• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diajukan kepada Faluktas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Diajukan kepada Faluktas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

“ PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN INFLUENCER

ENDORSEMENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBAYARAN ZAKAT , INFAK

DAN SEDEKAH ”

SKRIPSI

Diajukan kepada Faluktas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat – syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Samsa Bahrudin Akhamd NIM : 11160860000011

PRODI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

i LEMBAR PENGESAHAN

Pengaruh Electronic Word of Mouth dan Influencer Endorsement terhadap Keputusan Pembayaran Zakat, Infak dan Sedekah

Skripsi

Diajukam Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarfi Hidayatullah Jakarta

Untuk Memenuhi Syarat – Syarat guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh :

Samsa Bahrudin Akhmad (11160860000011)

Di bawah Bimbingan Pembinging I

Dwi Nur’aini Ihsan, M.M. NIP. 197710212014112001

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini , 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa : 1. Nama : Samsa Bahrudin Akhmad

2. NIM : 11160860000011 3. Jurusan : Ekonomi Syariah

4. Judul Skripsi : Pengaruh Electronic Word of Mouth dan Influencer Endorsement terhadap Keputusan Pembayaran Zakat, Infak dan Sedekah Setelah mencermati, memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan baha mahasiswa tersebut dinyatakan Lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 Oktober 2020

1. Dr. Nofrianto, S.Ag. M.Ag. (_________________)

NIP : 19771109200912200 Ketua

2. Dwi Nur’aini Ihsan, M.M (__________________) NIP. 197710212014112001 Pembimbing

3. Nurul Ichsan, MA (__________________)

(4)

iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini kamis Tanggal 7 Bulan November Dua Ribu Sembilan Belas telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasisa :

1. Nama : Samsa Bahrudin Akhmad 2. NIM : 11160860000011

3. Jurusan : Ekonomi Syariah

4. Judul Skripsi : Pengaruh Electronic Word of Mouth dan Influencer Endorsement terhadap Keputusan Pembayaran Zakat, Infak dan Sedekah Setelah mencermati, memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan baha mahasiswa tersebut dinyatakan Lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 November 2019

1. Nurul Ichsan, M.A (_________________)

NIP : 197311282005011004 Penguji I

2. Prilla Kurnia Ningsih, Lc., ME.Sy (_________________)

(5)
(6)

v DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

1. Nama : Samsa Bahrudin Akhmad

2. Tempat Tangga Lahir : Tegal, 16 Juli 1998

3. Alamat : Jl. Tengiri Desa Surodadi Kabupaten Tegal

4. Agama : Islam

5. No Telepon : 081299773024

6. Email : samsabahrudin@gmail.com

B. Pendidikan Formal

1. Sekolah Dasar Negeri Suradadi 02

2. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Futuhiyyah 3. Sekolah Menegah Atas Negeri 03 Kota tegal

4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta C. Pengalaman Organisasi

1. Staff Hubungan Masyarakat Dewan Eksekutif Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatulah Jakarta 2017

2. Sekretaris Kemahasiswaan Dewan Eksekutif Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatulah Jakarta 2018

3. Anggota Keilmuan Ikatan Mahasiswa Tegal 2018

4. Manager of Program and Sales AIESEC in UIN Jakarta 2019

5. Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2

(7)

vi ABSTRACT

This study aims to discuss the effectoofeelectronicwwordoooffffmouth and influencer endorsement support on the desicion to do zakat, infaq, and alms payment toothe nationalaamilzzakataagencyy(BAZNAS) within the peopleoof Jakarta. Theemethoduuseddin thissresearchhis SEM-PLS and theddata was taken from distributing questionnaires to the people in Jakarta. Who already did zakat, infaq and alms at BAZNAS. The results shows that wword of mouth promotion and influencer enorsement significantly affected the desicion to do zakat, infaq and alms.

Keywords : electronic word of mouth, influencer endosement, payment decision, SEM-PLS.

(8)

vii ABSTRAK

Penelitianninibbertujuanuuntuk membahas pengaruh eelectronicwword \oof mouth dan influencer endorsement terhadap keputusanppembayaran zakat, infak dan sedekah pada badanqamilzzakatnnasional (BAZNAS) pada masyarakat kotaa Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM-PLS dan sata yang diambil melalui penyebaran kuesioner kepada masyarakat kota Jakarta yang pernah melakukan transaksi pembayaran zakat, infakddannsedekah di BAZNAS. Hasilmmenunjukannbahwaaelectronic word of mouth dan influencer endorsement berpengaruhhsecaraasignifikannterhadappkeputusan pembayaran zakat, infak dan sedekah.

Kataakunci : electronicccwordooofmmouth, influencer endorsement,kkeputusan pembayaran, SEM-PLS.

(9)

viii Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memerikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Electronic Word of Mouth dan Influencer Endorsement “. Shalawat serta salam tak lupa penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah mengajarkan segala macam bentuk kebaikan sehingga bisa menjadi tolak ukur berprilaku dalam menjalani nikmat ALLAH SWT.

Penulisam skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat – syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa selama penulisan ini banyak pihak yang terlibat untuk membantu, membimbing, mendukung, memberikan semangat dan doa untuk penulis. Maka penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan hidayahnya sehingga skipri ini dapat terselesaikan dengan lancar. Selain itu, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah bmembantu dalam meyusun skripsi, terutama kepada :

1. Kepada orang tua dan kakak – kakak saya yang telah memberikan dukungan selama hidup saya.

2. Bapak Prof. Dr. Amilin, M.Si, Ak., CA., QIA., CRMP selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Erika Amelia, SE., M.Si dan Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, M.M selaku ketua program studi dan sekretaris program studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Endra Kasni Laila Yuda, S. Ag.,M.Si. selaku dosen pembimbing akademik.

5. Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, M.M. Selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang telah meluangkan banyak waktu serta memberikan ilmu dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

(10)

ix 6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya jurusan Ekonomi

Syariah yang telah memberikan ilmu pengethuan, wawasan dan pengalaman kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Teman – teman organisasi AIESEC in UIN Jakarta, Sobat Mengajar Indonesia, DEMA FEB, HMJ Ekonomi Syariah, IMT (Ikatan Mahasiswa Tegal) Ciputat, LiSEnSi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah berkenan berbagi ilmu serta pengalaman.

8. Mentor virtual terbaik saya Jumadil Ichsan, Syauqi, Trace yang sudah menyempatkan waktunya dalam berdiskusi dan teman dalam bertanya. 9. Teman – teman seperbimbingan saya, Trace, Yaumil, Ninda, Sarah, Els

yang selalu memberikan semangat.

10. Teman – teman seperjuagan sidang saya, Trace Latifah, Rozana Maizan, Rahmi Sri Intan yang sudah banyak berbagi dan mendengarkan.

11. Teman terbaik dalam hidup saya Evita Rianna Putri, Ghinna Hanun Nurjannah, Rohimah Setyo Hamdini, Ainun Nabila, Yuniar Auliani Syifa, Refri Hari, Irvan Denizar, Rifki Azami, Els Dhinda, Shelly Krisnia, Tito Haryo, Nanda Setpiyarini, Adi fenico, Harka Junio, Raka trilaksono, Intan Hapsari, Ahmad Amrulloh, Munzir Farisi, Rizka navia, Fharaby, Ardiansyah, Bella, Restu, Suci, Kintan, Anjas dan Bagas.

Penulis juga menyadari bahwa dari keseluruhan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan pengetahuan serta ilmu yang dimiliki penulis. Oleh karen itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang dapat membangun penulis dari berbagai pihak.

Tangerang Selatan, 13 September 2020

(11)

x DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PNGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PNGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

Abstract ... vi

Abstrak ... vii

Kata pengantar ... viii

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...1 A. Latar Belakang ...1 B. Rumusan Masalah ...6 C. Tujuan Penelitian ... 7 D. Manfaat Penelitian ...7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...9 A. Landasan Teori ...9 B. Penelitian Terdahulu ...45 C. Kerangka Berpikir ...47 D. Hipotesis Penelitian ...49 BAB III METODE PENELITIAN ...50

A. Ruang Lingkup Penelitian ...50

B. Tehnik Penentuan Populasi ...50

C. Metode Pengumpulan Data ...53

D. Metode Analisis Data ...57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...62

(12)

xi

A. Karakteristik Responden ...62

B. Evaluasi Model Pengukuran (outer model) ...65

C. Evaluasi Model Strruktural (inner model) ...76

D. Pembahasan ...79 BAB V PENUTUP ...81 A. Kesimpulan ...81 B. Saran ...82 Daftar Pustaka ...83 Lampiran 1 ...88 Lampiran 2 ...95

(13)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Hasil Penghimpunan Zakat BAZNAZ 2019 ... 3

Tabel 1. 2 Perkembangan perolehan ZIS pada Januari 2020 ... 3

Tabel 1. 3 Perolehan Zakat Klasifikasi Media ... 4

Tabel 3. 1 Data Populasi Jumlah Penduduk Beragama Islam di DKI Jakarta ... 50

Tabel 3. 2 Jumlah Sampel Penelitian ... 51

Tabel 3. 3 Pengukuran Skala Likert ... 53

Tabel 3. 4 Indikator dan Dimensi ... 53

Tabel 4. 1 Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin ... 61

Tabel 4. 2 Jenis Pekerjaan Muzaki ... 61

Tabel 4. 3 Jumlah responden berdasarkan pnedapatan... 62

Tabel 4. 4 Jumlah responden berdasarkan usia ... 62

Tabel 4. 5 Kuantitas Pembayaran Muzaki ... 63

Tabel 4. 6 Frekuensi Pembayaran Muzaki ... 63

Tabel 4. 7 Outer Loading ... 66

Tabel 4. 8 Nilai AVE ... 68

Tabel 4. 9 Cross Loading ... 69

Tabel 4. 10 Nilai Composite Reliability dan Croncbach’s Alpha ... 74

Tabel 4. 11 Nilai R-Square ... 75

(14)

xiii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Alasan Penggunaan Internet oleh Masyarakat ... 5

Gambar 2. 1 Konseptual Perilaku Konsumen ... 23

Gambar 2. 2 Proses Pembelian ... 25

Gambar 2. 3 Kerangka Berpikir ... 47

Gambar 3. 1 Diagram Pola Hubungan Antar Variabel dengan Indikator ... 59

Gambar 4. 1 Nilai Loading factor... 65

Gambar 4. 2 Nilai Loading Factor (disesuaikan) ... 67

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarrBelakanggPenelitian

Komunikasiiiinterpersonal diketahui lebih efektif untuk meningkatkan kadar kepercayaan terhadap suatu produk dalam dunia komunikasi saat ini (Mangold & Faulds, 2009). Salah satu yang dikembangkan adalahhelectronic word of mouthyyang didalamnya terdapat ulasan darikkonsumen sebuah produk yanggmengulas produk, ulasan tersebut lebih dipercaya oleh konsumen lain dalam proses pembelian (Jason and Dempsey, 2010).

Tidak hanya electronic word of mouth yang dikembangkan dan menjadi alternatif lain dalam pemasaran suatu produk. Penggunaan influencer menyusul sebagai inovasi dalam pemasaran suatupprodukyyyang dipercayadddapat meningkatkan kepercayaan konsumennnuntukmmmembeli suatuppproduk (Rizwan., Summet., Manoj., dan Kumar. 2015).

Kedua metode tersebut kemudian mulai diterapkan bukan hanya untuk departement store maupun penjualan online lainnya di Indonesia. Lembaga penghimpunan zakat pun sudah mulai mengikuti trend marketing komunikasi yang mulai berkembang di Indonesia.

Perkembangan pembangunan dan kesenjangan ekonomi yang terjadi di negara kita, serta pergerakan ekonomi syariah yang mulai berkembang dan inklusi dalam sektor keuangan, zakat, infak dan sedekah mempunyai peran yang sangat penting. Beberapa yang dapat dilakukan oleh zakat pembangunan ini, yaitu meminimalisirkkesenjangan sosial, meningkatkann ekonomi kerakyatan, mmunculnya model ddalam pengentasan kemiskinan, danmmeningkatkan sumberppendanaannpembangunannkesejahteraan masyarakatt di luarAAPBN maupunnAPBD (RSZN-BAZNAS 2016-2020).

(16)

2 Jika programmpenanggulangannkemiskinannnsangatbbbergantungggpada saluran danaapemerintah, maka masyarakat muslim di Indonesia memiliki potensiddana2286triliunnrupiahhsetiappptahunnyaayanggdapatddipergunakan secara spesifikkbagikkelompokkyanggtidak berdaya dalam 8 ashnaf (kategori)mmustahik. Jika bisa dioptimalkan potensi zakat yang ada di Indonesia dengan jumlah peduduk muslim terbesar didunia bisa membantu program pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan.

Banyak lembaga penghimpunan zakat pada dewasa ini yang berusaha untuk mengoptimalkan potensi zakat dengan bekerjasama dengan pemerintah salah satunya adalah BAZNAS. BAZNAS sudah menjadi wadah untuk penyaluran dana Zakat, Infak dan Sedekah, beberapa metode yang telah dijalankan oleh BAZNAS dalam penghimpunan zakat, infak dan sedekah. Dari pembayaran tunai melalui Kantor atau Perusahaan, CSR, Digital dan Retail. Yang kemudian disalurkan dalam beberapa program yang dibuat oleh BAZNAS untuk membantu mengoptimalkan dana Zakat, Infak dan Sedekah tersebut. Seperti membangun Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik, BAZNAS Microfinance, Lembaga Beasiswa BAZNAS, BAZNAS Tanggap Bencana dan masih banyak lagi. (RSZN-BAZNAS 2016-2020).

Penghimpunan tersebut dimonitori oleh BAZNAS yang hasilnya akan diterbitkan dalam laman resmi BAZNAS serta laporan tahunan BAZNAS yang dapat diakses oleh masyarakat pengguna internet. Dan data yang saya dapatkan dari laman tersebut penghmpunan Zakat, Infak dan Sedekah terangkum dalam tabel berikut :

(17)

3 Tabel 1. 1

Hasil Penghimpunan Zakat BAZNAZ 2019

Sumber : Dashboard pengumpulan 2019 : Dashboard (280)

Dengan melihat tabel di atas, tercantum monitoring perolehan zakat, infaq dan sedekah selama tahun 2019. Tentunya kita dapat melihat jumlah yang tidak sedikit dalam pelorehan zakat, infaq, dan sedekah yang dibayarkan oleh masyarakat muslim Indonesia pada tahun 2019 di lembaga amil zakat nasional. Yang perlu digaris bawahi adalah ini merupakan penghimpunan yang dilakukan oleh satu lembaga di Indonesia. Dengan perolehan yang sangat besar tentunya sangat jelas potensi zakat di Indonesia masih bisa untuk ditingkatkan. Karena mengingat jumlah penduduk di Indonesia yang mayoritas muslim.

Tabel 1. 2

Perkembangan perolehan ZIS pada Januari 2020

(18)

4 Dapat dilihat bahwa memasuki tahun 2020 di bulan Januari perolehan Zakat, Infaq dan Sedekah mencapai suatu pencapaian yang tidak sedikit. Yang kemudian akan dikelola oleh BAZNAS untuk pendistribusian kepada seluruh 8 ashnaf mustahik yang membutuhkan. Jika angka tersebut konsisten di bulan – bulan berikutnya maka diyakini masyarakat kurang mampu akan menjadi lebih sejahtera dan terbantukan.

Dalam penjabaran UU 23/2011 menjelaskanntujuan pengelolaannzakat di Indonesiaaadalahuuuntuk meningkatkannefektivitasddannefisiensippelayanan dalammpengelolaanzzakatddan meningkatkannkesejahteraannmasyarakat dan penanggulangannkemiskinan. Artinya, pengelolaannzakat , infaq danssedekah harussssenantiasaaaaadikaitkan dengannnagendaaapeningkatandkesejahteraan masyarakatodannpenanggulangannkemiskinan.nn

Tabel 1. 3

Perolehan Zakat Klasifikasi Media

Sumber : Dashboard pengumpulan 2020 : Dashboard (380)

Dari tabel diatas dapatddilihatbbahwa pembayaran melalui digital cukup besar dengan prosentase 24,7% menempati tingkat ketiga setelah Retail 39,4% dan UPZ sebesar 31,3% tentunya bukan menjadi angka yang kecil dalam efisiensi pembayaran melalui digital. Mengingat di era digital ini semua dapat terakses digital dengan bantuan smartphone.

Penggunaan digital dalam pemasaran atau yang biasa kita sebut dengan digital marketing salahhsatunyaaadalah denganmmemanfaatkanmmediassosial sebagaimmmediaapemasaranayanggdapat meningkatkannpemasaranndan tidakkmemerlukannbiayaapemasarannyang mahal. Menutut Kotlerddan Kellerr(2012:568)mmediaasosial adalahccaraabagi konsumennuntukkberbagi

(19)

5 teks,ggambar, audioodannvideooinformasissatuusamaalain dengan perusahaan aatauusebaliknya.nnnnn

Gambar 1. 1

Alasan Penggunaan Internet oleh Masyarakat

Sumber : AJPII.or.id (2018)

Di Indonesia, pengguna internet memiliki jumlah yang sangat besar untuk berkomunikasi lewat pesan yakni 24,7% dari total penduduk 246,16 juta orang, dan 18,9% pengguna media sosial. Dengan jumlah yang besar tersebut, dapat menjadi peluang bagi lembaga amil zakat unutk menjaring calon muzaki secara massal.

Dengan melihat besarnya pengaruh media sosial (Yogesh, 2017), sebagai jalan untuk berkomunikasi, terciptalah ElectronicwWordoofmMouth yang menjadiasalahssatu variable pendukung untukccalon muzaki mengunjungi laman web dan instagram BAZNAS, seperti dalam penelitian wildan dan edriana tahun 2019, pengaruheElectronicwWordoofmMouthoterhadapmminat bberkunjung, MinatbBerkunjungaakannterciptaddengan adanyaaElectronic Wordaaof Mouthhhyang baikddengannsumberyyang terpercaya sehingga dapatttmemberikannkesannpositifpterhadappcalonnnpengunjungmmmmmdan mendoronggminatountuknberkunjung. HasilHpenelitian menunjukkan bahwa

(20)

6 terdapatS pengaruhJJyangGGdiberikanNoleh EElectronicWWordGofMMouth berdasarkanNindikator-indikatorGyangMmeliputiMMIntensitas (Intensity), ValensiPpendapatB(Valence of opinion)Ddan IsiF(Content)Dterhadap minatDberkunjung.GBAZNAS membuat sebuah grup WhatsApp didalamnya terdapat para mustahik yang melamar menjadi karyawan ramadhan baznas kemudian menjadi penyalur informasi BAZNAS agar dapat menyampaikan pesan untuk berzakat dan menyelesaikan program BAZNAS dan besaran wajib zakat bagin setiap golongan. Program ini dilakukan untuk menyebarluaskan informasi wajib zakat dan mengedukasi para calon muzaki.

Kemudian diikuti dengan fenomena banyaknya influencer yang berhijrah, BAZNAS kemudian memunculkan inovasi bahwa menggunakan influencer sebagai media siar adalah cara terbaru untuk merambah ke kalangan tenaga kerja millenial. Lembaga zakat lain pun mulai menggunakan influencer sebagai media pemasaran. Karena mengingat influencer sangat menjadi pengaruh bagi masyarakat dalam dunia periklanan (Yogesh, 2017). Hal ini dibuktikannya dengan banyak postingan di laman instagram lembaga zakat dan iklan di baliho jalan raya yang menayangkan sosok influencer muslim Indonesia untuk menyerukan pembayaran zakat, infak dan sedekah bahkan menjadikan mereka sebagai brand ambassador nya. Hal ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan trend pasar yang sedang terjadi.

Berdasarkan latar belakang yang diutarakan diatas, apakah penggunaan electroniccword ofmmouthhdan influencer endorsement bberpengaruh terhadap proses keputusanNpembayaran zakat, infaq dan sedekah pada muzaki di Jakarta. Olehhkarenaaituudi dalammmenyusun\nskripsidpenulis mengambil judulO“ PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN

INFLUENCER ENDORSEMENT TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBAYARAN ZAKAT , INFAK DAN SEDEKAH ”

B. Perumusan Masalah

BerdasarkanNuraianSdiatas,CmakaSyangSmenjadiApertanyaan masalah pada penelitian ini adalah :

(21)

7 keputusanspembayaran Zakat, infaq dan sedekah di BAZNAS pada calon muzaki di Jakarta?

b. Apakah infleuncer endorsement berpengaruh terhadap proses keputusan pembayaran Zakat, infaqqdanssedekah disBAZNAS pada calon muzaki di Jakarta?

C. TujuannPenelitian

Tujuanndarippenelitian ini adalah :

1. Untukmmenganalisis pengaruheelectronic word of mouth terhadap proses keputusannpembayaran Zakat, iinfaq dan ssedekah di BAZNAS pada calon muzaki di Jakarta;

2. Untuk menganalisis pengaruh infleuncer endorsement terhadap proses keputusan pembayaran Zakat, Infaq dan Sedekah di BAZNAS pada calon muzaki di Jakarta;

D. ManfaatpPenelitian

Adapunnmanfaatt yang diharapkan darii hasil penelitiann iniiadalah sebagai bberikut :

a. ManfaattTeoritis

1) Sebagaii rujukan tambahan bagii akademisi di bidang pemasaran dan ekonomi syariah, khususnya mengenai bagaimana electronic word of mouth dan influencer endorsement dapat mempengaruhi para calon muzaki dalam menentukan pembayaran zakat, infaq dan sedekahnya di suatu lembaga amil zakat khususnya di wilayah Jakarta.

2) Memberikan tambahan bagi perkembangan ilmu ekonomi, khususnya pada Ekonomi Syariah.

b. Manfaat Praktis

1) Bagii peneliti, penlitian ini menambahhpengetahuannpenulissdi bidanggmarketing syariah yang digunakan oleh BAZNAS. Selain itu, penulis dapat mengetahui masalah yang dihadapi oleh Lemabga – lembaga amil zakat dan menghubungkannya dengan teori – teori para ahli yang diperoleh di bangku kuliah.

(22)

8 2) BagiiLembaga Amil, hasilldari penelitianniniddapat mejadi salah satu dasar lembaga amil dalam mengambil keputusan. Selain itu, masalah yang muncul dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi lembaga amil dan pemerintah dalam merencanakan strategi pemasaran syariah.

(23)

9 BAB II

TINJAUANNPUSTAKA

A. LandasannTeori

1. Electronic Word of Mouth

a. Definisi Electronic Word of Mouth

ElectroniccWordooofmmMouth adalahhproses pencarian informasi yanggdinamisddanbberkelanjutannnantara potensi, konsumennaktual,,aatauu mengenaissuatuuproduk,, layanan, merek,, atau perusahaan,, yaitu tersediaauntukkbanyakoorangddan institusimmelaluiiiInternet.

Teori ini berbicara mengenai cara konsumen dalam berkomunikasi. Pernyataan apa pun berdasarkan pengalamann positif,, netral,, atau negatifyyangddibuatooleh potensi, aktual, atau mantannkonsumenntentanggsuatu produk,,layanan,,merekkatau perusahaan,,yang disediakan ke banyakooranggdanblembaga melaluiiInternett(melaluiisitussweb,, jejaringgsosial, pengirim pesan instan, feeddberita,,,dll.))Definisiiiniiimiripddengannyang dijelaskan olehh (Yogesh, 2017) tetapiimenganggapbbahwaaisi dari komunikasii bisa netralddanttidakkhanyappositif ataunnegatif.

Kemudian ilmuan lain menjelaskan serta membatasi penjabaran dan ruang lingkup dari definisi electronic word of mouth (Xun & Reynolds, 2010)bberpendapatbbahwaadefinisiyyangddiberikan olehhHennig-Thurau et al. (2004)) “membatasi electronic word of mouth sebagai konseptualisasi statis, meninggalkan potensinya sebagai proses pertukaran informasi yang belum dijelajahi ” dan mengusulkan bahwaaelectronicc worddofmmouth adalahh“Proses pertukaran informasi yang dinamis dan berkelanjutan”

(24)

10 Definisi ini menekankan bahwa komunikasi electric word of mouth bukan prosess statis,,tetapiipertukaranninformasiiyang dinamissdan berkelanjutan,, karenaapesanndapatmmenyebarssecara onlineesecarasspontan..Juga, definisii ini mmenentukan kkonten dannsumberrrekomendasiiini dan faktabbahwaamereka terjadii online.e. (Ismagilova et al., 2017)

b. DimensiiElectronicwwordooffMouthh

Penelitiannyang dilakukan Jeong dannJang pada tahun 20111 menyatakannbahwaaElectronicwwordddoof Mouthhhhhpositif direfleksikannnmelaluiitigaddimensi,,yaitu :

1. Concern forrOthers

2. ExpressinggPositiveefeelings 3. HelpinggtheeCompany

Sedangkan penelitian yang dilakukan (Authors, 2017) merefleksikannElectroniccWordoof Mouth melaluiddddelapan dimensi,i, yaitu :

1. PlatformmAssistance, sebagai / penyediaabantuanyyaitu frekuensikkonsumenddalamkkunjungansssertammmenuliskan opininya,,,,,

2. VentinggNegativeeFeelings / melampiaskannperasaannnegatif ataubberbagippengalamanyyanggtidakmmenyenangkanuuuntuk mengurangiiketidakpuasannn

3. Concernnfor Others / perhatiannterhadappkonsumennnlain, konteks ini seperti keinginannmembantuoorangglainndalam pengambilannkeputusannpembelian,

4. Extraversion / Positive Self-Enchancement dalam hal ini konsumen akan mengekspresikan pengalaman positifsserta peningkatanndirissetelahmmenggunakanpproduk atauuuujasa tersebut,,,,,,,,

5. SosialbBenefitskkeuntunganssosial yang didapat seperti manfaatt sosialdddariaanggotaaakomunitas,

(25)

11 6. Economic Incentives mendorong perilakuumanusiasssebagai

tandaaapenghargaanndarippemberihhadiah.

7. Helpinggthe Companyyatau membentu perusahaannyaitu dalam konteks keinginannuntuk membantuuuperusahaannnsebagai imbalannnterhadapppperusahaannnkarenaatelahhpuassterhadap perodukmmaupunnjasanya,

8. Advice Seeking konteks ini kounsumen akan mencari nasihat dari konsumennnlainndalammkonteksdberbasisoweboopinion platform,,,kkonsumsiiterjadiiketikaaindividummembacauulasan produkddannkomentasyyangdditulisoolehoorangllain yangjjuga dapatmmemotivasiikonsumennuntukkmenuliskkomentar.

c. Kredibilitas Electronic Word of Mouth

Tahap awal yang penting dalam informasi proses persuasi adalah penilaian individu atas kredibilitas informasi, yang menentukan seberapa banyak penerima belajar dan mengadopsi informasi yang diterima menurut pemaparan (Wathen & Burkell, 2002) Jadi, jika orang percaya bahwa informasi yang diterima kredibel, mereka akan mencerna dan lebih percaya diri untuk mengadopsi informasi electronic word of mouth dan menggunakannya untuk melakukan pengambilan keputusan. Banyak penelitian membuktikan hubungan antara informasi kredibilitas dan adopsi informasi (Ismagilova et al., 2017).

Faktor-faktor seperti kualitas argumen dan informasi sidedness (Authors, 2017) dianggap sebagai faktor utama, sedangkan kredibilitas sumber, informasi konsistensi dan peringkat informasi (Halima et al., n.d.) dianggap sebagai faktor periferal. Akibatnya, tergantung pada motivasi membaca ulasan, konsumen menggunakan berbagai proses informasi . kredibilitas isi dari electronic word of mouth juga bisa dipercaya dengan menelaah : a. Pesan electronic word of mouth

(26)

12 Konten, Kekuatan argumen, keberpihakan, valensi, intensitas, dan faktor-faktor lain bisa mempengaruhi kredibilitas pesan electronic word of mouth sebagai contoh, (Ismagilova et al., 2017) menyatakan kualitas argumen itu memengaruhi kredibilitas electronic word of mouth. Ulasan berkualitas tinggi membantu konsumen dengan lebih banyak bukti pemecahan masalah, yang dapat membantu mereka menilai kredibilitas ulasan yang mereka baca.

b. Sumber electronicwwordoof mouthh

Karakteristik sumber informasi dapatmmempengaruhi persepsikkredibilitas komunikasi electronicwwordoofmmouth dan karakteristik sumber informasi dapattdiukur dengan sebagai berikut :

1. Keahlian

Keahlian pengirim didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang dapat melakukannya berikan informasi yang benar 2. Kepercayaan

Kredibilitas informasi yang diterima dari sumber yang dipercaya bisa diragukan bagi penerima electronic word of mouth dibandingkan dengan sumber yang tidak dipercaya. 3. Reputasi

Konsumen menggunakan reputasi informasi untuk menentukan kredibilitas informasi yang diterima.

4. Daya Tarik

Sumber terkait dengan kesamaan, kesukaan, dikenal,yang diketahui oleh penerima informasi. Referensi yang dikenal untuk sumber pengetahuan melalui penggunaan sumber terkait. Kesukaan terkait dengan persaan positif yang dimiliki oleh konsumen. Dan kesamaan adalah kemiripian antara sumber dan penerima electronic word of mouth.

(27)

13 5. Persepsi Hubungan Sosial

Hubungan sosial yang dibangun antara penerima dan sumber informasi dapat ditentukan secara homofili atau sesuai derajat keyakinan. Sosial homofili dapat diturunkan dari demografi

6. Jenis Peron

Peron dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu yang dihasilkan oleh konsumen dan yang dihasilkan oleh pemasar. Yang dihasilkan oleh pemasar dapat dijadikan oleh konsumen untuk menilai kedua kredibilitas dan digunakan untuk membantu komunikasieelectronicwwordoofmmouth. c. Penerima electroniccwordoofmmouth

Kredibiltas yangdditerima akan berbeda dari setiap individu. Ada yang cendrung untuk percaya, mengkonfirmasi dengan keyakinan sebelumnya, dari tingkat keterlibatannya, karakter budayanya yang gampang menerima atau tidak, mengandalkan pengalaman sebelumnya dengan penjuan, dan yang terakhir mengndalkan pengetahuan atau informasi sebelumnya.

d. Dampak ElectroniccWordooffMouth

Studi tentang dampak electronicwwordoof mmouth ddapat diklasifikasikannkeddalam dduakkategori :

Pertama,aanalisisttingkatppasar,ddimmanapparappenelitinaaafokus padapparameterrtingkattpasar,ssepertippenjualanppproduk.sStudi-studiiinimmenggunakanndatapppanelddarisssituswwwwebbbuntuk menyelidikiddampakkkomunikasieelectroniccwordoofmmouthdddd pada penjualanpproduk ( Baek et al. 2014).

Kedua, analisis tingkat individu, di mana mempertimbangkan electronic word of mouth sebagaipprosesppengaruhppribadi,yyang berartikkomunikasiaantarappengirimmdanpppenerimaeeeelectronic wordooffmouth dapat mengubah sikap dan pembelian penerima keputusan (Ismagilova et al., 2017). Dari kedua analisis yang telah

(28)

14 dipaparkan terbentuklah dampak dari electroniccwordoofmmouth, antara lain :

1. Pengadopsian Informasi

Adopsi electronicwwordoofmmouth mengacuppada sejauh mana individu menerima dan menggunakan electronic word of mouth komunikasi dalam membuat keputusanppembelian. Sebuah studi yang dilakukan oleh (Lerrthaitrakul & Panjakajornsak, 2014), mengumpulkan data dari 100 pengguna forum lalu lintas tinggi di Hong Kong, menemukan bahwa komunikasi electronic word of mouth dapat memengaruhi adopsi informasi. Adopsi konsumen electronic word of mouth dapat menyebabkan perubahan dalam sikap konsumen dan, sebagai akibatnya, mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Oleh karena itu, proses pengambilan keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh menerima informasi (Authors, 2017). 2. Informasi yang berlebihan

Biasanya individu dihadapkan dengan sejumlah besar informasi dari electronic word of mouth komunikasi, yang dapat menyebabkan kelebihan informasi. Kelebihan informasi muncul ketika volume informasi yang disajikan melebihi kapasitas individu untuk memprosesnya. Konsumen mungkin tidak merasa kelebihan beban saja karena mereka menemukan sejumlah besar ulasan; isi ulasan berbeda,dari rekomendasi sederhana hingga informasi atribut-nilai dan, sebagai hasilnya, mereka membutuhkan berbagai tingkat upaya kognitif untuk diproses. Kelebihan informasi tergantung pada jumlah informasi, jenis informasi, dan format informasi. Itu bisa menghasilkan lebih sedikit kepuasan, kurang percaya diri, dan lebih banyak kebingungan tentang pilihan produk. Mempertimbangkan dua sisi dari ulasan: jumlah dan jenis. Hasilnya menyoroti bahwa informasi yang berlebihan muncul

(29)

15 ketika sejumlah besar ulasan nilai atribut ditawarkan. (Ismagilova et al., 2017)

Untuk mengukur pengaruh electronic word of mouth dalam penelitian (Andrei, 2012) yang mengutip (Com et al., 2017) menggunakanddimensissebagaibberikut:

a. Intensitas

Komentar dari konsumen baik kritik maupun masukan di media sosial. Indikator dari intensitas dibagi sebagai berikut:

1) Frekuensi mengakses informasi dari situs jejaring sosial: keseringan konsumen dalam mencari informasi mengenai toko dan produk.

2) Frekuensi interaksi dengan pengguna situs jejaring sosial: menggali sebuah komentar yang ditinggalkan oleh konsumen sebelumnya, kemudian mengharapkan sebuah interaksi baik kritik maupun informasi lain.

3) Banyaknya ulasan oleh pengguna sosial media: kuantitas dalam mendapatkan ulasan negatif dan positif.

b. Valensi Opini

Merupakan sebuah opini dari konsumen tentang produk, jasa dan brand. sifatnys yaitu negatif dan positif. :

1) Komentar positif yang timbul karena konsumen merasa puas dengan produk toko maupun pelayanan.

2) Komentar negatif yang timbul karena konsumen merasa puas dengan produk toko maupun pelayanan..

3) Rekomendasi dari pengguna sosial media , kepuasan pelanggan merupakan jaminan yang tidak langsung bagi perusahaan, kepuasan pelanggan memberikanppeluang bagi\terciptanya pemasukan yang konsisten. Kepuasan pelanggan adalah salah satu tujuan utama. Kepuasan pelangganaadalahpperbedaanaantarapharapanddankinerja atauhhasil yangddirasakan.kKepuasan konsumen akan

(30)

16 berdampakkpadassikappppsikologiskkkonsumen untuk membicarakannnhal-halpppositiftttentangppprodukyyang digunakannyakkepadaoorangglainnbaikssecaraalangsung maupunntidakklangsung. Darieelectronic wordoof mouth positifttersebutdddapatmmmembantuppperusahaan dalam menaikkanccitra danndapatmmemperluasppemasaran. c. Kontennnnnn

Konten adalah sebuah informasi dari media sosial yang berkaitan dengan suatu produk dan jasa. Indikator dari konten meliputi : 1) Informasi tentangvvariasipprodukyyangddijual 2) Informasittentang kualitaspproduk 3) Informasittentang hargaayangdditawarkan 4) Informasitttentangkkkeamanantttransaksidddan situs jejaringgginternetyyangddisediakan.

Produk yang berkualitas berdampak pada kepuasan konsumen.. (Tjipto Fandy, 2007) menjelaskan bahwa bebas dari cacat merupakan kualitas yang bagus dari sebuah produk. Maka, produk sudah sesuaisstandar (hendra, sugiono., 2014).

Untuk memasarkanssuatuuuproduksseorangppemasar harus mengembangkanpprogram komunikasi yang efektif yangggggggditujukannnnkepadaaaakonsumennnnnuntuk mengkomunikasikanninformasiyyangaadaddan dirancang untuk menghasilkanttindakankkonsumenyyang mengarah kepadaakeuntungannperusahaan. Selainnitu harusaadanya kemudahanddalamssetiap transaksissehinggakkonsumen dapatdddenganmmmudah memperolehhhinformasiyyang berkaitanddenganpprodukyyangddiinginkan.

MenurutrReichheld andsSchetteryyyanggdikutipooleh (Ismail iIshak, 2002), kemudahanppenggunasssitus

(31)

17 mencerminkanndetailLinformasiMmengenaiPprodukB baik barangAatauJjasa. HalLiniBberpengaruhDdengan kepuasan, sebabBjikaSsitusSsulitUuntukDdiaksesDdan terdapatKkontenNyangKkurangRrelevan maka pengguna akanMmudahUuntukPpindahKkeSsitusLlain.

2. Influencer Endorsement

a. Definisi Influencer Endorsment

Influencer media sosial adalah sosok yang aktif dalam menggunakan media sosialnya dan sering memberikan informasi atau topik tertentu (Hermanda et al., 2019). Influencer media sosialssering menggunakanpproduk sesuai dengan gayahhidup mereka dan berbagi ulasanddiaakunmmediassosial mereka. Seperti yang dikatakan oleh (Hermanda et al., 2019), influencer dapat mengevaluasi suatu produk yang akan dikagumi konsumen, mendorong mereka untuk membelinya.

Selain itu, mereka memberikan informasi terbaru dan mampu mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen (Anjani, 2020). Ada beberapa ahli yang percaya bahwa influencer media sosial akan meningkat selama bertahun-tahun, karena penggunaan influencer media sosial sebagai media pemasaran menjadi populer di Indonesia. Hingga 2018, perusahaan-perusahaan di Indonesia telah mengalokasikan anggaran pemasaran mereka untuk influencer media sosial sekitar 20-30% lebih tinggi dari tahun lalu.

Influencer media sosial juga sebagai pihak ketiga yang merekomendasikanddanmmenggambarkannnprodukmmelaluikkonten mediassosial, yanggdapatmmempengaruhippendapat,pperilaku,ddan sikapkkonsumenyterhadapssuatu produk (Hermanda et al., 2019). Konsumen yang mencari informasi tentang produk sering kali mempengaruhi influencer media sosial sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya (Hermanda et al., 2019).

(32)

18 b. Influencer sebagai messenger

Salah satu peran selebriti dalam pemasaran adalah sebagai pengirim pesan produk kepada konsumen. Untuk menyampaikan pesan dari produk, selebriti yang dipilih harus tepat dan menggambarkan produk tersebut. influencer yang tepat bisa menarik perhatian pada produk atau merek (Kotler dan Keller, 2017). Sebgaai contoh Zaskia Sungkar dan Dewi Sandra yang menjadi brand ambassador Wardah untuk produk kecantikan. Mereka dipilih selain karena mereka adalah selebriti atau influenser, mereka dipilih karena seorang muslimah yang berhijab. Yang mencerminkan produk tersebut sudah pasti halal dan pasar produk tersebut adalah perempuan. Selain sebagai pengirim pesan, influencer juga berperan dalam proses desain produk. Tujuan ini untuk semakin memperkuat ikatan antara selebriti atau influencer dengan produk yang di-endorse.

c. FungsiddannManfaat Influencer

Kelompok influencer yangbbiasa digunakanssebagai bintang iklannatau brand ambassador adalahmmereka yang mempunyai prestasi dan dikenal oleh khalayak ramai, fungsi influencer disini adaalah ssebagai :

1. Memberikankkesaksian

2. Memberikanddoronganndanppenguatan

3. Bertindakksebagai aktor ataudaktrisddalammiklan

4. Bertindakksebagaijjuru bicaraaperusahaanaataubbrand yang sedanggdippromosikan

Selebriti atau influencer akan memberikanmmanfaatkkepada perusahaankkarena tokoh promosi tersebut mempunyaippopularitas, kharisma, bakattdankkredibilitas. Dari empat unsurttersebut kredibilitassmerupakannunsurrterpentinggbagi konsumen. Kredibilitas yanggtinggi menggambarkan persepsikkonsumennterhadap keahlian, dan pengetahuan selebriti atau influencer mengenaiiproduk yang di

(33)

19 promosikan serta kepercayaan influencer mengenaiiprodukktersebut menurut (Sumarwan,, 20033 : 258)).

d. PertimbangannpemilihannEndorser

Eksekutifpperiklananmmenggunakannberbagaiifaktor dalammmemilih endorserrdi kalangan selebiri atau influencer. Menurut (Shimp & Andrews, 2013) faktor penting yag menjadu pertimbangannperusahaan dalammmemilih sosok pengiklan untukmmendukunggsuatuuproduk adalahhsebagaibberiku:

a. Kesesuaian influencer dengan masyarakat b. Kecocokan influencer dengan merek c. Kredibilitas influencer

d. Daya tarik influencer

e. Pertimbangan biaya untuk memperoleh layanan selebriti atau influencer

f. Sulit atau mudahnya influencer dalammenjalin kerjasama

g. Besar dan kecilnya kemungkinan bahwa influencer berada dalam suatu masalah setelah melakukan promosi.

h. Banyaknya merek lain yang di promosikan. e. Dimensi Influencer Endorsement

Konten yang diterima oleh calon konsumen diharapkan mampu mempengaruhi sugesti untuk membeli tanpa adanya paksaan, sehingga jika konsumen tertarik dan mampuan untuk membeli, pada akhirnya akannmelakukannpembeliantterhadappproduk yanggdiinginkan di masaayangaakan datang menurut (Shimp & Andrews, 2013).

Dalam pemaparan Byun pada thaun 2014, perusahaan dalam menggunakan selebriti atau influencer sebagai pendukung dalam media periklanan mengkategorikan dalam beebrapa komponen, yaitu :

1. Kredibilitas 2. Daya tarik 3. Keahlian 4. Keprcayaan

(34)

20 Seperti dalam dunia travel haji dan umroh, sosok yang dipercaya akan lebih dipercaya untuk membimbing dalam ibadah, sehingga pihak perusahan pasti akan menjalin kerjasama dengan tokoh seperti ustadz yang menjadi panutan khalayak agar perusahaan bisa mendapatkan kepercayaan dari konsumen atau khalayak.

Dalam penelitian Shaista, Aroobah dan maria pada tahun 2016 dijelaskan bahwa dimensi celebrity endorsement terbagi menjadi lima kategori, yaitu :

1. Purchase Intention / niat membeli yang muncul karena opini dari influencer yang dapat mempengaruhi calon konsumen terhadap produk tersebut (pring dan binet, 2005)

2. Physical Attractiveness atau daya tarik fisik yang memberikan kesan kepada calon konsumen

3. Credibility/Trustworthiness dipercayai secara penuh atau kredibilitas yang tinggi

4. Credibility Expertise keahlian yang dimiliki oleh celebrity atau influencer yang menjadi tolak ukur masyarakat dalam mempercayai produk yang di pasarkan,

5. Celebrity Congruence kesesuaian celebrity atau influencer dengan produk yang dipromosikan

f. Aspek Influencer

Aspekkyangddilihatddarisseorangiinfluenceraaadalah Reach, Resonance dan Relevance (Solis 2012). Jika seoranggdigitallinfluencer membuatppostinggdi mediaasosial,bberapabbanyak follower yang melakukaneengagementddenganppostinganmmerekaaaamelalui like, share, retweet, comment, klikkterhadapplink atauuURLldariiiklan,oatau lebihhhjauhmmmelakukannntindakannnnsepertimmmisalnyammengisi form/pembelian...

(35)

21 1. Reach adalah jumlah followers dari digital influencer. Namun jumlah pengikut yang banyak tidak selalu menjamin kesuksesan. lebih penting adalah mengetahui pengikut mana yang cocok dengan target konsumen dari merek

2. Resonance adalah tingkat engagement dari pengikut dengan konten yang share oleh influencer. Resonance yang menentukan apakah masyarakat akan tertarik lalu membagikannya kembali kepada pengikut lain.

3. Relevance adalah tingkat kesesuaian dan kesamaan antara nilai-nilai yang dianut digital influencer dan brand image produk. Relevance dapattberupakkonten yangddibuattinfluencer, dan apakah influencer memilkivvalue,bbudaya danddemografissyanggsamaddengan target brand.

Dariuuraian di atas,ddapat disimpulkanbbahwa influencer endorsment merupakan salah satu alat pemasaran dengan memanfaatkan sosok selebriti atau influenser menjadi brand ambassador produk tersebut. Menurut teori, sosok influenser harus sesuai dengan produk tersebut. Dengan fenomena Influencer endorsment pada lembaga penghimpunan Zakait, Infaq dan Shadaqah peneliti ingin mengetahui apakah Influencer endorsement berpengaruh terhadap pembayaran Zakat , Infaq dan Sedekah.

3. Perilaku Konsumen a. Definisi

Teori ini banyak membicarakan mengenai proses keterlibatan ketika individu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan, atau membuang produk, layanan, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Konsumen mengambil banyak bentuk dan cara, Kebutuhan dan keinginan kita dipenuhi mulai dari kelaparan dan kehausan hingga cinta, status, dan bahkan pemenuhan spiritual. konsumen penggemar sebuah produk akan melakukan apa pun untuk menemukan dan membeli apa yang mereka dambakan menurut penjelasan (Solomon, 2012).

(36)

22 The AmericannMarketinggAssociationn(Kotler dan Keller, 2017) mendefinisikan perlikau konsumennsebagaibberikut :

Perilkau konsumennmerupakan interaksiddinamis antaraaafeksi dan kognisi,pperilakuddan lingkungannyaadimana manusiaaamelakukan kegiatannnpertukaran dalammmhidup mereka,//// (AmericanmMarketing Associationn)

Definisi diatas menjelaskan bahwa : 1. Perilaku konsumen itu dinamis

2. Melibatkan interaksi terkait afeksi dan kognisi, perilaku, dan kejadian sekitar,ddan

3. Hal tersebut melibatkan sebuah pertukaran

Perilakuukonsumen itu dinamis, yang mana perilakuukonsumen, grup ataupunnmasyarakat luassselalu berubahhdan bergerakksepanjang waktu. Hal inimmemiliki implikasitterhadap studi perilakukkonsumen, juga dengan pengembangannstrategiipemasaran. Dalam halsstudi perilku konsumen,,, salahssatu implikasinyaaadalahbbahwa generalisasipperilaku konsumenbbiasanya terbebas untuk jangkawwaktu tertentu, produk, dan individuuatauggrup tertentu.u

Dalam peningkatan strategi marketing, seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama di sepanjang waktu, pasar, dan industri. Elemen utama dalam kerangka kerja konseptual perilaku konsumen ada empat, yaitu (1) afeksi (affect) dan kognisi (cognition), (2) perilaku (behavior), (3) lingkungan, dan (4) strategi pemasaran (marketing strategy). Elemen efeksi dan kognisi merupakan dua tipe tanggapan internal psikologis pada diri konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Afeksi melibatkan perasaan, sedangkan kognisi melibatkan pikiran.

(37)

23 Gambar 2. 1

Konseptual Perilaku Konsumen

Sumber : Peter anda Olson (2010:20)

Berdasarkan roda analisis diatas, terdapat 4 poin penting dalam perilaku konsumen, yaitu:

a. Banyak tanggapan afeksi, contohnya penilaian positif- negatif, rasa senang-tidak senang. Keragaman tanggapan dapat melibatkan emosi (cinta, marah), melibatkan tingkat perasaan (kepuasan, frustasi), dan tergantung pada suasana hati (kebosanan) serta melibatkan evaluasi (suka-tidak suka).

b. Kognisi adalah proses mental dan psikologis dan struktur pengetahuan yang dilibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya. Hal tersebut termasuk pengetahuan yang didapat dari pengalaman dan pengetahuan yang telah tertanam dalam memori. Proses psikologi yang termasuk dalam aspek kognisi diantaranya perhatian dan pemahaman terhadap aspek lingkungan, mengingat kejadian masa lalu, pembentukan evaluasi, dan pembuatan keputusan pembelian. Aspek kognisi bisa terjadi melalui proses berpikir sadar ataupun dapat terjadi secara tidak sadar dan otomatis.

c. Perilaku (behavior) adalah tindakan konsumen yang bisa diobservasi secara langsung. Afeksi dan kognisi mengacu pada perasaan dan pikiran konsumen, sedangkan perilaku berhubungan dengan apa yang sebenarnya dilakukan oleh konsumen.

d. Lingkungan (environment) adalah dorongan fisik dan sosial yang beragam di luar diri (eksternal) konsumen. Diantaranya adalah benda,

(38)

24 tempat dan orang lain yang dapatmmempengaruhi efeksi, kognisi serta perilakuukonsumen. Adapun yang dimaksud dengan elemen strategi pemasaran dalam kerangka kerja konseptual adalah penempatan dorongan pemasaran dalam lingkungan. Beberapa dorongan tersebut adalah produk dan jasa, materi promosi (iklan), tempat penjualan (toko eceran), informasi tentang harga yang ditempel pada produk.

Secaraaumummhubungan antareelemen ada duabbentuk, yaitu: 1. hubungan satu arah sebab-akibat dan hubungan timbal-balik.

Hubungan sebab-akibat berfokus pada dampak kausal; misalnya hubungan antara kognitif dan perilaku, dampak kausal lingkungan pada perilaku.

2. Bentuk interaksi yang berkesinambungan atau penetapan timbal-balik (reciprocal determinism) menjelaskan hubungan secara keseluruhan elemen (afeksi dan kognisi, perilaku, lingkungan serta strategi pemasaran). timbal-balik adalah tindakan saling menguntungkan diantara elemen, dan penetapan mencerminkan dampak yang diakibatkan oleh elemen tersebut.

Dari definisi perilaku konsumen diatas dapat diketahui bahwa perilaku konsumen bersifat dinamis dan selalu berubah , ini menjadi hal penting bagi pemasar untuk selalu memperhatikan afeksi dan kognisi, perilaku dan juga lingkungan konsumen yang terus berkembang. Pada era globalisasi saat ini menjadi tantangan baru yang harus dihadapi pemasar dalam memperhatikan perkembangan teknologi dan informasi yang mempengaruhi sosial budaya, ekonomi dan gaya hidup dari konsumen. b. Hubungan Perilaku Konsumen dengan Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran (marketing strategy) yaitu rencana yang susun untuk memengaruhippertukaran dalammmencapaittujuanoorganisasi. Strategi pemasaran ditujukan untuk penigkatan frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan pada toko atau pembelian produk tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan gabungan pemasaran yang diarahkan pada target pasar yang

(39)

25 cocok. Suatu gabungan pemasaran terdiri dari elemen produk, emosi, distribusiddan harga.

Strategi pemasaran, jika dikembangkan dan diterapkan oleh perusahaan yang berhasil, memiliki kekuatan besar terhadap konsumen dan pangsa pasar yang luas. Strategi pemasaran bukan hanya dissuaikan dengan calon konsumen, tetapi juga memberikan sugesti kepada calon konsumen tentang diri mereka, tentang macam-macam tawaran pasar, serta tentang pembelian dan penggunaan produk. Ini tidak berarti pemasaran adalah kegiatan yang tidak tepat atau tidak etis. Akanntetapi, kekuatannpemasarannsertakkemampuannrisetppemasaran dannanalisis konsumennuntukmmendapatkannpandanganntentang perilaku konsumen tidakkperluudikurangiaatauudisalahgunakan.n(Setiadi, J, 2003).

C. ProsessPengambilannKeputusan

Proses pembeliannyang spesifikkterdiri dariuurutankkejadian berikut : pengenalan masalah, pencari informasi, evaluasi altrnatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca-pembelian. Berikut contoh proses keputusan pembelian :

Gambar 2. 2 Proses Pembelian

Sumber : Prilaku Konsumen (Nugroho Setiadi, 14:2010)

Setiap pembeli akan melewati semua proses di tabel tersebut padaasetiap pembelian. Namunddalam pembelianyyang telahrrutin, pembeli aakan melewatii beberapa tahapanndan akan langsung untuk membeli produk yang akan dibeli. Seperti seorang konsumen yang sudah terbiasa membeli kosmetik yang sama akan melewati proses pencarian informasi dan evaluasi alternatf.

Tugasspemasar adalahmmemahami memahami perilakuppembeli padaasetiap tahap dan setiap pengaruh yang bekerja dalam tahapan tersebut. Pengaruh orangg lainnserta situasi yang tak terduga dapatmmempengaruhi

Mengenali kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Membeli Perilaku pasca pembelian

(40)

26 keputusannpembeliannorang lain, demikiannpula dengan tingkat kepuasan pasca-pembelianndan tindakannpasca-pembeliaanndippihakpperusahaan. Pelanggannyang puasaakannterus melakukannpembelian dan sebaliknya yang tidakppuas akannmenghentikannpembeliannya dan kemudian akan menyebarkannberitaatentang produk yang dibeli olehnya (word of mouth) kepada teman dan grup mereka. maka dari itu, perusahan harus memastikan kepuasannsemua konsumennpada semuapprosesppembelian.

4. Proses Keputusan Pembelian

a. Definisi Keputusan Pembelian

Sebelum merencanakan pemasaran, suatu perusahaan perlu mengidentifikasi konsumen, sasarannya dan proses keputusan mereka. Walaupun banyak keputusan pembelian melibatkan hanya satu pengambilan keputusan, keputusan yang lain mungkin melibatkan beberapa pesarta yang memerankan peran, pencetus ide, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli dan pemakai. Di sini tugas pemasar adalah mengidentifikasi peserta pembelian lain, kriteria pembelian mereka dan pengaruh mereka terhadap pembeli. Pemasaran harus dirancang untuk menarik pembeli.

Keinginannuntukmmembeli timbulsssetelah konsumen merasastertarikdddannningin memakaipprodukyyanggdilihatnya, menuruttHoward dannShayddalam jurnall(Swastha, Basu, 2014), prosesm membeli (buying intention)aakan melalui limattahapan, yaitu :

1. Pemenuhannkebutuhan (need)

2. Pemahamannkebutuhan (recognition) 3. prosesmmencari barang (search) 4. Proseseevaluasi (evaluation)

5. Pengambilannkeputusan pembelian (decision)

Informasi terkait produk mendasari proses membeli sehingga akan muncul suatu kebutuhan, disini konsumen akan mempertimbangkan dan memahami kebutuhan mereka, jika

(41)

27 penilaian pada produk sudah jelas maka konsumen akan mencari produk yang diinginkan, dan kemudian akan berlanjut pada evaluasi penilaian produk dan akhirnya konsumen akan mengambil keputusannuntukmmembeliaatau memutuskannuntukktidakmembeli yanggdisebabkannproduk tidakksesuai dannmempertimbangkannatau menundaapembeliannpadaamasaayangaakanndatang.

Menurutt(Swastha, Basu, 2014), untukmmemahamipperilaku konsumenndalammmemenuhikkebutuhannya, dapatddikemukakan dua model proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen, yaitu :

1. Model phenomenologis, model perilaku konsumen ini berusaha mereproduksi mentalddannemosiona yang dialamikkonsumen dalammmemecahkanmmasalah pembeliannyang sesungguhnya. 2. ModelLlogis,MmodelLperilaku konsumenNyangBberusaha menggambarkanNstrukturRdanTtahap-tahapPkeputusanNNyang diambilLkonsumenMmengenai (a) jenis, bentuk, modal, dan jumlahHyang akanNdibeli, (b) tempatTdanNsaat pembelian, (c) hargaAdanNcaraPpembayaran.

SetelahHkonsumenNmemperolehHinformasi tentang suatu produkKmerekaMmenggunakanNinformasiTTtersebutTTuntuk mengevaluasiIsumber-sumber pada ciri-ciri seperti karakteristik barangGdaganganNyangDdijual,PpelayananYyangDdiberikan, harga, kenyamanan, personil dan fisik (Kotler dan Keller, 2017) Calon konsumen selalu memilih sumber yang sesuai dengan kemauan mereka. Transaksi pembelian tidak akan terjadi sebelum mengetahui, mengenal dan kemudian memiliki produk tersebut (Kotler dan Keller, 2017), dalam jurnal (Pembelian, 2010). Menurut Koeswara, ada beberapa tahap pembelian, yaitu :

1. MengetahuiMmasalahnya (Recognation of problem) 2. MencariIinformasi (SSearch for infor- mation)

(42)

28 4. MemilihSsalahHsatuAalternatif ((Choice))

5. MenentukanNhasilPpilihan (Outcome) b. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Dalam pendapat (Kotler dan Keller, 2017) calon konsumen akan melewati tahap – tahap pengambilan keputusan. Proses tersebut dimulai dariMmasalah,Ppencarian informasi,Ppenilaian alternatif,DdanKkeputusanPpembelian,Ssetelah ituPperilakuPpasca pembelianNjugaMmenjadiPperhatianPprodusen.

c. DimensiiProsessKeputusannPembelian

Pendapat dari (Kotler dan Keller, 2017), dimensi untuk proses keputusan pembelian, yaitu :

1. PengenalannMasalah

Proses suatu pembelian dimulai dengan mengetahui masalahnya ataukkebutuhan. Jika sudah mengetahui kebutuhannya, maka kebutuhan yang belum terpenuhi akan segera dipenuhi. (Kotler dan Keller, 2017)

2. Mencari Informasi

Jika sudah mengetahui kebutuhannya, maka konsumen akan segera mencari informasi produk yang sesuai dengan kebutuhanya. Menurut Kotler (2012:189) , ada empat sumber informasi konsumen, yaitu :

a) Sumberppribadi sepertiKkeluarga, teman,TtetanggaAatau kenalan.

b) SumberKkomersialSseperti iklan, tenagaPpenjual, pedagang Pperantara danPpengemas.

c) SumberUumumSsepertiMmediaMmassa.

d) SumberPpengalamanSsepertiPpenanganan,Ppemeriksaan dan pengguaanPproduk

3. Keputusan Pembelian

Jika sudah melakukan perbandingan dari beberapammerek, konsumennakanmmenentukan keputusan apakah membeli atau

(43)

29 tidak, jika keputusannnya adalah membeli, maka pembeli akan manjalani beberapa keputusan mengenai jenis pembelian, waktu pembelian,ddanncarappembelian.

(Kotler dan Keller, 2017) menyatakan bahwa ada enam keputusan pembelian konsumen meliputi keputusanMmemilih produk, memilihMmerek, tempatPpembelian, kuantitas, waktu danPpembayaran. Seringkali terdapat pihak yang berpengaruh dalam keputusan akhir.

4. PerilakuPPascaPPembelian

Saat setelah melakukan pembelian, konsumen akan mengalami kondisi puas atau tidak puas dengan produk yang dibelinya. Bisa tidak puas karena berbeda dengan yang diharapkan konsumen. Koteler (2012:194), mengutarakan bahwa konsumen yang merasa puas akan melakukan pembelian kembali dan akan mengutarakan hal yang positif tentang produk yang dibeli kepada calon konsumen lain. Sama halnyaddalam pelayanan suatu lembaga dan media pembayaran yang ditawarkan, apabila suatu lembaga memberika pelayanan yang baik maka konsumen akan dengan sangat bahagia untuk berlangganan. Dan jika sistem pembayaran yang mudah dan praktis maka konsumen akan memlih media pembayaran yang menurutnya efisien.

Oleh karena itu, peneliti menggunakan dimensi proses Keputusan Pembelian yang direfleksikan dengan Keputusan Pembayaran yang ditemukan KotlerddannKeller (2012),kkarena sesuaiddenganoobjekppenelitian.

5. Zakat , Infak dan Sedekah 1. Zakat

a. Definisi Zakat

ZakatMmenurut BahasaMmerupakanNkataDdasarRdari Zaka yang artinyaTtumbuh, bersihHdanBbaik. Maksud zakatTdiperuntukan

(44)

30 untuk seseorang, agar orang tersebut menjadiLlebih baik.OOrang yang berzakat dimaknaiOorang tersebut ituTtumbuh,Bbersih dan baik. IstilahHseperti ini banyak digunakanNdalam Al-Qur’anNdan Hadits. ZakatSsecara istilah dapatTditemukanNdalam ayat Al-Qur’an seperti zakat yang bermakna menyucikan (QS At-Taubah ayat 103), suci atau bersih hatinya (QS Maryam ayat 13), suciAatauBbersihDdari kemungkaranN(QS An-Nur ayat 21), dan bermakna tumbuh berkembang (QS Al-Kahfi ayat 81).

Menurut syariat, zakat mengarah kepada bagian kekayaan yang telah ditentukan oleh Allah SWT untuk didistribusikan kepada golongan tertentu yang layak untuk menerimanya. Menurut Imam Nawawi, hal ini dikarenakan zakat dapat meningkatkann kekayaan dari mana ia diambil dan melindungi mereka dari yang kehilangan atau kerusakan. Selain itu, Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa zakat dapat membuat kekayaan menjadi bersih dan pembayar zakat akan merasa lebih baik. Zakat bersifat menumbuhkan dan membersihkan baik dari sisi pembayar zakat maupun penerima zakat karena sama sama dapat menumbuhkan harta dan membersihkan jiwa mereka.

Menurut terminolog para fuqaha, zakat dimaksud sebagai “penunaian”, yakni penunaian hak yang wajib yang terdapat dalam harta. Zakat juga dimaksudkan sebagai bagian dari harta tertentu dan diwajibkan oleh Allah untuk diberikan kepada orangorang fakir. Zakat dinamakan shadaqah atau sedekah karena tindakan itu akan menujukan kebenaran (shidiq) seorang hamba dalam beribadah dan melakukan ketaatan kepada Allah SWT.

Selain definisi diatas, Definisi Zakat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah:

1. Jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak;

(45)

31 2. Salah satu rukun Islam yang mengatur harta yang wajib

dikeluarkan kepada mustahik;

Menurut UU Nomor 23 Tahun 2011 yang menggantikan UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Dalam Undang-Undang tersebut juga dijelaskan bahwa zakat merupakan kewajiban umat Islam yang harus dibayarkan serta merupakan pranata keagamaan yang dapat meningkatkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan pengertian zakat adalah pengeluaran yang diwajibkan oleh syariah Islam atas harta tertentu yang dimiliki oleh pihak tertentu kepada pihak yang telah ditentukan dan dengan tata cara tertentu pula. Secara umum, kewajiban zakat terbagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Zakat Mal

Zakat Mal adalah zakat yang dikenakan atas harta tertentu setelah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu persyaratan pemenuhan waktu (haul) dan persyaratan jumlah (nishab). Implikasi pada zakat mal yaitu adanya perbedaan harta maka bisa berbeda pula batas waktu kapan zakat harus dibayarkan dan berapa jumlah minimal harta yang harus dibayarkan zakatnya. Misal, harta simpanan emas memiliki Batasan haul dan nishab yang berbeda dengan harta hasil perniagaan.

2. Zakat Fitrah

Zakat Fitrah adalah zakat yang sifatnya wajib dikeluarkan umat Islam, baik laki-laki, perempuan, besar atau kecil, merdeka atau budak, tua atau muda. Zakat ini tunaikan ketika awal bulan Ramadhan sampai menjelang Idul Fitri. Berbeda dengan zakat mal yang dikenakan atas harta, zakat fitrah merupakan pungutan wajib atas pribadi atau jiwa yang hidup. Jumlah harta zakat yang harus

(46)

32 dikeluarkan dalam zakat fitrah sebesar 2½ kilogram makanan pokok daerah setempat dan dikeluarkan dalam bulan Ramadhan sebelum sholat Ied dilakukan.

b. Landasan Hukum Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun di antara rukun-rukun Islam, dan hukumnya wajib berdasarkan Al-Quran, hadits, ijma atau kesepakatan umat-umat Islam. Menurut Ayub (2002) di dalam Al-Quran, zakat disebut-sebut secara langsung sesudah shalat dalam 82 (delapan puluh dua) ayat. Namun, menurut Yusuf Qardawi kata zakat dalam Al-Quran dalam bentuk ma’rifah (definisi) disebut 30 (tiga puluh) kali di dalam Al-Quran.

1. Landasan Hukum Zakat Berdasarkan Al-Qur’an QS. Al-Baqarah ayat 43

ني ِع ِكا َّرلا ع م اوُع ك ْرا و ةا ك َّزلا اوُتآ و ة لََّصلا اوُميِق أ و

Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.”

QS. Al-Bayyinah ayat 5

ة لََّصلا او ُميِقُي و ءا ف ن ُح نيِ دلا ُه ل ني ِصِل ْخُم َّاللّ اوُدُبْع يِل َّلِّإ او ُر ِمُأ ا م و ِة مِ ي قْلا ُني ِد كِل َٰ ذ و ةا ك َّزلا اوُت ْؤُي و

Artinya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada -Nya dalam (menjalankan) agama yang lur us, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”

QS. At-Taubah ayat 103

َّنِإ ْم ِهْي ل ع ِ ل ص و ا هِب ْم ِهي ِ ك زُت و ْمُه ُر ِ ه طُت ة ق د ص ْم ِهِلا و ْم أ ْن ِم ْذ ُخ ميِل ع عي ِم س َُّاللّ و ْمُه ل ن ك س ك ت لَ ص

(47)

33 Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ”

2. Landasan Hukum Zakat Berdasarkan Hadits Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim

ُت ْرـِمُا ْن ا لـِت ـقُا سـَّنـلا ىـَّتـ ح ْوُدـ ـهـْشـ ي ْن ا ه ـلِا لّ ُاللَّلِّا َّن ا و ا دـَّمـ حُـم ِ للاـُس ر ة لَـَّصـلا ْوـُمْيـِقـُي و زـلاا ْوـُتوْئـُي و ة لَك . ا ذِاا ـف ْوُـلـ عـ ف كـِلل ذ ا ْوـُمـ صـ ع ىـ ِنـِم ْمُـه ءاـ مِد ْمـُهُـل وْـم ا و ِقـ حـِبَّلِّا ِم لَـْسِلّا ْمـُهـُباـ سـ ِح و ىل ـع ِالل

Artinya; “Saya diperintahkan memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa Tiada Tuhan yang harus dieembah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah dan mendirikan shalat, serta mengeluarkan zakat. Apabila mereka melaksanakan semuanya itu, maka mereka telah memelihara darah dan hartanya dari padaku, kecuali dengan hak Islam, maka perhitungan mereka terserah kepada Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim

كَّـنِا ْآ ـتـ س ْيِت ْو ـق اـ م لـْه ا با ـتـِك ا ذِا ـف ْمـُتـْئـ ِج ْداـ ف ْمُـهـُع ىلا ْن ا ا ْوُدـ ـهـْش ي ْن ا لّ ِا ه ـل َّلِّا ُالل َّن ا و رَّـلا دـَّمـ حُم ُل ْوـُس ِالل , ْنِا ـف ْمـُه ا ط ا كلا ْوـُع ذِب كِل ا ـف ْرِبـْخ ْمُـه َّن ا الل ْدـ ق ض ر ف ْمـِهْيلـ ع سْمـ خ ت و لـ ص ىِف ِلَُك م ْوـ ي ة ـلـْي ـل و , ْنِا ـف ْمُـه ُعـ ط ا ا ْو ك ل كِلا ذـِب ْرـِبـْخاـ ف ْمُـه َّن ا الل ْدـ ق ض رـ ف مِـهْيـ لـ ع دـ ص ةـ ق ء ْوـُت ُذـ خ ْنـ ِم ا يـِنـْغ ا ْمـِهـِئ د رُتـ ف ىلـ ع ا رـ قـُف ْمـِهـِئ , ْنِا ـف ْمـُه ا ط ا ْوـُع ك لا ذـِب كِل ِا ـف اـَّي ك ا ر ـك و مـِئ وْـم ا ـهِـل ْم ِقـَّتا و ة وـْع د ِم ْوُلـْظُمْـلا ِا ـف ُهَّـن سـْي ـل اـ هـ نْيـ ب نـْيـ ب و ِالل اـ جـ ِح ب

Artinya; “Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu golongan dari ahli kitab, maka serulah mereka agar mereka menyaksikan

(48)

34 bahwa Tiada Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad Rasulullah, jika mereka sudah mentaati itu, maka ajarkanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya Allah memerintahkkan mereka mengerjakan shalat lima kali sehari semalam. Jika mereka telah menaati itu, maka ajarkaanlah kepada mereka mengambil bahwa sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas mereka menunaikan zakat, yang diambil dari orang-orang kaya mereka, kemudian diberikan kepada fuqara mereka. Jika mereka sudah mentaati itu, maka hendaklah engkau berhati-hat, janganlah engkau harta-harta mereka kecuali yang baik-baik saja untuk zakat. Jagalah dirimu dari doa orang-orang yang teraniaya, karena tak ada hijab (dinding) antara doa madzlum itu dengan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dasar Hukum Formal mengenai Zakat

1. Undang-Undang No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 14 Tahun 2014

tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

3. Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji No. D-291 Tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.

4. Undang-Undang RI No 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang No 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Dalam UU ini diatur bahwa zakat yang dibayarkan oleh wajib pajak baik perseroan maupun pribadi pemeluk agama Islam atau wajib pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk Islam kepada Badan Amil Zakat yang telah dikukuhkan dapat dikurangkan dari penghasilan Kena Pajak.

c. Syarat dan Rukun Zakat

Syarat zakat di dalam hukum Islam terdapat dua syarat sebelum mengeluarka zakat yaitu Pertama, syarat wajib zakat, Kedua syarat sah mengeluarkan zakat. Adapun syarat-syarat tersebut meliputi:

Gambar

Gambar 2. 2  Proses Pembelian
Gambar 2. 3  Kerangka Berpikir  X1  Electronic  Word of Mouth  X2  Influencer  Y
Tabel 3. 4   Indikator dan Dimensi
Tabel 4. 8  Nilai AVE

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Maka penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh demokrasi yang diwakili Indeks Demokrasi Indonesia dan Angka Harapan Hidup serta ketenagakerjaan yang diwakili oleh

Siswa mampu membuat tulisan mengenai Efek Gas Rumah Kaca terhadap perubahan iklim di bumi, sesuai kriteria penilaian.... Guru membuka pembelajaran dengan memberikan salam,

Kultivar tahan adalah kultivar tanaman dengan sifat-sifat yang memungkinkan tanaman itu menghindar, atau pulih kembali dari serangan hama pada keadaan yang akan

Dari pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini ditemukan hasil bahwa Intellectual Capital yang dilakukan perusahaan dalam lingkup Structural Capital atau modal

Kegiatan  ini  meliputi  pemberian  jasa  pos  dan  giro  seperti  pengiriman  surat,  wesel,  paket,  jasa  giro,  jasa  tabungan  dan  sebagainya.  Perkiraan 

Ihh orang udah nggak ketemu lagi Orang = is used an an interjection (Javanese Wong) to emphasise a fact/alternative

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kualitas Produk, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kemanfaatan terhadap kepuasan Konsumen Pengguna Kartu

Penyusutan tertinggi terjadi pada T1 yaitu 15%, hal ini berbeda dengan pernyataan Romanoff (1930) dalam Nakage (2003), dimana suhu inkubasi yang lebih tinggi