• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAJI. Makalah. Mata Kuliah : Ilmu Fiqih. Dosen Pengampu : Bp. Ja far Baehaqi. DisusunOleh : Yeni Puspita Sari ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HAJI. Makalah. Mata Kuliah : Ilmu Fiqih. Dosen Pengampu : Bp. Ja far Baehaqi. DisusunOleh : Yeni Puspita Sari ( )"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HAJI

Makalah

Mata Kuliah : Ilmu Fiqih Dosen Pengampu : Bp. Ja‟far Baehaqi

DisusunOleh :

Yeni Puspita Sari (1601016010)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2017

(2)

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Haji merupakan rukun Islam yang kelima yang diwajibkan bagi seorang Muslin sekali sepanjang hidupnya bagi yang mampu melaksanakannya, setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti ihrom sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri dari hawa dan hanya mengadap diri kepada Allah Yang Maha Agung. Memperteguh iman dan takwa kepada Allah SWT karena dalam ibadah tersebut diliputi dengan penuh kekhusyu‟an, Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi.

Ibadah Haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak yang mulia. Ibadah Haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi umat yang satu karena memiliki persamaan atau satu akidah. Memperkuat fisik dan mental, karena ibadah Haji maupun umrah merupakan ibadah yang berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar yang memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi segala godaan dan rintangan. Ibadah haji menumbuhkan semangat berkorban, baik harta, benda, jiwa besar dan pemurah, tenaga sera waktu untuk melakukannya.

Dengan melaksanakan Ibadah Haji bisa dimanfaatkan untuk membangun persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia. Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat Islam sedunia, yang peserta-pesertanya bertandatangan dari seluruh penjuru dunia dan ka‟bahlah yang menjaadi simbol kesatuan dan persatuan.

II. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Haji? 2. Bagaimana Hukum Haji? 3. Apa saja keutamaan dari Haji? 4. Apa sayarat dan wajibnya Haji? 5. Apa saja Rukun dari Haji? 6. Apa sunnah-sunnah dari Haji?

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Haji

Haji menurut bahasa adalah menuju kesuatu tempat berulang kali atau menuju kepada sesuatu yang dibesarkan. Oleh karena para muslim mengunjungi Baitullah Al-haram berulang kali pada tiap-tiap tahun dinamakan ibadah tersebut dengan haji atau nusk (ibadah). Atau karena Baitullah merupakan tempat yang dibesarkan, maka pekerjaan mengunjunginnya di namakan dengan Haji.

Allah SWT. Telah menjadikan Baitullah suatu tempat yang dituju manusia pada setiap tahun. Allah SWT, berfirman dalam Q.S Al-baqoroh (125):

ِِإ َو ِ ةَبِ َثٍَِ َثَُْبْىاَِِْيَعَجِْر ِ ِ ِس ِْى ِ ِ ِ ٍْأِ َو ُِز ِخ جاِ َو ِا َشْبِإِ ٌَِقٍَِ ٍِِِْاو ٌٍَُُِِِْه ِِّيَص ً ِ ًيص ِ ًِّىِإَُِْذِهَءِ َو َِشْبِإ َِوَِْءٌَْسِإ َوٌَُِِْهِا َِِأ ِا َشِّهَطِ ُْ ِ ِ ساوِ َُِِْفِنَعْىا َوَُِِِْفِءَِّطيِىٍَِِحَُْب دىُخُّساِِعَم Artinya:

Dan (ingatlah), ketika kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah saebagian maqam Ibrahim tempat sholat. Dan telah kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-ku untuk orang-orang yang thawaf, yang I‟tikaf, yang rurumah-ku‟ dan yang sujud”.

Baitullah adalah suatu tempat yang di datangi manusia pada setiap tahun. Lazimnya mereka yang sudah pernah mengunjungi Baitullah, timbul keinginannya untuk kembali lagi yang kedua kalinya.

Maka makna Hajjul Baiti menurut Syara‟ ialah: mengunjungi Baitullah dengan sifat yang tertentu, diwaktu yang tertentu, disertai oleh perbuatan-perbuatan yang tertentu pula.

Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS. Membangun sebuah rumah di Mekkah. Ibrahim melaksanakan perintah tersebut dengan membangun Ka‟bah bersama-sama putranya Ismail. Selesai pembangunan dikerjakan, Allah memerintahkan Ibrahim agar memberitahukannya kepada umat manusia dan harus di pakai serta dikunjungi sebagai tempat ibadah. Selanjutnya Ibrahim dan Ismail memohon kepada Allah supaya diajarkan menasik yang harus mereka kerjakan.

(4)

Ka‟bah adalah rumah yang mula-mula dibangun di permukaan bumi sebagai tempat menyembah Allah SWT. Q.S.Ah imron (96)

ِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِ ََُِِْيَعْيِىِيِ ذُه َوِ ك َسِبٍَُِةَّنَبِبٌِِِز يَىِ ِسَِِِّىَِع ِض ُوٍِثَُْبَِه َّوَأَُِِّإ ِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِ

Artinya:

“sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”

Dari Abu Hurairah, ia berkata:

“Rasulullah SAW. Berkhutbah di tengah-tengah kami, beliau bersabda, “wahai sekalian manusia, Allah telah mewajibkan Haji bagi kalian, maka berhajilah.” Lantas ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah setiap tahun (kami mesti berhaji)?” Beliau lantas diam, sampai orang tadi bertanya hingga tiga kali. Rasulullah

Shallallahu ‘alaihi wa sallam lamtas bersabda, “seaindainya aku mengatakan „iya‟,

maka tentu haji akan diwajibkan bagi kalian setiap tahun, dan belum tentu kalian sanggup.” (HR. Muslim).1

B. Hukum Haji

Hukum Ibadah Haji adalah Wajib bagi setiap muslim yang sudah baligh, berakal sehat dan mampu (Q.S.Ali Imron (3):97:

ِ ٌتِ َََُِّبِ ٌثََآِِهُِْف ِِهَُْىِإَِعَِطَحْساٍَِِِِِثَُْبْىاُِّج ِحِ ِسَّْىاًَِىَءِِ َّ ِلِلّ َوِ ٍَِِْاََِِمُِهَيَخَرِ ٍَِْ َوٌَُِِْها َشْبِإًََِِقٍَ ِ ِ ٍَِْ َوِ لاُِْبَس ِ َُّ ِء َفِ َشَفَم ِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِ ََُِِْْيَعْىاَُِِءٌٍَِِّْغَِ َّاللَّ ِِِِِِِِِِِِِِِِِ Artinya:

“ padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) mqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amalan dia; mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang saiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

(5)

Yang dimaksud “mampu” dalam ayat tersebut adalah sebagai berikut. Dalam keadaan sehat dan kuat. Karena, Haji merupakan ibadah yang membutuhkan kesehatan dan stamina prima.

a. Memiliki cukup biaya untuk dirinya dan keluarganya yang ditinggalkan. Tidak selayaknya bagi yang tidak mampu secara ekonomi memaksakan diri untuk pergi haji dengan cara utang. Bahkan Rasulullah, melarang ibadah haji dengan biaya utang. Diceritakan oleh Abdullah bin Aufa.r.a, ia berkata saya bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai orang yang belum berhaji, apakah ia boleh berutang untuk menunaikan ibadah haji, beliau menjawab, “tidakboleh” HR (Baihaqi). b. Situasi dan kondisi memungkinkan, aman bagi dirinya dan keluarga yang

ditinggalkannya, sehingga tidak terhalang untuk melakukan perjalanan haji. Untuk yang kesekian kalinya merupakan sunnah atau tadhawu‟. Ketika Rasulullah Saw ditanya tentang kewajiban haji apakah ia berlalku setiap tahun, beliau hanya dian tidak menjawabnya hingga si penannya mengulang sebanyak tiga kali, barulah kemudian beliau bersabda, “andai aku jawab iya, maka ia menjadi wajib, sementara kalian tentu tidak akan mampu”.

Kewajiban haji diberikan kepada setiap muslim. Oleh karena itu hendaklah mengutamakan haji untuk diri sendiri sebelum menghajikan orang lain, Ibnu Abbas r.a menceritakan bahwa Rasulullah SAW mendengar seorang berucap, “labbaika (aku memenuhi panggilan-MU) untuk syubrunat. “lalu Rasulullah bertanya pada orang tersebut,” apakah engkau berhaji utnuk dirimu sendiri? “tidak” lalu SAW, “berhajilah untuk dirimu sendiri, barulah setelah itu berhaji untuk Syubrumat, “HR.Abu Dawud.

Wajib Haji:

 Niat Ihram dari miqat

 Mabit di Muzdalifah

 Mabit di Mina

 Melontar ketiga jumrah

 Tawaf wada

(6)

Macam-macam Haji:

Ditinjau dari pelaksanannya, ibadah haji dibedakan dalam tiga jenis berdasarkan tata-cara atau urutan pelaksanaannya yaitu:

1. HAJI IFRAD yaitu melaksanakan dengan cara terpisah antara haji dan

umrah, dimana masing-masing dikerjakan sendiri, dalam waktu berbeda tetapi tetap dalam satu musim haji. Pelaksanaan ibadah haji dilakukan terlebih dahulu, selanjutnya melakukan Umroh dalam satu musim haji atau waktu haji, Dalam Al-Qur‟an surat Al-Baqarah Ayat 197 diterangkan bahwa yang dimaksud dengan Bulan-bulan Haji atau Waktu Haji adalah beberapa hari pada bulan tertentu. Bulan yang dimaksud adalah bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah. Yaitu dimulali dari tanggal 1 bulan syawal dan berakhir pada tanggal 10 bulan Zulhijah. Sehingga yang berjumlah dari kesaluruhannya adalah; 69 hari.

2. HAJI QIRAN, Qiran artinya bersama-sama adalah melaksanakan ibadah haji

dan umrah secara bersamaan. Dengan cara ini, berarti seluruh pekerjaan umrahnya sudah tercakup dalam pekerjaan haji.

3. HAJI TAMATTU, Tamattu yang artinya bersenang-senang, adalah

melakukan umrah terlebih dahulu dan setelah selesai baru melakukan haji. Banyak jama‟ah yang memilih haji Tamattu karena relatif lebih mudah karena selesai tawaf dan sa‟i langsung tahallul agar terbebas dari larangan sesame ihram.2

Haji tamattu merupakan pilihan yang cukup populer karena ringan dibandingkan Haji Ifrad dan Haji Qiran. Pada Haji Tamattu “Ibadah Umrah” dan “Ibadah Haji” dapat dilakukan secara terpisah. Sesudah selesai melaksanakan Ibadah Umrah yaitu, Ihram, Tawaf dan Sa’i jamaah boleh langsung Tahallul, sehingga jama‟ah sudah bisa melepas ihramnya dan

“bersenang-senang” (tamattu) karena sudah terbebas dari segala larangan

Ihram. Selanjutnya jama‟ah tinggal menunggu tanggal 8 Zulhijah untuk pakai ihram lagi dan berpantang lagi guna melaksanakan rangkaian Ibadah Haji. Haji Tamattu cocok dan banyak dipilih oleh jama‟ah yang datang ke Mekkah lebih awal, jauh sebelum pelaksanaan puncak ibadah Haji tanggal 9 Zulhijah. Karena hari haji masih jauh maka mereka langsung saja melakukan umrah.

2

(7)

Sesudah umrah mereka boleh memakai pakaian biasa dan bebas dari pantangan ihram. Waktu yang panjang dan senggang digunakan untuk Ziarah dan ibadah lainnya dengan pakaian bebas.

Nah karena mengambil kemudahan itu maka jama‟ah yang memilih Haji Tamattu diwajibkan membayar Dam atau denda, yaitu menyembelih seekor kambing. Bila tidak mampu berpuasa 10 hari, 3 hari ditanah suci dan 7 hari di tanah air. Bagi jama‟ah yang lebih awal ke Madinah. Adapun miqatnya dilakukan di Bier Ali (Zulhulaifah), di jalan raya menuju Mekkah sekitar 12 km dari kota Madinah.

Sedangkan bagi jama‟ah yang datang belakangan dan langsung ke Mekkah, miqatnya adalah dipesawat udara saat melintas batas miqat. Persiapan ihram untuk ibadah umrah sebaiknya dilakukan di tanah air sebelum berangkat tetapi boleh juga di Bandara King Abdul Aziz. Jeddah karena pemerintah kerajaan Saudi sudah membangun fasilitas Rest Room di Bandara tersebut.

C. Keutamaan Haji

Ada banyak sekali keutamaan menunaikan ibadah. Di antaranya adalah sebagai berikut,

a. Salah satu amalan yang akan menghapus dosa-dosa. b. Merupakan jihada fi sabilillah.

c. Mendapatkan balasan dari Allah SWT berupa surga. d. Amalan yang paling mulia.

e. Orang yang menunaikan ibadah haji adalah tamu Allah SWT.

D. Syarat Wajib Haji

Untuk mengetahui apakah seseorang sudah berkewajiban mealksanakan haji atau belum, perlu dipahami syarat wajib haji sebagai berikut:

a. Beragama islam. Orang yang tidak beragama islam tidak sah mealkukan haji. Begitu pula orang yang sholat, puasa dan zakatnya tidak di laksanakan maka hajinya kurang berarti.

b. Berakal sehat. Tidak wajib bagi orang yang sakit jiwa, dan sebagainya.

c. Baligh. Hajinya anak kecil yng belum baligh belum terhitung telah menggugurkan kewajiban hajinya kelak saat dewasa.

(8)

d. Merdeka. Dalam arti sempit, ialah budak atau orang yang diperbudak dan tidak memiliki keberdayaan. Dalam arti luas ialah penduduk yang dalam penjajahan, apabila perjalanannya banyak mengalami kendala dan kesulitan.

e. Kuasa atau mampu. Mampu dari segi pembiayaan perjalanan ke Mekkah dan kewajiban nafkah yang menjadi tanggung jawabnya selama haji, terdapat kendaraan yang mengangkat dan keadaannya aman atau tidak dalam kondisi perang, dan badan sehat. Sementara bagi wanita ada mahramnya, baik suami atau keluarga yang menemani.3

E. Rukun Haji a. Niat haji

َِّجَحٌَُِّهيىاِ َلَُّْبَى Artinya:

“ Ya allah, kami datang memenuhi panggilan-MU untuk berhaji.” ِِ َّ ِلِلَِّهِبِ ُثٍْ َشْح َوَِّجَحْىاِ ُثَْىَّ

ًَيَعَج Artinya:

“ Aku niat haji dengan berihram karena Allah. Ta‟ala” b. Ihram

Berniat mengerjakan haji dengan memakai pakaian yang telah ditentukan, yakni bagi laki-laki tidak boleh menutup kepala dan tidak boleh pula memakai pakaian yang dijahit, seang bagi wanita tidak boleh menutup muka dan tangan. Selama Haji pakaian tersebut harus tetap dipakai. Selama ihram juga tidak boleh melakukan larangan-larangan haji.

Adapun tata cara ihrom adalah sebagai berikut: 1. Bersuci, dengan mandi besar (mandi wajib) 2. Mengenakan pakaian ihram

3. Sholat sunnah ihram 2 rakaat (sudah berpakaian ihram) 4. Niat ihram (lafal niat sudah disebutkan dimuka)

3 Tim kajian keislaman nurul ilmi. Buku induk terlengkap agama islam. Yogyakarta: citra risalah,2012. Hal:

(9)

c. Hadir di padang Arafah pada waktu yang ditentukan, yaitu dari mulai tergelincirnya matahari (waktu luhur)) tanggal 9 bulan haji sampai 10 bulan haji. Artinya orang yang sedang mengerjakan haji itu wajib berada dipadang Arafah diwaktu tersebut.

d. Thawaf (berkeliling ka‟bah). Thawaf rukun ini dinamakan thawaf ifadah Syarat-syarat thawaf:

1. Menutup aurat

2. Suci dari hadas dan najis

3. Ka‟bah hendaklah disebelah kiri orang yang thawaf 4. Permulaan thawaf hendaklah mulai dari hajar aswat 5. Thawaf hendaklah dilakukan 7 kali

6. Thawaf itu hendaklah di dalam masjid, karena Rasulullah melakukan thawaf di dalam masjid.

Macam-macam Thawaf:

1. Thawaf qudum (thawaf ketika baru sampai) sebagai sholat tahiyattul masjid.

2. Thawaf ifadah (thawaf rukun haji)

3. Thawaf wada (thawaf ketika akan meninggalkan makkah) 4. Thawaf Tahallul (penghalang barang yang haram karena ihrom) 5. Thawaf nadzar (thawaf yang dinadzarkan)

6. Thawaf sunat

e. Sa‟I (berlari-lari kecil di antara bukit sfofa dan marwah) Syarat-syarat Sa‟I:

1. Hendaklah dimulai dari bukit shofa dan di sudahi di bukit marwa.

2. Hendaklah Sa‟I itu 7 (tujuh) kali, karena Rasulullah Saw, telah sa‟i 7 (tujuh) kali. Dari shofa ke marwa di hitung satu kali, kembalinya dari shofa ke marwa di hitung 2 (dua) kali dan seterusnya.

3. Waktu sa‟i itu hendaklah sesudah thawaf, baik thawaf rukun ataupun qudum. f. Mencukur atau menggunting Rambut

Hal ini kalau kita berpegang atas pendapat yang kuat. Sekurang-kurangnya menghilangkan tiga helai rambut. Pihak yang mengatakan bercukur menjadi rukun beralasan, karena tidak dapat diganti dengan menyembelih.

(10)

g. Menertibkan Hukum-Hukum itu

Mendahulukan yang dahulu diantara rukun-rukun itu, yaitu mendahulukan niat dari yang lain, mendahulukan hadir di padang arafah dari thawaf dan bercukur mendahulukan thawaf dari sa‟I jika ia tidak sa‟I sesudah thawaf qudum. (keterangannya dalam amal Rasulullah Saw).

F. Sunnah Haji

Sunnah haji adalah hal-hal yang dianjurkan untuk dilaksanakan dalam ibadah haji. Adapun hal-hal yang termasuk sunnah haji yaitu:

a. Mandi ketika akan ihram. b. Melakukan haji ifrad. c. Membaca talbiyah.

d. Membaca doa setelah talbiyah.

e. Melakukan thawaf qudum ketika masuk masjidil Haram. f. Membaca dzikir dan doa.

g. Minum air zam-zam.

h. Shalat sunnah dua rakaat setelah thawaf.

G. Larangan Haji

Larangan bagi jama‟ah haji laki-laki yaitu: 1. Memakai pakaian yang berjahit

2. Memakai penutup kepala

Larangan bagi jama‟ah Haji perempuan yaitu: 1. Memakai tutup wajah

2. Memakai sarung tangan atau menutup telapak tangan Larangan bagi jama‟ah haji laki-laki dan perempuan yaitu: 1. Memakai wangi-wangian

2. Mencukur rambut atau bulu badan 3. Memotong kuku

4. Menikah 5. bersetubuh4

4

(11)

Banyak dari mereka yang ketika berihram untuk haji tidak menyadari bahwa mereka telah memasuki kepribadatan yang mengharuskan mereka menjauhi hal-hal yang diharamkan Allah SWT, baik berupa larangan untuk muslimin pada umumnya maupun pada mereka yang ihram pada khususnya. Tidak sedikit di antara mereka yang telah menunaikan ibadah haji berperilaku menyimpang dari ajaran Allah. Mereka tidak berubah sama sekali, sama seperti sebelum berhaji. Hal ini menunjukkah bahwa haji mereka tidak sempurna, kalau tidak dikatakan haji mereka tidak diterima. Oleh karenannya setiap haji mengingat hal ini, yakni agar memelihara diri dari sifat fasik dan perilaku maksiat yang diharamkan Allah.5

5

(12)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Haji menurut Bahasa adalah menuju ke suatu tempat berulang kali atau menuju kepada sesautu yang dibesarkan. Oleh karena para muslim mengunjungi Baitullah Al-Haram berulang kali pada tiap-tiap tahun di namakan ibadah tersebut dengan haji atau nusk (ibadah). Atau karena Baitullah merupakan tempat yang di besarkan, maka pekerjaan mengunjunginnya di namakan dengan haji.

Di dalam hal ini, haji memiliki macam hukum haji, keutamaan haji, syarat wajib haji, rukun haji, sunnah haji dan larangan-larangan yang ridak boleh di lakukan dalam haji.

B. Saran

Demikian makalah yang kami buat, guna memenuhi tugas kuliah Ilmu Fiqh. Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Maka dari itu kritik dan saran membangun sangat kami harapkan. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

(13)

Daftar pustaka

Ash shiddiqy, muhammad hasbi.pedoman haji. Semarang:PT. Pustaka rizki putra 1999. Tim kajian keislaman nurul ilmi. Buku induk terlengkap agama islam.Yogyakarta:Citra risalah,2012.

Rasjid,Sulaiman.Fiqih Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo,2013.

H.M. Iwan Gayo. Buku Pintar Haji dan Umrah. Jakarta Timur.Pustaka Warga Negara,1998. Muhammad Nashiruddin Al-albani .Haji dan Umrah seperti Rasulullah.Jakarta:Gema Insan.1994

Referensi

Dokumen terkait

Bagi pasangan suami istri yang menjadi TKI dengan tinggal jarak jauh, hubungan sex tidak akan bisa dilakukan secara langsung, atau tidak bisa dilakukan sewaktu-waktu, seperti

1) Membantu konseli dengan teknik konfrontasi dan menolak alasan apapun dari konseli.. Membantu permasalahan yang dihadapi konseli dengan menggunakan teknik konfrontasi

Kedua komponen tersebut adalah (1) komponen fisik padi yang terdiri atas faktor umur tanaman, tinggi tanaman, rasa padi, bobot bulir, potensi hasil, dan (2)

Metode pokok dalam penelitian ini menggunakan metode angket yang digunakan untuk mengumpulkan data persepsi mahasiswa mengenai variasi mengajar dosen serta data hasil belajar

SAYFA: 384 KAPAK: KARTON EBAT: 16,5X23,5 SAYFA: 384 KAPAK: CİLTLİ EBAT: 17X24.. TASAVVUF

Dari hasil uji hipotesis diketahui koefisien korelasi dari penelitian ini adalah sebesar 0,553 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang positif antara setting

Pada penelitian ini telah dilakukan biosorpsi logam mangan (VII) dengan menggunakan jamur Saccharomyces sp yang diisolasi dari limbah padat Coca Cola dalam medium PDA pada