• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bidang usaha. Pertama yaitu bidang usaha florist yang menjual berbagai buket

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bidang usaha. Pertama yaitu bidang usaha florist yang menjual berbagai buket"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

53 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Eksisting Perusahaan

Matabelo Bandung merupakan perusahaan yang secara umum memiliki dua bidang usaha. Pertama yaitu bidang usaha florist yang menjual berbagai buket bunga spesialis bunga artifisial atau buatan. Kedua yaitu bidang usaha penjualan berbagai perlengkapan pesta untuk pesta ulang tahun, kelulusan, tunangan dan lain-lain serta bermacam boneka. Pihak perusahaan berencana mendirikan Matabelo Bandung Florist sebagai unit khusus perusahaan agar lebih fokus bersaing di bidang usaha florist.

Sebuah survey yang dilakukan pihak perusahaan menunjukkan bahwa di Kota Bandung, total permintaan buket bunga asli masih sangat jauh lebih besar dibandingkan total permintaan buket bunga artifisial. Hal tersebut menimbulkan optimisme perusahaan ke depan untuk dapat terus mengambil porsi pasar dari produk buket bunga asli. Buket bunga artifisial merupakan produk yang belum cukup dikenal dibandingkan buket bunga asli dan memiliki lifetime yang jauh lebih lama dibandingkan buket bunga asli yang hanya tahan beberapa hari.

Matabelo Bandung Florist dalan pendiriannya memerlukan studi kelayakan serta pembuatan business plan agar dapat direncanakan dengan baik. Studi kelayakan yang dilakukan memerlukan analisis berbagai aspek yaitu aspek pasar, pemasaran, teknik, manajemen, sumber daya manusia, finansial dan lingkungan industri.

(2)

4.2 Pengumpulan Data 4.2.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang terdapat di Matabelo Bandung digambarkan melalui struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Matabelo Bandung

4.2.2 Produk

Buket bunga yang diproduksi dan dijual Matabelo Bandung merupakan buket bunga artifisial yang diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Buket Bunga Kertas 2. Buket Bunga Satin 3. Buket Bunga Flanel 4. Buket Bunga Sintetis 5. Buket Bunga Boneka

(3)

Gambar 4.2 Produk Buket Bunga Artifisial Matabelo Bandung

4.2.2.1 Harga Produk

Harga produk buket bunga artifisial Matabelo Bandung sangat bervariasi dari yang termurah mulai Rp 10.000 sampai dengan termahal Rp 175.000. Produk

custom order dapat memiliki harga di atas harga termahal menyesuaikan dengan

budget dari customer.

4.2.2.2 Informasi Sumber Daya Manusia

Matabelo Bandung Florist dalam menjalankan usahanya memiliki karyawan tetap sebagai sumber daya manusia yang dideskripsikan melalui tabel berikut :

(4)

Tabel 4.1 Informasi Sumber Daya Manusia Matabelo Bandung

No. Jabatan Jumlah

1 Koordinator Produksi 1 2 Koordinator Keuangan 1 3 Koordinator Pemasaran 1 4 Staff Produksi 3 5 Staff Pemasaran 5 Total 11 4.2.2.3 Permintaan Produk

Data permintaan atau demand produk buket bunga artifisial Matabelo Bandung pada periode 2016-2018 yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.2 Data Permintaan Produk Buket Bunga Artifisial Periode 2016-2018

2016 2017 2018 Bulan ke- Permintaan (pcs) Bulan ke- Permintaan (pcs) Bulan ke- Permintaan (pcs) 1 305 1 521 1 796 2 403 2 692 2 871 3 472 3 853 3 1086 4 682 4 1092 4 1395 5 852 5 1153 5 1369 6 1172 6 1482 6 1683 7 1512 7 1983 7 2145 8 1568 8 1742 8 2075 9 1484 9 1792 9 1942 10 1169 10 1392 10 1752 11 1092 11 1284 11 1536 12 876 12 921 12 1235 4.2.2.4 Penjualan Produk

Data penjualan atau omzet produk buket bunga artifisial Matabelo Bandung pada periode 2016-2018 yaitu sebagai berikut :

(5)

Tabel 4.3 Data Penjualan Produk Buket Bunga Artifisial Periode 2016-2018 No Tahun Penjualan (Rp) 1 2016 809025000 2 2017 1118025000 3 2018 1341375000 4.3 Pembahasan 4.3.1 Environmental Scanning

Identifikasi berbagai faktor yang berpengaruh terhadap usaha Matabelo Bandung dilakukan baik secara internal maupun eksternal. Analisis lingkungan internal dan eksternal melalui identifikasi SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dideskripsikan melalui tabel-tabel berikut :

Tabel 4.4 Strength Matabelo Bandung

Strength

- Produk memiliki lifetime lama - Seni handmade memiliki value lebih - Harga jual fleksibel

- Harga produk variatif serta kompetitif

- Produk berkualitas dengan kombinasi warna cantik - Produk unik dan sulit ditiru sempurna

- Pemasaran sudah melalui online dan offline - Lokasi toko strategis

- Karyawan loyal telah bekerja bertahun-tahun

Tabel 4.5 Weakness Matabelo Bandung

Weakness

- Fokus pemasaran masih di Kota Bandung - Proses produksi masih secara manual - Ketergantungan tinggi terhadap SDM handal

- Edukasi ekstra terkait keberadaan buket bunga artifisial - Modal terbatas mengandalkan perputaran penjualan - Promosi berbayar online maupun offline belum dilakukan

(6)

Tabel 4.6 Opportunity Matabelo Bandung

Opportunity

- Pembeli dari segala kalangan dan usia - Tidak ada masa decline produk

- Banyak sekolah dan kampus ternama di Kota Bandung - Pamor Kota Bandung sebagai kota kembang

- Bahan baku mudah didapatkan dan bervariasi

- Acara wisuda dan kelulusan yang berkala setiap tahun - Jumlah supplier bahan baku cukup banyak

- Kompetitor baru tidak mudah masuk pasar

- Pembeli skala besar dari institusi pendidikan dan perusahaan

Tabel 4.7 Threat Matabelo Bandung

Threat

- Bahan baku sebagian besar impor

- Kompetitor cukup banyak namun hanya individu - Produk sulit dipatenkan

- Perang harga dengan buket bunga asli - Penjualan saat off season cukup jatuh

Tabel 4.8 Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

Lingkungan Internal Weight Rating Weighted Score

Comment STRENGTH

Produk memiliki lifetime lama 0.12 5 0.6 Kelebihan

utama produk Seni handmade memiliki value

lebih

0.04 4 0.16 Produk lebih

dihargai

Harga jual fleksibel 0.05 3 0.15 Termasuk

produk seni Harga produk variatif serta

kompetitif

0.08 4 0.32 Menjangkau

segala kalangan Produk berkualitas dengan

kombinasi warna cantik

0.06 3 0.18 Estetika produk

baik Produk unik dan sulit ditiru

sempurna

0.06 3 0.18 Ciri khas

produk Pemasaran sudah melalui

online dan offline

0.05 4 0.2 Pemasaran

efektif

(7)

berada di pusat-pusat

perbelanjaan Karyawan loyal telah bekerja

bertahun-tahun

0.1 4 0.4 Harmonis,

kinerja konsisten

WEAKNESS

Fokus pemasaran masih di Kota Bandung

0.05 3 0.15 Menguasai

pasar di

Bandung Proses produksi masih secara

manual 0.04 3 0.12 Belum menggunakan mesin Ketergantungan tinggi terhadap SDM handal 0.1 4 0.4 Sulit mencari SDM handal kembali Edukasi ekstra terkait

keberadaan buket bunga artifisial

0.04 2 0.08 Buket bunga

artifisial belum banyak dikenal Modal terbatas mengandalkan

perputaran penjualan

0.06 3 0.18 Memegang

peranan

pengembangan usaha

Promosi berbayar online

maupun offline belum

dilakukan

0.04 2 0.08 Mencakup lebih

luas customer

potensial

TOTAL SCORES 1 - 3,75

Tabel 4.9 External Factor Analysis Summary (EFAS)

Lingkungan Eksternal Weight Rating Weighted Score

Comment OPPORTUNITY

Pembeli dari segala kalangan dan usia

0.1 5 0.5 Mencakup

semua orang

Tidak ada masa decline produk 0.1 5 0.5 Produk selalu

dibutuhkan Banyak sekolah dan kampus

ternama di Kota Bandung

0.12 5 0.6 Pasar potensial

tersedia Pamor Kota Bandung sebagai

kota kembang

0.05 3 0.15 Citra positif

untuk bisnis Bahan baku mudah didapatkan

dan bervariasi

0.07 4 0.28 Bahan baku

melimpah

(8)

yang berkala setiap tahun. produk besar saat ada event. Jumlah supplier bahan baku

cukup banyak

0.07 4 0.28 Banyak pilihan

supplier

Kompetitor baru tidak mudah masuk pasar

0.05 3 0.15 Masuk pasar

produk seni tidak mudah Pembeli skala besar dari

institusi pendidikan dan perusahaan

0.07 4 0.28 Keberadaan

pembeli skala besar penting

THREAT

Bahan baku sebagian besar impor

0.06 3 0.18 Aturan impor

berpengaruh Kompetitor cukup banyak

namun hanya individu

0.06 3 0.18 Kompetitor

individu tidak fokus

Produk sulit dipatenkan 0.04 2 0.08 Tergolong

produk umum Perang harga dengan buket

bunga asli

0.08 3 0.24 Harga obral

karena lifetime pendek

Penjualan saat off season cukup jatuh

0.06 3 0.18 Puncak saat

musim kelulusan

TOTAL SCORES 1 - 3,88

Tabel 4.10 Strategic Factor Analysis Summary (SFAS)

Faktor

Strategis Bobot Peringkat Skor

Durasi

Pendek Menengah Panjang

Produk memiliki lifetime lama 0.15 5 0.75 X Harga produk variatif serta kompetitif 0.15 4 0.6 X Lokasi toko strategis 0.15 5 0.75 X Banyak sekolah dan kampus ternama di Kota Bandung 0.12 5 0.6 X Perang harga 0.08 3 0.24 X

(9)

dengan buket bunga asli Bahan baku mudah didapatkan dan bervariasi 0.08 4 0.24 X Acara wisuda dan kelulusan yang berkala setiap tahun. 0.08 4 0.24 X Jumlah supplier bahan baku cukup banyak 0.08 4 0.24 X Penjualan saat off season cukup jatuh 0.06 3 0.18 X Produk berkualitas dengan kombinasi warna cantik 0.05 3 0.15 X TOTAL SCORES 1 - 4.23 4.3.2 Aspek Pasar

Peramalan permintaan (demand) dan peramalan penjualan atau omzet selama periode tiga tahun ke depan menjadi fokus dari penilaian aspek pasar.

4.3.3 Peramalan Permintaan

Tabel 4.11 Perbandingan Metode Peramalan Permintaan

Metode MAD MSE MAPE

Regression / Trend Analysis 324,76 147129,22 33,72%

Moving Average – 1 210,57 60122 18,71% Moving Average – 2 277,45 101962,33 23,99% Moving Average – 3 353,39 153831,25 30,12% Exponential Smoothing (α = 0.1) 409,13 258892,92 31,83% Exponential Smoothing (α = 0.2) 351,36 186249,81 29,63% Exponential Smoothing (α = 0.3) 331,82 156420,92 28,76% Exponential Smoothing (α = 0.4) 313,13 132969,03 27,48%

(10)

Exponential Smoothing (α = 0.5) 286,09 112727,24 25,31% Exponential Smoothing (α = 0.6) 259,74 95876,72 23,01% Exponential Smoothing (α = 0.7) 240,19 82433,6 21,31% Exponential Smoothing (α = 0.8) 225,87 72039,25 20,12% Exponential Smoothing (α = 0.9) 213,25 64198,42 19,02% Exponential Smoothing (α = 1) 204,72 58451,94 18,19%

Berdasarkan tabel di atas, metode peramalan yang dianggap paling sesuai yaitu metode Exponential Smoothing dengan α = 1 . Hal ini dikarenakan memiliki nilai MAD, MSE dan MAPE yang terkecil dibandingkan dengan nilai hasil dari metode peramalan lainnya. Hasil peramalan permintaan menggunakan metode

Exponential Smoothing dengan α = 1 ditunjukkan melalui tabel berikut :

Tabel 4.12 Peramalan Permintaan dengan Metode Exponential Smoothing dengan α = 1

Data Forecasts and Error Analysis

Period Demand Forecast Error Absolute Squared Abs Pct Err

Period 1 305 305 0 0 0 00,00% Period 2 403 305 98 98 9604 24,32% Period 3 472 403 69 69 4761 14,62% Period 4 682 472 210 210 44100 30,79% Period 5 852 682 170 170 28900 19,95% Period 6 1172 852 320 320 102400 27,30% Period 7 1512 1172 340 340 115600 22,49% Period 8 1568 1512 56 56 3136 03,57% Period 9 1484 1568 -84 84 7056 05,66% Period 10 1169 1484 -315 315 99225 26,95% Period 11 1092 1169 -77 77 5929 07,05% Period 12 876 1092 -216 216 46656 24,66% Period 13 521 876 -355 355 126025 68,14% Period 14 692 521 171 171 29241 24,71% Period 15 853 692 161 161 25921 18,87% Period 16 1092 853 239 239 57121 21,89% Period 17 1153 1092 61 61 3721 05,29% Period 18 1482 1153 329 329 108241 22,20% Period 19 1983 1482 501 501 251001 25,26% Period 20 1742 1983 -241 241 58081 13,83% Period 21 1792 1742 50 50 2500 02,79%

(11)

Period 22 1392 1792 -400 400 160000 28,74% Period 23 1284 1392 -108 108 11664 08,41% Period 24 921 1284 -363 363 131769 39,41% Period 25 796 921 -125 125 15625 15,70% Period 26 871 796 75 75 5625 08,61% Period 27 1086 871 215 215 46225 19,80% Period 28 1395 1086 309 309 95481 22,15% Period 29 1369 1395 -26 26 676 01,90% Period 30 1683 1369 314 314 98596 18,66% Period 31 2145 1683 462 462 213444 21,54% Period 32 2075 2145 -70 70 4900 03,37% Period 33 1942 2075 -133 133 17689 06,85% Period 34 1752 1942 -190 190 36100 10,84% Period 35 1536 1752 -216 216 46656 14,06% Period 36 1235 1536 -301 301 90601 0,2437247 Total 930 7370 2104270 654,77% Average 25,833333 204,72222 58451,944 18,19%

Bias MAD MSE MAPE

SE 248,7776

Next period 1235

4.3.4 Peramalan Penjualan

Tabel 4.13 Perbandingan Metode Peramalan Penjualan

Metode MAD MSE MAPE

Regression / Trend Analysis 5700000 3,65513E+13 00,53%

Moving Average – 1 236175000 5,594E+16 19,46%

Moving Average – 2 347850000 1,21E+17 25,93%

Exponential Smoothing (α = 0.1) 232150000 8,7404E+16 18,54% Exponential Smoothing (α = 0.2) 223850000 8,0183E+16 17,92% Exponential Smoothing (α = 0.3) 215550000 7,3376E+16 17,31% Exponential Smoothing (α = 0.4) 207250000 6,6981E+16 16,69% Exponential Smoothing (α = 0.5) 198950000 6,1E+16 16,07% Exponential Smoothing (α = 0.6) 190650000 5,5433E+16 15,45% Exponential Smoothing (α = 0.7) 182350000 5,0278E+16 14,83% Exponential Smoothing (α = 0.8) 174050000 4,5537E+16 14,21% Exponential Smoothing (α = 0.9) 165750000 4,121E+16 13,59% Exponential Smoothing (α = 1) 157450000 3,7295E+16 12,97%

(12)

Berdasarkan tabel di atas, metode peramalan yang dianggap paling sesuai yaitu metode Regression / Trend Analysis. Hal ini dikarenakan memiliki nilai MAD, MSE dan MAPE yang terkecil dibandingkan dengan nilai MAD, MSE dan MAPE dari metode peramalan lainnya. Hasil peramalan permintaan menggunakan metode Regression / Trend Analysis ditunjukkan melalui tabel berikut :

Data Forecasts and Error Analysis

Period Penjualan (y) Period(x) Forecast Error Absolute Squared

Abs Pct Err Period 1 869025000 1 873300000 -4275000 4275000 1,82756E+13 00,49% Period 2 1118025000 2 1109475000 8550000 8550000 7,31025E+13 00,76% Period 3 1341375000 3 1345650000 -4275000 4275000 1,82756E+13 00,32% Total 0 17100000 1,09654E+14 01,58%

Intercept 637125000 Average 0 5700000 3,65513E+13 00,53%

Slope 236175000 Bias MAD MSE MAPE

SE 10471568,65 Forecast 1581825000 4 Correlation 0,999508894 Coefficient of determination 0,999018028 4.4 Aspek Pemasaran 4.4.1 STP Marketing 1. Segmentasi - Geografis

Secara geografis, pasar yang menjadi sasaran yaitu fokus mencakup wilayah Kota Bandung dan sekitarnya melalui penjualan di toko-toko Matabelo Bandung. Pemasaran secara online sudah mencakup skala nasional atau telah terbiasa mengirim ke seluruh Indonesia walaupun belum efektif akibat keterbatasan kapasitas.

(13)

Matabelo Bandung menyasar baik laki-laki maupun perempuan yang berumur 12-70 tahun. Kaum milenial khususnya merupakan segmen yang dibidik dikarenakan senang merayakan event tertentu seperti kelulusan dan membutuhkan properti seperti buket bunga untuk berfoto-foto.

- Psikografis

Produk pada umumnya ditujukan untuk segala kalangan dalam social

class. Secara khusus, seseorang dengan kepribadian tertentu seperti

perfeksionis, influencer atau sekumpulan orang dengan lifestyle senang dengan dengan pesta perayaan yang terbiasa mudah bergaul menjadi segmen yang sangat potensial.

Segmen yang juga dituju yaitu perusahaan atau instansi pendidikan yang dengan orang-orang atau pengurus yang dirasakan perfeksionis dengan budaya selalu merayakan event yang dianggap mereka penting memerlukan produk buket bunga.

2. Target

Target dari Matabelo Bandung Florist yaitu khususnya pelajar atau mahasiswa di Kota Bandung. Faktor yang menjadi pertimbangan yaitu target tersebut dinilai memiliki pasar yang memiliki prospek pertumbuhan positif serta memiliki pasar yang selalu tersedia dan berjumlah relatif besar dikarenakan Kota Bandung memiliki cukup banyak sekolah dan kampus favorit. Produk akan sangat dibutuhkan pada saat acara kelulusan dan wisuda yang menjadi agenda rutin setiap tahun.

(14)

Matabelo Bandung Florist melakukan positioning sebagai florist bunga artifisial dengan produk yang sangat variatif dan juga memiliki harga kompetitif yang sangat sesuai dengan kantong pelajar dan mahasiswa. Citra tersebut diharapkan mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran yaitu kalangan pelajar dan mahasiswa.

4.4.2 Bauran Pemasaran

Matabelo Bandung menerapkan strategi bauran pemasaran 4P (product,

price, place, promotion) dalam menjalankan usahanya. Bauran pemasaran yang

diterapkan Matabelo Bandung dideskripsikan sebagai berikut : 1. Produk

- Core product : Buket bunga kertas, buket bunga satin, buket bunga flanel, buket bunga sintetis dan buket bunga boneka.

- Tangible product : Jumlah bunga, jenis boneka dan nuansa warna dapat sesuai keinginan customer.

- Augmented product : Menerima perbaikan buket yang telah dibeli jika terjadi kerusakan setelah membeli.

- Potential product : jasa dekorasi bunga untuk event, pembuatan hand bouquet wedding, pembuatan flower box atau bunga di dalam box.

2. Price

Harga dapat menjadi bersifat tidak sensitif saat benar-benar dibutuhkan individu atau kelompok seperti event tertentu seperti ulang tahun atau misalnya

(15)

saat berjualan di lokasi wisuda. Harga produk bervariasi sehingga dapat menyesuaikan budget dari customer segala kalangan.

3. Place

Distribusi produk untuk dilakukan penjualan langsung setiap hari dilakukan di lokasi toko-toko Matabelo Bandung yaitu di Balubur Town Square (BALTOS). Pertimbangannya yaitu merupakan pusat perbelanjaan yang pengunjungnya ramai secara stabil serta mudah dijangkau dari kampus-kampus ternama.

Lokasi penjualan produk secara langsung juga dilakukan di luar toko dan hanya pada saat ada event seperti wisuda baik di kampus maupun di tempat lain. 4. Promotion

Konsep 4 penjuru mata angin digunakan sebagai strategi promosi, yaitu sebagai berikut :

- Above The Line

Matabelo Bandung memposisikan diri sebagai perusahaan florist yang selalu memberikan kualitas maksimal pada produk dan pemberian layanan. Hal ini akan membuat sebuah awareness bahwa Matabelo Bandung merupakan perusahaan florist yang identik dengan kualitas atau identik dengan cap bintang lima dan menjadi pilihan pertama dibandingkan dengan membeli produk dari florist lain.

- Below The Line

Sales promotion diperlukan untuk melakukan proses pemasaran langsung kepada calon customer. Kegiatan seperti pameran dan event

(16)

tertentu diikuti untuk dapat bertemu calon customer baru baik individu maupun korporasi. Hal ini dilakukan untuk menambah banyak customer baru sehingga meningkatkan penjualan.

- Public Relation

Teknik soft selling dilakukan dengan komunikasi yang diusahakan dijalin dengan lancar, baik komunikasi langsung maupun tidak langsung. Hal ini dapat menunjukkan atau menciptakan citra bahwa komunikasi dengan pihak Matabelo Bandung itu sangat nyaman dan ramah sehingga terbuai diarahkan untuk melakukan kerja sama khususnya secara berkala. - Direct Marketing

Pemasaran produk juga dilakukan melalui website, social media serta berbagai online marketplace sehingga terus dapat mendapatkan customer baru dan mengembangkan usaha ke skala nasional.

4.5 Aspek Teknik

4.5.1 Perencanaan Lokasi

4.5.1.1 Lokasi Toko

Penentuan lokasi toko dilakukan secara matang dan sangat mempertimbangkan berbagai faktor khususnya ketersediaan pasar yang selalu stabil. Matabelo Bandung pada tahun 2014 untuk berfokus memenuhi pasar Kota Bandung, membuka toko pertama di Balubur Town Square (BALTOS). Hal yang menjadi pertimbangan adalah lokasi yang sangat mudah dijangkau, dekat dengan kampus-kampus ternama serta menjangkau segala kalangan pengunjung.

(17)

Toko kedua berada di Bandung Indah Plaza (BIP) yang dibuka pada tahun 2016 agar dapat lebih memperluas pemasaran dan meningkatkan penjualan. Hal yang menjadi pertimbangan utama membuka toko di BIP yaitu merupakan pusat perbelanjaan atau mall yang berlokasi strategis, pengunjung yang stabil serta dianggap dapat lebih menjangkau khususnya kalangan ekonomi tingkat atas. Membuka toko di BIP akan dapat meningkatkan citra dan posisi Matabelo Bandung, menjaring customer baru potensial tingkat menengah ke atas dan juga memudahkan produk dengan harga premium dapat lebih mudah untuk dijual.

Lokasi Matabelo Bandung Florist direncanakan dipusatkan berada di BALTOS, dikarenakan lokasi toko yang lebih luas dan memiliki rolling door sehingga dipertimbangkan lebih aman dan lebih cocok.

4.5.1.2 Lokasi Produksi

Matabelo Bandung memiliki lokasi produksi yang berada di Jalan Jurang, Kota Bandung. Pertimbangan awal utama dalam perencanaan lokasi produksi yaitu jarak yang tidak jauh dari lokasi-lokasi toko yang masih berjarak di bawah 2 kilometer, ketersediaan staf produksi di sekitar lokasi serta jarak yang dekat dengan tempat tinggal pemilik usaha sehingga mudah dijangkau dan dilakukan pengawasan.

4.5.2 Perencanaan Produk

Proses perencanaan produk dilakukan tidak dilakukan divisi khusus dikarenakan belum memiliki divisi atau bagian R & D (Research &

Development). Pemilik usaha sendiri yang masih melakukan perencanaan produk

(18)

khususnya yang menjadi best seller selanjutnya dilakukan produksi secara masal melalui divisi produksi.

Produk baru yang diproduksi mengikuti trend kekinian yang sedang digemari pasar. Pemilik usaha harus selalu peka dan mengikuti info tentang buket bunga khususnya yang sedang digemari baik skala internasional maupun skala nasional. Kombinasi bahan dan warna pun dilakukan atas pertimbangan pemilik usaha sendiri. Proses perencanaan produk dilakukan secara matang oleh pemilik usaha sebelum dipasarkan dan diproduksi masal.

4.6 Aspek Sumber Daya Manusia

Pihak perusahaan menyadari akan pentingnya sumber daya manusia, seiring dengan usia perusahaan yang sudah menginjak tahun ketujuh. Sumber daya manusia berperan cukup besar di dalam usaha ini sehingga direncanakan secara matang. Perencanaan yang diterapkan Matabelo Bandung dalam aspek sumber daya manusia yaitu melalui tahap planning, jobdesk analysis dan productivity yang dideskripsikan sebagai berikut :

4.6.1 Planning

Tahap planning atau perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah total karyawan yang dibutuhkan setiap divisi, kualifikasi yang dibutuhkan, metode perekrutan, dan perencanaan kompensasi.

4.6.2 Jobdesk Analysis

Analisis jobdesk atau tugas dilakukan dengan cara menyusun tugas pokok yang harus dilakukan karyawan, prosedur kerja serta mempertimbangkan beban kerja serta waktu kerja.

(19)

4.6.3 Productivity

Tingkat produktivitas (productivity) karyawan ditinjau berbeda tergantung posisi bekerja. Produktivitas karyawan divisi produksi ditinjau dan dapat ditingkatkan melalui hasil produk yang dihasilkan dari sisi kecepatan dengan juga memperhatikan ketelitian dari produk yang dihasilkan. Usaha meningkatkan produktivitas penjualan dilakukan dengan cara edukasi kepada seluruh staf penjualan agar dapat melayani customer dengan baik sehingga menciptakan kepuasan, menjadi pelanggan serta merekomendasikan kepada orang lain.

4.7 Aspek Manajemen 4.7.1 Perencanaan

Proses pembuatan suatu perencanaan dilakukan melalui pendekatan campuran yang merupakan kombinasi pendekatan Atas-Bawah (Top-Down) dan pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up). Pemilik perusahaan terkadang cukup memberikan pengarahan dan petunjuk kepada koordinator setiap divisi untuk menyusun rencana yang pada tahapannya akan ditinjau dan dikoreksi oleh pemilik usaha sendiri. Pemilik perusahaan juga terkadang cukup memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi perusahaan secara umum, selanjutnya kewenangan diserahkan kepada masing-masing divisi untuk menyusun perencanaan.

4.7.2 Pengorganisasian

Pengorganisasian yang dilakukan dilakukan untuk setiap hal atau proyek baru maupun untuk implementasi bisnis secara rutin. Pihak perusahaan

(20)

sudah menyadari pentingnya aspek manajemen khususnya pengorganisasian

dengan melakukan departemenisasi, pembagian kerja dan koordinasi.

4.8 Aspek Keuangan

Aspek keuangan merupakan aspek yang sangat penting untuk mengukur kelayakan usaha. Aspek keuangan yang disusun meliputi modal awal usaha, depresiasi, modal kerja, proyeksi laporan laba rugi, proyeksi cash flow dan terakhir kelayakan investasi yang dinilai berdasarkan nilai Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI) dan juga payback period.

4.8.1 Modal Awal Usaha

Tabel 4.14 Investasi Awal

Investasi Jumlah Biaya (Rp) Total Biaya (Rp)

Sewa Toko BALTOS 1 tahun - 55000000 55000000

Meja Kasir 1 375000 375000

Meja Kayu Panjang 1 200000 200000

Kursi Plastik 5 60000 300000

Rak Gantungan 2 200000 400000

Besi Gantungan 80 11000 880000

Rak Stainless Kecil 5 420000 2100000

Rak Hitam 5 Tingkat 3 380000 1140000

Lampu Hias 1 350000 350000 Lampu 25W 4 38000 152000 Lampu Sorot 2 120000 240000 Rumput Sintetis 5 90000 450000 Sapu 2 30000 60000 Serokan 2 15000 30000 Tong Sampah 2 22000 44000 Lap Pel 2 18000 36000 Kemoceng 2 12000 24000 Lap Kanebo 2 20000 40000

Pot Panjang Besar 29 38000 1102000

Pot Panjang Kecil 10 21000 210000

Pot Bulat 10 10000 100000

Etalase Kaca 1 450000 450000

(21)

Kursi Kasir 1 300000 300000

Rak Tingkat Kecil 3 220000 660000

Gunting 4 18000 72000

Nota 20 4000 80000

Rak Kayu Custom 1 7600000 7600000

Lantai Dasar 1 1000000 1000000 Banner 3m x 3m 2 300000 600000 Neon Box 1 500000 500000 Kursi Sedang 1 60000 60000 Laci Uang 1 80000 80000 Penjepit Besar 10 20000 200000 Penjepit Kecil 10 2000 20000 TOTAL 75095000 4.8.2 Depresiasi

Tabel 4.15 Biaya Depresiasi

Investasi Umur (tahun) Biaya (Rp) Depresiasi (Rp) Meja Kasir 5 375000 75000

Meja Kayu Panjang 5 200000 40000

Kursi Plastik 5 60000 12000

Rak Gantungan 5 200000 40000

Besi Gantungan 5 11000 2200

Rak Stainless Kecil 5 420000 84000

Rak Hitam 5 Tingkat 5 380000 76000

Lampu Hias 1 350000 350000 Lampu 25W 1 38000 38000 Lampu Sorot 1 120000 120000 Rumput Sintetis 2 90000 45000 Sapu 1 30000 30000 Serokan 1 15000 15000 Tong Sampah 1 22000 22000 Lap Pel 1 18000 18000 Kemoceng 1 12000 12000 Lap Kanebo 1 20000 20000

Pot Panjang Besar 3 38000 12666,667

Pot Panjang Kecil 3 21000 7000

Pot Bulat 3 10000 3333,3333

Etalase Kaca 5 450000 90000

(22)

Kursi Kasir 5 300000 60000

Rak Tingkat Kecil 5 220000 44000

Gunting 1 18000 18000

Rak Kayu Custom 5 7600000 1520000

Lantai Dasar 5 1000000 200000 Banner 3m x 3m 5 300000 60000 Neon Box 3 500000 166666,67 Kursi Sedang 1 60000 60000 Laci Uang 3 80000 26666,667 Penjepit Besar 1 20000 20000 Penjepit Kecil 1 2000 2000 TOTAL 3313534 4.8.3 Modal Kerja

Tabel 4.16 Modal Kerja Bulanan

Biaya Jumlah Biaya (Rp) Total Biaya (Rp)

Bahan Baku - 36387500 36387500 Gaji Koordinator Produksi 1 1750000 1750000 Gaji Koordinator Keuangan 1 2000000 2000000 Gaji Koordinator Pemasaran 1 2000000 2000000

Gaji Staf Produksi 3 1500000 4500000

Gaji Staf Pemasaran 5 1500000 7500000

TOTAL 54137500

4.8.4 Proyeksi laporan laba rugi

Tabel 4.17 Proyeksi Laba-Rugi

Komponen Tahun ke-1 (Rp) Tahun ke-2 (Rp) Tahun ke-3 (Rp) Penjualan 873300000 1109475000 1345650000 Biaya Variabel Biaya Bahan Baku Margin Kotor 436650000 436650000 554737500 554737500 672825000 672825000

(23)

Biaya Tetap Gaji

Biaya Sewa Toko Listrik Service Charge Depresiasi 213000000 55000000 3600000 4800000 3313534 234300000 55000000 3960000 4800000 3313534 257730000 55000000 4356000 4800000 3313534 Laba Kotor 156936466 253363966 347625466 Pajak 6% 9416187,96 15201837,96 20857527,96 Laba Bersih 147520278 238162128 326767938

4.8.5 Proyeksi Cash Flow

Tabel 4.18 Proyeksi Cash Flow

Rincian Tahun ke-1 (Rp) Tahun ke-2 (Rp) Tahun ke-3 (Rp) Inflow Penjualan Total Inflow 873300000 873300000 1109475000 1109475000 1345650000 1345650000 Outflow Investasi Awal Biaya Operasional Biaya Variabel Biaya Tetap Pajak 6% Total Outflow 75095000 436650000 279713534 9416187,96 800874722 554737500 301373534 15201837,96 871312872 672825000 325199534 20857527,96 1018882062 Net Benefit 72425278,04 238162128 326767938 Kas Awal 0 72425278,04 310587406,1 Kas Akhir 72425278,04 310587406,1 637355344,1 4.8.6 Kelayakan Investasi

Tabel 4.19 Perhitungan Present Value

Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3

Net Cash Flow 72425278,04 238162128 326767938

DF 10% 0,909 0,826 0,751

(24)

- Net Present Value (NPV) NPV = ΣPVt – A0 = (PV1 + PV2 + PV3) – A0 = (65834577,74 + 196721917,8 + 245402721,5) – 75095000 = 507959217 – 75095000 = Rp 432.864.217

Nilai NPV menunjukkan nilai yang bernilai positif, maka usaha atau proyek dinyatakan layak untuk dijalankan.

- Profitability Index (PI) PI = PV / I

= (65834577,74 + 196721917,8 + 245402721,5) / 75095000 = 6,76

Nilai PI menunjukkan nilai yang lebih besar dari 1, maka usaha atau proyek dinyatakan layak untuk dijalankan.

- Payback Period

Payback period = n + ((a - b) / c) x 1 tahun

= 1 + (75095000 - 65834577,74) / 196721917,8) x 1 tahun = 1 + (9260422,26 / 196721917,8) x 1 tahun

= 1 + 0.047 tahun = 1,047 tahun = 1 tahun 17 hari

(25)

Periode pengembalian atau payback period dari usaha Matabelo Bandung Florist yaitu selama 1,047 tahun atau 1 tahun 17 hari. Usaha atau proyek dinyatakan layak untuk dijalankan dikarenakan payback period di bawah perencanaan maksimal perusahaan yaitu 3 tahun.

4.9 Formulasi Strategi 4.9.1 GE McKinsey Matrix

Hasil skor IFAS serta EFAS dapat menjadi dasar penyusunan formulasi strategi melalui GE McKinsey Matrix yang tertera pada gambar berikut :

Gambar 4.3 Hasil GE McKinsey Matrix

Hasil GE McKinsey Matrix yang berdasarkan nilai IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa berdasarkan Matabelo Bandung berada di posisi yang baik dalam hal kekuatan bisnisnya maupun dalam hal industry attractiveness pada

(26)

bidang usahanya. Strategi bisnis yang tepat digunakan berdasarkan hasil GE McKinsey Matrix yaitu sebagai berikut :

1. Melakukan investasi untuk terus tumbuh semaksimal mungkin.

2. Melakukan segala upaya untuk mempertahankan kekuatan atau keunggulan yang telah dicapai.

3. Mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok (integrasi ke belakang) atau oleh distributor (integrasi ke depan).

4.9.2 BCG Matrix

Lini produk dan jasa yang terdapat di Matabelo Bandung yaitu buket bunga artifisial, boneka dan jasa bungkus kado dilakukan analisis dengan membandingkan market share dan pertumbuhan pasar dari produk atau jasa. Analisis melalui BCG Matrix dapat dilihat melalui tabel berikut :

Tabel 4.20 Analisis BCG Matrix

Produk / Jasa Pangsa Pasar Terbesar Kompetitor Pangsa Pasar Matabelo Bandung Relative Market Share Tingkat Pertumbuhan Pasar Buket Bunga Artifisial 19% 46% 2,4x 20% Boneka 25% 2% 0,08x 15% Bungkus Kado 52% 5% 0,1x 15%

Sumber : Hasil Riset Pasar Matabelo Bandung

Data yang dideskripsikan pada tabel 4.20 menjadi dasar untuk pembuatan BCG growth sharing matrix sebagai berikut :

(27)

Gambar 4.4 BCG Growth Sharing Matrix

Produk buket bunga artifisial terdapat di kuadran stars, memiliki relative

market share yang tinggi dan juga business growth rate yang juga tinggi.

Perusahaan membutuhkan investasi untuk mempertahankan dominasi posisi produk dan mendukung terus pertumbuhan pasarnya. Strategi yang cocok dilakukan untuk posisi stars yaitu integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan pasar dan joint venture.

Produk boneka dan jasa bungkus kado terdapat di kuadran question marks, memiliki relative market share yang rendah tetapi memiliki business growth rate yang relatif tinggi. Prospek pertumbuhan pasar yang relatif tinggi berpotensi dapat untuk berubah menjadi stars. Perusahaan membutuhkan investasi untuk mendukung terus pertumbuhan pasarnya yang positif. Strategi yang cocok

(28)

dilakukan untuk posisi question marks yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar atau pengembangan produk.

4.9.3 TOWS Matrix

Analisis SWOT dilakukan melalui proses identifikasi SWOT dan dilanjutkan dengan pembuatan TOWS matrix yang akan menghasilkan strategi-strategi perusahaan. Hasil dari TOWS matrix disederhanakan dengan dibagi menjadi empat bagian sebagai berikut :

1. Strategi Strength-Opportunity (SO)

Tabel 4.21 Strategi Strength-Opportunity (SO)

Internal Factor

External Factor

Strength (S)

1. Produk memiliki lifetime lama. 2. Seni handmade. memiliki value

lebih.

3. Harga jual fleksibel.

4. Harga produk variatif serta kompetitif.

5. Produk berkualitas dengan kombinasi warna cantik.

6. Produk unik dan sulit ditiru sempurna.

7. Pemasaran sudah melalui online dan

offline.

8. Lokasi toko strategis.

9. Karyawan loyal telah bekerja bertahun-tahun.

Opportunity (O)

1. Pembeli dari segala kalangan dan usia.

2. Tidak ada masa decline

produk.

3. Banyak sekolah dan kampus ternama di Kota Bandung. 4. Pamor Kota Bandung sebagai

kota kembang.

5. Bahan baku mudah didapatkan dan bervariasi.

6. Acara wisuda dan kelulusan

Strategi SO

1. Menjaga stok produk selalu tersedia sehingga tetap variatif. (S4, O1) 2. Melakukan pengembangan produk

secara berkala. (S6, O5)

3. Melakukan kerja sama dengan institusi pendidikan dan perusahaan. (S7, O9)

4. Mengikuti offline event secara berkala. (S7, O1)

5. Melakukan promosi berkala di lingkungan sekitar kampus dan

(29)

yang berkala setiap tahun. 7. Jumlah supplier bahan baku

cukup banyak.

8. Kompetitor baru tidak mudah masuk pasar.

9. Pembeli skala besar dari institusi pendidikan dan perusahaan.

sekolah-sekolah. (S4, O3)

6. Memanfaatkan strategisnya lokasi toko dengan promosi efektif untuk mengurangi keberanian kompetitor masuk pasar. (S8, O8)

2. Strategi Strength-Threat (ST)

Tabel 4.22 Strategi Strength-Threat (ST)

Internal Factor

External Factor

Strength (S)

1. Produk memiliki lifetime lama. 2. Seni handmade. memiliki value

lebih.

3. Harga jual fleksibel

4. Harga produk variatif serta kompetitif.

5. Produk berkualitas dengan kombinasi warna cantik.

6. Produk unik dan sulit ditiru sempurna.

7. Pemasaran sudah melalui online dan

offline.

8. Lokasi toko strategis.

9. Karyawan loyal telah bekerja bertahun-tahun.

Threat (T)

1. Bahan baku sebagian besar impor.

2. Kompetitor cukup banyak namun hanya individu.

3. Produk sulit dipatenkan.

4. Perang harga dengan buket bunga asli.

5. Penjualan saat off season cukup jatuh.

Strategi ST

1. Memperkuat brand awareness

sehingga kompetitor baru minim dilirik customer. (S7, T2)

2. Melakukan strategi jemput bola untuk membantu penjualan di store. (S7, T5)

3. Melakukan penyegaran produk atau varian baru secara berkala. (S5, T4) 4. Memanfaatkan strategisnya lokasi

toko untuk promosi intensif sehingga kompetitor individu tidak menonjol. (S8, T2)

5. Memanfaatkan variasi harga produk agar dapat memenangkan persaingan harga di semua segmen. (S4, T4)

(30)

6. Membuat produk disertai ciri khas sehingga tidak khawatir jika produk tidak dipatenkan. (S6, T3)

3. Strategi Weakness-Opportunity (WO)

Tabel 4.23 Strategi Weakness-Opportunity (WO)

Internal Factor

External Factor

Weakness (W)

1. Fokus pemasaran masih di Kota Bandung.

2. Proses produksi masih secara manual.

3. Ketergantungan tinggi terhadap SDM handal.

4. Edukasi ekstra terkait keberadaan buket bunga artifisial.

5. Modal terbatas mengandalkan perputaran penjualan.

6. Promosi berbayar online maupun

offline belum dilakukan. Opportunity (O)

1. Pembeli dari segala kalangan dan usia.

2. Tidak ada masa decline

produk.

3. Banyak sekolah dan kampus ternama di Kota Bandung. 4. Pamor Kota Bandung sebagai

kota kembang.

5. Bahan baku mudah didapatkan dan bervariasi.

6. Acara wisuda dan kelulusan yang berkala setiap tahun. 7. Jumlah supplier bahan baku

cukup banyak.

8. Kompetitor baru tidak mudah masuk pasar.

9. Pembeli skala besar dari institusi pendidikan dan perusahaan.

Strategi WO

1. Melakukan pemasaran optimal kepada pembeli skala besar agar pasarnya di Kota Bandung dapat dikuasai. (W1, O9)

2. Melakukan promosi efektif secara offline di lokasi kampus dan sekolah untuk mengedukasi keberadaan dan kelebihan buket bunga artifisial (W4, O3)

3. Melakukan riset pemasaran di Kota bandung tentang harga dan jenis produk yang paling disukai oleh berbagai kalangan dan usia. (W1, O1)

(31)

4. Strategi Weakness-Threat (WT)

Tabel 4.24 Strategi Weakness-Threat (WT)

Internal Factor

External Factor

Weakness (W)

1. Fokus pemasaran masih di Kota Bandung.

2. Proses produksi masih secara manual.

3. Ketergantungan tinggi terhadap SDM handal.

4. Edukasi ekstra terkait keberadaan buket bunga artifisial.

5. Modal terbatas mengandalkan perputaran penjualan.

6. Promosi berbayar online maupun

offline belum dilakukan. Threat (T)

1. Bahan baku sebagian besar impor.

2. Kompetitor cukup banyak namun hanya individu.

3. Produk sulit dipatenkan.

4. Perang harga dengan buket bunga asli.

5. Penjualan saat off season cukup jatuh.

Strategi WT

1. Melakukan promosi berbayar dengan optimal baik di online maupun offline sehingga membantu penjualan saat off season. (W6, T5) 2. Melakukan edukasi optimal kepada

pasar sehingga kelebihan buket bunga artifisial sangat menonjol. (W4, T4)

3. Melakukan fokus pemasaran yang masih sebatas Kota Bandung dengan optimal sehingga mampu lebih menguasai pasar menyaingi buket bunga asli (W1, T4)

4.10 Prospek Umum Usaha

4.10.1 Prospek Usaha yang Kompetitif

Matabelo Bandung Florist dalam menjalankan usahanya mempunyai beberapa prospek usaha yaitu penjualan buket bunga artifisial, penjualan boneka dan jasa bungkus kado. Prospek usaha yang kompetitif akan dinilai dan diurutkan

(32)

melalui perhitungan melalui nilai Total Attractiveness Score (TAS) yang didapatkan melalui pembuatan matrix IFE (Internal Factor Evaluation) dan matris EFE (External Factor Evaluation) pada masing-masing prospek usaha. 1. Prospek Usaha Penjualan Buket Bunga Artifisial

Tabel 4.25 Matrix IFE Penjualan Buket Bunga Artifisial

Internal Factor Weight Score Attractiveness Score STRENGTH

Produk memiliki lifetime lama 0,12 4 0,48

Seni handmade memiliki value lebih

0,04 3 0,12

Harga jual fleksibel 0,05 2 0,1

Harga produk variatif serta kompetitif

0,08 3 0,24

Produk berkualitas dengan kombinasi warna cantik

0,06 2 0,12

Produk unik dan sulit ditiru sempurna

0,06 2 0,12

Pemasaran sudah melalui

online dan offline

0,05 3 0,15

Lokasi toko strategis 0,11 4 0,44

Karyawan loyal telah bekerja bertahun-tahun

0,1 3 0,3

WEAKNESS

Fokus pemasaran masih di Kota Bandung

0,05 2 0,1

Proses produksi masih secara manual

0,04 2 0,08

Ketergantungan tinggi

terhadap SDM handal

0,1 3 0,3

Edukasi ekstra terkait keberadaan buket bunga artifisial

0,04 1 0,04

Modal terbatas mengandalkan perputaran penjualan

0,06 2 0,12

Promosi berbayar online

maupun offline belum

dilakukan

0,04 1 0,04

(33)

Tabel 4.26 Matrix EFE Penjualan Buket Bunga Artifisial

External Factor Weigh

t Score

Attractiveness Score OPPORTUNITY

Pembeli dari segala kalangan dan usia

0,1 4 0,4

Tidak ada masa decline produk 0,1 4 0,4

Banyak sekolah dan kampus ternama di Kota Bandung

0,12 4 0,48

Pamor Kota Bandung sebagai kota kembang

0,05 2 0,1

Bahan baku mudah didapatkan dan bervariasi

0,07 3 0,21

Acara wisuda dan kelulusan yang berkala setiap tahun

0,07 3 0,21

Jumlah supplier bahan baku cukup banyak

0,07 3 0,21

Kompetitor baru tidak mudah masuk pasar

0,05 2 0,1

Pembeli skala besar dari institusi pendidikan dan perusahaan

0,07 3 0,21

THREAT

Bahan baku sebagian besar impor

0,06 2 0,12

Kompetitor cukup banyak namun hanya individu

0,06 2 0,12

Produk sulit dipatenkan 0,04 1 0,04

Perang harga dengan buket bunga asli

0,08 2 0,16

Penjualan saat off season cukup jatuh

0,06 2 0,12

(34)

2. Prospek Usaha Penjualan Boneka

Tabel 4.27 Matrix IFE Penjualan Boneka

Internal Factor Weight Score Attractiveness Score STRENGTH

Boneka dapat diubah atau digabung menjadi produk baru

0,1 2 0,2

Harga produk variatif serta kompetitif

0,12 4 0,48

Pemasaran sudah melalui

online dan offline

0,08 2 0,16

Pengemasan produk baik dan cantik

0,1 3 0,3

Lokasi toko strategis 0,2 3 0,6

WEAKNESS

Fokus pemasaran masih di Kota Bandung

0,03 2 0,06

Tidak produksi sendiri 0,1 2 0,2

Varian produk sedikit 0,15 2 0,3

Belum memiliki citra sebagai pusat toko boneka

0,1 2 0,2

Promosi berbayar online

maupun offline belum

dilakukan

0,02 1 0,02

TOTAL SCORES 1 - 2,52

Tabel 4.28 Matrix EFE Penjualan Boneka

External Factor Weigh

t Score

Attractiveness Score OPPORTUNITY

Jumlah supplier banyak 0,15 4 0,6

Produk mencakup segala kalangan

0,1 3 0,3

Banyak sekolah dan kampus ternama di Kota Bandung

0,05 2 0,1

Ketersediaan bahan banyak jika ingin produksi

0,1 1 0,1

Pembeli skala besar dari institusi pendidikan dan perusahaan

0,05 2 0,1

THREAT

(35)

pasar

Kompetitor mudah meniru produk

0,1 2 0,2

Pembeli memiliki daya tawar kuat karena produk tergolong umum

0,1 3 0,3

Perang harga mudah terjadi 0,15 3 0,45

Peraturan lisensi karakter boneka dapat mengancam

0,05 1 0,05

TOTAL SCORES 1 - 2,5

3. Prospek Usaha Jasa Bungkus Kado

Tabel 4.29 Matrix IFE Jasa Bungkus Kado

Internal Factor Weight Score Attractiveness Score STRENGTH

Pilihan kertas pembungkus banyak

0,1 4 0,4

Ongkos jasa terjangkau 0,1 3 0,3

Tingkat kerapian tinggi 0,15 3 0,45

Estetika dijaga 0,15 3 0,45

Lokasi toko strategis 1 3 0,3

WEAKNESS

Pengerjaan menyita waktu 0,1 2 0,2

Promosi belum dilakukan 0,05 2 0,1

Tempat (space) untuk

pembungkusan sempit

0,1 2 0,2

Citra sebagai pusat jasa bungkus kado belum dicapai

0,05 2 0,1

Karyawan perlu kompetensi membungkus kado

0,1 1 0,1

TOTAL SCORES 1 - 2,6

Tabel 4.30 Matrix EFE Jasa Bungkus Kado

External Factor Weigh

t Score

Attractiveness Score OPPORTUNITY

Bahan baku mudah diperoleh 0,15 4 0,6

Jasa dibutuhkan segala kalangan

0,15 2 0,3

(36)

jasa memerlukan kompetensi Terdapat pasar pesanan borongan

0,05 1 0,05

Kompetitor membutuhkan

kompetensi lebih besar untuk memenangkan persaingan

0,1 1 0,2

THREAT

Kompetitor mudah masuk pasar

0,1 2 0,2

Komunikasi buruk customer mempengaruhi hasil akhir

0,05 2 0,1

Teknik bungkus kado mudah diperoleh di media

0,05 1 0,05

Perang harga mudah terjadi 0,05 1 0,05

Bisnis jasa memerlukan upaya ekstra dalam memuaskan

customer.

0,15 3 0,45

TOTAL SCORES 1 - 2,3

Hasil perbandingan nilai Attractiveness Score (AS) untuk setiap prospek usaha dituangkan melalui tabel berikut :

Tabel 4.31 Total Attractiveness Score Prospek Usaha

No. Prospek Usaha AS IFE AS EFE

TAS

(AS IFE + AS EFE)

1 Penjualan Buket Bunga Artifisial

2,75 2,88 5,63

2 Penjualan Boneka 2,52 2,5 5,02

3 Jasa Bungkus Kado 2,6 2,3 4,9

Prospek usaha yang kompetitif dilihat berdasarkan nilai Total Attractiveness Score (TAS) yang terbesar, maka berdasarkan tabel 4.28 urutan prospek usaha yang paling kompetitif yaitu sebagai berikut :

1. Penjualan Buket Bunga Artifisial 2. Penjualan Boneka

(37)

4.10.2 Prospek Usaha yang Profitabel

Prospek usaha yang profitabel diukur melalui perhitungan Net Profit Margin (NPM), Total Asset Turn Over (TATO) dan juga rentabilitas dari masing-masing prospek usaha.

1. Prospek Usaha Penjualan Buket Bunga Artifisial

Tabel 4.32 Profitabilitas Penjualan Buket Bunga Artifisial

Komponen Nominal

Penjualan 873300000

Biaya Bahan Baku 436650000

Margin Kotor 436650000

Gaji 213000000

Biaya Sewa Toko 55000000

Listrik 3600000 Service Charge 4800000 Depresiasi 3313534 Laba Kotor 156936466 Pajak 6% 9416187,96 Laba Bersih 147520278 Aset 24095000 Investasi Awal 79095000

Net Profit Margin 17%

TATO 36,24403403

Rentabillitas 186,5%

Prospek usaha penjualan buket bunga artificial dinyatakan profitabel dikarenakan memiliki nilai net profit margin positif yaitu 17%, rentabilitas positif yaitu 186,5% dan juga nilai TATO yang >1 yaitu sebesar 36,244.

(38)

2. Prospek Usaha Penjualan Boneka

Tabel 4.33 Profitabilitas Penjualan Boneka

Komponen Nominal

Penjualan 241500000

Biaya Bahan Baku 120750000

Margin Kotor 120750000

Gaji 213000000

Biaya Sewa Toko 55000000

Listrik 3600000 Service Charge 4800000 Depresiasi 3313534 Laba Kotor -158963534 Pajak 6% -9537812 Laba Bersih -149425722 Aset 24095000 Investasi Awal 79095000

Net Profit Margin -61%

TATO 10,02282631

Rentabillitas -1,889193021

Prospek usaha penjualan boneka dinyatakan tidak profitabel hanya dengan catatan jika Matabelo Bandung Florist hanya melakukan penjualan boneka saja. Hal tersebut dikarenakan memiliki nilai net profit margin dan rentabilitas yang negatif. Prospek usaha penjualan boneka dapat juga dinyatakan profitabel dinilai dari aspek nilai TATO yang >1 yaitu sebesar 10,022. Penilaian secara umum prospek penjualan boneka dinyatakan profitabel dikarenakan memiliki aspek nilai TATO yang positif dan juga pertimbangan bukan sebagai core product sehingga berpotensi menambah pemasukan (profit) bagi Matabelo Bandung Florist.

(39)

Tabel 4.34 Profitabilitas Jasa Bungkus Kado

Komponen Nominal

Penjualan 50700000

Biaya Variabel

Biaya Bahan Baku 25350000

Margin Kotor 25350000

Biaya Tetap

Gaji 213000000

Biaya Sewa Toko 55000000

Listrik 3600000 Service Charge 4800000 Depresiasi 3313534 Laba Kotor -254363534 Pajak 6% -15261812 Laba Bersih -239101722 Aset 24095000 Investasi Awal 79095000 Profit Margin -4,716010295 TATO 2,10417099 Rentabillitas -3,02296886

Prospek usaha jasa bungkus kado dinyatakan tidak profitabel hanya dengan catatan jika Matabelo Bandung Florist hanya melakukan bisnis jasa bungkus kado saja. Hal tersebut dikarenakan memiliki nilai net profit margin dan rentabilitas yang negatif. Prospek usaha penjualan boneka dapat juga dinyatakan profitabel dinilai dari aspek nilai TATO yang >1 yaitu sebesar 2,104. Penilaian secara umum prospek jasa bungkus kado dinyatakan profitabel dikarenakan memiliki aspek nilai TATO yang positif dan juga pertimbangan bukan sebagai

core product sehingga berpotensi menambah pemasukan (profit) bagi Matabelo

(40)

4.11 Business Plan

4.11.1 Ringkasan Eksekutif

Masyarakat Indonesia mempunyai kelebihan dalam hubungan individu yang begitu erat. Kota Bandung adalah kota besar dengan daya beli masyarakat cukup baik, sejumlah institusi pendidikan yang terkenal dan image sebagai kota kembang. Ketiga faktor tersebut menjadi sebuah dasar perwujudan usaha yang diberi nama Matabelo Bandung Florist. Jenis produk Matabelo Bandung Florist berupa bermacam buket bunga artificial atau tiruan seperti buket bunga kertas, buket bunga satin, buket bunga flanel, buket bunga sintetis dan buket bunga boneka. Produk tersebut cenderung bukan hanya digunakan untuk pribadi namun sering diberikan kepada orang lain yang dianggap spesial pada berbagai momen yang juga spesial.

Matabelo Bandung Florist memiliki potensi pengembangan usaha cerah, hal ini dikarenakan selalu tumbuhnya target pasar utama yaitu jumlah siswa dan mahasiswa khususnya di Kota Bandung maupun umumnya secara nasional. Produk Matabelo Bandung Florist selalu dibutuhkan saat momen spesial seperti ulang tahun atau kelulusan dan tidak memiliki masa decline produk sehingga usaha diharapkan dapat terus dikembangkan sampai skala nasional bahkan internasional.

Rencana pengembangan usaha yang akan dilakukan yaitu pemasaran secara optimal melalui online dan offline. Pengembangan secara online yaitu pemasaran melalui website, social media dan online marketplace. Matabelo Bandung Florist juga berencana melakukan pengembangan usaha offline melalui pendirian selling point atau store di lokasi-lokasi strategis di kota-kota besar di Indonesia dan mengikuti event atau pameran skala nasional maupun internasional. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan brand image Matabelo Bandung Florist dan mendongkrak penjualan secara masif.

Produk Matabelo Bandung Florist merupakan produk yang tergolong selalu dibutuhkan dan termasuk produk handmade sehingga bernilai seni dan dapat dihargai tinggi. Hal tersebut menjadikan Matabelo Bandung Florist dapat cepat

(41)

berkembang dikarenakan dapat memiliki margin profit tinggi disertai volume penjualan yang cenderung tinggi dan cepat.

4.11.2 Gambaran Perusahaan 4.11.2.1 Data Perusahaan

1. Nama Perusahaan : Matabelo Bandung Florist

2. Bidang Usaha : Florist / Kerajinan Tangan

3. Jenis Produk / Jasa : Buket Bunga Artifisial

4. Alamat Perusahaan : Balubur Town Square (BALTOS) Lt.D2 Blok D21 & D22. Jl.Tamansari. Kota Bandung

5. Nomor Telepon : 085721099666

6. Nomor Fax : -

7. Alamat E-mail : matabelobandung@gmail.com

8. Situs / Website : matabelo.com

9. Bank Perusahaan : BCA

10. Bentuk Badan Hukum : - 11. Bentuk Akte Pendirian : -

12. NPWP : -

13. Mulai Berdiri : 2012

4.11.2.2 Biodata Pemilik Perusahaan

1. Nama : Ima Monisa

2. Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 27 Februari 2019

3. Alamat : Jl.Jurang, Gg.Akinari 697A/181 RT05

(42)

4.11.2.3 Struktur Organisasi

Gambar 4.4 Struktur Organisasi

4.11.3 Analisis Pasar dan Pemasaran 4.11.3.1 Produk yang Dihasilkan

Produk buket bunga artifisial yang dihasilkan Matabelo Bandung Florist yaitu sebagai berikut :

1. Buket Bunga Kertas, harga Rp 10000 – Rp 160000 2. Buket Bunga Satin, harga Rp 55000 – Rp 85000 3. Buket Bunga Flanel, harga Rp 15000 – Rp 85000 4. Buket Bunga Sintetis, harga Rp 75000 – Rp 150000 5. Buket Bunga Boneka, harga Rp 65000 – Rp 175000

(43)

4.11.3.2 Gambaran Pasar

Sumber : Data Internal Matabelo Bandung, 2018

Grafik 4.1 Data Penjualan Buket Bunga Artifisial Periode 2016-2019

Nilai penjualan selama 3 tahun terakhir yaitu periode 2016 sampai dengan 2018 mengalami peningkatan yang terlihat cukup stabil dan signifikan.

4.11.3.3 Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Matabelo Bandung Florist secara umum memiliki target dan segmen sebagai berikut :

1. Individu seluruh kalangan usia 12 tahun sampai dengan 70 tahun. 2. Pelajar dan mahasiswa yang akan merayakan kelulusan

3. Pihak institusi pendidikan dan perusahaan perusahaan yang perlu menyelenggarakan event baik secara berkala maupun tidak berkala.

4.11.3.4 Proyeksi Penjualan

Peramalan permintaan (demand) dan peramalan penjualan atau omzet selama periode tiga tahun ke depan menjadi fokus dari penilaian aspek pasar.

0 200000000 400000000 600000000 800000000 1E+09 1,2E+09 1,4E+09 2016 2017 2018

(44)

4.11.3.5 Peramalan Permintaan

Tabel 4.35 Perbandingan Metode Peramalan Permintaan

Metode MAD MSE MAPE

Regression / Trend Analysis 324,76 147129,22 33,72%

Moving Average – 1 210,57 60122 18,71% Moving Average – 2 277,45 101962,33 23,99% Moving Average – 3 353,39 153831,25 30,12% Exponential Smoothing (α = 0.1) 409,13 258892,92 31,83% Exponential Smoothing (α = 0.2) 351,36 186249,81 29,63% Exponential Smoothing (α = 0.3) 331,82 156420,92 28,76% Exponential Smoothing (α = 0.4) 313,13 132969,03 27,48% Exponential Smoothing (α = 0.5) 286,09 112727,24 25,31% Exponential Smoothing (α = 0.6) 259,74 95876,72 23,01% Exponential Smoothing (α = 0.7) 240,19 82433,6 21,31% Exponential Smoothing (α = 0.8) 225,87 72039,25 20,12% Exponential Smoothing (α = 0.9) 213,25 64198,42 19,02% Exponential Smoothing (α = 1) 204,72 58451,94 18,19%

Berdasarkan tabel di atas, metode peramalan yang dianggap paling sesuai yaitu metode Exponential Smoothing dengan α = 1 . Hal ini dikarenakan memiliki nilai MAD, MSE dan MAPE yang terkecil dibandingkan dengan nilai hasil dari metode peramalan lainnya. Hasil peramalan permintaan menggunakan metode

Exponential Smoothing dengan α = 1 ditunjukkan melalui tabel berikut :

Tabel 4.36 Peramalan Permintaan dengan Metode Exponential Smoothing dengan α = 1

Data Forecasts and Error Analysis

Period Demand Forecast Error Absolute Squared Abs Pct Err

Period 1 305 305 0 0 0 00,00% Period 2 403 305 98 98 9604 24,32% Period 3 472 403 69 69 4761 14,62% Period 4 682 472 210 210 44100 30,79% Period 5 852 682 170 170 28900 19,95% Period 6 1172 852 320 320 102400 27,30% Period 7 1512 1172 340 340 115600 22,49% Period 8 1568 1512 56 56 3136 03,57%

(45)

Period 9 1484 1568 -84 84 7056 05,66% Period 10 1169 1484 -315 315 99225 26,95% Period 11 1092 1169 -77 77 5929 07,05% Period 12 876 1092 -216 216 46656 24,66% Period 13 521 876 -355 355 126025 68,14% Period 14 692 521 171 171 29241 24,71% Period 15 853 692 161 161 25921 18,87% Period 16 1092 853 239 239 57121 21,89% Period 17 1153 1092 61 61 3721 05,29% Period 18 1482 1153 329 329 108241 22,20% Period 19 1983 1482 501 501 251001 25,26% Period 20 1742 1983 -241 241 58081 13,83% Period 21 1792 1742 50 50 2500 02,79% Period 22 1392 1792 -400 400 160000 28,74% Period 23 1284 1392 -108 108 11664 08,41% Period 24 921 1284 -363 363 131769 39,41% Period 25 796 921 -125 125 15625 15,70% Period 26 871 796 75 75 5625 08,61% Period 27 1086 871 215 215 46225 19,80% Period 28 1395 1086 309 309 95481 22,15% Period 29 1369 1395 -26 26 676 01,90% Period 30 1683 1369 314 314 98596 18,66% Period 31 2145 1683 462 462 213444 21,54% Period 32 2075 2145 -70 70 4900 03,37% Period 33 1942 2075 -133 133 17689 06,85% Period 34 1752 1942 -190 190 36100 10,84% Period 35 1536 1752 -216 216 46656 14,06% Period 36 1235 1536 -301 301 90601 0,2437247 Total 930 7370 2104270 654,77% Average 25,833333 204,72222 58451,944 18,19%

Bias MAD MSE MAPE

SE 248,7776

Next period 1235

(46)

4.11.3.6 Peramalan Penjualan

Tabel 4.37 Perbandingan Metode Peramalan Penjualan

Metode MAD MSE MAPE

Regression / Trend Analysis 5700000 3,65513E+13 00,53%

34Moving Average – 1 236175000 5,594E+16 19,46%

Moving Average – 2 347850000 1,21E+17 25,93%

Exponential Smoothing (α = 0.1) 232150000 8,7404E+16 18,54% Exponential Smoothing (α = 0.2) 223850000 8,0183E+16 17,92% Exponential Smoothing (α = 0.3) 215550000 7,3376E+16 17,31% Exponential Smoothing (α = 0.4) 207250000 6,6981E+16 16,69% Exponential Smoothing (α = 0.5) 198950000 6,1E+16 16,07% Exponential Smoothing (α = 0.6) 190650000 5,5433E+16 15,45% Exponential Smoothing (α = 0.7) 182350000 5,0278E+16 14,83% Exponential Smoothing (α = 0.8) 174050000 4,5537E+16 14,21% Exponential Smoothing (α = 0.9) 165750000 4,121E+16 13,59% Exponential Smoothing (α = 1) 157450000 3,7295E+16 12,97%

Berdasarkan tabel di atas, metode peramalan yang dianggap paling sesuai yaitu metode Regression / Trend Analysis. Hal ini dikarenakan memiliki nilai MAD, MSE dan MAPE yang terkecil dibandingkan dengan nilai MAD, MSE dan MAPE dari metode peramalan lainnya. Hasil peramalan penjualan menggunakan metode Regression / Trend Analysis ditunjukkan melalui tabel berikut :

Tabel 4.38 Peramalan Penjualan Melalui Metode Regression

Data Forecasts and Error Analysis

Period Penjualan (y) Period(x) Forecast Error Absolute Squared

Abs Pct Err Period 1 869025000 1 873300000 -4275000 4275000 1,82756E+13 00,49% Period 2 1118025000 2 1109475000 8550000 8550000 7,31025E+13 00,76% Period 3 1341375000 3 1345650000 -4275000 4275000 1,82756E+13 00,32% Total 0 17100000 1,09654E+14 01,58%

Intercept 637125000 Average 0 5700000 3,65513E+13 00,53%

Slope 236175000 Bias MAD MSE MAPE

SE 10471568,65 Forecast 1581825000 4 Correlation 0,999508894 Coefficient of determination 0,999018028

(47)

4.11.3.7 Strategi Pemasaran

1. Pengembangan Produk

- Menciptakan produk baru secara berkala agar produk selalu variatif dan inovatif mengikuti perkembangan.

- Menerima pesanan custom sesuai keinginan dari customer.

- Menciptakan produk di setiap segmen harga untuk setiap jenis buket. 2. Pengembangan Wilayah Pemasaran

Proses pengembangan wilayah pemasaran dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

- Fokus awal menguasai pasar buket bunga untuk Kota Bandung dan sekitarnya.

- Pengembangan pasar dengan membuka cabang atau melakukan kerja sama dengan mitra di wilayah dengan jumlah universitas yang cukup banyak dan dikenal seperti wilayah Jabodetabek dan Yogyakarta.

- Membuka cabang atau melakukan kerja sama dengan mitra di kota-kota besar di Indonesia untuk menguasai pasar nasional.

3. Kegiatan Promosi

- Mengikuti pameran dan event skala nasional atau internasional di Indonesia untuk memperkenalkan produk secara luas.

- Melakukan penjualan dan promosi secara langsung di lokasi-lokasi kelulusan atau wisuda.

- Melakukan pembagian brosur serta kartu nama secara berkala di lokasi kampus-kampus dan kawasan strategis.

- Promosi online intensif melalui website dengan SEO (Search Engine Optimization), social media, dan berbagai online marketplace.

- Promosi online berbayar melalui google ads, facebook ads, instagram ads dan lainnya.

- Melakukan kerja sama dengan mitra besar seperti institusi pendidikan atau perusahaan yang rutin membutuhkan produk untuk event.

(48)

Harga yang ditetapkan untuk setiap produk yang dikeluarkan melalui proses perencanaan. Hal-hal yang menjadi perhatian yaitu harga dari pihak kompetitor baik online dan offline, harga dari produk baru jangan sampai mengganggu penjualan produk lama dan penetapan harga grosir berdasarkan jumlah pembelian tertentu. Harga eceran maupun harga grosir yang ditetapkan dengan sangat matang agar harga sangat kompetitif sehingga produk mudah terjual dan tetap memiliki citra terjangkau.

4.11.3.8 Analisis Pesaing

Tabel 4.39 Analisis Pesaing

Pesaing Keunggulan Kelemahan

Pedagang Pasar Bunga Lokasi dikenal sebagai sentra bunga, telah berdiri puluhan tahun

Hampir semua fokus menjual bunga asli, produk tidak variatif dan inovatif

Toko daerah alun-alun Lokasi di pusat Kota Bandung

Lebih fokus menjual bahan buket, harga kurang kompetitif Toko online individu Harga kompetitif dan

variatif

Tidak memiki toko

offline, terdapat

kekhawatiran customer membeli di toko online. Toko di pusat

perbelanjaan atau mall

Potensi pembeli di pusat perbelanjaan besar

Harga kurang kompetitif, produk tidak variatif

4.11.3.9 Saluran Distribusi

4.11.3.9.1 Wilayah Pemasaran dan Jalur Distribusi Saat Ini

1. Wilayah Pemasaran

Pemasaran masih berfokus di wilayah Kota Bandung dan sekitarnya sekitar 90%. Penjualan secara online untuk memenuhi pasar nasional belum intensif hanya berkisar 10% dari total penjualan.

2. Jalur Distribusi

Distribusi penjualan produk dilakukan langsung kepada individu end user,

(49)

3. Lokasi Showroom Penjualan

Lokasi penjualan berada di Balubur Town Square (BALTOS) sebagai

store pusat. Status lokasi penjualan masih sewa dan bukan hak milik

perusahaan.

4.11.3.9.2 Wilayah Pemasaran dan Jalur Distribusi yang Direncanakan

1. Wilayah Pemasaran

Rencana pemasaran memiliki target untuk memenuhi pasar nasional dan menjadi market leader di bidang usaha buket bunga secara nasional. Pengembangan wilayah pemasaran dimulai dengan wilayah dengan kampus-kampus ternama dan dilanjutkan dengan di kota-kota besar di Indonesia. Pemasaran secara online dan offline dilakukan secara intensif sehingga wilayah pemasaran dapat cepat meluas.

2. Jalur Distribusi

Rencana jalur distribusi dilakukan dikembangkan dengan melalui mitra

retailer, mitra perusahaan perusahaan atau industri dan juga dapat melalui

pemerintah dengan memanfaatkan program-programnya. 3. Lokasi Showroom Penjualan

Rencana penjualan dilakukan juga melalui selling point di daerah yang lebih strategis di Bandung yaitu di daerah Dipatiukur atau Dago sehingga lebih dekat dengan pasar mahasiswa dan berada di lokasi lebih strategis. Pembukaan cabang untuk mengembangkan secara nasional dilakukan dengan membuka cabang atau menjalin kerja sama dengan mitra di wilayah yang dekat dengan Universitas Indonesia (UI) dan juga di daerah strategis di Yogyakarta yang dikenal sebagai pendidikan.

4.11.4 Analisis Produksi 4.11.4.1 Proses Produksi

Tabel 4.40 Proses Produksi Buket Bunga Artifisial

Proses Produksi Bahan Baku Teknologi Mesin

Menyusun dan merangkai bunga atau boneka

Bunga artifisial, boneka

Manual -

Membungkus bunga dengan plastik buket

(50)

Membungkus bunga dengan kain laken dan kertas buket

Kain laken, kertas buket

Manual -

Memasang kawat dan pita Kawat parcel, pita Manual -

Gambar 4.5 Langkah Umum Proses Produksi Buket Bunga Artificial

4.11.4.2 Bahan Baku

Tabel 4.41 Bahan Baku Buket Bunga Artifisial

Bahan Baku Sumber

Bunga kertas Dalam kota

Bunga satin Lokal

Bunga flanel Dalam kota, lokal

Bunga sintetis Dalam kota, impor

Kain laken Dalam kota

Pita satin Dalam kota

Kertas buket Dalam kota, lokal

Plastik buket Dalam kota, lokal

Kawat parsel Dalam kota

Boneka kecil Dalam kota, lokal

Daun buket kering Dalam kota

Lem lilin Dalam kota

Gambar

Tabel 4.9 External Factor Analysis Summary (EFAS)  Lingkungan Eksternal  Weight  Rating  Weighted
Tabel 4.13 Perbandingan Metode Peramalan Penjualan
Tabel 4.14 Investasi Awal
Tabel 4.15 Biaya Depresiasi   Investasi  Umur  (tahun)  Biaya (Rp)  Depresiasi (Rp)  Meja Kasir  5  375000  75000
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses Pendidikan seperti: (1) membuat dan merancang sebuah aplikasi yang

Untuk lokasi responden menunjukkan bahwa responden yang berasal dari daerah tahan pangan memiliki pemahaman gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan resonden yang

Pewarnaan Graf - Diskusi 150 - Mahasiswa mendiskusikan permasalahn yang diberikan dosen - Diskusi kelas - Hasil tes formatif - Keaktifan dalam diskusi kelompok - Hasil

Lama usaha menunjukkan pengalaman beternak usaha ayam kampung dari responden dikwalifikasikan dalam empat tahap yaitu lama usaha 1 sampai 10 Tahun ada 7 orang dengan

Maka pembelajaran dengan menggunakan KIT IPA berpengaruh baik terhadap hasil belajar keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa kelas X SMA Dharma Loka Pekanbaru pada

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ekonomi melalui model pembelajara kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X-1 SMA YLPI Perhentian Marpoyan tahun

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Budaya Pandalungan Dalam