PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNIVERSITAS UDAYANA
PERIODE TAHUN 2016
DESA : PELAGA
KECAMATAN : PETANG
KABUPATEN : BADUNG
PROVINSI : BALI
I Wayan Widya Dharma 1306105037
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS UDAYANA
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPMdi Universitas
Udayana. PPK merupakan program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa peserta KKN-PPM yang bersifat individu.Maksud dari program PPK adalah untuk
membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang
wirausaha, pendidikan, keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk
membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa
mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan
pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu
dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Adapun sasaran PPK ini
adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra
sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan
agar keluar dari ketertinggalannya.
Kegiatan PPK ini dilaksanakan diseluruh Banjar Dinas yang terdapat di Desa Pelaga,
yaitu Banjar Pelaga, Bukian, Kiadan, Nung-Nung, Tinggan, Semanik, Tiyingan, Auman, dan
Bukit Munduk Tiying. Pada kesempatan kali ini, penulis melaksanakan program
pendampingan keluarga di Banjar Bukian. Di daerah Banjar Nung-Nung terdapat 9 keluarga
yang dijadikan sebagai KK Dampingan dan selama sebulan akan didampingi oleh mahasiswa
KKN-PPM Unud. Salah satu keluarga di Banjar Bukian ini yang akan didampingi oleh penulis
adalah Keluarga Bapak I Wayan Suma.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Pada kegiatan KKN-PPM periode XIII ini, penulis berkesempatan untuk
mendampingi keluarga Bapak I Wayan Suma yang bertempat tinggal di Banjar Bukian,
Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.Luas areal rumah beliau sekitar dua
are. Rumah Beliau berisikan 3 kamar tidur yang di tempati Beliau beserta keluarganya.
Bapak I Wayan Suma tinggal bersama dengan istri, dan dua orang anak laki-laki,
bernama I Gede Pasek masih mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar di SDB Petang
sedangkan anaknya yang lain yang bernama I Made Surya Darma masih belum sekolah.
Keseharian dari Bapak I Wayan Suma adalah bekerja sebagai petani bersama
istrinya yang bernama Ni Wayan Supriati. Tanah pertanian yang Beliau garap merupakan
tanah milik orang lain dengan sistem bagi hasil pertanian setiap 6 bulan sekali. Beliau juga
memelihara seekor sapi yang merupakan milik orang lain.
Anggota keluarga Bapak I Wayan Suma dijelaskan pada tabel 1.
No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1. I Wayan Suma Menikah 33 Tahun SD Petani dan Kepala Peternak Keluarga
Ibu Rumah
2. Ni Wayan Sapriati Menikah 33 Tahun SD Tangga dan Istri
Petani
Sedang
3. I Gede Pasek Gunayasa Belum 11 tahun bersekolah Pelajar Anak
Menikah di SDN 1
Pelaga
4 I Made Surya Dharma Belum 5 tahun Belum Belum Anak
Menikah Sekolah Bekerja
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi Keluarga Dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan
keluarga dan pengeluaran keluarga.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Wayan Suma tergolong dalam keluarga dengan ekonomi
rendah.Sebagai kepala keluarga, Pak Wayan Suma yang bekerja sebagai buruh
serabutan memiliki gaji tak menentu, tergantung hasil panen beliau setiap 6 bulan
ketika melakukan bagi hasil dengan pemilik tanah. Penghasilan selama sebulan
.
a) Sumber Penghasilan
Pendapatan yang diperoleh dari Bapak I Wayan Suma berasal dari hasil
bekerja sebagai Petani. Istri Beliau sebagai Ibu rumah tangga yang biasa juga
membantu pekerjaan Bapak Wayan Suma di sawah. Selain itu penghasilan
Beliau juga didapatkan dari hasil menernak Sapi, dimana sapi tersebut
merupakan milik bersama (kerabatnya).
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Bapak I Wayan Suma tergolong dalam keluarga dengan ekonomi
menngah kebawah. Hasil dari bekerja sebagai petani dan peternak hanya cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang secara rinci dapat dilihat sebagai
berikut :
a) Kebutuhan Sehari-hari
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Nyoman Sukada
dalam sebulan adalah sebagai berikut :
Makan sehari-hari : Rp 30.000 x 30 hari =Rp 900.000,00
Kebutuhan MCK : Rp 50.000,00
Biaya Persembahyangan : Rp 10.000
b) Biaya rutin yang harus dikeluarkan adalah biaya listrik sebesar Rp 15.000 yang
diperoleh dari sambungan listrik PLN. Sedangkan untuk penggunaan air
keluarga Bapak Winarka tidak mengeluarkan biaya dikarenakan
mengandalkan saluran air dari tetangga.
c) Kesehatan
Selain pengeluaran harian dan bulanan, terdapat pengeluaran yang
sifatnya tak terduga yakni di bidang kesehatan.Tingkat kesehatan keluarga
Bapak I Wayan Suma tidak terlalu buruk, terlihat dari keadaan anak dan istrinya
yang terlihat baik. Namun terkadang biaya kesehatan harus dikeluarkan karena
orang tua Beliau yang sudah lanjut usia mengalami penyakit reumatik.
Diperkirakan dalam sebulan pengeluaran untuk kesehatan dapat mencapai Rp
d) Kerohanian
Ditinjau dari segi kerohanian, terdapat beberapa pengeluaran yang tidak
dapat dianggarkan secara pasti tergantung pada kondisi yang ada, pengeluaran
ini biasanya untuk upacara-upacara adat, seperti pawiwahan, ngaben, dan
lain-lain. Keluarga Bapak I Wayan Suma mengeluarkan biaya sekitar Rp 10.000
pada hari-hari biasa, jika pada saat odalan biasanya berkisar seperlima dari iuran
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Dari hasil beberapa kali kunjungan dan pertemuan ke rumah KK dampingan,
identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Suma diantaranya
adalah permasalahan ekonomi. Penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan
terhadap keluarga Bapak I Wayan Suma dan untuk mengidentifikasi permasalahan
tersebut.
2.1.1 Masalah Perekonomian
Dilihat dari segi ekonomi, permasalahan ekonomi merupakan masalah utama
dalam semua aspek kehidupan dari KK dampingan. Hal ini terlihat dari pendapatan
Bapak I Wayan Suma sebagai petani yang tidak menentu hasilnya. Istri beliau hanya
seorang ibu rumah tangga dan disela-sela aktivitasnya beliau membantu dengan ikut
bertani dan mencarikan pakan ternak. Apabila terdapat pengeluaran yang tak terduga
menyebabkan penghasilan keluarga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Dengan penghasilan yang tidak menentu tersebut, terkadang antara
pendapatan dengan pengeluaran setiap bulannya tidak berimbang.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Dilihat dari segi kesehatan, keluarga Bapak I Wayan Suma memiliki tingkat
kesehatan yang cukup baik. Akan tetapi orang tua Beliau yang tinggal bersama
Beliau kadang kala mengalami maslah kesehatan akibat usia lanjut.
2.2 Permasalahan Prioritas
Permasalahan dalam keluarga Bapak I Wayan Suma yang diutamakan untuk dapat
diberikan pemecahannya adalah masalah perekonomian yang akan dijabarkan sebagai
berikut:
2.2.1 Masalah Ekonomi
Permasalahan ekonomi yang dihadapi keluarga Bapak I Wayan Suma
merupakan masalah utama dan pokok yang penting untuk dipecahkan dan diberi
solusi. Ekonomi keluarga ini tergolong rendah, dengan pendapatan Bapak I Wayan
pendapatan sebesar kurang lebih Rp. 1 juta per bulannya. Untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari baik pangan maupun kebutuhan
mendadak lainnya, tentunya pendapatan yang diperoleh Bapak I Wayan
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya ditindak lanjuti
dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan
dari KK Dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga
Bapak I Wayan Suma diantaranya adalah sebagai berikut.
3.1.1 Program Penyelesaian Masalah Ekonomi
Dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dalam keluarga Bapak I
Wayan Suma progam bantuan yang dapat diberikan oleh penulis adalah dengan
berdiskusi mengenai permasalahan ekonomi yang dihadapi dengan diharapkan
dapat meringankan beban pikiran keluarga ini dan memberikan ide berupa
opsi-opsi pekerjaan lain yang dapat diheluti. Karena petani penggarap lahan milik orang
lain yang penghasilannya tergantung dengan hasil panen maka penulis juga
menyarankan untuk bekerja dengan lebih tekun agar hasil pertanian dapat di panen
sebagaimana mestinya.
Penulis juga memberikan saran untuk keluarga Bapak I Wayan Suma untuk
mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga, serta menganggarkan
sebagian pendapatannya untuk ditabung, baik secara tradisional (pakai celengan),
3.2 Jadwal Kegiatan
No. Hari/Tanggal Masalah Kegiatan Jam
1. Sabtu, 23 Juli Pembagian Data KK Membagikan Data KK Kurang 1
2016 Dampingan Sejahtera
2. Kamis, 28 Juli Survey KK Meminta ijin ke bapak kelian dan 1
2016 Dampingan sekaligus menuju ke rumah Bapak Wayan Suma
berkenalan dengan untuk memperkenalkan diri.
Bapak Wayan Suma
beserta Keluarga
3. Minggu , 31 Berkunjung ke KK Berkunjung dan berbincang dengan 3
Juli 2016 Dampingan Keluarga Bapak Wayan Suma.
4. Senin, 1 Berkunjung ke KK Berkunjung dan berbincang dengan 2
Agustus 2016 Dampingan Keluarga Bapak Wayan Suma.
5. Rabu, 3 Membantu pekerjaan Membantu Bapak Wayan Suma di 2
Agustus 2016 KK dampingan Sawah
6. Selasa, 9 Mengenal anak kk Berdiskusi mengenai pendidikan dan 2
Agustus 2016 dampingan mebantu Gede Pasek belajar
7. Jumat, 12 Identifikasi masalah Berdiskusi mengenai keadaan rumah 1
Agustus 2016 KK Dampingan
8. Sabtu, 13 Membantu Pekerjaan Membantu Bapak Wayan Suma 3
Agustus 2016 Bapak Wayan Suma mencari pakan ternak
9. Senin,14 Ingin membantu Diskusi mengenai permasalahan 6
Agustus 2016 memecahkan masalah ekonomi KK Dampingan sambil
KK Dampingan membantu memasak
10. Kamis 18 Berkunjung ke KK Berkunjung ke rumah Bapak Wayan 17
Agustus 2016 Dampingan Suma, ikut memberi makan ternak
dan menginap.
11. Sabtu,20 Berkujung ke KK Menemani Gede Pasek mengerjakan 3
Agustus 2016 Dampingan tugas.
12. Selasa ,23 Membantu pekerjaan Membantu Bapak Wayan Suma 3
Agustus 2016 KK Dampingan memberikan pakan ternak.
Agustus 2016 KK Dampingan Suma dan meminta fotocopy kartu
keluarga.
14. Kamis,25 Berkunjung kerumah Membantu bapak Wayan Suma di 5
Agustus 2016 KK Dampingan sawah dan membantu Gede Pasek
mengerjakan tugas sekolah.
15. Jumat, 26 Berkunjung kerumah Membantu Ibu Sapriati memasak dan 5
Agustus 2016 KK Dampingan berbincang-bincang dengan keluarga
Bapak Wayan Suma.
16 Sabtu, 27 Berpamitan dengan Berpamitan dan meberikan 2
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan
KKN-PPM UNUD dari tanggal 23 Juli 2016 sampai dengan 27 Agustus 2016. Waktu
kunjungan yang dilakukan penulis sebanyak 15 kali yang disesuaikan dengan
program-program lain dalam kegiatan KKN PPM UNUD.
4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan berlangsung di beberapa Banjar di
Desa Pelaga. Pada kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi
keluarga Bapak I Wayan Suma yang bertempat tinggal di Banjar Bukian, Desa Pelaga,
Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama
berlangsungnya kegiatan KKN PPM UNUD. Penulis sebagai peserta kegiatan KKN-PPM
diwajibkan untuk melakukan pendampingan terhadap KK dampingan dengan minimal
kunjungan sebanyak 15 kali dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi
KK dampingan dan membantu memberikan solusi atas permasalahan tersebut.Pada
kesempatan ini, penulis melakukan pendampingan keluarga Bapak I Wayan Suma dengan
melakukan kunjungan sebanyak 15 kali.
4.4 Hasil
4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi
Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan
diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga kegiatan pendampingan yang
dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang
diharapkan. Tetapi penulis telah berusaha memberi solusi dengan memberi
masukkan cara mengatur pemasukan dan pengeluaran sehari-hari keluarga Bapak
I Wayan Suma, sehingga keluarga ini dapat menyisihkan pendapatannya untuk
ditabung, dan memberikan beberapa bantuan keperluan MCK, buku tulis dan alat
keluarga Bapak I Wayan Suma mencoba meminjam modal di badan usaha milik
desa atau koperasi milik desa untuk meminjam modal agar dapat membuka usaha
dan meningkatkan skala hasil panen Beliau.
4.5 Kendala
Selama penulis mendampingi keluarga Bapak I Wayan Suma, tidak terdapat
kendala yang kompleks yang dialami, hanya saja mahasiswa kurang dapat membantu
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Keluarga Bapak I Wayan Suma adalah keluarga yang tergolong ekonomi menengah
kebawah dengan pendapatan terbatas sebagai petani dan peternak dengan sistem bagi
hasil dengan pemilik lahan dan ternak yang beliau pelihara.
2. Permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak I Wayan Suma adalah masalah ekonomi.
Permasalahan ekonomi yang dihadapi adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dan biaya kesehatan orang tua Beliau.
3. Pada kesempatan kali ini penulis melakukan beberapa hal untuk membantu keluarga
Bapak I Wayan Suma, antara lain: memberikan keperluan pangan dan MCK terhadap
keluarga Bapak I Wayan Suma serta memberikan beberapa bibit pohon jati supaya
suatu saat dapat berguna untuk menambah pendapatan bapak Wayan Suma.
5.2 Rekomendasi
Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan
untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan
kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui
bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga yang tergolong
ke dalam kategori keluarga pra sejahtera (Pra-KS).
Rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah agar dalam pelaksanaan
program KK Dampingan KKN-PPM UNUD selanjutnya, panitia lebih rinci menjelaskan
mengenai kegiatan ini dan memberikan format yang jelas sehingga mahasiswa peserta
KKN-PPN UNUD memahami dan lebih detail dalam mencari data dan melaksanakan
program pendampingan keluarga tersebut. Dan rekomendasi bagi mahasiswa peserta
KKN-PPM UNUD berikutnya agar memahami dengan baik mengenai program KK
Dampingan tersebut dari mulai pembekalan sehingga pada saat pelaksanaan KKN,
mahasiswa peserta KKN-PPM UNUD telah memiliki pengetahuan yang memadai dan
dapat mempersiapkan diri serta waktu dalam melakukan kunjungan ke rumah KK
LAMPIRAN
Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Wayan Suma
Membantu memasak di rumah Pak Wayan Suma