• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DI KELAS V SDN 101846 KUTALIMBARU T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DI KELAS V SDN 101846 KUTALIMBARU T.A 2011/2012."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi ALLAH SWT yang telah memberikan limpahan rahmat,

petunjuk dan kekuatan sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran PKn Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Di Kelas V SDN

101846 Kutalimbaru T.A 2011/2012”.

Penulis menyadari banyak kendala dan rintangan dalam penulisan skripsi ini. Tetapi

berkat bantuan berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar,

untuk itu dengan segenap kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Drs. Ibnu Hajar Damanik,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

berserta para Pembantu Rektor dan stafnya.

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution,M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan beserta para pembantu Dekan dan stafnya.

3. Bapak Drs. Khairul Anwar,M.Pd selaku ketua jurusan PPSD FIP UNIMED beserta

Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku sekretaris PPSD FIP UNIMED.

4. Kepada Bapak Drs. Akden Simanihuruk,M.Pd selaku Ketua Prodi PGSD FIP

UNIMED beserta Bapak Drs. Demmu Karo-karo, M.Pd selaku sekretaris Prodi PGSD

FIP UNIMED dan kepada semua staf yang telah memberikan kemudahan kepada

penulis selama pengerjaan skripsi ini.

5. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Nurmayani,M.Ag selaku

dosen pembimbing skripsi yang telah begitu sabar membimbing dan memberikan

saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan terselesaikannya

(5)

6. Bapak Drs. Daitin Tarigan,M.Pd , Ibu Dra.Zuraidah Lubis,M.Pd, dan Ibu Dra. Piti

Singarimbun,M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan dan

bimbingan serta saran-saran kepada penulis sehinga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik dan benar.

7. Kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan berserta staf administrasinya yang telah memberi ilmu selama kuliah.

8. Kepala Sekolah SDN.No.101846 Kutalimbaru Bapak Rakut Tarigan.S.Pd dan wakil

kepala sekolah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

9. Ibu Rosmida,Amd selaku guru kelas V SDN.No.101846 Kutalimbaru yang telah

membimbing dan membantu dalam pelaksanaan penelitian.

10.Teristimewa dan terkasih penulis ucapkan kepada Ibunda Maria Br Ketaren dan

Ayahanda Senjata Tarigan yang sebagai rasa hormat, sayang, dan terimakasih ananda

yang tak terhingga atas semua pengorbanan, kasih sayang, do’a dan semangat yang

telah diberikan secara spiritual dan material kepada ananda mulai dari ananda kecil

sampai memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 PGSD di Universitas Negeri Medan.

11.Kepada abang saya Muhammad Tahir Tarigan dan adik-adik saya Robi Permana

Tarigan dan Nuresa Br Tarigan yang selama ini selalu setia membantu dan

memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas

Negeri Medan.

12.Kepada seluruh keluarga saya keluarga besar Tarigan, Ketaren, dan Sinulingga

Mergana dan semua saudara-saudara saya yang telah mendoakan dan mendukung saya

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

13.Kepada seluruh kawan-kawan Di FIP UNIMED terutama kepada teman dikelas

(6)

14.Kepada keponakan penulis Rania Aurelia Br Tarigan dan kakak Ipar saya Yuli Pratika

yang telah memberikan dukungan selama penyelesaian skripsi ini.

15.Buat sahabat-sahabat ku D’Miyoeng semuanya yang telah sama-sama baik suka

maupun duka dalam menjalani studi di Universitas Negeri Medan.

16.Kepada seluruh siswa kelas V SDN.No.101846 Kutalimbaru.

17.Kepada seluruh kawan yang mengenal penulis yang namanya tidak bisa disebutkan

satu persatu penulis ucapkan terima kasih banyak.

Semoga bantuan yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari ALLAH SWT.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan para pembaca pada umumnya. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin

dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa masih banyak

kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Sekian dan terima kasih.

Medan, Juli 2012

Penulis

(7)

ABSTRAK

FLORENSYA. 108313115. “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Di Kelas V SDN 101846 Kutalimbaru T.A 2011/2012”.

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa pada pelajaran PKn khususnya pada pokok bahasan Kebebasan Berorganisasi, dimana guru kurang memberikan motivasi pada saat proses belajar, nilai PKn yang didapat siswa rendah, siswa kurang aktif selama proses pembelajaran dan guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu ceramah, tanya jawab dan menghapal. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran PKn melalui metode kooperatif tipe NHT di kelas V SDN 101846 Kutalimbaru Tahun Ajaran 2011/2012.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 101846 Kutalimbaru sebanyak 40 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi / evaluasi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah observasi dan angket. Indikator motivasinya adalah : 1) ulet menghadapi tugas, 2) menunjukan keinginan belajar yang tinggi, 3) mau mengeluarkan dan mempertahankan pendapat, 4) memiliki sifat Ego Involvement dan 5) memiliki sikap rasa tau hasil.

Dari hasil penelitian dengan menggunakan angket. Siswa yang termotivasi rendah pada siklus I sebanyak 8 orang (20%) menurun menjadi 2 orang (5%) pada siklus II. Siswa yang motivasi sedang pada siklus I sebanyak 9 orang (22,5%) menurun menjadi 3 orang (7,5%) pada siklus II. Siswa yang motivasinya tinggi pada siklus I sebanyak 14 orang (35%) menurun menjadi sebanyak 5 orang (12,5%) pada siklus II. Siswa yang motivasinya sangat tinggi pada siklus I sebanyak 9 orang (22,5%) meningkat menjadi 30 orang (75%) pada siklus II.

Dan dari hasil penelitian dengan observasi adalah indikator motivasi ulet menghadapi tugas : pada siklus I sebesar 34% meningkat menjadi 63,25% pada siklus II. menunjukkan keinginan belajar yang tinggi : pada siklus I sebesar 52,25% meningkat menjadi 79% pada siklus II. (3) mau mengeluarkan dan mempertahankan pendapat : pada siklus I sebesar 54,87% meningkat menjadi 71,5% pada siklus II. (4) memiliki sikap ego involvement : pada siklus I sebesar 50,7% meningkat menjadi 71,5% pada siklus II. (5) dan memiliki rasa ingin tahu hasil : pada siklus I sebesar 61,25% meningkat menjadi 82,25% pada siklus II.

(8)

ABSTRACT

FLORENSYA. 108313115. “ Improving Motivation Learn Student At Subject PKN Through Method Study of Co-Operative Type NHT In Class V SDN 101846 Kutalimbaru T.A 2011 / 2012”.

Which become this research internal issue is lowering of motivation learn student at Iesson of PKN specially at Organizational Freedom discussion fundamental, where teacher less is giving of motivation at the (time) of process learn, got by PKN value is low student, student less active during study process and teacher still use conventional study method that is discourse, question and answer and knock by heart. Intention of this research is to improve motivation learn student at Iesson of PKN through NHT type co-operative method in V SDN class 101846 Kutalimbaru School Year 2011 / 2012.

This Research Subject is V SD Country class student 101846 Kutalimbaru counted 40 people. this Research type is research of class action. Research executed by 2 cycle, each;every cycle consist of four component that is : planning, action, perception, and evaluation. used by Data collector is enquette and observation. its Motivation indicator [is] 1) resilient face duty 2) desire showing learn high 3) will release and hold views 4) measuring up to Ego Involvement and 5) owning attitude feel tau result of.

From result of research by using enquette. Student which motivation to lower [at] I cycle counted 8 people (20%) downhill become 2 people (5%) at II cycle. Student which is motivation is at I cycle counted 9 people ( 22,5%) downhill become 3 people (7,5%) at II cycle. Student which [is] its motivation is high at I cycle counted 14 people (35%) downhill become counted 5 people (12,5%) at II cycle. Student which is its motivation is very high at I cycle counted 9 people (2,5%) mounting to become 30 people (75%) at II cycle.

And from result of research with observation is resilient motivation indicator face duty : at I cycle equal to 34% mounting to become 63,25% at II cycle. showing desire learn high : at I cycle equal to 52,25% mounting to become 79% at II cycle. (3) will release and hold views : at I cycle equal to 54,87% mounting to become 71,5% at II cycle. (4) owning involvement ego attitude : at I cycle equal to 50,7% mounting to become 71,5% at II cycle. (5) and have to feel to like to know result : at I cycle equal to 61,25% mounting to become 82,25% at II cycle.

Thereby can be concluded that passing method study of NHT type co-operative can improve motivation learn student at Iesson[of fundamental PKN of organizational freedom discussion of V SD Country class 101846 Kutalimbaru School Year 2011 / 2012.

(9)

DAFTAR ISI

B. Pengertian Metode Pembelajaran ... 17

1. Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif ... 17

C. Hakekat PKn Dalam Berorganisasi ... 24

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 24

2. Kebebasan Berorganisasi ... 25

(10)

2.3 Hipotesisi Tindakan ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 29

3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 30

3.5 Desain Penelitian ... 30

3.6 Prosedur Penelitian ... 31

3.7 Pengumpulan Data ... 35

3.8 Instrument Penelitian ... 35

3.9 Analisis Data ... 37

3.10 Jadwal Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 40

4.2 Hasil Penelitian ... 40

4.2.1 Hasil dan Pembahasan siklus I ... 40

4.2.2. Pelaksanaan dan Temuan Penenliti pada Siklus II ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 ... 43

Tabel 2 ... 44

Tabel 3 ... 50

Tabel 4 ... 51

Tabel 5 ... 54

Tabel 6 ... 55

Tabel 7 ... 56

Tabel 8 ... 59

Tabel 9 ... 63

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ... 32

Gambar 2 ... 45

Gambar 3 ... 52

Gambar 4 ... 56

Gambar 5 ... 58

Gambar 6 ... 62

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

LAMPIRAN 2 : Lembar Observasi untuk guru

LAMPIRAN 3 : Tabel hasil daftar ceklist motivasi belajar

LAMPIRAN 4 : Skor mentah data observasi motivasi belajar

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

pembangunan, dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang

berkualitas. Karena pendidikan dapat mengembangkan pengetahuan serta

meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia seperti yang diharapkan.

Agar pelaksanaan pendidikan dapat berlangsung sesuai yang diharapkan, maka

perlu mendapatkan perhatian yang serius baik oleh pemerintah,masyarakat,orang

tua dan guru.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan

pendidikan adalah motivasi belajar. Dimana motivasi dalam belajar mengajar

merupakan salah satu unsur pendukung bagi terciptanya tujuan pendidikan.

Dalam kaitan belajar tidak akan mencapai sasaran dan tidak terarah dalam

pelaksanaannya. Apabila seseorang belajar tanpa adanya dorongan,sesuatu yang

menggerakkan atau mengarahkan, maka situasi belajar tidak bersemangat bahkan

lebih cepat mengalami kelelahan atau kebosanan.

Keberhasilan belajar tidak hanya tergantung pada intelegensi anak,akan

tetapi tergantung pada banyak hal diantaranya motif-motifnya. Upaya

menimbulkan tindakan belajar yang bermotif adalah penting. Siswa harus

memberikan perhatian pada bagian-bagian yang esensial dari suatu kejadian

instruksional. Bila siswa mampu memperhatikan informasi yang relevan,maka ia

telah siap untuk menerima pelajaran.

Hal di atas juga dikemukakan oleh Sardiman (2009),bahwa motivasi

belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang

khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk

belajar. Seorang siswa yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi,boleh jadi

(15)

2 Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Kegagalan

belajar siswa tidak seutuhnya kesalahan pihak siswa karena ada kemungkinan

guru tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mampu membangkitkan

semangat dan keinginan siswa untuk belajar atau berbuat.

Siswa dan guru dapat meningkatkan motivasi, meningkatkan nilai belajar,

memperbesar keyakinan diri, mempertahankan sikap positif, dan melanjutkan

keberhasilan dengan manfaat keterampilan yang diperoleh. Motivasi yang

demikian memberi semangat yang kuat bagi guru untuk memperoleh hasil belajar

yang bermutu.

Guru merupakan faktor penting dalam lingkungan belajar dan kehidupan

siswa, jadi peranan guru tidak hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan, tetapi

guru juga adalah rekan belajar, model, pembimbing, fasilitator, dan mengubah

kesuksesan siswa mempercepat belajar.

Guru yang baik tentunya mempunyai kemampuan atau kompetensi yang

benar-benar siap dalam menyampaikan pelajaran didepan kelas sebagaimana yang

diharapkan. Dengan kata lain guru yang baik adalah guru yang mampu mengajar

dengan baik. Artinya, keberhasilan belajar siswa akan terlihat dari kemampuan

dasar atau kompetensi guru itu.

Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa semakin berkesan

apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman

dan penemuannya sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan

siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep. Keterlibatan guru

hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut. Ini

terlihat dari cara mengajar guru yang hanya berpedoman pada buku paket saja dan

tidak memberikan contoh–contoh yang nyata sesuai dengan kehidupan sehari-hari

sehingga pengetahuan hanya terbatas kepada materi saja dan tidak berwawasan

luas sehingga pengetahuan siswa tidak berkembang.

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu

(16)

3 yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD

1945. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan nilai diri yang beragam dari segi agama,

sosiolultural, bahasa dan suku bangsa.

Banyak siswa yang mengeluh dan menjadikan pelajaran PKn sebagai mata

pelajaran yang kurang menarik untuk dibahas dan diikuti sehingga siswa

mengalami kesulitan-kesulitan dalam belajar PKn. Kesulitan yang sering dialami

siswa dalam memahami pelajaran PKn disebabkan berbagai faktor, antara lain :

motivasi belajar siswa yang rendah dalam pembelajaran PKn, kemampuan siswa

dalam memahami pelajaran PKn masih rendah, metode dan kegiatan

pembelajaran yang diterapkan guru dikelas masih terpusat pada guru dan

monoton sehingga terkesan membosankan.

Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran PKn di SD

Negeri No.101846 Kutalimbaru diperoleh informasi bahwa selama proses

pembelajaran guru belum memberdayakan seluruh potensi dirinya sehingga

sebagian siswa belum memiliki kompetensi individual yang diperlukan untuk

mengikuti pelajaran lanjutan. Beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat

pemahaman. Siswa baru mampu menghapal fakta, konsep, prinsip, teori dan

gagasan inovatif lainnya pada tingkat ingatan, mereka belum dapat menggunakan

dan menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah sehari- hari yang

kontekstual. Akibatnya motivasi siswa dalam mempelajari PKn sangatlah rendah.

Pada umumnya pembelajaran PKn disekolah menitikberatkan pada

penguasaan hafalan, situasi inilah yang membuat siswa menjadi bosan dan

akibatnya banyak siswa yang tidak serius memperhatikan materi pembelajaran itu,

dan juga identiknya siswa juga malas mengerjakan soal-soal latihan yang sulit.

Tujuan pelajaran PKn itu adalah 1). membekali siswa untuk berpikir secara kritis,

rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan dan kehidupan

dimasyrakat, 2).membekali siswa agar berpartisipasi secara bermutu dan

bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. 3). membekali siswa agar berkembang secara positif

(17)

4 indonesia agar dapat hidup secara damai, 4). membekali siswa agar dapat

berinteraksi dengan baik terhadap masayarakat sekitar, 5). membekali siswa

terhadap pembentukan diri yang didasari pada karakter-karakter positif

masyarakat yang demokratis.

Dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa disekolah, para guru

berkewajiban untuk dapat menciptakan kegiatan belajar yang mampu membangun

kemampuan siswa dalam memahami pelajaran agar tercapai hasil belajar yang

optimal. Oleh karena itu dalam mendesain kegiatan belajar yang optimal

diperlukan kecermatan guru dalam memilih teori dan menyusun strategi

pembelajaran yang akan diterapkan cocok untuk semua mata pelajaran yang

memiliki karakteristik sendiri-sendiri dan didalam proses belajar mengajar guu

selaku tenaga pendidik tidak hanya mempersiapkan dan menyajikan bahan

pelajaran saja, tetapi harus mampu membangkitkan/menumbuhkan motivasi

belajar didalam diri siswanya. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar

metode mengajar merupakan alat unruk mencapai tujuan belajar atau dengan kata

lain penggunaan metode yang lain sangatlah penting dalam menyampaikan

pengajaran.

Diantara sekian banyak metode mengajar, salah satu metode yang dapat

digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah metode

pembelajaran Kooperatif Tipe NHT. Metode Kooperatif Tipe NHT ini dapat

meningkatkan semangat dan keaktifan siswa dalam belajar. Dengan menggunakan

metode ini akan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Dengan demikian melihat peranan motivasi begitu berpengaruh dalam

proses belajar mengajar yang dapat dilakukan di dalam kelas melalui pendekatan

dan masalah yang ditemui di SD Negeri No. 101846 dikelas V Kutalimbaru.

Maka berdasarkan pemikiran diatas peneliti sangat tertarik untuk melakukan suatu

penelitian yang berjudul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata

(18)

5

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi

identififkasi masalah sebagai berikut :

1. Motivasi belajar siswa dalam pelajaran PKn masih sangat rendah

disebabkan metode mengajar guru masih terpaku kepada metode ceramah

dan hafalan sehingga tidak menarik bagi siswa.

2. Kemampuan siswa dalam memahami pelajaran PKn masih rendah

3. Metode dan kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru dikelas masih

terpusat pada guru dan monoton sehingga terkesan membosankan.

I.3 Batasan Masalah

Melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa dan

keterbatasan yang dimiliki penulis baik dari segi waktu, biaya, tenaga,

pengetahuan serta menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, dengan

demikian penulis membatasi masalah dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa dengan menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT pada

Materi Pokok Kebebasan Berorganisasi Di Kelas V SDN 101846 Kutalimbaru

Tahun Ajaran 2011/2012.

I.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah diuraikan diatas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan

menggunakan metode kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran PKn dikelas V SDN 101846 Kutalimbaru Tahun

Ajaran 2011/2012 ?

I.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi

(19)

6

I.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Bagi siswa, dapat meningkatkan prestasi belajar PKn siswa khususnya

pada pokok bahasan kebebasan berorganisasi.

b. Bagi guru, dapat meningkatkan dan memperbaiki sistem pembelajaran di

kelas

c. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang baik pada sekolah

dalam rangka memberikan pembelajaran PKn pada khususnya.

d. Bagi peneliti, sebagai bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam

mengajar PKn pada masa yang akan datang.

e. Bagi lembaga PGSD, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam

(20)

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang disajikan dalam BAB AV dapat diambil

kesimpulan, yaitu :

1. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah diberikan

perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe

NHT.

2. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses

belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi, minat dan rangsangan

untuk belajar pada siswa sehingga membawa pengaruh yang positif

terhadap aspek kognitifnya.

3. Metode pembelajaran kooperatif tipe NHT diterapkan pada mata

pelajaran PKn khususnya dalam pokok bahasan kebebasan

berorganisasi.

4. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran

kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

5. Dari hasil penelitian dengan menggunakan angket. Siswa yang

termotivasi rendah pada siklus I sebanyak 8 orang (20%) menurun

menjadi 2 orang (5%) pada siklus II. Siswa yang motivasi sedang pada

siklus I sebanyak 9 orang (22,5%) menurun menjadi 3 orang (7,5%)

pada siklus II. Siswa yang motivasinya tinggi pada siklus I sebanyak

(21)

66

siklus II. Siswa yang motivasinya sangat tinggi pada siklus I sebanyak

9 orang (22,5%) meningkat menjadi 30 orang (75%) pada siklus II.

6. Dan dari hasil penelitian dengan observasi adalah indikator pada

motivasi (1) ulet menghadapi tugas: pada siklus I sebesar 34%

meningkat menjadi 63,25% pada siklus II. (2) menunjukkan keinginan

belajar yang tinggi : pada siklus I sebesar 52,25% meningkat menjadi

79% pada siklus II. (3) mau mengeluarkan dan mempertahankan

pendapat : pada siklus I sebesar 54,87% meningkat menjadi 71,5%

pada siklus II. (4) memiliki sikap ego involvement : pada siklus I

sebesar 50,7% meningkat menjadi 71,5% pada siklus II. (5) dan

memiliki rasa ingin tahu hasil : pada siklus I sebesar 61,25%

meningkat menjadi 82,25% pada siklus II.

1.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disarankan hal-hal

berikut :

1. Disarankan kepada guru menggunakan metode pembelajaran

kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Disarankan pula agar guru menggunakan metode pembelajaran

kooperatif tipe NHT dalam mengajar baik dalam pelajaran PKn khusus

dalam pokok bahasan kebebasan berorganisasi, maupun pelajaran lain.

3. Disarankan kepada kepala sekolah untuk mengembangkan atau melatih

para guru agar terampil menggunakan berbagai model dan strategi

(22)

67

4. Kepada peneliti lain yang berminat disarankan untuk meneliti tentang

metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam meningkatkan

Gambar

Tabel 1  ................................................................................................................
Gambar 1  ...........................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Area cagar budaya memiliki keterikatan yang sangat jelas terhadap waktu, terutama berkaitan dengan aspek kesejarahannya, sehingga untuk menghadirkan objek yang ’abadi’,

Jl.. ketinggian manakah metode yang dianggap lebih akurat tersebut efektif perhitungannya. Efisiensi perencanaan gedung ini akan dibandingkan melalui indikator biaya.

Tegangan di serat atas yaitu 0 mPa lebih kecil dari tegangan ijin pada waktu servis yaitu 3.54

Wahai kaum guru semua Bangunkan rakyat dari gulita Kita lah penyuluh bangsa. Pembimbing melangkah

Pada abad ke-21 guru akan dihadapkan pada berbagai tantangan dalam mengajar, antara lain mengajar dalam masyarakat multikultur, mengajar untuk konstruksi

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar optimasi, lembar observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri, pedoman penilaian jawaban siswa terhadap

Model fungsi transfer pada TR 450VA dan 1300VA setelah dilakukan analisis deteksi outlier memiliki hasil parameter yang signifikan, uji asumsi residual white noise

[r]