SKRIPSI
PROSEDUR PENERJEMAHAN KATEGORI ISTILAH
BUDAYA EKOLOGI PADA NOVEL LASKAR PELANGI
BESERTA TERJEMAHANNYA
NIJI NO SHOUNEN TACHI
I DEWA MADE MERTHA HARIMBAWA
1101705046
PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
DAFTAR ISI
1.4.1 Manfaat Teoretis ... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ... 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6
1.6 Sumber Data ... 6
1.7 Metode dan Teknik Penelitian... 6
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 7
1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data ... 7
viii
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI ... 9
2.1 Kajian Pustaka ... 9
2.2 Konsep ... 12
2.2.1 Penerjemahan ... 12
2.2.2 Istilah Budaya ... 12
2.3 Kerangka Teori ... 13
2.3.1 Kategori Istilah Budaya Ekologi (Flora, Fauna, Perbukitan, Angin, Dataran) ... 13
2.3.2 Prosedur Penerjemahan ... 14
a. Literal Translation ... 14
b. Transference ... 14
c. Naturalization ... 15
d. Cultural Equivalent ... 15
e. Functional Equivalent ... 16
f. Descriptive Equivalent ... 16
g. Synonymy... 16 KATEGORI ISTILAH BUDAYA EKOLOGI (FLORA, FAUNA, PERBUKITAN, ANGIN, DATARAN) ... 21
3.2 Transference ... 26
3.3 Naturalization ... 28
3.4 Cultural Equivalent ... 36
3.5 Reduction and Expansion ... 47
3.5.1 Reduction... 47
3.5.2 Expansion ... 53
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ... 56
4.1 Simpulan ... 56
4.2 Saran ... 57 DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulisan skripsi yang berjudul
“Prosedur Penerjemahan Kategori Istilah Budaya Ekologi Pada Novel Laskar Pelangi Beserta Terjemahannya Niji No Shounen Tachi” ini dapat diselesaikan
dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
kelulusan Program Studi Sastra Jepang Universitas Udayana.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, baik moral maupun material. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada I Gede Oeinada, S.S.,
M.Hum. selaku pembimbing I yang selalu meluangkan waktu serta dengan sangat
sabar membimbing penulis, memberikan arahan, saran dan selalu memberikan
semangat hingga skripsi ini dapat diselesaikan, Ni Made Wiriani, S.S., M.Hum.
selaku pembimbing II yang selalu mengingatkan penulis, memberikan saran,
arahan, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, kepada Ni Luh Putu Ari Sulatri,
S.S., M.Si. selaku ketua Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Udayana yang dengan senantiasa memberikan arahan, masukan serta
menjadi panutan selama mengikuti perkuliahan. Terima kasih juga penulis
ucapkan kepada Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. selaku Dekan Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan bagi
penulis menempuh ilmu dan mengembangkan pengetahuan di Fakultas Sastra dan
Budaya Universitas Udayana.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
segenap dosen Fakultas Ilmu Budaya, khususnya dosen Program Studi Sastra
Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana yang telah memberikan
pengetahuan, pengalaman, dan bimbingan yang sangat berharga selama di bangku
perkuliahan. Orangtua tercinta, Dewa Gede Putra dan Ni Ketut Suarni Wiryani
atas kasih sayang, kepercayaan, dan dukungan yang tak pernah putus serta selalu
menyertakan nama penulis dalam setiap doanya. Kepada Dewa Gede Adnyana
iv
ketika penulis mengalami hambatan maupun kesulitan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Tidak lupa juga penulis mengucapakan terima kasih kepada
sahabat-sahabat terbaik penulis Gilang, Ano, Perik terima kasih atas dukungan dan
inspirasi yang telah diberikan kepada penulis, teman-teman angkatan 2011 dan
2012 Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana
yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu, karena penulis tidak ingin ada yang
terlupakan. Teman-teman lawas di D3 Bahasa Jepang Fakultas Sastra dan Budaya
Universitas Udayana yaitu: Fery, Erdika, Ariana, Asih, Ryo, Fega dan Devi,
terima kasih atas semua kenangan dan pengalaman berharga yang diberikan
selama empat tahun.
Penulis menyadari keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak agar
skripsi ini dapat lebih baik lagi untuk kepentingan penelitian yang akan dilakukan
selanjutnya. Akhir kata dengan kerendahan hati, penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Denpasar, Juni 2016
ABSTRAK
Adanya perbedaan budaya pada masing-masing bahasa terutama pada istilah-istilah yang mengandung muatan budaya merupakan salah satu kendala yang akan dialami oleh seorang penerjemah. Fokus bahasan pada penelitian ini adalah tentang kategori istilah budaya ekologi (flora, fauna, perbukitan, angin, dataran) yang ditemukan pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata beserta terjemahan bahasa Jepangnya yang berjudul Niji No Shounen Tachi yang dialihbahasakan oleh Hiroaki Kato, serta prosedur penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan istilah bermuatan budaya dalam novel tersebut.
Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan metode deskriptif dengan teknik kualitatif. Langkah–langkah analisis data dijabarkan sebagai berikut: Pertama, mengkategorikan Istilah budaya ekologi berdasarkan kategori istilah budaya yang dikemukakan oleh Newmark (1988), kemudian data yang sudah dikategorikan dianalisis berdasarkan prosedur penerjemahan yang dikemukakan oleh Newmark (1988).
Berdasarkan hasil analisis, terdapat 5 buah sub kategori istilah budaya ekologi yang muncul yaitu: sub kategori flora, sub kategori fauna, sub kategori perbukitan, sub kategori angin, dan sub kategori dataran. Untuk prosedur penerjemahan yang diaplikasikan dalam menerjemahkan istilah bermuatan budaya yang ditemukan juga sangat beragam, yakni: literal translation, transference, naturalization, cultural equivalent, dan reduction and expansion. Prosedur yang digunakan bertujuan untuk mempertahankan makna pada teks sasaran agar berterima di teks bahasa sumber.
Hal yang dapat disimpulkan yaitu prosedur yang paling banyak digunakan adalah prosedur cultural equivalent. Untuk kategori istilah budaya ekologi data yang paling banyak ditemukan yaitu sub kategori fauna.
vi 要旨
言葉 文化 違い せい あ 翻訳者 直面す 問
題 一 あ 研究 焦点 アンドレアヒ タ 小説 Laskar Pelangi
加藤ひ あ 日本語 翻訳さ 虹 少年 ち 翻訳手順
生態文化用語 カ ゴ あ
集め ータ 記述的 質的 分析さ ータ 分析し方
最初 Newmark 使用さ い 生態文化用語 カ ゴ を
選 分け 次 分析さ ータ Newmark 使用さ い
翻訳手順を分析さ
分析さ ータ 翻訳手順 五種類 使用さ 逐語的
翻 訳 (Literal Translation) 転 移 翻 訳 (Transference) 帰 化 翻 訳
(Naturalization) 文 化 同 価 (Cultural Equivalent) 削 減 膨 張 翻 訳
(Reduction and Expansion) あ 生態文化用語 カ ゴ 五種類 見
け : 植 物 誌 (Flora) 動 物 誌 (Fauna) 岡 陵 (Perbukitan) 風
(Angin) 原 (Dataran) あ
論文 結論 一番多い 使用さ 手 順 文化 同価 あ 一番多
い見 け 生態文化 用語 カ ゴ 動物誌 あ
DAFTAR SINGKATAN
1. TSu: Teks Sumber
2. TSa: Teks Sasaran
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Prosedur Penerjemahan Literal Translation ... 22
Tabel 2 Prosedur penerjemahan Transference ... 26
Tabel 3 Prosedur Penerjemahan Naturalization ... 28
Tabel 4 Prosedur Penerjemahan Cultural Equivalent ... 36
Tabel 5 Prosedur Penerjemahan Reduction... 47
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Angin Barat ... 24
Gambar 2 Angin Timur ... 26
Gambar 3 Sabana ... 27
Gambar 4 Padang Rumput Yellowstone ... 30
Gambar 5 Bukit Derbyshire ... 32
Gambar 6 Pohon Filicium ... 33
Gambar 7 Orang Utan ... 35
Gambar 8 Angin Tornado ... 39
Gambar 9 Lutung ... 41
Gambar 10 Saru ... 41
Gambar 11 Jalak Kerbau ... 43
Gambar 12 Luak ... 45
Gambar 13 Pohon Angsana ... 46
Gambar 14 Pohon Gayam ... 49
Gambar 15 Ki ... 49
Gambar 16 Ikan Kepuyu ... 52
Gambar 17 Sakana ... 52