• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD N 101883 TANJUNG MORAWA T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD N 101883 TANJUNG MORAWA T.A 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MACTH PADA MATA

PELAJARAN IPS KELAS V SD N 101883 PSR XIII TANJUNG MORAWA T.A. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

TRIE SUSI SARAGIH NIM: 109111063

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Segala hormat, pujian dan syukur bagi Tuhan Yesus Kristus karena pemeliharaanya, penyertaanya dan kasih setianya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match pada mata pelajaran IPS

Kelas V SD N 101883 Tanjung Morawa T.A 2012/2013”.

Selama penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan penelitian ini tidak terlepas dari berkat dan usaha yang tidak ternilai dari berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis hingga skripsi ini selesai. Dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan beserta para pembantu dekan dan stafnya. 3. Bapak Drs. Khairul Anwar M.Pd selaku ketua jurusan PPSD FIP

UNIMED beserta bapak Drs. Ramli selaku sekretaris PPSD FI P UNIMED

4. Bapak Drs. Demmu Karokaro, M.Pd, ibu Dra. Herawati Bukit, M.Pd, ibu Dra. Rusminah Kasmah, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini

5. Ibu Dra. Risma Sitohang, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan waktu dan ilmunya dalam penyelesaian skripsi ini 6. Seluruh bapak dan ibu dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan beserta para staf dan administrasi

7. Ibu Berliana Sianturi, S.Pd selaku kepala sekolah SD N 101883 Tanjung Morawa dan ibu Norani, S.Pd selaku wali kelas Va SD N 101883 Tanjung Morawa

8. Teristimewa buat ayah dan ibunda tercinta, J. Saragih dan T. Panjaitan terima kasih untuk semua kasih sayang, pengorbanan dan doa-doa yang mengiringi hidupku

(6)

iii

10.Terima kasih juga buat adek-adekku yang kusayangi “Jelous” small group (Idha, Mery, Frananta, Eriswan) buat semangat dan doanya.

11.Zeoline small group (K’Ana, B’Edinton, K’ Silvi, Mia, Rona,) terima kasih buat doa, motivasi, dan perhatianya

12.Buat teman-teman sepengurusan UKMKP UP-FIP 2013 ( Ikka, Sri, Mitha, Rini, Sartika, Ega) terima kasih buat doa dan dukungan kalian

13.Teman-teman seperjuanganku kepengurusan UKMKP UNIMED ( Ayu, Eco, Iko, Petrus, Vince, Eriana, B’ Setia, Tetty, Rosnita, Roubin, Joni, Nurdiana, Debora, Ikka)

14.Buat teman-teman kelas B Reg 2009 dan teman-teman PPLT UNIMED terima kasih buat doa dan dukungan kalian

15.Terima kasih untuk teman-teman ” WS” alias warga sekretariat UKMKP

(K’ Ester, B’ Lindung, Vince, Iko, Eco, Ayu, Petrus), semua pihak yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas setiap bantuan, doa dan perhatianya.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa PGSD dan guru-guru sekolah dasar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan Tuhan Yesus memberkati. Amin

Medan, Juni 2013

(7)

i ABSTRAK

TRIE SUSI SARAGIH. 109111063. “Meningkatkan motivasi belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match pada mata

pelajaran IPS Kelas V SD N 101883 Tanjung Morawa T.A

2012/2013”Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS kelas V. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran Make A Match. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus dengan empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas Va SD N 101883 Tanjung Morawa yang berjumlah 38 orang sedangkan objek penelitian ini adalah motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match. Teknik pengumpulan data adalah observasi terhadap motivasi belajar siswa dan observasi kegiatan mengajar guru.

Berdasarkan analisis data yang diperoleh bahwa motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung menunjukan adanya peningkatan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata motivasi siswa untuk setiap siklus. Pada siklus I pertemuan ke-1 nilai rata-rata motivasi belajar siswa secara klasikal mencapai 49,66 % dan terjadi peningkatan pada pertemuan ke-2 yang mencapai 61,83 %. Pada siklus II pertemuan ke-1 nilai rata-rata motivasi belajar siswa secara klasikal mencapai 73,02 % dan pada pertemuan ke-2 nilai rata-rata motivasi belajar siswa semakin meningkat yang mencapai 80,50 %.

(8)

iv

1.1 Latar belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 4

1.3 Pembatasan Masalah... 5

1.4 Perumusan Masalah... 5

1.5 Tujuan Penelitian... 5

1.6 Manfaat Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS... 7

2.1 Kerangka Teoritis... 7

2.1.1 Pengertian Belajar... 7

2.1.2 Pengertian Motivasi... 8

2.1.3 Pengertian Motivasi Belajar... 10

2.1.4 Macam-Macam Motivasi Belajar... 12

2.1.5 Peranan Motivasi Belajar... 16

(9)

v

2.1.7 Ciri-Ciri Motivasi... 18

2.1.8 Bentuk-Bentuk Motivasi... 20

2.1.9 Pengertian Model Pembelajaran... 21

2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif Learning... 22

2.1.11 Jenis-jenis Model Kooperatif Learning... 24

2.1.12 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match... 25

2.1.13 Pengertian Pembelajaran IPS... 30

2.1. 14 Materi pembelajaran... 33

2.2 Kerangka Berpikir... 39

2.3 Hipotesis Tindakan... 41

BAB III METODE PENELITIAN... 42

3.1 Jenis penelitian... 42

3.2 Subjek dan Objek Penelitian... 42

3.3 Operasional Variabel Penelitian... 42

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian... 43

3.5 Desain Penelitian... 43

3.6 Prosedur Penelitian... 45

3.7 Teknik Pengumpulan Data... 49

3.8 Analisis Data... 50

3.9 Jadwal Penelitian... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 52

(10)

vi

4.1.1 Hasil penelitian siklus I pertemuan ke- 1... 52

4.1.2 Hasil penelitian siklus I pertemuan ke- 2... 61

4.1.3 Hasil penelitian siklus II pertemuan ke- 1... 68

4.1.4 Hasil penelitian siklus II pertemuan ke- 2... 77

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 88

5.1 Kesimpulan... 88

5.2 Saran ... 88

(11)

vii

DAFTAR TABEL

TABEL

Tabel 3.1 :Kriteria tingkat motivasi belajar siswa... 51 Tabel 3.2 : Jadwal penelitian... 51 Tabel 4.1 : Hasil observasi motivasi belajar secara klasikal siklus I

Pertemuan ke-1... 56 Tabel 4.2 : Frekwensi siswa yang termotivasi pada siklus I

Pertemuan ke -1... 57 Tabel 4.3 : Jumlah siswa yang termotivasi pada siklus I

Pertemuan ke-1... 57 Tabel 4.4 : lembar observasi guru siklus I pertemuan 1... 58 Tabel 4.5 : Hasil observasi motivasi belajar secara klasikal

siklus I Pertemuan ke-2... 61 Tabel 4.6 : Frekwensi siswa yang termotivasi pada siklus I

Pertemuan ke -2... 61 Tabel 4.7 : Jumlah siswa yang termotivasi pada siklus I

Pertemuan ke-2... 62 Tabel 4.8 : lembar observasi guru siklus I pertemuan 2... 65 Tabel 4.9 : Hasil observasi motivasi belajar secara klasikal

siklus II Pertemuan ke -1... 68 Tabel 4.10 : Frekwensi siswa yang termotivasi pada siklus II

(12)

viii

Tabel 4.11 : Jumlah siswa yang termotivasi pada siklus II

Pertemuan ke-1... 69

Tabel 4.12 : lembar observasi guru siklus II pertemuan 1... 75

Tabel 4.13 : Hasil observasi motivasi belajar secara klasikal siklus II Pertemuan ke- 2... 72

Tabel 4.14 : Frekwensi siswa yang termotivasi pada siklus II Pertemuan ke -2... 72

Tabel 4.15 : Jumlah siswa yang termotivasi pada siklus II Pertemuan ke-2... 73

Tabel 4.16 : lembar observasi guru siklus II pertemuan 2... 82

Tabel 4. 17 : Peningkatan motivasi belajar siswa secara individu... 86

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR Gambar

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I dan II

Lampiran 2 : Angket pedoman observasi motivasi belajar siswa siklus I dan II Lampiran 3 : Lembar observasi motivasi belajar siswa siklus I pertemuan ke-1

dan ke-2

Lampiran 4 : Lembar observasi motivasi belajar siswa siklus II pertemuan ke-1 dan ke-2

Lampiran 5 : Jumlah siswa yang termotivasi pada siklus I pertemuan ke-1 dan ke- 2

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju, dengan keyakinan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan disegala bidang. Oleh karena itu pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar agar kita dapat mengejar ketertinggalan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutlak kita perlukan untuk pembangunan dewasa ini.

Pendidikan dasar memegang peranan penting dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia dimasa yang akan datang, serta merupakan suatu kunci pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut perlu usaha maksimal dari guru, dimana saat menyampaikan pelajaran guru mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Tapi kenyataan hal tersebut tidak tercapai. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas pembelajaran sehari-hari di kelas.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan menyebutkan bahwa tujuan pendidikan Indonesia adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yanag demokratis serta bertanggung jawab. Namun pada kenyataan sekarang ini tercaipainya tujuan itu masih jauh dari yang diharapkan.

(16)

2

IPS sebagai satu mata pelajaran di tingkat sekolah dasar mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Dengan demikian IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

Ilmu Pengetahuan Sosial juga membahas hubungan antar manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana siswa tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi dilingkungan sekitarnya. Melalui permasalahan tersebut siswa perlu memilki rasa ingin tahu dalam menyumbangkan pemikirannnya seabagai solusi dalam penyelesaian sautu masalah dalam kehidupan sosial. Memilki rasa ingin tahu dalam memecahkan masalah merupakan salah satu indikator yang menunjukkan motivasi siswa dalam belajar. Hal ini berarti dalam mempelajari IPS diperlukan motivasi belajar tinggi siswa agar dapat mempelajari IPS dengan mudah.

IPS sebagai mata pelajaran di lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat starategis. Namun sampai saat ini kenyataan dilapangan masih banyak muncul kritik terhadap pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang bersifat tradisional, yakni berkisar masih pada pengajaran tentang fakta-fakta dan teori-teori tanpa menghubungkanya dengan dunia nyata yang integral. Jika hal ini dibiarkan terus maka pembelajaran IPS dapat menjadi pelajaran yang membosankan bagi siswa.

(17)

3

kurang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam penyajian materi pelajaran IPS. Pembelajaran yang dirancang selama ini cenderung membosankan menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa. Selama ini guru melaksanakan proses belajar mengajar dengan metode ceramah menekankan pada siswa untuk untuk menghafal pelajaran saja padahal dalam proses pembelajaran siswa perlu aktif dan memperhatikan penjelasan guru agar tidak ada lagi siswa yang bermain pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam konteks ini guru diharapkan lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan motivator.

Pembelajaran berpusat pada guru. Dalam pembelajaran siswa lebih sering pasif, sementara guru menyampaikan pelajaran, mendikte, ataupun menulis di papan tulis karena guru tidak mengikutsertakan siswa dalam pembelajaran. Para guru seringkali menyampaikan materi apa adanya sehingga pembelajaran IPS cenderung membosankan dan kurang menarik bagi siswa.

Dalam kaitan belajar dan pembelajaran jika tidak memiliki motivasi, maka hasil belajar akan semakin rendah dan tidak terarah pelaksanaanya. Apabila seseorang belajar tanpa ada dorongan, sesuatau yang menggerakan atau mengarahkan, maka situasi belajar tidak bersemangat bahkan lebih cepat mengalami kelelahan atau kebosanan.

(18)

4

tahan lama dalam belajar. Mengingat peranan motivasi besar pengaruhnya dalam menunjang keberhasilan dalam proses belajar, maka motivasi dalam diri siswa perlu diperkuat terus-menerus agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat.

Untuk itu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Dengan model pembelajaran make a match, siswa diharapkan memiliki semangat dan motivasi belajar yang tinggi sehingga proses pembelajsaran berlangsung dengan aktif.

Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul ” Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Make A Macth Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD N 101883 Psr XIII Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2012/2013”

1.2Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Motivasi belajar siswa dalam pelajaran IPS kurang

2. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang variatif selama pembelajaran

3. Pembelajaran IPS yang membosankan, karena guru cenderung menggunakan metode ceramah

4. Pembelajaran berpusat pada guru

(19)

5

1.3Pembatasan masalah

Mengingat banyaknya permasalahan seperti dikemukakan pada identifikasi masalah diatas, peneliti perlu membuat batasanya, masalah dalam

penelitian ini dibatasi pada “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Make A Macth Pada Mata Pelajaran IPS Materi Penjajahan Belanda Di Indonesia Kelas V SD N 101883 Psr XIII Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2012/2013”

1.4Rumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Make A Match Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Materi Penjajahan Belanda Di Indonesia Kelas V SD N 101883 Psr XIII Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2012/2013”

1.5Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan motivasi belajar siswa meningkat dengan menggunakan model pembelajaran Make A Macth pada Mata Pelajaran IPS Materi Penjajahan Belanda Di Indonesia Kelas V SD N 101883 Psr XIII Tanjung Morawa Tahun

Ajaran 2012/2013”.

1.6Manfaat penelitian

(20)

6

1. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

2. Bagi guru, penelitian ini memberikan masukan untuk wawasan tentang metode pembelajaran terutama dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS 4. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan bagi peneliti agar kelak menjadi

seorang guru mampu menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran di kelas

5. Bagi Peneliti Lainnya

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini, yaitu dapat dilihat dari:

Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah dilakukan model pembelajaran Make A Match. Dari siklus I Pertemuan ke-1, pertemuan ke-2, siklus II Pertemuan ke-1, pertemuan ke-2. Hal ini dapat dilihat dari Siklus I Pertemuan ke-1 mendapat rata-rata 49,66 % dan pertemuan ke-2 mendapat rata-rata 61,83%. Sedangkan pada siklus II Pertemuan ke-1 mendapat rata-rata 73,02% dan siklus II Pertemuan ke-2 mendapat rata-rata 73,02%

5.2 SARAN

Dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Siswa diharapkan agar lebih termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran Make A Match sebagai alternatif untuk menjelaskan materi pelajaran guna meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang dipelajari.

3. Bagi pihak sekolah agar dapat melakukan pengadaan sarana dan prasarana pelajaran dan melakukan pelatihan tentang model-model pembelajaran.

4. Bagi peneliti lain kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan suatu pengetahuan untuk menambah wawasan dalam mendidik siswa khususnya SD.

Gambar

Tabel 4.11
Gambar  Gambar 1

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

The model of corporate governance system in western perspective raises an issue of the design of an efficient corporate governance structure of the Islamic financial

Modul pelatihan yang disiapkan sebagai panduan para juru sawer dalam membuat naskah/syair sawer serta melantunkannya yang sudah disisipi pesan tentang cara pencegahan,

Hermawan Kertajaya (2009 : 4) juga menulis performa dari layanan yang diberikan akan membedakan perusahaan jasa yang satu dengan yang lainnya serta performa layanan yang

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan lentur dan daya layan balok beton dengan tulangan rangkap dari bambu petung yang meliputi beban retak pertama, lendutan,

Kisah baginda dan Abdullah bin Abbas ini dapat dijadikan panduan pendidikan akidah kepada kanak-kanak di Malaysia. Baginda menanam benih kecintaan yang jitu

Penulisan Ilmiah ini menguraikan tentang pembuatan Personal Web (situs pribadi) yang berisikan tentang data diri tentang penulis yang bertujuan untuk memperkenalkan diri seperti