i
KATA PENGANTAR
uji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmatnya, penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Tahun 2018 sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional serta peraturan daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Perda No. 05 tahun 2009 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan serta musyawarah perencanaan pembangunan daerah.
Penyusunan Renja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Tahun 2018 ini sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bandung serta Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 1395 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung. Renja dimaksudkan sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan untuk menjaga kesinambungan dan sinergitas kegiatan sehingga dapat secara konstruktif mendukung proses pembangunan di Kota Bandung.
Pemahaman yang cermat terhadap program-program prioritas dan isu-isu strategis Pemerintah Kota Bandung maupun langkah-langkah yang diperlukan, akan menghasilkan rencana kerja yang berkualitas sehingga perencanaan yang dihasilkan menjadi sinergis dan tepat sasaran.
Renja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Tahun 2018 disusun dengan berpedoman kepada Revisi Renstra 2013-2018 Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung dan mengacu kepada RKPD Kota Bandung yang memuat kebijakan program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan
ii langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Semoga rencana kerja ini bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan di Tahun 2018 dalam rangka mendukung terwujudnya Visi dan Misi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung dalam mendukung dan mewujudkan BANDUNG JUARA.
Bandung, 2017 KEPALA DINAS
PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA BANDUNG
ERIC MOHAMAD ATTHAURIQ, SH
Pembina Utama Muda NIP. 19711102 199603 1 003
iii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... i ii BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang ... 1.2 Landasan Hukum ... 1.3 Maksud dan Tujuan ... 1.4 Sistematika Penulisan ...BAB II EVALUASI KINERJA URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN DAN
PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 ...
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Tahun 2017 ... 2.2 Isu Penting Penyelenggaraan Urusan ...
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ...
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan RPJMD ... 3.2 Tujuan dan Sasaran Revisi Renja Dinas Perdagangan dan
Perindustrian ... 3.3 Program dan Kegiatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota
Bandung Tahun 2018 ...
win xp 1
1.1. Latar Belakang
Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah telah mewajibkan setiap Perangkat Daerah untuk menyusun Renja sebagai pedoman kerja selama periode 1 (satu) tahun dan berfungsi untuk menerjemahkan perencanaan strategis lima tahunan yang dituangkan dalam Renstra Perangkat Daerah kedalam perencanaan tahunan yang sifatnya lebih operasional.
Sebagai sebuah dokumen resmi Perangkat Daerah, Renja Perangkat Daerah mempunyai kedudukan yang strategis yaitu menjembatani antara perencanaan pada Perangkat Daerah dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), sebagai implementasi pelaksanaan strategis jangka menengah (RPJMD) daerah dan Renstra Perangkat Daerah yang menjadi satu kesatuan untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Daerah. Renja Perangkat Daerah disusun oleh masing-masing Perangkat Daerah secara terpadu, partisipatif dan demokratis. Renja digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Perangkat Daerah untuk penyusunan Anggaran
BAB I
win xp 2
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota dan sebagai dasar pengusulan program/kegiatan yang akan dibiayai APBD Propinsi dan APBN.
Dokumen Renja pada dasarnya merupakan suatu proses pemikiran strategis untuk menyikapi isu-isu yang berkembang dan mengimplementasikannya dalam program dan kegiatan setiap Perangkat Daerah. Kualitas dokumen Renja sangat ditentukan oleh kualitas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga penyusunan Renja sangat ditentukan oleh kemampuan Perangkat Daerah dalam menyusun, mengorganisasikan, mengimplementasikan, mengendalikan dan mengevaluasi capaian program dan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi.
Berdasarkan Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, proses penyusunan Renja Perangkat Daerah terdiri dari tiga tahapan utama yaitu tahap persiapan penyusunan, tahap penyusunan rancangan, dan tahap penetapan Renja. Tahapan persiapan meliputi pembentukan tim penyusun RKPD dan Renja Perangkat Daerah, orientasi mengenai RKPD dan Renja Perangkat Daerah, penyusunan agenda kerja serta penyiapan data dan informasi. Penyusunan rancangan Renja merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja Perangkat Dareah yang definitif.
Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Tahun 2018 memuat berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2018, yang merupakan penjabaran dari Visi, Misi dan Program dari Revisi Renstra Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Tahun 2013-2018. Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tahun 2018 memiliki fungsi dan peran yang strategis
win xp 3
dalam sistem perencanaan pembangunan daerah, karena Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tahun 2018 pada dasarnya adalah pelaksanaan dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun 2018.
Dalam prosesnya, penyusunan rancangan Renja Perangkat Daerah mengacu pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam rancangan awal RKPD. Oleh karena itu penyusunan rancangan Renja Perangkat Daerah dapat dikerjakan secara simultan/paralel dengan penyusunan rancangan awal RKPD, dengan fokus melakukan pengkajian terlebih dahulu terhadap kondisi eksisting setiap Perangkat Daerah, evaluasi pelaksanaan Renja tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi kinerja terhadap pencapaian Renstra. Tahap penetapan rancangan akhir Rencana Kerja dilakukan dengan pengesahan oleh Kepala Daerah, selanjutnya Kepala Perangkat Daerah menetapkan Rencana Kerja untuk menjadi pedoman di lingkungan Perangkat Daerah dalam menyusun program dan kegiatan prioritas pada tahun anggaran berkenaan.
1.2. Landasan Hukum
Landasan Hukum Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah adalah :
1) Undang-Undang Nomor 58 Tahun 2003 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
win xp 4
3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
4) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 5) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
7) Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah;
win xp 5
8) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung 2005-2025; 9) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2011 tentang Revisi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009-2013;
10) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah; 11) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bandung;
12) Peraturan Walikota Bandung No. 121 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13) Peraturan Walikota Bandung No. 1395 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung;
14) Peraturan Walikota Bandung Nomor 666 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Bandung Tahun 2018.
win xp 6
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Tahun 2018 adalah untuk memenuhi kebutuhan akan adanya dokumen
perencanaan tahunan yang menjadi acuan dalam penyusunan program dan kegiatan, tolok ukur penilaian kinerja serta sebagai perangkat untuk mencapai harmonisasi perencanaan pembangunan daerah bagi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung pada tahun 2018.
Tujuan penyusunan Renja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Tahun 2018 adalah :
1. Sebagai pedoman dalam menentukan prioritas program dan kegiatan Tahun 2018; 2. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Perdagangan dan Perindustrian
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi;
3. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk memahami arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional Tahun 2018;
4. Sebagai dokumen pelaksanaan program dan kegiatan yang berpedoman pada RKPD Kota Bandung Tahun 2018.
win xp 7
1.4. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja Perangkat Daerah, proses penyusunan Renja Perangkat Daerah, keterkaitan antara Renja Perangkat Daerah dengan dokumen RKPD, Renstra Perangkat Daerah, dengan Renja K/L dan Renja provinsi/Kabupaten/kota, serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD.
1.2. Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Perangkat Daerah. 1.3. Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja Perangkat Daerah.
1.4. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja Perangkat Daerah, serta susunan garis besar isi.
win xp 8
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu
Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja Perangkat Daerah tahun lalu (tahun n-1) dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun n), mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja Perangkat Daerah sudah disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra Perangkat Daerah berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja Perangkat Daerah tahun-tahun sebelumnya.
2.2 Isu – isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah Sub bab ini berisi uraian mengenai :
1. Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan Perangkat Daerah;
2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi Perangkat Daerah;
3. Dampaknya terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian program nasional/global, seperti SPM dan MDGs (Millenium Development Goals);
4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan Perangkat Daerah; dan
5. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program prioritas tahun rencana.
win xp 9
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap kebijakan nasional
Telaahan terhadap kebijakan nasional dan sebagaimana dimaksud, yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah.
3.2 Tujuan dan sasaran Renja Perangkat Daerah
Sub bab ini berisi perumusan tujuan dan sasaran yang didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra Perangkat Daerah.
3.3 Program dan Kegiatan Tahun 2018 Berisikan penjelasan mengenai :
a. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan. Misal: Pencapaian visi dan misi kepala daerah, Pencapaian MDGs, Pengentasan kemiskinan, Pencapaian SPM, Pendayagunaan potensi ekonomi daerah, Pengembangan daerah terisolir, dan sebagainya.
win xp 10
b. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan, yang meliputi :
- Jumlah program dan jumlah kegiatan.
- Sifat penyebaran lokasi program dan kegiatan (apa saja yang tersebar ke berbagai kawasan dan apa saja yang terfokus pada kawasan atau kelompok masyarakat tertentu).
win xp 11
Proses penyusunan suatu dokumen perencanaan erat kaitannya dengan proses evaluasi. Dari hasil evaluasi dapat teridentifikasi dua hal, yaitu sejauhmana efektivitas pelaksanaan proses perencanaan pembangunan dan permasalahan-permasalahan yang menghambat pelaksanaan perencanaan pembangunan tersebut. Hasil evaluasi tersebut sangat penting sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan-kebijakan perencanaan pembangunan di tahun-tahun mendatang.
2.1
Evaluasi Pelaksanaan Tahun 2017
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung pada Tahun 2017 telah melaksanakan sebanyak 8 program utama dan 3 program yang sifatnya supporting terhadap program utama. Terhadap masing-masing program utama tersebut akan dianalisis sebagai berikut :
1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Pelaksanaan Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 10.021.416.063 dengan realisasi sebesar Rp. 7.727.206.843 (77.11%), yang dilaksanakan melalui (1) Kegiatan Koordinasi Peningkatan Hubungan Kerja dengan Lembaga Perlindungan Konsumen; (2) Kegiatan Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah; (3) Kegiatan Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal; (4) Kegiatan operasi pasar/ pasar murah barang kebutuhan pokok dan gas 3 Kg (bersubsidi/non- subsidi); (5) Kegiatan Pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok dan barang
BAB II
EVALUASI KINERJA
DINAS PERDAGANGAN DAN
PERINDUSTRIAN TAHUN 2017
win xp 12
penting; (6) Kegiatan pengawasan distribusi perdagangan; dan (7) Kegiatan pengawasan Kemetrologian Daerah.
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Pelaksanaan Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3.259.691.600 dengan realisasi sebesar Rp. 2.951.421.800 (90.54%), yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan : (1) Kegiatan Kerjasama Standardisasi Mutu Produk Baik Nasional, Bilateral, Regional dan Internasional; (2) Kegiatan Kerjasama dengan Lembaga Internasional dalam rangka Pengembangan Produk; (3) Kegiatan Membangun Jaringan dengan Eksportir; dan (4) Kegiatan Pengembangan Kluster Produk Ekspor.
3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Pelaksanaan program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 706.121.975 dengan realisasi sebesar Rp. 670.706.500 (94.98%), yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan : (1) Penyempurnaan Perangkat Peraturan, Kebijakan dan Pelaksanaan Operasional; (2) Kegiatan pembinaan pelaku usaha pedagang formal; (3) Kegiatan pengembangan dan pemberdayaan pedagang pasar rakyat; dan (4) Kegiatan pengembangan kemitraan dan kerjasama antar lembaga.
win xp 13 4. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
Pelaksanaan program peningkatan kapasitas Iptek sistem produksi mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.426.703.000 dengan realisasi sebesar Rp. 1.375.913.680 (96.44%), yang dilaksanakan melalui kegiatan : (1) Kegiatan Koordinasi Modal Ventura bagi Industri Berbasis Teknologi; (2) Kegiatan Pengembangan Kapasitas Pranata Pengukuran, Standardisasi, Pengujian dan Kualitas; dan (3) Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri.
5. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Pelaksanaan program pengembangan industri kecil dan menengah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3.325.429.617 dengan realisasi sebesar Rp. 2.963.611.496 (89.12%), yang dilaksanakan melalui kegiatan : (1) Kegiatan Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam Memperkuat Jaringan Kluster Industri; dan (2) Kegiatan Pembinaan industri kecil dan menengah pada Sentra Industri.
6. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Pelaksanaan program peningkatan kemampuan teknologi industri mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.483.806.828 dengan realisasi sebesar Rp. 1.391.537.163 (93.78%), yang dilaksanakan melalui kegiatan : (1) Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri; dan (2) Pelatihan Keterampilan Industri Kerajinan.
win xp 14 7. Program Penataan Struktur Industri
Pelaksanaan program penataan struktur industri mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 157.579.590 dengan realisasi sebesar Rp. 155.458.300 (98.65%), yang dilaksanakan melalui kegiatan Kegiatan Pembinaan Keterkaitan Produksi Industri Hulu Hingga ke Hilir.
8. Program Pengembangan sentra-sentra Industri potensial
Pelaksanaan program Pengembangan sentra-sentra industri potensial mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.195.867.134 dengan realisasi sebesar Rp. 946.944.950 (79.18%), yang dilaksanakan melalui kegiatan Kegiatan pengembangan usaha sentra industri.
Hasil Analisis pencapaian kinerja 8 program yang terdiri dari Urusan Pilihan Perdagangan dan Urusan Pilihan Perindustrian yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung pada Tahun 2017 diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi kegiatan sebagian besar terpenuhi, sedangkan dengan melihat proporsi realisasi anggaran, maka rata-rata penyerapan anggaran untuk program yang tercantum adalah sebesar 81.14 %.
Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah dan Pencapaian Renstra Perangkat Daerah sampai dengan Tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini :
win xp 15
Tabel 2.1
Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Kinerja Program Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung
NO Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kinerja Program Indikator Target Kinerja Tahun 2017
Realisasi Target Kinerja Hasil Program s/d dengan Tahun 2017 Realisasi Target Kinerja Hasil Program s/d dengan Tahun 2017 (%) Target program Renja SKPD Tahun 2018 Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra
SKPD s/d Tahun 2018 Realisasi Capaian Program s/d Tahun 2018 Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) URUSAN PILIHAN
I BIDANG URUSAN PERDAGANGAN I.1. Program Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan Tingkat lonjakan harga barang kebutuhan pokok 15 % 0.27 % 198.20 15 % 15 % 100 Tingkat alat UTTP yang di
tera/tera ulang
N/A N/A N/A 10 jenis
UTTP
10 jenis UTTP
100 1. Kegiatan Koordinasi Peningkatan Hubungan
Kerja dengan Lembaga Perlindungan Konsumen
Pengembangan dan kemitraan
e- commerce 4 e-commerce 4 kegiatan e- commerce 100.00 N/A N/A N/A 2. Kegiatan Operasionalisasi dan
Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah
- Pelayanan tera dan tera ulang alat UTTP
10 jenis alat UTTP
15 jenis alat UTTP
150.00 N/A N/A N/A
- Jumlah jenis UTTP yang di
tera/ tera ulang N/A N/A N/A 10 jenis alat UTTP 10 jenis alat UTTP 100 - Tingkat akurasi alat UTTP
yang sudah ditera ulang
N/A N/A N/A 15 % 15 % 100
3. Kegiatan Pemberantasan Barang Kena Cukai
Ilegal - Informasi peredaran barang hasil tembakau illegal 10 merk rokok 10 merk rokok 100.00 N/A N/A N/A - Informasi tentang barang kena
cukai ilegal
win xp 16
NO Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kinerja Program Indikator Target Kinerja Tahun 2017
Realisasi Target Kinerja Hasil Program s/d dengan Tahun 2017 Realisasi Target Kinerja Hasil Program s/d dengan Tahun 2017 (%) Target program Renja SKPD Tahun 2018 Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra
SKPD s/d Tahun 2018 Realisasi Capaian Program s/d Tahun 2018 Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
4. Kegiatan operasi pasar/ pasar murah barang kebutuhan pokok dan gas 3 Kg bersubsidi/ non-subsidi
Pasar murah barang kebutuhan pokok dan gas elpiji 3 kg dengan subsidi/non subsidi
62.255 KK
RTM 6.000 KK RTM 9.63 N/A N/A N/A 5. Kegiatan Pemantauan harga dan stok
barang kebutuhan pokok dan barang penting Laporan hasil pemantuan 13 jenis barang 21 jenis barang 161.53 N/A N/A N/A 6. Kegiatan Pemantauan harga dan stok barang
kebutuhan pokok dan barang penting serta operasi pasar/pasar murah Kepokmas & gas 3 kg
- Jumlah komoditi kebutuhan pokok masyarakat yang dimonitoring
N/A N/A N/A 13 komoditi 13 komoditi 100
- Penyelenggaraan Operasi
pasar murah kebutuhan pokok N/A N/A N/A 1 kali 1 kali 100 - Sosialisasi perkembangan dan
stok kebutuhan pokok
N/A N/A N/A 2 kali 2 kali 100
7. Kegiatan pengawasan distribusi perdagangan Pengembangan pengawasan
distribusi barang 12 jenis barang 12 jenis barang 100 N/A N/A N/A 8. Kegiatan pengawasan Kemetrologian Daerah - Identifikasi pelanggaran
kemetrologian
30 lokasi 32 lokasi 106.66 N/A N/A N/A - Jumlah pengawasan/
pengamatan alat UTTP N/A N/A N/A 20 alat UTTP 20 alat UTTP 100 9. Kegiatan pembinaan terhadap pengelola
sarana distribusi perdagangan
Jumlah Kegiatan Pembinaan Kepada Pelaku Usaha Distribusi Perdagangan
win xp 17
NO Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kinerja Program Indikator Target Kinerja Tahun 2017
Realisasi Target Kinerja Hasil Program s/d dengan Tahun 2017 Realisasi Target Kinerja Hasil Program s/d dengan Tahun 2017 (%) Target program Renja SKPD Tahun 2018 Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra
SKPD s/d Tahun 2018 Realisasi Capaian Program s/d Tahun 2018 Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
I.2. Program peningkatan dan pengembangan
ekspor Nilai ekspor Kota Bandung US$ 457 juta US$ 465 juta 101.75 US$ 462 juta US$ 462 juta 100.00 1. Kegiatan Kerjasama Standardisasi Mutu
Produk Baik Nasional, Bilateral, Regional dan Internasional
- Jumlah uji mutu produk 50 produk 208 produk 416.00 N/A N/A N/A - Jumlah produk yang difasilitasi
dalam uji mutu N/A N/A N/A 50 produk 50 produk 100.00 2. Kegiatan Kerjasama dengan Lembaga
Internasional dalam rangka Pengembangan Produk
Little Bandung Wall, Little Bandung Mobile, Little Bandung Store
5 kegiatan 7 kegiatan 140.00 N/A N/A N/A
3. Kegiatan Membangun Jaringan dengan
Eksportir - Jumlah jaringan usaha dengan eksportir 10 perusahaan 10 perusahaan 100.00 N/A N/A N/A - Jumlah eksportir dalam
mengikuti jaringan usaha
N/A N/A N/A 10
perusahaan
10 perusahaan
100.00 4. Kegiatan Pengembangan Kluster Produk
Ekspor - Jumlah klaster produk ekspor - Jumlah pengembangan 1 klaster 1 klaster 100.00 N/A N/A N/A klaster produk ekspor N/A N/A N/A 2 produk 2 produk 100.00 5. Kegiatan kerjasama pemerintah daerah
dengan pihak luar dan dalam negeri - Jumlah produk dalam misi dagang luar negeri (little Bandung)
N/A N/A N/A 15 produk 15 produk 100.00
- Jumlah Perjanjian kerjasama antar daerah
win xp 18
NO Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kinerja Program Indikator Target Kinerja Tahun 2017
Realisasi Target Kinerja Hasil Program s/d dengan Tahun 2017 Realisasi Target Kinerja Hasil Program s/d dengan Tahun 2017 (%) Target program Renja SKPD Tahun 2018 Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra
SKPD s/d Tahun 2018 Realisasi Capaian Program s/d Tahun 2018 Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
I.3. Program peningkatan efisiensi perdagangan
dalam negeri Jumlah pelaku usaha perdagangan di bina 300 Pelaku Usaha 385 Pelaku Usaha 128.33 300 Pelaku Usaha 300 Pelaku Usaha 100.00 1. Kegiatan Penyempurnaan Perangkat
Peraturan, Kebijakan dan Pelaksanaan Operasional Sosialisasi Peraturan/kebijakan di sektor perdagangan 50 pelaku usaha 50 pelaku usaha
100.00 N/A N/A N/A
2. Kegiatan pembinaan pelaku usaha pedagang
formal Jumlah pelaku usaha yang dibina 50 pelaku usaha 50 pelaku usaha 100.00 200 pelaku usaha 200 pelaku usaha 100.00 3. Kegiatan pengembangan dan pemberdayaan
pedagang pasar rakyat Fasilitasi informasi pembiayaan dan perdagangan bagi pedagang pasar rakyat
100 pelaku
usaha 100 pelaku usaha 100.00 100 pelaku usaha 100 pelaku usaha 100.00 4. Kegiatan pengembangan kemitraan dan
kerjasama antar lembaga
Promosi dan pengembangan usaha melalui pameran dan temu bisnis 100 pelaku usaha 150 pelaku usaha 150.00 150 pelaku usaha 150 pelaku usaha 100.00
5. Kegiatan peningkatan sistem dan jaringan
informasi perdagangan Terbinanya pelaku usaha di Kota Bandung N/A N/A N/A 140 pelaku usaha 140 pelaku usaha 100.00 II BIDANG URUSAN PERINDUSTRIAN
2.1. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem
Produksi Jumlah IKM yang memiliki sertifikat produk 600 IKM 600 IKM 100.00 400 IKM 400 IKM 100.00 1. Kegiatan Koordinasi Modal Ventura bagi
Industri Berbasis Teknologi Pendampingan bagi IKM pendampingan 24 kali pendampingan 24 kali 100.00 N/A N/A N/A 2. Kegiatan Pengembangan Kapasitas Pranata
Pengukuran, Standardisasi, Pengujian dan Kualitas
- Jumlah IKM yang difasilitasi pendaftaran sertifikasi Halal dan HKI/Merk
win xp 19
NO Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kinerja Program Indikator Target Kinerja Tahun 2017
Realisasi Target Kinerja Hasil Program s/d dengan Tahun 2017 Realisasi Target Kinerja Hasil Program s/d dengan Tahun 2017 (%) Target program Renja SKPD Tahun 2018 Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra
SKPD s/d Tahun 2018 Realisasi Capaian Program s/d Tahun 2018 Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
- Jumlah IKM diFasilitasi dalam hal sertifikasi halal
N/A N/A N/A 350 IKM 350 IKM 100.00 - Jumlah IKM diFasilitasi dalam
hal sertifikasi HKI/Merk N/A N/A N/A 50 IKM 50 IKM 100.00 3. Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi
Teknologi Industri - Jumlah pendampingan IKM untuk berinovasi 100 IKM 100 IKM 100.00 N/A N/A N/A - Jumlah IKM didampingi dalam
inovasi produk N/A N/A N/A 310 IKM 310 IKM 100.00 2.2. Program Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah - Jumlah IKM yang dipromosikan 200 IKM 200 IKM 100.00 16 IKM 16 IKM 100.00 - Lapangan pekerjaan baru 350 orang 350 orang 100.00 500 orang 500 orang 100.00 1. Kegiatan Pembinaan Industri Kecil dan
Menengah dalam Memperkuat Jaringan Kluster Industri
- Promosi bagi Industri Kecil - Menengah (IKM)
8 kali 8 kali 100.00 N/A N/A N/A
- Jumlah IKM mengikuti Pameran/ promosi Produk di Dalam Negeri
N/A N/A N/A 16 IKM 16 IKM 100.00
2. Kegiatan Pembinaan industri kecil dan
menengah pada Sentra Industri - Kajian dampak MEA dan kesiapan sentra menghadapi pasar bebas Asia Pasifik serta kajian pengembangan sentra
2 kajian 2 kajian 100.00 N/A N/A N/A
- Terlaksananya
win xp 20
NO Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kinerja Program Indikator Target Kinerja Tahun 2017
Realisasi Target Kinerja Hasil Program s/d dengan Tahun 2017 Realisasi Target Kinerja Hasil Program s/d dengan Tahun 2017 (%) Target program Renja SKPD Tahun 2018 Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra
SKPD s/d Tahun 2018 Realisasi Capaian Program s/d Tahun 2018 Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
2.3. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi
Industri Persentase industri kecil yang memiliki SDM berkualitas 83.4 % 89.5 % 107.31 97.83 % 97.83 % 100.00 1. Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan
Teknologi Industri
Pelayanan dan peningkatan kemampuan SDM industri kecil
410 pelaku usaha 410 pelaku usaha 100.00 70 pelaku usaha 70 pelaku usaha 100.00 2. Kegiatan Pelatihan keterampilan industri
kerajinann Jumlah home industri yang dilatih 30 orang 30 orang 100.00 500 orang 500 orang 100.00 2.4. Program Penataan Struktur Industri Sumber daya IKM yang
berkualitas 90 IKM 99 IKM 110.00 N/A N/A N/A
Kegiatan Pembinaan Keterkaitan Produksi
Industri Hulu Hingga ke Hilir Pendampingan jaringan usaha IKM 90 IKM 100 IKM 111.11 N/A N/A N/A 2.5. Program Pengembangan Sentra-Sentra
Industri Potensial Jumlah produk yang dipromosikan 50 produk 74 produk 148.00 N/A N/A N/A Kegiatan pengembangan usaha sentra industri Bisnis matching, pendampingan
desain, pengembangan show window, workshop
komputerisasi system manajemen produksi dan penjualan online 3 sentra, 30 IKM, 1 sentra, 90 IKM 3 sentra, 40 IKM, 3 sentra, 180 IKM
win xp 21
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kota Bandung
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung mempunyai Tugas Pokok melaksanakan sebagian kewenangan daerah dibidang Perdagangan dan Perindustrian, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2016 dan
Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 1395 Tahun 2016 dan Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 160 Tahun 2017 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Usaha dan Sarana Perdagangan, Distribusi Perdagangan dan Pengembangan E-Commerce, Perdagangan Regional dan Luar Negeri, Perencanaan dan Pengembangan Industri, Sumber Daya dan Promosi Industri serta Unit Pelayanan Teknis Kemetrologian Legal dan Balai Industri dan Promosi;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang Usaha dan Sarana Perdagangan, Distribusi Perdagangan dan Pengembangan E-Commerce, Perdagangan Regional dan Luar Negeri, Perencanaan dan Pengembangan Industri, Sumber Daya dan Promosi Industri serta Unit Pelayanan Teknis Kemetrologian Legal dan Balai Industri dan Promosi;
3. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang Usaha dan Sarana Perdagangan, Distribusi Perdagangan dan Pengembangan E-Commerce, Perdagangan Regional dan Luar Negeri, Perencanaan dan Pengembangan Industri, Sumber Daya dan Promosi Industri serta Unit Pelayanan Teknis Kemetrologian Legal dan Balai Industri dan Promosi;
win xp 22
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Wali Kota sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan
5. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan Dinas.
Penyelenggaraan urusan perencanaan dan pengendalian pembangunan sebagaimana diamanatkan oleh pasal 14, ayat (1), Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, merupakan salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. Kewenangan tersebut kemudian dipertegas kembali dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dari 26 (dua puluh enam) urusan sesuai dengan pasal 7, ayat (4), Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung sebagai salah satu lembaga teknis daerah yang merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah, selain itu dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional terdapat 2 (dua) pasal yang menyatakan dan menetapkan fungsi dan peran Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian sebagai Kepala Satuan Kerja Perangkat daerah.
Struktur Organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung adalah sebagai berikut :
A. Kepala Dinas.
B. Sekretaris, membawahkan :
B.1. Kepala Sub Bagian Umum dan kepegawaian; B.2. Kepala Sub Bagian Keuangan; dan
B.3. Kepala Sub Bagian Program, Data dan Informasi.
C. Kepala Bidang Usaha dan Sarana Perdagangan, membawahkan : C.1. Kepala Seksi Pelatihan dan Pembinaan Perdagangan;
C.2. Kepala Seksi Sarana dan Pembiayaan Perdagangan; dan C.3. Kepala Seksi Pengembangan dan Promosi Perdagangan.
win xp 23
D. Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengembangan E-Commerce, membawahkan :
D.1. Kepala Seksi Distribusi Perdagangan;
D.2. Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran; dan D.3. Kepala Seksi Pengembangan E-Commerce.
E. Kepala Bidang Perdagangan Regional dan Luar Negeri, membawahkan : E.1. Kepala Seksi Ekspor Impor;
E.2. Kepala Seksi Pengembangan Ekspor; dan
E.3. Kepala Seksi Hubungan Kerjasama Perdagangan Luar Negeri.
F. Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Industri, membawahkan : F.1. Kepala Seksi Perencanaan Sentra Industri;
F.2. Kepala Seksi Pengembangan, Inovasi dan Teknologi; dan F.3. Kepala Seksi Standarisasi Industri.
G. Kepala Bidang Sumber Daya dan Promosi Industri, membawahkan : G.1. Kepala Seksi Sumber Daya dan Investasi Industri;
G.2. Kepala Seksi Sistem Produksi dan Pembiayaan; dan G.3. Kepala Seksi Promosi dan Kerjasama Industri. H. Kepala UPT Balai Industri dan Promosi, membawahkan :
H.1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
H.2. Jabatan Pelaksana dan Kelompok Jabatan Fungsional. I. Kepala UPT Metrologi Legal, membawahkan :
I.1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
win xp 24
2.3 Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung
Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung tetap mempertimbangkan isu-isu penting sebagai bentuk kewaspadaan terhadap perkembangan kebijakan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat, secara garis besar kelancaran penyelenggaraan tugas dan fungsi ditentukan oleh SDM dan Sarana prasarana, adapun isu-isu penting kedua faktor tersebut antara lain :
1. Mengutamakan aparatur yang kompetenuntuk menghasilkan perencanaan yang akuntabel
2. Optimalisasi perlengkapan dan peralatan yang memadai, serta penambahan dan pemeliharaan ruangan untuk memenuhi standar kelayakan kerja.
Sebagai sebuah rangkaian cara untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka strategi operasional yang dapat di implementasikan serta diwujudkan melalui garis-garis kebijaksanaan, rangkaian program dan kegiatan yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Setiap strategi operasional tersebut menunjukkan adanya keterkaitan dan konsekuensi yang jelas sebagai suatu sistem operasional Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung.
Kebijaksanaan, program, dan kegiatan pembangunan yang bersifat makro telah dirumuskan dengan mendasarkan diri pada Revisi RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018. Sedangkan kebijakan dalam konteks organisasional Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung dirumuskan melalui Revisi Renstra 2013-2018 Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung yang tidak terlepas dari Revisi RPJMD Kota Bandung. Adapun strategi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan teknologi, desai dan inovasi produk, manajemen produksi, pemasaran, sentra industri serta industri kreatif yang bernilai tambah; 2. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri;
win xp 25
3. Meningkatkan integrasi perdagangan antar pedagang dan memperkuat kelembagaan perdagangan;
4. Meningkatkan produk ekspor bernilai tinggi dan kreatif; 5. Mengupayakan diversifikasi pasar dalam dan luar negeri;
win xp 26
Berdasarkan prioritas yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun 2018, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung merencanakan program yang mendukung prioritas tersebut dengan uraian pada tabel berikut :
Tabel 2.2
Reviu Terhadap Rancangan Awal RKPD Kota Bandung Tahun 2018
No
Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan
Catatan Penting Program/ Kegiatan lokasi Indikator kinerja capaian Target Pagu indikatif Program/ Kegiatan lokasi Indikator kinerja Target capaian Kebutuhan Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Non Urusan (Adum) Non Urusan (Adum)
1. Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran Layanan administrasi perkantoran bulanan Laporan bulanan 2.508.410.564 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Layanan administrasi perkantoran bulanan Laporan bulanan 2.508.410.564
1.1 Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Kota
Bandung Jumlah jasa bulanan komunikasi, air dan listrik bulanan Jasa 597.472.320 Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Kota
Bandung Jumlah jasa bulanan komunikasi, air dan listrik Jasa bulanan 597.472.320 1.2 Kegiatan Penyediaan Jasa
Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
Kota Bandung
Jumlah unit kendaraan yang di kelola
Unit 12.155.000 Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
Kota Bandung
Jumlah unit kendaraan yang di kelola
Unit 12.155.000
1.3 Kegiatan Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor Bandung Kota Jumlah jasa kebersihan kantor bulanan bulanan Jasa 443.256.000 Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Bandung Kota Jumlah jasa kebersihan kantor bulanan Jasa bulanan 443.256.000 1.4 Kegiatan Penyediaan Jasa
Perbaikan Peralatan Kerja Bandung Kota Jumlah jasa perbaikan peralatan kerja Unit 28.600.000 Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Bandung Kota Jumlah jasa perbaikan peralatan kerja Unit 28.600.000 1.5 Kegiatan Penyediaan Alat
Tulis Kantor Bandung Kota Jumlah penyediaan ATK Paket 172.532.083 Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Bandung Kota Jumlah penyediaan ATK Paket 172.532.083
win xp 27
No
Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan
Catatan Penting Program/ Kegiatan lokasi Indikator kinerja capaian Target Pagu indikatif Program/ Kegiatan lokasi Indikator kinerja Target capaian Kebutuhan Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1.6 Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Kota Bandung
Jumlah jenis cetakan dan penggandaan
Jenis 121.744.920 Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Kota Bandung
Jumlah jenis cetakan dan penggandaan
Jenis 121.744.920
1.7 Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor
Kota Bandung
Jumlah jenis komponen instalasi listrik/ penerangan
Jenis 24.073.500 Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor
Kota Bandung
Jumlah jenis komponen instalasi listrik/ penerangan
Jenis 24.073.500
1.8 Kegiatan Penyediaan
Peralatan Rumah Tangga Bandung Kota Jumlah jenis peralatan rumah tangga Jenis 18.017.450 Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Bandung Kota Jumlah jenis peralatan rumah tangga Jenis 18.017.450 1.9 Kegiatan Penyediaan Bahan
Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
Kota
Bandung Jumlah jenis bahan bacaan Jenis 48.354.800 Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
Kota
Bandung Jumlah jenis bahan bacaan Jenis 48.354.800 1.10 Kegiatan Penyediaan
Makanan dan Minuman
Kota Bandung
Jumlah laporan penyediaan makanan dan minuman bulanan
Laporan 58.050.891 Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman
Kota Bandung
Jumlah laporan penyediaan makanan dan minuman bulanan
Laporan 58.050.891
1.11 Kegiatan Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Kota
Bandung Jumlah kegiatan koordinasi dan konsultasi keluar daerah Laporan 501.033.600 Kegiatan Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Kota
Bandung Jumlah kegiatan koordinasi dan konsultasi keluar daerah Laporan 501.033.600 1.12 Kegiatan Penyediaan Jasa
Tenaga Pendukung Administrasi Perkantoran/ Teknis Perkantoran
Kota Bandung
Jumlah Kegiatan pembayaran Jasa Tenaga Pendukung
Laporan 483.120.000 Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Perkantoran/ Teknis Perkantoran
Kota Bandung
Jumlah Kegiatan pembayaran Jasa Tenaga Pendukung
Laporan 483.120.000
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Jumlah unit sarana dan prasarana aparatur yang di pelihara dan di tingkatkan
Unit 412.984.160 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Jumlah unit sarana dan prasarana aparatur yang di pelihara dan di tingkatkan
Unit 412.984.160
2.1 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor
Kota Bandung
Jumlah unit pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Unit 10.891.474 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor
Kota Bandung
Jumlah unit pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Unit 10.891.474
2.2 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/
Berkala Mobil Jabatan Bandung Kota Jumlah kendaraan dinas/ operasional terpelihara Unit 312.092.686 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Mobil Jabatan Bandung Kota Jumlah kendaraan dinas/ operasional terpelihara Unit 312.092.686 2.3 Kegiatan Pemeliharaan
Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Kota Bandung
Jumlah unit kendaraan yang dikelola
Unit 90.000.000 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Kota Bandung
Jumlah unit kendaraan yang dikelola
win xp 28
No
Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan
Catatan Penting Program/ Kegiatan lokasi Indikator kinerja capaian Target Pagu indikatif Program/ Kegiatan lokasi Indikator kinerja Target capaian Kebutuhan Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 3. Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Jumlah pegawai yang memakai pakaian dinas sesuai peraturan
Orang 119.261.340 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Jumlah pegawai yang memakai pakaian dinas sesuai peraturan
Orang 119.261.340
3.1 Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya
Kota Bandung
Jumlah pakaian dinas beserta perlengkapannya
Unit 119.261.340 Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya
Kota Bandung
Jumlah pakaian dinas beserta perlengkapannya
Unit 119.261.340
Urusan Pilihan Perdagangan Urusan Pilihan Perdagangan
4. Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
Tingkat lonjakan harga barang kebutuhan pokok
15 % 5.456.185.980 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
Tingkat lonjakan harga barang kebutuhan pokok
15 % 5.456.185.980
4.1 Kegiatan pembinaan terhadap pengelola sarana distribusi perdagangan
Kota
Bandung Jumlah penyelenggaraan bimtek dan sosialisasi kepada para pelaku usaha distribusi
1 kali 115.874.000 Kegiatan pembinaan terhadap pengelola sarana distribusi perdagangan
Kota
Bandung Jumlah penyelenggaraan bimtek dan sosialisasi kepada para pelaku usaha distribusi
1 kali 115.874.000
4.2 Kegiatan Pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok dan barang penting serta operasi pasar/pasar murah Kepokmas & gas 3 kg
Kota
Bandung - Jumlah komoditi kebutuhan pokok masyarakat yang dimonitoring
13 komoditi 300.000.000 Kegiatan Pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok dan barang penting serta operasi pasar/pasar murah Kepokmas & gas 3 kg
Kota
Bandung - Jumlah komoditi kebutuhan pokok masyarakat yang dimonitoring
13 komoditi 300.000.000
- Penyelenggaraan Operasi pasar murah kebutuhan pokok
4 kali - Penyelenggaraan Operasi
pasar murah kebutuhan pokok
4 kali
4.3 Kegiatan pengawasan
Kemetrologian Daerah Bandung Kota Jumlah lokasi pengawasan/ pengamatan alat UTTP 40 lokasi 200.541.000 Kegiatan pengawasan Kemetrologian Daerah Bandung Kota Jumlah lokasi pengawasan/ pengamatan alat UTTP 40 lokasi 200.541.000 4.4 Kegiatan Operasionalisasi dan
Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah
Kota
Bandung - Jumlah jenis pelayanan tera/ tera ulang 9 jenis alat UTTP 4.839.770.980 Kegiatan Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah
Kota
Bandung - Jumlah jenis pelayanan tera/ tera ulang 9 jenis alat UTTP 4.839.770.980 - Menjamin keakuratan alat
UTTP
20 % Menjamin keakuratan alat
UTTP 20 %
win xp 29
No
Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan
Catatan Penting Program/ Kegiatan lokasi Indikator kinerja capaian Target Pagu indikatif Program/ Kegiatan lokasi Indikator kinerja Target capaian Kebutuhan Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 5. Program peningkatan dan
pengembangan ekspor
Nilai ekspor Kota Bandung US$ 462 juta
877.595.300 Program peningkatan dan pengembangan ekspor
Nilai ekspor Kota Bandung US$ 462 juta 877.595.300
5.1 Kerjasama Standarisasi Mutu Produk Baik Nasional, Bilateral, Regional dan Internasional
Kota
Bandung Jumlah produk dilakukan uji mutu 50 produk 193.482.300 Kerjasama Standarisasi Mutu Produk Baik Nasional, Bilateral, Regional dan Internasional
Kota
Bandung Jumlah produk dilakukan uji mutu 50 produk 193.482.300
5.2 Kegiatan membangun jaringan dengan eksportir
Kota Bandung
Jumlah eksportir dalam jaringan usaha
10 perusahaan
93.553.000 Kegiatan membangun jaringan dengan eksportir
Kota Bandung
Jumlah eksportir dalam jaringan usaha
10 perusahaan 93.553.000 5.3 Kegiatan pengembangan
klaster produk ekspor
Kota Bandung
Jumlah klaster produk ekspor dalam Pameran dalam negeri
8 produk 242.225.000 Kegiatan pengembangan klaster produk ekspor
Kota Bandung
Jumlah klaster produk ekspor dalam Pameran dalam negeri
8 produk 242.225.000 5.4 Kegiatan kerjasama
pemerintah daerah dengan pihak luar dan dalam negeri
Kota
Bandung - Jumlah produk dalam misi dagang luar negeri (little Bdg Wall, Little Bdg Mobile, Little Bdg Store)
30 produk 348.335.000 Kegiatan kerjasama pemerintah daerah dengan pihak luar dan dalam negeri
Kota
Bandung - Jumlah produk dalam misi dagang luar negeri (little Bdg Wall, Little Bdg Mobile, Little Bdg Store)
30 produk 348.335.000
- Jumlah Perjanjian kerjasama antar daerah
1 PKS Jumlah Perjanjian kerjasama
antar daerah
1 PKS
6. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
Jumlah pelaku usaha
perdagangan di bina 300 pelaku usaha 1.086.207.056 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
Jumlah pelaku usaha
perdagangan di bina 300 pelaku usaha 1.086.207.056
6.1 Kegiatan pembinaan pelaku usaha pedagang formal
Kota Bandung
Jumlah Pelaku usaha yang dibina
250 pelaku usaha
200.615.000 Kegiatan pembinaan pelaku usaha pedagang formal
Kota Bandung
Jumlah Pelaku usaha yang dibina
250 pelaku usaha
200.615.000 6.2 Kegiatan pengembangan dan
pemberdayaan pedagang pasar rakyat
Kota Bandung
Jumlah pasar difasilitasi dalam hal informasi pembiayaan dan perdagangan
10 pasar 111.700.000 Kegiatan pengembangan dan pemberdayaan pedagang pasar rakyat
Kota Bandung
Jumlah pasar difasilitasi dalam hal informasi pembiayaan dan perdagangan
10 pasar 111.700.000
6.3 Kegiatan pengembangan kemitraan dan kerjasama antar lembaga
Kota
Bandung Jumlah pelaku usaha difasilitasi dalam hal promosi dan pengembangan usaha melalui pameran dan temu bisnis
150 pelaku
usaha 542.825.000 Kegiatan pengembangan kemitraan dan kerjasama antar lembaga
Kota
Bandung Jumlah pelaku usaha difasilitasi dalam hal promosi dan pengembangan usaha melalui pameran dan temu bisnis
150 pelaku
win xp 30
No
Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan
Catatan Penting Program/ Kegiatan lokasi Indikator kinerja capaian Target Pagu indikatif Program/ Kegiatan lokasi Indikator kinerja Target capaian Kebutuhan Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
6.4 Kegiatan peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan
Kota
Bandung - Jumlah pelaku usaha mengikuti workshop pemasaran melalui IT/online - Pengembangan web
bandung store online
250 pelaku usaha 1 apps
231.067.056 Kegiatan peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan
Kota
Bandung - Jumlah pelaku usaha mengikuti workshop pemasaran melalui IT/ online
- Pengembangan web bandung store online
250 pelaku usaha 1 apps
231.067.056
Urusan Pilihan Perindustrian Urusan Pilihan Perindustrian 7. Program peningkatan
kapasitas IPTEK sistem produksi
Jumlah IKM yang memiliki
sertifikat produk 600 IKM 1.660.377.080 Program peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi
Jumlah IKM yang memiliki
sertifikat produk 600 IKM 1.660.377.080
7.1 Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri
Kota Bandung
Jumlah IKM didampingi dalam inovasi produk
150 IKM 647.225.080 Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri
Kota Bandung
Jumlah IKM didampingi dalam inovasi produk
150 IKM 647.225.080
7.2 Kegiatan pengembangan kapasitas pranata pengukuran, standardisasi, pengujian dan kualitas
Kota
Bandung - Jumlah IKM di fasilitasi dalam hal sertifikasi halal dan HKI/ Merk
700 IKM 1.000.652.000 Kegiatan pengembangan kapasitas pranata pengukuran, standardisasi, pengujian dan kualitas
Kota
Bandung - Jumlah IKM di fasilitasi dalam hal sertifikasi halal dan HKI/ Merk
700 IKM 1.000.652.000
8. Program pengembangan industri kecil menengah
Jumlah IKM yang dipromosikan
16 IKM 873.145.634 Program pengembangan industri kecil menengah
Jumlah IKM yang dipromosikan
16 IKM 873.145.634
8.1 Kegiatan Pembinaan Industri Kecil menengah pada sentra Industri
Kota Bandung
Jumlah peserta direkrut dalam kegiatan pembinaan dalam rangka penciptaan lapangan kerja baru (Janji Walikota) sisa target 2018 sebanyak 504
504 orang 278.270.634 Kegiatan Pembinaan Industri Kecil menengah pada sentra Industri
Kota Bandung
Jumlah peserta direkrut dalam kegiatan pembinaan dalam rangka penciptaan lapangan kerja baru (Janji Walikota) sisa target 2018 sebanyak 504
504 orang 278.270.634
8.2 Kegiatan pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri
Kota Bandung
Jumlah IKM mengikuti pameran/promosi Produk di Dalam Negeri
16 IKM 594.875.000 Kegiatan pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri
Kota Bandung
Jumlah IKM mengikuti pameran/promosi Produk di Dalam Negeri
16 IKM 594.875.000
win xp 31
No
Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan
Catatan Penting Program/ Kegiatan lokasi Indikator kinerja capaian Target Pagu indikatif Program/ Kegiatan lokasi Indikator kinerja Target capaian Kebutuhan Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 9. Program peningkatan
kemampuan teknologi industri
Persentase industri kecil yang memiliki SDM berkualitas
97.83 % 2.586.095.260 Program peningkatan kemampuan teknologi industri
Persentase industri kecil yang memiliki SDM berkualitas
97.83 % 2.586.095.260
9.1 Kegiatan pengembangan dan
pelayanan teknologi industri Bandung Kota Jumlah pelaku usaha mengikuti pelayanan proses produksi konveksi dan pemasaran
70 pelaku
usaha 2.023.001.260 Kegiatan pengembangan dan pelayanan teknologi industri Bandung Kota Jumlah pelaku usaha mengikuti pelayanan proses produksi konveksi dan pemasaran
70 pelaku usaha 2.023.001.260
9.2 Kegiatan pelatihan
keterampilan industri kerajinan Kota Bandung
Jumlah pelaku usaha mengikuti diklat teknik produksi bidang fashion, kuliner dan kerajinan
500 orang 563.094.000 Kegiatan pelatihan
keterampilan industri kerajinan Kota Bandung
Jumlah pelaku usaha mengikuti diklat teknik produksi bidang fashion, kuliner dan kerajinan
500 orang 563.094.000
32
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan RPJMD
Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan (ayat (2) Pasal 2),
dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, maupun perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah (kabupaten/kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Sementara itu Paralel dengan pembuatan RKPD, sesuai dengan pasal 7 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 juga mewajibkan setiap Perangkat Daerah membuat dan memiliki Renja Perangkat Daerah, yang disusun dengan berpedoman kepada Renstra Perangkat Daerah dan mengacu kepada RKPD, memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Dengan mengacu pada Undang-Undang tersebut, maka mekanisme perencanaan pembangunan daerah ke depan juga dituntut untuk semakin mengedepankan pendekatan perencanaan pembangunan partisipatif. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah disusun dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah. Perencanaan pembangunan daerah dimaksud disusun oleh pemerintahan daerah sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM
DAN KEGIATAN
33 oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung. Penyusunan perencanaan pembangunan daerah juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
Berdasarkan strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kota Bandung, yang merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Kota Bandung melakukan upaya untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan dan sasaran serta target kinerja RPJMD dengan efektif dan efisien selama 5 (lima) tahun kedepan.
Berdasarkan Misi yang berkaitan dengan Urusan Perdagangan dan perindustrian adalah Misi ke 4 antara lain :
Strategi kelima mengupayakan penciptaan lapangan pekerjaan baru dengan arah kebijakan; (1) penciptaan lapangan pekerjaan baru dengan pada sektor industri
kecil dan menengah.
Urusan Perdagangan, melalui strategi pertama, menjaga stabilitas
ketersediaan dan distribusi barang kebutuhan pokok dengan arah kebijakan menjaga keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan barang. Strategi kedua mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor jasa serta perdagangan dalam dan luar negeri dengan arah kebijakan meningkatkan pendapatan sektor perdagangan. Strategi
ketiga, peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan penataan peranan
kelembagaan perdagangan, dengan arah kebijakan peningkatan diversifikasi pasar tujuan ekspor serta peningkatan keberagaman, kualitas dan citra produk ekspor.
Urusan Perindustrian melalui strategi kesatu, mengembangkan
produk-produk unggulan kota dengan arah kebijakan pembinaan dan fasilitasi sentra industri potensial melalui pengenalan produk dan promosi offline dan online. Strategi kedua peningkatan peran industri kecil menengah, sentra industri potensial dan industri kreatif yang berwawasan lingkungan dengan arah kebijakan meningkatkan jumlah komunitas dan klaster industri kecil dan menengah berbasis industri kreatif dan pelaku usaha kreatif. Strategi ketiga memberikan dukungan pembiayaan usaha dan formalisasi usaha bagi pelaku ekonomi dengan arah kebijakan fasilitasi pelaku
34 ekonomi untuk mendapatkan hak Merk/KI (Kekayaan Intelektual), sertifikasi halal, dan standarisasi internasional dalam produksi.
3.2 Tujuan dan Sasaran Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung
Berdasarkan Visi dan Misi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung yang tertuang dalam Revisi Renstra 2013-2018, maka tujuan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung dari penjabaran misi, adalah :
Misi 1 : Meningkatkan daya saing perdagangan dalam dan luar
negeri serta pelayanan kemetrologian yang berbasis teknologi
Tujuan : Terwujudnya Perdagangan dalam dan luar negeri yang
berkualitas, mandiri dan berdaya saing;
Terwujudnya pelayanan prima metrologi legal.
Indikator Tujuan : 1. Nilai ekspor Kota Bandung;
2. Tingkat alat UTTP yang di tera/tera ulang.
Sasaran : 1. Terwujudnya tertib usaha perdagangan dan stabilias harga barang kebutuhan pokok;
2. Berkembangnya Nilai Ekspor;
3. Meningkatnya pelayanan Metrologi Legal.
Indikator Sasaran 1 : 1. Tingkat lonjakan harga kepokmas;
2. Cakupan pengawasan distribusi perdagangan;
3. Meningkatnya kualitas SDM pelaku perdagangan dalam negeri.
Indikator Sasaran 2 : Nilai ekspor Kota Bandung
Indikator Sasaran 3 : Tingkat alat UTTP yang di tera/tera ulang
Misi 2 : Meningkatkan daya saing industri yang berbasis teknologi
Tujuan : Terwujudnya industri yang berdaya saing
Indikator Tujuan : Jumlah produk industri yang memiliki Sertifikat
Sasaran : 1. Meningkatnya mutu produk industri;
2. Meningkatnya SDM Industri;
3. Meningkatnya inovasi teknologi industri; 4. Meningkatnya promosi industri.
35
Indikator Sasaran 1 : Jumlah produk industri yang memiliki Sertifikat
Indikator Sasaran 2 : 1. Persentase industri kecil yang memiliki SDM berkualitas;
2. Sumber daya IKM yang berkualitas.
Indikator Sasaran 3 : 1. Lapangan pekerjaan baru 2. Jumlah IKM yang dipromosikan
Indikator Sasaran 4 : Jumlah produk yang dipromosikan
Misi 3 : Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat (IKM)
Tujuan : Terwujudnya pelayanan masyarakat
Indikator Tujuan : Indeks kepuasan masyarakat (IKM)
Sasaran : Tingkat kualitas pelayanan publik
Indikator Sasaran : Meningkatnya kualitas kepuasan masyarakat
3.3 Program dan Kegiatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Tahun 2018
Berdasarkan RKPD Kota Bandung Tahun 2018, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung akan menjalankan program dan kegiatan sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1) Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor;
2) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;
3) Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/ Operasional;
4) Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;
5) Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja; 6) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor;
7) Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan; 8) Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga;
9) Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan; 10) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman;
36 11) Kegiatan Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah;
12) Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Perkantoran/Teknis Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional; 2) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan;
3) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. 4. Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
1) Kegiatan Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah; 2) Kegiatan pengawasan Kemetrologian Daerah;
3) Kegiatan pembinaan terhadap pengelola sarana distribusi perdagangan;
4) Kegiatan Pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok dan barang penting serta operasi pasar/pasar murah Kepokmas & gas 3 kg.
5. Program peningkatan dan pengembangan ekspor
1) Kerjasama Standarisasi Mutu Produk Baik Nasional, Bilateral, Regional dan Internasional;
2) Kegiatan pengembangan klaster produk ekspor; 3) Kegiatan membangun jaringan dengan eksportir;
4) Kegiatan kerjasama pemerintah daerah dengan pihak luar dan dalam negeri. 6. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
1) Kegiatan peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan; 2) Kegiatan pembinaan pelaku usaha pedagang formal;
3) Kegiatan pengembangan dan pemberdayaan pedagang pasar rakyat; 4) Kegiatan pengembangan kemitraan dan kerjasama antar lembaga. 7. Program peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi
1) Kegiatan pengembangan kapasitas pranata pengukuran, standardisasi, pengujian dan kualitas;
37 8. Program pengembangan industri kecil menengah
1) Kegiatan Pembinaan Industri Kecil menengah pada sentra Industri;
2) Kegiatan pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri.
9. Program peningkatan kemampuan teknologi industri
1) Kegiatan pengembangan dan pelayanan teknologi industri; 2) Kegiatan pelatihan keterampilan industri kerajinan.