• Tidak ada hasil yang ditemukan

BOGE: BIO-OIL DARI AMPAS TEBU (BAGASSE) DENGAN PROSES PENCAIRAN TERMOKIMIA DALAM ETANOL SUPERKRITIK SEBAGAI BAHAN BAKAR CAIR RAMAH LINGKUNGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BOGE: BIO-OIL DARI AMPAS TEBU (BAGASSE) DENGAN PROSES PENCAIRAN TERMOKIMIA DALAM ETANOL SUPERKRITIK SEBAGAI BAHAN BAKAR CAIR RAMAH LINGKUNGAN."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BOGE:BIO-OILDARI AMPAS TEBU (BAGASSE) DENGAN PROSES PENCAIRAN TERMOKIMIA

DALAM ETANOL SUPERKRITIK

SEBAGAI BAHAN BAKAR CAIR RAMAH LINGKUNGAN

BIDANG KEGIATAN :

PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh :

Rozi Ferdika I0511047 / 2011

Ahmad Qomaruddin I0511001 / 2011

Anggita Nugraheny I0513006 / 2013

Muhammad Fadilah Arsyad I0514038 / 2014

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

(2)

RINGKASAN

Semakin lama kebutuhan energi semakin meningkat. Agar kebutuhan energi tetap terpenuhi maka sumber energi terbarukan mulai mendapatkan perhatian. Salah satu sumber energi terbarukan adalah biomassa. Salah satu biomassa yang mempunyai potensi adalah tanaman tebu (Saccharum officinarum).

Peningkatan produksi dan kebutuhan tebu menyebabkan terjadinya pula peningkatan limbah, baik berupa tetes tebu maupun ampas tebu (bagasse). Tetes tebu telah banyak dimanfaatkan untuk pembuatan bioetanol, sedangkan ampas tebu (bagasse) belum banyak dimanfaatkan padahal ampas tebu (bagasse) merupakan salah satu biomassa yang mengandung kadar lignoselulosa yang cukup tinggi yaitu 37,65%.

Terdapat beberapa metode konversi biomassa menjadi sumber energi khususnya secara termokimia antara lain pembakaran (combustion), pirolisis (pyrolisis), gasifikasi (gasification), karbonisasi (carbonization) dan pencairan (liquefaction). Untuk mengolah ampas tebu (bagasse) yang memiliki kadar air relatif tinggi (17-20%), paling baik menggunakan metode pencairan secara termokimia karena metode pencairan secara termokimia tidak membutuhkan energi tambahan untuk menguapkan air yang terkandung dalam biomassa. Dalam proses pencairan bagas tebu secara termokimia, digunakan fluida superkritik yaitu etanol karena memiliki suhu dan tekanan kritik yang lebih rendah dibandingkan air sehingga memungkinkan untuk lebih cepat bereaksi. Fluida superkritik sekarang banyak digunakan untuk meningkatkan yield dan kualitas bio-oil yang dihasilkan serta memiliki potensi untuk memproduksi bio-oil dengan nilai kalori tinggi dan viskositas rendah.

Pembuatan bio-oil dari ampas tebu sendiri terdiri dari 4 garis besar, yaitu 1) Pre-treatment, persiapan ampas tebu untuk kemudian diolah; 2) Proses Termokimia, di mana ampas tebu diolah dengan bahan campuran yang kemudian dipanaskan; 3) Post-treatment, memurnikan hasil yang didapat dengan memisahkan ampas olahan dengan cairannya (bio-oil); dan 4) Analisis, untuk mengetahui bahwa komposisibio-oilsudah sesuai dengan standar yang ada.

Diharapkan dengan kegiatan PKM ini, dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas untuk memanfaatkan ampas tebu (bagasse) sebagai bahan bakar cair terbarukan yang ramah lingkungan. Khusus bagi mahasiswa, diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dalam menghadapi masalah energi dan berperan serta dalam pengembangan bahan bakar cair ramah lingkungan.

Kata kunci:bagasse,bio-oil, termokimia, pencairan, superkritik

Referensi

Dokumen terkait

Bantuan sarana TBM adalah bantuan Pengadaan Sarana Taman Bacaan Masyarakat yang diberikan oleh pemerintah yang dalam hal ini adalah Direktorat Pembinaan Pendidikan

Proyek ini merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun pada tahun 1986-1987, didanai oleh pemerintah dan industri dengan anggaran sekitar Rp100 miliar, yang

[r]

Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu (Solanum melongena L.) memiliki efek penurunan kadar kolesterol dan trigliserida pada

Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah hasil belajar, hasil observasi, hasil refleksi, foto-foto kegiatan saat uji validitas soal, foto-foto saat

Puji Syukur atas kehadirot Allah SWT yang senantiasa memberikan limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

1) Tes lisan yaitu siswa membaca kitab yang diajarkan oleh guru (Sorogan), tes ini dilakukan setelah materi selesai. 2) Tes tertulis, yaitu dilakukan pada waktu harian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang diperiksa kadar aktifitas cho- linesterase darahnya mengalami penurunan, dimana faktor-faktor