iv
PERLINDUNGAN TERHADAP MASYARAKAT HUKUM ADAT DALAM PEMANFAATAN HAK EKONOMI ATAS SUMBER DAYA GENETIK DI BIDANG INDUSTRI FARMASI DIHUBUNGKAN DENGAN HUKUM POSITIF INDONESIA
Abstrak
Masyarakat hukum adat memiliki banyak potensi dari sumber daya hayati yang berlimpah di Indonesia, termasuk Sumber Daya Genetik. Hal ini merupakan potensi yang dapat digali lebih dalam lagi guna memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah kebutuhan akan obat-obatan atau farmasi yang kemudian mendorong negara maju untuk melakukan bioprospeksi di negara berkembang yang kaya akan keanekaragaman hayati. Indonesia telah meratifikasi Konvensi Keanekaragaman Hayati dan juga Protokol Nagoya yang mengatur mengenai perlindungan hak-hak ekonomi dari masyarakat hukum adat yang Sumber Daya Genetik-nya dimanfaatkan dalam industri. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui akibat-akibat pengaturan mengenai pemanfaatan Sumber Daya Genetik di industri farmasi Indonesia dan untuk memberikan rekomendasi-rekomendasi mengenai bentuk perlindungan untuk mencegah terjadinya praktek biopiracy yang seringkali mengabaikan hak-hak ekonomi dari masyarakat hukum adat.
Metode penelitian yang digunakan adalah melalui pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap yaitu penelitian kepustakaan dengan cara meneliti data sekunder berupa peraturan perundang-undangan, literatur, serta bahan lain yang berkaitan dengan materi penelitian, dan penelitian lapangan sebagai pendukung data sekunder melalui wawancara yang selanjutnya data dianalisis berdasarkan analisis kualitatif dan hasilnya dipaparkan secara deskriptif.
v
PROTECTION TOWARDS INDIGENOUS PEOPLE ON UTILIZATION OF THEIR ECONOMIC RIGHTS OVER GENETIC RESOURCES IN PHARMACY INDUSTRY
Abstract
Indigenous people have a lot of potential biological resources which is abundant in Indonesia, including genetic resources. This is a potential that can be developed further in order to meet the needs of the people, one of which is the need for drugs or pharmaceutical. Further, it encourage developed country to do bioprospecting in developing country that are rich in biodiversity. Indonesia has ratified the Convention on Biological Diversity and also the Nagoya Protocol governing on protection towards economic rights of indigenous people over the utilization of their knowledge associated with genetic resources. This study aims to find out about the implications on the utilization of genetic resources in Indonesia’s pharmaceutical industry and to give recommendations about the form of protection to prevent the practice of biopiracy that often disregards the economic rights of indigenous people.
This research applies a juridical normative approach through literary research and field study. Information and data obtained are analyzed qualitatively.