• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN: Bimbingan Teknis Penyusunan Proposal Penelitian (Skripsi) Bagi Mahasiswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODOLOGI PENELITIAN: Bimbingan Teknis Penyusunan Proposal Penelitian (Skripsi) Bagi Mahasiswa"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI PENELITIAN:

Bimbingan Teknis Penyusunan

Proposal Penelitian (Skripsi) Bagi Mahasiswa

Oleh

Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si

Thinking Research Science Real Facts Problem Solving Problem 1 2 3 4 5

(2)

I. PENDAHULUAN

Dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran, suatu organisasi dipengaruhi oleh situasi lingkungan eksternal yang sifatnya cepat berubah. Dihubungkan dengan sumberdaya internal, organisasi memiliki keterbatasan dalam mengadaptasi pengaruh eksternal. Karena itu manajemen dari suatu organisasi dihadapkan kepada suatu masalah. Untuk menjamin kesinambungan, manajemen dituntut kemampuan untuk memecahkan masalah. Namun dalam proses pemecahan masalah tidak mudah untuk dilakukan karena dalam mengambil keputusan kurang didukung oleh informasi yang akurat. Agar organisasi memiliki informasi yang terkait dengan fakta masalah, maka diperlukan melalui suatu penelitian. Karena itu penelitian memilki peranan penting dalam suatu organisasi untuk membantu peran manajemen dalam mengambil keputusan untuk pemecahan masalah ( management problem solving).

(3)

PENELITIAN

Management Research Questions Hierarchy

Management Dilemma Management Questions Research Questions Investigative Questions Measurement Questions Management Decisions

(4)

ILMU DAN PENELITIAN

Hubungan Ilmu dengan Penelitian

Research :

Penyelidikan yang dilakukan secara sistematis dalam memperoleh informasi yang bertujuan untuk pemecahan suatu masalah.

Business Research :

An organized, systematic, database, critical, objective, scientific inquiry or investigation into a specific problem under taken with the purpose of finding answer or solution to it (Sekaran, 2014)

Types of Business Research :

1. Basic/fundamental/pure research : general problem solving

(5)

I L M

U

Akumulasi pengetahuan yang menjelaskan hubungan (korelasi atau kausalitas) yang tersusun secara sistematik rasional, lojik, metodik dan ditemukan secara empirik melalui penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan

Ilmu lahir karena manusia Mempunyai sifat ingin tahu Hakekat

Ilmu

Suatu alat untuk menjelaskan mengendalikan atau meramalkan suatu kejadian

Sifat Ilmu : 1. Impersonal 2. Reproduktif

KATEGORI ILMU

Penelitian Ilmu

Penelitian Ilmu Kebenaran

Proses Produk/Hasil

(6)

Proses Berfikir

Suatu refleksi yang teratur dan hati-hati

Proses berfikir lahir karena manusia mempunyai rasa sangsi (ingin tahu) akan sesuatu yang timbul menjadi masalah khusus.

Proses Berfikir

Urutan Proses Berfikir :

1. Timbul rasa sulit dan dirumuskan menjadi masalah

2. Timbul kemungkinan alternatif cara pemecahan masalah

3. Merumuskan cara pemecahan masalah secara rasional (disertai implikasi dan pengumpulan fakta)

4. Menguatkan bukti atau fakta

(7)

Berfikir Nalar

Berfikir secara logik dan melakukan kegiatan analitik (berfikir secara ilmiah)

Berfikir Ilmiah

Gabungan antara penalaran secara deduktif dan induktif

URUTAN BERFIKIR ILMIAH

Sifat Manusia Ikhtiar

Berfikir Nalar Kebenaran

Metode Ilmiah

Cara kerja untuk dapat memahami suatu objek sesuai dengan syarat-syarat yang dituntut oleh ilmu (berdasarkan proses berfikir ilmiah)

Sistematika Ilmiah

(8)

Metode Berfikir Sistematika Ilmiah Metode Ilmiah

Deduktif Realita Dunia

(fenomena

masalah) Masalah Penelitian

Rasional Konsep / Variabel Kerangka Pemikiran

Proposisi Hipotesis

Empirik Fakta Pengujian Hipotesis Induktif

Teori Ilmu (general) Generalisasi / Kesimpulan

Hubungan Metode Berfikir,

(9)

Thinking Process refleksi yang teratur dan hati-hati

1. Rasa sulit dirumuskan menjadi masalah

2. Alternatif kemungkinan cara pemecahan masalah 3. Rumusan cara pemecahan masalah secara rasional 4. Menguatkan bukti / fakta

5. Merumuskan kesimpulan Thinking Method Deductive Thinking 1 General Specific Inductive Thinking 2 General Specific Scientific Thinking

Gabungan deductive thinking dan inductive thinking (berpikir secara lojik dan melakukan kegiatan analitik)

(10)

Scientific Method

2.2

S

cientific Method

Method Methodic Methodology

Cara kerja Mengkaji Objek Kumpulan Metode Ilmu yg mempelajari Metode Metode Method Scientific Thinking

=

+

Rumusan Masalah Kerangka Pemikiran Kesimpulan Sementara Pengujian Kesimpulan

(11)

S

CIENTIFIC RESEARCH (Basic & applied)

•Cakupan masalah

•Pengumpulan data awal •Identifikasi masalah Perumusan Masalah 1 Kerangka teoritis Kerangka Pemikiran 2 Pengembangan / dedukasi Hipotesis Perumusan Hipotesis 3 •Desain •Pengukuran variabel •Pengumpulan data •Analisis & interpretasi

Pengujian Hipotesisi

4

•Kesipulan

•Presentasi hasil penelitian

Kesimpulan Penelitian

(12)

Proses Penelitian

MASALAH/PERTANYAAN PENELITIAN KAJIAN TEORI DAN RISET TERDAHULU PENGUJIAN FAKTA HIPOTESIS HASIL KESIMPULAN

(13)

II. Riset Kepustakaan

Mengapa kita membutuhkan kepustakaan

(Teori) dalam penelitian?

Mengenali sumber kepustakaan

Sumber kepustakaan

– Jurnal (hasil penelitian terdahulu)

– Texbook

(14)

Kajian Teori Dan Riset Terdahulu

Teori itu penting sebagai orientasi yang

membatasi jumlah fakta yang harus dipelajari. Teori memberikan pedoman yang dapat

memberikan hasil terbaik.

Teori memberikan sistem mana yang harus dipakai dalam mengartikan data yang tepat. Tori dapat digunakan untuk memprediksi

(15)

Tiga Hal pokok Dalam teori

Elemen teori terdiri dari konstruk, konsep dan proposisi.

Memberikan gambaran sistematis mengenai fenomena melalui hubungan antar variabel.

Tujuan teori adalah menjelaskan dan memprediksi fenomena alam.

Construct dalam riset tidak hanya diartikan lebih abstrak, namun juga menyangkut apa yang dipersepsikan orang.

Contruct dalam riset mempunyai makna yang berbeda dengan konsep sebab construct merupakan abstraksi dari fenomena yang dapat diamati dari berbagai dimensi

(16)

Contoh Construct Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan abstraksi dari fenomena psikologis seorang terhadap pekerjaan yang diamati berdasarkan persepsi yang bersangkutan terhadap berbagai dimensi lingkungan

pekerjaan yaitu:

Dimensi Tugas yang dikerjakan, rekan-rekan sekerja, atasannya, kompensasi, promosi karir dll.

Dimensi-dimensi construct yang tersusun menjadi construct yang lebih abstraks yaitu construct kepuasan kerja.

Misal dimensi contruct kepuasan terhadap tugas dapat

diobservasi berdasarkan tanggapan seseorang mengenai sifat, jenis, kondisi atau hal lain yang ditugaskan misalnya rutinitas tugas, kompelksitas tugas dan sebagainya.

(17)

Dimensi Kepuasan Pada Tugas Dimensi Kepuasan Pada Atasan Dimensi Kepuasan Pada Rekan Dimensi kepuasan Pada Kompensasi Dimensi kepuasan pada Promosi Konsep Kesmpatan,kebiajk an, keterbukaan dll Konsep kewajaran,kesesua ian, nilai dll Konsep stimulasi, ambisi., loyalitas, sikap,tgg jawab dll Konsep pengaruh, intelegensi,prestasi , perhatian, dsb. Konsep rutinitas, kompleksitas, kegunaan, tantangan Consruct Kepuasan Kerja

(18)

Variabel dan Construct

Variabel merupakan segala sesuatu yang dapat diberi

berbagai macam nilai

Variabel merupakan penghubung antara contruct yang

abstract dengan fenomena yang nyata.

Variabel merupakan proxy atau representasi dari

construct yang dapat diukur dengan berbagai macam

nilai.

Nilai variabel tergantung pada construct yang

diwakilinya.

Nilai variabel dapat berupa angka atau atribut yang

menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran

nilai.

(19)

Abstrak Realitas Teori Fenomena Alam Subyek/ Obyek Penelitian Variabel-Variabel Construct Proksi Pengukuran Gambaran Sistematik Kebutuhan Ilmiah

(20)

Teori Dan Penelitian

Penelitian pada dasarnya merupakan operasionalisasi

dari metode ilmiah, yaitu metode yang digunakan untuk

memperoleh pengetahuan ilmiah.

Teori merupakan bagian dari ilmu yang memberikan

penjelasan mengenai fenomena alam. Karena teori

bagian dari ilmu maka memiliki jalinan erat dengan

penelitian.

Penelitian merupakan proses yang sistematis untuk

mengembangkan teori.

(21)

Posisi dan Peran teori

Untuk penelitian kuantitatif, teori melandasi perumusan

masalah, pengembangan hipotesis, pengujian data dan

pembuatan kesimpulan, sehingga hasilnya bisa

dukungan atau penolakan terhadap teori.,

Dalam penelitian kualitatif, teori merupakan kulminasi

dari penelitian kualitatif yang disusun melalui proses

pengumpulan data, kategorisasi data dan

(22)

Gambar. Penelitian Deduktif dalam Paradigma Kuantitatif PENELITI MENGUJI KONSTRUKSI TEORI

PENELITI MENGUJI HIPOTESIS/PERTANYAAN PENELITIAN YANG DIPEROLEH DARI TEORI

PENELITI MENGOPERASIONALKAN KONSEP (CONSTRUCT) ATAU VARIABEL-VARIABEL YANG

DIPEROLEH DARI TEORI.

PENELITI MENGGUNAKAN INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR VARIABEL-VARIABEL DALAM TEORI

(23)

GAMBAR. PENELITIAN INDUKTIF DALAM PARADIGMA KUALITATIF PENELITI MENYUSUN KONSTRUKSI TEORI ATAU

MEMBANDINGKAN TEORI DENGAN TEORI LAIN

PENELITI MENCARI TEORI-TEORI

PENELITI MEMBENTUK KATEGORI-KATEGORI.

PENELITI MENJAWAB PERTANYAAN-PERTANYAAN

(24)

Telaah Literatur Dan Pengembangan

Hipotesis

Literatur dimaksud bisa dari jurnal, buku, text database,

tesis orang lain, disertasi doktor, paper, skripsi,

makalah seminar dll)

Untuk mengarahkan peneliti dalam memperoleh

perspektif ilmiah yang menajdi alndasan

pengembangan hipotesis.

Untuk menghindari kemungkinan duplikasi dalam

metode pengumpulan dan pengolahan data.

(25)

Telaah Literatur (lanjutan)

Mengarahkan argumentasi penggunaan metode

pengumpulan dan pengolahan data penelitian sekarang

kaitannya dengan penelitian sebelumnya.

Untuk melakukan konfirmasi terhadap teori-teori atau

temuan-temuan sebelumnya.

Untuk menemukan keterbatasan penelitian terdahulu

dan kemudian memperbaiki pada penelitian saat ini.

(26)

Faktor-Faktor Yang dipertimbangkan

Dalam telaah Literatur/riset terdahulu:

Harus membahas identifikasi variabel-variabel yang

relevan dengan masalah penelitian

Harus menyatakan sifat dan arah hubungan atau

perbedaan antara dua atu lebih variabel yang diteliti.

Menjelaskan hubungan atau perbedaan antara variabel

yang divisualisasikan dalam diagram.

Menjelaskan perspektif yang menajdi landasan dalam

pengembangan hipotesis berdasarkan temuan-temuan

riset sebelumnya.

(27)

CARA MEMILIH KAJIAN

PUSTAKA

Cari Teori-Teori Terkait dengan Variabel yang

diteliti, dengan demikian tidak perlu semua teori dimasukkan padahal tidak mendukung.

Menggunakan teori yang uptude, maksimal 10 tahun terakhir.

Menuliskan sumber pustaka/teori baik dari

textbook maupun dari hasil penelitian terdahulu dengan tujuan untuk menghindari Plagiatisme  Jurnal Penelitian, Hasil-hasil penelitian.

(28)

CARA MENULIS KUTIPAN : Nama Pengarang, tahun : hal.  Cooper (2006:700) business research is…..

Manajemen kerelasian pelanggan adalah Suatu sistem yang dapat menjadi perantara dalam mempertahankan loyalitas individu. Paul Greenberg (2002: 3)

CARA MENULIS DAFTAR PUSTAKA :

Muh. Nasir. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Utama, Jakarta.

Cooper, Donald R & Pamela Schindler. 2006. Business Research Methodss in

Clinical Psychology, John Wiley & Sons, England

Boyle, Brett A.. 2007. A Multi-Dimensional Perspective on Salesperson

Commitment. Journal of Business and Industrial Marketing. Vol. 12. No. 6. p. 118-367.

(29)

Perumusan Hipotesis

Pengertian Hipotesis

Mengapa kita membutuhkan hipotesis dalam

penelitian?

Mengenali Jenis Hipotesis

Dasar Perumusan Hipotesis

Contoh Hipotesis

(30)

PROPOSISI DAN HIPOTESIS

Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya, mengenai konsep atau construct yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena.

Proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris disebut hipotesis.

(31)

Perumusan Hipotesis

Hipotesis :

• Jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris melaui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan) • Kesimpulan yang sifatnya masih sementara dan perlu diuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan)

• Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga antara dua atau lebih variabel dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris.

• Hipotesis Dapat Diturunkan Dari Telaah Teori Maupun Riset Terdahulu/ Empiris.

Fungsi Hipotesis :

• Untuk memberikan batasan serta memperkecil ruang lingkup penelitian • Untuk mempermudah pengumpulan dan pengolahan data

• Untuk mengetahui macam, jumlah dan hubungan variabel penelitian • Untuk mengetahui variabel tak bebas yang harus di kontrol

(32)

Hipotesis Yang Baik :

• Dirumuskan dari teori/konsep yang sudah ada, sehingga relevan dengan fakta • Dirumuskan dalam bentuk pernyataan (statement) singkat dan sederhana

• Berlaku dalam tingkat populasi sehingga mempuyai daya ramal yang tinggi • Mencerminkan tentang hubungan antar variabel

• Dapat diuji untuk membuktikan kebenaran/kesalahannya

Tidak Semua Penelitian Memerlukan Hipotesis :

• Penelitian Deskriptif, Eksploratif, beberapa penelitian eksperimen/tindakan dsb.

Tidak Semua Peneliti Mampu Merumuskan Hipotesis :

• Tidak adanya kerangka teori/konsep yang relevan dengan tema penelitian • Peneliti tidak mampu menggunakan kerangka teori yang ada

(33)

FUNGSI HIPOTESIS

Menjelaskan masalah penelitian dan

pemecahannya.

Menyatakan variabel-variabel yang perlu diuji

secara empiris

Digunakan sebagai pedoman untuk memilih

metode –metode pengujian data.

Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan

penelitian

(34)

Rumusan Hipotesis

Kriteria Hipotesis yang baik adalah:

1. Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian. 2. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk

diuji secara empiris.

3. Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya. Format Hipotesis :

1. PERNYATAAN “JIKA – MAKA “

2. HIPOTESIS NOL DAN ALTERNATIF

(35)

CONTOH Pernyataan “Jika – Maka”:

Jika Dosen Mengalami Tekanan Dalam Bekerja Yang Lebih

Rendah, Maka Mereka Akan Memperoleh Kepuasan Kerja Yang Lebih Tinggi.

CONTOH HIPOTESIS NOL DAN ALTERNATIF

Ho= Tidak Ada Pengaruh Signifikan Kenaikan Gaji Terhadap Kinerja Pegawai Ha = Ada Pengaruh Signifikan Kenaikan Gaji Terhadap Kinerja Pegawai

(36)

HIPOTESIS DIRECTIONAL DAN

NONDIRECTIONAL

Hipotesis directional adalah hipotesis yang menyatakan sifat dan arah hubungan secara tegas antara dua atau lebih variabel. Contoh: Kualitas pelayanan Jasa perpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rumah sakit.

Hipotesis nondirectional adalah hipotesis yang tidak menyatakan arah hubungan antara variabel. Hipotesis ini digunakan bila :

1). Belum ada teori yang menjadi landasan untuk menentukan arah hubungan antar variabel

2). Menurut riset terdahulu ditemukan belum ada kejelasan hubungan antar variabel yang diteliti.

Contoh hipotesis Non Directional :

Ada hubungan langsung variabel gaya kepemimpinan dengan ketidakpastian lingkungan bisnis.

(37)

Tidak Semua Hipotesis Terbukti/Dapat diterima :

• Teori sudah usang dan tidak relevan

• Alat pengumpul data utuk uji empiris tidak valid

• Data sudah usang dan tidak reliabel

• Penarikan sampel tidak tepat atau terlalu kecil

• Perumusan masalah tidak sejalan dengan teori yang mendasarinya

• Rancangan pengolahan data tidak memenuhi asumsi

• Kesalahan penafsiran atas hasil pengolahan data

(38)

JENIS PENELITIAN

Penelitian Historis

• Penelitian Deskriptif

• Penelitian Perkembangan

• Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan

• Penelitian Korelasional

• Penelitian Eksperimental

• Penelitian Tindakan

(39)

III. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan : Deskriptive Survey dan Explanatory Survey Operasionalisasi Variabel

Metode Analisis : Deskriptif dan Verifikatif

Analisis Deskriptif

Analisis Verifikatif

SEM (Structural Equation Modelling), dengan

metode Statistik LISREL (Linear Structural Relation)

Skor Maksimum-Skor Minimum Rentang Skor Kategori =

jumlah kategori

Interval Skor Kategori 1,00 - 1,80 Tidak Baik/Sangat Rendah/Tidak Pernah 1,81 - 2,60 Kurang Baik/Rendah/Jarang

2,61 - 3,40 Cukup/Kadang-kadang 3,41 - 4,20 Baik/Tinggi/Sering

(40)

Metode yang Digunakan: Deskriptive Survey dan Explanatory

Survey

Operasionalisasi Variabel

Jenis Variabel dan skala pengukurannya Data Nominal, Ordinal, Interval, Rasio.

Populasi dan Sampel: Teknik Sampling

Teknik Pengumpulan Data: : Primer dan Sekunder -

Wawancara, Kuesioner, Observasi, Dukumentasi

(41)

RANCANGAN ANALISIS DAN UJI HIPOTESIS

Uji Validitas:

Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur, atau sejauh mana alat ukur yang digunakan mengenai sasaran.

Uji Reliabilitas:

menunjukan tingkat keterandalan tertentu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas, Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, Autokorelasi, Tes Mediasi

Uji Hipotesis:

Simultan: Menggunakan uji “F” Parsial : Uji “t”

(42)

BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

(43)

SEKIAN

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

a) Wawancara kepada pihak-pihak terkait. Wawancara ini dilakukan dengan cara bertanya atau berkomunikasi secara langsung dengan responden, maupun pihak-pihak yang terkait

Seperti yang sering kita dengar bahwa Industri itu adalah pabrik yang setiap hari banyak mengeluarkan kepulan asap dari cerobang-cerobong asap yang tinggi atau pabrik

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

• Sekitar pukul 05.00 Wib AHMAD SALIM WIJAYA, MA menelphone WONG CHI PING memberitahukan bahwa mesln kapal KM. 6633 tidak bisa hidup dan Accu rusak. kemudian WONG CHI PING

Saat ini Medantalk dikenal dengan social media nomor satu oleh masyarakat kota Medan dikarenakan memiliki jumlah views dan followers paling besar serta sosial media yang

BPR Syariah Artha Mas Abadi Pati sudah sesuai dengan teori yang ada antara lain: Penerapan unsur-unsur pembiayaan, jenis pembiayaan merupakan modal kerja yang

pendidikan dalam waktu 6 (enam) semester maupun karena kesalahan/pelanggaran yang dilakukan oleh Penerima Beasiswa selama masa perkuliahan yang dapat berakibat pada

mengkoordinasikan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, anggota Satlinmas, anggota Polmas dan elemen masyarakat lainnya dalam kegiatan di bidang