• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TABUNGAN NASIONAL DI INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TABUNGAN NASIONAL DI INDONESIA."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

,.. , ~

c. .

?

,o :(

11)

tf->·'1'·

B

t'

tf~t;~S~45tlN~

/~-"~/{

.

.fcJ~

- ·- - - --"

q

ANALISIS FAKTOR - · FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TABUNG~~

NASIONAL DI INDONESIA

T ESIS

D •

' ka

]'f. ., .,.# T 0 .. . [ 1 <

lGJU n untWc t.: : Vf ; ; ~etZU.i U

I'ersyaratcm .. ..

<J!a m

z

~

m

Jvfempero •.

i

(ielar :\--!agister Sains

Progr r..<:;

1 , ·.:

:.uli

lhm1

Ekmw m J

OLKH ·

MI\.G.d

':tY-.4:

TI DAUl,A Y

NlM : 082188630041

-· -1

(2)

TESIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TABUNGAN NASIONAL DI INDONESIA

Disusun dan diajukan oleh :

Megawati Daulay

NIM. 0821 886 30041

Telah dipertahankan di depan Panitia Uj ian Tesis

pada 04 Maret 2011 dan dinyatakan telah memenuhi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister sains

Program Studi Ilmu Ekonomi

Medan, 14 Maret 2011

Menyetujui :

~

Tim Pembimbing,

\I •

Pembimbing

I

Pembimbing II

Dr. H. MuhammadYusuf. M.Si

NIP.l9610815 198703 1001

Ketua Program Studi

Ilmu Ekonomi

(3)

NO.

1.

2.

4.

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

TESIS MAGISTER SAINS

NAMA

T.TANGAN

Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Si.

(Pembimbing

I)

,_.&,_.,, .. ,

... _

.. ,

Dr. Rabmanta, M.Si

(Pembimbing II)

Dr. Dede Ruslan, M.Si

(Penguji)

Dr. Arwansyah, M.Si

(Penguji)

e 4L.

~

~

(4)

>

KATAPENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wataa' la, yang telah memberikan

karunia, rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan tesis ini dengan baik. Penulisan tesis ini merupakan salah satu

persyaratan yang ditentukan untuk menyelesaikan Strata Dua (S-2) pada Program

Megister Ilmu Ekonomi. Berkat bantuan beberapa pihak penulis akhimya dapat

menyelesaikan tesis dengan judul ANALISIS F AKTOR-F AKTOR YANG

MEMPENGARUHI TABUNGAN NASIONAL DI INDONESIA. Hasil yang

didapatkan pada penulisan ini mungkin bukan merupakan hal baru, tetapi

setidaknya dapat memberikan sedikit sumbangan pada analisis lebih lanj ut.

Selama penulisan tesis ini, penulis banyak mendapatkan bantuan moril

maupun materiil dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

I. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom,M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof Dr. Belferik Manullang sebagai Direktur Sekolah Pasca

Satjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si., selaku Ketua Program Magister Ilmu

Ekonomi.

4. Bapak Dr. Muhammad Yusup, M.Si., selaku Pembimbing I yang telah

meng~an dan membimbing penulis dalam penyusunan tesis ini.

5. Bapak Dr. Rahmanta, M.Si., selaku Pembimbing II yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan tesis ini.

6. Bapak Dr.Dede Ruslan, M.Si, Dr.Arwansyah,M.Si, Dr.Jonni Manurung

sebagai penguji yang telah banyak memberikan koreksi dan masukan demi

perbaikan tesis ini.

7. Pengelola beserta Staff dan Dosen Program Magister Ilmu Ekonomi yang

telah memberikan tambahan pengetahuan selama mengikuti pendidikan.

(5)

8. Teristimewa rasa sayangku dan terima kasihku kepada ayahanda H.Mulia

Daulay dan ibundaku Hj .Tiangur Rambe, karena merekalah penulis dapat

melanjutkan pendidikan di program Strata Dua. Semoga Allah SWT,

memberikan balasan yang berlipat ganda.

9. Teristimewa rasa terima kasihku kepada Abangda Musa Daulay, Drs.

Ibrahim Daulay M.Pd, Drs.H.Basyarudin Daulay, M.Kes , yang telah

memberikan dorangan moril dan materil terhadap penulis.

10. Teristimewa rasa terima kasihku Kakandaku Bulan Daulay, Dra.

Maimunah Daulay, Nurcahaya Daulay, S.Pd, Dra. Elvi Indrawati Daulay

serta adikku Lasmawati Daulay S.Pd, penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya karena dorongan moral, pengertian dan

pengorbanan materi rmerekalah penulis bisa mendapatkan motivasi untuk

menyelesaikan penulisan tesis ini.

11. Rekan-rekan penulis satu kelas di program S-2 Ilmu Ekonomi, terutama

ternan sepeljuanganku Eni Surianti yang telah banyak memberikan

bantuan dan dorongan dalam menyelesaikan tesis ini. Serta seluruh

keluarga besar SMA Muhammadiyah 02 Medan.

Akhirnya penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, untuk itu

penulis menerima masukan untuk kesempurnaan tesis ini, dan semoga tesis ini

memberikan manfaat untuk semua pihak.

Medan, Maret 2011

(6)

ABSTRAK

Megawati Daulay. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Tabungan

Nasional Di Indonesia.Tesis. Medan: Program Pasca sarjana,Unimed 2011 .

Pembangunan nasional Indonesia membutuhkan dana dan salahsatu sumber dananya adalah dari tabungan nasional. Industri perbankan merupakan salah satu komponen sangat penting dalam perekonomian nasional demi menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Indonesia mengalami Krisis moneter dan perbankan di pada tahun 1998. Akibat krisis moneter tersebut maka kepercayaan masyarakat terhadap perbankkan menurun, sehinggga

Tabungan nasional mengalami penurunan. Untuk menjaga stabilitas keuangan

ini, maka pemerintah perlu melakukan kebijakan moneter yang tepat.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh dan mengetahui elastisitas

tingkat suku bunga, usia harapan hidup, dan pendapatan nasional terhadap

tabungan nasional Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi

pemerintah untuk membuat suatu kebijakan, juga sebagai kontribusi ilmiah pada ilmu e"konomi. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data series

tahun 1990 sampai dengan 2009 yang berasal dari Bank Indonesia, Badan Pusat

Statistik, Bank Dunia dan publikasi resmi lainnya..Data sebagai variable-variabel independen penilitian ini adalah Suku bunga, Usia harapan hidup dan PDB

Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

tabungan nasional di Indonesia menggunakan metode analisis Ordinary Least

Square (OLS) dengan bantuan program software shazam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel independen tersebut secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap Tabungan Nasional Indonesia.

Sementara secara individual variabel, suku bunga, dan usia harapan hidup

berpengaruh signifikan terhadap Tabungan Nasional Indonesia dengan R2 sebesar

0,98 Artinya perubahan variabel bebas telah menjelaskan perubahan variabel

terikat sebesar 98% dan 2% dijelaskan variabel diluar model . Sedangkan

variable PDB tidak signifikan terhadap tabungan Nasional. Terakhir,

memperhatikan nilai elastisitas dan tingkat signifikansi masing-masing variabel independen, usia harapan hidup mempunyai peranan terbesar terhadap Tabungan Nasional Indonesia.

Implikasi kebijakan penelitian ini adalah dengan meningkatnya Tabungan

Nasional Indonesia, maka pembangunan nasional dapat dilaksanakan secara mandiri tidak bergantung pada pinjaman luar negeri.

(7)

ABSTRACT

Megawati Daulay. Analysis of the factors that affect the National Savings On Indonesia.Tesis. Medan: Post-graduate Program, Unimed 2011.

Indonesia needs a national development fund and one of the main sources of funds are from national savings. The banking industry is one very important component in the national economy in order to maintain a balance of progress and national unity economy. Indonesian experience in monetary and banking crisis in 1998. Due to the monetary crisis of public trust in perbankkan decreased, thus decreasing national savings. To maintain this financial stability, the goverrunent should conduct appropriate monetary policy.

This research was conducted to analyze the influence and to know elasticity of interest rates, life expectancy, and the GDP of Indonesia's national savings. The

results of this study is expected to be useful for the goverrunent to create a policy,

as well as a scientific contribution to economic science. The data used are secondary data series 1990 to 2009 that came from Bank Indonesia, Central Bureau of Statistics, the World Bank and other official publications. Data as independent variables of this research is the interest rate, life expectancy and GDP. This research is a study of the factors that affect national saving in Indonesia using the method of analysis of Ordinary Least Square (OLS) with the help of software programs Shazam.

The results showed that all independent variables simultaneously for mentioned to according significant effect on the Indonesian National Savings. While the individual variables, interest rates, and life expectancy significantly influence the

Indonesian National Savings with R2 of 0.98 means that the independent variable

changes have explained changes in the dependent variable at 98% and 2% described the variables outside the model. While the GDP variable is not significant to national savings. Finally, consider the elasticity and the level of significance of each independent variable, Life expectancy has the largest role of the Indonesian National Savings.

Policy implications of this research is to increase is the National Savings Indonesia, the national development carried out independently cans do not Rely on foreign loans.

(8)

DAFTARISI

ABSTRAK ... .

ABSTRACT... u

Ill

v

VII

DAFfAR GAMBAR... viii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang ... . 1.2. Rumusan Masalah .... ... ... ... ... .. ... 7

1.3. Tujuan Penelitian... 7 ·

1.4. Manfaat Penelitian... 7.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

>

2.1. Definisi Tabungan ... 9

2.2. Klasifikasi Tabungan berdasarkan Surnbernya. ... 10

-

2.3. Konsep tabungan dalarn analisis pendapatan nasional... 12

z

2.4. Teori tingkat suku bunga... . ... . .. .. . . . .. . .. . . .. . .. . . 14

2.4.l.Pengertian Suku Bunga... ... ... .. . .. . ... . .. . . . .. . ... .... ... 14

?

93

2.4.2Teori klasik . . . 15

2.4.3Teori Keynesian. ... 16

2.5. Teori Konsurnsi... 19

2.6. Teori Pendapatan Nasional (PDB) ... 22

2.7. Teori mengenai Usiaharapan Hidup... 25

2.8. Teori Pajak ... 29

2.9. Faktor-Faktor yang Mernpengaruhi Tabungan ... 32

2.1 0. Pertumbuhan Ekonorni dan Tabungan Nasional ... 34

2. 11. Pendapatan Nasional dan Tabungan Nasional ... 36

2.12. Penelitian Terdahulu ... 38

2.13. Kerangka Pikir Penelitian... 46

2.14. Hipotesis l>enelitian ... 46

(9)

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

3 .1 . Lokasi Penelitian dan Waktu penelitian ... ... ... .. 4 7 3.2. Jenis dan Sumber Data... 47

3.3. Teknik Pengumpulan Data... ... 47

3.4. Analisis data... 48

3.5. Definisi operasional Variabel... 49

3.6. Uji Kesesuaian... 50

3.7. 50 51 3.7.2.Autokorelasi ... 51

3.7.3.Normalitas ... 53

BAB I V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 54

4.1. Perkembangan Tabungan Nasional Indonesia... 54

4.2. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia... 55

4.3. Kondisi Penerimaan Pajak di Indonesia... 61

4.4. Perkembangan suku bunga tabungan di Indonesia. ... 63

4.5. Perkembangan Usia Harapan Hidup di Indonesia... 65

4.6. Hasil Estimasi Fungsi Tabungan di Indonesia. ... 68

4.6.1. Uji Model Ekonometrika... 69

4.6.2. Pengujian Hasil Estimasi Model Penelitian ... 70

KESIMPULAN DAN SARAN... 75

5.1. Kesimpulan... 75

5.2. Saran-Saran... 77

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Hubungan Tabungan Nasiona1 Indonesia, Penerimaan Pajak

dan Suku Bunga ... ... 4

Tabel 1.2. : Tabungan Nasional dengan Pertumbuhan Ekonomi ... 6

Tabell.3 : Perkembangan Tabungan Nasional dan Usia Harapan Hidup. 6 Tabel4.l. : Tabel Tabungan Nasional Periode 1990- 2009 ... 54

Tabel4.2. : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ... 57

Tabel4.3 . : Perkembangan PDB Di Indonesia... 60

Tabel 4.4. : Tabel Penerimaan Pajak Indonesia ... 62

Tabel4.5 . : Tabel SukuBunga... 64

Tabel4.6. : Tabel Usia Harapan Hidup... 66

Tabel4.7. : Tabel Fungsi Tabungan Indonesia... 68

Tabel 4.8. : Tabel Uji Gejala Multikolinearitas Terhadap Hasil Estimasi Model... ... 69

..

[image:10.527.43.469.95.605.2]
(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Hubungan Tabungan Nasional dengan Pajak ... 5

Gambar 2.1 : Fungsi Konsumsi Menurut Keynes ... 22

Gambar 2.2 : Fungsi Konsumsi Menurut Life Cy cle Hipothesis ... 25

Gambar 2.3 : Dampak Pajak Terhadap Tabungan ... 32

Gambar 2.4: Hubungan Output Tabungan dan Depresiasi Kapital... ... 38

Gambar 2.5 : Kerangka Pikir Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tabungan Nasional di Indonesia ... 46

Gambar 4.1 : Pertumbuhan Tabungan Nasional di Indonesia peri ode 1990-2009 (%) ... 55

Rata-rata Pertumbuhan ekonomi Indonesia peri ode 1990-2009 (%) ··· 58

Gambar 4.3 : Perkembangan PDB Indonesi periode 1990-2009 (%) ... 60

Gambar 4.4 : Perkembangan Penerimaan Pajak Periode1990-2009 (%) ... 62

Gambar 4.5 : Perkembangan Suku Bunga Periode 1990-2009 (%) ... 64

[image:11.516.43.470.97.631.2]
(12)

DAFTAR LAMPIRAN

I. Lampi ran 1. Data mentah ... ... ... ... ... 1

2. Lampiran 2. Hasil Output Program Shazam ... 2

..

(13)

l.l. Latar Belakang Masalah.

BABI

PENDAHULUAN

Pembangunan Nasional membutuhkan dana, yang salah satunya

bersumber dari tabungan nasional. Tabungan merupakan indikator yang dapat

meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi di dalam perekonomian suatu

negara. Pembangunan ekonomi di Indonesia cukup tinggi karena Indonesia

termasuk Negara yang sedang berkembang (devoloping countries) sehingga

membutuhkan dana yang besar. Namun usaha pengerahan sumber dana dalam

negeri untuk membiayai pembangunan menghadapi kendala dalam pembentukan

modal baik yang bersumber penerimaan pemerintah yaitu ekspor barang dan jasa

keluar negeri ataupun penerimaan melalui instumen pajak.

Industri perbankan merupakan salah satu komponen sangat penting dalam

perekonomian nasional demi menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan

ekonomi nasional. Stabilitas industri perbankan dimaksud sangat mempengaruhi

stabilitas perekonomian secara keseluruhan, sebagaimana pengalaman yang

pernah terjadi pada saat krisis moneter dan perbankan di Indonesia pada tahun

1998.

Kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan nasional merupakan

(14)

2

nasabahnya serta meningkatkan peran bank sebagai penyedia dana pembangunan

dan pelayan jasa perbankan.

Apabila bank kehilangan kepercayaan dari masyarakat sehingga

kelangsungan usaha bank dimaksud tidak dapat dilanjutkan, bank dimaksud

menjadi Bank Gaga! yang berakibat dicabut izin usahanya. Oleh sebab itu, baik

pemilik dan pengelola bank maupun berbagai otoritas yang terlibat dalam

pengaturan dan/atau pengawasan bank, harus bekeija sama mewujudkan

kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan (UU nom or 24 tahun 2004 ).

Undang-Undang nomor 24 tahun 2004 ini menetapkan penjaminan

simpanan nasabah bank yang diharapkan dapat memelihara ~epercayaan

masyarakat terhadap industri perbankan dan dapat meminimumkan resiko yang

membebani anggaran negara atau resiko yang menimbulkan moral hazard.

Penjaminan simpanan nasabah bank tersebut diselenggarakan oleh Lembaga

Penjamin Simpanan (LPS). LPS sendiri memiliki dua fungsi yaitu menjarnin

simpanan nasabah bank dan melakukan penyelesaian atau penanganan

Bank-Gaga!.

Presiden telah menetapkan peraturan pemerintah pengganti

undang-undang nomor 3 tahun 2008 tentang perubahan atas undang-undang-undang-undang nomor 24

tahun 2004 tentang lembaga penjarnin simpanan karena krisis keuangan secara

global berakibat pada merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankkan

telah menunjukkan kegentingan yang memaksa.

Undang-undang nomor 7 tahun 2009 tentang penetapan peraturan

pemerintah pengganti undang-undang nomor 3 tahun 2008 tentang perubahan atas

(15)

3

Dengan undang-undang yang baru ini, masyarakat akan lebih percaya terhadap

perbankkan. Ini berarti tabungan nasional akan semakin meningkat. Krisis global

telah menimbulkan dampak yang besar pada sektor perekonomian di Indonesia.

Hal ini membawa dampak yang besar pada tabungan nasional karena pendapatan

pemerintah dan masyarakat akan menurun, sehingga tabungan akan ikut

mengalami dampak yang cukup besar. Sehlngga sektor perbankan juga

merasakan dampak yang luar biasa dalam hal likuiditas. Bank Century merupakan

salah satu bank yang telah menjadi korban di sektor perbankan akibat krisis

global.

Tabungan nasional ini sangat penting, hal ini dibuktikan dengan adanya

jurang tabungan dan investasi (saving-investment gap) yang semakin melebar dari

tahun ke tahun, yang menandakan bahwa pertumbuhan investasi domestik

melebihi kemampuan dalam mengakumulasi tabungan nasional. Secara umum

usaha pengerahan modal dari masyarakat dapat berupa pengerahan modal dari

dalam negeri maupun luar negeri. Pengklasifikasian ini didasarkan pada sumber

modal yang dapat digunakan dalam pembangunan. Pengerahan modal yang

bersumber dari dalam negeri berasal dari tabungan sukarela, tabungan pemerintah

dan tabungan paksa. Oleh sebab itu pembiayaan Pembangunan nasional yang

mencakup investasi domestik, sumber dananya berasal dari tabungan nasional dan

(16)

4

Pengeluaran pemerintah diharapkan mampu dalam dua hal, yang pertama melalui

pengeluaran untuk program pemerintah yang dapat menyerap tenaga kerja

sehingga mengurangi pengangguran. Yang kedua diharapkan mampu menjaga

daya beli masyarakat melalui pengeluaran pemerintah yang lebih besar.

Pengeluaran pemerintah ini diharapkan mampu menjadi salah satu pendorong bagi

pertumbuhan ekonomi Indonesia dan juga diharapkan dapat meredam dampak

krisis global yang melanda perekonomian Indonesia.

Pada j angka panjang, pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan

fungsi dari tabungan yang tersedia atau pertumbuhan ekonomi suatu negara hanya

ditentukan oleh jumlah tabungan yang dimiliki pemerintah dan masyarakat suatu

negara yang tersedia untuk pembangunan.

Tabell.l : Hubungan Tabungan Nasional Indonesia,Penerimaan Pajak dan Suku Bunga Periode 2005 sampai dengan 2009

Tahun Tabungan Nasional SukuBunga Pajak (M)

(M) (%)

2005 399.496 4,32 347.031,1

2006 562.970 4,75 409.203

2007 680.170 3,48 490.989

2008 721.829 3,33 658.701

2009 732.057 3,00 661.759

[image:16.519.42.473.64.600.2]
(17)

800,000

700,000 +---=o=---1-: :l - - -1>

600,000 + - - - 1

500,000 +---1

400,000 -t---1r-'J---I-'i-·:

300,000 200,000 100,000

0

2005 2006 2007 2008 2009

0 Tabungan nasional

[image:17.536.40.471.72.591.2]

• Pajak

Gambar 1.1 Hubungan Tabungan nasional dengan Pajak.

5

Perkembangan tabungan nasional, penerimaan pajak dan suku bunga

digambarkan pada tabe1 dan gambar diatas. Berdasarkan Tabel 1.1 di atas

menunjukkan tabungan nasional meningkat signifikan dari tahun ke tahun.

Sedangkan suku bunga berfluktuasi dari tahun ke tahun, tetapi ada kecenderungan

menurun seiring dengan keadaan ekonomi Indonesia yang semakin membaik.

Suku bunga merupakan faktor utama dalam mempengaruhi tabungan, semakin

meningkat suku bunga maka semakin meningkat tabungan atau sebaliknya.

Tabungan pemerintah salahsatunya berasal dari penerimaan dari sektor

pajak. Pajak pemerintah mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke

tahun. Pada tahun 2005 penerimaan pajak 347.031,1 Miliar menjadi 425.053,1

Miliar di tahun 2006. Tahun 2009 penerimaan pajak menjadi 661.759 Miliar dan

(18)

-

z

?

6

Tabell.2 : Tabungan Nasional Indonesia dan pertumbuhan ekonomi

Tahun Tabungan Nasional

(M) Pertumbuhan ekonomi (%)

2005 399.496 5,7

2006 562.970 5,5

2007 680.170 6,3

2008 721.829 5,2

2009 732.057 5,4

Sumber: Statistik Keuangan Indonesia, Bank Indonesia

Menurut Modigliani,1986 (Life Cycle Hypothesis), Umur atau usia

masyarakat mempengaruhi pola perilaku konsumsinya. Dissaving bisa ditutup

oleh saving tahun sebelumnya. Pada usia muda orang akan meningkatkan

tabungannya dan dimasa tua ia akan membelanjakannya (dissaving),sehingga

makin panjang usianya maka ia akan meningkatkan pendapatan yang kemudian

ditabung. Perkembangan ini dapat dilihat pada data usia harapan hidup dari tahun

ketahun mengalami signiftkan yang dapat dilihat pada table 1.3 dibawah ini:

Tabel1.3. Perkembangan tabungan nasinal dan usia harapan hidup.

Tahun Tabungan nasional (M) Usia Harapan Hidup (tahun)

2005 399.496 69,7

2006 562.970 70,1

2007 680.170 70,5

2008 721.829 70,7

2009 732.057 70,9

Sumber : Statistik keuangan Indonesia, Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik

Tabungan Nasional dipengaruhi oleh suku bunga, Pajak, usia harapan

hidup dan PDB. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan kajian

tentang "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungao Nasional Di

Indonesia". Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

[image:18.522.43.473.63.610.2]
(19)

-7

depan Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri di dalam melaksanakan

pembangunannya.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga, pajak, usia harapan hidup , PDB

terhadap tabungan nasional ?

2. Berapa besar elastisitas tingkat suku, pajak, usia harapan hidup, PDB

terhadap tabungan nasional ?

1.3.Tujuan Penelitian

Berdasarkan Jatar belakang dan rumusan masalah, maka yang menjadi

tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh tingkat suku bunga, pajak usia

harapan hidup dan PDB terhadap tabungan nasional Indonesia.

Untuk mengetahui elastisitas tingkat suku bunga, pajak, usia harapan hidup

dan PDB terhadap tabungan nasional Indonesia.

(20)

8

2. Memberikan tambahan pengetahuan bagi penulis tentang kondisi tabungan

nasional di Indonesia khususnya dan sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak

lain yang bemiat untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah ini

secara lebih luas dan mendalam.

z

?

(21)

5.1 Kesimpulan

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

Tabungan nasional merupakan variabel dalam menggerakkan

perekonomian suatu bangsa. Tabungan dapat dimanfaatkan baik oleh swasta

maupun pemerintah dalam menambah investasi usahanya. Oleh karena itu fungsi

tabungan di Indonesia dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, usia harapan hidup

dan PDB. Berdasarkan hasil kajian diatas, maka fungsi tabungan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

a. Suku bunga tabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tabungan

nasional, Nilai koefesien regresi sebesar 2.0765 adalah peningkatan 1% suku

bunga tabungan akan meningkatkan tabungan nasional sebesar Rp 2,077

milyar. Sedangkan elastisitas suku bunga terhadap tabungan nasional adalah

2,08 yang berarti setiap kenaikan 1% suku bunga tabungan akan

meningkatkan jumlah tabungan nasional sebesar 2,08 % atau bersifat elastis.

dimana kebijakan pemerintah menaikkan suku bunga akan meningkatkan

tabungan nasionaL

Bertambahnya usia harapan hidup di Indonesia akan meningkatkan tabungan

nasional. Nilai koefesien regresi sebesar 16,336 yang berarti setiap

(22)

76

harapan hidup terhadap tabungan nasional sebesar 16,34 atau bersifat elastis

artinya kenaikan 1% Usia Harapan Hid up, maka akan meningkatkan

Tabungan Nasionall6,34%.

c. Sedangkan Produk domestik bruto (PDB) yang seharusnya poritif tetapi basil

regresi menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh negatif dan tidak

signifikan koefesien regresi sebesar -0,1 26 terhadap peningkatan tabungan

nasional di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah

yang lebih besar dari penerimaan negara menyebabkan defisit anggaran.

Defisit anggaran akan meningkatkan pinjaman dari luar negeri dan karena itu

akan mengurangi pendapatan nasional yang akan datang. Dan defisit anggaran

juga akan mengurangi tabungan nasional dan selanjutnya penurunan investasi

domestik.

-

z

(23)

77

5.2 Saran-Saran

-

z

?

a. Tabungan Nasional sebagai variabel penggerak: perokonomian suatu

bangsa. Masyarak:at diharapkan menyadari perlunya pola hidup hemat,

agar tabungan masyarak:at semak:in meningkat. Sehingga terwujud

negara yang mandiri dalam melak:sanak:an pembangunan nasional, yang

berasal dari dana tabungan nasional. Dengan meningkatnya tabungan

nasional mak:a pihak: pemerintah maupun swasta sudah dapat

merencanak:an investasi dalam perekonomian.

b. Pemerintah diharapkan Jebih memperhatikan masalah kesehatan

masyarak:at, dengan menyediak:an fasilitas kesehatan yang baik dan

terjangkau bagi masyarak:at dan meningkatkan kualitas SDM tenaga

kesehatan. Dengan bertambahnya usia harapan hidup mak:a masyarak:at

akan meningkatkan tabungannya pada usia produktif. Hal ini secara

(24)

DAFT AR PUSTAKA

Al Mohaimeed A.A. (1998): Saving in Saudi Arabia: an emperical investigation. Economic Studies : Volume 2 No. 4 College of administrative Sciences, King Saud University, Saudi Arabia.

Abdillah, Iqbal. Ramli. Pratomo, Wahyu Aryo. Ritonga, Jhon Tatbu (2010)

Ana/isis Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah.

http://www.google.eo.id/search 9532.html

Athukorala, Prema Chandra and Kunal Sen (2004) : The determinants of p rivate saving in India " Word Development vol 32 No. 3 PP. 491-503.

Attanasio, Orazio, Lucio Picci and Antonello Scorn, (2000) : "saving, growth and

inve~tment" , Review of economics and statistics 82 (2): I82-2II.

Basri (20Q2) : Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Harapan Bagi Kebangkitan Ekonomi Indonesia, Erlangga, Jakarta.

Braun, et. all. (2007) : The saving rate in Japan : why it has Fallen and why it will remain law CIRJE-F-535 Japan. http://www.e.u-tokyo.ac.jp/cirje/reserach/ 03 research 02 dp.html.

Chun, Young Jun. (2006) : Population Aging, Fiscal policies and national saving : predictions for korean economy, NBER working paper No. 12265 May 2006.

Darmawan, Indra (2006) : Perilaku Tabungan Masyarakat Antar Daerah di Indonesia, Universitas Sanata Dharma, Jogyakarta.

Dalimunte, Ahmad Hidayah, (2006) : Ana/isis Determinan Yang Mempengaruhi Tabungan di Indonesia. Tesis Magister Ekonomi Pembangunan, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Deaton, Angus and Christina Payson. (2000). "Saving and growth : Another look at the cohort evidence" Reviews of economics and statistics 82 (2) : 2I

2-225.

Debaere,Peter.Demiroglu,Ufuk (1997). International saving, investment and trade.

http://www.spp.umich,edulrsie/workingpapers!wp.htlm

Gujarati, N. Domodor (2007) : Dasar-dasar Ekonometika, New York, Me Grow Hill. 3, Erlangga, Jakarta.

(25)

79

Higgins, M. (1998) : "Demography, National Savings and Internasiona/ Capital Flows", International Economic Review 39 : 343-369.

Kelley,A (1976) : "Saving Demogahic Change, and Economic Development, "

Economic Development and Cultural Change, 24, 683-93.

Kuznets, S. ( 1960) : " Quantitative Aspect of the &onomic Growth of Nations Capital Formation Proportions, " Economic Development and Cultural Change,8 No.4.

Lane, P.R and Milise-Ferretti, G.M. (1 999) : "The External Wealth of Nations: Measures of Foreign Assets ang Liabilities for Industrial and Developing Countries," IMF Working Paper 99/115 and Forthcoming in Journal of International Economics.

Legowo, (1984) : Dasar-dasar kalkulus; Penerapannya Dalam Ekonomi, Edisi Kedua, LPFE-UI, Jakarta.

Loayza, Noman, Klaus Schmidt-Hebbel, dan Luis Serven. (2000) ; What Drives Private Saving Across the the worlti?" Review of Economics and Statistic 82 (2): 165-81.

Mankiw, N, Gregory (2007) : Teori Makro Ekonomi, Harvard University, Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta.

Manurung, Jonni J, Manurung, Haymans Adler dan Saragih, Ferdinand, (2005) :

Ekonomentrika, Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Masson, et.al. (1998) : International Evidence on the determinants of private saving. The world bank economic review, vol. 12 no. 3 : 483-501.

Mangkoesoebroto, Guritno (2001), Ekonomi Publik, Edisi ketiga, BPFE, Y ogyakarta .

(26)

80

Nachrowi, D. Nachrowi. (2006) : Ekonometrika; Pendekatan Popu/er dan Praktis Untuk Ana/isis Ekonomi dan Keuangan, LPFE-UI, Jakarta.

Pracoyo, Antyo dan Tri Kunawangsih. (2007) : Aspek Dasar Ekonomi Makro di Indonesia, Edisi Kedua, Grasindo, Jakarta.

PPE FE UGM. (2004): Studi Manajemen Utang Luar Negeri dan Dalam Negeri

Pemerintah dan Assesment terhadap Optimal Borrowing. Tim PPE FE UGM.

Saputra, Wabid (2008): Ana/isis faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan dan investasi swasta di Indonesia periode1984-2003.

http://one.indoskripsi.com/categori/jurusan/ekonomipembangunan.html. Sarwoko (2007) : Dasar-dasar Ekonometrika, Edisi Satu, Andi, Jogjak:arta. Schmidt-Hebbel, Klaus, Steven B. Webb, and Giancarlo Corsettii. ( 1992)

"Household Saving in Develoving Countries : First Cross-Country Evidence". The World Bank Economic Review 6 (3): 529-547.

Sukimo, Sadono (2007) : "Ekonomi Pembangunan: Proses masalah dan Dasar Kebijakan", Edisi Kedua, Kencana, Jakarta.

z

?

m

Gambar

Tabel 1.1.
Gambar 1.1 : Hubungan Tabungan Nasional dengan Pajak ........................... 5
Tabell.l : Hubungan Tabungan Nasional Indonesia,Penerimaan Pajak dan Suku Bunga Periode 2005 sampai dengan 2009
Gambar 1.1 Hubungan Tabungan nasional dengan Pajak.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian membuktikan bahwa perilaku kewirausahaan dan lokasi usaha berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang baju bekas impor di pasar cimol gedebage

Dalam pengujian baik online maupun offline menunjukkan hasil pengenalan suara burung dengan spektrum frekuensi lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan cepstrum

Rupanya Belanda mulai meniru apa yang dulu pernah ada, yaitu bandar pelabuhan transit bagi pedagang – pedagang di wilayah lain Akan tetapi sedikit berbeda, Belanda tidak

Berdasarkan Penetapan Hasil Kualifikasi oleh Pokja ULP Pekerjaan Jasa Konsultansi pada Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Kab.. HST, Nomor :

10 SHE Indonesia Banking School Jakarta 11 SHE Selamat Sri Kendal 12 SHE Widya Manggala Semarang 13 STMIK AKAKOM Yogyakarta 14 UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru 15

For the samples taken from the transplantation of the Artificial Colony (Ac) the cpm showed that with the progress of time the cpm declined, reaching it lowest cpm at 5 hours

dihafal pengunjung, meskipun hal seperti yang dibahas seperti informasi desain itu penting dalam penerapannya. Wawancara dilakukan dengan pengunjung di Stasiun

Nilai konstanta dari hasil penelitian menunjukkan nilai yang positif yaitu sebesar 2,036, dapat diartikan bahwa jika tidak ada pengaruh dari variabel bebas