• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SYIAH KUALA. (Periode 11 Tahun 2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SYIAH KUALA. (Periode 11 Tahun 2016)"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL KULIAH KERJA NYATA

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

(Periode 11 Tahun 2016)

http://webblog.kkn.unsyiah.ac.id/trienggadeng11 GAMPONG :TRIENG GADENG

KEMUKIMAN :RAMBONG

KECAMATAN :DARUL AMAN

KABUPATEN :ACEH TIMUR

Disusun Oleh :

NamaMahasiswa Nim Fakultas/Jur

JAPLIS ANTONI 1204106010064 TEKNIK/INDUSTRI

NIA JUWIFA 1303101010171 HUKUM/ILMU HUKUM

MUHAMMAD FADHIL 1305105010039 PERTANIAN/THP

SITTI MAZIYYAH AINI 1307101010007 PENDIDIKAN DOKTER

NURRIZKI YANTI 1306104030042 KIP/BK

NURFAMITA 1306101010042 KIP/PKN

KEMENTERIANPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BADAN PELAKSANA KULIAH KERJA NYATA DARUSSALAM - BANDA ACEH

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL KKN

Tema :

KITA TINGKATKAN PELAYANAN DASAR MENUJU MASYARAKAT MADANI

Disusun Oleh :

NamaMahasiswa Nim Fakultas/Jur

JAPLIS ANTONI 1204106010064 TEKNIK/INDUSTRI

NIA JUWIFA 1303101010171 HUKUM/ILMU HUKUM

MUHAMMAD FADHIL 1305105010039 PERTANIAN/THP

SITTI MAZIYYAH AINI 1307101010007 PENDIDIKAN DOKTER

NURRIZKI YANTI 1306104030042 KIP/BK

NURFAMITA 1306101010042 KIP/PKN

Dibuatoleh: DisetujuiOleh :

KetuaKelompok DosenPembimbingLapangan (DPL) 1

JaplisAntoni Muhammad Idham, S.Pd, M.Ed

NIM. 1204106010064 NIP. 197610072006041002

Mengetahui :

DosenPembimbingLapangan (DPL) 2/KoordinatorKecamatan

Drh. Syafruddin NIP. 196811191994031001

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWTyang telah memberikan rahmat, hidayah, kekuatan, dan kesehatan kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN)ini.Tak lupa pula shalawat beriring salam kami hadiahkan kepada nabijunjungan alam, Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau.

Dalam menyelesaikan laporan akhir KKN ini, kami banyak sekali mendapat

bantuan,bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan akhir ini berisi tentang sejarah gampong tempat kami KKN, pemaparan kegiatan-kegiatan yang telah dijalankan, rincian dana dan juga dokumentasi program. Dalam kesempatan inikami mengucapkanribuan terima kasih kepada bapak Muhammad Idham, S.Pd, M.Ed sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah membimbing kami secara ikhlas dan sungguh-sungguh dari awal KKN sampai sekarang, sehingga laporan akhir KKN ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun untuk kesempurnaannya ke depan.

Banda Aceh, 8 September 2016

Mahasiswa KKN Unsyiah Periode 11 Gampong Trieng Gadeng,

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN. ... i

KATA PENGANTAR………..ii

DAFTAR ISI. ... iii

DAFTAR LAMPIRAN. ... v

BAB I PENDAHULUAN. ... 1

1.1 Profil Gampong. ... 2

1.1.1Letak Geografis gampong Trieng Gadeng. ... 2

1.2 Maksud dan Tujuan. ... 3

1.3 Program Pembangunan Gampong yang Telah Ada. ... 5

1.4 Metode dan Sistematika Pembahasan. ... 6

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. ... 7

2.1 Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya. ... 7

2.1.1 Pendidikan. ... 7

2.1.2 Agama... 8

2.1.3Ekonomi. ... 8

2.1.4Sosial Budaya. ... 9

2.2 Sarana dan Prasarana. ... 10

2.3 Produksi. ... 10

2.4 Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan. ... 10

2.5 Administrasi dan Pemerintahan Gampong. ... 11

BAB II REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN. ... 13

3.1 KEGIATAN MANDIRI. ... 13

A. Kegiatan yang dilakukan oleh Japlis Antoni. ... 13

B. Kegiatan yang dilakukan oleh Muhammad Fadhil. ... 17

C. Kegiatan yang dilakukan oleh Nurrizki Yanti ... 22

D. Kegiatan yang dilakukan oleh Sitti Maziyyah Aini... 28

E. Kegiatan yang dilakukan oleh Nia Juwifa ... 33

F. Kegiatan yang dilakukan oleh Nurfamita... 37

(5)

A. Gotong Royong... 38

B. Pembuatan Pamplet Dayah. ... 39

C. Pembuatan dan Penempelan Nomor Rumah ... 41

D. Kegiatan Memeriahkan 17-an ... 42

E. Pembuatan Papan Nama Gampong dan Nama Dusun ... 43

BAB IV PENUTUP... 45

A. Kesimpulan. ... 45

B. Saran ... 45

LAMPIRAN. ... 46 1. Matriks Rencana Kerja (Renja). ... 2. Matriks Program Kerja (Progja). ... 3. Matriks Program Kerja (Progja) Berdasarkan Jenis Kegiatan KKN. ... 4. Matriks Jadwal Progja Kelompok Selama Pelaksanaan KKN. ... 5. Peta Gampong ... 6. Dokumentasi Kegiatan Mandiri ... 7. Dokumentasi Kegiatan Kelompok. ...

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Matriks Rencana Kerja (Renja) Lampiran 2. Matriks Program Kerja (Progja)

Lampiran 3. Matriks Program Kerja (Progja) Berdasarkan Jenis Kegiatan KKN Lampiran 4. Matriks Jadwal Progja Kelompok Selama Pelaksanaan KKN Lampiran 5. Peta Gampong

Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan Mandiri Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan Kelompok.

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Syiah Kuala, merupakan salah satu syarat kelulusan yang diselenggarakan sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dimana setiap mahasiswa dituntut untuk berperan aktif di masyarakat tempat dimana Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut dilaksanakan.

KKN merupakan suatu kegiatan yang dirasa penting baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat. Bagi mahasiswa, KKN merupakan aktivitas belajar yang dilakukan lintas keilmuan dalam menggali, menghayati dan mencari solusi masalah-masalah pembangunan masyarakat di pergampongan. Bagi masyarakat gampong, KKN diharapkan dapat memberikan semangat baru untuk menggerakkan pembangunan gampong.

Mahasiswa pada hakikatnya harus siap memikul tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan fungsi generasi yang sebagai kaum muda terdidik. Mereka harus sadar akan kebaikan dan kebahagiaan masyarakat hari ini dan masa depan. Untuk itulah maka kelompok mahasiswa harus merupakan kelompok yang bebas dari kepentingan apapun, kecuali kepentingan kebenaran dan objektifitas demi kebaikan dan kebahagiaan masyarakat hari ini dan masa depan. Universitas Syiah Kuala selaku lembaga pendidikan yang mempunyai kewajiban melaksanakan dharma perguruan tinggi, yaitu salah satunya berup apengabdian dengan mengadakan KKN.

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bekerja diberbagai bidang yang bertujuan agar mahasiswa memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi pada masa yang akan datang, maka sebagai realisasi dari tuntutan kurikulum lembaga perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Syiah Kuala yakni penyelenggara Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik.

Mahasiswa diharapkan dapat beradaptasi dan menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh lapisan masyarakat. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat membantu warga masyarakat sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki, serta diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah ke dalam bentuk program-program yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada lokasi KKN Gampong Trieng Gadeng, Kecamatan Darul Aman,Kabupaten Aceh Timur.

Berdasarkan survei/observasi yang telah dilakukan di Gampong Trieng Gadeng, Kecamatan Darul Aman,Kabupaten Darul Aman, dari sektor fisik maupun non fisik, penulis

(8)

mencoba untuk membantu masyarakat dengan menginterpretasikan permasalahan kedalam bentuk kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat sesuai dengan masalah yang ada pada gampong tersebut.

1.1 Profil Gampong

Gampong Trieng Gadeng merupakan suatu gampong dalam wilayah Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur yangjaraknya± 2 Km darijalan Medan-Banda Aceh. Gampong yang mempunyai luas ± 70 Ha dengan jumlah KK 50 danjumlah penduduk ± 200 jiwa (sudah termasuk anak-anak).Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan hanya sebagian kecil yang berprofesi pedagang maupun PNS.

1.1.1 Letak Geografis Gampong Trieng Gadeng

Secara umum keadaan gampong Trieng Gadeng merupakan daratan rata dan beberapa bagian terdapat bukit, dengan mayoritas adalah lahan persawahan dan perkebunan masyarakat. Gambaran peta gampong trieng Gadeng dapat dilihat pada lampiran .Adapun batas wilayah gampong Trieng Gadeng adalah sebagai berikut :

 Sebelah timur : berbatasan dengan Gampong Blang Buket

 Sebalah barat : berbatasan dengan Gampong Alue Gadeng

Menurut keterangan dari Sekretaris Gampong selaku Pejabat Sementara Geuchik Gampong Trieng Gadeng memiliki 45 rumah yang ditempati oleh 50 KK, namun hal tersebut masih belum pasti karena masih ada KK yang belum melapor kepada geuchik untuk dibuatkan surat KK.

Fasilitas Gampong yang mendukung kegiatan sosial budaya ekonomi masyarakat hanya meunasah gampong yang masih dalam proses renovasi yang sampai saat ini masih dalam tahap pembangunan dan belum selesai.

1.2 Maksud dan Tujuan

Program kuliah kerja nyata untuk mencapai maksud dan tujuan perguruan tinggi, yakni :

1. Menghasilkan sarjana yang menghayati permasalahan masyarakat dan mampu memberi solusi permasalahan secara pragmatis.

2. Membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir yang komprehensif.

(9)

Adapun manfaat kuliah kerja nyata, yakni:

1. Bagi mahasiswa:

a. Mendapatkan pemaknaan dan penghayatan mengenai manfaat ilmu,teknologi, dan seni bagi pelaksanaan pembangunan.

b. Ketrampilan dalam merumuskan serta memecahkan persoalan yang bersifat cross

sectoral secara pragmatis ilmiah dengan pendekatan interdisipliner.

c. Tumbuhnya rasa kepedulian sosial dan rasa kesejawatan.

d. Melatih mahasiswa untuk menjadi inspirator dalam menghadapi persoalan di masyarakat.

e. Melatih mahasiswa untuk menerapkan ilmu teoritis yang telah didapatkan di kampus.

f. Melatih mahasiswa untuk hidup bermasyarakat yang penuh dengan realitas yang terkadang tidak realistis.

2. Bagi pemerintah:

a. Melalui Kulaih Kerja Nyata, mahasiswa dapat membantu melancarkan program-program yang telah direncanakan pemerintah.

b. Membantu pemerintah gampong setempat untuk membenahi administrasi gampong.

c. Membantu pemerintah gampong dalam melakukan pendataan penduduk.

d. Pemerintah dapat menjalin hubungan dengan lembaga perguruan tinggi sebagai mitra kerja sejajar.

3. Bagi Masyarakat:

a. Dapat memberikan perubahan-perubahan sosial ke arah yang lebih baik masyarakat.

b. Masyarakat dapat memperoleh masukkan-masukkan baru terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

c. Kehadiran mahasiswa kiranya diharapkan mampu menyelesaikan konflik secara pragmatis.

(10)

4. Bagi Perguruan Tinggi:

a. Melalui mahasiswa/dosen pembimbing, diperoleh umpan-balik sebagai pengayaan materi kuliah, penyempurnaan kurikulum, dan sumber inspirasi bagi suatu rancangan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang lain atau penelitian.

b. Diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan kerjasama dengan pemerintahan setempat, termasuk dengan instansi vertikal yang terkait.

c. Mahasiswa diharapkan mampu mempertegas eksistensi perguruan tinggi sebagai lembaga yang mampu melahirkan kader-kader yang mempu membawa perubahan bagi masyarakat.

d. Melalui kegiatan ini secara tidak langsung Universitas Syiah Kuala mempertegas kehadirannya ditengah-tengah masyarakat.

e. Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan level Universitas Syiah Kuala ke arah yang lebih baik dan berkualitas

Adapun tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Umum

a. Mampu menghasilkan sarjana profesional di bidang pendidikan maupun non kependidikan, sehingga dapat memberikan solusi ilmiah terhadap setiap permasalahan.

b. Sebagai upaya pendekatan perguruan tinggi kepada masyarakat, sehingga mampu menyelsaikan dinamika perkembangan dengan konsep pendidikan.

c. Sebagai wadah perwujudan Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam hal ini membantu pemerintah dalam mempercepat dinamika pembangunan di segala bidang.

d. Dapat terlibat langsung dengan masyarakat yang pada gilirannya akan memperoleh pengalaman berharga yang tidak didapatkan di duniaperkuliahan.

e. Dengan adanya penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, makailmu tersebut dapat diberikan kepada masyarakat.

f. Menjalin hubungan antara sesama mahasiswa KKN dengan koordinasi dan perpaduan antara disiplin ilmu yang berbeda.

g. Mengkaji kemampuan sosialisasi disiplin ilmu sebagai spektrum struktural masyarakat yang sangat kompleks dengan keunggulan teori yang didapat di kampus.

(11)

2. Tujuan Khusus

a. Memberi ruang kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang telah didapatkan berdasarkan disiplin ilmu demi kepentingan masyarakat.

b. Melatih mahasiswa dalam bersosialisasi dan mengkaji fenomena-fenomena yang terjadi dalam masyarakat.

1.3 Program Pembangunan Gampong yang Telah Ada

Pembangunan Gampong Trieng Gadeng harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan menjadi solusi atas berbagai masalah yang di hadapi masyarakat dalam kehidupan sosialnya. Adapun program pembangunan yang telah ada tersebut meliputi:

1. Meunasah Gampong

2. Tempat PengajianAnak (TPA) 3. Jalan beraspal

1.4 Metode dan Sistematika Pembahasan

Penulisan laporan ini menggunakan metode deskripsi yaitu mengungkapkan kejadian-kejadian yang terjadi, meliputi permasalahan Gampong dan perkembangannya, serta kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Gampong Trieng Gadeng.

Untuk keperluan ini, informasi-informasi diperolah dengan cara:

a. Metode observasi, yaitu metode dengan cara melihat dan mengamati secara langsung tentang keadaan Gampong Trieng Gadeng Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, dan ditindak lanjuti dengan mengadakan pendekatan-pendekatan terhadap penduduk yang bertujuan untuk melihat situasi dan kondisi gampong secara langsung. b. Metode wawancara, yaitu metode yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab

langsung dengan geuchik gampong, dan berbincang dengan imum mukim gampong serta, beberapa warga pada saat survei lapangan dilakukan.

Adapun Metode dan Sistematika penulisan laporan proposal adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, gambaran umum lokasi KKN, tujuan dan maksud KKN, program pembangunan gampong yang telah ada, dan metode serta sistematika pembahasan.

(12)

BAB II BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG

Berisi permasalahan dalam bidang pendidikan, agama, ekonomi, dan sosial-budaya, prasarana dan sarana, produksi, kesehatan dan kebersihan lingkungan, administrasi, dan pemerintahan gampong.

(13)

BAB II

BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG

2.1 Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya

Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan dengan penerjunan mahasiswa peserta KKN ke lapangan sebagai pengabdian diri kepada masyarakat memerlukan tahapan untuk mempersiapkan diri saat tampil di depan masyarakat luas. Oleh karena itu, tahapan yang perlu dilaksanakan setelah pembekalan adalah observasi wilayah.

Observasi wilayah/lapangan merupakan tahapan yang harus dan perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi masyarakat dalam segi struktur pemerintahan gampong, pendidikan, kultur sosial, keagamaan, ekonomi, dan hukum. Agar dapat menyajikan atau merumuskan program yang hendak dilaksanakan di lapangan. Hal tersebut dirancang dengan melihat permasalahan yang dihadapi di masyarakat, sehingga program kerja tersebut dapat menjawab permasalahan yang ada.

Observasi wilayah pun dilakukan langsung ke lingkungan tempat dimana KKN akan dilaksanakan. Pada tahap ini peserta KKN melakukan pengamatan secara langsung tentang kondisi Gampong Trieng Gadengmelalui wawancara dengan pejabat sementara geuchik dan berkeliling mengamati keadaan gampong.

Dari keseluruhan observasi yang dilakukan dapat diperoleh informasi sebagai berikut:

2.1.1 Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu komponen yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Seiring berkembangnya zaman, masalah yang dihadapi oleh masyarakatpun bertambah, terutama dalam bidang pendidikan. Permasalahan pada bidang pendidikan yang ada di gampong yaitu ketiadaansekolah, hal ini membuat pemuda pemudi gampong banyak yang tidak menyelesaikan sekolahnya, sehingga mereka harus putus sekolah ditengah jalan.

Permasalahan yang didapat berupa mahalnya biaya sekolah (SPP, buku, dan alat tulis), jauhnya sekolah dari gampong, yang membuat mereka harus memiliki kendaraan baik sepeda atau sepeda motor, serta kurangnya minat dalam menyelesaikan pendidikan. Di Gampong Trieng Gadeng, belum ada satu pun sekolah baik PAUD, TK, SD, SMP dan

(14)

SMAmenjadi faktor kurangnya mutu pendidikan karena anak-anak harus bersekolah di gampong lain.

Potensi dan masalah di gampong dalam bidang pendidikan digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

No. Masalah Penyebab Potensigampong

1 Biayasekolah mahal Pendapatan kurang Ada kemauanuntukbelajar 2 Belumadasemuajenjangsekolah

(PAUD,TK,SD,SMP, dan SMA)

Tidakadadana Ada SDM

2.1.2 Agama

Masyarakat Gampong Trieng Gadeng dalam hal spiritual masih sangat kurang. Mengingat meunasah yang menjadi tempat ibadah dan shalat berjamaah sudah tidak aktif lagi.Namun, pada bulan Ramadhan lalu rutinitas shalat tarawih terlaksana secara berjamaah yang di pimpin oleh imam meunasah gampong.

2.1.3 Ekonomi

Perekonomian merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan dan kehidupan masyarakat. Masyarakat Gampong TriengGadeng memiliki pendapatan dari sektor usaha ekonomi yang dominan berasal dari pertanian, perkebunan, serta perdagangan yang hanya sebagian kecil.

Banyak permasalahan dalam bidang ekonomi yang terdapat di gampong Trieng Gadeng seperti :

 Tidak memiliki pekerjaan tetap (penghasilan tidak menentu).  Penghasilan petani masih tergolong minim.

 Tingginya angka pengangguran.  Kurangnya modal usaha dan kerja.  Minimnya lowongan kerja.

 Kurangnya keterampilan (life skill).

 Pengelolaan dan manejemen usaha yang kurang terampil.

Dari permasalahan di atas, banyak masalah yang dijumpai yang berkenaan dengan keadaan pemasaran. Pelatihan bukan saja harus dilakukan namun juga harus memiliki tindak lanjut serta kesadaran untuk mengubah pola ekonomi yang telah dilakukan sebelumnya. Kesadaran untuk berubah juga perlu ditingkatkan agar mendapatkan hasil yang lebih pasti.

(15)

Potensi dan masalah di gampong dalam bidang ekonomi digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

No. Masalah Penyebab Potensi gampong

1 Tidak memiliki pekerjaan tetap (penghasilan tidak tentu)

Tidakada ketrampilan (skill)

Lahan & SDM

2 Penghasilan petani masih minim dengan satu kali masa tanam.

Irigasi sawah yang tidak ada

Lahan & SDM

3 Kurangnya moda lusaha dan kerja Tidak ada dana Lahan & SDM

2.1.4 Sosial Budaya

Tatanan kehidupan sosial masyarakat Gampong Trieng Gadeng terasa dengan adanya sikap solidaritas sesama, dimana kegiatan-kegiatan yang memadukan sosial dan kemasyarakatan masihberjalan dan dipelihara. Hal ini terjadi karena adanya ikatan emosional keagamaan yang sangat kuat antara sesama masyarakat. Atas landasan inilah tumbuh motivasi masyarakat untuk saling melakukan interaksi sosial secara berkesinambungan.

Namun, di gampong Trieng Gadeng struktur gampong (seperti pemuda gampong) masih belum terbentuk, sehingga kegiatan gampong dapat tertunda dari waktu yang telah ditentukan.

Permasalahan pada bidang sosial budaya gampong Trieng Gadeng banyak terletak Pada :

 Belum terbentuk pemuda gampong yang berperan penting dalam sebuah gampong.  Belum adanya fasilitas yang lengkap untuk kegiatan sosial budaya yang dilaksanakan.

2.2 Prasarana dan sarana

Pada bidang ini, Gampong Trieng Gadeng juga masih bermasalah dengan kurang lengkapnya fasilitas yang ada sehingga penggunaan fasilitas tersebut masih belum maksimal. Permasalahan dalam bidang prasarana dan sarana (infrastruktur) diantaranya:

 Pembuangan air Limbah RT belum teratur.  Drainase yang masih kurang.

 Tempat sampah yang masih belum tersedia, sehingga sampah masyarakat masih berserakan di sudut-sudut gampong.

 Kurangnya sarana prasarana penunjang kantor geuchik.

 Tidak memiliki gedung serba guna untuk musyawarah gampong.  Meunasah gampong masih dalamtahap renovasi.

(16)

 Belum adanya penampung air sebagai tempat penyimpanan air bersih bagi warga gampong.

2.3 Produksi

Produksi Gampong Trieng Gadeng mayoritasnya berasal dari hasil pertanian dan perkebunan. Hasil dari sektor pertanian biasanya digunakan oleh penduduk gampong untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan hanya sebagian kecil yang di jual secara komersial. Dari hasil pertanian inilah, mata pencaharian masyarakat setempat dari hasil sawah yang didapat cukup untuk menghidupi krbutuhan setiap.

Gampong ini masih membutuhkan masukkan dan bantuan untuk membangun masyarakat dan memajukan gampong karena di Gampong Trieng Gadeng masih banyak potensi yang harus digali untuk dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Banyak lahan kosong yang terbengkalai tanpa perawatan, mengingat dana yang masih kurang dan tidak ada pemasukan dana yang lain sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat.

2.4 Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Kesehatan masyarakat dan kebersihan lingkungan gampong merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Permasalahan kesehatan yang timbul di Gampong Trieng Gadeng dikarenakan kurangnya fasilitas terhadap akses kesehatan pada masyarakat gampong tersebut, sehingga bila ada masyarakat yang sakit mereka harus keluar mencari obat ketempat lain.

Mengenai kebersihan lingkungan, Gampong Trieng Gadeng masih tergolong kotor. Hal ini di karenakan tidak adanya tempat khusus untuk pembuangan sampah, ditambah lagi dengan sampah yang masih banyak berserakan di sekitar sudut gampong juga dikarenakan kurangnya perhatian warga terhadap kebersihan lingkungan gampong. Hal ini dapat dilihat dari minimnya minat warga untuk membuang sampah pada tempatnya. Oleh karena itu, pembersihan perlu dilakukan dengan cara diadakannya gotong royong secara rutin.

Berbagai masalah di bidang kesehatan dan lingkungan hidup yang dimiliki oleh Gampong Trieng Gadeng, diantaranya:

 Terbatasnya akses terhadap kesehatan.  Belum memiliki puskesmas.

 Kurangnya penyuluhan kesehatan.

 Masyarakat belum sadar akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.  Pengelolaan sampah belum baik.

(17)

2.5 Administrasi dan Pemerintahan Gampong

Dalam mengatur roda pemerintahan gampong yang disesuaikan dengan keadaan masyarakat, sistem pemerintahan Gampong Trieng Gadeng masih berpola pada adat/kebudayaan dan peraturan formal yang dibuat secara bersama dan bersifat umum sejak zaman dahulu. Secara struktural pemerintahan gampong mulai dari geuchik, sekretaris gampong, imum meunasah, kepala dusun, dan imum mukim yang berperan mengorganisir enam gampong dimukim Rambong yang dipilih secara musyawarah dan keputusan bersama.

Imum mukim memiliki peranan yang cukup kuat dalam tatanan pemerintahan gampong, yaitu sebagai penasehat baik dalam penetapan sebuah kebijakan ditingkat pemerintahan gampong dan dalam memutuskan hukum adat.

Berikut Struktur organisasi pemerintahan Gampong Trieng gadeng sekarang :

Keuchik Saiful Bahri (PJ) Marzuki Ilyas Usman Tuha Peut Saiful Bahri Sekretaris Desa Bendahara Mahmud Kaur Umum Abu Bakar Kepala Dsn. Bl. Kambuk Sabri Kepala Dsn. Bkt. Drien

(18)

BAB III

REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

3.1 KEGIATAN MANDIRI

A. Kegiatan yang dilakukan oleh Japlis Antoni Deskripsi Program Tematik :

PenanggungJawab : Japlis Antoni

NIM : 1204106010064

Fakultas/Jurusan : Teknik/Industri

1. BidangKegiatanYang Dipilih (Kegiatan Utama)

1.1 PenyuluhanKewirausahaandanPemanfaatan Potensi Gampong yang Bisa Dijadikan Sebuah Industri

Sosialisasi ini ditujukan kepada masyarakat gampong secara umum. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang potensi daerahnya serta tidak adanya motivasi untuk mengolah potensi tersebut menjadi sebuah usaha merupakan alasan utama diadakannya sosialisasi ini, sehingga masyarakat tidak hanya mampu memanfaatkan sumber daya yang ada dengan optimal, tapi juga mampu menghasilkan suatu produk baru yang paling tidak dapat menjadi sebuah usaha kecil rumah tangga. Proses sosialisasi ini juga ditunjang dengan demonstrasi pembuatan sirup dari air kelapa muda yang merupakan salah satu bentuk pemafaatan potensi gampong yang dimaksud. Penyuluhan ini ditutup dengan pembagian sampel sirup kepada warga yang hadir.

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memotivasi masyarakat agar lebih dapat mengoptimalkan potensi yang ada di gampongnya sehingga sumber daya yang ada tidak menjadi sia-sia begitu saja.Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah supaya masyarakat minimal mampu membangun suatu usaha mandiri yang pada gilirannya nanti dapat menjadi pendapatan bagi masyarakat itu sendiri.

1.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan sosialisasi ini diinisiasi oleh saya sendiri, Japlis Antoni, dan dibantu oleh anggota lain dari kelompok AT-143, khususnya Muhammad Fadhil yang telah turut serta memperagakan bentuk nyata dari pemanfaatan potensi gampong yang dimaksud. Sosialisasi

(19)

dilakukan hanya satu kali tatap muka, yaitu pada Hari Selasa, tanggal 9 Agustus 2016 di balai/meunasah Gampong Trieng Gadeng, dan dihadiri oleh banyak warga, terutama ibu-ibu. Selain itu, beberapa peserta KKN dari gampong tetangga juga ikut serta berbaur ditengah-tengah warga. Para peserta diberikan pemahaman bahwa untuk membentuk suatu usaha atau industri kreatif sebenarnya tidak memerlukan banyak persiapan yang rumit, contohnya saja untuk bahan dasar yang digunakan, yaitu air kelapa muda, sebenarnya sangat mudah didapatkan di gampong tersebut. Kegiatan yang dilakukan disambut cukup antusias oleh ibu-ibu, apalagi sampel yang dibuat dirasakan cukup enak dan tidak kalah dengan produk olahan industri lain. Diharapkan sosialisasi ini mampu membuka cakrawala masyarakat, sehingga tidak hanya mampu mengolah air kelapa muda, tapi juga sumber daya alam lain yang ada di sekitaran gampong.

1.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung

Kegiatan ini tidak akan berlangsung dengan lancar tanpa ada yang mendukungnya, salah satu dukungan yang dimaksud adalah antusiasme warga untuk menerima ilmu akademik yang dibawa oleh mahasiswa-mahasiswa KKN.Selain itu, dukungan juga datang dari sekretaris desa (pejabat sementara keuchik) yang ikut membantu meyakinkan seluruh warga gampong untuk dapat turut serta dalam kegiatan yang dijalankan.Faktor pendukung lain adalah dengan keberadaan mahasiswa-mahasiswa KKN yang telah membantu baik dari segi dokumentasi maupun kelangsungan kegiatan itu sendiri.

Faktor Penghambat

Terlepas dari dukungan penuh warga, masih terdapat banyak hambatan terkait dengan sarana dan prasarana, contohnya: dari awal telah direncanakan bahwa kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan dengan bantuan proyektor, namun karena ketidaktersediaannya, maka mau tidak mau harus dilakukan tanpa presentasi, sehingga mengurangi efek menariknya. Terlebih lagi meskipun ramai warga yang hadir, masih terdapat beberapa orang yang tidak datang, hal ini dimungkinkan karena berbenturan dengan waktu aktivitas mereka di sawah.Inilah salah satu tantangan terberat yang harus dihadapi peserta KKN, karena sebagian besar warga berprofesi sebagai petani.

(20)

2.1 Memberikan Bimbangan Dasar Bahasa Inggris kepada Anak-Anak Kelas 3-4 SD

Tidak adanya pengenalan bahasa Inggris sejak dini kepada anak-anak gampong menjadi salah satu alasan ketertinggalan mereka. Karena Bahasa Inggris merupakan salah satu alat yang bisa membantu membuka cakrawala anak menjadi lebih luas, maka terpikirlah ide untuk menagadakan suatu bimbingan dasar sehingga anak-anak gampong minimal dapat menjadi satu langkah lebih didepan daripada anak-anak seusianya dalam hal pemahaman Bahasa Inggris. Bimbingan dasar ini beragam disetiap pertemuan, mulai dari pengenalan kata-kata umum hingga penggunaan kalimat sehari-hari.

2.2 Mengadakan Pelatihan Dasar Komputer kepada Anak-Anak Kelas 5-6 SD

Salah satu bidang keahlian yang dewasa ini sangat dibutuhkan adalah pemahaman komputer. Pelatihan dasar komputer dimaksudkan agar anak-anak gampong tidak asing dengan teknologi ini jika suatu saat mereka harus berhadapan dengan bidang komputerisasi. Hal-hal yang diajarkan termasuk dari pengenalan perangkat-perangkat komputer hingga pembuatan surat sederhana. Karena teknologi kompuerisasi merupakan hal yang belum begitu familiar dengan anak-anak gampong, mereka menyambut dan berpartisipasi dalam pelatihan ini dengan sangat antusias.

2.3 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Bimbingan dasar ini dimaksudkan untuk mengurasi rasa asing anak-anak terhadap Bahasa Inggris. Tujuannya adalah untuk membiasakan anak-anak akan hal-hal yangterkait dengan Bahasa Inggris, sehingga saat mulai mempelajarinya ditingkat pendidikan formal mereka sudah lebih terbiasa. Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak kelas 3-4 SD yang minimal sudah mengenal angka dan huruf sehingga lebih mudah mengenalkannya kepada mereka dalam kapasitas Bahasa Inggris dasar. Jadi, meskipun di sekolahnya mereka tidak pernah mendapatkan pelajaran Bahasa Inggris, namun pada bimbingan ini mereka bisa mendapatkannya dengan standar kurikulum yang sama dengan anak-anak kelas 3-4 SD di sekolah-sekolah yang lebih maju.

Pelatihan dasar komputer dimaksudkan agar komputer yang ada, yaitu satu unit komputer yang merupakan properti gampong dapat dimanfaatkan oleh anak-anak gampong itu sendiri. Tujuannya adalah untuk mengenalkan sistem komputerisasi kepada anak-anak sejak dini, dimana pada zaman modern seperti sekarang ini merupakan suatu kebutuhan yang sangat vital. Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah keterampilan anak-anak

(21)

dalam menggunakan komputer sehingga dapatbermanfaat dalam keperluan sehari-hari seperti menulis surat dan lain-lain. Lebih jauh lagi, diharapkan mereka tidak hanya dapat menggunakannya untuk keperluan sendiri, namun juga untuk keperluan gampongnya.

2.4 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan bimbingan dasar Bahasa Inggris ini merupakan kegiatan penunjang yang dilaksanakan oleh saya sendiri. Pertemuannya dilakukan sebanyak lima kali tatap muka yaitu pada hari-hari selasa dan jumat, namun pada beberapa keadaan biasanya diundur atau dipercepat satu hari tergantung kesepakan dengan anak-anak. Jumlah anak-anak yang ikut serta terbilang sedikit yaitu hanya sembilan orang. Meskipun demikian jumlah yang relatif sedikit ini dapat membantu anak-anak yang hadir menjadi lebih fokus. Diharapkan berakhirnya program KKN tidak mengurangi minat mereka dan justru memberikan motivasi untuk dapat belajar sendiri.

Untuk pelatihan dasar komputer, kegiatannya juga diinisiasi oleh saya sendiri, namun kali ini dengan bantuan salah satu anggota kelompok AT-143, yaitu Muhammad Fadhil. Sama seperti bimbingan Bahasa Bahasa Inggris dasar, pelatihan ini juga dilakukan dua minggu sekali, yaitu pada hari-hari senin dan kamis dengan jadwal yang sama fleksibelnya, namun bedanya, jika bimbngan Bahasa Inggris dasar dilakukan di balai/meunasah gampong, pelatihan komputer dilakukan dirumah sekretaris desa dimana komputer tersebut disimpan. Meskipun hanya bisa mengandalkan satu unit komputer, untungnya anak-anak yang berpartisipasi sangat patuh sehingga proses pelatihan dapat berjalan dengan lancar hingga tatap muka terakhir. Di akhir pelatihan, mereka ditantang untuk menulis surat sendiri dan hasilnya tidak mengecewakan.

2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat

Yang sangat mendukung dari pelaksanaan program-program penunjang ini adalah partisipasi anak-anak, dimana karena usianya yang masih sangat muda dan mendorong mereka untuk menjadi sangat aktif. Sedangkan faktor penghambatnya adalah rasa disiplin diri yang masih sangat kurang, sehingga meskipun mereka mengikuti bimbingan dan pelatihan dengan antusias, namun kadang kegiatan yang dilakukan harus diundur bahkan hingga satu jam karena masih banyak yang datang terlambat.

B. Kegiatan yang dilakukan oleh Muhammad Fadhil Deskripsi Program Tematik :

(22)

NIM : 1305105010039

Fakultas/Jurusan : Pertanian/Teknologi Hasil Pertanian 1. BidangKegiatanYang Dipilih (Kegiatan Utama)

1.1 Pembuatan Sirup Dari Buah Kelapa

Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomis, endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok ("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Cairan ini mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma. Buah kelapa yang terdiri atas beberapa komponen seperti; sabut, tempurung daging buah dan air sampai saat ini masih belum maksimal dimanfaatkan. Produk olahan di tingkat petani masih terbatas pada kopra, minyak, dan santan yang diolah dari daging buah kelapa.Air dari buah kelapa muda yang berumur 7-8 bulan merupakan minuman sesgar yang cukup penting pada daerah penghasil kelapa, maupun di kota-kota besar.

Air kelapa dari buah matang dapat diolah menjadi minuman ringan berupa sirup. Dengan demikian dapat memberikan nilai tambah. Selain itu pembuatan sirup dapat dilakukan secara sederhana, sehingga dapat dibuat dalam skala usaha rumah tangga terutama di daerah-daerah penghasil kelapa.

Berbeda dengan produk sirup dari pabrik , penyimpanan sirup air kelapa yang dibuat dengan skala rumah tangga dapat menimbulkan masalah karena proses pembuatannya tidak terkontrol dengan baik. Menurut Gonzales (1984), air kelapa mempunyai kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan minuman ringan lainnya, sehingga mikroba sangat mudah tumbuh dan berkembang. Maka dengan itu pengolahan pembuatan sirup skala rumah tangga harus benar-benar dijaga sterilisasinya supaya produk bebas terkontaminasi oleh mikroorganisme.

Salah satu manfaat sirup kelapa muda untuk kesehatan adalah membuat tubuh menjadi lebih segar dan sehat. Sirup kelapa memiliki banyak kandungan ion yang baik untuk kesehatan. Apabila sirup kelapa diminum disaat tubuh mulai lesu maka bagi sebagian orang akan membuat tubuh mendapatkan nutrisi yang tepat untuk mencegah berbagai macam penyakit. Baiknya lagi mengkonsumsi sirup kelapa muda secara bersamaan dengan buah-buahan maka inipun akan membuat sensasi kesegaran yang sangat nikmat apalagi diminumnya disaat kumpul bersama keluarga ataupun kawan. Dengan mengkonsumsi secara langsung sirup kelapa tersebut, akan membuat kita bisa mendapatkan nutrisi yang lebih

(23)

lengkap karena didalam kelapa banyak nutrisi yang alami yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dan tujuan pembuatan sirup kelapa muda untuk masyarakat, supaya dapat memberikan informasi atau pengetahuan tentang bagaimana melakukan proses inovasi produk olahan dan membuat pelatihan pembuatan sirup air kelapa. Dari program kegiatan ini diharapkan agar masyarakat dapat memahami tentang khasiat, mafaat, dan cara pemanfaatan bahan baku untuk dijadikan inovasi produk olahan skala rumah tangga dengan pemanfaatan air kelapa yang dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan sirup air kelapa.

Teknologi pembuatan sirup yang sederhana dan peluang pasar yang cukup potensial dari produk sirup merupakan faktor yang menarik bagi warga, dan minat ini mulai tertarik setelah mendengarkan penjelasan tentang cara pemasaran. Dengan penerapan teknologi yang tidak rumit, warga di gampong ini sangat bersemangat dalam merespon mengenai pembuatan produk sirup kelapa ini. Setelah produk jadi, dari produk ini menunjukkan bahwa umur simpan dari sirup yang dikemas dalam botol cukup baik dan rasanya pun seperti alaminya kelapa muda. Hal ini semua tentu baik jikalau proses pengolahannya dilakukan dengan benar dan steril.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam program ini yaitu dengan dilakukannya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Gampong Trieng Gadeng dapat berinovasi dalam menghasilkan suatu produk dan juga dapat memanfaatkan potensi Gampong selain melinjo yaitu buah kelapa dalam melakukan inovasi pengolahan yang sesuai. Salah satu produk yang dicontohkan pada kegiatan ini adalah sirup yang diolah dari air kelapa muda. Hal terakhir kita harapkan supaya nantinya ada perkembanagan secara lebih baik lagi dan mudah-mudahan ada masyarakat yang memang memiliki jiwa dalam mendirikan home industri di gampong ini karena ditinjau dari bahan baku diwilayah gampong dan kecamatan ini sangat potensial bidang kelapa dan kualitas kelapanya pun cukup baik.

1.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Program kerja ini dilaksanakan oleh Muhammad Fadhil serta dibantu oleh seluruh anggota kelompok AT 143 Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak satu kali selama pelaksanaan KKN, yaitu Selasa tanggal 9 Agustus 2016 pukul 15:00 WIB, bertempatkan di Meunasah Gampong Gampong Trieng Gadeng, kegiatan ini di berikan kepada ibu-ibu.

(24)

Pada kegiatan ini, ibu-ibu diberikan penjelasan bagaimana cara proses inovasi suatu produk dengan cara memberikan selembaran kertas sehingga dapat menambah nilai jual dari produk tersebut. Salah satu potensi yang dimanfaatkan adalah buah kelapa, air buahnyayang diolah menjadi sirup buah kelapa. Setelah selesai, tiap peserta yang mengikuti pelatihan ini ada mendapatkan resep pengolahan sirup air kelapa dengan harapan setelah KKN selesai diharapkan dapat terus dilakukan inovasi pengolahn sirup air kelapa ini oleh masyarakat gampong ini.

1.4 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah : - Dukungan dari Bapak Geuchik Gampong Kumbang Trueng Campli - Dukungan dari warga gampong

- Alat dan bahan yang digunakan mudah diperoleh dan tersedia - Waktu dan tempat yang cukup memadai

- Dalam kegiatan ini tidak ditemukan kesulitan-kesulitan yang berarti yang bisa menghambat kegiatan ini dilakukan

- Jumlah biaya dalam kegiatan ini yaitu Rp 180.000,- dan dana ini bersumber dari dana pribadi.

2. Bidang Kegiatan yang Dipilih (Kegiatan Penunjang)

2.1 Mengajarkan Anak-Anak Membuat Kerajinan Tangan dari Tali Kur atau Tali Prusik

Pelatihan Kerajinan Tangan dari tali kur atau kursik dua buah perlengkapan yang biasanya dibuat oleh para pencinta alam dan anak-anak yang masih duduk di bangku SD. Bagi anak sekolah biasanya tali kur ini digunakan dalam kegiatan pramuka yang dilingkari di bahu dengan peluit yang digantung di ujungnya, Kedua tali tersebut memang sangat penting dalam kegiatan outdoor seperti hiking, camping, dan lainya. Keduanya dapat digunakan untung mengikat tenda ,membantu melewati jalan yang sulit dilalui,meuruni dan menaiki tebing serta untuk penyelamatan ketika terjadi musibah.

2.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Dicapai

Adapun maksud dari pembuatan program ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada remaja dan anak-anak Gampong Trieng Gadeng tentang bagaimana membuat

(25)

kerajinan tangan dari tali kuh dan prusik sehingga dapat meningkatkan kreativitas mereka dan melatih otak kanan anak-anak gampong Trieng Gadeng.

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah agar remaja dan anak-anak dapat mengetahui bagaimana cara membuat kerajinan tangan dari tali kur dan tali prusik yang dapat di pakai oleh anak-anak katika sedang bermain, dan lain-lain nya, sehigga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sehari-hari.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah remaja dan anak-anak di Gampong Trieng gadeng. Kegiatan ini mengharapkan agar remaja dan anak-anak di Gampong Trieng Gadeng dapat membuat kerajinan tangan dari Tali kur dan tali prusik sehingga dapat mengasah kreativitas mereka dan juga dapat memberikan peluang usaha bagi remaja yang ingin berwirausaha.

2.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan pelatihan kerajinan tangan dari tali kur dan tali prusik ini dilaksanakan oleh Muhammad Fadhil ,dan dibantu oleh teman-teman KKN AT 143 lainnya. Kegiatan ini dilakukan satu kali selama KKN yang di laksanakan pada tanggal 26 Agustus 2016, yang bertepatan pada hari jum’at. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah bagi remaja dan anak-anak dapat mengetahui cara pembuatan kerajinan tangan yang dibuat dari buah Tali kur dan prusik yang kemudian dapat dipraktekkan kembali dirumah sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hai dan juga dapat dijadikan sebagai wirausaha baru bagi remaja yang ingin berwirausaha. Mendapatkan dukungan penuh dari keushik dan perangkat desa.

2.4 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

a. Faktor pendukung :

1. Remaja dan anak-anak sangat antusiasme dalam kegiatan ini 2. Mendapatkan dukungan penuh dari keushik dan perangkat des

3. Mendapatkan motivasi dan dukungan lebih dari kawan-kawan KKN yang ikut membantu dalam menjalankan program ini

b. Faktor penghambat

1. Kegiatan ini sedikit terhambat karena anak-anak yang tidak sabar dalam mengerjakannya. C. Kegiatan yang dilakukan oleh Nurrizki Yanti

Deskripsi Program Tematik :

PenanggungJawab : Nurrizki Yanti

NIM : 1306104030042

(26)

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih (Kegiatan Utama)

1.1 Layanan Informasi

Layanan informasi adalah layanan yang diberikan dalam format klasikal bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai suatu hal yang penting untuk mereka ketahui dan dibutuhkan dalam diri mereka, layanan informasi ini juga merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman dalam bimbingan dan konseling. Layanan informasi dalam format klasikal yang diberikan pada kesempatan ini bertema “cita-cita ada untuk diwujudkan”. Tema yang diangkat tersebut membuat siswa lebih menggali potensi mereka, cara memilih cita-cita, dan berani untuk menanamkan cita-cita.

1.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai dari layanan informasi yang diberikan ini antara lain:

a. Memberikan pemahaman kepada siswa bahwa sangat penting bercita-cita dan memotivasi diri mereka.

b. Menumbuhkan kesadaran pada siswa bahwa sangat penting memiliki cita-cita.

c. Memberitahu siswa bagaimana cara memilih cita-cita yang sesuai dengan potensi diri. d. Menumbuhkan rasa percaya diri untuk mewujudkan cita-cita.

1.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan layanan informasi dilakukan untuk membantu siswa agar lebih yakin pada potensi diri dan cara menentukan cita-cita yang sesuai dengan diri mereka. Kegiatan layanan informasi ini dilaksanakan oleh Nurrizki Yanti dibantu oleh Sitti Maziyah Aini, Nia Juwifa, Nurfamita, Japlis Antoni, dan Muhammad Fadhil.

Layanan informasi dengan format klasikal ini bertema “cita-cita ada untuk diwujudkan” dilakukan dalam satu kali pertemuan pada tanggal 10 Agustus 2016 di SMPN 3 Darul Aman kelas VII dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang.

Setelah memberikan layanan informasi dengan tema “cita-cita ada untuk diwujudkan” siswa yang sebelumnya belum memikirkan tentang cita-cita mereka sudah menetapkan akan cita-cita yang ingin mereka raih dan telah memiliki gambaran kehidupan kedepannya bagaimana serta sudah percaya diri terhadap pilihan yang mereka ambil tersebut.

Pelaksana kegiatan ini hanya memberikan tindak lanjut dengan memberikan waktu bagi siswa melakukan Tanya jawab terhada apa yang belum mereka pahami setelah kegiatan layanan informasi selesai diberikan, kemudian memberikan beberapa trik and tips pada siswa.

(27)

Pelaksana tidak memberikan tindak lanjut yang lainnya karena melihat siswa sudah sangat memahami, yakin, dan tidak ada keraguan lagi setelah kegiatan ini.

1.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung diantaranya:

a. Adanya partisipasi dari siswa yang mengikuti kegiatan

b. Adanya dukungan dari sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan ini

Faktor Penghambat diantaranya:

Tidak ada penghambat yang berarti dalam menyelenggarakan kegiatan ini karena semua berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan pelaksana hanya saja waktu dalam memberikan layanan ini dianggap singkat.

2. Bidang Kegiatan Yang Dipilih (Kegiatan Penunjang)

2.1 Mengajarkan Tarian Tradisional “Ratoh Jaroe”

Tarian tradisional “ratoh jaroe” diajarkan untuk membuat siswa SMP dan SMA tidak lupa terhadap seni budaya yang dimiliki oleh bangsanya. Tarian ini diajarkan oleh Nurrizki Yanti dibantu oleh Nia Juwifa, Nurfamita, Sitti Maziyah Aini, Japlis Antoni, dan Muhammad Fadhil.

2.1.1 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai dari tarian tradisional yang diajarkan antara lain:

a. Agar siswa SMP dan SMA tahu pentingnya melestarikan budaya tradisional. b. Agar siswa lebih mencintai kesenian daerah daripada kesenian modern.

c. Agar tarian yang sudah lama diciptakan oleh leluhur tetap ada dan tetap menjadi warisan bangsa.

d. Siswa mampu menampilkan tarian tradisional dengan maksimal dan baik.

2.1.2 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Mengajarkan tarian tradisional ratoh jaroe pada siswa SMP dan SMA dilakukan untuk menmbuhkan rasa cinta dan peduli mereka akan kesenian daerah yang harus tetap dilestarikan agar tidak hilang ditinggal zaman selain itu juga membuat agar mereka lebih percaya diri akan kemampuan mereka dalam menampilkan tarian. Tarian ratoh jaroe ini

(28)

diajarkan oleh Nurrizki Yanti dibantu oleh Sitti Maziyah Aini, Nia Juwifa, Nurfamita, Japlis Antoni, dan Muhammad Fadhil.

Layanan informasi dengan format klasikal ini bertema “cita-cita ada untuk diwujudkan” dilakukan dalam satu kali pertemuan pada tanggal 10 Agustus 2016 di SMPN 3 Darul Aman kelas VII dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang.

Setelah memberikan layanan informasi dengan tema “cita-cita ada untuk diwujudkan” siswa yang sebelumnya belum memikirkan tentang cita-cita mereka sudah menetapkan akan cita-cita yang ingin mereka raih dan telah memiliki gambaran kehidupan kedepannya bagaimana serta sudah percaya diri terhadap pilihan yang mereka ambil tersebut.

Pelaksana kegiatan ini hanya memberikan tindak lanjut dengan memberikan waktu bagi siswa melakukan Tanya jawab terhada apa yang belum mereka pahami setelah kegiatan layanan informasi selesai diberikan, kemudian memberikan beberapa trik and tips pada siswa. Pelaksana tidak memberikan tindak lanjut yang lainnya karena melihat siswa sudah sangat memahami, yakin, dan tidak ada keraguan lagi setelah kegiatan ini.

2.1.3 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung diantaranya:

a. Adanya partisipasi dari siswa yang mengikuti kegiatan tarian.

b. Adanya dukungan dari orang tua siswa agar anaknya mengikuti kegiatan tarian. Faktor Penghambat diantaranya:

Faktor penghambat yang mempengaruhi tarian ratoeh jaroe ini diantaranya karena tidak ada pemusik yang mengiringi tarian, sulitnya menentukan waktu yang sesuai untuk melakukan latihan, dan tidak ada dasar tarian sehingga sulit dalam proses mengajarkannya.

2.2 Melatih siswa SD Paskipraka untuk Persiapan Mengibarkan Sang Saka pada 17 Agustus

Paskibraka diajarkan untuk membuat siswa SD lebih siap dan mengerti cara mengibarkan sang saka merah putih secara benar dan tidak menghilangkan arti kemerdekaan serta makna dari pengibaran sang saka. Paskibraka ini diajarkan oleh Nurrizki Yanti dibantu oleh Muhammad Fadhil, Japlis Antoni, Nia Juwifa, Nurfamita, dan Sitti Maziyah Aini.

2.2.1 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

(29)

a. Agar siswa SD tahu pentingnya mengibarkan sang saka secara benar sehingga makna dari pengibaran sang saka tetap ada serta mengetahui sejarahnya.

b. Agar siswa lebih menghargai perjuangan para pahlawan sehingga bisa mengibarkan sang saka.

c. Siswa mampu mengibarkan sang saka dengan maksimal dan baik.

2.2.2 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Melatih paskibraka pada siswa SD Blang Buket dilakukan agar mereka tahu bagai mana cara mengibarkan sang saka dengan benar sehingga makna dari pengibaran sang saka tidak hilang serta membuat mereka lebih percaya diri dalam mengibarkan sang saka ketika upacara bendera pada 17 agustus. Paskibraka ini dilatih oleh Nurrizki Yanti dibantu oleh Muhammad Fadhil, Japlis Antoni, Nia Juwifa, Nurfamita, dan Sitti Maziyah Aini.

Pelatihan paskibraka ini dilakukan di lapangan SD. Hasil yang dicapai setelah pelatihan paskibraka ini siswa lebih mampu dan mengerti cara mengibarkan bendera dengan lebih baik dan benar serta membuat makna dari pengibaran sang saka tetap ada.

Tindak lanjut yang dilakukan setelah pelatihan paskibraka tersebut dilakukan kembali oleh guru, guru SD tersebut setelah pelatihan ini hanya memantapkan gerakan ketika pengibaran sang saka secara rutin di sekolah.

2.2.3 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung diantaranya:

a. Adanya partisipasi dari siswa yang mengikuti kegiatan paskibraka.

b. Adanya dukungan dari guru dan sekolah agar siswanya mamou mengibarkan sang saka dengan baik dan benar.

Faktor Penghambat diantaranya:

Faktor penghambat yang mempengaruhi latihan paskibraka adalah terlalu jauh jarak yang harus ditempuh pelatih menuju sekolah tanpa menggunakan kendaraan dan waktu yang diberikan sekolah untuk mengajarkan paskibraka terlalu minim.

3. Bidang Kegiatan yang Dipilih (Kegiatan Tambahan)

3.1 Mengajarkan les menulis pada siswa TK dan SD di gampong

Les Menulis ini ditujukan bagi siswa yang belum mengenal angka dan huruf meskipun mereka sudah berada di SD, hal ini dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman dari orang tua

(30)

untuk mengajarkan anaknya di rumah. Les ini diajarkan oleh Nurrizki Yanti dibantu oleh Nurfamita, Sitti Maziyah Aini, Nia Juwifa, Japlis Antoni, dan Muhammad Fadhil.

3.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai dari Les Menulis ini antara lain: a. Agar siswa TK dan SD memiliki motivasi untuk belajar

b. Agar siswa TK dan SD mampu untuk menulis dan mengenal huruf atau angka c. Agar siswa TK dan SD setelah mengenal huruf daapat membaca

d. Agar siswa TK dan SD memiliki prestasi yang lebih baik lagi di bidang akademik

3.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Hasil yang ingin dicapai dari les menulis ini yaitu siswa yang tadinya tidak mengenal huruf dan angka dapat mengenali huruf dan angka serta dapat menuliskannya, kemudian dengan adanya les inipula siswa sudah bisa membaca dan menghiting, serta memiliki motivasi untuk terus belajar dan mengembangkan ilmu yang sudah dimilikinya.

Tindak lanjut nantinya akan diberikan oleh orang tua murid dengan rutin mengajarkan anak-anaknya di rumah agar ilmu yang sudah mereka miliki semakin berkembang nantinya.

3.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung diantaranya:

a. Adanya partisipasi dari siswa yang mengikuti les.

b. Adanya dukungan dari orang tua dan masyarakat untuk mengajarkan les menulis pada anak mereka.

Faktor Penghambat diantaranya:

Faktor penghambat yang mempengaruhi les diantaranya ada siswa yang memang belum mengenal huruf sama sekali meskipun sudah kelas 2 SD, siswa ketika dijadwalkan jam untuk les terkadang datangnya terlambat, serta siswa tidak belajar di rumah yang menyebabkan apa yang di ajarkan hari ini minggu depan harus di ulang kembali.

D. Kegiatan yang dilakukan oleh Sitti Maziyyah Aini Deskripsi Program Tematik :

Penanggung Jawab : Sitti Maziyyah Aini

(31)

Fakultas/ Jurusan : Kedokteran/ Pendidikan Dokter 1. Bidang Kegiatan yang Dipilih (Kegiatan Utama)

1.1 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Pengenalan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau dikenal dengan singkatan PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran diri sendiri sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan indivudu/kelompok dapat mrnolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.

Salah satu pencegahan primer yang dapat dilakukan adalah dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini dapat ditanamkan sejak dini agar penyakit tidak dating berulang baik pada orang yang sama maupun berbeda. Memberikan informasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.

Penggunan peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) menjadi dasar pengenalan kesehatan dalam hal trauma. Hal ini dapat diajarkan kepada anak – anak agar sigap dalam menghadapi trauma yang dapat ditangani secara mandiri seperti trauma terkena pisau.

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa pentingnya perilaku hidup sehat dan bersih serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta memperkenalkan alat/bahan serta kegunaan P3K yang dapat digunakan secara mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya agar anak – anak paham petingnya perilaku hidup bersih dan sehat dan mau berperan aktif dalam melaksanakannya serta dapat mengenal P3K sejak dini dengan manfaat kegunaaannya. Sasaran yang ingin dicapai yaitu timbulnya kesadaran untuk mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari – hari baik dirumah, sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya mampu mengenal P3K dan kegunaannya dengan baik.

1.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan kesadaran diri masing-masing dalam bidang kesehatan yang dikenalkan sejak dini. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sitti Maziyyah Aini yang dibantu oleh Japlis Antoni, Nurrizki Yanti, Muhammad Fadhil, Nurfamita dan Nia Juwifa. Kegiatan ini dilaksanakan pada 3 kelas yaitu kelas IV, V dan VI dengan 3 kali

(32)

pertemuan yaitu pada tanggal 11, 12, 13 Agustus 2016 yang berlokasi langsung di SD Negeri Blang Buket. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini dengan sistem diskusi tanya jawab dimana setiap point yang disampaikan dijelaskan secara perlahan dan diizinkan bertanya apabila siswa tidak paham sehingga timbul umpan balik positif dari siswa.

Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah siswa dan siswi SD Negeri Blang Buket merasa terbantu dengan diadakan kegiatan ini serta mendapat wawasan dan pengalaman tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Kemudian siswa – siswi paham mengenai pengenalan awal pertolongan pertama pada kecelakaan yang di apresiasikan dengan mempraktikkannya.

Tindak lanjut dalam kegiatan ini adalah dengan diadakan Unit Kesehatan Sekolah sehingga dapat membantu memudahkan dalam memperdalam masalah kesehatan dan mudah untuk dipraktikkan.

1.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung diantaranya : a. Bantuan dari teman kelompok KKN b. Adanya dukungan dari pihak dewan guru c. Siswa – siswi berperan aktif

Faktor Penghambat diantaranya :

a. Tidak bertemu dengan kepala sekolah secara langsung sehingga jadwal yang direncanakan bergeser.

2. Bidang Kegiatan yang dipilih (Kegiatan Penunjang)

2.1 Membuat Tas Rajut dari Benang Rajut

Kegiatan penunjang berupa pembuatan tas rajut dari benang rajut dilakukan untuk melatih kreativitas ibu – ibu gampong Trieng Gadeng untuk mengolah seutas benang rajut menjadi tas yang kreasikan seunik mungkin. Setiap ibu – ibu dibagikan benang rajut dan jarum dengan warna yang disediakan.

2.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dari kegiatan ini adalah melatih ibu – ibu membuat tas rajut dari benang rajut sehingga dapat membuat tas rajut secara mandiri. Tujuanya untuk mengasah kreativitas ibu – ibu gampong Trieng Gadeng yang dapat dijadikan sebagai usaha mandiri. Sasaran yang ingin

(33)

dicapai adalah ibu – ibu gampong Trieng Gadeng mampu membuat tas rajut dari benang rajut secara mandiri dengan baik.

2.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan pembuatan tas rajut dari benang rajut yang dilakukan membantu ibu – ibu menjadi lebih kreatif dan membuka wawasan baru dengan mengkreasikan benang rajut menjadi tas rajut yang diinginkannya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sitti Maziyyah Aini yang dibantu oleh Nurfamita, Nia Juwifa, Nurrizki Yanti, Muhammad Fadhil dan Japlis Antoni. Kegiatan ini dilakukan setiap hari minggu dengan pertemuan 3 kali yaitu pada tanggal 14, 21 , 28 Agustus 2016. Kegiatan ini dilakukan di Meunasah Gampong Trieng Gadeng. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh ibu – ibu namun kaum muda juga antusias mengikutinya.

Ibu – ibu gampong Trieng Gadeng mampu membuat tas dari benang rajut yang dikreasikan sesuai dengan keinginannya serta memberikan respon positif terhadap kegiatan yang dilakukannya. Adanya inovasi baru pembuatan tas dari benang rajut dapat membantu ibu – ibu megreasikan berbagai bentuk tas sehingga dapat sedikit membantu ekonomi keluarga.

2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung diantaranya :

a. Adanya partisipasi ibu – ibu dalam mengikuti kegiatan ini.

b. Adanya bantuan dari teman kelompok KKN dalam melatih pembuatan tas rajut. Faktor Penghambat diantaranya :

a. Waktu yang singkat karena kegiatan ini dilakukan selesai shalat asar sekitar pukul 16.30 sampai 18.00.

b. Benang sedikit disediakan.

3. Bidang Kegiatan yang Dipilih (Kegiatan Tambahan)

3.1 Mengajarkan Berhitung

Mengajarkan berhitung berawal dari permintaan ibu – ibu Gampong Trieng Gadeng untuk dilaksanakan rutin. Kegiatan ini dilakukan mengingat keterbatasan anak - anak dalam berhitung mengoperasikan matematika dengan baik. Pada kegiatan ini di ikuti oleh anak – anak Gampong Trieng Gadeng yang masih Sekolah Dasar.

(34)

3.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dari kegiatan ini adalah anak – anak Gampong Trieng Gadeng memiliki kemauan belajar yang lebih untuk memahami tentang operasi matematika dan berhitung dengan baik. Tujuannya untuk memperbaiki pola piker anak bahwa dalam mengoperasikan matematika dan berhitung itu mudah dilakukan dan tidak sulit. Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah anak - anak memiliki kemauan besar untuk belajar lebih giat dan memahami dalam mengoperasikan matematika dan berhitung dengan baik.

3.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan berhitung ini dapat membantu anak – anak menjadi lebih giat dan tekun belajar serta dapat meningkatkan pemahaman dalam mengoperasikan matematika dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sitti Maziyyah Aini yang dibantu oleh Nurrizki Yanti, Nurfamita, Nia Juwifa, Muhammad Fadhil dan Japlis Antoni. Kegiatan ini rutin dilakukan pada hari Selasa dan Jum’at sebanyak 5 kali pertemuan pada tanggal 9, 12, 16, 19, 23 Agustus 2016. Kegiatan ini dilakukan di Meunasah Gampong Trieng Gadeng. Kegiatan berhitung ini diajarkan dari tingkat yang rendah sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Setiap anak di evaluasi dengan pemberian soal dan di isi tanpa harus melihat contoh kembali.

Anak – anak Gampong Trieng Gadeng mampu berhitung dan mengoperasikan matematika dengan baik dan mudah dalam memahaminya. Anak – anak menjadi lebih tekun dalam belajar dan meningkatkan motivasi untuk rajin belajar disekolah maupun dirumah. Dengan lancarnya berhitung dan paham dalam mengoperasikan matematika dapat membantu memudahkan anak – anak belajar saat di sekolah.

3.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung diantaranya:

a. Adanya partisipasi anak – anak dalam mengikuti kegiatan ini.

b. Adanya dukungan dari orang tua anak untuk melaksanakan kegiatann ini. c. Adanya sarana dan prasarana yang telah disediakan

Faktor penghambat diantaranya:

a. Sebagian anak – anak hadir sedikit terlambat sehinga kegiatan di tunda untuk beberapa menit.

(35)

Deskripsi Program Tematik :

Penanggung Jawab : Nia Juwifa

Nim : 1303101010171

Fakultas/ Jurusan : Hukum/Ilmu Hukum 1. Bidang Kegiatan yang Dipilih (Kegiatan Utama)

1.1 Memberikan penyuluhan tentang Bahaya Narkoba

Narkoba dan obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik, Psikotropika, dan Zat Aditif (NAPZA) adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan, dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan (fisik dan psikologis)

Rumitnya memecahkan persoalan narkoba yang melilit anak bangsa ini hendaknya tindakan membuat nyali kita lemah. Kita perlu menyusun kekuatan dengan memanfaatkan segenap sumber daya dan institusi yang ada untuk mrmbebaskan bangsa ini dari jeratan kecanduan narkoba. Setiap kita, baik secara individu maupun sebagai pimpinan atau bagian dari institusi public memiliki peluang untuk turut memberantas narkoba.

Teknik Pelaksanaan:

1. Melakukan musyawarah pertemuan dengan pihak guru 2. Pertemuan dengan murid

3. Melakukan pembekalan kepada murid

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini yaitu semua anak-anak yang telah hadir di ruangan Sekolah. Dilaksanakan pada hari Kamis tepat pada tanggal 11 Agustus 2016 pada pukul 11.00 yang bertempat di SMP Negeri 3 Darul Aman.

Memberikan pemaparan tenatng bahayanya penyalahgunaan narkoba dan memberitahukan bahayanya akibat penyalahgunaan narkoba kepada anak-anak. Adapun jumlah siswa dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah 20 orang siswa.

1.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran Yang Ingin Dicapai

Adapun maksud dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada anak-anak bagaimana bahayanya penyalahgunaan narkoba. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah agar anak-anak mengerti dan memahami bagiamana yang dinamakan narkoba dan bahayanya dalam penyalahgunaan narkoba bagi kehidupan sehari-sehari. Timbulnya kesadaran siswa-siswi bahwa betapa berbahayanya penyalahgunaan narkoba bagi kehidupan setiap siswa.

(36)

1.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 3 Darul Aman merasa terbantu dengan diadakan penyuluhan tentang penyalahgunaan narkoba serta mendapat wawasan dan pengalaman tentang apa yang disampaikan dan dapat menjadi pribadi yang lebih baik.

Tindak lanjut kegiatan ini adalah mengarahkan dan meningkatkan kesadaran bagi para siswa-siswi tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh.

1.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung :

1. Adanya bantuan dari sesama anggota kelompok 2. Adanya dukungan dari Kepala Sekolah

3. Tidak membutuhkan peralatan yang banyak 4. Alat dan bahan yang sederhana

5. Banyak siswa-siswi yang mengikuti kegiatan Faktor penghambat :

Tidak ada, kegiatan ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan

2. Bidang Kegiatan Yang Dipilih (Kegiatan Penunjang)

2.1 Membuat Kerajinan Tangan dari Benang Wol

Program penunjang yang saya jalankan adalah mengajarkan membuat kerajinan tangan dari benang wol kepada ibu-ibu , Program ini saya jalankan untuk memberikan kreatifitas kepada ibu-ibu gampong Trieng Gadeng.

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini yaitu mengumpulkan ibu-ibu gampong Trieng Gadeng. Dilaksanakan pada hari Sabtu tepat pada tanggal 13 Agustus 2016 pada pukul 15.00 yang bertempat di Meunasah Gampong Trieng Gadeng yang dihasiri 10 orang peserta.

(37)

Tabel 3.1 Rincian membuat kerajianan tangan

Nama kegiatan Rincian Dana Jumlah

Membuat kerajianan tangan

Benang wol dan jarum Rp. 25.000

Tempat agar-agar Rp. 5.000

Total Rp. 30.000

2.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dari program ini adalah untuk memberikan wawasan dan ilmu kepada ibu-ibu gampong Trieng Gadeng

Tujuan dari kegiatan ini adalah :

1. Menambah wawasan ibu-ibu Gampong Trieng Gadeng dalam berkarya dari bahan yang mudah dan murah.

2. Meningkatkan keinginan ibu-ibu untuk menghasilkan suatu karya yang bisa menjadi suatu penghasilan.

Sasaran yang ingin dicapai adalah agar ibu-ibu Gampong Trieng Gadeng dapat mengolah sesuatu untuk menghasilkan suatu karya kerajinan tanggan yang baik.

2.3 Hasil yang dicapai Dan Tindak Lanjut

Pada kegiatan membuat bunga dari benang wol ini kepada ibu-ibu gampong Trieng Gadeng memiliki antusias yang cukup tinggi untuk mengikuti program ini.

2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung :

1. Minat yang tinggi dari ibu-ibu.

2. Dukungan dari seluruh anggota kelompok KKN 3. Waktu yang memadai

4. Tempat yang strategis Faktor Penghambat:

Tidak ada faktor penghambat dari kegiatan ini

(38)

1.1 Membuat vas bunga dari stik es krim

Kegiatan ini dilakukan bersama anak-anak gampong Trieng Gadeng, kegiatan ini merupakan suatu kegiatan membuat suatu kerajinan tanngan dari stik es krim yang di rakit menjadi sebuah kerajinan tagan yaitu vas bunga dengan berbagai kreasi.

Teknik Pelaksanaan:

1) Mempersiapkan alat dan bahan. 2) Mengumpulkan anak-anak 3) Memberikan contoh

4) Mengajarkan cara pembuatan Waktu dan Tempat:

Hari/Tanggal : sabtu/ 20 Agustus 2016 Waktu :16.00

Tempat : Meunasah Gampong Trieng Gadeng Jumlah dan Sumber Biaya:

Tabel 3.2 Rincian Dana “ membuat vas bunga”

Nama kegiatan Rincian Dana Jumlah

Membuat vas bunga

Stik es krim Rp. 40.000

Lem Rp. 10.000

Total Rp. 50.000

3.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran Yang Ingin Dicapai

Maksud dari kegiatan membuat bros ini adalah mengajarkan anak-anak untuk membuat kerajinan tangan yang di buat dari stik es krim. Tujuan dari kegiatan ini adalah diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pada anak-anak. Meningkatnya ketrampilan pada anak dalam menciptakan suatu kerajinan tangan.

3.3 Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut

(39)

3.4 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Faktor pendukung :

1). Tersedianya alat dan bahan

2). Adanya kerjasama dari anggota kelompok 3). Antusias anak-anak yang begitu tinggi

Faktor penghambat :

Dalam pelaksanaan program ini tidak ada penghambat yang ditemukan.

F. Kegiatan yang dilakukan oleh Nurfamita Deskripsi Program Tematik :

Penanggung Jawab : Nurfamita

Nim : 1306101010042

Fakultas/ Jurusan : KIP/ Pendidikan kewarganegaraan 1. Bidang Kegiatan yang Dipilih (Kegiatan Utama)

1.1 Sosialisasi Norma, Moral dan Etika

Melakukan sosialisasi Norma, Moral dan Etika.

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Sosialisasi Norma, Moral dan Etika diberikankepa dan siswa SMP kelas VII di SMP agar siswa di kelas VII dapat mengetahui mengenai Norma, Moral dan Etika dan juga di harapkan siswa kelas VII dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.

1.3 Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut

Agar siswa kelas VII mengetahui mengenai Norma, Moral dan Etika dan mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.

1.4 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Faktor Pendukung

- Adanya dukungan dari kepala sekolah SMPN 3 DARUL AMAN - Dukungan dari rekan KKN Kelompok AT 143

Faktor Pengambat

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Just dan Pope (1979) menjelaskan bahwa dalam menganalisis sektor pertanian sangat penting untuk mempertimbangkan faktor risiko seperti risiko harga dan risiko produki yang

padahal tekanan vena sentral (CVP) lebih reliabel melalui vena jugular interna padahal tekanan vena sentral (CVP) lebih reliabel melalui vena jugular interna dari pada vena

penelitian ini, yaitu: hendaknya perusahaan dalam upaya meningkatkan disiplin kerja lebih menitik beratkan pada gaya kepemimpinan dan budaya kerja pegawainya, dilihat

Pada proyek ini, listrik yang dipakai untuk menjalankan proses pengolahan limbah cair menggunakan bahan bakar biomasa (serabut dan cangkang) yang diambil dari limbah pembuatan

Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim atau malah nihil. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan

Nilai koefisien korelasi (r) yang bernilai negatif, seperti yang dihasilkan oleh rumus Huber dan Bruce menunjukkan bahwa bias atau kesalahan yang timbul dalam pendugaan volume

Cara kerja yang digunakan untuk meninjau kembali metode kerja dan mencegah bahaya yang mungkin tidak dilihat/terlupakan dalam tata ruang gedung dan dalam desain mesin, alat