BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara penghasil padi terbesar ketiga di-dunia, setelah China dan India. Total luas panen tanaman
padi di Indonesia pada tahun 2013 adalah 13,77 juta hektar dan produksi gabah pada tahun 2013 mencapai 70,87 juta ton dengan
produktivitas sekitar 5,1 ton/ha. Dan dalam rentan waktu 2009 sampai dengan 2013, produksi padi rata-rata meningkat sekitar 3,5% setiap tahunnya (Badan Pusat Statistik,2013). Panen gabah selain
menghasilkan beras, juga menghasilkan sekam padi. Berdasarkan studi pustaka, perbandingan untuk gabah-sekam adalah 1:0,24.
Berarti setiap ton gabah yang dihasilkan akan menyisakan sekam padi 0,24 ton. Jadi jumlah sekam padi pada tahun 2013 sebesar 17 juta ton dan jumlah ini akan terus meningkat seiring meningkatnya produksi
padi.
Sangat melimpahnya jumlah sekam padi di Indonesia harus disertai
Rifai.A(2014), Mengembangkan desain alat produksi gas metana
dari pembakaran sampah organik sekam padi dengan pemurnian gas menggunakan filter tipe ganda. Pada penelitian ini, sekam padi
dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan gas metana, dimana gas metana digunakan sebagai nyala api kompor. Dalam prosesnya terjadi beberapa tahap sebelum menjadikan gas metana
sebagai bahan bakar nyala api kompor. Tahap pertama sekam padi dibakar di reaktor pembakaran sehingga menghasilkan gas asap
pembakaran berupa gas metana yang merupakan bahan bakar nyala api kompor dan gas-gas lain hasil pembakaran sekam padi. Tahap kedua gas hasil pembakaran mengalir melalui sebuah filter yang di
dalamnya terdapat glasswool sebagai media pemurnian gas dan pada tahap ini pemurnian gas divariasikan terhadap jumlah filter yaitu satu
filter dua filter dan tiga filter. Tahap ketiga gas yang telah melalui proses pemurnian mengalir menuju kompor dimana gas yang keluar akan dibakar sebagai nyala api kompor.
Pengembangan alat produksi gas metana tersebut masih terdapat beberapa kelemahan, diantaranya pemurnian gas menggunakan filter
dengan isi glasswool belum efektif karena glasswool hanya dapat mengurangi debu halus yang terbawa oleh gas hasil pembakaran. Sedangkan komponen gas seperti karbon dioksida (CO2) yang sangat
dan penelitian tersebut belum bisa dikatakan selesai karena variasi
filter yang digunakan hanya satu, dua, dan tiga filter. Sedangkan semakin banyak filter yang digunakan maka nyala efektif semakin
lama, untuk itu perlu penelitian yang lebih lanjut untuk mengetahui berapa maksimal filter yang harus digunakan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Wicaksono.U.L(2014), Mengembangkan teknologi alat produksi gas metana dari pembakaran sampah organik dengan pemurnian gas
menggunakan batu kapur, arang tempurung kelapa dan batu zeolite. Pada penelitian ini pemurnian gas hasil pembakaran dilewatkan pada tiga media pemurnian batu kapur, arang tempurung kelapa dan batu
zeolite dan didapat media pemurnian terbaik dari ketiganya adalah batu zeolite.
Pengembangan teknologi produksi gas metana ini untuk menutupi kelemahan penelitian sebelumnya, mengacu pada kelemahan yang ada sehingga dapat mengurangi kelemahan tersebut dan menjadikan
alat produksi gas metana lebih efektif. Antara lain dengan melewatkan gas hasil pembakaran kedalam tabung yang berisi batu
1.2 Perumusan masalah
Bagaimana pengaruh pemurnian gas metana menggunakan zeolite pada variasi jumlah tabung terhadap temperature pembakaran,
waktu nyala efektif dan kalor pembakaran. 1.3 Pembatasan masalah
Penelitian ini hanya berkonsentrasi pada pengembangan
teknologi alat produksi gas metana dengan jenis thermal process gasification, menggunakan prinsip kerja updraft gasification. Tahap
pemurnian gas menggunakan batu zeolite pada variasi jumlah tabung untuk mengetahui waktu nyala efektif produk gas metana dan jumlah kalor pembakaran gas metana dengan metode pendidihan air, bahan
yang digunakan berupa sekam padi.
Pemurnian gas menggunakan zeolit dengan metode adsorpsi
secara fisik dan Jumlah tabung yang akan digunakan dalam penelitian ini maksimal enam tabung.
Asumsi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kondisi
lingkungan diangap sama sehingga pengambilan data diharapkan dalam kondisi dan keadaan yang sama.
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
tabung terhadap temperature pembakaran, waktu nyala efektif dan
kalor pembakaran. 1.5 Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang baik bagi penulis, masyarakat luas dan dunia pendidikan, antara lain:
1. Memberikan pengetahuan baru tentang pengolahan sampah
organik menjadi sumber energi alternatif
2. Mampu mengembangkan pemanfaatan sampah organik menjadi
energi alternatif yang berguna bagi masyarakat dan memberikan kontribusi dalam rangka penghematan bahan bakar fosil (non renewable).
3. Dapat melakukan pemurnian gas dengan menggunakan zeolite
pada variasi jumlah tabung.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika pada penulisan laporan tugas akhir ini memuat
tentang:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri atas latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari kajian pustaka dari penelitian terdahulu dan dasar teori yang diambil dari buku serta jurnal yang digunakan
sebagai pedoman dalam penelitian ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini terdiri atas diagram alir penelitian, model benda kerja,
parameter-parameter yang digunakan dan langkah-langkah dalam percobaan.
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari data jenis variasi penggunaan filter tipe ganda dan sampah organik sekam padi yang digunakan serta hasil dari
pengujian gas metana yang terdiri dari temperatur air, temperatur pembakaran dan kalor yang dihasilkan.
BAB V PENUTUP
Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi buku-buku dan jurnal serta sumber-sumber lain yang dijadikan referensi dalam penelitian dan penulisan laporan tugas
LAMPIRAN