• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang dalam Meningkatkan Efektivitas Penerimaan Kas (Studi Kasus CV. Panen Makmur Mandiri).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang dalam Meningkatkan Efektivitas Penerimaan Kas (Studi Kasus CV. Panen Makmur Mandiri)."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Belakangan ini industri di Indonesia semakin berkembang, salah satu contohnya adalah di Garut. Industri yang terkenal dari daerah ini adalah industri kulit. Dalam kegiatan operasionalnya para pelaku industri sering kali melakukan penjualan kredit dan penjualan tunai. Para pelaku industri pun menyadari bahwa produktivitas dari penjualan tunai dan penjualan kredit berpengaruh terhadap perolehan laba perusahaan. Namun perusahaan seringkali menaruh perhatian lebih pada proses penjualan kredit karena penjualan kredit berhubungan dengan piutang yang merupakan salah satu asset perusahaan yang berharga dan terkait dengan kas perusahaan. Berdasarkan atas kesadaran tersebut maka diperlukan pengawasan yang ketat terhadap pengendalian piutang, yang salah satunya ialah dengan menyediakan informasi akuntansi yang baik. Penerapan sistem informasi akuntansi terkait piutang dagang yang baik dapat membantu perusahaan untuk mencapai efektifitas penerimaan kas yang diharapkan oleh perusahaan. Penulis melihat bahwa CV. Panen Makmur Mandiri sudah menerapkan sistem informasi akuntansi piutang dagang dengan baik, namun dalam prakteknya masih terdapat kelemahan-kelemahan yang merupakan suatu keterbatasan sistem yang sudah umum kita ketahui seperti kurangnya tenaga kerja professional, kurang lengkapnya suatu prosedur, dan kurangnya kepatuhan pegawai dalam menjalankan sebuah sistem informasi akuntansi. Untuk kedepannya, penulis berharap agar keterbatasan-keterbatasan dari sistem yang ada dapat diatasi oleh CV. Panen Makmur Mandiri.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

In recent years a growing industry in Indonesia, one example is in Garut. Well-known industry of this region is the leather industry. In the normal operation of the industrial actors often do sales on credit and cash sales. The industry players also realize that the productivity of cash sales and credit sales affect the company's profitability. However, companies often pay more attention to process credit sales for sales of receivables related to credit is one of a valuable company asset and cash-related company. Based on the awareness, so it needed a watchful eye on the control of the receivables, which one of them is by providing good accounting information. Accounting information system related accounts receivables can help both companies to achieve the expected effectiveness of cash receipts by the company. The author saw that the CV. Panen Makmur Mandiri has applied the accounting information system, accounts receivable with good, but in practice there are still weaknesses which is a common limitation of existing system we know as the lack of professional manpower, inadequate procedures, and lack of employee compliance in implementing a system accounting information. For the future, the author hopes that the limitations of existing systems can be overcome by CV. Panen Makmur Mandiri.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

2.5.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 15

2.5.2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 16

2.5.3. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi ... 18

2.5.4. Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi ... 19

2.5.5. Tujuan Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi ... 24

2.5.6. Siklus-Siklus Dalam Sistem Informasi Akuntansi ... 25

2.6. Piutang Dagang ... 27

2.6.1. Pengertian Piutang Dagang ... 27

2.6.2. Organisasi Fungsi Piutang ... 29

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.6.4. Tugas Pokok Bagian Piutang ... 31

2.6.5. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam Penagihan Piutang... 31

2.6.6 Bentuk Pencatatan Piutang ... 32

2.7. Penerimaan Kas ... 34

2.7.1 Pengertian Kas ... 34

2.7.2 Pengertian Penerimaan Kas ... 35

2.7.3. Pengertian Efektivitas Penerimaan Kas ... 35

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 37

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 37

3.2. Strukur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas ... 38

3.2.1. Struktur Organisasi Perusahaan ... 38

3.2.2. Urain Tugas ... 39

3.3. Metoda Penelitian ... ... 41

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Oiutang Dagang yang diterapkan oleh CV. Panen Makmur Mandiri ... 44

4.1.1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit ... 44

4.1.2. Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang ... 53

4.1.3. Kas CV. Panen Makmur Mandiri ... 56

4.1.4. Kelemahan-kelemahan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang CV. Panen Makmur Mandiri ... 58

4.2. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang dalamMeningkatkan Efektivitas Penerimaan Kas CV. Panen Makmur Mandiri ... 58

4.2.1. Analisis Kelemahan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang yang telah diterapkan CV. Panen Makmur Mandiri . 59 4.2.2. Pemenuhan Karakteristik Sistem ... 61

4.2.3. Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang ... 63

4.2.4 Efektifitas Penerimaan Kas CV. Panen Makmur Mandiri ... 67

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Ikhtisar Penerimaan Kas per Bulan CV. Panen Makmur Mandiri

selama Tahun 2009……….. 57

Tabel 4.2 Persentase Penerimaan Kas atas Total Penjualan

(Efektifitas Penerimaan Kas)……… 69

(6)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Kabupaten Garut sebagai salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki potensi pengembangan klaster industri dengan berbagai macam produknya. Salah satu industri unggulannya adalah industri kulit. Industri kulit di Kabupaten Garut terbagi menjadi 2 kegiatan, yaitu industri kecil penyamakan kulit dan industri kecil kerajinan barang-barang dari kulit. Kegiatan usaha industri kecil penyamakan kulit berada di Sukaregang yang mulai tumbuh dan berkembang sejak tahun 1920 sampai sekarang. Industri kecil ini dikelola oleh beberapa keluarga secara turun temurun. Sedangkan industri kecil kerajinan barang-barang dari kulit seperti jaket, tas, sepatu/ sandal, ikat pinggang dan sarung tangan mulai tumbuh sekitar tahun 1987 yang kegiatannya disekitar sentra, saat ini sudah berkembang jauh diluar sentra dan sudah banyak pengusaha yang memiliki toko/ show room barang-barang kulit dijalan Ahmad Yani dan jalan Gagak Lumayung yang berada disekitar sentra Sukaregang. (www.perkembangan industri kulit kota Garut)

(7)

2

Universitas Kristen Maranatha Bab I. Pendahuluan

CV. Panen Makmur Mandiri melakukan kegiatan produksinya dengan cara mengolah kulit mentah menjadi lembaran-lembaran kulit yang nantinya dapat diolah atau diproduksi menjadi jaket, sepatu, tas, dompet, dan asesoris lain yang memiliki nilai jual. Banyak diantara pengusaha lain yang melakukan kegiatan produksi mulai dari mengolah kulit mentah hingga barang yang beragam yang memilki nilai jual. Namun CV. Panen Makmur Mandiri hanya mengolah dari kulit mentah hingga lembaran-lembaran saja atau hanya melakukan proses setengah jadi. Lembaran-lembaran kulit setengah jadi yang telah diukur tersebut kemudian dijual ke penyamakan di kota Bandung.

Penjualan dialukan dengan cara mengirimkan lembaran-lembaran kulit tersebut berdasarkan pesanan yang diminta dari penyamakan yang ada di Bandung. Biasanya pesanan yang diminta sebanyak 15.000 lembar dan terkadang lebih tiap bulannya. Pembayaran dilakukan 1 bulan dari pengiriman barang dan pembayaran ini telah ada perjanjian yang bersifat mengikat, sehingga apabila ada masalah setelah pengiriman yang dapat menghambat produksi dan penjualan maka dapt diselesaikan dengan cepat.

(8)

3

Universitas Kristen Maranatha Bab I. Pendahuluan

Menurut Hendri Soemantri (2000:151), piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli akibat dari adanya transaksi penjualan kredit. Piutang merupakan salah satu komponen dari kelompok aktiva lancar. Piutang dagang memiliki tingkat kecairan nomor dua setelah kas atau bank. Piutang usaha yang muncul, apabila tidak dapat dibayarkan atau terjadi kemungkinan klien bangkrut atau menghilang, maka akan mengakibatkan munculnya piutang tak tertagih. Hal ini disebabkan karena dalam transaksi kredit ini ada tenggang waktu sebelum pelunasan hutang dari pihak debitur dan kondisi ini komponen piutang tak tertagih kemungkinan besar masih bisa terjadi.

Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan pengawasan yang ketat oleh manajemen perusahaan terhadap pengendalian piutang untuk menghindari kerugian yang cukup besar. Tidak ada satu pun dari perusahaan yang mengharapkan bahwa dari sekian banyaknya debitur terdapat sebagian yang tidak bisa membayar kewajibannya walaupun dalam proses pemberian kredit telah di teliti sebaik- baiknya.

Perusahaan juga harus memperhatikan keadaan kas, karena kas sangat berperan didalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus dapat merencanakan dan mengendalikan uang kas agar tercipta suatu jumlah uang kas yang optimal, dalam arti keseimbangan terus menerus antara jumlah kas yang tersedia dengan kebutuhan untuk membiayai perusahaan.

(9)

4

Universitas Kristen Maranatha Bab I. Pendahuluan

informasi untuk keperluan pengawasan maupun operasi kegiatan penjualan kredit perusahaan dalam rangka meningkatkan perolehan laba yang maksimal.

Berdasarkan uraian diatas penulis, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai analisis penerapan sistem informasi akuntansi piutang dagang dalam meningkatkan efektivitas penerimaan kas, maka penulis memilih judul penelitian ini adalah

“ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PIUTANG

DAGANG DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN

KAS CV. PANEN MAKMUR MANDIRI”

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah diurakan dalam latar belakang penelitian, maka penulis merumuskan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi piutang dagang yang telah diterapkan oleh CV. Panen Makmur Mandiri?

2. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi piutang dagang dalam meningkatkan efektivitas penerimaan kas?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari pelaksanaan penelitian ini yaitu untuk memperoleh data-data sebagai bahan penulisan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

(10)

5

Universitas Kristen Maranatha Bab I. Pendahuluan

2. Untuk menganalisa penerapan sistem informasi akuntansi piutang dagang yang dilakukan perusahaan dapat meningkatkan penerimaan kas.

1.4Manfaat Penelitian

Berdasarkan maksud dan tujuan penelitian yang telah dipaparkan diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat beberapa sebagai berikut :

1. Bagi penulis, menambah pengetahuan tentang penerapan Sistem Informasi Akuntansi, khususnya pada penjualan kredit terhadap penerimaan kas, dan juga sebagai syarat kelulusan program studi Strata 1.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi akuntansi hingga dapat mendukung dan memperbaiki penerapan sistem informasi akuntansi yang berarti dalam hal penjualan kredit.

(11)

71 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis terhadapCV. Panen Makmur Mandiri, maka penulis menarik kesimpulan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi piutang perusahaan telah memenuhi kriteria-kriteria suatu sistem informasi akuntansi yang memadai, dimana unsusr-unsur dari sistem tersebut telah terpenuhi. Hal ini dapat dilihat dari analisis yang telah dilakukan oleh penulis diantaranya adalah:

1. Jaringan prosedur yang terkait piutang dagang cukup menunjang efektivitas kegiatan operasional perusahaan.

2. Catatan dan dokumen-dokumen lainnya yang terdapat dalam sistem informasi akuntansi piutang dagang telah memenuhi kriteria-kriteria informasi yang baik.

3. Aktivitas pengendalian sistem informasi akuntansi piutang dagang mampu mengontrol sebagian keterbatasan sistem informasi akuntansi piutang dagang. Sistem informasi akuntansi piutang dagang yang memadai tersebut, pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan efektifitas penerimaan kas di CV. Panen Makmur Mandiri dan pada kenyataannya sistem tersebut mampu menunjang efektifitas dari penerimaan kas. Hal ini dibuktikan dengan persentase-persentase sebagai berikut :

(12)

72

Universitas Kristen Maranatha Bab V Kesimpulan dan Saran

2. Persentase piutang jatuh tempo atas total penerimaan kas perusahaan adalah sebesar 46,73%.

3. Persentase piutang yang berhasil ditagih atas jumlah piutang jatuh tempo adalah sebesar 41,12%.

4. Persentase piutang yang tidak berhasil ditagih atas jumlah piutang jatuh tempo adalah sebesar 12,03%.

5. Persentase penerimaan kas atas penjualan adalah sebesar 94,67%.

Untuk menilai apakah penerimaan kas telah efektif atau belum, maka Efektifitas penerimaan kas perusahaan dapat dinilai dengan cara melihat perbandingan antara jumlah penerimaan kas dengan total penjualan atau pendapatan yang seharusnya bisa diterima sebagai penerimaan kas yaitu sebesar 94,67%.

Akhirnya dapat ditarik kesimpulan hasil analisis penelitian ini membuktikan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi piutang dagang di CV. Panen makmur Mandiri dapat meningkatkan efektifitas penerimaan kas perusahaan tersebut.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan penelitian ini, saran-saran yang dapat disajikan bahan masukan adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan:

(13)

73

Universitas Kristen Maranatha Bab V Kesimpulan dan Saran

b. Sebaiknya perusahaan menambahkan tenaga kerja profesional pada bagian-bagian yang terkait aset penting perusahaan seperi bagian-bagian akuntansi dan bagian-bagian keuangan.

c. Perusahaan sebaiknya menambahkan tenaga kerja pada bagian kredit, sehingga pada saat pelanggan akan mengajukan kredit, bagian kredit bisa melakukan prosedur penjualan kredit. Dengan adanya prosedur persetujuan kredit, maka prosedur penjualan kredit terkait piutang dagang menjadi lengkap dan pengendalian perusahaan terhadap sistem informasi akuntansi piutang dagang dengan tujuan meningkatkan efektivitas penerimaan kas dapat tercapai.

d. Sebaiknya perusahaan menambahkan prosedur-prosedur penjualan kredit agar sistem informasi akuntansi piutang dagang menjadi kian efektif.

e. Sebaiknya perusahaan memiliki prosedur penghapusan piutang tak tertagih guna menunjang dan mewujudkan sistem informasi akuntansi piutang dagang yang baik.

2. Bagi peneliti selanjutnya :

(14)

74 Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Baridwan, Zaki, 1991, Sistem Akuntansi. Edisi 5, Yogyakarta: Balai Penerbit Fakultas Ekonomi.

Bodnar, George H. Dan William S. Hopwood, 2000, Accounting Information System yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf dan Budi M. Tambunan,

Jakarta: Salemba Empat.

Chusing, Barry E., Romney B., Marshall., Steibart Paul John, 1997, Accounting Information System, Stevent Edition, Massachusetts: Adition Wesley

Longman, Inc.

Hall, James A., 2001 Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat. La Midjan, 2000, Sistem Informasi Akuntansi I, edisi kesebelas, Bandung:

Lembaga Informasi Akuntansi.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, edisi ketiga : Penerbit Salemba Empat.

Susanto, Azhar dan La Midjan, 2003, Sistem Informasi Akuntansi II, edisi kedelapan: Penerbit Lingga Jaya.

Widjajanto, Nugroho, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Erlangga. Wilkinson, Joseph W,. 1993, Sistem Informasi Akuntansi, diterjemahkan oleh

Gambar

TABEL  ..........................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Kecepatan perputaran operasional adalah kemampuan dana yang tertanam dalam tiap unsur modal kerja perusahaan yang berputar dalam satu periode tertentu, yang merupakan

Semoga kontribusi kecil ini rnenjadi indikasi sernangat dan kornitmen tak kunjung putus dalam rnembangun dan rnendidik manusia Indonesia sebagai bagian dari proses

Grafik kurva pengamatan aktivitas spesifik Enzim Selulase sebelum Diafiltrasi dengan keterangan angka dan setelah Diafiltrasi menggunakan amicon ultra-4 centrifugal

Dalam hal terdapat perbedaan data antara Petikan DIPA dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Persiapan paling awal yang dilakukan oleh mahasiswa PPL adalah mengikuti kuliah pengajaran mikro (micro teaching).Mahasiswa melakukan praktik mengajar pada kelas yang

Groups Sebagai Instrumen Penggali Data Kualitatif , hlm.. Kamera: untuk memotret kalau peneliti sedang melalukan pembicaraan dengan informan/ sumber data. Metode wawancara

berupa test essai. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis data deskriptif diperoleh rata-rata

Puji syukur kepada Tuhan Yang Mah Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI