.2 Operasional Variabel Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler (2009:179) pelanggan yang sangat puas umumnya

dinyatakan dengan :

1. Lebih setia atau loyal

yaitu respon perilaku yang terungkap secara terus menerus oleh pengambilan keputusan dengan memperhatikan satu atau lebih produk. Riset menunjukkan bahwa pelanggan yang setia berhubungan positif dengan profitabilitas perusahaan.

2. Menggunakan produk atau jasa kembali

(34)

47

3. Rekomendasi

yaitu pernyataan yang disampaikan oleh orang lain selain organisasi penyedia jasa kepada pelanggan. Rekomendasi biasanya lebih kredibel dan efektif, karena yang menyampaikan adalah orang-orang yang dapt dipercayai pelanggan, diantaranya adalah teman, keluarga, rekan kerja dan publisitas media massa. Selain itu rekomendasi cepat diterima sebagai referensi karena pelanggan jasa biasanya sulit mengevaluasi jasa yang belum dipergunakannya atau belum dirasakannya sendiri.

Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel tersebut maka dari

itu acuan operasional variabel penulis jabarkan pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Operasional Variabel Y (Kepuasan Pelanggan) Variabel

Penelitian

Indikator Tingkat Pengukuran Skala No. Item

Kepuasan Pelanggan (Variabel Y)

Lebih setia 1. Tingkat kepuasan terhadap kebutuhan pelanggan 2. Tingkat kepuasan terhadap

kebutuhan tersedianya kualitas air bersih

3. Tingkat kepuasan terhadap kebutuhan kelancaran air bersih yang diberikan PDAM

4. Tingkat kepuasan terhadap kinerja pegawai

5. Tingkat kepuasan jasa

Ordinal 1

1. Tingkat Kepuasan paska penggunaan produk atau jasa

2. Tingkat Kepuasan bertransaksi

3. Tingkat kepuasan atas manfaat jasa yang ditawarkan

Ordinal 6

7

8

Rekomendasi 1. Tingkat Kepuasan informasi yang diperoleh 2. Tingkat kepuasan atas

sosialisasi

Ordinal 9

10

(35)

48

Masithoh Ulfanath, 2013 3.4 Sumber Data Penelitian

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan

dengan variabel X yaitu pelayanan prima serta variabel Y yaitu kepuasan

pelanggan. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer

Data primer diperoleh langsung dari lapangan, yaitu dengan melakukan survei

dengan cara penyebaran kuesioner, wawancara, dan pengamatan baik secara

langsung maupun tidak pada responden yang telah ditentukan sebagai sampel.

Dalam hal ini, data diperoleh langsung dari pelanggan PDAM Tirtawening

Kota Bandung.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan hasil penelitian dari

pihak lain, diantaranya buku-buku yang menunjang, karya ilmiah, internet,

surat kabar, maupun dokumen yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

Populasi menurut Sugiyono (2012:80) yang menyatakan bahwa “Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannnya”. Dalam penelitian ini adalah pelanggan

PDAM Tirtawening Wilayah Bandung Utara yang berjumlah 41.482 orang

pelanggan. Adapun data populasi pelanggan PDAM Tirtawening Wilayah

Bandung Utara di PDAM Tirtawening Kota Bandung. dapat dillihat pada tabel

(36)

49

Tabel 3.4

Jumlah Pelanggan PDAM Wilayah Bandung Utara PDAM Tirtawening Kota Bandung

Tahun 2011

No. Kecamatan Kelurahan Jumlah

1. Cicendo Arjuna 1642

Husein Sastranegara 471

Pajajaran 1507

5. Cibeunying Kaler Cigadung 1451

Cihaurgeulis 1118

Lebak Siliwangi 311

Sadang Serang 2082

Sekeloa 2482

8. Kab. Bandung Awi Ligar Dsk 87

Parongpong Dsk 452

Jumlah 41482

(37)

50

Masithoh Ulfanath, 2013

Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak semua unit populasi dapat

diteliti karena keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu

peneliti disarankan untuk mengambil sebagian dari objek populasi yang telah

ditentukan sebelumnya, dengan catatan bagian tersebut mewakili bagian lain yang

tidak secara langsung diteliti. Hal ini sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto

(2002:107) bahwa yang dimaksud dengan sampel adalah “sebagian atau wakil

populasi yang diteliti”.

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Ada berbagai

teknik sampling yang dapat digunakan untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik simple random sampling (sampel acak sederhana), yaitu suatu

proses sampling yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga setiap satuan sampling

yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam

sampel (Ating dan Sambas, 2006:71). Peneliti menggunakan teknik ini karena

sampelnya adalah sampel yang representatif atau mewakili populasi dan

proporsional dengan prosesnya sederhana, serta disesuaikan dengan keadaan

objek penelitian dalam penerimaan penyebaran sampel. Untuk menentukan

besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan rumus Slovin menurut Husein

Umar (2000:146) yaitu:

= �

1 +�( )2

Keterangan:

n : ukuran sampel

(38)

51

e : tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat

kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel berikut:

= 41482

1 + 41482(0.1)2 = 99.76≈ 100

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu 100.

Dengan kata lain yang menjadi responden penelitian ini adalah 100 orang

pelanggan PDAM Wilayah Utara Kota Bandung. Dari ukuran sampel tersebut

kemudian ditentukan ukuran masing-masing sampel dari setiap kelurahan secara

proporsional dengan rumus:

0

1 n

N NI

n  

(Al-Rasyid, 1994:80)

Keterangan:

n1 : banyaknya sampel masing-masing unit

n0 : banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit

NI : banyaknya populasi dari masing-masing unit

N : jumlah populasi dari seluruh unit

Berdasarkan rumus di atas, dapat dihitung besarnya sampel dari

(39)

52

Masithoh Ulfanath, 2013

Tabel 3.5

Penyebaran Proporsi Sampel No. Kecamatan Kelurahan Unit

Populasi

Proporsi Unit Sampel 1. Cicendo Arjuna 1642 (1642/41482)×100 4

Husein Sastranegara 471 (471/41482)×100 1 Pajajaran 1507 (1507/41482)×100 4 Pamoyanan 952 (952/41482)×100 2 Pasirkaliki 1158 (1158/41482)×100 3 Sukaraja 166 (166/41482)×100 0 2. Sukajadi Cipedes 1020 (1020/41482)×100 2 Pasteur 1573 (1573/41482)×100 4 Sukabungah 1667 (1667/41482)×100 4 Sukagalih 981 (981/41482)×100 2 Sukawarna 818 (818/41482)×100 2 3. Sukasari Gegerkalong 991 (991/41482)×100 2

Isola 657 (657/41482×100 2

Sarijadi 3316 (3316/41482)×100 8 Sukarasa 511 (511/41482)×100 1 4. Bandung Wetan Cihapit 1141 (1141/41482)×100 3

Citarum 625 (625/41482)×100 2

Tamansari 2408 (2408/41482)×100 6 5. Cibeunying Kaler Cigadung 1451 (1451/41482)×100 3 Cihaurgeulis 1118 (1118/41482)×100 3 Neglasari 1028 (1028/41482)×100 2 Sukaluyu 2116 (2116/41482)×100 5 6. Cidadap Ciumbuleuit 970 (970/41482)×100 2 Hegarmanah 1430 (1430/41482)×100 3

Ledeng 392 (392/41482)×100 1

7. Coblong Cipaganti 826 (826/41482)×100 2

Dago 4312 (4312/41482)×100 10

lebak Gede 821 (821/41482)×100 2 Lebak Siliwangi 311 (311/41482)×100 1 Sadang Serang 2082 (2082/41482)×100 5 Sekeloa 2482 (2482/41482)×100 6 8. Kab. Bandung Awi Ligar Dsk 87 (87/41482)×100 0 Parongpong Dsk 452 (452/41482)×100 1

Jumlah 41482 100

Hal ini dilakukan karena setiap responden mempunyai peluang yang sama

untuk dipilih ke dalam sampel, maka setiap proporsi sampel yang akan menjadi

(40)

53

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan prosedur dan merupakan prasyarat bagi

pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Pengumpulan data ini diperlukan cara

dan teknik tertentu, sehingga data dapat terkumpul dengan baik. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner.

Uep dan Sambas (2011:102) mengungkapkan:

Kuesioner atau yang juga dikenal sebagai angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan

skala lima kategori likert. Berdasarkan penelitian yang penulis buat, maka

kuesioner dalam penelitian ini dibuat dalam dua jenis, yaitu kuesioner tentang

variabel pelayanan prima dan kuesioner tentang kepuasan pelanggan. Kuesioner

tersebut dimaksudkan untuk mengetahui gambaran empirik dari subjek penelitian

dan agar mendapatkan kesinambungan antara informasi dan data yang diperoleh.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:268) penggunaan angket yang

digunakan dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner

2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner

3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan

tunggal

4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk

(41)

54

Masithoh Ulfanath, 2013

Dalam hal ini angket dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian yang

mengukur Pelayanan Prima sebagai variabel X yang terdiri dari kemampuan

(ability), sikap (attitude), penampilan (appearance), perhatian (attention),

tindakan (action), tanggung jawab (accountability) item penyataan dan angket

yang mengukur kepuasan pelanggan sebagai variabel Y yang terdiri dari lebih

setia atau loyal, menggunakan produk atau jasa kembali, rekomendasi item

pernyataan. Bentuk angket yang disebarkan adalah angket tertutup yaitu pada

setiap pernyataan telah disediakan sejumlah alternatif jawabannya untuk dipilih

oleh setiap responden dengan menggunakan kategori skala Likert penilaian lima

dengan ukuran ordinal.

Untuk menyebarkan kuesioner atau angket kepada responden di

perkirakan pada saat responden mengadakan pembayaran rekening di Kas

Pembantu Pembayaran PDAM Tirtawening Kota Bandung, di mulai dari hari

senin s.d jumat, pukul 07.30 s.d 14.00 WIB.

3.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian harus melalui tahap uji

validitas dan uji reliabilitas.

3.7.1 Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan atau

kebenaran dari suatu instrumen. Uji validitas ini bertujuan untuk menguji mana

item kuesioner yang valid dan mana yang tidak valid. Hal ini dilakukan dengan

(42)

55

untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal

minimal serta pilihan jawaban lebih dari dua pilihan.

Dalam uji validitas ini, penulis menggunakan teknik Korelasi Product

Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson adalah yang dikemukakan oleh Karl Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product momen dengan angka

dasar, berikut rumus:

= � − .

� 2 − 2 � 2 − 2

(Sambas dan Maman, 2007:31)

Keterangan:

: Koefisien korelasi

N : Jumlah responden

X : Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor –skor pada item ke i

yang akan di uji validitasnya

Y : Skor kedua, dalam hal ini Y merupakan jumlah skor yang

diperoleh tiap responden

: Jumlah skor pertama, dalam hal ini åX merupakan jumlah seluruh

skor pada item ke i

: Jumlah total skor kedua, dalam hal ini åY merupakan jumlah

seluruh skor pada jumlah skor yang diperoleh tiap responden

: Jumlah hasil perkalian skor pertama dengan skor kedua

2 : Jumlah hasil kuadrat skor pertama

2 : Jumlah hasil kuadrat skor kedua

(43)

56

Masithoh Ulfanath, 2013

2 : Kuadrat jumlah seluruh skor pada jumlah skor yang diperoleh tiap

responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya pada responden

yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji

coba intrumen sampai sejauh ini belum ada ketentuan yang jelas,

namun demikian disarankan sekitar 20-30 orang responden.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

3. Memeriksa kelengkapan data untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul, dimana di dalamnya termasuk

memeriksa kelengkapan pengisian item kuesioner tersebut.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item

yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau

pengolahan data selanjutnya.

Tabel 3 6

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas

No

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang

sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir

(44)

57

pembantu perhitungan korelasi. Untuk membuat tabel pembantu

perhitungan korelasi, perhatikan unsur-unsur yang ada pada rumus

korelasi yang digunakan. Unsur-unsur tersebut selanjutnya akan

digunakan sebagai judul kolom pada tabel.

Tabel 3.7

Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi No.

responden X Y XY

1 2 ..dst

Jumlah (Σ) = ΣX = ΣY = ΣXY = ΣX² = ΣY²

Selanjutnya, angka-angka diatas dimasukan ke dalam rumus

koefisiensi Karl Pearson.

= � − .

� 2 2 � 2 2

7. Menentukan nilai tabel koefisiensi korelasi pada derajat bebas (db).

db = N-2 dan ∝ =5% atau sama dengan 0,05.

8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan

nilai tabel r, dimana kriterianya adalah:

 Jika > , berarti valid

 Jika ≤ , berarti tidak valid

(Sambas Ali Muhidin dan Maman Abduraman, 2009:30-36)

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam uji validitas dihitung

dengan menggunakan aplikasi program Microsoft Office Excel 2007 (Ating

Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:379), yaitu sebagai berikut:

(45)

58

Masithoh Ulfanath, 2013

2. Entry data tersebut pada lembar kerja (worksheet);

3. Lalu hitung rata-rata dengan AVERAGE, korelasi dengan CORREL, keterangan validitas dengan IF, jumlah bulir yang valid dan tidak valid dengan COUNTIF.

3.7.2 Uji Reliabilitias

Jika instrument penelitian telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas

tersebut diuji. Uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

konsistensi dari suatu instrumen yang dijadikan sebagai alat ukur, sehingga hasil

suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya

apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek

yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur

dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini berarti tetap adanya

toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil dari beberapa kali

pengukuran.

Untuk melakukan uji reliabilitas dalam penelitian ini penulis

menggunakan rumus alpha atau Cronbach’s alpha sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 1993: 236),dimana:

Rumus varians :

r 11 : reliabilitas instrumen/ korelasi alfa

k : banyak bulir soal

(46)

59

t2 : varians total

N : jumlah responden

X : skor – skor pada item ke i untuk menghitung varians item atau

jumlah skor yang diperoleh tiap responden untuk menghitung

varians total

ΣX2

: jumlah hasil kuadrat skor pada item ke i atau hasil kuadrat jumlah

skor yang diperoleh tiap responden

(ΣX) 2 : kuadrat jumlah seluruh skor pada item ke i atau kuadrat jumlah

skor yang diperoleh tiap responden

Berikut langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur

reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya pada responden

yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa

kelengkapan pengisian item kuesioner.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item

yang diperoleh. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan

(47)

60

Masithoh Ulfanath, 2013

Tabel 3.8

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Reabilitas

No

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang

sudah di isi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.

Gunakan tabel pembantu berikut:

No. responden X

1 2 ... dst

Jumlah (Σ) = ΣX = ΣX²

Angka-angka di atas selanjutnya dimasukan ke dalam rumus varians

7. Menghitung nilai koefisiensi alfa dengan berdasarkan pada

langkah-langkah sebelumnya.

8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan

nilai tabel r.

 Jika > , maka instrumen reliabel.

 Jika ≤ , maka instrumen tidak reliabel.

(Sambas Ali Muhidin dan Maman Abduraman, 2009 : 37-41)

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam uji validitas dengan

menggunakan aplikasi program Microsoft Office Excel 2007 (Ating somantri

dan Sambas Ali Muhidin, 2006:379), sebagai berikut:

(48)

61

2. Hitung varians tiap item dan varians total dari skor yang diperoleh responden.

3. Lalu mengitung nilai koefisien alfa.

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis Data menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin

(2011:158), yaitu :

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Tujuan dilakukannya analisis data antara lain untuk mendeskripsikan data,

sehingga dapat dipahami karakteristiknya, juga untuk menarik kesimpulan ini

biasanya dibuat berdasarkan pendugaan dan pengujian hipotesis.

3.8.1 Tabulasi Data

Langkah-langkah yang dilkukan dalam pengolahan data adalah sebagai

berikut:

1. Mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data

2. Editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data

3. Koding, yatiu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan

yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut

(49)

62

Masithoh Ulfanath, 2013

4. Tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk

penelitian

Setelah menyelesaikan proses pengolahan data di atas dan terkumpul

sesuai dengan jumlah yang diinginkan, yang selanjutnya dilakukan adalah

menganalisis data. Analsis data ini dilakukan untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah.

3.8.2 Konversi Data

Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini

seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana

sesuatu ”lebih” atau “kurang” dari yang lain. Maka, data yang diperoleh dari

pengukuran skala ini disebut data ordinal, yaitu data yang berjenjang yang jarak

antara satu data dengan data yang lain tidak sama (Sugiyono, 2000:70). Namun di

lain pihak, pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan

data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval maka terlebih dahulu

data skala ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval dengan

menggunakan Method Succesive Interval (MSI).

Langkah kerja yang dapat dilakukan untuk menaikkan tingkat pengukuran

dari skala ordinal ke skala interval melalui method of successive interval adalah:

1. Perhatikan banyaknya frekuensi (f) responden yang menjawab (memberikan)

respon terhadap alternatif (kategori) jawaban yang tersedia.

2. Membagi setiap bilangan pada frekuensi (f) oleh banyaknya responden (N),

kemudian tentukan proporsi (P) untuk setiap alternatif jawaban responden

(50)

63

3. Jumlahkan proporsi secara beruntun, sehingga keluar proporsi kumulatif (PK)

untuk setiap alternatif jawaban responden.

4. Dengan menggunakan Tabel Distribusi Normal Baku, hitung nilai Z untuk

setiap kategori berdasarkan Proporsi Kumulatif (PK) pada setiap alternatif

jawaban responden tadi.

5. Menghitung nilai skala (scala value) untuk setiap nilai Z dengan menggunakan

rumus :

SV = −

Keterangan:

Area : Daerah kurva

Density : Tinggi kurva

Density at lower limit :Kepadatan batas bawah

Density at upper limit : Kepadatan batas atas

Area Under upper limt : Daerah di bawah batas atas

Area Under lower limit :Daerah di bawah batas bawah

6. Menentukan transformasi nilai skala (transformed scala value) dari nilai skala

ordinal ke nilai skala interval, dengan rumus:

= � + �

Keterangan:

Y : Nilai transformasi SV : Nilai skala

Hal ini dilakukan dengan catatan, SV yang nilainya kecil atau harga negatif

terbesar diubah menjadi sama dengan satu (=1). (Ating Somantri dan Sambas

(51)

64

Masithoh Ulfanath, 2013

Method Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu

program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval.

Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.

2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog

Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input,

dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first now.

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.

7. Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di

sel mana. Lalu klik “OK”.

(Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, 2009:70)

3.8.3 Statistik Deskriptif

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data deskriptif. Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan

melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil

penelitian. Hal-hal yang termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif

(52)

65

frekuensi, perhitungan mean, median atau modus. (Uep Tatang Sontani dan

Sambas Ali Muhidin, 2011:158)

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah

no.1 dan rumusan masalah no.2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran mengenai efektivitas

pelayanan prima dan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat kepuasan

pelanggan PDAM Tirtawenig Kota Bandung. Berkaitan dengan analisis data

deskriptif tersebut, maka langkah-langkah yang akan ditempuh dengan

menggunakan bantuan MS Excel 2007, yaitu:

1. Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab terhadap

alternatif jawaban yang tersedia.

2. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden.

3. Buatlah tabel distribusi frekuensi.

Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Efektif

2 Tidak Efektif

3 Cukup Efektif

4 Efektif

(53)

66

Masithoh Ulfanath, 2013

Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tidak Puas

Dengan penyajian data melalui tabel, yang kemudian dipresentasekan dan

dibuat grafiknya, sehingga terlihat gambaran pelayanan prima dan kepuasan

pelanggan dalam bentuk grafik, seperti contoh berikut:

a. Gambar Grafik Pelayanan Prima

Gambar 3.1

Contoh Grafik Deskriptif Pelayanan Prima

b. Gambar Grafik Kepuasan Pelanggan

Gambar

Tabel 4.16 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap  Indikator
Gambar 4.8  Tanggapan Responden Terhadap Indikator Lebih Setia ......... Error!
Tabel 1.1 Jumlah Persentase Pengaduan di Wilayah Bandung Utara
Tabel 3.1 Metode Penelitian yang digunakan
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PELANGGAN AIR MINUM PADA.. PERUSAHAAN DAERAH AIR

Hasil penelitian menunjukan : (1) Tata ruang kantor berada pada kategori yang cukup baik, (2) Stres kerja karyawan berada pada kategori yang baik, (3) Terdapat

HUBUNGAN KUALITAS PRODUK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN AIR MINUM DALAM KEMASAN HAZORA PADA PERUSAHAAN.. DAERAH AIR MINUM

Atas rahmat Allah, akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul ”ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH

Pelayanan publik pada umumnya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban

Sebagian besar pelanggan PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat menyatakan kurang puas mengenai keadilan dalam melayani pengaduan dan penanganan keluhan, tingkat kepastian jadwal

dan dimensi mana dari kualitas pelayanan yang berpengaruh terhadap.

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut maka proposisi dari penelitian ini yang berjudul “Kinerja Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota